Anda di halaman 1dari 14

Soal P 16-12B

An RTD analysis was carried out on a liquid-phase reactor [Chem. Eng. J. 1, 76 (1970)].
Analyze the following data:

a. Plot the E(t) curve for these data.


b. What fraction of the material spends between 230 and 270 seconds in the reactor?
c. Plot the F(t) curve for these data.
d. What fraction of the material spends less than 250 seconds in the reactor?
e. What is the mean residence time?
f. What is the variance 𝜎2?
g. Plot E(Θ︎) and F(Θ︎) as a function of Θ︎.

Jawaban
Kurva E(t) dapat dibuat dengan persamaan:
C
E= ∞ (1.1)
∫0 Cdt

Dengan komputasi menggunakan software, didapatkan kurva E sebagai berikut:


Untuk mencari fraksi fluida yang memiliki waktu tinggal antara 230s dan 270s bisa
menggunakan selisih nilai F kedua waktu tersebut, dimana F:
t

∫0
F= Edt (1.2)

Dengan integrasi numeris, bisa dihasilkan kurva F sebagai berikut:

Fraksi fluida yang memiliki waktu tinggal antara 230s dan 270s adalah:
F(270) − F(230) = 0.382
Fraksi fluida yang waktu tinggalnya kurang dari 250s adalah:
F(250) = 0.4203
Selain dengan cara diatas, juga bisa langsung mengintegrasi E dengan batasan waktunya.

Mean residence time dari sebuah reaktor dapat dicari menggunakan persamaan:
tf

∫t
tm = tEdt (1.3)
i

Dengan integrasi numeris menggunakan software, didapatkan untuk RTD ini:


tm = 261.81s
Sedangkan varians dapat dicari menggunakan persamaan:
tf

∫t
2
σ = (t − tm )2 Edt (1.4)
i

Dengan integrasi numeris menggunakan software, didapatkan:


σ 2 = 1874.3s2
Fungsi E dengan waktu tidak berdimensi bisa dihitung dengan persamaan:
E(Θ) = τE(t) (1.5)
dimana
t
Θ= (1.6)
τ
Dengan E(t) yang telah dihitung sebelumnya, maka E(Θ) dan Θ bisa dibuat kurvanya:

Sedangkan fungsi F dengan waktu tidak berdimensi bisa dihitung dengan persamaan:
Θ

∫0
F(Θ) = E(Θ)dΘ (1.7)

Dihitung secara numeris menghasilkan kurva berikut:


Soal P 17-6B
The following E(t) curves were obtained from a tracer test on two tubular reactors in
which dispersion is believed to occur.
A second-order reaction
A → B with kCA0 = 0.2 min−1
Is carried out in this reactor. There is no dispersion occuring either upstream or
downstream of the reactor, but there is dispersion inside the reactor.
a. What is the final time t1 (in minutes) for the reactor shown in Figure P17-6B (a)? In
Figure P17-6B (b)?
b. What is the mean residence time, tm, and variance, 𝜎2, for the reactor shown in Figure
P17-6B (a)? In Figure P17-6B (b)?
c. What is the fraction of the fluid that spends 7 minutes or longer in Figure P17-6B (a)? In
Figure P17-6B (b)?
d. Find the conversion predicted by the segregation model for reactor A.
e. Find the conversion predicted by the maximum mixedness model for reactor A.
f. Repeat (d) and (e) or reactor B.

Jawaban
a. Untuk mencari final time, kita bisa menggunakan fakta bahwa luas di bawah kurva E
adalah satu:
tf

∫t
A= E(t)dt = 1 (2.1)
i

Untuk reaktor A:
0.2 × t1
A= =1
2
t1 = 10 min
Maka E dari reaktor A dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

0.04t min−1 for 0 ≤ t < 5 min


E(t) = (0.4 − 0.04t) min −1
for 5 ≤ t ≤ 10 min (2.2)
0 for t > 10 min

Untuk reaktor B:
0.2(t1 − 5)
A= =1
2
t1 = 15 min
Maka E dari reaktor B dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

0 for 0 ≤ t < 5 min


E(t) = (0.3 − 0.02t) min −1
for 5 ≤ t ≤ 15 min (2.3)
0 for t > 15 min

b. Nilai mean residence time dari reaktor A tidak perlu dihitung karena cukup jelas karena
kurva E-nya simetris di t=5 menit. Maka untuk reaktor A, tm=5 menit.
Untuk reaktor B, mean residence time-nya dapat dihitung dengan persamaan (1.3):
15

∫5
tm = (0.3 − 0.02t)tdt

[ 3 ]5
15
2t2
tm = 0.15t − 0.02

tm = 8.333 min

Untuk mencari varians dari reaktor bisa menggunakan persamaan (1.4). Untuk reaktor A:
5 10

∫0 ∫5
2 2
σ = (t − 5) (0.04t)dt + (t − 5)2(0.4 − 0.04t)dt

σ 2 = 4.1666 min2
Untuk reaktor B:
15

∫5
σ2 = (t − 5)2(0.3 − 0.02t)dt

σ 2 = 5.5556 min2
c. Untuk mencari fraksi fluida yang waktu tinggalnya lebih dari 7 menit di reaktor (x)
bisa menggunakan persamaan:
7

∫0
x =1− Edt (2.4)
dimana suku kedua dari persamaan diatas Adalah fraksi fluida yang berada di reaktor
selama 0 sampai dengan 7 menit.
Untuk reaktor A:
5 7

∫0 ∫5
x =1− 0.04tdt − (0.4 − 0.04t)dt

x = 0.18
Untuk reaktor B:
7

∫5
x =1− (0.3 − 0.02t)dt

x = 0.64
d. Konversi untuk model segregasi diberikan oleh persamaan:

∫0
X= X(t)E(t)dt (2.5)

dengan asumsi bahwa tidak terjadi pencampuran, maka konversi adalah fungsi dari
waktu di dalam reaktor globule:
kCA0t
X= (2.6)
1 + kCA0t
Maka:
5 10
kCA0t kCA0t
∫0 1 + kCA0t ∫5 1 + kCA0t
X= (0.04t)dt + (0.4 − 0.04t)dt

X = 0.4767
e. Konversi untuk model maximum mixedness diberikan oleh persamaan:
dX r E(λ)
= A + X (2.7)
dλ CA0 1 − F(λ)
dimana F bisa dibuat fungsinya dengan persamaan (1.2). Untuk reaktor A:
0.02t 2 for 0 ≤ t < 5 min
F(t) = 0.4t − 0.02t 2 − 1 for 5 ≤ t ≤ 10 min (2.8)
1 for t > 10 min

Substitusi dengan persamaan laju dan mengubah variabel 𝜆 dengan z sehingga dapat
diselesaikan dengan software:
dX E(T − z)
= kCA0(1 − X )2 − X (2.9)
dz 1 − F(T − z)
Dihitung menggunakan software dengan persamaan (2.9), (2.2) dan (2.8) didapatkan:
Xmm = 0.467
f. Untuk model segregasi pada reaktor B, konversinya adalah:
15
kCA0t
∫5
X= (0.3 − 0.02t)dt
1 + kCA0t
X = 0.6137
F dibuat fungsinya dengan persamaan (1.2):
0 for 0 ≤ t < 5 min
F(t) = 0.3t − 0.01t 2 for 5 ≤ t ≤ 15 min (2.10)
1 for t > 15 min

Sedangkan model maximum mixedness pada reaktor B, konversinya dihitung dengan


persamaan (2.9), (2.3) dan (2.10) didapatkan:
Xmm = 0.603
Soal P 17-8A
Consider again the nonideal reactor characterized by the RTD data in Example 17-5, where
E(t) and F(t) are given as polynomials. The irreversible gas-phase nonelementary reaction
A+B→C+D,
is first order in A and second order in B, and is to be carried out isothermally. Calculate the
conversion for:
a. A PFR, a laminar flow reactor with complete segregation, and a CSTR all at the same
tm.
b. The cases of complete segregation and maximum mixedness.

Jawaban
Untuk PFR ideal, konversinya dapat dicari dengan persamaan:
dV F
= A0 (3.1)
dX −rA
dimana
rA = kCACB2 = kCA0
3
(1 − X )3 (3.2)
Maka
dV FA0
=
dX kCA0
3 (1 − X )3

F dX
∫ kCA0 ∫ (1 − X )3
dV = A03

FA0
V= +C
2kCA0
3 (1 − X )2

Saat V=0, X=0. Maka:


FA0 FA0
V= −
2kCA0
3 (1 − X )2 2kCA0
3

2 ( (1 − X )2 )
v0 1
V= −1
2kCA0
Jika diketahui V=1000dm3, maka:
XPFR = 0.861

Untuk CSTR ideal, konversinya dapat dicari dengan persamaan:


FA0 X
V= (3.3)
−rA
FA0 X
V=
kCA0
3 (1 − X )3
v0 X
V=
kCA0
2 (1 − X )3

Jika diketahui V=1000dm3, maka:


XCSTR = 0.821

Untuk laminar flow reactor, konversi dapat dihitung menggunakan persamaan (2.5). E(t)
dinyatakan sebagai berikut:
0 for t < τ /2 min

{ 2t 3  min
E(t) = τ2 −1 (3.4)
for t ≥ τ /2 min

Sedangkan konversi dari masing-masing globule adalah:


dX −r
= A (3.5)
dt CA0
dimana laju reaksinya diberikan persamaan (3.2).
Menyelesaikan persamaan (2.5) akan mendapatkan nilai konversi LFR yaitu:
XLFR = 0.423
Untuk model maximum mixedness, konversi dicari dengan persamaan (2.8), kinetik (3.2)
dan fungsi E dari soal, maka didapatkan:
Xmm = 0.587
Untuk model segregasi, konversi dicari dengan persamaan (2.5), kinetik (3.2), neraca
globule (3.5) dan fungsi E dari soal, maka didapatkan:
Xseg = 0.6211
Soal Levenspiel 14.11
A reactor has flow characteristics given by the nonnormalized C curve in Table P14.11, and
by the shape of this curve we feel that the dispersion or tanks-in-series models should
satisfactorily represent flow in the reactor.

b. Find the number of tanks in series which will represent the reactor and the conversion
expected, assuming that the tanks-in-series model holds.
c. Find the conversion by direct use of the tracer curve.
d. Comment on the difference in these results, and state which one you think is the most
reliable.

Jawaban
Pertama kita harus mencari parameter n pada model T-I-S dengan persamaan berikut:
τ2
n= (4.1)
σ2
Dengan persamaan (1.4) dan (1.5) dan menyelesaikan dengan software, didapatkan nilai
berikut:
τ = tm = 15.516
σ 2 = 156.639
Maka:
n = 1.537

Nilai k dari reaksi dapat dicari dengan informasi bahwa untuk PFR ideal, konversinya
adalah 0.99. Untuk reaksi orde 1 pada PFR akan menghasilkan persamaan berikut:
ln(1 − X )
k =− (4.2)
τ
Dengan waktu tinggal rata-rata yang sama, maka nilai k-nya adalah:
k = 0.2968
Konversi dari reaktor model T-I-S dengan reaksi orde 1 adalah:
1
X =1− (4.3)
(1 + τi k)n
dimana
τ
τi = = 10.09 (4.4)
n
Maka:
XT-I-S = 0.8939
Untuk menghitung konversi langsung dari RTD, bisa menggunakan model segregasi atau
maximum mixedness. Namun karena reaksi orde 1, maka hasil kedua model akan sama.
Menyelesaikan dengan model segregasi akan menghasilkan:
Xseg = 0.8939
Hasil yang didapatkan sama karena untuk reaksi orde 1 dengan RTD tertentu, maka nilai
konversi dari model T-I-S, segregasi dan maximum mixedness sama.
Soal Levenspiel 14.10
A reactor with a number of dividing baffles is to be used to run the reaction
A → R with −rA = 0.05CA mol / liter ⋅ min
A pulse tracer test gives the following output curve:

a. Find the area under the C versus t curve.


b. Find the E versus t curve.
c. Calculate the variance of the E curve.
d. How many tanks in series is this vessel equivalent to?
e. Calculate XA assuming plug flow.
f. Calculate XA assuming mixed flow.
g. Calculate XA assuming the tanks-in-series model.
h. Calculate XA directly from the data.

Jawaban
a. Luas dibawah kurva C dapat langsung dievaluasi menggunakan software dengan
menginput titik-titik C dan t sehingga didapatkan luasnya sebesar 2650.
b. Kurva E dapat dibuat menggunakan hasil a. dan menggunakan persamaan (1.1)
sehingga menghasilkan:
c. Untuk menghitung varians, diperlukan nilai mean residence time. Keduanya dapat
dihitung dengan persamaan (1.4) dan (1.3) berturut-turut sehingga mendapatkan nilai:
tm = 34.61 min
σ 2 = 394.90 min2
d. Untuk menghitung parameter n dalam model T-I-S, bisa menggunakan persamaan
(3.1) sehingga mendapatkan parameter n:
n = 3.033
e. Untuk menghitung konversi pada plug flow, bisa menggunakan RTD dari reaktor plug
flow yaitu:
E(t) = δ(t − τ)
dimana 𝛿 adalah Dirac delta function.
Maka konversi dapat dihitung dengan model seperti segregasi dengan persamaan (2.5)
dengan neraca massa pada globule-nya adalah:
X = 1 − e −tk (5.1)
Maka

∫0
X= (1 − e −tk )δ(t − τ)dt

X = 1 − e −τk
X = 0.8228
f. Untuk menghitung konversi pada CSTR, bisa menggunakan RTD reaktor CSTR yaitu:
e −t/τ
E(t) =
τ
Maka konversi dapat dihitung dengan model seperti segregasi dengan persamaan (2.5)
dengan neraca massa pada globule-nya adalah:
X = 1 − e −tk (5.2)
Maka

(1 − e −tk )e −t/τ
∫0
X= dt
τ

τ[ k + 1/τ ]0

1 −t/τ e −(k+1/τ)t
X= − τe +

( τk + 1 )
1
X =0− −1+

τk
X=
1 + τk
X = 0.6338
Kisi-kisi kuis TRK
a. Membuat kurva E dari C
b. Menghitung mean residence time dan varians RTD
c. Menghitung konversi dari reaktor ideal (PFR, CSTR)
d. Menghitung konversi dari RTD dengan model segregasi dan maximum mixedness.

Anda mungkin juga menyukai