Anda di halaman 1dari 8

SPESIFIKASI PEKERJAAN SALURAN

A. PEKERJAAN SALURAN

1. Umum

Macam-macam selokan/ saluran dan bak kontrol yang dibuat meliputi pekerjaan sebagaimana
diterangkan dalam penjelasan pekerjaan Pekerjaan saluran ini yang menangkut :

• Pekerjaan persiapan.

• Pekerjaan pengurukan/ bouwplank.

• Pekerjaan tanah dan lapisan pasir.

• Pekerjaan saluran batu kali.

• Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined) maupun tidak
(unlined) dan perataan kembali selokan lama yang tidak dilapisi, sesuai dengan
Spesifikasi ini serta memenuhi garis, ketinggian dan detail yang ditunjukkan pada
Gambar. Selokan yang dilapisi dibuat dari pasangan batu dengan mortar atau yang
seperti ditunjukkan dalam Gambar.

• Pekerjaan ini juga mencakup relokasi atau perlindungan terhadap sungai yang ada,
kanal irigasi atau saluran air lainnya yang tidak terganggu baik yang bersifat
sementara maupun tetap, dan dalam penyelesaian pekerjaan ini harus memenuhi
ketentuan dalam Kontrak ini.

• Pekerjaan pelapisan sisi atau dasar selokan dan saluran air, dan pembuatan "apron"
(lantai golak), lubang masuk (catch pits) dan struktur saluran kecil lainnya dengan
menggunakan pasangan batu dengan mortar yang dibangun di atas suatu dasar yang
telah disiapkan memenuhi garis, ketinggian dan dimensi yang ditunjukkan pada
Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

• Pembuatan lubang sulingan (weep holes), termasuk penyediaan dan pemasangan


cetakan lubang sulingan atau pipa.

• Dalam beberapa hal, bilamana mutu batu dan bentuknya cocok serta mutu kerjanya
tinggi, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan penggunaan pasangan batu dengan

1
mortar sebagai pekerjaan pasangan batu untuk struktur dengan daya dukung yang
lebih besar seperti gorong-gorong pelat, tembok kepala gorong-gorong dan tembok
penahan tanah.

2. Persyaratan
Persyaratan Pekerjaan

• Perbedaan elevasi galian dasar selokan yang telah selesai dikerjakan tidak boleh lebih
dari 1 cm dari yang ditentukan atau disetujui pada tiap titik, dan harus mempunyai
permukaan yang cukup halus dan rata dan menjamin aliran yang bebas serta tanpa
genangan bilamana alirannya kecil.

• Alinyemen selokan dan profil penampang melintang yang telah selesai dikerjakan tidak
boleh bergeser lebih dari 5 cm dari yang ditentukan atau telah disetujui pada setiap
titik.

• Contoh bahan yang akan digunakan untuk saluran harus mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini.

• Apabila pekerjaan pembentukan penampang selokan telah selesai, Penyedia Jasa


harus meminta persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum bahan pelapis selokan
dipasang.

• Pengeringan tempat kerja dan pemeliharaan sanitasi di lapangan sesuai dengan


ketentuan yang diberikan dalam Spesifikasi ini.

• Pengembalian Bentuk dan Pembuangan Pekerjaan Sementara

• Ketentuan yang disyaratkan untuk Galian dalam Spesifikasi ini berlaku.

• Bahan timbunan yang digunakan harus memenuhi ketentuan sifat-sifat bahan,


penghamparan, pemadatan dan jaminan mutu yang ditentukan dalam dari Spesifikasi
ini.

• Sisi muka masing-masing batu dari permukaan pasangan batu dengan mortar tidak
boleh melebihi 1 cm dari profil permukaan rata-rata pasangan batu dengan mortar di
sekitarnya.

• Untuk pelapisan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata selokan dan
saluran air yang dibentuk dari pasangan batu dengan mortar tidak boleh berbeda lebih

2
dari 2 cm dari profil permukaan lantai saluran yang ditentukan atau disetujui, juga tidak
bergeser lebih dari 5 cm dari profil penampang melintang yang ditentukan atau
disetujui.

• Profil akhir untuk struktur kecil yang tidak memikul beban seperti lubang penangkap
dan lantai golak tidak boleh bergeser lebih dari 2 cm dari profil yang ditentukan atau
disetujui.

3. Urutan pekerjaan

a. Pekerjaan Persiapan.
Persiapan

• Penyedia Jasa harus memberitahu pada Direksi setiap kali akan memulai pekerjaan
untuk dicek terlebih dahulu ukuran-ukuran dan peilnya.

• Penyedia Jasa diwajibkan senantiasa mencocokan ukuran-ukuran dan peil satu sama
lain dalam setiap pekerjaan dan melaporkan kepada Direksi jika terdapat
selisih/perbedaan, Direksi akan memberikan keputusan tentang koreksi
pembetulannya. Penyedia Jasa tidak dibenarkan membetulkan sendiri kesalahan
tersebut.

• Kelalaian Penyedia Jasa dalam hal ini tidak akan ditolerir dan Direksi berhak untuk
membongkar pekerjaan yang telah dilakukan tanpa ijin/memberitahu Penyedia Jasa,
biaya yang timbul sepenuhnya menjadi beban Penyedia Jasa.

b. Pekerjaan Pengukuran Bouwplank.

• Sebelum pengukuran dimulai, Penyedia Jasa harus memasang patok-patok ukur dari
kayu ukuran 5 x 7 cm, patok-patok tersebut harus dipasang menonjol di permukaan
tanah ± 30 cm dan dipasang tiap 20 m di atas saluran dan dipasang kokoh.

• Bouwplank harus dipasang tiap 25 m diatas saluran dan dibuat dari kayu ukuran 5 x 7
x 100 cm dipasang kokoh. Selama pekerjaan saluran masih berlangsung patok-patok
ukur dan Bouwplank harus tetap kedudukannya dan tidak berubah sampai
pelaksanaan pekerjaan selesai.

• Selama pekerjaan saluran masih berlangsung patok-patok ukur dan bouwplank harus
tetap kedudukannya dan tidak berubah sampai pelaksanaan pekerjaan selesai.

3
c. Pekerjaan Galian dan Urugan
1. Pekerjaan galian untuk drainase dan saluran air

Pekerjaan galian tanah dilaksanakan setelah mendapatkan ukuran-ukuran


yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan bouwplank, tanah
hasil galian ditimbun tidak terlalu dekat dengan lubang galian supaya tanah
galian tidak longsor kembali ke lubang galian. Galian tanah pondasi digunakan
tenaga manual dan peralatan konvensional seperti cangkul.

d. Pekerjaan Urugan Pasir


Pelaksanaan pekerjaan urug pasir dilaksanakan apabila pekerjaan pengukuran
selasai dilakukan. Pekerjaan urugan pasir berfungsi sebagai alas sebelum
dilakukan pekerjaan rabat beton.

e. Pekerjaan Rabat Beton


Pelaksanaan pekerjaan rabat beton dilaksanakan sesuai spesifikasi yang tertera
di RKS, dimana campuran rabat beton 1 semen : 3 pasir dan ketebalannya 5
cm.

f. Pekerjaan Saluran Batu Kali

Adapun langkah-langkah pengerjaanya sebagai berikut :

1. Pekerjaan saluran batu kali ini dilaksanakan dengan camp 1 : 5 dengan


bentuk, kemiringan dan ukuran –ukuran seperti tertera pada Gambar
Rencana.

4
2. Batu yang dipakai adalah batu gunung atau batu kali yang dibelah,keras,

tidak porous, bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm. Sama sekali tidak
diperkenankan memakai batu dalam bentuk bulat atau batu endapan.
Pembelahan batu harus dilakukan diluar daerah pekerjaan (diluar
bouwplank).
3. Semen, pasir (agregat halus) dan air harus memenuhi ketentuan dalam

pekerjaan beton menurut SNI 03-1750-1990.


4. Pasir untuk pekerjaan ini dipakai pasir yang baik, pasir tidak boleh
mengandung bahan yang dapat merusak pondasi dan ketahanannya.

Untuk itu Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh yang memenuhi


syarat dari berbagai sumber (tempat pengambilan) antara lain tidak boleh
menggunakan pasir laut. Pasir disimpan ditempat yang saling terpisah

dalam tumpukan yang tidak lebih dari 1 m berpermukaan yang bersih,


padat serta kering dan harus dicegah terhadap pengkatoran.

g. Pekerjaan saluran batu bata


1. Pekerjaan saluran batu bata ini dilaksanakan dengan camp 1 : 4 dengan
bentuk, kemiringan dan ukuran –ukuran seperti tertera pada Gambar Rencana.
2. Batu bata yang dipakai adalah batu bata yang berbentuk siku dengan ukuran
standar 5 cm x10 cm x20 cm, keras, bersih dan memiliki pembakaran yang
sempurna. Batu bata harus cukup kuat pada saat dijatuhkan dari ketinggian 1m
dan apabila diketuk akan mengeluarkan suara nyaring.

