Anda di halaman 1dari 32

PENERAPAN SISTEM KERJA FLEXIWORK

SELAMA MASA PANDEMI DI


KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Jakarta, 15 Desember 2020

Biro Perencanaan, Organisasi, dan Tata Laksana (Biro Renortala)

Berintegritas | Visioner | Unggul


KEINGINAN MERUBAH BUDAYA KERJA PEMERINTAH

1. Menyesuaikan dengan tuntutan global untuk 3. Dampak pandemi Covid 19 merubah tatanan
semakin efektif dan efisien kehidupan masyarakat dan pemerintahan
• Tuntutan publik/ negara Setiap orang
• Kemajuan teknologi harus selalu
menjaga
Menghindari protokol
kontak kesehatan
langsung Mencegah
antar orang
penyebaran
virus

2. Berorientasi hasil
• Kinerja terukur Lingkungan
kerja steril
• Tidak hanya sending tapi delivered (manfaat
program dirasakan masyarakat) Deteksi
rutin

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL


NILAI DAN BUDAYA ORGANISASI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Berintegritas Visioner Unggul

Memiliki pandangan yang


Berkemampuan tinggi, inovatif,
Profesional, kredibel, dapat strategis, jauh, dan jelas
adaptif, komunikatif, dan
dipercaya dan memegang teguh mengenai masa depan serta
mampu bersinergi secara
prinsip serta standar etika yang memiliki kemampuan
egaliter, baik internal maupun
berlaku merencanakan dan memimpin
eksternal untuk menyediakan
pencapaian visi Indonesia yang
solusi yang andal bagi
dicita-citakan
pembangunan Indonesia

3
BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL
Menuju Sistem Kerja Baru/ FlexiWork

(16/12/2019)

4
Menuju Sistem Kerja Baru/ FlexiWork

Kunjungan Presiden Joko Widodo meninjau IDW di Bappenas, 16 Januari 2020

• Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas berinisiatif melakukan penerapan cara


kerja baru yang lebih fleksibel, baik dalam hal waktu, tempat bekerja, dan berbasis digital, yaitu
Integrated Digital Workspace (IDW) -smart office.
• Konsep IDW ini dirancang untuk memungkinkan Kementerian PPN/Bappenas berperan efektif
sebagai clearing house program sebagaimana arahan Presiden RI
BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL
Tahapan Implementasi Integrated Digital Workspace (IDW)
30 Juni 2020
Permen No. 7/2020
16 Januari 2020
Penilaian Kinerja Pegawai
Launching oleh
Presiden RI

DES FEB APR JUN AGS OKT DES • Full Cycle IDW
2019 • Interoperabilitas
& Interkoneksi
2020
SEP antarinstitusi
NOV JAN MAR MEI JUL NOV

PSBB, Covid-19

Tahap Tahap
Tahap Perubahan Pola Kerja Tahap Perubahan Budaya Kerja Pengembangan
Persiapan (Pendampingan, Pedoman, Fasilitas Kerja, (New Normal Birokrasi, Penilaian Kinerja,
(Instalasi Sistem, (Penerapan di K/L/D,
Pemanfaatan Fitur) Penataan Struktur, Executive Dashboard)
Uji Coba) Standarisasi IDW)

Penilaian Kinerja, Penyederhanaan Birokrasi Perkuatan Koordinasi Eksternal Regulasi &


Remunerasi & Insentif Penataan Struktur Clearing House Perencanaan Organisasi

Pusat Data Bappenas Situation Room Laptop Staf & Akses Internet Digital Signature Mobile Application Prasarana
(Data Center Tier 3) Common Room Virtual Office IDW Pendukung
Analytical Dashboard

6
BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL
Penerapan IDW dalam mendukung Penyederhanaan Birokrasi

Perkuatan Peran Jabatan Fungsional


➔ Didukung sistem penilaian kinerja dalam Perubahan Eselon 3 dan Eselon 4 menjadi Fungsional
IDW untuk menjamin kualitas output dan
relevansi dengan tugas dan fungsi unit
kerja
01 ➔ Diakomodir dalam hierarki penugasan IDW menjadi
Koordinator Tim sesuai keahlian dan keterampilan

➔ Penerapan merit system secara terukur


dalam IDW sebagai dasar penyusunan
program peningkatan kemampuan staf
serta penetapan insentif/disinsentif bagi
pegawai
02
Penyederhanaan Proses

04 Pengambilan Keputusan
➔ Didukung proses IDW melalui dokumentasi
proses penyelesaian tugas (traceable),
penerapan Digital Signature dan fasilitas interaksi
Pembagian Tugas Staf oleh Pimpinan pimpinan dan staf melalui platform IDW
(Eselon 1 & 2)
➔ Difasilitasi melalui Tasking IDW untuk
mengelola kesesuaian antara beban kerja dan
produktifitas staf dalam menyelesaikan tugas
03
BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL
MANFAAT FLEXIWORK/IDW :
..MENDUKUNG REFORMASI BIRKORASI..

STAF ASN ORGANISASI K/L KINERJA PEMERINTAH


• Menentukan pola kerja yang • Mendukung sistem kerja yang • Meningkatkan interaksi dan
efektif sesuai kebutuhan terukur, akuntabel, dan koordinasi antarlembaga dan
• Meningkatkan work-life balance terdokumentasi. antarwilayah
• Mengurangi waktu tidak • Meningkatkan efisiensi • Mempercepat transformasi
produktif (perjalanan ke kantor, operasional kantor dan fasilitas birokrasi dan sistem kerja
menunggu rapat, dst.) kerja pemerintahan
• Membuka kesempatan bagi • Mendukung interaksi antar unit • Memudahkan adaptasi pola
ketentuan kerja di luar pola full- kerja dan komunikasi secara kerja pemerintahan kontemporer
time bagi ASN/PPPK eksternal • Meningkatkan efisiensi dan
• Meningkatkan interaksi antar staf • Memudahkan sistem penilaian efektivitas operasional birokrasi
secara internal dan eksternal kinerja pegawai dengan pola pemerintahan
kerja yang beragam
• Peluang meningkatkan keahlian
dan pengetahuan secara • Mendukung penerapan sistem
mandiri insentif dan disinsentif bagi
pegawai.

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL


MANAJEMEN KINERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA
Kehadiran 20%
Clock-in & Performance Based Bureucracy RB
Clock-out Nasional :
Prestasi 80%
1. Efektif, Efisien, Ekonomis
Ketepatan Waktu Tasking 2. Mewujudkan outcomes/hasil;
50% Sistem 3. Kinerja organisasi berbasis sistem
Kesesuaian Tugas Mandiri elektronik.
Kegiatan Utama 80%
50% 20% 4. Kontribusi Individu terhdap
organisasi jelas.
Alur Penyusunan Rencana Indikator Kinerja Utama
Penjabaran dalam
Penyusunan
Renstra dan IKU Penyusunan IKU Es 1 kelompok kegiatan
Penyusunan rincian rincian kegiatan,
Kementerian dan 2 sebagai ukuran (kajian, koordinasi,
per kelompok kegiatan fokus, waktu dan
PPN/Bappenas Keberhasilan monitoring, dan
alokasi SDM**
evaluasi)*

Pengalokasian tugas per


individu sesuai peran
(Sasaran Kinerja
Pegawai-SKP)
9
BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL
Dasar Hukum Pelaksanaan IDW

03 Petunjuk Pelaksanaan Nomor


01 1/JUKLAK/SESMEN/05/2013
PP Nomor 46 Tahun 2011 dan
PP Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Pengaturan Kinerja
Pegawai di Kementerian
Tentang Penilaian Kinerja PNS PPN/Bappenas

02 04 Surat Edaran Menteri PPN/Kepala


Bappenas No 2 Nomor 2020
Peraturan Menteri PPN/Kepala
Bappenas Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas SE Menteri
PPN/Kepala Bappenas Nomor 1
Tentang Pengaturan Kinerja Tahun 2020 tentang Implementasi
Pegawai di Kementerian Integrated Digital Workspace dan
PPN/Bappenas Smart Office di Kementerian
PPN/Bappenas

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL 10


KATEGORI DAN JAM KERJA PEGAWAI
Pegawai dengan Jam Kerja Reguler (di Kantor)
✓ Kepala Bagian Tata Usaha/Subbagian Tata Pegawai dengan Jam Kerja Reguler (mengacu
Usaha/jabatan sejenis yang bertugas di unit Pimpinan pada Permen PPN/Kepala Bappenas No.
Tinggi Madya/Pratama 2/2013 dan Juklak Sesmen No. 1/2013 tentang
✓ Fungsional arsiparis
✓ Fungsional Umum atau pelaksana Pengaturan Kinerja Pegawai)
Teknisi, Pengemudi, Pramubakti,
Satuan Pengaman) ✓ Jam Kerja Reguler dan di Kantor
✓ Pegawai lain yang tidak melaksanakan jam kerja
khusus
✓ Wajib melakukan tap presensi di mesin
handkey
→ Pegawai yang lingkup pekerjaan melekat pada
layanan perkantoran

Pegawai dengan Jam Kerja Khusus Pegawai dengan Jam Kerja Khusus
✓Pimpinan Tinggi Madya/Pratama ✓ Jam Kerja melalui Clock In dan Clock Out di
✓Administrator IDW (maks Clock ini jam 12.30)
✓Pengawas
✓Pejabat Fungsional Perencana, Auditor, ✓ Jam Kerja Operasional jam 06.00-21.00
Widyaiswara ✓ Jam kerja harian paling sedikit 8 jam 30
✓Fungsional Umum (calon perencana/auditor, menit (senin-kamis), 9 jam (jumat)
staf perencana, termasuk CPNS)
✓Pegawai Non PNS yang menangani substansi ✓ Menggunakan Aplikasi IDW
Sumber: Surat Edaran Menteri PPN No 2 Tahun 2020
BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL 11
TATA CARA PENILAIAN KINERJA JAM KERJA KHUSUS
1 2 3
PEGAWAI PIMPINAN TINGGI PRATAMA PIMPINAN TINGGI MADYA
• Menyampaikan rencana kerja • Pimpinan Tinggi Pratama wajib • Pimpinan Tinggi Madya agregasi dari
harian melalui aplikasi mengisi Laporan Kinerja Bulanan laporan kinerja Pimpinan Tinggi
flexiwork.bappenas.go.id atau Pratama
mengisi Formulir Rencana Kerja • Menyampaikan Laporan Kinerja
Harian. Bulanan kepada Atasan
Langsung, tembusan Biro SDM
• Pegawai wajib menyusun Laporan
Kinerja Bulanan dan disampaikan
kepada atasan langsung.
• Penilaian hasil pekerjaan dilakukan
oleh atasan langsung.
• Laporan Kinerja Bulanan, diambil
dari data IDW sebagai dasar
penilaian prestasi kerja dan
pembayaran tunjangan kinerja
1. Periode pelaporan pada bulan
berikutnya
2. File hard copy disimpan oleh
masing-masing pegawai
3. File soft copy di upload dalam
aplikasi presensi
bsdm.bappenas.go.id/presensi

Sumber: Surat Edaran Menteri PPN No 2 Tahun 2020


BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL 12
PENYESUAIAN KEBIJAKAN TERKAIT IDW

Dasar Hukum:
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil

PERUBAHAN CARA PENILAIAN KINERJA PENYESUAIAN SISTEM REMUNERASI DAN


PEGAWAI INSENTIF PEGAWAI
• Penilaian kinerja dari Time Based (Absensi) • Penilaian kinerja dapat dilakukan secara
menjadi Output Based (Dokumen/Laporan) bulanan atau triwulan ➔ mempengaruhi nilai
remunerasi (gaji dan tunjangan)
• Ketentuan jam kerja 8.5 jam/hari; 40
jam/minggu menjadi 160 jam/bulan (sistem • Pemberian insentif (tunjangan tambahan)
pengaturan waktu kerja yang lebih fleksibel) bagi pegawai berprestasi dan disinsentif
(pemotongan tunjangan) bagi pegawai
• Penilaian kinerja terdokumentasi secara berkinerja rendah.
digital didukung sistem informasi (mengurangi
pelaporan manual dan paper based) • Pengendalian Kinerja Pegawai secara
Realtime disertai perbaikan secara langsung

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL 13


IDW SEBAGAI ALAT UNTUK PENILAIAN KINERJA
Dapat dilakukan dengan IDW melalui
Perilaku Kerja meliputi aspek: cascading IKU ke tasking dan penugasan Pasal 51
Nilai individu
a. orientasi pelayanan; SKP Dokumen Penilaian Kinerja
b. komitmen;
c. inisiatif kerja; Penilaian Dijadikan acuan
d. kerja sama; dan
e. kepemimpinan. Kinerja Sebagai dasar
Nilai Pemberian Tunjangan
Perilaku Kinerja
Kerja opsi
Pasal 54
Penilaian Kinerja* Penilaian Kinerja**
Mengikuti Peraturan
Pemerintah yang mengatur
Perilaku gaji, tunjangan, dan fasilitas
Perilaku Kinerja
Kinerja 30% *) Instansi Pemerintah yang menerapkan
40% penilaian Perilaku Kerja dengan
SKP mempertimbangkan pendapat rekan kerja
60% SKP setingkat dan bawahan langsung.
70% **) Instansi Pemerintah yang tidak menerapkan
penilaian Perilaku Kerja dengan
mempertimbangkan pendapat rekan kerja
setingkat dan bawahan langsung.

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL 14


Arsitektur Digital Workspace di kementerian PPN/Bappenas
Procedure User
Regulator research and
analyst
Management
Compliance and
Regulations
System and UI and UX
Operational Product
Procedure design
Presidential Supervision
Report

Monitoring
Responsibility
and Reporting
Cabinet Accountability
Report of work
Research
development
Administration
Cloud Manage & improvement
and Operate
the system
Projects,
Divisions programs, Procedure
Operational
and other Development
work related Tactical and
Supporting maintenance

IT support
Technical
Sub Divisions and
Support
Maintenance
Customer
service
BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL
Platform Utama Integrated Digital Workspace (IDW)

Ke Semua Pegawai

Menu
Utama

Cloud
Link ke Data
Cek Bappenas
partisipant

Fasilitas vid con


USER FRIENDLY
16
Membuat Tasking dan Sub Tasking dalam Workgroup
…sesuai Kegiatan di Eselon I dan turunan Kegiatan di Eselon II…

Tasking dari E1 (on behalf Menteri) ke E1


Tasking

Sub-tasking dari E1 ke E2
Sub
Tasking

17
Hubungan Cascading Indikator dg Penugasan dalam IDW

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL


PERUBAHAN BUDAYA KERJA:
.. Pasca Implementasi IDW..

TERTIB INFORMASI TERTIB ADMINISTRASI


Aktif berbagi pakai data Data kinerja secara aktif
dan informasi secara terekam dengan
riil-time sistematis dan diupdate
oleh pegawai

TERTIB KINERJA TERTIB MONEV


Sadar deadline dan Monev/pengendalian
lebih memahami berjenjang semakin
cascading kinerja intensif

TERTIB PRESENSI TERTIB RB


Lebih mematuhi Keterlibatan aktif dan
ketentuan jam kerja komitmen unit kerja dan agen
dalam skema flexiwork perubahan utk mengaitkan
perubahan dengan RB

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL


LESSON LEARNED: Selama Implementasi…
Pendampingan penggunaan aplikasi IDW (sejak tahun 2019 s.d
UPAYA BERSAMA… sekarang)

1. Kegiatan dapat berjalan dengan skema WFH/Flexiwork


meski terdapat pandemi.
2. Dibutuhkan komitmen dan kesamaan tujuan dari segenap
unsur organisasi, agar dapat menyesuaikan dengan kondisi
pandemi tanpa mengorbankan kesehatan dan kinerja.
3. Membutuhkan perubahan mind-set dan budaya kerja.
4. Pendampingan intensif dalam pelaksanaan WFH dari pihak
Sesmen dan Inspektorat.
5. Dukungan organisasi untuk mendukung skema flexiwork
seperti:
➢ Anggaran;
➢Sarana dan Prasarana (paket data, komputer, laptop)
➢Regulasi

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL


TERIMA KASIH
ESENSI NILAI ORGANISASI
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BAPPENAS
Menyusun rencana, menyampaikan gagasan, ide dan
pendapat berdasarkan data dan informasi akurat
dalam forum lintas sektor/lintas kementerian

Berlaku taat terhadap kesepakatan tindak


BERINTEGRITAS lanjut forum-forum pembahasan perencanaan
dan pengendalian serta forum pengembangan
kerjasama

Bersedia mendengarkan, mempertimbangkan dan


menerima masukan dari K/L dan stakeholder lainnya

Profesional, kredibel, dapat


dipercaya dan memegang teguh
prinsip serta standar etika yang
berlaku Dapat menjelaskan secara rasional proses
maupun hasil/output rumusan kajian, analisis,
dan rekomendasi kebijakan, serta keterkaitannya
dengan perencanaan

23
Mampu mengidentifikasi perkembangan dan kebutuhan
pembangunan nasional secara komprehensif/menyeluruh

VISIONER Mampu menganalisis dampak dan risiko


rekomendasi kebijakan perencanaan pembangunan
serta mitigasi risikonya

Mampu menyusun perencanaan pembangunan


yang menjawab tantangan pembangunan jangka pendek
untuk mencapai sasaran jangka menengah, dan sebagai
Memiliki pandangan yang strategis, langkah berkesinambungan untuk mencapai sasaran jangka
jauh, dan jelas mengenai masa panjang dengan mempertimbangkan kondisi nasional dan
global
depan serta memiliki kemampuan
merencanakan dan memimpin
pencapaian visi Indonesia yang Mampu memimpin perubahan dan meyakinkan
dicita-citakan mitra kerja K/L untuk mendukung perubahan

24
Bekerja dengan mengacu kepada standar kualitas
terbaik dan selalu meningkatkan kualitas ouput
perencanaan secara berkelanjutan

UNGGUL Mampu memberikan solusi inovatif dan bersifat adaptif


terhadap perubahan terkini yang mempengaruhi proses
penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan

Mampu bekerjasama dan berkolaborasi secara sinergis


dengan seluruh pihak untuk menghasilkan produk
perencanaan berkualitas
Berkemampuan tinggi, inovatif,
adaptif, komunikatif, dan mampu
bersinergi secara egaliter, baik
internal maupun eksternal untuk Berkomunikasi secara egaliter, beretika dan membuka
kesempatan semua pihak berpendapat serta mendukung
menyediakan solusi yang andal bagi gagasan positif untuk kepentingan pembangunan nasional
pembangunan Indonesia
25
Cascading IKU ke 16 Tasking
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BAPPENAS
Indikator Kinerja Utama Kementerian PPN/Bappenas 2020-2024
Tujuan Bappenas Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama (IKU)
Mewujudkan perencanaan 1 SS-1: Terwujudnya integrasi, Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional.
pembangunan yang sinkronisasi, dan sinergi a. Integrasi Perencanaan Pembangunan Pusat
berorientasi hasil dan perencanaan pembangunan b. Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
mempercepat kemajuan nasional Pusat
Indonesia c. Sinergi Perencanaan Pembangunan Pusat dan Daerah
Persentase Perencana Pusat dan Daerah yang Memenuhi Standar
Kompetensi
2 SS-2: Terwujudnya efektivitas Kinerja Proses Pengendalian Pembangunan Nasional
pengendalian pembangunan a. Kinerja Pembangunan Pusat
nasional b. Kinerja Pembangunan Daerah
Mewujudkan daya tanggap dan 3 SS-3: Terwujudnya kebijakan 3.1. Rekomendasi Kebijakan Penyelesaian Isu Strategis
model inovasi pembangunan pembangunan nasional yang Pembangunan Nasional
yang inklusif dan berkelanjutan visioner 3.2. Rekomendasi Kebijakan Inovasi Pembangunan Nasional

Mewujudkan tata kelola 4 SS-4: Terwujudnya kinerja a. Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian PPN/Bappenas
pelayanan perencanaan yang Kementerian PPN/Bappenas
b. Indeks Kepuasan Pemangku Kepentingan (Stakeholder) di
berkualitas, akuntabel, efektif yang bersih, akuntabel, dan
Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional
dan efisien profesional dan didukung oleh
kapabilitas SDM c. Integrasi Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Nasional

