Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ghina Inayati

NIM: 195223027
Kelas: PBSD/RPL 8
Mata Kuliah: Problematika Bahasa, dan Pengajarannya

Rangkuman Strategi Pemeliharaan bahasa dan sastra sunda

Pemeliharaan bahasa, sastra, dan aksara daerah meliputi berbagai aspek. Di dalam perda no.
5/2003 Bab IV tentang Upaya dan Ruang Lingkup Pemeliharaan, pasal 7, disebutkan 14
aspek yang menjadi jangkauan pemeliharaan bahasa, sastra, dan aksara daerah.
14 aspek dimaksud adalah:
1. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan diluar sekolah.
2. Penyediaan bahan-bahan pengajaran untuk sekolah dan luar sekolah dan bahan-bahan
bacaan untuk perpustakaan.
3. Pelatihan, penataran, seminar, loka karya, diskusi, apresiasi dan kegiatan sejenisnya.
4. Sayembara bagi guru, siswa, dan masyarakat.
5. Penelitian dan sistem pengajaran serta penyebarluasan hasilnya
6. Penyelenggaraan kongres bahasa daerah secara periodik.
7. Penghargaan untuk karya bahasa dan sastra terpilih serta penghargaan bagi bahasawan,
sastrawan, dan peneliti unggulan.
8. Pemasyarakatan sastra daerah.
9. Penyediaan fasilitas bagi kelompok studi bahasa, sastra, dan aksara daerah.
10. Pemberdayaan dan pemanfaatan media massa baik cetak maupun elektronik dalam bahasa
daerah
11. Pengelolaan sistem komunikasi, dokumentasi, dan aksara daerah.
12. Penggunaan bahasa dan sastra dalam kehidupan keagamaan.
13. Penerjemahan publikasi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bahasa asing ke dalam
bahasa daerah.
14. Pemikiran perintisan pengadaan sarana teknologi yang menunjang

Pengajaran bahasa dan sastra Sunda didasarkan perda no. 5 tahun 2003 tentang
pemeliharaan bahasa, sastra dan aksara daerah serta pergub no.69 tahun 2013 tentang
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Pengajaran Bahasa Sunda bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan yang memadai
tentang bahasa dan sastra Sunda, keterampilan berbahasa Sunda, dan sikap positif terhadap Bahasa.

Sesuai dengan fungsinya, mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda bertujuan agar:
1. Murid menghargai dan membanggakan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan bahasa resmi
kedua di Jawa Barat, setelah bahasa Indonesia.
2. Murid memahami bahasa Sunda dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta mampu
menggunakannya secara tepat dan kreatif sesuai dengan konteks, antara lain, tujuan, keperluan, dan
keadaan.
3. Murid mampu menggunakan bahasa Sunda untuk meningkatkan kemampuan intelektual (IQ),
kematangan emosional (EQ), dan kematangan sosial (SQ).
4. Murid memiliki disiplin dalam berbahasa (berbicara dan menulis serta berpikir).
5. Murid mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra Sunda untuk mengembangkan
kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa Sunda.
6. Murid menghargai dan membanggakan sastra Sunda sebagai khazanah budaya dan intelektual
manusia Sunda. Dalam hal ini, mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda.

Kesimpulan.
Pemeliharaan bahasa dan sastra sunda merupakan salah satu realisasi yang di susun berdasarkan
undang-undang dan oleh pemerintah Jawa Barat, jelas dengan adanya pemeliharaan bahasa sunda
perlu terus di tingkatkan untuk melestarikan warisan budaya sehingga bahasa dan sastra sunda
merupakan pengantar yang baik bagi kepentingan pendidikan formal, pendidikan non formal, dan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai