Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU ISLAMIC

PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL ABDURRAHMAN)

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Fakultas Agama Islam Program

Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

oleh:

NILA ZULKARNAIN

NIM: G000100126

NIRM: 10/X/02.2.1/T/4439

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama : Nila Zulkarnain


NIM / NIRM : G000100126 / 10/X/02.2.1/T/4439
Fakultas : Agama Islam
Program Studi : Tarbiyah
Jenis : Skripsi
Judul : PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU
ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL
ABDURRAHMAN)

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyutujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan


karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 26 Mei 2014


Yang Menyatakan,

(Nila Zulkarnain)
Surat Pernyataan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir:

Nama : Drs. Ari Anshori, M.Ag.


Sebagai : Pembimbing I

Nama : Drs. Abdullah Mahmud, M.Ag.


Sebagai : Pembimbing II

Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah yang merupakan
ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa:

Nama : Nila Zulkarnain


NIM : G000100126
Program Studi : Tarbiyah
Judul Skripsi : PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU
ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL
ABDURRAHMAN)

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.


Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surkarta, 26 Mei 2014


Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Ari Anshori, M.Ag. Drs. Abdullah Mahmud, M.Ag.


ABSTRAK

Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengalihkan


pengetahuan, kebudayaan kepada generasi selanjutnya agar nantinya ia mampu
mengembangkan dirinya sesuai dengan tanggung jawabnya. Pendidikan di
lingkungan keluarga merupakan jalur pendidikan yang signifikan karena keluarga
merupakan tempat pertama untuk pertumbuhan anak, di mana anak mendapat
pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat penting dan paling kritis
dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupannya (usia pra-
sekolah). Menurut pemikiran Syaikh Jamal Abdurrahman dalam buku Islamic
Parenting pendidikan dimulai sejak anak berada dalam sulbi ayahnya karena pada
fase ini pendidik dapat menanamkan prinsip-prinsip yang lurus dan berorientasi
yang baik dalam jiwa dan perilaku anak didiknya. Islam menekankan pentingnya
peran orang tua untuk terlibat aktif dalam proses pendidikan agar anak tetap
berkembang sesuai dengan fitrahnya.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah pendidikan apa saja yang
diajarkan pada anak usia 0-10 tahun dalam buku Islamic Parenting menurut
Syaikh Jamal Abdurrahman? Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan pemikiran Syaikh Jamal Abdurrahman tentang pendidikan anak
usia 0-10 tahun dalam buku Islamic Parenting. Manfaat penelitian ini secara
teoritis adalah untuk memperkaya khazanah pendidikan anak dalam Islam,
menjadi stimulus bagi penelitian berikutnya dalam kajian tentang pendidikan anak
dan secara praktisnya untuk memperluas cakrawala orang tua dalam bidang
pendidikan anak dan untuk memberikan informasi tentang pola pengasuhan Islam
kepada para orang tua dan calon pendidik.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research),
dengan menggunakan pendekatan filosofis. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data, yaitu dengan metode dokumentasi. Sedangkan metode
analisis data dilakukan dengan metode content analysis, yaitu suatu teknik
penelitian untuk membuat inferensi-inferensi (simpulan) yang dapat ditiru dan
shahih data dengan memperhatikan konteksnya.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) Pendidikan anak usia
0-3 tahun dimulai dari: a) masa pranatal yaitu berdoa untuk anak saat masih dalam
sulbi ayahnya, b) masa balita yaitu dikumandangkan adzan di telinga bayi saat
bayi lahir, mentahnik bayi dengan kurma dan mendoakannya, aqiqah, memberi
nama yang baik untuk anak, menanamkan kejujuran dan tidak suka berbohong,
tidak mengajarkan kemungkaran kepada anak. (2) Pola asuh Islami yang diajarkan
pada anak usia 4-10 tahun yaitu mengajarkan akhlak mulia, mengajarkan etika
makan, mengajari adzan dan sholat, mengajari anak sopan santun dan keberanian.
(3) Pendidikan pada anak usia dini (enam tahun pertama) merupakan masa yang
paling penting, karena pada usia ini merupakan masa keemasan (the golden age)
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, selain gizi yang cukup beragam
stimulus juga harus diberikan.

Kata Kunci: Pendidikan Anak, Islamic Parenting (Pola Asuh Islami)


PENDAHULUAN merupakan tempat pertama untuk

Pendidikan dapat ditinjau dari pertumbuhan anak, di mana anak

dua segi. Pertama, segi pandangan mendapat pengaruh dari anggota-

masyarakat dan kedua, segi pandangan anggotanya pada masa yang amat
individu1. Dari segi pandangan penting dan paling kritis dalam
masyarakat pendidikan berarti pewarisan
pendidikan anak, yaitu tahun-tahun
kebudayaan dari generasi tua kepada
pertama dalam kehidupannya (usia
generasi muda, agar hidup masyarakat
pra-sekolah). Sebab pada masa
tetap berkelanjutan. Dilihat dari segi
tersebut apa yang ditanamkan dalam
pandangan individu, pendidikan berarti
diri anak akan sangat membekas,
pengembangan potensi-potensi yang
sehingga tak mudah hilang atau
terpendam dan tersembunyi dalam diri

manusia. Dengan demikian, pendidikan berubah sesudahnya3.

merupakan suatu upaya yang dilakukan Menurut pemikiran Syaikh

untuk mengalihkan pengetahuan, Jamal Abdurrahman dalam buku

kebudayaan kepada generasi selanjutnya Islamic Parenting pendidikan


agar nantinya ia mampu
dimulai sejak anak berada dalam
mengembangkan dirinya sesuai dengan
sulbi ayahnya karena pada fase ini
2
tanggung jawabnya .
pendidik dapat menanamkan prinsip-
Pendidikan di lingkungan
prinsip yang lurus dan berorientasi
keluarga merupakan jalur pendidikan
yang baik dalam jiwa dan perilaku
yang signifikan karena keluarga
anak didiknya. Islam menekankan
1
Hasan Langgulung, Asas-Asas
Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka al- pentingnya peran orang tua untuk
Husna, 1998), hlm. 3.
2 3
Syarifudin Ondeng. 2007. Pendidikan Yusuf Muhammad al-Hasani,
Anak Usia Dini Perspektif Islam, Jurnal Pendidikan Anak Dalam Islam (Jakarta:
Pendidikan Islam, 2 (Desember). 113. Darul Haq, 2012), hlm. 5.

1
terlibat aktif dalam proses pendidikan anak anak usia dini

pendidikan agar anak tetap menurut Islam meliputi tujuan

berkembang sesuai dengan fitrahnya. pendidikan Islam, materi

Rumusan masalah dalam pendidikan Islam, dan metode

penelitian ini adalah Pendidikan apa pendidikan Islam. Adapun tujuan

saja yang diajarkan pada anak usia 0- pendidikan Islam adalah terbentuk

10 tahun dalam buku Islamic kesadaran terhadap hakikat

Parenting menurut Syaikh Jamal dirinya sebagai manusia hamba

Abdurrahman? Sedangkan tujuan Allah yang diwajibkan

penelitian ini adalah untuk menyembah kepada-Nya dan

mendeskripsikan pemikiran Syaikh terbentuknya kesadaran akan

Jamal Abdurrahman tentang fungsi dan tugasnya sebagai

pendidikan anak usia 0-10 tahun khalifah Allah di muka bumi dan

dalam buku Islamic Parenting. selanjutnya dapat ia wujudkan

Tinjauan pustaka yang dalam kehidupan sehari-hari.

dijadikan sebagai rujukan di Adapun materi pendidikan Islam

antaranya sebagaimana yang telah adalah pendidikan keimanan,

dilakukan oleh: pendidikan akhlak, dan

1. Budianto (UMS, 2010) dalam intelektual. Metode pedidikan

skripsinya yang berjudul Konsep Islam meliputi metode pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini melalui keteladanan, metode

Dalam Islam Menurut Mansur, pendidikan melalui nasehat,

menyimpulkan bahwa konsep metode pendidikan melalui cerita

2
dan metode pendidikan melalui terhadap Prestasi dan Perilaku

targhib dan tarhib. Keagamaan Siswa Kelas VII

2. Indah Sri Riyanti (STAIN Yogyakarta menyimpulkan,bahwa

Salatiga,2003) dalam skripsinya ada pengaruh antara pola asuh

yang berjudul Konsep pendidikan Agama terhadap

Pendidikan Anak Pada Masa Pra prestasi belajar siswa, orang tua

Sekolah Menurut Islam, mengasuh anaknya dengan pola

menyimpulkan bahwa metode- asuh permisif. Pola asuh yang

metode pendidikan yang sesuai diterapkan orang tua hendaknya

dengan perkembangan anak dengan tipe pola asuh demokratis

adalah metode keteladanan, agar anak merasa senang, tidak

perintah dan caranya, pembiasaan. terbebani dan dapat bertanggung

Adapun metode pendidikan yang jawab dengan apa yang dilakukan.

sesuai dengan al-Quran dan as- Apalagi mengingat pendidikan

Sunnah antara lain metode ibroh agama Islam yang memerlukan

dan mau'idzoh, suri teladan, ketelatenan dan kesabaran hingga

targhib dan tarhib, historis, sampai saatnya anak mampu

perumpamaan dan tanya jawab. memahami makna perilaku

3. Siti Zulaihah (UIN Sunan keagamaan yang dijalankan.

Kalijaga, 2005) dalam skripsinya 4. Erny Tyas Rudati (IAIN Walingo

yang berjudul Pengaruh Pola Semarang, 2008) dalam

Asuh Orang Tua tentang skripsinya yang berjudul Konsep

Pendidikan Agama Islam Positive Parenting Menurut

3
Muhammad Fauzil Adhim Dan penggunaan pikiran atau rasio di

Implikasinya Terhadap dalam mengenal dan memahami),

Pendidikan Anak, afektif (berkenaan dengan

penghayatan, sikap moral dan nilai-


menyimpulkan bahwa positive
nilai), psikomotor (menyangkut
parenting adalah pola pikir orang
aktivitas-aktivitas yang mengandung
tua tentang bagaimana mengasuh
gerakan-gerakan motorik). Untuk
dan menjalankan tugas
tingkatan kognitif itu sendiri terbagi
keayahbundaaan yang baik, yakni
lagi menjadi sub ranah pengetahuan,
mengasuh, membesarkan, dan pemahaman, penerapan, analisis,
mendidik anak-anak secara positif sintetis, dan penilaian. Sedangkan

agar membangkitkan potensi- afektif juga menjadi sub ranah yaitu

potensi positif, kecerdasan menerima, tanggapan, penghargaan,

intelektual, emosi, dan juga organisasi dan karakterisasi. Ranah

psikomotor sub ranahnya adalah


dorongan moralistik mereka yang
gerakan langsung, gerakan dasar,
bersumber pada kekuatan ruhiyah
persepsi, adaptasi, gerakan terampil
anak.
dan gerakan terbimbing5. Dari ketiga
Pendidikan haruslah meliputi
ranah tersebut seringkali disebut
tiga aspek, yakni aspek kognitif,
dengan Taksonomi Bloom di dalam
afektif, dan psikomotor4. Benyamin
pendidikan.
S. Bloom dkk membagi sasaran
Menurut Ahmad D. Marimba,
pendidikan menjadi tiga yaitu ranah
pendidikan adalah bimbingan atau
kognitif (berkenaan dengan
pimpinan secara sadar oleh si
4 5
Dadang Hawari, Ilmu Kedokteran Jiwa Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan
dan Kesehatan Jiwa (Yogyakarta: Dana Psikologi Proses Pendidikan (Bandung:
Bhakti Priyasa, 1977), hlm. 156. Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 182.

4
pendidik terhadap perkembangan depan dirinya, masyarakat, bangsa

jasmani dan rohani si terdidik menuju dan agama.

terbentuknya kepribadian yang Secara umum, tujuan

utama6. Dengan demikian, pendidikan Islam terbagi menjadi:


pendidikan dalam arti luas adalah
tujuan umum, tujuan sementara,
meliputi perbuatan atau usaha
tujuan akhir dan tujuan
generasi tua untuk mengalihkan
operasional. Tujuan umum adalah
pengetahuannya, pengalamannya,
tujuan yang akan dicapai dengan
kecakapan serta keterampilanya
semua kegiatan pendidikan baik
kepada generasi muda, sebagai usaha
dengan pengajaran atau cara lain.
untuk menyiapkan mereka agar dapat
Tujuan sementara adalah tujuan
memanuhi fungsi hidupnya, baik

jasmaniah maupun rohaniah7. yang akan dicapai setelah anak

Jadi pendidikan adalah suatu didik diberi sejumlah pengalaman

proses yang mencakup segala usaha tertentu yang direncanakan dalam

yang dilakukan oleh pendidik untuk sebuah kurikulum. Tujuan akhir


menumbuhkan dan mengembangkan adalah tujuan yang dikehendaki
potensi-potensi (fitrah) dalam diri
agar peserta didik menjadi
anak menuju terbentuknya
manusia-manusia sempurna
kepribadian yang utama yaitu pribadi
(insan kamil) setelah ia
yang mampu menentukan masa
menghabiskan sisa umurnya.

Sementara tujuan operasional


6
Ahmad D. Marimba, Pengantar adalah tujuan praktis yang akan
Filsafat Pendidikan Islam (Bandung:
Angkasa, 1989), hlm. 19.
7
Mahmud, Pendidikan Agama Islam
dalam Keluarga. (Jakarta: Akademika
Permata, 2013) hlm. 84-85.

5
dicapai dengan sejumlah kegiatan untuk mencapai pertumbuhan

pendidikan tertentu8. kepribadian manusia yang

Konsep tujuan pendidikan menyeluruh secara seimbang

Islam secara sederhana yaitu melalui latihan jiwa, intelek,

adanya perubahan yang perasaan dan indera. Oleh karena

diinginkan dari proses pendidikan itu, pendidikan harus mencakup

juga merupakan usahauntuk pertumbuhan manusia dalam

mencapai perubahan, baik pada segala aspek yang meliputi

tingkah laku individu atau pada spritual, intelektual, imajinatif,

kehidupan pribadinya, bahkan ilmiah, baik secara individual

kehidupan masyarakat atau alam maupun secara kolektif dan

sekitar, tempat ia hidup, proses mendorong semua aspek ini

pendidikan sendiri pada proses kearah kebaikan dan mencapai

pengajaran sebagai proporsi kesempurnaan. Tujuan akhir

diantaranya profesi dalam pendidikan muslim terletak pada

masyarakat9. perwujudan ketundukan yang

Tujuan pendidikan Islam sempurna kepada Allah, baik

lebih lanjut diungkapkan oleh secara pribadi komunitas, maupun

Musthofa Rahman tentang esensi seluruh umat manusia10.

dari tujuan pendidikan, yaitu

8 10
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Musthofa Rahman, Pendidikan Islam
Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: dalam Perspektif al-Quran, dalam
Ciputat Pers, 2002), hlm. 18-19. Paradigma Pendidikan Islam (Semarang:
9
Oemar Mohammad Atoumy al- Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam bekerjasama dengan Pustaka Pelajar,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1979) , hlm. 399. Yogyakarta, 2001), hlm. 64

6
METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data

Jenis penelitian ini dalam penelitian ini menggunakan

digolongkan ke dalam penelitian metode studi dokumentasi yaitu

kepustakaan (library research), yaitu pengumpulan data dan melihat atau

penelitian yang dilakukan di ruang menganalisis dokumen-dokumen

perpustakaan untuk menghimpun dan yang dibuat oleh subjek sendiri atau

menganalisis data yang bersumber orang lain13, yaitu berupa data-data

dari perpustakaan, baik berupa buku- yang diperoleh dari bahan-bahan

buku, kisah-kisah sejarah, dokumen- tertulis yang berhubungan dengan

dokumen dan materi perpustakaan masalah penelitian, baik dari

lainnya yang dapat dijadikan sumber dokumen, foto-foto, majalah,

rujukan untuk menyusun suatu ensiklopedia, karya tulis, dan lain-

laporan ilmiah11. lain14.

Pendekatan yang digunakan Sumber data dalam penelitian

dalam penelitian ini adalah ini diperoleh dari data primer dan

pendekatan filosofis adalah data sekunder.

menganalisis sejauh mungkin a. Sumber Data Primer

pemikiran yang diungkapkan sampai Sumber data primer adalah

kepada landasan yang mendasari data yang diperoleh secara

pemikiran tersebut12. langsung dari sumbernya baik

11 13
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Haris Herdiansyah, Metodologi
Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba,
(Jakarta:PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 95. 2010), hlm. 143.
12 14
IsmailMuhammadsyah, Filsafat Hadari Nawawi, Metode Penelitian
Hukum Islam (Yogyakarta: Bumi Aksara, Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadjah Mada
1991), hlm. 19. University) Press, 1987, hlm. 97.

7
dicatat maupun diamati15. Sumber kegiatan untuk menarik

data primer dalam kesimpulan dari hasil kajian

penulisanskripsi ini adalah buku konsep atau teori. Dalam

Islamic Parenting (pendidikan menganalisis data, digunakan

anak metode Nabi) karya Syaikh analisis isi atau content analysis.

Jamal Abdurrahman. Content Analysis adalah suatu

b. Sumber Data Sekunder teknik penelitian untuk membuat

Data sekunder adalah data inferensi-inferensi (simpulan)

yang bukan diusahakan sendiri yang dapat ditiru dan shahih data

pengumpulannya oleh peneliti16. dengan memperhatikan

Sumber data sekunder dari konteksnya17.

penelitian ini adalah buku-buku HASIL PENELITIAN DAN

yang mempunyai relevansi untuk PEMBAHASAN

memperkuat arguentasi dan Pendidikan anak pada usia 0-

melengkapi hasil penelitian ini 10 tahun merupakan sesuatu yang

diantaranya adalah Prophetic sangat penting sebab pendidikan

Parenting, Pendidikan Anak Usia pada masa awal akan berpengaruh

Dini Dalam Islam dan Mendidik di kemudian harinya. Oleh karena

Anak Bersama Rasulullah. itu, tahapan usia anak dalam hal

Metode analisis data dalam ini perlu diperhatikan. Pendidikan

penelitian ini berupa rangkaian anak dibagi menjadi dua tahapan

usia yaitu:
15
Marzuki, Metodologi Riset
17
(Yogyakarta:PT Prestia Widya Pratama, Esti Esmawati, Metode Penelitian
2002), hlm. 184. Pendidikan dan Sastra(Surakarta: Yuma
16
Ibid, hlm.185 Pustaka, 2001), hlm. 81.

