Anda di halaman 1dari 29

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI Dr. Tri Widodo W.

Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi
Administrasi Negara LAN-RI

Disampaikan pada Webinar Seri 2 ASN Belajar


BPSDM Jawa Timur
18 Januari 2024
Nothing endures but change”

Heraclitus (lahir 540 SM)


Dunia itu bersifat Sementara,
Sementara, Perubahan yang Abadi

“KEHIDUPAN DI DUNIA
DITANDAI DENGAN Constant Change
KESEMENTARAAN”
o Produk yang
dihasilkan daur
hidupnya makin lama KONSEKUENSI:
makin pendek;
o Teknologi makin cepat Organisasi dan setiap orang
ketinggalan jaman; harus terus menerus mencari
o Cara pandang, cara cara untuk mengatasi
kerja dalam relatif ancaman keusangan ini
singkat menjadi tidak
relevan dengan
keadaan yang baru. Ancaman keusangan
(obsolescence)
Gambaran Singkat Perubahan
Sektor Publik di Indonesia
Kerangka Kebijakan Inovasi Sektor Publik
Pertumbuhan Inovasi secara “Eksponensial”
Eksponensial”

IGA 2018-2023 KIPP 2018-2023 LABINOV 2018-2023


Tahun Jumlah Jumlah Tahun Jumlah Lolos Tahun Jumlah Jumlah
Pemda Inovasi Proposal Penilaian Daerah Inovasi
2018 188 3.718 2018 2.824 1.463 2018 27 3.562
2019 260 8.016 2019 3.156 1.329 2019 21 2.127
2020 484 17.779 2020 2.303 2.245 2020 7 739
2021 519 25.124 2021 3.178 1.619 2021 11 749
2022 540 26.900 2022 3.478 2.454 2022 14 1.470
2023 527 28.539 2023 3.110 2.269 2023 7 410
Total 110.076 Total 18.049 11.542 Total 87 9.057
Sumber: BSKDN Kemendagri, Kemenpan RB, dan LAN (diolah)
Predikat Inovasi Kab/Kota
Kab/Kota 2022 (Kemendagri
(Kemendagri)
Kemendagri)

• Pada tahun 2022, mayoritas kabupaten dan kota sudah sangat inovatif (35 daerah) dan inovatif (340 daerah).
• Daerah kurang inovatif dan tidak dapat dinilai umumnya berada di Pulau Papua.
Peningkatan Indeks Pelayanan Publik 2018-
2018-2022 (Kemenpan
(Kemenpan RB)
Manajemen Perubahan
Tahap / Siklus Perubahan

Stephen P. Jerald Greenberg Robert Krietner &


Kurt Lewin Edgar Schein
Robbin & Robert A. Baron Angelo Kenicki

Unfreezing Unfreezing Unfreezing Unfreezing Unfreezing


Cognitive-
Changing Movement Changing Changing
Restructuring
Refreezing Refreezing Refreezing Refreezing Refreezing
Lewin’s 3-
3-Steps Change Model

TAHAP AKTIVITAS
 Mempersiapkan organisasi untuk menerima perubahan;
 Membangun cara kerja baru untuk meninggalkan status quo;
Unfreezing
 Meyakinkan pegawai bahwa cara kerja lama sudah tidak relevan;
 Membongkar belenggu mindset pegawai.
 Menjelaskan manfaat perubahan;
 Mengkomunikasikan dengan lintas stakeholders;
Changing  Mengelola issu-issu yang muncul dari adanya perubahan;
 Melibatkan pegawai dalam proses perubahan;
 Terus melakukan perubahan secara konsisten.
 Menyiapkan pembagian tugas secara inklusif;
 Memberi penghargaan kepada top performers;
Refreezing  Mengantisipasi potensi hambatan terhadap perubahan;
 Menyediakan beragam bentuk dukungan (pelatihan, anggaran, dll);
 Menciptakan kesempatan bagi berbagai pihak untuk memberi feedback.
Denial - Resistance - Exploration - Commitment
Manajemen Perubahan RB - Kemenpan
Merumuskan rencana Memperkuat hasil
Mengelola perubahan
manajemen perubahan perubahan
• Melakukan pemetaan • Mengimplementasi strategi, rencana • Merumuskan dan melakukan
terhadap stakeholders dan aktivitas manajemen perubahan koreksi atas perbaikan yang
• Mengidentifikasi resistensi • Mengimplementasikan strategi, diperlukan
atau penolakan rencana dan aktivitas komunikasi • Melakukan evaluasi terhadap
• Mengenali besaran • Mengimplementasikan struktur evektifitas pelaksanaan strategi
perubahan yang diinginkan organisasi yang baru dan rencana komunikasi
• Melakukan asesmen • Mengimplementasi strategi, rencana • Melakukan evaluasi terhadap
kesiapan organisasi untuk dan aktivitas pelatihan strategi dan rencana pelatihan
berubah • Mengintegrasikan strategi manajemen untuk mendukung perubahan
• Mengembangkan strategi perubahan dan strategi komunikasi • Melakukan pemutakhiran atas
perubahan dengan program dan kegiatan RB strategi dan rencana
• Mengembangkan strategi • Memberikan pengetahuan dan manajemen perubahan
komunikasi ketrampilan melalui asistensi dan • Mengidentifikasi dan
• Merumuskan dan fasilitasi yang diperlukan menyampaikan setiap
mendefinisikan struktur baru • Mengimplementasikan manfaat yang keberhasilan kepada seluruh
telah dirumuskan pegawai
• Melakukan monev & pelaporan atas • Memberikan penghargaan
pelaksanaan perubahan. kepada pegawai
Permen PAN dan RB No. 10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan
Kurva S dan Titik Jenuh dalam Manajemen Perubahan
Adaptasi Perubahan  Setiap perubahan membutuhkan waktu
penyesuaian. Semakin cepat adaptasi
terhadap perubahan, semakin besar peluang
keberhasilan perubahan tsb.
 Menurut Everet M. Rogers, tingkat kecepatan
adaptasi terbagi menjadi 4 kategori: Early
Adopters, Early Majority, Late Majority, dan
Laggards (gagal beradaptasi dan selalu
tertinggal).
 Namun, saat ini cenderung hanya ada 2
kategori: Trial Users (mereka yang berani
mencoba) dan Everybody Else.

