Yakub
immawanyakub@yahoo.co.id| Universitas Muhammadiyah Makassar
Abstrak
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan
Pendidikan Informal dalam Prespektif Pendidikan Islam. Sedangkan sumbernya diambil dari
beberapa buku ilmiah yang diterbitkan dengan maksud dijadikan suber referensi. Adapun
tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah studi kepustakaan, wawancara dan
observasi. Esensi pendidikan informal ini secara umum mencakup pembinaan keluarga dan
dimasyarakat, khususnya pendidikan anak-anak atau peserta didik. Hal ini menemukan
vitalitasnya karena motivasi yang sangat kuat bahwa tujuan akhir pembinaan keluarga dan
dimasyarakat adalah penyelamatan keluarga dari keterpurukan dalam kehidupan di akhirat
dan pembentukan kepribadian, keluarga masyarakat muslim yang sempurna. Dilema yang
muncul pada pendidikan sehubungan dengan peran keluarga adalah kebijakan dalam
arahan pendidikan yang digariskan dan ditetapkan oleh orang tuapeserta didik sering tidak
dapat dipahami dan diikuti oleh anggota keluarga lainnya maupun masyarakat. Akibatnya,
kebijakan dan arahan pendidikan itu seperti dimentahkan dan digagalkan oleh anggota
keluarga lainnya dan anggota masyarakat, sehingga apa yang diharapkan dari pendidikan
informal yang ideal agak sulit dicapai. Jalan keluar dari dilema ini adalah upaya yang terus
menerus dari orang tua dan juga anggota keluarga lainnya serta anggota masyarakat yang
sadar akan pentingnya pendidikan informal untuk memberikan informasi dan penyadaran
akan pentingnya nilai pendidikan informal bagi anak-anak atau peserta didik. Yang
terpenting juga adalah peran pemerintah dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan
kepada masyarakat luas akan pentingnya nilai pendidikan informal.
Abstract
The method used in this research uses a qualitative descriptive approach, descriptive
research is a research that aims to describe informal education in Islamic education
perspective. While the source is taken from several scientific books published with the
intention of being used as a reference source. The data collection techniques in this study are
the study of the literature, interviews and observations. The essence of informal education
generally includes family and community coaching, especially the education of children or
students. This found its vitality because of the very strong motivation that the ultimate goal of
fostering family and community is saving the family from adversity and in the afterlife and
forming the personality, family of the perfect Muslim community. The dilemma that arises in
education in relation to the role of the family is the policy in the direction education outlined
and determined by the parents of students often cannot be understood and followed by other
family members and community. As a result, education policies directives are apparently
countered and thwarted by other family members and community members, so what is
expected from the ideal informal education is rather difficult to achieve. The way out of this
dilemma is the ongoing efforts of parents and also other family members and community
members who are aware of the importance of informal education to provide information and
awareness of the importance of the value of information education for children or students.
The most important thing is the role of government in providing guidance and counseling to
the wider community about the importance of the value of informal education in the Islamic
education perspective.
T
idak diragukan bahwa Islam sangat paralel dengan apa yang
pandangan tentang dikemukakan oleh Rasulullah SAW
pendidikan informal bahwa setiapa orang dilahirkan dalam
setidaknya mengacu kepada paham keadaan fitrahya dan lingkunganlah
konvergensi yang menegaskan bahwa yang menjadikan seseorang menganut
didalam perkembangan individu itu baik agama tertentu. Dengan kata lain bahwa
dasar maupun lingkungan memainkan perkembangan manusia itu berlangsung
peranan penting. Bakat sebagian atas pengaruh dari faktor bakat
kemungkinan telah ada pada masing- (kemampuan dasar) dan faktor
masing individu, akan tetapi bakat yang lingkungansekitar (faktor yang
sudah tersedia itu perlu menemukan disengaja). Denga kata lain pula,
lingkungan yang sesuai agar dapat manusia ditentukan perkembangannya
berkembang. oleh faktor dasar dan faktor pendidikan
Jurnal Tarbawi| Volume 05 No 01| p-ISSN : 2527-4082, e-ISSN : 2622-920X| 93
secara wajar tanpa merasa dipaksa yang ideal bagi kaum Muslimin
dan bersusah payah dan bahkan ia melahirkan keturunan yang mukmin
menyerap tradisi orang tuanya dan salih agar dapat dibanggakan
dengan cara meniru disertai perasaan kelak pada hari kiamat.
puas dalam menerima prinsip dasar Tujuan ini diyakini tidak akan
ajaran Islam yang tertransformasi. tercapai tanpa pendidikan. Dalam
konteks ini, orang tua paling
b. Mewujudkan Ketentraman Jiwa
bertanggung jawab untuk mendidik
Perwujudan nilai ini berarti bila
dan melindungi anak-anaknya dari
suami istri bersatu dalam pembinaan
kejahatan, kemaksiatan, dan apai
rumah tangga atas dasar saling kasih
neraka. Nilai ketiga ini terkandung
sayang dan ketentraman jiwa, maka
dalam Q.S At-Tahrim: 6. Tanggung
anak akan terdidik dalam suasana
jawab ini dirasakan penting pada
bahagia yang diliputi percaya diri,
masa sekarang, sebab sebagian unsur
tenteram, penuh kelembutan dan
kehidupan sosial diluar keluarga dan
kasih sayang. Anak-anak akan
masjid tidak selalu menunjang
terhindar dari kegelisahan,
tercapainya tujuan pendidikan Islam.
keterbelakangan dan penyakit
psikisyang melemahkan kepribadian d. Mewujudkan Kecintaan kepada
anak. Anak
Ayah dan ibu adalah tokoh
c. Melaksanakan Perintah Rasulullah
utama dalam sebuah keluarga, ia
Nilai ini mengacu kepada sebuah
memilikil tanggung jawab untuk
riwayat yang menyatakan
besikap kasih sayang serta kecintaan
“Menikahlah kalian, niscaya kalian
kepada anak-anaknya dan semua ini
akan mendapatkan keturunan dan
harus dilakukan oleh orang tua
kalian akan menjadi banyak. Maka
karena hal itu merupakan asas
sesungguhnya aku bangga dengan
pertumbuhan dan perkembangan
kalian terhadap ummat-umat pada
psikis serta sosial yang kokoh dan
hari kiamat”. Riwayat ini hendak
lurus bagi mereka. Jika cinta kasih
memberikan tuntunan, bahwa sesuatu
Jurnal Tarbawi| Volume 05 No 01| p-ISSN : 2527-4082, e-ISSN : 2622-920X| 98