Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

Kosala : berada di bawah pemerintahan Dinasti Ikswaku, keturunan Manu, titisan Batara
Surya sang Dewa Matahari. Ibukotanya bernama ayodya . diperinath oleh Dasaratha yg
terkenal arif bijaksana
Alengka : dipimpin oleh Rawana dan ingin menaklukkan Kosala. Dia adalah raja yang
angkuh, lalim, serta selalu merasa bahwa dirinya paling benar dan paling berkuasa.
Sedangkan Dasaratha selalu dirundung duka karna belum mempunyai keturunan. Ia
takut jika garis keturunan Raghuwangsa, Ikswaku, Bagiratha, dan Harischandra harus
berakhir pada dirinya. Ia mempunyai tiga orang istri yaitu; Dewi Kausalya, Dewi Kaikeyi, dan
Dewi Sumitra. Lalu oada suatu hari, Dasaratha ditemaani tiga orang istrinya pergi menghadap
Resi Wasista untuk mengadukan masalah mereka dan berkata “Guru Yang Mulia, satu-satunya
perrmohonanku kepada Bathara Surya adalah jangan biarkan matahari terbenam bersama
kematianku” lalu sebagai jawabannya, Resi Wasista menyuruh mereka untuk mengadakan
upacara persembahyangan untuk memohon anugrah keturunan dan harus dipimpin oleh
Maharesi Risyaringga. Dengan syarat Dasaratha sendiri lah yang harus menghadap.
Beberapa waktu kemudian, upacara putrakama atau upacara memohon keturunan
diselenggarakan. Atas perkenan Batara Brahma, ketiga istri dasaratha mengandung . dan
kemudian melahirkan di musim semi, 35 hari kemudian, dasaratha memberi nama kepada
putra2nya. Putra ratu kausalya = rama, ratu kaikeyi = bharata, ratu sumitra = laksmana
dan satruguna.

BAB 2

Keempat putra dasaratha berguru kepada resi wasista dan mereka akan melakukan
sumpah untuk menjadi Brahmachari , yaitu siswa yang senantiasa menjaga kesuciannya.
Singkatnya, mereka berjalan berhari-hari melewati gunung dan lembah sedang ortu mereka di
kerajaan merasakan kesedihan yang amat dalam karna kekhawatiran akan putra mereka.
BAB 3

Resi wasista mengajarkan makna kehidupan dengan cara menyuruh mereka menanam
pohon. Rama dan satruguna untuk menggali tanah, laksmana menaburkan benih dan bharata
menyirami benih itu setiap hari.
Dewi Arundati, -istri guru mereka- berebagi tugas dg guru mereka. Guru mereka akan
mengajarkan disiplin hidup, kerja keras dan puja bakti. Sedangkan istrinya akan mengajarkan
mereka kepekaan rasa, menumbuhkan keindahan seni, dan menghaluskan budi pekerti mereka.

BAB 4

Raja wiswamitra akan menyelenggarakan korban suci untuk menambha dan


memperkokoh kekuatannya. Ia ingin menjadi rajaresi –raja sekaligus resi yang memiliki
keuatan gaib- lalu ia bertapa di kaki gunung Himalaya. Para dewa mengabulkan keinginannya
dan memberinya anak panah yang amat sakti. Ttapi kelemahan panah itu ada pada tongkat kaayu
sederhan amilik resi wasista yang sealu di bawa kemana-mana. Ia naik pitam kemudian bertapa
lagi.
Di masa yang sama, kerajaan yang di pimpin oleh trisangku,