5
3. Semen, pasir (agregat halus) dan air harus memenuhi ketentuan dalam
pekerjaan beton menurut SNI 03-1750-1990.
4. Pasir untuk pekerjaan ini dipakai pasir yang baik, pasir tidak boleh

mengandung bahan yang dapat merusak pondasi dan ketahanannya. Untuk itu
Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh yang memenuhi syarat dari
berbagai sumber (tempat pengambilan) antara lain tidak boleh menggunakan

pasir laut. Pasir disimpan ditempat yang saling terpisah dalam tumpukan yang
tidak lebih dari 1 m berpermukaan yang bersih, padat serta kering dan harus
dicegah terhadap pengkatoran.

h. Pekerjaan saluran batako


1. Pekerjaan saluran batako ini dilaksanakan dengan camp 1 : 4 dengan bentuk,

kemiringan dan ukuran –ukuran seperti tertera pada Gambar Rencana.


2. Batako yang dipakai adalah batako yang berbentuk siku dengan ukuran
standar 8 cm x19cm x39 cm, keras, bersih dan memiliki proses pengeringan
yang sempurna. Batako harus sudah dalam keadaan matang (kering) dan
memiliki bentuk yang persegi panjang denan sudut-sudut yang baik.
3. Semen, pasir (agregat halus) dan air harus memenuhi ketentuan dalam
pekerjaan beton menurut SNI 03-1750-1990.
4. Pasir untuk pekerjaan ini dipakai pasir yang baik, pasir tidak boleh
mengandung bahan yang dapat merusak pondasi dan ketahanannya. Untuk itu
Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh yang memenuhi syarat dari
berbagai sumber (tempat pengambilan) antara lain tidak boleh menggunakan
pasir laut. Pasir disimpan ditempat yang saling terpisah dalam tumpukan yang
tidak lebih dari 1 m berpermukaan yang bersih, padat serta kering dan harus
dicegah terhadap pengkatoran.

i. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali


Pelaksanaan pekerjaan urugan tanah kembali/timbunan diambilkan dari tanah
hasil galian, penimbunan dilakukan pada bagian-bagian peil yang terlalu rendah
dan penimbunan kembali sisi luar dan sisi dalam dari pasangan pondasi batu kali

6
dan penimbunan diatas pondasi foot plate setelah pondasi cukup kuat.
Penimbunan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan per lapisan 30 cm
serta setiap lapisan dipadatkan dan diratakan dengan mesin pemadat (stamper)
sehingga mencapai kepadatan yang sempurna. Kegiatan-kegiatan dari
pekerjaan urugan tanah kembali ini waktu yang direncanakan dan rencana
kebutuhan tenaga dapat dilihat di lampiran ( perhitungan tenaga dan waktu)

j. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali

Pekerjaan plesteran dilakukan pada dinding. Plesteran dilaksanakan setelah


pekerjaan pengupasan selesai. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai dibidang
dinding yang akan diplester disiram terlebih dahulu hingga jenuh. Permukaan
dinding yang akan diplester harus bersih dari kotoran dan debu. Sebelum
plesteran dimulai dibuat dahulu kepala-kepala dengan menggunakan adukan
setebal 1,5 cm.

Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, dinding bata disiram terlebih dulu sampai
merata, agar tidak menyerap/mengurangi kadar air dari mortar plesteran.
Pasangan plesteran, dilakukan setelah pasangan bata berumur 1 sampai 3 hari.
Langkah pertama sebelum pelaksanaan pekerjaan plester, adalah membuat
kepalaan, yaitu plesteran selebar kurang lebih 30cm, untuk menjamin agar
plesteran merata, vertical, dan horizontal, serta siku pada pojok – pojoknya.
Bidang – bidang yang dibatasi oleh kepalaan, diberi kamprotan tipis, kurang lebih
5 sampai 10 mm, untuk enghindari penyusutan yang berlebihan. Plesteran
dimulai pelaksanaannya setelah kepalaan berumur kurang lebih satu hari.
Setelah pleteran setengah kering, maka plesteran diratakan dengan

7
menggunakan jidar alumunium, yang dijalankanmenempel pada kepalaan yang
ada. Setelah plesteran selesai, dicek kembali kerataanya, vertikalisasinya
dengan menggunakan unting – unting. Selama menunggu setting plesteran
kurang lebih tujuh hari, plesteran disiram dua kali sehari, setelah itu dilakukan
acian dengan trowel dan diratakan dengan jidar alumunium. Kemudian
permukaan digosok dengan kertas semen. Selama curing, permukaan disiram
air sehari sekali.

Kegiatan-kegiatan dari pekerjaan plesteran ini waktu yang direncanakan dan


rencana kebutuhan tenaga dapat dilihat di lampiran ( perhitungan tenaga dan
waktu.

Anda mungkin juga menyukai