Anda di halaman 1dari 13

Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993

Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125 -137 e-ISSN: 2622-1586

Risatul Mahid dan Relevansinya Pada Anak Usia Aqil Baliqh

Rizka Amalia1, Uswatun Hasanah2

1Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, rizka14rizki@yahoo.co.id


2Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, hasanahuswatun751@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji seputar materi Fiqhun Al-nisa’ dalam kitab Risalatul
mahid dan nilai-nilai pendidikan yang diajarkan dan perlu diketahui oleh anak-
anak usia ‘aqil baligh. Tujuan penelitian ini adalah anak-anak lebih dapat
memahami dan mampu menerapkan hukum-hukum yang telah diajarkan
dalam materi Risalatul Mahid dan memberikan tambahan materi yang belum
dibahas dalam muatan pelajaran Fiqih yang ada dalam kurikulum sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif
deskriptif yang dilakukan di MI Ma’arif Ngrupit Jenangan Ponorogo. Teknik
pengumpulan data dari penelitian ini adalah dengan observasi non partisipan,
wawancara dan dokumentasi dalam bentuk pengambilan foto saat proses
pembelajaran materi risalatul mahid dalam kelas fiqih wanita I dan II. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa materi fiqhun nisa dalam kitab klasik risalatul
mahid karya Abdul hakim muhammad as-samaroni tersebut memiliki tiga bab
utama yakni bab haid, istihadloh dan bab nifas. Dengan adanya materi yang
spesifik ini yang diajarkan dalam kelas fiqih wanita I dan II khususnya bagi
anak-anak usia ‘aqil baligh sebagai bekal dan pengetahuan supaya diterapkan
dalam kehidupan sehari-harinya.
Kata Kunci:Risalatul mahid, Aqil Baliqh, Pendidikan

ABSTRACT
This study examines the material Fiqhun Al-nisa' in the book Risalatul mahid
and the values of education that are taught and need to be known by children of
the age of' aqil baligh. The purpose of this study is that children are better able
to understand and be able to apply the laws that have been taught in the
Risalatul Mahid material and provide additional material that has not been
discussed in the content of Fiqh in the school curriculum. This research is a
case study with a descriptive qualitative approach conducted at MI Ma'arif
Ngrupit Jenang Ponorogo. Data collection techniques from this study were non-
participant observation, interviews and documentation in the form of taking
photos during the learning process of risalatul mahid material in fiqh classes for
women I and II. The results showed that the fiqhun nisa material in the classic
book risalatul mahid by Abdul Hakim Muhammad As-samaroni has three main
chapters namely the menstrual chapter, istihadloh and the postpartum chapter.
With this specific material that is taught in the fiqh classes of women I and II,
especially for children aged ‘aqil baligh as provisions and knowledge to be
applied in their daily lives.
Keywords:Risalatul mahid, Aqil Baliqh, education

125
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125-137 e-ISSN: 2622-1586

Article history:
Received: 2-8-2019
Revised: 10-2-2020
Accepted: 11-2-2020
Copyright (c) 2020 Amalia, Hasanah

I. PENDAHULUAN memiliki perasaan marah, takut,


Perkembangan anak pada usia malu, minder, dan jijik ketika mulai
‘aqil baligh yang merupakan periode haid/menstruasi sehingga
sensitif dan memiliki pegaruh yang menimbulkan keresahan pada anak
besar terhadap psikologis anak (Ibrahim, 2005:75.
(suryabrata, 2001:182). Pada tahap Sebenarnya hal tersebut merupakan
ini anak laki-laki dan perempuan hal yang wajar dan alami bagi
akan mengalami tanda yang berbeda. mereka.
Khususnya bagi perempuan yang Sebagaimana fenomena
mengalami haid atau menstruasi tersebut, kiranya penting bagi orang
(Hasan, 2006:109). Bagi beberapa tua dan guru serta orang dewasa
anak perempuan yang baru lainnya untuk memberikan
memasuki usia ‘aqil baligh dan pengarahan dan perhatian kepada
mengalami haid adakalanya sulit anak-anak baik usia pra-‘aqil baligh
untuk menerima dan merasakan ataupun yang sudah memasuki usia
perubahan yang terjadi padanya ‘aqil baligh (Hacket, 1984:7).
sehingga terkadang banyak Sehingga dapat meyakinkan anak-
menimbulkan persoalan (Santrock, anak bahwa hal yang dialami saat itu
2003:97). adalah hal yang wajar, serta dapat
Hal ini sering terjadi dapat memberikan pengarahan
dikarenakan dua hal yakni anak mengenai hukum-hukum bagi
kurang memiliki pengetahuan awal perempuan yang sedang haid sejak
yang cukup mengenai salah satu dasar. Hal tersebut penting karena
tanda perubahan dalam ‘aqil baligh menyangkut mengenai tanggung
yakni haid/menstruasi, dan jawab mereka dalam ibadah sehari-
kurangnya perhatian serta hari dan tanggung jawab anak
pengetahuan orang tua dalam kepada diri sendiri.
memperhatikan anak-anaknya. Berdasarkan latar belakang
Sehingga beberapa anak akan permasalahan dan uraian di atas

126
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125 -137 e-ISSN: 2622-1586

penelitian ini mengkaji seputar observasi non partisipan, wawancara


materi Fiqhun Al-nisa’ dalam kitab dan dokumentasi dalam bentuk
Risalatul mahid dan nilai-nilai pengambilan foto saat proses
pendidikan yang diajarkan dan perlu pembelajaran materi risalatul mahid
diketahui oleh anak-anak usia ‘aqil dalam kelas fiqih wanita I dan II.
baligh. Sehingga anak-anak lebih Peneliti menggunakan teknik analisis
dapat memahami dan mampu data dari Miles dan Huberman, yang
menerapkan hukum-hukum yang meliputi reduksi data, penyajian data
telah diajarkan dalam materi Rislatul dan verifikasi.
Mahid dan memberikan tambahan
materi yang belum dibahas dalam III. HASIL DAN PEMBAHASAN
muatan pelajaran Fiqih yang ada A. Materi Fiqhun Al-nisa’ dalam
dalam kurikulum sekolah. kitab Risalatul mahid.

Kitab risalatl mahid yang


II. METODE
digunakan dalam penelitian kali ini
Penelitian ini merupakan
adalah kitab risalatul mahid
penelitian studi kasus dengan
karangan Abdul Hakim Muhammad
pendekatan kualitatif deskriptif yang
As-sammaroni yang diterbitkan oleh
dilakukan di MI Ma’arif Ngrupit
pondok pesantren Al-falah Ploso
Jenangan Ponorogo. Penelitian
Kediri Jawa Timur. Materi dalam
dilakukan terhadap proses
kitab ini diringkas dengan tujan
pembelajaran dalam kelas fiqih
untuk memudahkan dalam
wanita I dan II. Terutama materi
memahami dan membelajarkannya.
fiqhun nisa’ yang dipakai dalam
Karena mengingat wajib untuk
acuan pembelajaran. Fiqih wanita I
mempelajari tentang hukum-hukum
diikuti oleh peserta didik kelas V dan
haid, istihadhah dan nifas. Serta
VI. Sedangkan fiqih wanita II diikuti
berbagai permasalahannya (Ahmad,
oleh peserta didik kelas VII dan VII.
2008:11). Karena mengatasi
Untuk menentukan sumber data
permasalahan tersebut sangat erat
pada penelitian ini, peneliti
hubungannya dengan masalah
menggunakan tehnik Purposive
ibadah sehari-hari.
Sampling. Teknik pengumpulan data
Materi-materi yang terdapat
dari penelitian ini adalah dengan
dalam kitab risalatul mahid
127
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125-137 e-ISSN: 2622-1586