Sumber:
Accenture, 2013 (dalam
Yunus Trihonggo, 2022)
Penerapan Manajemen Perubahan
Sektor Publik
Tranformasi PT KAI dengan 8 Tahap John Kotter
8 Tahap Tranformasi John Kotter
Tranformasi Kab.
Kab. Sorong & KLU dengan Metode 5D Labinov
Model 5D (Laboratorium
(Laboratorium Inovasi)
Inovasi) LAN
Fenomena Non-
Non-compliance dalam Perubahan Sektor Publik
• Dalam setiap perubahan akan
selalu ada “Late Majority /
Laggards” atau “Everybody
else”.
• Resistensi hanya tanda
bahwa perubahan itu ada,
bukan bahwa perubahan itu
tidak dibutuhkan. Mereka
yang resisten hanya belum
paham dan belum siap
berubah.
• Resistensi juga pertanda
values & message dari
perubahan belum sampai
kpd target group, mungkin
krn alasan waktu atau
komunikasi.
Kiat Merawat Perubahan:
Perubahan: 6K

Hilangkan ego sektoral dan tingkatkan Pembagian tugas dan fungsi kerja Selalu berinovasi dan jangan
kerja sama dalam membangun RB yang baik dan benar dalam cepat puas demi pertumbuhan
yang handal pelaksanaan RB RB yang lebih baik.

KOLABORASI KORDINASI KEBERLANJUTAN

KOMITMEN KOMUNIKASI KONSISTENSI


Kemauan penuh dalam setiap Saling berdiskusi, dengarkan kritik Fokus pada target dan rencana yang
individu untuk melaksanakan RB dan sharing kownledge telah di bangun bersama
Mengelola Resistensi

Pendekatan Pengunaan Dalam Situasi


Pendidikan dan komunikasi Ketika ada kekurangan informasi atau analisis yang kurang akurat
Partisipasi dan pelibatan Ketika inisiator tidak memiliki semua informasi yang diperlukan
untuk mendesain perubahan, dan ketika pihak lain memiliki
kekuatan besar untuk menolak perubahan
Fasilitasi dan dukungan Ketika orang resisten karena problem penyesuaian
Negosiasi dan persetujuan Ketika seseorang atau sekelompok orang kalah dalam sebuah
perubahan, atau ketika kelompok itu memiliki kekuatan
penolakan yang besar
Manipulasi dan kooptasi Ketika taktik lain tidak berfungsi atau terlalu mahal
Upaya paksa secara Ketika kecepatan perubahan menjadi pertimbangan utama, dan
eksplisit maupun implisit inisiator memiliki kekuasaan penuh

John P. Kotter and Leonard A. Schlesinger, 2008, “Choosing Strategies for Change”, dalam
Harvard Business Review, July-August Issues
Epilog: Jadikan Perubahan sebagai Kebiasaan
“We are what we repeatedly do. Excellence is not an act, but a habit” (Aristoteles)

Mengapa Mike Tyson bisa menjadi Juara Dunia pada usia 20 tahun (22-11-1986),
namun TIDAK menjadi Novelis kelas dunia seperti Andrea Hirata?
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

jtÄtâ áâát{?
áâát{? vÉutÄt{ àxÜâá uxÜâut{?
uxÜâut{? tztÜ {|wâÑ Åt~|Ç |Çwt{ 44

Anda mungkin juga menyukai