Makalah Alat Berat Compactor
Makalah Alat Berat Compactor
‘COMPACTOR’
DISUSUN OLEH :
4112110010
3 D4 JALAN TOL
TEKNIK SIPIL
2014
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah
Alat Berat ini.
Depok, November
2014
3
Penulis
Daftar Isi
Kata
pengantar.................................................................................................
i
Daftar
Isi............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2
Tujuan.....................................................................................................
2
BAB II COMPACTOR
3.1 Kesimpulan............................................................................................
20
3.2
Saran.........................................................................................................
20
Daftar
Pustaka..................................................................................................
iii
BAB I
Pendahuluan
Perkembangan alat berat saat ini meliputi aspek dalam segi waktu,
efisiensi bahan bakar, desain, material serta fungsi untuk berbagai
macam pekerjaan. Negara-negara maju berlomba-lomba untuk
mengembangkan teknologi ini. Jepang dengan Komatsu, Hitachi, dan
Kobelco. Korea dengan Hyundai dan Doosan. Amerika dengan Caterpillar.
Jerman dengan Wirtgen Groupn. Italia dengan New Hollandnya. Begitu
pula Cina yang meramaikan pasar teknologi alat berat dengan merk
Shantui dan Liu Gong. Dan masih banyak negara lain yang tak mau kalah.
Sebagai akibat dari perkembangan ini, sektor konstruksi jadi ikut terbantu
dalam hal pencapaian waktu, biaya, dan mutu.
1.2 Tujuan
Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bpk Kusumo D.S, selaku
dosen mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) dan Alat Berat dan
mengetahui pengertian compactor, fungsi compactor, tipe-tipe compactor,
6
BAB II
COMPACTOR
7
Memadatkan tanah
* (Penyiapan lapis subgrade(jalan) padat
* Talud (tebing)
110 m
Subgrade
(padat)
CBR 90 % dan
8
Keterangan :
1. Mesin (Engine).
2. Pompa kemudi ( Steering Pump).
3. Pembagi daya ( Power driver).
4. Pompa propeller (Propelling pump).
5. Pompa penggetar (Vibrating pump).
6. Katup kemudi (Teering Valve)
7. Silinder kemudi (Steering silinder).
8. Motor penggerak/pemutar( Ropelling motor).
9. Transmisi(Transmission).
10. Rem parkir (Parking brake).
11. Sambungan universal (Universal joint)
12. Roda gigi differensial (Differential gear).
13. Roda gigi planet (Planatory gear).
14. Motor getar (Vibration motor).
15. Penggetar (Vibrator).
c. Meshgrid roller
Pengaruh plain wheel roller terhadap kemampuatan yang dihasilkan
adalah pemampatan dariatas ke bawah, yang artinya bagian atas akan
mencapai kemampatan terlebih dahulu pada bagian bawah. Hal ini karena
penampang melintang pengaruh tekanan roda gilas ke dalamlapisan
tanah bebentuk trapezium, sehingga tekanan per satuan luas di bagian
atas lebih besar dari pada bagian bawah. Jika tebal lapisan yang harus
12
dimampatkan besar , maka tekanan per satuan luas ini untuk bagian
bawah sudah tidak cukup besar untuk mencapai kemampatanyang
diharapkan.
Meshgrid roller
Segment roller
Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah liat), terutama
tanah yang basah,meshgrid roller kurang member hasil yang baik karena
tanah akan tertinggal di antara batang batang besi anyaman roda. Untuk
menghindari hal tersebut dapat digunakan segment roller yang rodanya
tersusun dari lempengan lempengan baja kecil kecil yang akan member
tekanan per satuan luas cukup besar dan dapat masuk ke dalam tanah,
sehingga terjadi pemampatanlangsung dari bawah.
13
Segment roller
Sheepfoot roller
Sheepfoot roller ini termasuk alat pampat yang melindas dari bawah.
Bagian utama roller ini berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki kaki,
sehingga tekanan roller dapat terpusat padakepala kaki yang merupakan
bidang bidang kecil dan memberikan tekanan per satuan luasyang besar.
Sheepfoot roller ini merupakan alat pampat yang ditarik, dan pada waktu
ditarik kaki kakidomba akan masuk ke dalam lapisan tanah, dan dinding
drum yang ada pada permukaanlapisan akan memberikan kemampatan
sementara. Sehingga tebal lapisan yang efektif untuk pemampatan
dengan sheepfoot roller ini antara 20-25 cm, dan bahan tanah yang cocok
untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak mengandung
lempung.
14
Sheepfoot roller
Tandem Roller
Alat ini biasanya digunakan untuk penggilasan akhir, misalnya untuk
pekerjaan penggilasanaspal beton agar diperoleh hasil akhir permukaan
yang rata. Jenis dari tandem roller ada duamacam yaitu two axle tandem
roller (dengan 2 as) dan three axle tandem roller (dengan 3 as).Tandem ini
memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, dan
beratnyaantara 8-14 ton, dan bila diinginkan dapat diisi dengan air,
sehingga akan menambah berat25-60%.
Tandem roller
e. Vibration roller
Vibration roller adalah termasuk tandem roller, yang cara
pemampatanya menggunakan efek getaran, dan sangat cocok digunakan
pada jenis tanah pasir atau kerikil berpasir. Efisiensi pemampatan yang
dihasilkan sangat baik, karena adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir
butir tanah cenderung akan mengisi bagian bagian yang kosong yang
terdapat di antara butir- butirnya.
Factor - factor yang mempengaruhi proses pemampatan dengan vibration
roller ialah frekuensigetaran, amplitude dan gerak sentrifugal.
c
Vibration roller
17
30 timbunan
15-30 cm
lebar drum
19
1 2
Overlapping
a. Produksi compactor
Q = Q’ . E (m2 / jam)
60. v (ω−O)
Q' = (m2 / jam)
N
Keterangan:
v = Kecepatan (km/jam)
ω = lebar roda (drum) roller (meter)
O = Overlap (meter)
N = Jumlah Lintasan
E = job Efisiensi
Q untuk setiap lapis
Q1 = Q . T (m3 / jam)
T = Tebal lapis tanah yang dipadatkan (meter)
Jika kecepatan nyata tidak dapat diukur, kecepatan rata – rata dapat
mengacu pada pedoman berikut ini :
Sheep foot roller dengan penggerak sendiri 5 mile per jam ( mph)
atau 7.5 km/jam.
Pneumatic tired roller dengan penggerak sendiri 7 mile per jam
(mph).
Sheep foot roller ditarik oleh wheel tractor 5 – 10 mph atau kurang
lebih dari 7.5 – 15 km/jam.
20
Sheep foot roller ditarik oleh crawler tractor 3 -4 mph atau 4.5 - 6
km/jam.
Pneumatic roller ditarik 3 – 5 mph atau 4.5 – 7.5 km/jam.
L = 10 cm = 100 mm.
S = 11 km/jam
P = 4
Perkiraan produksi :
CM3/jam
W x Lx S 1.8 x 11 x 100
¿
P = 4 = 495 m3 (compacted ) per jam.
21
Jawab =
10 meter
Lajur = 2−0.3 = 5.88 ( 6 lajur karena harus ada overlap)
12−10
Overlap Baru = 6 = 0.33 meter
Jika overlap kurang dari 0.3 meter maka harus ditambah lajurnya
atau diganti alatnya dengan yang mempunyai lebar rodanya lebih
lebar daripada lebar roda alat awal
1) Pengertian K3
K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. K3 merupakan hal yang wajib diterapkan diseluruh lingkungan
kerja, baik perkantoran, rumah sakit, pabrik, sekolah-sekolah,
perguruan tinggi, maupun militer.
2) Dasar Hukum K3
Dasar Hukum K3 yang utama adalah Pasal 5, 20 dan 27 ayat
(2) UUD 1945 kemudian diteruskan dengan UU no 1 Tahun 1970,
undang undang ini membahas tentang KESELAMATAN KERJA. Dari
undang-undang tersebut diteruskan dengan Permen, PP, SE,
undang-undang daerah dan lain sebagainya.Pengertian Kegiatan K3
adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjamin agar para pekerja
dapat melaksanakan pekerjaannya dalam kondisi sehat baik fisik,
mental dan sosial sehingga dapat terhindar dari resiko kecelakaan
dan penyakit akibat kerja
22
3) Tujuan K3
Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan
menghilangkan resiko kecelakaan kerja (zero accident). Maksud
utama dibutuhkannya k3 adalah untuk mencegah terjadinya
cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan tempat
dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan
masyarakat disekitar tempat kerja, dan norma kesehatan kerja
diharapkan menjadi instrumen yg menciptakam dan memelihara
derajat kesehatan kerja
5) Pedoman K3 Pemadatan
.
24
BAB III
3.1 Kesimpulan
Alat Berat atau Heavy Equipment, adalah alat bantu yang di gunakan oleh manusia
untuk mengerjakan pekerjaan yang berat / susah untuk di kerjakan dengan tenaga manusia /
membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaan yang berat seperti pekerjaan
pembangunan suatu struktur bangunan baik gedung, jalan,jembatan, irigasi dan pelabuhan
udara .Roller adalah alat berat yang berfungsi untuk memadatkan tanah,memadatkan lapis
atas, lapis perkerasan dan biasa disebut juga sebagai mesin penggilas. Produktivitas Roller
tergantung pada lintasan kondisi jalan, kecepatan alat, atau efesiensi alat. Pemadatan sangat
penting dilaksanakan sebelum proyek konstruksi dilaksanakan. Yang harus diperhatikan
dalam proses pemadatan antara lain: Gradasi material, Kadar air tanah,Usaha pemadatan.
Roller terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing fungsinya Jenis peralatan
pemadatan antara lain: tamping roller,Three wheel roller,Tandem Roller, smootroller,
25
pneumatic tired roller, vibrating roller, pelat vibrator manual, Meshgrid roller ,Sheepfoot
roller,Portable roller dan trench roller.Pemadatan untuk setiap lapis tanah dengan ketebalan
15-30 cm.Produksi pemadatan dinyatakan dengan compacted cubic yard per jam (ccy/jam).
3.2 Saran
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal/target yang telah ditentukan,kerugian biaya repair yang tidak semestinya.
Oleh karena itu sebelum menentukan type dan jumlah peralatan dan attachmetnya, sebaiknya
kita fahami lebih dahulu fungsi dan aplikasinya. Hal-hal yang mengenai produktivitas roller
sebaiknya diperhatikan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya agar pembangunan
konstruksi bisa lebih cepat dari waktu yang telah ditargetkan sehingga investor akan
mendapatkan balik modal lebih cepat. Selain itu penggunaan alat bantu dalam melakukan
pekerjaan juga sangat disarankan seperti penggunaan roller conveyor yang bias mengurangi
biaya operasi.K3 (Kesehatan dan Keamanan Kerja) Hal ini harus diperhatikan karena
menyangkut keselamatan seseorang reputasi perusahaan yang berhubungan dengan investor.
DAFTAR PUSTAKA