diantaranya; bab haid, bab istihadlah c. Sifat dan macam warna darah
dan bab nifas. Berikut penjelasan di haid
dalamnya; Sifat darah haid dibagi menjadi
1. Bab Haid empat macam yakni; kental, berbau,
a. Definisi haid kental sekaligus berbagu, dan tidak
Definisi haid dalam kitab kental dan tidak berbau. Sedangkan
risalatul mahid ini ialah; darah yang warna darah dibagi menjadi lima
keluar dari farji-nya (kemaluannya) macam yakni; hitam (darah yang
seorang perempuan pada umur haid kuat), merah, abu-abu (antara merah
yakni sembilan tahun qomariyah. dan kuning), kuning, dan keruh
Dengan jalan sehat dan darah yang (kuning dan putih).
dikeluarkan bukanlah darah rusak d. Tanda- tanda berhentinya
(penyakit). darah haid
b. Cara menghitung umur baliqh Tanda-tanda berhentinya
anak darah haid bisa diketahui dengan
Waktu yang digunakan untuk dua hal yakni; keluarnya cairan atau
menghitung umur haid adalah tahun lendir putih dan jernih dari rahim
qomariyah atau tahun hijriyahnya, (Bali, 2006:136). Keadaan farji
bukah berdasarkan tahun masehi. kering. Hal ini dapat diketahui
Dengan ketentuan anak tersebut dengan cara memasukkan kapan ke
berumur sembilan tahun kurang dalam farji sampai terkena pada
lima belas hari. Jika anak tempat yang tidak terkena basuhan
perempuan tersebut berumur saat istinja’. Atau bagian yang tidak
sembilan tahun kurang enam belas terlihat ketika perempuan duduk
hari atau lebih dan mengeluarkan jongkok. Bila kapas terlihat putih
darah maka itu belum disebut darah bersih tidak ada bercak darah warna
haid dan masih tergolong darah apapun makan sudah dikatakan
rusak (penyakit). Selain itu satu selesai waktu haidnya (Ahmad,
tahun hijriyah ada 354 hari 8 jam 2008:27).
dan 48 menit. Sedangkan satu tahun
masehi ada 365 hari dan 6 jam tepat.
Antara keduanya memiliki perbedaan
selisih 10 hari 21 jam dan 12 menit.

128
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125 -137 e-ISSN: 2622-1586

e. Hal- hal yang dilarang ketika g. Tata cara mengqodho’ sholat


haid di waktu datangnya haid dan
Berikut hal-hal yang dilarang berhentinya haid.
ketika seorang perempuan sedang Jika seorang perempuan telah
haid dalam kitab risalatul mahid ini selesai haid dalam waktu sholat
diantaranya; Sholat (baik wajib fardhu dan kira-kira waktunya masih
maupun sunnah), puasa (baik wajib cukup digunakan untuk bersuci dan
maupun sunnah), membaca Al- takbiratul ikhram, maka wajib
qur’an, membawa dan menyentuh Al- melaksanakan sholat fardhu pada
qur’an, berdiam diri di masjid, saat terjentinya haid tersebut.begitu
thawaf, jima’ (hubungan suami-istri), juga dengan sholat sebelumnya jika
istimta’ (bersenang-senang antara boleh dijama’ dengan sholatya waktu
pusar dan lutut), sujud syukur dan terhentinya tadi. Jadi sholat dzuhur
sujud tilawah. bersama dengan asyar, maghrib
f. Fardhu mandi haid dengan isya’. Sedangkan subuh tidak
Setelah perempuan mengetahui boleh dijama’ dengan sholat apapun.
haidnya sudah berhenti, maka wajib Contoh kasusnya; masuk maghrib
melaksanakan mandi besar atau pukul 17:30, sedangkan jam 17:28
mandi suci yang dimulai dengan; seorang perempuan telah selesai
membaca basmalah disertai dengan hadinya maka perempuan tersebut
niat mandi suci dari hadats besar wajib mengerjakan sholat apa saja?.
yakni haid. Meratakan air ke seluruh Dari contoh tersebut perempuan
tubuh seperti halnya lipatan-lipatan tersebut wajib menjalankan sholat
badan, kerutan-kerutan badan, asyar. Dengan keterangan bahwa
lubang telinga yang nampak dari perempuan tersebut masih
luarnya, persendian-persendian menjumpai waktu asyar meskipun
badan serta daerah farji saat hanya tersisa dua menit dan cukup
berjongkok dan masrubah (tempat jika digunakan untuk takbiratul
menutupnya lubang dubur). ihram saja. Terlebih lagi jika
Selanjutnya yakni tertib atau sesuai waktunya masih panjang dan cukup
dengan urutan-urutannya. untuk bersuci maka wajib
melaksanakan sholat ada’ asyar dan
qodho’ dzuhur.

129
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125-137 e-ISSN: 2622-1586

2. Istihadloh mustahadloh wajib melaksanakan


a. Definisi Istihadloh sholat wajib, puasa, membaca Al-
Setiap perempuan yang masuk qur’an dan lain sebagainya. Karena
usia ‘aqil baligh dan telah mengalami seorang mustahadloh itu dianggap
haid pasti memiliki kebiasaan yang berhadats, maka sebelum
berbeda-beda. Pada dasarnya melaksanakana sholat fardlu harus
seorang perempuan juga harus melakukan empat perkara yakni:
menghitung masa-masa haid dan a) Membasuh farji dengan
masa-masa sucinya, mengawasi, membersihkannya jika ada sisa
mengenali dan memperhatikannya darah atau kotoran yang masih
sehingga tidak tercampur dengan melekat.
darah haid dan darah istikhadlah. b) Menyumbat farji dengan kapas
Karena keduanya meiliki hukum atau yang serupa supaya
yang berbeda (Jad, 2009:690). darah tidak menetes keluar
Istihadlah merupakan darah ketika melaksanakan sholat.
yang tidak memenuhi syarat haid c) Membalut farji dengan celana
dan nifas (Mustafa, 2009:141). dalam atau sejenisnya. Wajib
Istikhadloh merupakan darah yang membalut jika dibutuhkan dan
keluar dari otot-otot rahim bagian selama tidak menimbulkan
bawah atau pada mulut rahim dan rasa sakit (Ahmad, 2008:83.
sekitarnya, serta keluarnya tidak d) Wajib bersuci dengan wudlu
pada waktu masa-masa haid dan atau tayyamum.
masa-masa nifas. Oleh karena itu Semua perkara tersebut wajib
istikhadloh juga sering disebut dilakukan setiap akan
sebagai darah rusak atau penyakit melaksanakan sholar fardhu
(Mahalli, 2008:104). Sedangkan dan dilakukan setelah masuk
perempuan yang mengalami waktu sholat secara tertib dan
istikhadloh disebut juga segera supaya cepat-cepat bisa
mustahadlah. melaksanakan sholat. Jika
Hukum perempuan yang tidak segera dilaksanakan
sedang mengalami istikhadloh maka batal dan wajib
berbeda dengan seorang perempuan mengulangi empat disebabkan
yang mengalami haid. Para oleh ketidakhati-hatian atau

130
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125 -137 e-ISSN: 2622-1586

kelalaian dalam menjalankan saja haid yakni


misalnya sehari
empat perkara tersebut. darah semalam
merah
b. Macam-macam mustahadlah atau
hitam
Materi dalam risalatul mahid saja.
ini membagi mustahadlah menjadi 3 Mu’tadah Perempua Hukum
mumayyizah n yang haidnya
tujuh macam. Hal ini didasarkan sudah dikembali
pernah kan
pada jenis dan warna darah yang haid dan kepada
mengelaur perbedaan
dikeluarkan oleh mustahadlah. Dan kan darah sifat darah
dua yang
berbagai kemungkinan kasus macam dikeluarka
perempuan yang memiliki adat haid atau lebih. n (qowi
atau dloif).
dan istihadlah yang berbeda-beda. Bukan
kepada
karena ada perempuan yang sedikit adat
haidnya.
mengeluarkan darah dan terus- 4 Mu’tadah Perempua Hukum
ghairu n yang haid ini
menerus mengeluarkan darah
mumayyizah pernah disamaka
bahkan sampai berbulan-bulan. dzakiratun haid dan n dengan
li’adatiha suci serta adat
Berikut peneliti sajikan dalam qadran ingat akan perempua
wawaqtan ukuran, n tersebut
bentuk tabel dibawah ini (As- waktu, haid di
dan suci setiap
Samaroni, 1995:28): yang bulannya.
Tabel 1 menjadi
N Nama Ket Hukum kebiasaan
o Mustahadlah Haid haidnya.
1 Mubtada’ah Perempua Hukum 5 Mu’tadah Perempua Hukum
mumayyizah n yang haidnya ghairu n yang haid bagi
istihadlah dikembali mumayyizah pernah perempua
yang kan nasyiatunli’ad haid dan n ini tidak
belum kepada atiha qadran suci serta bisa
pernah darah wawaqtan darah ditentuka
haid serta qowi atau yang n. Karena
dapat kuat. dikeluarka seluruh
membeda Sedangka n hanya masa
kan warna n darah satu mengeluar
dan sifat darah dloif macam kan darah
darah dihukumi dan dia bisa
darah tidak ingat mengunda
istihadlah. akan ng banyak
2 Mubtada’ah Perempua Hukum ukuran, kemungki
ghairu n yang haidnya waktu dan nan haid
mumayyizah belum dikembali adat dan suci.
pernah kan haidnya. Oleh
haid, serta kepada karena itu
mengeluar hukum setian
kan darah paling perempua
hanya sedikitnya n ini wajib
satu keluarnya mandi
macam darah ihtiyat

131
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125-137 e-ISSN: 2622-1586

setelah 15 tidak ingat tetap


hari ukuranny dihukumi
mengeluar a/ berapa haid tetapi
kan darah lama dia wajib
tiap haid. mandi
bulannya. ihtiyath.
6 Mu’tadah Perempua Hukum
ghairu n yang haidnya
mumayyizah pernah dikembali 3. Nifas
dzakiratunli’ad haid dan kan
atiha qadran suci serta kepada a. Definisi nifas dan
lawaqtan darah masa-
yang masa yang ketentuannya
dikeluarka diyakini Bab nifas dalam risalatul
n hanya haid
satu selama 5 mahid ini dibahas secara mendetal
macam, hari
dan hanya tersebut seperti halnya bab haid dan
ingat pada dengan
banyak patokan istihadloh. Nifas didefinisikan
sedikit batas
adat maksimal sebagaimana darah yang keluarkan
haidnya waktu seorang perempuan setelah
namun haid yakni
tidak ingat 15 hari. melahirkan dengan syarat waktu
waktu Serta
haidnya. masa- keluarnya darah tersebut sebelum
Misalnya masa yang
seorang megandun melewati lima belas hari dari
wanita g banyak
ingat kemungki melahirkan (As-Samaroni, 1995:40).
tanggal 1 nan wajib Perempuan yang mengalami
dia masih melakuka
suci dan n mandi nifas berbeda ketentuan massanya
ingat dia ihtiyath.
haid dengan perempuan yang sedang haid
selama 5
hari di dan istihadloh. Perempuan memiliki
awal
bulan. batas paling sedikit
7 Mu’tadah Perempua Hukum mengengeluarkan darah nifas yakni
ghairu n yang haidnya
mumayyizah pernah dikembali satu tetes. Sedangkan umumnya
dzakiratunli’ad haid dan kan
atiha waqtan suci yang kepada nifas yakni empat puluh hari dan
laqadran. mengeluar waktu
kan darah banyakny lamanya nifas yakni enam puluh hari
hanya a haid
satu yakni 15
(Mustafa, 2001:35). Oleh karena itu
macam, hari. jika nifas melebihi enam puluh hari
serta tidak Mulai hari
bisa pertama maka selebihnya dihitung darah
membeda haid yang
kan darah diingat, isihadloh atau disebut juga istihadloh
dan ingat kemudian
waktu hari ke fin nifas.
datang dua
haidnya, sampai
Perempuan yang nifas sama
tetapi hari ke-15 pula ketentuannya dengan
132
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125 -137 e-ISSN: 2622-1586

perempuan yang haid seperti halnya; mumayyizah pertama an kepada


kali nifas paling
sholat, puasa, memegang Alqur’an, dan sedikitnya
tidak nifas yakni
membaca Alqur’an, melakukan sujud bisa satu tetes.
membed
tilawah atau syukur dan lain akan
sebagainya. Bagi perempuan yang sifat
darah.
darah nifasnya masih keluar tidak
3 Mu’tadah Perempu Hukum
boleh mandi wiladah, jadi mandi mumayyizah an yang nifasnya
sudah dikembalik
wiladah-nya bersamaan dengan pernah an kepada
nifas dan darah
mandi suci karena nifas setelah bisa kuat.
membed Bukan
selesainya nifas atau terhentinya
akan pada
darah nifas (Ahmad, 2008:36). sifat kebiasaan
darah. atau adat
b. Macam- macam perempuan nifasnya.

nifas 4 Mu’tadah Perempu Hukum


ghairu an yang nifasnya
Materi nifas dalam risalatul mumayyizah sudah dikembalik
pernah an kepada
mahid ini membagi Perempuan nifas nifas dan adat
menjadi empat macam. Pembagian darah nifasnya.
yang Baik baru
ini didasarkan sebagaimana dikelurk sekali atau
an hanya berulang
perempuan yang dijelaskan dalam satu kali. Jika
macam adat yang
bab istihadloh. Berikut peneliti serta berulang
tidak kali
sajikan dalam rigkasan tabel berikut bisa tersebut
ini: membed berbeda
akan maka
Tabel 2 sifat ketentuan
No Jenis Ket Hukum darah nya seperti
Perempuan Nifas serta bab
Nifas ingat istihadlah.
1 Mubtada’ah Perempu Hukum akan Jika tidak
mumayyizah an yang nifas ini adatnya. ingat
baru dikembalik waktunya
pertama an kepada maka juga
kali nifas darah wajib
dan bisa yang kuat, ihtiyath.
membed dengan
akan ketentuan
sifat darah
B. Risatul Mahid dan Relevansinya
darah kuat tidak
(kuat melebihi terhadap Pendidikan Anak Usia
atau 15 hari.
lemah). ‘Aqil Baliqh
2 Mubtada’ah Perempu Hukum Materi dalam risalatul mahid ini
ghairu an yang nifasnya
baru dikembalik ketika diterapkan dalam materi

133
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125-137 e-ISSN: 2622-1586

tambahan Pendidikan Agama Islam lebih siap dan percaya diri


di MI Ma’arif Ponorogo memiliki menghadapi perubahan yang ada
beberapa kendalan dan relevansi dalam dirinya.
yang harus dipilah-pilah kembali. Materi-materi bab haid ini
Hal ini terjadi karena materi ini pada umumnya sudah diajarkan
dianggap sulit atau rumit bagi dalam buku paket fiqih. Akan tetapi
beberapa anak-anak yang mengikuti ada beberapa materi yang
pelajaran tambahan yaitu kelas fiqih menyangkut risalatul mahid dan
wanita I yang diikuti oleh kelas V belum diajarkan dalam buku
(lima) dan VI (enam) MI Ma’arif pegangan siswa dalam pelajarn fiqih
Ma’arif Ponorogo. sebagaimana materi risalatul mahid
Dalam hasil penelitian ini peneliti dalam kitab klasiknya Abdul Hakim
sajikan pembahasan mengenai Muhammad As-samaroni ini
relevansi materi risalatul mahid dan diantaranya; materi cara menghitung
pengajarannya ke dalam materi atau umur anak yang sudah masuk usia
per-bab pembahasan sebagai berikut ‘aqil baligh, macam-macam warna
ini; dan sifat darah haid yang memiliki
a. Bab Haid arti dan hukum yang brbeda-beda,
Materi dalam bab ini rukun, niat dan tata cara mandi
merupakan materi yang wajib dan haid, dan tata cara mengqodho’
penting disampaikan seluruhnya sholat saat datangnya haid dan
kepada anak usia ‘aqil baligh seperti selesainya haid.
anak-anak yang kemungkinan akan Materi-materi tersebut penting
atau sudah mengalami menstruasi untuk diajarkan dan difahami oleh
seperti pada anak-anak usia 9 para anak-anak yang memasuki usia
sampai 12 tahun. Yakni ketika anak ‘aqil baligh. Terutama mengenali
mengnjak kelas V (lima) dan VI warna dan sifat darah yang ternyata
(enam). Materi dalam risalatul mahid memiliki hukum yang berbeda, serta
ini sangat membantu dan bagaimana mengenal tanda-tanda
memberikan pengetahuan tambahan sudah berhentinya darah haid serta
yang spesifik terhadap materi bersuci yang menjadi syarat sahnya
seputar haid. Dengan penyampaian melakukan ibadah fardhu ataupun
dan pengajaran tersebut anak-anak sunnah. Selain itu juga materi

134
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125 -137 e-ISSN: 2622-1586

mengenai mengqodho’ sholat yang haid atau menstruasi maupun yang


harus diajarkan sejak awal karena sudah. Dengan tujuan memberikan
anak yang sudah ‘aqil baligh dan mereka bekal dan pengetahuan awal
sudah mumayyiz maka sudah agar lebih percaya diri dan tidak
dihitung dosanya jika meninggalkan ragu-ragu dan tidak takut dalam
perkara yang wajib (Mahalli, mengalaminya.
2003:110). Sedangkan untuk materi
b. Bab Istihadhoh istihadloh lajutan diberikan dalam
Materi dalam bab ini sama kelas fiqih wanita II. Yakni
hanya dengan materi bab haid yang dikhususkan dipelajari bagi anak-
wajib dan harus diajarkan kepada anak yang sudah memasuki usia
anak-anak usia ‘aqil baligh. Materi ‘aqil baligh dan sudah haid. Karena
ini juga tidak kalah pentingnya. materi ini memiliki tingkat kesulitan
Karena mengingat setiap perempuan yang tinggi. Dimana materi ini
memiliki kebiasaan haid yang dihadapkan dengan persoalan-
berbeda-beda. Akan tetapi karena persoalan istihadlah perempuan dan
materi istihadlah ini cukup komplek dihitung menggunakan kalender
dan spesifik serta belum diajarkan bulan haid dan istihadlah yang
dalam buku siswa fiqih maka dalam sudah disiapkan dalam buku
kelas fiqih wanita di MI Ma’arif strimin. Meskipun materi ini rumit
Ponorogo ini belum diberikan dan kasusnya jarang terjadi dalam
seluruhnya. kehidupan anak-anak. akan tetapi
Tingkat kesulitan materi ini materi ini wajib diketahui dan
yakni mengenai macam-macam diajarkan sebagai bekal pengetahuan
mustahadlah dan ketentuannya yang anak-anak jika mengalami persoalan
berbeda-beda. oleh karena itu dalam istihadloh tersebut.
kelas fiqih wanita I ini macam- c. Bab Nifas
macam mustahadlah dijarkan
Karena kondisi psikisnya anak-
sampai pada Mubtada’ah
anak usia ‘aqil baligh cenderung
mumayyizah dan Mubtada’ah ghairu
memliki rasa keingintahuan yang
mumayyizah. Karena kelas fiqih
tinggi. Menjelaskan bab nifas pasti
wanita I ini dikhususkan untuk para
juga menjelaskan sedikit mengenai
anak-anak yang akan memasuki usia
reproduksi wanita (Asrori, 2009:68).
135
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125-137 e-ISSN: 2622-1586

Oleh karenanya dalam bab ini pada dan tata cara mengqodho’ sholat
kelas fiqih wanita belum diajarkan terutama bagi perempuan istihadloh.
secara keseluruhan. Pengajaran Dengan adanya materi yang spesifik
materi ini diberikah sebatas dasar- ini maka oleh MI Ma’arif diajarkan
dasar atau garis besarnya saja. dalam kelas fiqih wanita I dan II
Karena mengingat bab nifas juga khususnya bagi anak-anak usia ‘aqil
sedikit komplek meskipun tidak baligh sebagai bekal dan
seperti bab istihadlah. pengetahuan supaya diterapkan
dalam kehidupan sehari-harinya.
Materi yang diajarkan dalam
Materi dalam risalatul mahid
kelas fiqih wanita I ini diantaranya;
ini harus dibagi dan diajarkan dalam
definisi, ukuran nifas (masa lama
kelas fiqih wanita I dan kelas fiqih
dan sedikitnya nifas). Yang
wanita II. Hal tersebut karena materi
terpenting dalam pengajaran ini
haid sudah sepenuhnya relevan bagi
adalah anak-anak mampu
anak-anak yang akan memasuki
membedakan antara darah haid,
atau baru memasuki usia ‘aqil
darah istihadloh dan darah nifas.
baligh. Pada materi istihadlah sudah
Karena jelas masing-masing memiliki
relevan diberikan kepada kelas fiqih
hukum yang berbeda. Materi
wanita I tetapi belum sepenuhnya
mengenai klasifikasi perempuan
karena materi terlalu komplek
nifas juga disampaikan dalam kelas
sehingga dilanjutkan ke kelas fiqih
fiqih wanita II (kelas fiqih wanita
wanita II. Sedangkan bab nifas tidak
lanjutan di ingkat Mts).
sepenuhnya diberikan di kelas fiqih
wanita I dan hanya bagian dasar dan
IV. KESIMPULAN
garis besarnya. Kemudian materi ini
Materi fiqhun nisa dalam kitab
dilanjutkan di kelas fiqih wanita II
klasik risalatul mahid karya Abdul
secara lebih mendalam.
hakim muhammad as-samaroni
tersebut memiliki tiga bab utama
DAFTAR PUSTAKA
yakni bab haid, istihadloh dan bab
nifas. Pada masing-masing bab
Ahmad, Muhammad Ardani bin,
diejaskan secara spesifik mengenai Risalah Haid, Surabaya: Al-
ketentuan-ketentuannya dan miftah, 2008

hukum-hukum untuk ukuran, waktu


136
Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993
Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125 -137 e-ISSN: 2622-1586

Asrori, Muhammad dan Muhammad


Ali, Psikologi Remaja dan Mahalli, Ahmad Mudjab, Hadits-
Perkembangan Peserta Didik, hadits Ahkam, Jakarta: Raja
Jakarta; Bumi Aksara, 2009 Grafindo Persada, 2008

As-samaroni, Abdul Hakim Mahalli, Ahmad Mudjab, Hadits-


Muhammad, Risalatul Mahid, haidts Ahkam Riwayat As-
Kediri: Maktabah Al-falah, 1995 syafi’i. jakarta: Raja Grafindo
persada, 2003
Bali, Wahid Abdussalam, Ibadah
Salah Kaprah,Terj. Muhammad Misbah Ibnu Zainal Mustafa, Masail
Darwis Jakarta: Amzah, 2006 An-nisa’ Surabaya: Maktabah
Sa’id Ibn Nashir An-nabhani,
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif 2009
Komonikasi, Ekonomi,
Kebijakan Piblik, dan Ilmu, Muchtaromah, Bayyinatul,
Jakarta: Kencana, 2017 Pendidikan Reproduksi bagi
Anak Menuju Usia ‘Aqil Baligh,
Desmita, Psikologi Perkembangan Malang: UIN Malang Press,
Peserta Didik, Bandung: Remaja 2008
Rosdakarya, 2012
Purnami, Sri dan Wiji hayati,
H Hacket, .H Remmers dan C.G, Psikologi Perkembangan,
Memahami Persoalan Remaja, Yogyakarta: Teras, 2008
Terj. Zakiyah Darajat Jakarta: Rosdakarya, 2009
Bulan Bintang, 1984
Sugiyono, Metoode Penelitian
Hartati, Netty, Islam dan Psikologi, Pendidikan Dengan
Jakarta: Raja Grafindo Persada, Pendekatan Kuantitatif,
2005 Kualitatif,dan R&D, Bandung:
Alfabeta 2015
Hasan, Aliah. B. Purwakania,
Psikologi Perkembangan Islami, Sugiyono, Metode Penelitian
Jakarta: Raja Grafindo Persada, Kombinasi”Mixed Methods,
2006 Bandung: Alfabeta, 2015

Ibrahim, Zakaria, Psikologi Wanita, Suryabrata, Sumadi, Psikologi


Terj. Ghazi Saloom, Bandung: Pendidikan, Jakarta: Raja
Pustaka Hidayah, 2005 Grafindo Persada, 2001

Jad, Syaikh Ahmad, Fiqih Sunnah Widodo, Nur dan Endang Poerwanti,
Wanita, Terj. Masturi Irham dan Perkembangan Peserta Didik,
Nurhadi, Jakarta: Pustaka Al- Malang: UMM Press, 2002
Kautsar, 2009
Yusuf, Syamsu, Psikologi
John W. Santrock, Psikologi Orang Perkembangan Anak dan
Dewasa, Terj. Shinto. B. Adelar Remaja, Bandung: Remaja
dan Sherly Saragih, Jakarta:
Erlangga, 2003

137

Anda mungkin juga menyukai