Anda di halaman 1dari 2

KANDA I

BALA KANDA

Isi dari Bala Kanda adalah menceritakan tentang kisah kelahiran Rama beserta 3
orang saudaranya yaitu Barata, Laksmana Satrughna, mulai dari jaman kana-kanak,
berguru kepada guru Wasista, mengikuti sayembara di Mitila dan Rama memproleh istri
Sita.

KANDA II
AYODYA KANDA

Kedua yakni Ayodya Kanda berisi tentang kemelut di Istana Ayodya karena Dewi Kekayi
menuntut janji kepada Dasarata agar menjadikan anaknya Barata menjadi pewaris tahta
kerajaan. Akibat dari hal itu, Dasarata merasa dilemah dan mengalami kebingungan
sebab dalam tradisi Barata anak tertua harus dijadikan sebagai pewaris tahta
kerajaan, namun di sisi lain Dasarata harus menepati janji Dewi Kekayi.

Akhirnya dengan kebijaksanaan Rama maka ia siap keluar dari istana agar Barata
bisa dinobatkan sebagai Raja Ayodya. Karena Dasarata merasa bersalah atas
keputusannya maka akibat terlalu dipikirkannya menyebabkan jatuh sakit dan akhirnya
meninggal. Walaupun demikian Barata tidak mau menjalankan pemerintahan karena yang
paling cocok jadi raja adalah Rama, dengan demikian rama meyakinkan Barata agar mau
melaksanakan pemerintahan dengan memberikan terompahnya kepada Barata sebagai
simbol bahwa Rama selalu ada di Istana.

KANDA III
ARANYAKA KANDA

Aranyaka Kanda menceritakan Rama menikmati kehidupan di hutan dengan menemui para
pertapa sakti dan memohon restunya, disamping itu Rama juga membrantas semua
Raksasa yang mengganggu kehidupan para pertapa. Juga diceritrakan kedatangan
Surpanaka adik dari Rahwana ke pondokan Rama dan menggangu Laksmana, karena
laksmana tidak terima maka Surpanaka dilukai hidungnya sebagai hadiah tidak sopan
kepadanya.

Surpanaska tidak terima perlakuan Laksmana maka Surpanaka melaporkan keadaan


dirinya kepada Rahwana, dan Rahwana sangat murka. Rahwana menculik Sita atas usul
Surpanaka dengan menyamar menjadi Pandita agar dapat mendekati Sita dan Sita
berhasil diculik

KANDA IV
KISHKINDA KANDA

Kishkinda Kanda menceritakan Rama sedih karena istrinya di culik, kemudia Rama
mendapat petunjuk oleh para pertapa agar minta bantuan kepada Sugriwa dalam usaha
menemukan Sita. Rama berhasil menjalin hubungan dengan Sugriwa dibantu oleh
Hanuman, setelah Rama membantu Sugriwa merebut tahtanya dari keserakahan kakaknya
Subali.

KANDA V
SUNDARA KANDA

Sundara Kanda mengisahkan tentang Hanuman Duta yang ditugaskan oleh Rama ke Alengka
dimana Hanuman berhasil ketemu Sita dan Sita menyampaikan salam/pesan kepada Rama.
Hanuman tidak langsung kembali setelah bertemu Sita namun melakukan pengerusakan di
Alengka dengan maksud agar kehadiran dirinya diketahui oleh Rahwana. Karena
melakukan pengerusakan maka Hanuman di adili kemudia diputuskan ekornya dibakar di
alun-alun.
Di luar perhitungan Rahwana setelah ekor Hanuman terbakar maka Hanuman melompat
kesana-kemari sembari mengibaskan ekornmya yang berisi api, akhirnya Alengka
mengalami kebakaran hebat dan benteng-benteng pertahanan Istana dihancurkan oleh
Hanuman.

KANDA VI
YUDHA KANDA

Yudha Kanda menceritakan kisah sebelum perang dimulai di dahului dengan membuat
jembatan menuju Alengka karena di batasi oleh laut yang sangat luas. Yang
ditugaskan / bertanggung jawab pembuatan jembatan adalah Nal dan Nil anak dari
Wiswa Karma. Setelah selesai jembatan maka Rama dan pasukanya menginjakkan kakinya
di Alengka. Peperangan dimulai, satu persatu prajurit dan pangeran muda Alengka
berguguran tak terkecuali pangeran Indrajita si penakluk Indra.

Dengan keadaan demikian Rahwana sangat sedih dan marah, kemudian dia maju ke medan
perang. Rama dibantu Kreta sakti Indra mengimbangi kedahsyatan Rahwana yang
berujung pada kematian Rahwana. Setelah Rama menang maka berhasil ketemu Sita namun
sebelum ketemu Rama dibuktikan kesuciannya melalui upacara suci dari Dewa Brahma.
Kemudian Rama kembali ke Ayodya dan dinobatkan menjadi Raja Ayodya.

KANDA VII
UTARA KANDA

Kanda terakhir ini, menceritakan tentang kisah terjadi perguncingan rakyat Ayodya
bahwa Sita sangat diragukan kesuciannya karena cukup lama ada di kandang Raksasa,
sangat mustahil para Raksasa melewatkan kesempatan itu untuk menjamah Sita.

Keresahan ini di dengar oleh Rama dan Rama merasa tidak nyaman dengan keadaan ini.
Kemudian Rama memerintahkan Laksmana membawa Sita keluar dari kerajaan dan agar
Laksmana melepas Sita di dekat Sungai Gangga di pertapaan Walmiki sebagai tempat
kehidupan Sita yang bebas dari pergunjingan.

Ketika Sita memasuki pasraman Walmiki sudah dalam keadaan hamil muda hasil
hubungannya dengan Rama. Seiring dengan waktu lahirlah anak kembar di pasraman
walmiki, yang oleh walmiki diberi nama Kusa dan Lawa. Ketika Rama melaksanaka
upacara kurban, oleh Walmiki dikenalkan Kusa dan Lawa kepada Rama bahwa Ia adalah
anaknya, dan mengatakan bahwa Sita adalah Wanita yang Suci. Saat itu Sita kedua
kalinya membuktikan kesucian dirinya dengan disaksikan oleh Ibu Pertiwi, sebagai
bukti bumi terbelah sebagai tanda menjemput Sita untuk kembali ke asal.

Rama sempat memerintah Ayodya tetapi setelah ditinggalkan oleh adiknya Laksmana
menyucikan diri di Sungai Sarayu, Ramapun mengikuti jejaknya menyucikan diri di
Sungai Gangga. Begitu Rama masuk ke Sungai Gangga muncul kreta emas dari sorga
menjemputnya untuk kembali ke alam wisnu dan Ramapun tiba di alam wisnu disambut
oleh para dewa yang lain dengan gembira.

Anda mungkin juga menyukai