Anda di halaman 1dari 11

Menyusun Rencana Manajemen Perubahan

di Kelurahan Sarang Halang


Kecamatan Pelaihari
1. Ahda Fuadi 2022110104
2. Juriansyah 2022110066
3. Nani Muliana 2022110040
4. Salim 2022110038
5. Normaida 2022110039
6. Ibnu Alfan febriannoor 2022110115
7. Hj Maharani 2022110014
8. Fredisen Madianu 2022110055
9. Nura Ihsan Taufiko 2022110002
10. M. Arief Yasir 2022110047
11. Asep Setiawan 2022110075
12.Herny pangestu 2022110059
13. Priyadi Yugo L 2022110100
14. Gt. Noor Aida 2022110025
8 Tahapan Kotter
No. Tahapan Pelaksanaan

1 Ciptakan rasa urgensi Langkah pertama adalah menciptakan rasa urgensi di antara para pemangku kepentingan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyoroti masalah-masalah
yang dihadapi organisasi dan menunjukkan bagaimana perubahan dapat membantu mengatasi masalah tersebut.

2 Bentuk koalisi Langkah kedua adalah membentuk koalisi pemandu yang kuat. Koalisi ini terdiri dari para pemimpin dan pemangku kepentingan yang memiliki
pemandu yang kuat komitmen untuk perubahan. Koalisi ini akan berperan penting dalam memimpin dan mengimplementasikan perubahan.

3 Ciptakan visi Langkah ketiga adalah menciptakan visi perubahan yang jelas dan menarik. Visi ini harus menginspirasi dan memotivasi orang untuk mendukung
perubahan perubahan.

4 Komunikasikan visi Langkah keempat adalah mengkomunikasikan visi perubahan kepada seluruh pemangku kepentingan. Komunikasi yang efektif penting untuk
perubahan mendapatkan dukungan dari orang-orang yang akan terpengaruh oleh perubahan.

5 Hilangkan hambatan Langkah kelima adalah menghilangkan hambatan yang dapat menghambat perubahan. Hambatan ini dapat berupa masalah struktural, budaya, atau
perilaku.

6 Ciptakan kemenangan Langkah keenam adalah menciptakan kemenangan jangka pendek. Kemenangan ini penting untuk membangun momentum dan kepercayaan pada
jangka pendek perubahan.

7 Membangun Langkah ketujuh adalah membangun momentum untuk perubahan. Hal ini dapat dilakukan dengan terus mengkomunikasikan visi, menciptakan
momentum kemenangan jangka pendek, dan mengatasi hambatan.

8 Menanamkan Langkah kedelapan adalah menanamkan perubahan dalam budaya organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah sistem, proses, dan perilaku.
perubahan dalam
budaya organisasi

8 Tahapan Kotter telah digunakan oleh berbagai organisasi untuk berhasil mengimplementasikan
perubahan. Kerangka kerja ini dapat menjadi alat yang berharga bagi organisasi mana pun yang ingin
meningkatkan peluang keberhasilan perubahan.
Tahapan Tindakan Ket Aktivitas

Increasing Urgency Mengadopsi Kemenpan RB Belum Pimpinan akan meninjau ulang visi, Misi , Startegi, Proses Kerja,
tentang Manajemen perubahan AturanAturan
Asesmen urgensi Manjemen Perubahan

Building The guiding Team Membentuk tim manajemen Belum Rencana Tim Terdiri dari Lurah, Sekretaris, dan Kepala Seksi
/Membentuk kelompok kerja untuk perubahan
perubahan

Getting the Vision right Merumuskan tujuan, cakupan, Belum Menyusun AKU, IKU & Kegiatan MP
AKU & IKU

Communicating for buy-in Mengkomunikasikan pada target Belum


manajemen perubahan, yaitu
seluruh pegawai Kelurahan
Sarang Halang.

Empowering Action Melaksanakan Manajemen Belum


Perubahan ( Proses, Struktur,
Manusia, Budaya)

Creating Short term wins Pilot Project Belum

Don’t let up Menjaga Momentum Belum

Making Change stick Organisasi Pembelajar Belum


STRATEGI MANAJEMEN PERUBAHAN

PROGRAM & KEGIATAN Redefeinisi visi, misi


Rational Empirical Normativedan strategi
Reeducative Power Coercive Environmental Adaptive

Penataan & Penguatan Organisasi

Redefinisi visi, misi dan strategi Strategi 2 Strategi 1

Penguaatan unit kerja pelaksana Strategi 1 Strategi 2


pelayanan Publik
strategi manajemen perubahan Davidson Redefinisi visi, misi dan strategi

Strategi manajemen perubahan Davidson yang bisa


dipakai adalah Power Coercive. Strategi ini
didasarkan pada premis bahwa pegawai pd dsrnya
patuh & melaksanakan apa yang diminta, dan
perubahan akan berhasil didasarkan pada
pelaksanaan wewenang & pemberlakukan sanksi,
serta memperkecil pilihan
Alasannya

Karena Redefinisi visi , misi dan perumusan


strategi strategi perlu dilakukan dengan
cepat untuk dapat melanjutkan pada tahap
selanjutnya,
strategi manajemen perubahan Davidson Penguatan Unit Pelaksana Pelayanan Publik

Strategi manajemen perubahan Davidson


yang bisa dipakai adalah Normative
Reeducative. Strategi ini didasarkan pada
premis bahwa pegawai Pegawai adalah
makhluk social akan mematuhi norma-
norma budaya dn nilai nilai

Fokus perubahan pada stategi ini


adalah perubahan budaya dalam
konteks memberikan pelayanan lebih
optimal kepada masyarakat
Susun AKU, IKU, tahapan, program-program dan kegiatannya.

AKU IKU Tahapan Program Kegiatan

Persentase
Meningkatkan kepuasan Sosialisasi kepada
kualitas masyarakat masyarakat tentang
pelayanan terhadap perubahan
publik pelayanan publik 1. Persiapan Program sosialisasi pelayanan publik
Pelatihan dan
Meningkatkan Persentase pengembangan
profesionalisme aparatur sipil Program pelatihan kompetensi
aparatur sipil negara yang dan aparatur sipil
negara kompeten 2. Implementasi pengembangan negara
Persentase laporan Monitoring dan
keuangan evaluasi
Meningkatkan pemerintah yang Program pelaksanaan
akuntabilitas transparan dan 3. Evaluasi dan monitoring dan perubahan
pemerintah akuntabel tindak lanjut evaluasi pelayanan publik
Tetapkan program quick win. Jelaskan
Program Quick Kriteria
AKU IKU Win Keberhasilan Waktu Dampak

Papan
informasi
Persentase pelayanan Transparansi
kepuasan Pemasangan publik dan
Meningkatkan masyarakat papan terpasang di akuntabilitas
kualitas terhadap informasi semua kantor pelayanan
pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan publik
publik publik publik publik 1 tahun meningkat

Pelatihan bagi
aparatur sipil
Meningkatkan Persentase negara Kompetensi
profesionalism aparatur sipil Pelatihan bagi terselenggara aparatur sipil
e aparatur sipil negara yang aparatur sipil sesuai dengan negara
negara kompeten negara rencana 1 tahun meningkat
STRATEGI KOMUNIKASI
Sasaran Komunikator Media Komunikasi

Rapat pimpinan Media Online Rapat Rapat kerja tahunan

Sekretaris, Kasi Lurah

Seluruh pegawai Lurah , sekretaris


lurah, Kasi,

Media Lurah

Pemangku kepentingan Tim


utama

Pemangku kepentingan Tim


pendukung ( RT/RW)
Strategi apa yang harus dilakukan dalam menghadapi resistensi

**Komunikasikan perubahan secara efektif. Komunikasi yang efektif


dapat membantu orang-orang memahami alasan perubahan dan
manfaatnya. Komunikasi harus dilakukan secara terbuka, jujur, dan
transparan.

**Libatkan pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan adalah orang-


orang yang akan terpengaruh oleh perubahan. Dengan melibatkan
pemangku kepentingan, mereka akan merasa memiliki dan lebih
cenderung untuk mendukung perubahan.

**Berikan dukungan. Orang-orang yang merasa didukung akan lebih


cenderung untuk menerima perubahan. Dukungan dapat diberikan dalam
bentuk pelatihan, sumber daya, atau pengakuan.

**Gunakan pendekatan yang bertahap. Perubahan yang terlalu drastis


dapat menimbulkan resistensi. Perubahan yang bertahap akan
memberikan waktu bagi orang-orang untuk menyesuaikan diri.

Anda mungkin juga menyukai