1 Ciptakan rasa urgensi Langkah pertama adalah menciptakan rasa urgensi di antara para pemangku kepentingan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyoroti masalah-masalah
yang dihadapi organisasi dan menunjukkan bagaimana perubahan dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
2 Bentuk koalisi Langkah kedua adalah membentuk koalisi pemandu yang kuat. Koalisi ini terdiri dari para pemimpin dan pemangku kepentingan yang memiliki
pemandu yang kuat komitmen untuk perubahan. Koalisi ini akan berperan penting dalam memimpin dan mengimplementasikan perubahan.
3 Ciptakan visi Langkah ketiga adalah menciptakan visi perubahan yang jelas dan menarik. Visi ini harus menginspirasi dan memotivasi orang untuk mendukung
perubahan perubahan.
4 Komunikasikan visi Langkah keempat adalah mengkomunikasikan visi perubahan kepada seluruh pemangku kepentingan. Komunikasi yang efektif penting untuk
perubahan mendapatkan dukungan dari orang-orang yang akan terpengaruh oleh perubahan.
5 Hilangkan hambatan Langkah kelima adalah menghilangkan hambatan yang dapat menghambat perubahan. Hambatan ini dapat berupa masalah struktural, budaya, atau
perilaku.
6 Ciptakan kemenangan Langkah keenam adalah menciptakan kemenangan jangka pendek. Kemenangan ini penting untuk membangun momentum dan kepercayaan pada
jangka pendek perubahan.
7 Membangun Langkah ketujuh adalah membangun momentum untuk perubahan. Hal ini dapat dilakukan dengan terus mengkomunikasikan visi, menciptakan
momentum kemenangan jangka pendek, dan mengatasi hambatan.
8 Menanamkan Langkah kedelapan adalah menanamkan perubahan dalam budaya organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah sistem, proses, dan perilaku.
perubahan dalam
budaya organisasi
8 Tahapan Kotter telah digunakan oleh berbagai organisasi untuk berhasil mengimplementasikan
perubahan. Kerangka kerja ini dapat menjadi alat yang berharga bagi organisasi mana pun yang ingin
meningkatkan peluang keberhasilan perubahan.
Tahapan Tindakan Ket Aktivitas
Increasing Urgency Mengadopsi Kemenpan RB Belum Pimpinan akan meninjau ulang visi, Misi , Startegi, Proses Kerja,
tentang Manajemen perubahan AturanAturan
Asesmen urgensi Manjemen Perubahan
Building The guiding Team Membentuk tim manajemen Belum Rencana Tim Terdiri dari Lurah, Sekretaris, dan Kepala Seksi
/Membentuk kelompok kerja untuk perubahan
perubahan
Getting the Vision right Merumuskan tujuan, cakupan, Belum Menyusun AKU, IKU & Kegiatan MP
AKU & IKU
Persentase
Meningkatkan kepuasan Sosialisasi kepada
kualitas masyarakat masyarakat tentang
pelayanan terhadap perubahan
publik pelayanan publik 1. Persiapan Program sosialisasi pelayanan publik
Pelatihan dan
Meningkatkan Persentase pengembangan
profesionalisme aparatur sipil Program pelatihan kompetensi
aparatur sipil negara yang dan aparatur sipil
negara kompeten 2. Implementasi pengembangan negara
Persentase laporan Monitoring dan
keuangan evaluasi
Meningkatkan pemerintah yang Program pelaksanaan
akuntabilitas transparan dan 3. Evaluasi dan monitoring dan perubahan
pemerintah akuntabel tindak lanjut evaluasi pelayanan publik
Tetapkan program quick win. Jelaskan
Program Quick Kriteria
AKU IKU Win Keberhasilan Waktu Dampak
Papan
informasi
Persentase pelayanan Transparansi
kepuasan Pemasangan publik dan
Meningkatkan masyarakat papan terpasang di akuntabilitas
kualitas terhadap informasi semua kantor pelayanan
pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan publik
publik publik publik publik 1 tahun meningkat
Pelatihan bagi
aparatur sipil
Meningkatkan Persentase negara Kompetensi
profesionalism aparatur sipil Pelatihan bagi terselenggara aparatur sipil
e aparatur sipil negara yang aparatur sipil sesuai dengan negara
negara kompeten negara rencana 1 tahun meningkat
STRATEGI KOMUNIKASI
Sasaran Komunikator Media Komunikasi
Media Lurah