• Integrasi: mengintegrasikan antara Renja (proyek prioritas) K/L dengan RKP dlm koridor Prioritas
Nasional
• Sinkronisasi: memastikan antara anggaran proyek prioritas RKA K/L dengan RKP dlm koridor
Prioritas Nasional 27
• Sinergi: memastikan sharingnya daerah untuk mencapai sasaran/target Prioritas Nasional RKP
Kaitan Cascading Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam
Tasking IDW (1)
IDW
Sasaran Indikator Sasaran/ Kelompok
Fungsi IKU Eselon 1 Main Task Subtask Sub-subtask
Strategis PK Menteri Kegiatan
Menteri (Es1) to Es1 Es1 to Es2 Es2 to TL
Perencanaan SS-1: Integrasi Indeks 1. RKP (PN, PP, KP, Proyek RKP Lingkup (Direktorat) *) Penyusunan Rancangan Awal
Terwujudnya Perencanaan Perencanaan Prioritas) Penetapan Permen RKP
integrasi, Pembangunan Pembangunan Penyusunan Rancangan Akhir
sinkronisasi, Pusat Nasional Bidang Pemutakhiran RKP
dan sinergi (Kedeputian) :
2. Reviu baseline K/L_1 Reviu baseline K/L Reviu Baseline KL Mitra #1
perencanaan Integrasi
pembangunan Perencanaan 3. Pagu Indikatif/Anggaran dan Pagu Indikatif/Anggaran dan Trilateral Pagu Indikatif
nasional Pembangunan Trilateral Meeting Meeting lingkup (Direktorat) Pagu Anggaran
Pusat Trilateral Meeting
Reviu baseline K/L_2 Alokasi Anggaran
Koordinasi 4. Koordinasi Musrenbang Koordinasi Musrenbang Lingkup Koordinasi Persiapan Bahan
(Rakortek, Pertemuan Gubernur, (Direktorat) Rakortek
Rakorbangpus, Musrebangprop, Koordinasi Persiapan Bahan
Musrenbangnas) Rakorgub
Koordinasi Persiapan Bahan
Rakorbangpus
Koordinasi Persiapan Bahan
Musrenbangprop
Koordinasi Persiapan Bahan
Musrenbangnas
Koordinasi Persiapan Bahan
Multilateral Meeting

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL


Kaitan Cascading Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam
Tasking IDW (2)
IDW
Sasaran Indikator Sasaran/ Kelompok
Fungsi IKU Eselon 1 Main Task Subtask Sub-subtask
Strategis PK Menteri Kegiatan
Menteri (Es1) to Es1 Es1 to Es2 Es2 to TL
Pengalokasian / SS-1: Sinkronisasi Indeks 5. Penelaahan Renstra K/L serta Penelaahan Renstra K/L, Renja K/L dan Penelaahan Renstra, Renja, dan
Penganggaran Terwujudnya Perencanaan dan Perencanaan Renja K/L dan RKA K/L (Pagu RKA K/L RKA KL Mitra #1
integrasi, Penganggaran Pembangunan Anggaran dan Alokasi Anggaran)
sinkronisasi, Pembangunan Nasional Bidang
dan sinergi Pusat (Kedeputian) :
6. Koordinasi perencanaan Koordinasi penilaian kelayakan usulan Penilaian kelayakan usulan
perencanaan Sinkronisasi
kegiatan yang bersumber kegiatan K/L untuk penyusunan Proyek #1
pembangunan Perencanaan dan
Pendanaan (PHLN) bidang DRPLN-JM/RPH bidang (Direktorat)
nasional Penganggaran
(Kedeputian)
Pembangunan
Koordinasi Koordinasi penilaian pemenuhan Penilaian pemenuhan sebagian
Pusat
sebagian kriteria kesiapan kegiatan kriteria kesiapan Proyek #1
yang telah tercantum dalam DRPLN-
JM/RPH (untuk penyusunan DRPPLN
atau DRKH) bidang (Direktorat)
Koordinasi penilaian kesiapan kegiatan Penilaian kesiapan Proyek #1
yang telah tercantum dalam DRPPLN
(untuk penyusunan Daftar Kegiatan)
bidang (Direktorat)

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL


Kaitan Cascading Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam
Tasking IDW (3)
IDW
Sasaran Indikator Sasaran/ Kelompok
Fungsi IKU Eselon 1 Main Task Subtask Sub-subtask
Strategis PK Menteri Kegiatan
Menteri (Es1) to Es1 Es1 to Es2 Es2 to TL
Enabler SS-3: Persentase Persentase 7. Reviu kesiapan Major Project Reviu kesiapan Major Project Lingkup Reviu Kesiapan MP #1
Terwujudnya Rekomendasi Rekomendasi (Direktorat)
kebijakan Kebijakan Kebijakan
pembangunan Penyelesaian Isu Penyelesaian Isu 8. Kajian Komponen dalam Output Kebijakan Dibuat sesuai keperluan
nasional yang Strategis Strategis reguler/prioritas/inovasi Perencanaan Pembangunan pada
visioner Pembangunan Pembangunan RKAKL
Kajian
Nasional yang Nasional bidang
dijalankan oleh K/L (Kedeputian) yang
dijalankan oleh K/L

Persentase Persentase Inovasi Lingkup (Direktorat) Dibuat sesuai keperluan


Rekomendasi Rekomendasi
Koordinasi 9. Koordinasi Khusus Lingkup Komponen dalam Output Kebijakan Dibuat sesuai keperluan
Kebijakan Inovasi Kebijakan Inovasi
(Kedeputian) Percepatan Pelaksanaan
Pembangunan Pembangunan
Pembangunan pada RKAKL
Nasional yang Nasional bidang
dijalankan oleh K/L (Kedeputian) yang
dijalankan oleh K/L

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL


Kaitan Cascading Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam
Tasking IDW (4)
IDW
Sasaran Indikator Sasaran/ Kelompok
Fungsi IKU Eselon 1 Main Task Subtask Sub-subtask
Strategis PK Menteri Kegiatan
Menteri (Es1) to Es1 Es1 to Es2 Es2 to TL
Pengendalian SS-2: Persentase Kinerja Persentase Kinerja Monev 10. Eskternal : Lampid, Midterm Eskternal : Lampid, Midterm RPJMN, Dibuat sesuai keperluan
Terwujudnya Proses Proses RPJMN, Monev RKP Monev RKP lingkup Dit. (Direktorat)
efektivitas Pengendalian Pengendalian
pengendalian Pembangunan Pembangunan
11. Pemantauan dan Komponen dalam Output Informasi Dibuat sesuai keperluan
pembangunan Pusat Pusat bidang
Pengendalian Kegiatan Hasil Pelaksanaan Rencana
nasional (Kedeputian)
Prioritas Pembangunan Pembangunan pada RKAKL (Aspek
Ekonomi Tahun 2020 Pemantauan dan Pengendalian)

Pemantauan kegiatan prioritas yang Pemantauan Kegiatan Prioritas


diampu K/L Mitra #1
12. Evaluasi Program dan Komponen dalam Output Informasi Dibuat sesuai keperluan
Kegiatan Prioritas Hasil Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Kedeputian) Pembangunan pada RKAKL (Aspek
Tahun 2019 Evaluasi)

13. Monev proyek K/L yang Monev proyek K/L yang didanai dari Monev Proyek #1
didanai dari PHLN PHLN

Penugasan Khusus SS-3: Persentase Persentase Sesuai 14. Penugasan Menteri Penugasan Menteri/Eselon 1 Lingkup Dibuat sesuai keperluan
Terwujudnya Rekomendasi Rekomendasi Penugasan Dit. (Direktorat)
kebijakan Kebijakan Kebijakan
pembangunan Penyelesaian Isu Penyelesaian Isu 15. RAPIM Tindak Lanjut RAPIM Lingkup Dibuat sesuai keperluan
nasional yang Strategis Strategis (Direktorat)
visioner Pembangunan Pembangunan
Nasional yang Nasional bidang
dijalankan oleh K/L (Kedeputian) yang
Persentase dijalankan oleh K/L
Rekomendasi Persentase
Kebijakan Inovasi Rekomendasi
Pembangunan Kebijakan Inovasi
Nasional yang Pembangunan
dijalankan oleh K/L Nasional bidang
(Kedeputian) yang
dijalankan oleh K/L

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL


Kaitan Cascading Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam
Tasking IDW (5)
IDW
Sasaran Indikator Sasaran/ Kelompok
Fungsi IKU Eselon 1 Main Task Subtask Sub-subtask
Strategis PK Menteri Kegiatan
Menteri (Es1) to Es1 Es1 to Es2 Es2 to TL
Manajemen SS-4: Indeks Reformasi Indeks Reformasi Manajemen 16. Manajemen Internal Manajemen Internal Lingkup Koordinasi Penyusunan LKj
Internal Terwujudnya Birokrasi Birokrasi Internal (Direktorat)
kinerja Kementerian Koordinasi PMPRB
Kementerian PPN/Bappenas
PPN/Bappenas Koordinasi Persiapan Penilaian
yang bersih, Evaluasi RB oleh MenPANRB
akuntabel, dan
profesional Koordinasi Evaluasi SAKIP
dan didukung
oleh
kapabilitas
Koordinasi Penilaian Maturitas
SDM
SPIP

BERINTEGRITAS VISIONER UNGGUL

Anda mungkin juga menyukai