Anda di halaman 1dari 3

BAHAN AJAR

Melaporkan Secara Lisan Berbagai Peristiwa

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Kec. Luak


Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas / Semester : IX / I
Tahun Pelajaran : 2013 / 2014
Standar Kompetensi : 2. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi
dalam bentuk komentar dan laporan.
Kompetensi Dasar : 2.2 Melaporkan secara lisan berbagai peristiwa dengan
menggunakan kalimat yang jelas.
Tujuan Pembelajaran : Setelah melihat suatu peristiwa siswa mampu melaporkan
secara lisan peristiwa dengan menggunakan kalimat yang
jelas.
Uraian Materi

A. Konsep tentang melaporkan peristiwa


Kata melaporkan berasal dari kata lapor yang berarti memberitahu, mengadu.
Sedangkan melaporkan artinya memberitahukan (KBBI, 1991 : 566)
Melaporkan peristiwa => memberitahukan peristiwa kepada pihak lain sehingga
orang lain pun mengetahui peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri.
Sedangkan orang yang bertugas menyampaikan laporan peristiwa di televisi atau
radio disebut reporter (pelapor). Misalnya laporan pertandingan olahraga,
pertunjukan, bencana alam, dll.
B. Konsep kalimat yang jelas
Kalimat yang jelas adalah kalimat yang mudah dipahami dan tidak menimbulkan
makna ganda. Kemampuan seorang reporter untuk menyampaikan laporan
peristiwa secara lisan dengan menggunakan kalimat yang jelas sangat dibutuhkan
agar ia berhasil menyampaikan informasi yang dibutuhkan pemirsanya.
C. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyampaikan laporan
peristiwa
1. Menggunakan bahasa yang komunikatif
Bahasa yang komunikatif yaitu bahasa yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dengan tepat dan dapat dipahami secara tepat pula.
2. Menggunakan kata atau kalimat yang baik dan lugas
Lugas artinya bahasa yang bersifat seperti apa adanya, serba bersahaja, sederhana
dan tidak berbelit-belit.
3. Pokok permasalahan (informasi) harus jelas
Pokok laporan harus jelas agar tidak membingungkan pendengar.
4. Sesuai dengan situasi dan kondisi
Laporan yang disampaikan harus sesuai dengan situasi dan kondisi, tidak
melebih-lebihkan serta sesuai dengan kenyataan. Sebuah peristiwa dilaporkan
berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan atau di tempat kejadian.

D. Langkah-langkah melaporkan peristiwa


1. Mencari / menemukan peristiwa yang akan dilaporkan
2. Menemukan informasi (5W+1H) tentang peristiwa tersebut
a. Who : siapa yang menjadi subjek dalam peristiwa itu
b. What : apa peristiwa yang hendak dilaporkan
c. When : kapan peristiwa tersebut terjadi
d. Where : dimana peristiwa tersebut terjadi
e. Why : mengapa peristiwa tersebut terjadi
f. How : bagaimana akhir peristiwa tersebut
3. Mengembangkan informasi tersebut sehingga menjadi laporan.
4. Melaporkan peristiwa secara lisan dengan menggunakan kalimat yang jelas.
E. Cara menyampaikan laporan peristiwa
Laporan dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis. Laporan yang
disampaikan secara tertulis mengikuti kaidah-kaidah penulisan laporan (karya
tulis ilmiah). Sementara itu, laporan perjalanan yang disampaikan secara lisan
berupa tuturan yang melukiskan suatu pengalaman selama dalam perjalanan.
Informasi yang telah terkumpul kemudian dicermati dan dipahami. Dari
informasi-informasi tersebut, dibuat catatan kecil terkait dengan informasi
peristiwa yang terjadi. Sampaikan informasi tersebut secara lisan dengan
menggunakan kalimat yang jelas. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika
melaporkan peristiwa secara lisan yaitu lafal, volume suara, intonasi kalimat,
ekspresi mata dan kontak mata dengan pendengar.
F. Contoh Peristiwa yang Dilaporkan

Tragedi Pembantaian di Mesir, 2.200 Tewas Puluhan Ribu Luka-luka

Kairo (SI Online) - Kekhawatiran yang dirasakan oleh dunia internasional


terhadap rencana pembersihan bunderan Rab’ah Adawiyah, Nahdah dan tempat-
tempat lainnya di seantaro Mesir oleh militer Mesir, akhirnya terjadi juga.
Peristiwa terburuk dalam sejarah modern Mesir ini betul-betul sangat menyayat
hati. Hanya dalam durasi waktu tujuh jam saja serdadu Jenderal Al Sisi berhasil
membantai rakyat Mesir hingga ribuan rakyat Mesir tewas.

Rabu (14/08/13) dari Yahya Makkiya, koordinator rumah sakit Al-Maidani di


Rabiah al Adawiya, mengumumkan meningkatnya angka kematian paling sedikit
korban mencapai 2200 orang yang gugur dan 10 ribu lebih yang luka-luka.

Sebuah pembantaian secara biadab dan keji yang dilakukan oleh militer terhadap
aksi damai yang dilakukan oleh rakyat Mesir. Ini sangat tragis. Tetapi, tidak
membuat para pendukung Presiden Mursi menyerah, dan mereka akan tetap
melakukan aksi menentang rezim.

Dari informasi yang ditayangkan secara live oleh Aljazeera TV. Operasi
pembantaian tersebut mulai dilancarkan sejak  jam 06.30 waktu Kairo. Yaitu
dengan mengerahkan mobil keamanan dan militer ke arah bunderan Rab’ah dan
Nahdah. Kemudian operasi meningkat dengan menyemprotkan berbagai jenis gas
ke dalam kerumunan massa pro legitimasi. Puncaknya adalah melepaskan peluru
tajam baik dari darat maupun udara dengan menggunakan heli militer. Akhirnya,
jatuhnya korban ribuan jiwa pun sudah tidak dapat dihindari lagi.

Sumber : - Pratiwi, Yuni dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP kelas
IX. Malang : Erlangga.
- Anindyarini, Atikah dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk SMP
kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

- Bahan Ajar Bahasa Indonesia (MGMP Kab. 50 Kota)

Anda mungkin juga menyukai