8
1. Pendidikan Anak Usia 0-3 tersebut berlandaskan

Tahun ketaqwaan kepada Allah dan

Pendidikan anak usia 0-3 tahun dengan izin-Nya anaknya nanti

adalah sebagai berikut: tidak akan diganggu setan18.

a. Berdoa untuk anak ketika b. Dikumandangkan adzan di

masih dalam sulbi ayahnya. telinga bayi saat bayi lahir

Rasulullah bersabda, Setelah bayi lahir


Jika seseorang di antara
kamu apabila hendak kemudian di telinganya
menggauli istrinya dia
membaca: dikumandangkan adzan dan

iqamat. Hal ini berarti



pendidikan pertama anak lahir
Dengan menyebut nama
Allah. Ya Allah, jauhkanlah adalah diperkenalkannya
kami dari setan dan
jauhkanlah setan dari apa kalimat tauhid. Menurut Ibnul
yang Engkau karuniakan
kepada kami. (Muttafaqun Qayyim bahwa, hikmah adzan
Alaih).
dan iqamah di telinga bayi
Dalam hadist ini
yang baru lahir adalah agar
terkandung anjuran bahwa
suara pertama yang didegar
sebaiknya permulaan yang
oleh sang bayi adalah seruan
dilakukan dalam hal ini bersifat
adzan. Seruan yang
rabbani, bukan syaithani.
mengandung makna keagungan
Apabila disebutkan nama Allah
dan kebesaran Allah serta
pada permulaan senggama,
syahadat yang menjadi syarat
berarti hubungan yang 18
Syaikh Jamal Abdurrahman, Islamic
Parenting: Pendidikan Anak Metode Nabi (
dilakukan oleh suami istri Solo: AQWAM, 2013), hlm. 26.

9
utama bagi seseorang yang d. Aqiqah.

baru masuk Islam. Jadi Setelah pada hari pertama

tuntunan pengajaran ini kelahiran bayi diperdengarkan

menjadi perlambang Islam bagi kalimat tauhid, maka hari

seseorang saat dilahirkan ke ketujuh anak diaqiqahi sebagai

dunia. bukti kasih sayang orang tua

c. Mentahnik bayi dengan kurma dan sekaligus sebagai penebus

dan mendoakannya. gadaian yang berbentuk

Mentahnik bayi yang ibadah. Bahwa anak pada

baru lahir yang disyariatkan hakikatnya tergadai dan

oleh Allah melalui petunjuk tebusan satu-satunya adalah

Rasul-Nya dengan cara dengan aqiqah.

menyuapi sedikit buah kurma e. Memberi nama yang baik

yang sudah dikunyah dan untuk anak.

dibasahi akan meningkatkan Islam selalu

kadar gula yang disukai oleh menginginkan kemudahan dan

sang bayi. Selain dianjurkan, tidak menginginkan kesulitan

mentahnik juga membuat bayi dalam hal memberi nama. Hal

akan merasa tenang dan aman ini dapat dilihat dengan jelas

atas kelangsungan makanannya melalui larangan Nabi

sehingga ia akan merasa memakai nama harb (perang).

mendapatkan perhatian dari Beliau bersabda:

orang tua. Nama yang paling disenangi


Allah adalah Abdullah dan

10
Hamam, sedangkan nama yang suatu kebiasaan dan akhirnya
paling buruk adalah Harb dan
Murrah. sulit untuk dihilangkan.
f. Menanamkan kejujuran dan
2. Pendidikan Anak Usia 4-10
tidak suka berbohong.
Tahun
Anak-anak senantiasa
a. Mengajarkan akhlak mulia.
memperhatikan perilaku orang
Aspek yang sangat perlu
dewasa dan meniru perbuatan
diperhatikan dalam pendidikan
mereka. Oleh karena itu,
anak adalah persoalan akhlak.
jangan sekali-kali orang tua
Sebab anak akan tumbuh
berbohong terhadap anak
sesuai dengan kebiasaan yang
dengan cara apapun.
ditanamkan oleh pendidik di
g. Tidak mengajarkan
masa kecilnya, misalnya suka
kemungkaran kepada anak.
marah, keras kepala, terburu-
Diantara kasih sayang
buru, ceroboh, dan cepat naik
Allah terhadap anak ialah Dia
darah. Bila sudah demikian,
membebaskan mereka dari
orang tua akan sulit
beban taklif pada masa kecil
menghilangkan kebiasaan
mereka. Meskipun anak masih
tersebut ketika anak telah
kecil dan belum baligh, orang
dewasa. Semua akhlak buruk
tua bertanggung jawab agar
itu akan berubah menjadi sifat
tidak membiarkan anak
dan karakter yang tertanam
melakukan perbuatan haram.
dalam dirinya.
Karena, hal itu akan menjadi
b. Mengajarkan etika makan.

11
Umar bin Abu Salamah agar para ayah mengajarkannya

berkisah, Ketika masih kecil kepada anak-anak sejak mereka

aku berada dipangkuan nabi berusia 7 tahun danmemukul

dan tanganku menjalar ke mereka bila meninggalkannya

mana-mana di atas nampan. saat mereka berusia 10 tahun.

Rasulullah bersabda kepadaku, Nabi saw juga memerintahkan

Hai bocah, sebutlah nama agar anak-anak meluruskan

Allah, makanlah dengan shaf dalam shalat.

dengan tangan kananmu, dan d. Mengajari anak sopan santun

makanlah makanan yang ada dan keberanian.

di dekatmu. (HR. Bukhori) Di antara keberanian

Dari hadits di atas yang beretika ialah anak tidak

terkandung ajaran bahwa dibiarkan berbuat sesuatu

ketika makan hendaknya dengan sembunyi-sembunyi.

dimulai dengan doa dan Seorang anak yang melakukan

didahului dengan tangan kanan sesuatu dengan sembunyi-

dan memakan makanan yang sembunyi, baik dari

terdekat. pengetahuan ayah, ibu atau dari

pendidiknya biasanya karena ia

berkeyakinan bahwa apa yang

c. Mengajari adzan dan shalat. dilakukannya itu buruk dan

Mengenai shalat, tidak boleh dikerjakan.

Rasulullah memerintahkan

12
Jadi, menurut Syaikh masa dalam sulbi ayahnya hingga

Jamal Abdurrahman dalam lahir dan tumbuh besar menjadi

buku Islamic Parenting seorang dewasa yang terbebani

pendidikan anak pada usia 0-10 kewajiban syariat.

tahun yang telah dijelaskan di 2. Pendidikan Anak Usia 0-3 tahun

atas dibagi menjadi dua dimulai dari:

tahapan usia, yaitu usia 0-3 a. Masa pranatal yaitu berdoa

tahun dan usia 4-10 tahun. untuk anak saat masih dalam

Pendidikan dimulai dari masa sulbi ayahnya. Mendidik anak

dalam sulbi ayahnya hingga ketika masih dalam kandungan

lahir dan tumbuh besar menjadi adalah dengan senantiasa

seorang dewasa yang terbebani mendoakannya agar kelak

kewajiban syariat. menjadi anak yang shaleh.

KESIMPULAN b. Masa Balita yaitu

Berdasarkan data dan analisis dikumandangkan adzan di

yang telah penulis paparkan, dapat telinga bayi saat bayi lahir,

ditarik kesimpulan sebagai berikut: mentahnik bayi dengan kurma

1. Menurut Syaikh Jamal dan mendoakannya, aqiqah,

Abdurrahman pendidikan anak memberi nama yang baik untuk

pada usia 0-10 tahun dibagi anak, menanamkan kejujuran

menjadi dua tahapan usia, yaitu dan tidak suka berbohong,

usia 0-3 tahun dan usia 4-10 tidak mengajarkan

tahun. Pendidikan dimulai dari kemungkaran kepada anak.

13
3. Pendidikan Anak 4-10 Tahun SARAN

Pola asuh Islami yang Melihat hasil penelitian yang

diajarkan pada anak usia 4-10 diperoleh dan berdasarkan kesimpulan

tahun yaitu mengajarkan akhlak yang didapat dari hasil penelitian, maka

penulis menyampaikan saran-saran


mulia, mengajarkan etika makan,
sebagai berikut:
mengajari adzan dan sholat,
1. Bagi orang tua atau pendidik
mengajari anak sopan santun dan
secara umum.
keberanian.
Hendaknya bagi orang tua
4. Pendidikan pada anak usia dini
dan para pendidik untuk
(enam tahun pertama) merupakan
memperhatikan dan menerapkan
masa yang paling penting, karena
pola asuh Islami dalam mendidik
pada usia ini merupakan masa
anak.
keemasan (the golden age) bagi
2. Bagi Anak
pertumbuhan dan perkembangan
Hendaknya para anak dapat
anak, selain gizi yang cukup
mampu menjadi dambaan orang
beragam stimulus juga harus
tua, agama dan bangsa yaitu
diberikan. Periode ini mempunyai
menjadi anak yang sholeh dan
pengaruh yang mendalam dalam
sholehah dengan senantiasa
pembentukan pribadinya. Oleh
berbakti kepada orang tua mereka
karena itu, orang tua perlu
dalam perkara yang maruf.
memberikan banyak perhatian

pada pendidikan anak pada


DAFTAR PUSTAKA
periode ini.

14
Abdurrahman, Jamal. 2013. Islamic Pendidikan Islam. Bandung:
Parenting (Pendidikan Angkasa.
Anak Metode Nabi).
Solo: AQWAM. Marzuki. 2002. Metodologi Riset.
Yogyakarta: PT Prestia
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu Widya Pratama.
dan Metodologi Pendidikan
Islam. Jakarta: Ciputat Pers. Muhammad al-Hasani,Yusuf. 2012.
Pendidikan Anak Dalam
Atoumy al-Syaibani, Oemar Islam. Jakarta: Darul Haq.
Mohammad. 1979. Falsafah
Pendidikan Islam. Jakarta: Muhammadsyah, Ismail. 1991.
Bulan Bintang. Filsafat Hukum Islam.
Yogyakarta: BumiAksara.
Esmawati, Esti. 2001. Metode
Penelitian Pendidikan Nawawi, Hadari. 1987. Metode
dan Sastra. Surakarta: Penelitian Bidang Sosial.
Yuma Pustaka. Yogyakarta: GadjahMada
UniversityPress.
Fathoni, Abdurrahmat. 2006.
Metodologi Penelitian dan Ondeng, Syarifudin. 2007.
Teknik Penyusunan Skripsi. Pendidikan Anak Usia Dini
Jakarta : PT Rineka Cipta. Perspektif Islam, Jurnal
Pendidikan Islam, 2
Hawari, Dadang. 1977. Ilmu (Desember).
Kedokteran Jiwa dan
Kesehatan Jiwa. Rahman, Musthofa. 2001.
Yogyakarta: Dana Bhakti Pendidikan Islam dalam
Priyasa. Perspektif al-Quran, dalam
Paradigma Pendidikan
Herdiansyah, Haris. 2010. Islam. Semarang: Fakultas
Metodologi Penelitian Tarbiyah IAIN Walisongo
Kualitatif. Jakarta: Salemba. bekerjasama dengan Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Langgulung, Hasan. 1998. Asas-Asas
Pendidikan Islam. Jakarta: Syaodih Sukmadinata, Nana. 2003.
Pustaka al-Husna. Landasan Psikologi Proses
Pendidikan. Bandung:
Mahmud. 2013. Pendidikan Agama Remaja Rosdakarya.
Islam dalam Keluarga.
Jakarta: Akademika
Permata.

Marimba, Ahmad. D. 1989.


Pengantar Filsafat

15

Anda mungkin juga menyukai