Anda di halaman 1dari 3

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA


FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 513949

________________________________________________________________________

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Temu Kembali Informasi Hari/ Tgl : Selasa, 24 November 2020
Dosen Penguji : Marwiyah MLIS Pukul : 10.30-11.40
Prodi : IP/ V/A, B, C Sifat : Tertutup
Ruang : e-learning

A. Case Study:
1. Ada pemustaka yang ingin mencari artikel yang berkaitan dengan isu-isu berikut:

1) Bagaimana peran koleksi digital di perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan


pemustaka selama masa covid untuk mendukung proses pembelajaran
2) Bagaimana pengaruh perilaku seharihari masyarakat ikut berkontribusi dalam
bencana banjir di Jakarta yang terjadi setiap musim penghujan tiba

Maka carilah informasi yang berkaitan dengan tema di atas dengan menggunakan
langkah-langkah searching yaitu:
1. Apa kebutuhan informasi pengguna tersebut? (tema)
2. Kata cari yang bisa digunakan untuk searching (termasuk sinonim)
3. Strategi yang bisa digunakan untuk menemukan informasi

B. Tentukan 3 keyword (kata kunci) dari artikel di bawah ini

1. Gelombang besar dunia digital tak terbendung, ia menghantarkan siapapun yang


dapat memanfaatkannya dengan baik namun tak jarang menghancurkan martabat
seseorang dengan berbagai cara. Ketidakpahaman khalayak pada dunia digital
membuat berbagai penyalahgunaan media digital terjadi di level personal, sosial
dan nasional. Belum lekang dari ingatan kita, kompetisi seru antara dua calon
presiden pada Pilpres 2014. Kedua calon menggunakan berbagai bentuk media
digital seperti website, blog, twitter, facebook dsb untuk berkampanye. Tak saja
bersifat satu arah, pendukung kedua kandidat juga turut meramaikan kampanye
dengan membagikan informasi, berita, gambar dari portal resmi, portal berita
hingga akun pribadi. Gambar-gambar parodi negatif kedua kandidat bertebaran,
tak terhitung berita bohong dan informasi palsu memenuhi lini masa media sosial,
situs berita dan informasi. Tak jarang para pengguna menganggap berita bohong
dan parodi negatif tersebut adalah kebenaran. Kasus lain, beberapa orang dituntut
ke meja hijau karena dianggap melakukan pencemaran nama baik orang lain
melalui media sosial (http://baranews.co). Rasa cemburu, kesal, marah dan tidak
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 513949

________________________________________________________________________
puas disebarluaskan melalui media sosial sehingga dianggap melanggar UU ITE,
Pasal 27 ayat 3 serta Pasal 310 dan 311 KUHP. Terakhir, merebaknya lapak-lapak
seks online digelar bebas tanpa saringan sedikitpun. Tak saja orang dewasa ,
anakanak dan remaja dapat bebas menyaksikan gambar, pembicaran dan video
porno di akun-akun prostitusi tersebut (http://news.detik.com). Beberapa
fenomena di atas menunjukan bahwa pengguna internet di Indonesia sejatinya
masih gagap menghadapi media ini. Di satu sisi mereka dapat mengakses
jaringan, mengoperasikan piranti keras dan mengaplikasikan piranti lunak media
digital namun para pengguna belum memahami sepenuhnya konsekuensi dari
penggunaan media digital. Terlebih lagi, banyak pengguna belum memanfaatkan
media digital secara produktif untuk mendapatkan, menyebarluaskan dan
memasok informasi yang benar dan bermanfaat bagi kehidupan bersama. Jadi,
meski telah menguasai baca tulis namun pengguna internet di Indonesia belum
sepenuhnya memiliki kemampuan literasi digital.

2. Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan


ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan di bumi. Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-
rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Meningkatnya suhu rata-
rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah
kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon,
perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama
dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara)
serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan. Pemanasan global diperkirakan
telah menyebabkan perubahan-perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi,
antara lain; perubahan iklim yang ekstrim, mencairnya es sehingga permukaan air
laut naik, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Adanya perubahan sistem
dalam ekosistem ini telah memberi dampak pada kehidupan di bumi seperti
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis
hewan. Efek rumah kaca sebagai suatu sistem di bumi sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup di bumi. Suhu atmosfer bumi akan menjadi lebih dingin jika tanpa
efek rumah kaca. Tetapi, jika efek rumah kaca berlebihan dibandingkan dengan
kondisi normalnya maka sistem tersebut akan bersifat merusak. Melihat sebagian
besar emisi gas rumah kaca bersumber dari aktivitas hidup manusia, maka
pemanasan global harus ada upaya solusinya dengan merubah pola hidup dan
perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tulisan ini diharapkan dapat
memberi wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat tentang apa dan bagaimana
terjadinya pemanasan global, serta bagaimana perilaku masyarakat yang
diharapkan dalam upaya meminimalisasi efek terjadinya pemanasan global.

Selamat Mengerjakan
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 513949

________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai