Laporan Training Wi Femto NP
Laporan Training Wi Femto NP
Disusun Oleh ;
FEMTO NUR PRATAMA
Summary Report
Welding Inspector
PT. Pertamina (Persero)
Angkatan 25
0 September 05,
2015
Page 1
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
DAFTAR ISI
Daftar Isi 2
Daftar Lampiran 4
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Tujuan 5
1.4 Referensi 6
Page 2
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
3.2 Hasil 31
Page 3
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
DAFTAR LAMPIRAN
Page 4
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan training welding inspector ini yaitu :
1. Sebagai syarat uji kompetensi welding inspektor dalam menyelesaikan
pelatihan welding inspector
2. Sebagai output dari seorang welding inspector dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
Page 5
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
6. Welding Defect
7. WPS (Welding Procedure Specification) & PQR (Procedure Qualification
Record)
1.4 Referensi
Dalam proses training baik teori dan praktek selalu mengacu kepada
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dari BNSP (LSP-MIGAS)
serta international code dan standard yang umum dipakai oleh dunia industri
migas dan perkapalan, diantaranya adalah :
1. SKKNI Welding Inspektor BNSP LSP-MIGAS
2. American Welding Society :
AWS D1.1 : Structural Welding Code-Steel
3. American Petroleum Institute:
API STD 1104 : Welding of Pipelines and Related Facilities
4. American Society of Mechanical Engineers
ASME Sec V : Non Destructive Examination
ASME Sec IX : Qualification Standard for Welding and Brazing
Procedures,Welders,
Brazers, and Welding and Brazing Operators
(ASME Boiler and Pressure Vessel Code)
Page 6
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Page 7
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Page 8
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Welding inspector harus memastikan bahwa juru las dan/atau operator las
telah menggunakan APD minimal yang terdiri dari :
1. Helm / pelindung kepala
2. Welding Shield
3. Safety glasses / kacama mata
4. Welding slip
5. Wear Pack / Coverall
6. Hand glove / sarung tangan
7. Safety Shoes
Page 9
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Berikut salah satu contoh Job Safety Analysis untuk pekerjaan pengelasan SMAW :
Page 10
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Keuntungan :
- Lebih murah dan secara operasional handal dan sederhana
- Pada semua material dapat memakai peralatan yang sama
- Dapat dikerjakan pada ketebalan berapapun
- Dapat dikerjakan dengan semua posisi pengelasan
Kekurangan:
- Proses diskontinu karena keterbatasan panjang elektrode
- Terdapat slag yang harus dihilangkan
- Pada low hydrogen electrode perlu penyimpanan khusus
- Efisiensi endapan rendah (65%)
Page 11
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Kekurangan :
- Wire-feeder memerlukan pengontrolan yang continuo.
- Sewaktu waktu dapat terjadi Burnback.
- Cacat las porositi/lubang-lubang kecil sering terjadi akibat pengunaan gas
pelindung yang kualitasnya tidak baik.
Page 12
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Kekurangan :
- Harga mesin mahal, Lebih rumit dalam hal penyetelan
- Jarak hubung yang terbatas antara pelaksana dengan alat pemasok kawat
elektroda
- Jika dibandingkan dengan GMAW, FCAW masih memerlukan pembersihan
slag
Page 13
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Keuntungan :
- Endapan las tinggi sehingga efisiensi juga tinggi
- Dapat dihasilkan penetrasi yang dalam
- Tidak diperlukan skill operator yang tinggi karena sudah dilakukan dengan
otomatis
- Kualitas pengelasan sangat baik
Kekurangan :
- Besar kemungkinan terjadinya incomplete penetration dan incomplete fusion.
- Harus dilakukan pembersihan slag
- Posisi terbatas
- Filler metal tertutup flux
- Sering terjadi hot cracking atau solidification crack
Page 14
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Keuntungan:
- kualitas las-an sangat baik, mutu tinggi
- tidak ada percikan las-an (spatter)
- Dapat dikerjakan dengan semua posisi pengelasan
- Dapat digunakan untuk berbagai macam logam termasuk stainless steel
- Tidak ada slag
- Efesiensi tinggi
Kekurangan :
- Kecenderungan terjadi lack of fusion dan tungsten inclusion
- Deposition rate rendah
- Untuk penyambungan > 10 mm, gtaw relative lebih mahal
- Memerlukan keterampilan juru las yang lebih tinggi disbanding dengan GMAW
atau SMAW
Page 15
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Page 16
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Kelebihan :
Dapat mendeteksi cacat permukaan & sedikit di bawah permukaan
(subsurface), pre-cleaning tidak critical, indikasi cacat langsung terlihat,
cepat, murah, dan praktis (portable).
Kekurangan :
Tidak bisa mendeteksi cacat pada material non-ferrous (ex. Al, Mg, most
SS), kurang optimal untuk area yang luas, kedalaman jarak subsurface yang
bisa di deteksi terbatas, perlu post cleaning (demagnetisasi), besaran arus
menyesuaikan besarnya material (ex. Material casting & forging), harus hati-
hati agar tidak terjadi pemanasan lokal pada titik kontak listrik, diperlukan
skill & pengalaman untuk aplikasinya, untuk bentuk-bentuk material khusus
timbul masalah bagaimana memberi medan magnet dengan arah yang tepat
(medan magnet harus memotong sumbu utama cacat).
Page 17
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Kelebihan :
Mudah digunakan, cepat aplikasinya, bisa diaplikasikan di area yang luas
dan profil/ geometri benda yang kompleks, bisa digunakan pada permukaan
material yang kasar, hasil pemeriksaan bisa dilihat langsung di permukaan
benda, praktis (portable), murah (investasi rendah).
Kekurangan :
Hanya bisa mendeteksi cacat di permukaan, tidak bisa pada material yang
berpori, perlu pre & post cleaning, cairan kimia perlu penangannan yang
benar, mudah berubah oleh kontaminan terutama air.
Page 18
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Kelebihan :
Akurasi tinggi untuk mengukur cacat bahkan ketebalan material, bisa
mendeteksi cacat di bawah permukaan, kedalaman penetrasi untuk deteksi
cacat paling tinggi, sedikit preparasi peralatan, hasil bisa dibaca langsung,
bisa diperoleh gambar detail dengan alat tersendiri.
Kekurangan :
Perlu access untuk mentransmisikan gelombang ultrasonic, perlu skill &
pengalaman lebih dalam mengoperasikannya, perlu medium coupling, tidak
bisa diaplikasikan pada material dengan permukaan kasar/ berprofil/ sangat
kecil & tipis/ tidak homogen, besi tuang sulit untuk diinspeksi karena
transmisi yang dihantarkan rendah dan banyak noise gelombang, cacat yang
linear/ sejajar dengan arah gelombang susah didideteksi, perlu kalibrasi.
Page 19
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Kelebihan :
Bisa digunakan pada semua bahan, bisa menginspeksi material dengan
berbagai geometri, minimum surface preparation, sensitif terhadap
perubahan ketebalan, korosi, void, crack & perbuahan density (kepadatan)
material, menghasilkan rekaman hasil yang permanen.
Kekurangan :
Perlu penanganan khusus terutama masalah safety, perlu skill &
pengalaman yang tinggi untuk mengoperasikannya, arah (orientasi) dari
material & cacat sangat openting, sulit untuk menentukan kedalaman cacat,
investasi mahal.
Page 20
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Page 21
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
3. Bending test
Pada sambungan las, dalam hal ini butt joint, pengujian tekuk digunakan untuk
menguji kualitas sambungan las pada material tersebut untuk mengetahui
keuletan material dan adanya cacat pada bagian dalam dari logam las tersebut.
Pengujian tekuk pada sambungan las pada dasarnya terdiri dari 3 macam, yaitu :
a. Face Bend Test: Pada face bend test, penumpu diletakkan pada sisi muka las
(face), dan akar las (root) ditekuk dengan penekan hingga tertekuk.
b. Root Bend Test: Kebalikan dari face bend test, pada root bend test penumpu
diletakkan pada sisi akar las (root), dan muka las (face) ditekan dengan
penekan hingga tertekuk.
(a) (b)
Gambar 2.16 a) Face Bend Test b) Root Bend Test
c. Side Bend Test: Side bend test dilakukan dengan cara menekuk sambungan
las ke arah samping.
Page 22
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Page 23
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Page 24
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Page 25
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
tercatat harus merupakan data actual yang terjadi pada saat pengelasan, jika
data tidak termonitor maka tidak perlu dicatat dalam sebuah PQR.
Page 26
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
b. Running PQR. Pengambilan dan pencatatan data yang telah disusun pada
PWPS sebelum dan pada saat pengelasan benda uji disebut dengan
Running PQR. Semua variable yang terdapat pada PWPS dicatat pada
Running Sheet sesuai dengan kenyataan pada saat pengelasan. Pada saat
pelaksanaan Running PQR harus disaksikan oleh pihak yang berwenang
untuk melakukan pengesahan WPS. Data-data yang diambil pada saat
pengelasan adalah :
a. Ampere
b. Voltage
c. Travel speed
d. Heat input
Page 27
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Page 28
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
3.1 Data
3.1.1 Praktek Inspeksi Visual
Untuk praktek inspeksi visual digunakan material pelat yang telah dilakukan
pengelasan sebelumnya, yaitu dengan panjang 149 mm , lebar 81 mm dan tebal
11 mm dimana sebagai objek pengamatan adalah pada bagian root.
Untuk alat ukur yang digunakan adalah penggaris untuk pengukuran panjang,
dan lebar dari suatu defect. Sedangkan Acceptance Criteria akan mengacu kepada
ASME IX.
KOMPLEK BATU AJI CENTRE RUKO BINTANG BATAM PERMAI BLOK B NO. 3A BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-393747
Email: batamtraining@gmail.com
Page 29
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
KOMPLEK BATU AJI CENTRE RUKO BINTANG BATAM PERMAI BLOK B NO. 3A BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-393747
Email: batamtraining@gmail.com
Page 30
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Aspek Safety
Sesuai dengan Undang-Undang keselamatan Th.1970 bahwa pekerjaan las
telah diatur oleh Negara dan dalam pelaksanaanya harus mengikuti kaidah yang
ditentukan terutama dalam hal keselamatan kerja pengelasan. Dalam training
pembuatan test coupon untuk welding procedure qualification dan praktek inspeksi
pengelasan untuk memenuhi kompetensi seorang welding inspector, maka dalam
prakteknya digunakan alat pelidung diri (safety equipment) untuk meminimalkan
resiko gangguan kesehatan yang cukup serius dan dapat meninggalkan cacat
permanen atau bahkan kematian akibat yang ditimbulkan ketika melakukan proses
pengelasan. Adapun alat pelindung diri yang digunakan meliputi:
1. Sarung tangan (Hand Gloves)
2. Sepatu safety (Safety shoes)
3. Helm pelindung (welding shield)
4. Kaca mata pelindung (safety goggles)
3.2 Hasil
3.2.1 Visual Inspeksi
Seorang welding inspector harus terkualifikasi, memahami dan mengerti
tentang inspeksi hasil pengelasan dan mampu menentukan tingkat mutu sambungan
las telah memenuhi suatu persyaratan spesifikasi , desain dan standard yang telah
ditentukan atau tidak. Berikut adalah contoh visual inspeksi dari sebuah sambungan
pengelasan :
KOMPLEK BATU AJI CENTRE RUKO BINTANG BATAM PERMAI BLOK B NO. 3A BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-393747
Email: batamtraining@gmail.com
Page 31
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Root Defect
Defect Noted Code/Spec Reff.
Defect Type Accumulative total (mm) Max. Acc.
H L W Allowance /Reject
Incomplete
12 3 Not permitted Reject
Penetration
Excessive Root 7 1.5 Tidak diatur -
Incomplete
9 1.5 Not permitted Reject
Penetration
High- Low 1.5 Tidak diatur
Mechanical Damage 14 Tidak diatur
Page 32
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Page 33
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Page 34
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Film 1
Dari hasil interpretasi ditemukan beberapa cacat yaitu cluster porosity, slag inclusion,
dan lack of fusion.
Film 2
Page 35
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Film 3
Film 4
Film 5
Page 36
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Dari semua hasil interpretasi didapatkan film-film yang reject adalah film 3 dan 4.
Kedua film tersebut sudah reject di awal karena density yang didapatkan adalah 1,1-
1,5 dan 1,03-1,56 yang tidak masuk ke dalam limitasi yang ditentukan ASME V yaitu
1,8-4,0. Selain itu peserta juga melakukan pengamatan terhadap wire IQI yang
terlihat, hasil yang didapat adalah reject karena pada kedua film tidak terlihat satu
pun wire IQI.
Page 37
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
1. Pre-Clean
Benda uji di bersihkan dari kotoran/kerak yang menempel dengan
menggunakan sikat. Kemudian disemprotkan cleaner Mega Check MCC
1010 dan di bersihkan dengan kain lap/majun
2. Penetrant Application
Benda uji diberi cairan penetrant Mega Check MCP 2010 pada area las-
lasan, dan tunggu dwell time 2-10 menit (sesuai rekomendasi
manufacture).
3. Excess Penetrant Removal
Setelah 2- 10 menit, cairan penetrant dibersihkan dengan cara di lap
dengan kain majun. Kemudian aplikasikan cleaner pada kain majun,
kemudian di bersihkan permukaan las-lasan.
4. Developer Application
Setelah permukaan benda uji sudah bersih dari cairan penetrant,
aplikasikan cairan developer Megacheck MCD 3010 pada bagian las-
lasan. Penyemprotan dilakukan dengan jarak ± 20 cm dari benda uji dan
sesuai arah angin pada saat dilakukan pengujian.
5. Inspect/Evaluate
Tunggu beberapa saat dan lihat indikasi cacat yang tampak pada benda uji
yang telah diaplikasikan cairan developer. Catat indikasi cacat yang terjadi
dan ukur panjang dan lebar cacat. Ukur posisi cacat dari titik referensi.
Buat report hasil penetrant test
6. Post-clean
Lakukan cleaning kembali terhadap benda uji setelah dilakukan Liquid
Penetrant Test
Page 38
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
1
2
Type of discontinuities
1. Porosity
2. Cluster porosity
3. Undercut
Page 39
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Page 40
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Jenis jenis parameter welding yang harus direcord saat running test coupon
minimum harus memuat semua essential variable yang telah ditentukan dalam
standard yang digunanakan untuk masing masing proses welding. Berikut
merupakan PQR dan WPS yang dibuat dengan mengacu pada AWS D1.1, ASME IX
dan API 1104 lengkap dengan seluruh welding parameternya. Adapun dokumentasi
proses ini terlampir.
Page 41
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Page 69
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
a. Cara mengisi atau membuat PQR & WPS berdasarkan Code atau
Standard AWS D1.1, ASME Sec. IX dan API 1104
b. Mengetahui variabel – variabel dalam proses pengelasan baik yang
essential, non essential maupun yang supplementary.
c. Mengetahui cara menghitung Heat Input dari data-data yang didapatkan
selama proses pengelasan ( Ampere, Voltage dan Travel Speed )
d. Range toleransi yang digunakan dalam setiap variabel berdasarkan code
atau standard yang digunakan ( AWS D1.1, ASME Sec IX dan API 1104 )
Page 70
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS
Welder 6G SMAW
Welder 6G SMAW
PengukuranInterpass Temperature
HasilPengelasan – Root
HasilPengelasan – Face
Welder 6G SMAW
Hasil Pengelasan