BAB 8

Rama yang selalu taat dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh gurunya menyetujui
saat gurunya (Wiswamitra) mengajukan pendapat kalau bagaimana jka ia dan Laksmana
mengikuti sebuaah sayembara yang diadakan oleh Raja Janaka, raja dari kerajaan Mithila,
untuk mencari seorang ksatria tannguh yang akan dijadikan pendamping untuk Dewi Sita.
Banyak gadis Mithila yang terpesona oleh ketampanan Rama dan Laksmana. Persyaratan
sayembara tersebut adalah, setiap orang yang mengikuti sayembara harus bisa mengangkat busur
Bathara Siwa yang ada, lalu merentangkan talinya. Setelahntali terentang, busur tersebut harus
dipatahkan agar bisa mempersunting Dewi Sita. Dewi Sita yang sejak awal sudah menaruh hati
kepada Rama, berdoa dalam hati agar ia bisa menyelesaikan persyaratan sayebara tsb. Karna
seluruh pangeran sudah mencoba dan tdk ada yg berhasil. Maka raja janaka putus asa.dan sedih
memikirkan nasib putrinya. Tanggap akan suasana hati raja janaka, laksmana langsung berdiri
dan berkata bahwa di tengah2 mereka hadir seorang pangeran keturunan Wansa Raghu . tak
banyak bicara, Rama berdiri dan dg mudahnya menyelsaikan persyaratan dr sayembara tsb.

BAB 10

Dlm peretemuan para tetua kerajaan kosala dan mithila, raja janaka menunjuk maharesi
wiswamitra, resi wasista, dan raja dasaratha, ditunjuk sbg penasihat keluarga raja. Sementara
Resi Sudananda menggantikan raja janaka.
Resi wasista memohon kpd raja janaka agar menikahkan putrinya Sita dengan rama dan putri
bungsunya, Urmila dengan laksmana yang kemudian disambut dg gembira oleh raja janaka.
Melihat hal tsb, maharesi wismawitra mengajukan pendapatnya bagaimana jika bharata dan
satruguna juga dinikahkan dengan putri bungsu dari saudara raja janaka yaitu kusadwaja. Ia
mempunyai dua putri yaitu mandawi dan srutakirti.
Lalu tanggal pernikahan kemudian ditentukan yang jatuh 2 hari stlh pertemuan tsb.

Pada hari pernikahaaaannnn…………… ah ngununlah pokok e. karang dewe

BAB 11

Beberapa hari setelah upacara, rombongan raja dasaratha kembali ke ayodyaa. Ketika
rombngan tersebut sampai di dekat hutan lebat yang membatasi sebuah padang luas, langit tibaa2
berubah menjadi gelap. Entah darimana datangnya, di depan rama dam raja dasaratha telah
berdiri Resi Parasurama. Ia adalah seorang brahmana sakti bertubuh besar dan berambut
panjang menjuntai sampai ke lutut. Kemanapun ia pergi, ia selalu membawa sebilah kapak di
bahunya dan busur vathara siwa di punggungnya. Ia sangat membenci kesatria. Mengetahui
datangnya resi parasurama, raja dasaratha lamngsung memeberi salam hormat dan
memperkelanlkan putra2 dan menantunya.resi parasurama berkata bahwa ia sedang bertapa di
gunung mahameru lalu mendengar suara ledakan dahsyat. Dan ia tahu ledakan tersebut berasal
dari patahnya busur batara siwa dan ia turun untuk mencari siapa yang mematahkan busur tsb.
Setelah berdebat panjang dengan laksmana dan rama, resi parasurama menyadari kata2 yang
diucapkan rama sebelumnya benar adanya. Dan tanpa disadari, bisikan dewwata meresap
kedalam kalbunya. Dan terbukalah hati resi parasurama. Ia memberikan busur batara wisnu dan
berpesan agar busur itu tidak digunakan secara sembarangan.

BAB 12

Di usia senjanya, raja dasaratha merasa harus segera memilih penggantinya sebagai raja
di ayodya. Tapi ia di hadapkan dengan suatu pilihan, yang mana ia dulu pernah berjanji kepada
ketiga permaisurinya jika anak yang mereka lahirkan adalah laki-laki, maka ia akan memberikan
tahtanya kepada anak tsb. Dan sekarang ketiga permaisurinya memiliki anak laki-laki.
Setelah berdiskusi panjang dengan para tetua, pendeta, dan resi, pilihan raja dasaratha
jatuh kepada Rama, putra pertamanya. Rama dpanggil menghadap sang ayahanda dan sebagai
hormat, ia mencium kaki dasaratha dengan penuh khidmat.

BAB 13

Sestelah menerima sembah dari purtranya, raja dasaratha berkata bahwa ia mendapat
firasat buruk. Maka dari itu upacara pengangkatan harus dilaksanakan besok.
Di tengah kesibukan kota yang menyiapkan untuk penobatan rama sebagai raja, seorang
perempuan berwajah buruk dan bungkuk bernama mantara datang dan tidak mengeteahui apa
yang sedang terjadi. Ia bertanya kepada salah satu pelayan kerajaan dan pelayan tersebut
menjawab bahwa haari ini akan dilangsungkan penobatan Rama sebagai raja. Mendengar hal
tersebut, Mantara langsung menemui Dewi Kaikeyi, sahabatnya. Ia berkata apa yang baru saja ia
lihat, ia menyuruh Kaikeyi menagih janji yang pernah diucapkan Raja Dasaratha kepadanya
dulu, bahwa ia akan mengangkat putra Kaikeyi sebagai penerus. Namun Kaikeyi tidak mau, ia
berkata bahwa Rama adalah anaknya juga dan ia lebih pantas memegang takhta tersebut
ketimbang Bharata, putranya. Mamtara tidak terima dan ia terus menyadarkan Kaikeyi akan
anasibnya kelak. Kaikeyi pun termakan oleh omongan-omongan sahabatnya.
Mantara memberikan saran agar Kaikeyi berpakaian lusuh dan tidur dibawah. Dengan
begitu, Raja Dasaratha akan merasa iba dengan keadaan permaisuri tercintanya dan keadaan
tersebut digunakan untuk menagih janji yang pernah diucapkan Dasartha dulu.

BAB 14

Dasaratha berfikir bahwa seluruh permaisurinya akan bangga dengan diangkatnya Rama
sebagai raja. Lalu ia pergi menuju empat Kaikeyi. Dan ia terkejut melihat keadaan Kaikeyi yang
seperti itu. Ketika Dasaratha bertanya apa yang terjadi, alangakah kagetnya ia denagn jawaban
Kaikeyi. Kaikeyi menagih janji apa yang dulu pernah dasaratha ucapkan. Bharata harus menjadi
raja dan Rama harus pergi ke hutan selama 14 tahun untuuk mengasingkan diri. Mendengar itu,
Dasaratha amat marah dan berkali-kali tak sadarkan diri.

BAB 15

Pada hari penobatan, Resi Wasista heran kenapa raja tidak menyiapkan acaranya. Lalu
Sumantra pergi ke kediaman Kaikeyi. Sesampainya disana, Kaikeyi menyuruh Sumantra untuk
memanggil Rama. Kaikeyi berkata kepada Rama bahwa ayahandanya terkena kutukan. Untuk
menyemnuhkan kutukan tersebut, Dasaratha harus menepati janjinya dulu. Tanpa piker panjang,
Rama mengiyakan, bahwa apapun yang diucapkan ayahnya akan ia lakukan sebagai bentuk
hormat. Kaikeyi kemudian menyebutkan janji Dasaratha. Yaitu yang seharusnya menjadi raja
adalah putranya, Bharata. Dan ia harus pergi mengasingkan diri selama 14 tahun.
Diluar ruangan tersebut, Laksmana mendengar semuanya dan ia menyuruh Rama untuk
menentang, karna Rama lah yang lebih pantas menjadi raja daripada Bharata. Tetapi Rama tidak
mau.

BAB 16
Setelah keluar dari kamar Kaikeyi, ia melihat Laksmana yang mendengar semuanya dan
ia menyuruh Rama untuk menentang, karna Rama lah yang lebih pantas menjadi raja daripada
Bharata. Tetapi Rama tidak mau. Akhirnya mereka berdua menuju bagian belakang istana
ayodya ke kediaman Kasalya, ibunda Rama. Disana, didapatinya sang ibunda tengah
sembahyang. Dewi Kausalya belum tahu apa yang sebenarnya terjadi sebelum Rama berkata
bahwa ia akan mengasingkan diri. Dewi Kausalya bersikeras untuk ikut putranya, tapi Rama
tidak mengindahkan permintaannya. Terpaksalah Dewi Kausalya mengizinkan kepergian Rama.

BAB 18

Rama, sita, dan laksmana telah bersiap untuk meninggalkan kerajaan ayodya. Rakyat
ayodya yang sudah mendengar desas-desus berpikir bahwa Kaikeyi telah menghasud raja dan
mereka memutuskan untuk ikut pergi bersama Rama. Sementara itu, Dasaratha terus-menerus
tidak sadarkan diri karan membayangkan bagaimana anak dan menantunya akan hidup di tengah
hutan.
Selama perjalanan, banyak warga yang mengikuti Rama. Tapi ia berencana untuk
mengelabuhi dengan cara meninggalkan jejak kaki ke arah Ayodya padahal mereka menjauh dari
Ayodya. Di tengah perjalanan, mereka sampai ke negeri Sringgi Berapura yang di pimpin oleh
Gaha. Mereka menginap disana semalam sebelum melanjutkan perjalanan esok paginya.
Sampailah mereka ke pertapaan milik Resi Bharadwaja setelah berjalan beberapa lama.

BAB 20

Raja Dasaratha semakin sakit-sakitan di usia senjanya. Sebelum kepergiannya, ia


bercerita tentang masa lalunya kepada Kausalya. Ketika ia asih muda, saat itu sedang hujan
lebat. Di sebuah sungai, dasaratha mendengar seekor gajah sedang minum. Ia telah siap dengan
senjatanya. Segera dilesatkan anak panahnya kearah suara tersebut. Alangkah kagetnya ia ketika
mendengar jeritan manusia, bukan hewan seperti dugaannya. Benar saja, yang di kiranya gajah
tadi adalah seorang pertapa yang sedang mengambil air untuk minum orangtuanya yang buta.
Dasaratha meminta maaf dan pertapa terssebut menyuruhnya untuk mengambil panah yang
tertancap di tubuhnya dan memberikan minum kepada orangtuanya yang sedang bertapa.
Sesampainya disana, Dasaratha menyampaikan bahwa anak mereka telah meninggal
akibat kelalaiannya. Orangtua tersebut minta diantarkan ke tempat anaknya meninggal dan
berkata kepada Dasaratha jika kelak ia akan mengalami nasib yang sama seperti mereka, di
tengah kejayaannya menjadi seorang raja, ia akan kehilangan seorang anak yang begitu
dicintainya, sumpah itu diucapkan orangtua pertapa itu sebelum mereka bersama-sama
membakar diri bersama jasad anaknya.

BAB 21

Raja Dasaratha telah mangkat, oleh karna itu, Bharata dan Satruguna yang masih berada
di kerajaan Kekaya segera diutus pulang oleh utusan kerajaan, namun mereka masih belum
mengetahui jika sang ayah telah tiada. Sesampainya di Ayodya, Bharata diberitahu oleh Kaikeyi
bahwa Dasaratha telah meninggal dan ia yang akan menggantikan dasaratha sebagai raja. Namun
Bharata tidak mau karna yang seharusnya mengggantikan posisi Dasaratha adalah Rama. Setelah
upacara kematian Dasaratha, Bharata memutuskan untuk menyusul ketiga saudaranya ke hutan
bersama Satruguna.

BAB 24

Anda mungkin juga menyukai