Oleh :
NENI INDRYANI SELONA TON
(1040171055)
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui oleh Pembimbing dan telah
Dinyatakan dapat mengikuti ujian sidang
Menyetujui,
Pembimbing Materi Pembimbing Teknis
Dr. Dra. Ellis Susanti, MM., M.Pd., M.Si., Apt. Yuli Kristianingsih, S.Pd, MKM.
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Analis Farmasi dan Makanan
Fakultas Kesehatan Universitas Mohammad Husni Thamrin
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan Oleh :
Penguji I Penguji II
Penguji III
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah saya tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar di suatu Universitas, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dalam naskah karya ilmiah
saya dan disebutkan dalam daftar pustaka.
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-
Nya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya tulis ini
merupakan laporan penelitian sederhana yang diajukan sebagai salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi Analis
Farmasi dan Makanan Fakultas Kesehatan Universitas MH. Thamrin Jakarta.
Karya Tulis yang berjudul “Pemeriksaan Kadar Difenhidramin HCl
Dalam Sediaan Injeksi Dengan Menggunakan Metode Titrasi Argentometri”
ini semoga dapat memberikan manfaat terutama bagi penulis sendiri dan para
pembaca sebagai informasi.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, banyak pihak yang turut serta
dalam membantu. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melancarkan segala proses dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Papa dan Mama, ka Mince, abang Yori Yarson Ton, abang Kalbar Si Ton
serta abang Sem Yosua Ton yang selalu memberikan doa, semangat, dan
dukungan baik moral maupun materil kepada penulis.
3. Ibu Dr. Dra. Ellis Susanti, MM., M.Pd., M.Si., Apt selaku Ketua Program
Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Kesehatan
Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta sekaligus Pembimbing Materi
I yang telah memberikan banyak dukungan, motivasi serta arahan selama
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir.
4. Ibu Yuli Kristianingsih, S.Pd, MKM selaku Dosen Pembimbing Materi II.
5. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan
Makanan yang telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar di
Fakultas Kesehatan Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta.
6. Seluruh Analis dan Staf Laboratorium Kesehatan Daerah Cempaka Putih
Jakarta Pusat yang telah membantu dalam melancarkan proses penelitian.
vi
7. Keluarga besar Kosan Madura yang sangat luar biasa memotivasi dan menjadi
penyemangat.
8. Seluruh Mahasiswa Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan
Fakultas Kesehatan Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta Angkatan
Tahun 2017 yang telah memberikan semangat kebersamaan selama 3 tahun.
9. Keluarga Besar Youth Hope yang senantiasa membantu mendoakan penulis.
10. Ka Marbun, Gideon, Alberto, Abdi, Alfin, ka Galuh, Yayang, Tiwi, Selly,
Ester, Devi, Febrian, Rani dan lain-lain.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................. 2
C. Pembatasan Masalah................................................................. 2
D. Perumusan Masalah.................................................................. 3
E. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
F. Manfaat Penelitian.................................................................... 3
viii
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian................................................................ 18
B. Variabel Penelitian.................................................................... 18
C. Definisi Operasional.................................................................. 19
D. Prosedur Sampling.................................................................... 20
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 20
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tersebut akan menyebabkan efek samping ototoksik bila dikonsumsi berlebihan
(Kemenkes,1978).
Pemeriksaan kadar zat aktif dalam obat perlu dilakukan karena penetapan
kadar zat aktif merupakan studi yang berperan penting dalam hal evalusi
komposisi obat. Oleh karena itu, Pemeriksaan Kadar Difenhidramin HCl dalam
sediaan injeksi dilakukan sesuai prosedur analisis sehingga dapat dibuktikan
ketersediaan zat aktif pada obat tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam
etiket dan sesuai dengan kadar zat aktif yang ditetapkan dalam Farmakope
Indonesia Edisi V (Depkes RI, 2014).
Pemeriksaan kadar Difenhidramin HCl dalam sediaan injeksi dilakukan
dengan metode Titrasi Argentometri sesuai dengan prosedur analisa dalam buku
Penuntun Praktikum Analisa Obat dan Narkoba II serta mengacu pada Farmakope
Indonesia Edisi V. Titrasi Argentometri memberikan kadar zat aktif atau
pengukuran secara kuantitatif.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
A. Tinjauan Pustaka
1. Injeksi
a. Pengertian Injeksi
Injeksi, adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi
atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu
sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke
dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir (Lukas, 2006).
Injeksi diracik dengan melarutkan, mengemulsikan atau
mensuspensikan sejumlah obat dalam sejumlah pelarut atau dengan
mengisikan sejumlah obat ke dalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis
ganda (Ansel, 2005).
b. Penggolongan Injeksi
1) Injeksi Intraderma atau intrakutan
Umumnya larutan atau suspensi dalam air, digunakan untuk diagnosa,
volume lebih kurang 100 mcL sampai 200 mcL.
2) Injeksi Subkutan atau Hipoderma
Umumnya larutan isotonis dengan kekuatan sedemikian rupa hingga
volume yang disuntikkan tidak lebih dari 1 ml. Dapat ditambahkan
vasokonstriktor misalnya efineprin, untuk melokalisir efek obat.
3) Injeksi Intramuskulus
Larutan atau dalam air atau dalam minyak, volume sedapat mungkin
tidak lebih dari 4 ml. Penyuntikan volume besar dilakukan dengan
perlahan-lahan untuk mencegah rasa sakit.
4) Injeksi Intravenus
Umumnya larutan, dapat mengandung cairan non iritan yang dapat
bercampur dengan air, volume 1 ml sampai 10 ml. Injeksi Intravenus
yang diberikan dalam volume besar, umumnya lebih dari 10 ml,
4
disebut infusi. Emulsi minyak - air dapat diberikan intravenus jika
dilakukan pemeriksaan yang diteliti terhadap ukuran butiran minyak.
Sediaan berupa emulsi air-minyak, tidak boleh disuntikkan dengan
cara ini. Jika volume dosisi tunggal lebih dari 15 ml, injeksi intravenus
tidak boleh mengandung bakterisida dan jika volume lebih dari 10 ml,
harus bebas pirogen.
5) Injeksi Intrarterium
Umumnya larutan, dapat mengandung cairan non iritan yang dapat
bercampur dengan air, volume 1 ml sampai 10 ml, digunakan jika efek
obat diperlukan segera dalam daerah periferi. Tidak boleh
mengandung bakterisida.
6) Injeksi Intrakor
Larutan, hanya digunakan untuk keaadaan gawat, disuntikkan ke
dalam otot jantung atau ventrikulus. Tidak boleh mengandung
bakterisida.
7) Injeksi Intrateka atau Injeksi Subaraknoid, Injeksi Intrasisterna dan
Injeksi Peridura
Larutan, umumnya tidak boleh lebih dari 20 ml. Tidak boleh
mengandung bakterisida dan diracik dalam wadah dosis tunggal.
8) Injeksi Intrartikulus
Larutan atau suspensi dalam air, digunakan ke dalam cairan sendi
dalam rongga sendi.
9) Injeksi Intrabursa
Larutan atau suspensi dalam air, disuntikkan ke dalam bursa
subacromilis atau bursa olecranon.
10) Injeksi Subkonjungtiva
Larutan atau suspensi dalam air untuk selaput lendir mata bawah,
umum tidak lebih dari 1 ml.
(Depkes RI, 1979)
c. Pengujian pada Injeksi
Kecuali dinyatakan lain, pengujian pada injeksi meliputi:
1) Keseragaman Bobot.
2) Keseragaman Volume.
3) Uji Pirogenitas
(Depkes, RI 2014)
DIFENHIDRAMIN HCl
SEDIAAN INJEKSI
TITRASI ARGENTOMETRI /
PENGENDAPAN
(MOHR)
HASIL ANALISA
A. Rancangan Penelitian
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI
Jakarta Jl. Rawasari Selatan No.2 Cempaka Putih RT.16/RW.2, Jakarta Pusat
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10510.
B. Variabel Penelitian
18
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Ketika variabel bebas berubah, maka variabel terikat juga akan berubah.
Dalam penelitian ini yang variabel terikat ditetapkan sebagai konsentrasi
Difenhidramin HCl yang terkandung dalam sediaan injeksi.
C. Definisi Operasional
1. Instrumen Penelitian
a. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Labu ukur 500 ml
2) Labu Erlenmeyer 150 ml dan 250 ml
3) Gelas Piala 250 ml
4) Gelas ukur 100 ml
5) Buret 50 ml
6) Klem dan statif
7) Spatula
8) Neraca analitik digital
9) Oven
10) Spatel
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Baku NaCl
21
2) Kalium Kromat (K2CrO4)
3) Perak Nitrat (AgNO3) 0,05 N
4) Perak Nitrat P
5) Asam Asetat P
6) Metanol
7) Eosin LP
8) Tiga Sampel Difenhidramin HCl Sediaan injeksi (Merek A, Merek B
dan Merek C)
9) Aquadest
2. Prosedur Kerja
a. Pembuatan Reagensia
1) Pembuatan Larutan Standar Perak Nitrat (AgNO3) 0,05 N
Tiap 500 ml mengandung 8,5 gram Perak Nitrat (AgNO3) (BM
AgNO3 169,9).
a) Timbang seksama ± 8,5 gram perak nitrat P.
b) Dilarutkan dalam labu ukur 500 ml dengan aquadest sampai tanda
batas.
c) Saring dan simpan dalam botol coklat.
1. Pembakuan
Sebelum melaksanakan praktikum dilakukan terlebih dahulu
pembakuan larutan Perak Nitrat (AgNO3) 0,05 N.
Hitung Normalitas larutan dengan rumus :
mg NaCl
N=
2 9 , 22 x ml AgNO 3
N = Normalitas
mg = Berat NaCl yang digunakan
ml = AgNO3
2. Penetapan Kadar
Setelah melakukan analisis dan diperoleh data, maka penetapan kadar
Difenhidramin HCl dalam sediaan Injeksi dihitung menggunakan rumus :
Kadar Difenhidramin HCl dalam Sediaan Injeksi (dalam %)
Keterangan :
Vt : Volume AgNO3 yang digunakan untuk mentitrasi sejumlah sampel
(ml)
Vb : Volume blangko (ml)
N : Normalitas hasil percobaan Perak Nitrat (N)
BM : Berat Molekul Difenhidramin HCl
W : Berat Difenhidramin HCl Injeksi (mg)
3. Total Kadar
Kadar I + Kadar II
Kadar Total =
2
4. Persyaratan Kadar
Persyaratan hasil identifikasi sesuai yang ada pada persyaratan
Farmakope Indonesia Edisi V. Injeksi Difenhidramin HCl adalah larutan
steril. Mengandung Difenhidramin Hidroklorida C17H21NO.HCl, tidak kurang
dari 90,0% dan tidak lebih dari 110% dari jumlah yang tertera pada etiket.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Volume
Total
Merek Pengulangan Penimbangan AgNO3 0,05
Kadar
N
Blangko - - 0,10 ml -
I 100,5 mg 6,30 ml
A 95,98%
II 100,8 mg 6,30 ml
I 101,8 mg 6,80 ml
B 103,05%
II 99,3 mg 6,70 ml
I 99,0 mg 6,40 ml
C 96,25%
II 108,5 mg 6,60 ml
26
B. Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
10. Prastica, Amallia, 2017. Karya Tulis Ilmiah Penetapan Kadar Difenhidramin
HCl dalam Sediaan Sirup Obat Batuk Secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi (KCKT). Jakarta : Universitas MH. Thamrin.
31
14. Devi, Rahmawati. 2016. Penentuan Kadar Difenhidramin HCl dengan
Titrasi Argentometri. Universitas Padjajaran. Bandung.
https://id.scribe.com/doc/301788943/tanggal akses 11 Mei 2020.
Diketahui :
m g NaCl
N=
29,22 x ml AgNO 3
1. Normalitas AgNO3
mg NaCl
N1 =
29,22 x ml AgNO 3
50,1 mg
N1 =
29,22 x 32,00ml
= 0,0535 N
2. Normalitas AgNO3
mg NaCl
N2 =
29,22 x ml AgNO 3
50,3 mg
N2 =
29,22 x 32,20ml
= 0,0534 N
33
3. Total Normalitas
N 1+ N 2
N total =
2
0,0535 N + 0,0534 N
= 2
= 0,0534 N
Lampiran 2
Perhitungan Pemeriksaan Kadar Difenhidramin HCl Sediaan Injeksi Merek
A, B dan C dengan Menggunakan Metode Titrasi Argentometri
1. Merek A
Kadar 1% =96,12 %
Kadar 2% =95,84 %
Total Kadar :
Kadar 1 + Kadar 2
= 2
96,12 % + 95,84 %
= 2
= 95,98%
2. Merek B
Kadar 1% =
Kadar 1% = 102,55%
Kadar 2% =
Kadar 2% = 103,56%
Total Kadar :
Kadar 1 + Kadar 2
= 2
102 ,55% + 103 ,56 %
= 2
= 103,05%
3. Merek C
Kadar 1% =
Kadar 1% = 99,15%
Kadar 2% =
Kadar 2% = 93,35%
Total Kadar :
Kadar 1 + Kadar 2
= 2
99 ,15 % + 93 ,35 %
= 2
= 96,25%
Lampiran 3
Alat-Alat Volumetri
39
Lampiran 4
Hasil Pengamatan Pemeriksaan Kadar Difenhidramin HCl Merek A, B danC
dengan Menggunakan Metode Titrasi Argentometri
40
B. Hasil Pengamatan Kadar Difenhidramin HCl Injeksi Merek A, B
C dan Larutan Blangko
1) Gambar Sebelum Dititrasi
42