Anda di halaman 1dari 17

Materi 1

Pertemuan 2
Bahasa Indonesia
KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu
Asep Yana Yusyama
1. Latar Belakang Mata Kuliah Bahasa
Indonesia
• Mata kuliah bahasa Indonesia merupakan mata kuliah wajib diberikan di
semua jenjang dan jalur pendidikan; Bahasa Indonesia termasuk dalam
Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) bersama dengan Pend.
Agama dan Pend. Kewarganegaraan.
(UU nomor 2 tahun 1989; UU nomor 20 tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan
Nasional”; surat keputusan Dirjen Pend. Tinggi Dept. Nasional nomor 323/U/2000 tentang
“Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa”)
Visi dan Misi Mata Kuliah Bahasa Indonesia

• Visi :
Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai salah satu instrumen pengembangan
kepribadian mahasiswa menuju terbentuknya insan terpelajar yang mahir
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.
Misi :
Tercapainya kemahiran mahasiswa dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dengan rasa tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia yang berkepribadian.
Kompetensi Mahasiswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Kompetensi Bahasa Indonesia
Menjadikan mahasiswa ilmuwan dan profesional yang memiliki pengetahuan dan sikap positif terhadap bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional dan mampu menggunakan secara baik dan benar untuk
mengungkapkan pemahaman, rasa kebangsaan, cinta tanah air, dan untuk berbagai keperluan dalam bidang ilmu,
teknologi, dan seni profesinya masing-masing.
b. Standar Kompetensi
Mahasiswa Mampu:
• Menggunakan bahasa Indonesia untuk mengungkapkanm pikiran, gagasan, dan sikap ilmiah ke dalam berbagai
bentuk karya ilmiah yang berkualias. Baik tulis maupun lisan.
• Menggunakan kemahiran dalam berbahasa Indonesia untuk mengembangkan diri sepanjang hayat.
c. Substansi Kebijakan
Mata kuliah Bahasa Indonesia sebagai MPK menekankan keterampilan menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara dan bahasa nasional secara baik dan benar untuk menguasai, menerapkan, dan mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai perwujudan kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia.
Subtansi kajian dipadukan ke dalam kegiatan penggunaan bahasa Indonesia melalui keterampilan berbahasa,
menyimak, berbicara, dan menulis dengan keterampilan menulis akademik sebagai fokusnya.
2. Bahasa sebagai Alat Komunikasi
• Berbahasa berarti berkomunikasi dengan media bahasa.
• Bahasa dapat berupa bahasa verbal dan bahasa nonverbal.
• Komunikasi merupakan penggerak kehidupan karena manusia merupakan makhluk sosial yang selalu
membutuhkan interaksi (hubungan dengan manusia lain).
• Berkomunikasi berarti menyampaikan pesan kepada seseorang untuk direspon. Agar direspon, bahasa
harus disusun dengan baik dan benar dan dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Adapun hal-hal yang
harus diperhatikan dalam berkomunikasi:
1. Mitra tutur;
2. Tempat;
3. Situasi.
3. Sejarah Bahasa Indonesia
• Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia mempunyai fungsi majemuk, yaitu
bahasa persatuan, bahasa negara, bahasa resmi, bahasa penghubung antarindividu, bahasa
pergaulan, dan bahasa pengantar di semua sekolah di Indonesia.
• Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Mengapa bahasa Melayu dijadikan bahasa Indonesia?
1. Bahasa Melayu telah tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.
2. Bahasa Melayu diterima oleh semua suku di Indonesia, sebagai bahasa pergaulan.
3. Bahasa Melayu bersifat demokratis, tidak membeda-bedakan tingkatan dalam pemakaian.
4. Bahasa Melayu bersifat reseptif, mudah menerima masukan dari bahasa lain, baik bahasa
daerah maupun bahasa asing.
Apakah sebenarnya bahasa Indonesia?
• Prof. Dr. A. Teeuw (sarjana Belanda): Bahasa Indonesia merupakan bahasa
perhubungan yang berabad-abad tumbuh dengan perlahan-lahan di kalangan penduduk
Asia Selatan dan setelah bangkitnya pergerakan rakyat Indonesia pada abad ke-20
dengan insyaf diangkat dan dimufakati serta dijunjung sebagai bahasa persatuan.
• Amin Singgih: Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui
serta digunakan oleh masyarakat seluruh Indonesia sehingga sama sekali bebas dari
unsur-unsur bahasa daerah yang belum umum dalam bahasa kesatuan kita.
• Prof. Dr. R.M. Ng. Purbacaraka: Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sejak
kejayaan Sriwijaya telah menjadi bahasa pergaulan atau lingua franca di seluruh Asia
Tenggara.
4. Fungsi Bahasa Indonesia
• Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.”
• Berkaitan juga dengan keterangan di Alquran, surat Alhuarat ayat 13 yang berbunyi “Aku (Allah) telah menciptakan
manusia dari sepasang laki-laki dan perempuan untuk saling kenal mengenal.(Alhujarat ayat 13). Dengan demikian
peristiwa Sumpah Pemuda merupakan ketenuan atau takdir dari Allah swt.
• UUD 1945, juga tercantum khusus bab XV pasal 36 yang berbunyi “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.”
• Berdasarkan Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi:
1) Lambang Kebanggaan Nasional
2) Lambang Identitas Nasional
3) Alat Pemersatu Bangsa
4) Alat Penghubung Antardaerah dan Antarbudaya
• Bahasa Indonesia dalam UUD 1945 juga menyatakan dirinya sebagai
bahasa negara, yang memiliki fungsi antara lain sebagai berikut.
1) Bahasa Resmi Negara
2) Bahasa Pengantar di dalam Dunia Pendidikan
3) Alat Penghubung pada Tingkat Nasional
4) Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi
5. Bahasa Baku
• Pembakuan bahasa dilakukan untuk memberikan dasar atau patokan bahasa yang benar, yang berlaku untuk
suatu bahasa.
• Di Indonesia, pembakuan bahasa dilaksanakan oleh pemerintah, dalam hal ini oleh Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa (P3B). Tidak menutup kemungkinan pihak lain, seperti penerbit, media massa, dan
perguruan tinggi mempunyai gaya selingkung, tetapi tetap mengacu pada pembakuan yang ditetapkan oleh P3B.
Fungsi Bahasa Baku
1. Pemersatu
2. Penanda kepribadian
3. Penambah wibawa
4. Kerangka acuan
6. Ragam Bahasa
• Ragam bahasa menurut jenis pemakaiannya dapat dirinci sebagai berikut.
a. Ragam Bahasa Sudut Pandang Bidang atau Pokok Pembicaraan
 ragam bahasa yang digunakan pedagang akan berbeda dengan ragam bahasa yang
digunakan oleh guru.
b. Ragam Bahasa Berdasarkan Sarananya
 ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan.
c. Ragam yang Mengalami Gangguan Pencampuran
 bahasa sleng, misalnya, ragam bahasa yang digunakan orang Cirebon yang menggunakan
dua bahasa, yakni adanya percampuran pemakaian antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa.
7. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi
• Mahasiswa dituntut agar dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, terutama ragam
bahasa ilmiah.
• Ragam bahasa ilmiah, yakni bahasa yang baku dan lugas agar pikiran yang disampaikan secara objektif
dalam segala bentuk tulisan ilmiah tidak bercampur dengan pikiran subjektif penulis.
• Kegunaan Menulis di Perguruan Tinggi
• a. lebih mengenali kemampuan dan potensi diri;
• b. dapat mengembangkan berbagai gagasan;
• c. dapat banyak menyerap, mencari, serta menguasai;
• d. dapat mengorganisasikan pikiran secara sistematis serta mengungkapkan secara tersurat;
• e. dapat menilai pikiran kita sendiri secara objektif;
• f. lebih mudah memecahkan permasalahan;
• g. mendorong kita belajar secara aktif;
• h. membiasakan kita berpikir serta berbahasa secara tertib.
• Untuk itu mahasiswa dituntut beberapa kemampuan, yaitu pengetahuan
tentang apa yang akan ditulis yang menyangkut isi tulisan dan bagaimana
menuliskannya, yang menyangkut aspek-aspek kebahasaan dan teknik
penulisan.
• Semua ini erat hubungannya dengan proses berpikir yang menyangkut
memilih topik, membatasi topik, mengembangkan pikiran, menyajikannya
dalam kalimat dan paragraf yang disusun secara logis dan sistematis.
Dasar Hukum Penggunaan BI

UUD 1945

Perpres No.
UU No. 24
63 Tahun
Tahun 2009
2019
Pasal 23 Perpres tentang penggunaan BI
Pasal 1 Ayat 2 UU No 24 Tahun 2009
• Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 23 Perpres

Ayat 1 BI Wajib digunakan sebagai pengantar


ddalampendidikan asional

Anda mungkin juga menyukai