Anda di halaman 1dari 3

Jawaban UTS

Nama : Ghina Inayati

Mata Kuliah : Pengelolaan Pendidikan

Kelas : RPL 7 PBSD

1. Pengertian manajemen pendidikan yaitu suatu proses perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang mana hal itu bisa berupa
man, money, materials, method, machines, market, dan segala hal untuk mencapai tujuan
pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu membutuhkan
sebuah rancangan dan perencanaan yang matang sebelumnya. Itulah yang disebut dengan
manajemen.
Sejalan dengan pengertian di atas, Soebagio Atmodiwirio menjelaskan, manajemen
pendidikan adalah proses untuk melakukan perencanaan, melakukan organisasi untuk
memimpin dan untuk melakukan pengendalian. Karena menejemen ini dilakukan dalam
dunia kependidikan, maka fokusnya dilakukan oleh para tenaga pendidik serta sumber daya
dari pendidikan itu sendiri untuk mencapai tujuan pendidikan.
Para ahli mengemukakan berbagai pengertian manajemen pendidikan, namun inti dari
penjelasan tersebut adalah sama yakni sebuah pengorganisasian pendidikan yang meliputi
semua elemen-elemen pendidikan tersebut. Hasil akhirnya adalah tercapainya sebuah tujuan
pendidikan yang diharapkan.

2. Lima fungsi Manajemen


1. Perencanaan (planning)
Yehezkel Dror dalam Sudjana (2000) mengemukakan: “Planning is the process of
preparing a set of decision for action in the future directed as achieving goals by preferable
means”. Definisi tersebut mengandung arti bahwa perencanaan merupakan suatu proses
untuk mempersiapkan seperangkat keputusan tentang kegiatan-kegiatan pada masa yang akan
datang dengan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan melalui penggunaan sarana yang
tersedia. Perencanaan bukanlah kegiatan tersendiri, melainkan merupakan bagian dari proses
pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan itu dimulai dengan perumusan
tujuan, kebijaksanaan, dan sasaran luas yang kemudian berkembang pada tahapan tujuan dan
kebijaksanaan dalam rencana yang lebih rinci berbentuk program-program untuk
dilaksanakan (Schaffer, 1970).
Secara umum, perencanaan meliputi 3 jenis, yaitu:
a.       Perencanaan alokatif (allocative planning).
b.      Perencanaan inovatif (innovative planning)
c.       Perencanaan strategi (strategic planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
Flippo dan Musinger (1975) mengemukakan bahwa pengorganisasian adalah kegiatan
merancang dan menetapkan komponen pelaksanaan suatu proses kegiatan yang terdiri atas
tenaga manusia, fungsi dan fasilitas. Sedangkan Hersey (1982) mendefinisikan
pengorganisasian sebagai kegiatan memadukan sumber-sumber yaitu manusia, modal dan
fasilitas serta menggunakan sumber-sumber itu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Penggerakan (Motivating)
Penggerakan menurut Siagian (1982) adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja
kapada bawahan sedemikian rupa sehingga mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya
tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Sedangkan Hersey dan Blanchard (1982)
mendefinisikan penggerakan sebagai kegiatan untuk menumbuhkan situasi yang secara
langsung dapat mengarahkan dorongan-dorongan yang ada dalam diri seseorang atau
sekelompok orang kepada kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan (controlling) menurut Longenecher (1973) adalah aktivis yang berkaitan
dengan kegiatan penilikan, yang sedang berlangsung, peraturan-peraturan yang sedang dan
harus dilaksanakan oleh setiap orang yang terlibat dalam organisasi, kelemahan-kelemahan
pelaksanaan, dan cara-cara yang digunakan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Sedangkan
Schermerhorn, Hunt, dan Osborn (1985) menegaskan bahwa pengawasan adalah upaya
memperbaiki kegiatan untuk memelihara agar pelaksanaan dan hasil kegiatan yang dicapai
sesuai dengan rencana.
5. Penilaian (Evaluation)
Paul (1976) memberi arti bahwa “evaluation is the systematic process of judging the
worth, desirability, effectiveness, or adequacy of something according to definitive criteria
and purposes”. Dalam pengertian ini dikemukakan bahwa penilaian adalah proses penetapan
secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektifitas, atau kecocokan sesuatu sesuai dengan
efektifitas dan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Tahapan manajemen Peserta Didik diantaranya:
a. Analisis kebutuhan peserta didik. Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta
didik adalah melakukan analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh
lembaga pendidikan (sekolah).
b. Rekruitmen peserta didik. Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan
(sekolah) pada hakekatnya adalah merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik
pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) yang
bersangkutan.
c. Seleksi peserta didik. Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik
untuk menentukan di terima atau tidaknya calon peserta didik di lembaga pendidikan
(sekolah) tersebut berdsarkan ketentuan yang berlaku.
d. Orientasi peserta didik (siswa baru) adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan
mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat peserta didik itu
menempuh pendidikan.
e. Penempatan peserta didik (pembagian kelas). Sebelum peserta didik yang diterima pada
sebuah lembaga pendidikan (sekolah) mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu
ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Pengelompokkan peserta didik
yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah sebagian besar didasarkan kepada sistem kelas.
f. Pembinaan dan pengembangan peserta didik. Langkah berikutnya dalam manajemen
peserta didik adalah melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap peserta didik.
g. Pencatatan dan pelaporan. Pencatatan dan pelaporan tentang peserta didik di sebuah
lembaga pendidikan (sekolah) sangat di perlukan.
h. Kelulusan dan alumni. Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen
peserta didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan (sekolah) tentang telah
di selesaikannya program pendidikan  yang harus di ikuti oleh peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai