Anda di halaman 1dari 2

Refleksi PCP 18 Januari 2021\

Pharmaceutical care adalah bentuk tanggung jawab farmasis dalam pelayanan obat untuk
mendapatkan hasil terapi dan meningkatkn kualitas hidup. Sehingga butuh peran apoteker
dengan bekal keilmuan tentang terapi obat dan monitoring efek (terapi dan ESO).

Model kefarmasian :

• Tipe Skandinavia → hanya fokus pada pengobatan

• Parafarmasi dan Kosmetik →Eropa Selatan, Belgia, dan Prancis

• Jenis anglo-saxon → item non medis

• Tipe saat ini → fokus pada fasilitas perawatan kesehatan

Self care / Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu untuk
mengobati diri sendiri dari penyakit atau gejala yang dikenali. Obat yang diberikan haruslah
aman, bermutu dan bermanfaat.

Informasi yang disampaikan kepada pasien mengenai obat-obat swamedikasi antaralain :


-Bagaimana cara minum atau menggunakan obat;
-Efek dan kemungkinan efek samping;
-Bagaimana efek obat seharusnya dipantau;
-Kemungkinan interaksi;
-Tindakan pencegahan dan peringatan;
-Durasi penggunaan; dan,
-Kapan harus mencari nasihat profesional.

Peran apoteker antaralain:


- Komunikator
- Penilai
- Pemasok obat yang berkualitas
- Pelatih dan supervisor
- Kolaborator
- Promotor kesehatan

1. Kasus: jika pasien mengalami diare berbau busuk,ada busa dan berlendir, menhendaki obat
metronidazol tanpa resep..apakh obat boleh diberikan?

Obat metronidazol tidak boleh diberikan tanpar esep dokter. Sehingga pasien disarankan untuk
berkonsultasi ke dokter agar mendapat penganan lebih lanjut dan diberikan antibiotic. Untuk
penanganan pertama mencegah dehidrasi maka diberi rehidrasi oral seperti oralit atau pedialit.
Serta diberikan zinc 10 mg 1x sehari selama 10 hari agar mencegah kekambuhan dan untuk
memperbaiki mukosa usus pasien.

Kasus: Monitoring yg hrs dilakukan?

Monitoring yang harus dilakukan adalah terkait derajat dehidrasi pasien bu, karena banyak kasus
diare yang tidsak dapat tertolong akibat adanya dehidrasi yang tidak ditangani dengan benar,
serta dengan memonitoring frekuensi diare dan konsistensinya.

Kasus: Bagaimana life style related to disease pd kasus diare tsb?

Terkait lifestyle pasien diminta agar selalu menjaga kebersihan mulai dari lingkungan hingga
makanan serta minuman bu. Pasien diminta untuk tidak mengkonsumsi makanan yang dapat
memicu diare (sprti : makanan pedas). dan memastikan makanan minuman yang dikonsumsi
pasien bersih dan tidak terkontaminasi bakteri. Lifestyle yang perlu dilakukan adalah dengan PHBS
dan makan makanan yang bergizi.

2. Kasus: hipertensi dan kontrasepsi oral. Bagaimana lifestyle related to disease? Lifestyle
related to medication ?

Untuk lifestyle related to desease pemakaian obat dalam waktu yg bersamaan antara kontrasepsi
oral dengan obat antihipertensi diberi jeda waktu atau disarankan untuk mengganti dengan
kontrasepsi jenis sediaan lain (seperti : kontrasepsi non hormonal; kondom; vasektomi; ligase
tuba). Untuk related to medicine pada kasus tersebut untuk mengurangi mengkonsumsi makanan
yg terlalu banyak mengandung gula, menjaga pola makan, dan dianjurkan dapat mengelola stress
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai