Anda di halaman 1dari 18

MEMBANGUN MODEL BUDAYA ORGANISASI BERBASIS

BELA NEGARA MENUJU PERGURUAN TINGGI NEGERI


PENGELOLAAN KEUANGAN-BADAN LAYANAN UMUM
(PTN PK-BLU) UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

BUILDING MODEL OF CORPORATE CULTURE BASED ON


BASIC VALUES OF STATE DEFENSE TOWARDS STATE UNIVERSITY
BASED ON FINANCIAL MANAGEMENT-PUBLIC SERVICE AGENCY
(PK-BLU) UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
Hastho Joko Nur Utomo1, Asep Saepudin2, Kurnia Arofah3
FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta
(hasthojokonurutomo@gmail.com, asep.saepudin@upnyk.ac.id,
kurnia.arofah@yahoo.co.id)

Abstrak – Artikel ini merupakan hasil penelitian kelembagaan tentang membangun model
budaya organisasi UPN “Veteran” Yogyakarta yang berbasis Nilai-Nilai Dasar Bela Negara menuju
Perguruan Tinggi Negeri Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PTN PK-BLU). Penelitian
ini termasuk kategori penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner
kepada 195 responden dan focus grup discussion (FGD). Hasil penelitian menjelaskan bahwa secara
umum, berdasarkan karakteristik UPN “Veteran” Yogyakarta sebagai perguruan tinggi negeri yang
bercirikan Bela Negara perlu ada penguatan atau pembangunan budaya baru organisasi di UPN
“Veteran” Yogyakarta yang berbasis nilai-nilai dasar bela negara menuju PTN PK-BLU. Budaya
organisasi yang perlu dibangun adalah Disiplin, Kejuangan, Kreativitas, Unggul, Cinta Tanah Air,
Sadar berbangsa dan Bernegara, Yakin Pancasila sebagai Dasar Negara, Rela Berkorban demi
Bangsa dan Negara, Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara, Kejujuran dan Integritas, Pembelajar,
serta Menjunjung Meritokrasi. Untuk membangun budaya tersebut, ada beberapa upaya yang
harus dilakukan yaitu: keterlibatan stakeholders dalam penyusunan rumusan budaya organisasi,
sosialisasi yang masif, adanya dukungan anggaran dalam penegakan budaya organisasi, perlu
dilakukan monitoring secara berkelanjutan, serta perlu dibangun sistem informasi dan system
reward and punishment yang mendukung terbangunnya iklim budaya organisasi yang baru.
Kata Kunci: budaya organisasi, nilai-nilai dasar bela negara

Abstract – This article is the result of institutional research on building model of corporate culture of
UPN “Veteran” Yogyakarta based on Basic Values of State Defense towards State University Based
on Financial Management-Public Service Ageny (PTN PK-BLU. This research belongs to the descriptive
research. Data was collected through distributing questionnaires to 195 respondents and focus group
discussions (FGD). The results of the research explained that in general, based on the characteristics
of UPN “Veteran” Yogyakarta as a state university characterized by State Defense, there needs to
1
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2016-2020, Lulusan S3 Ilmu Sosial UB dengan bidang
keahlian Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.
2
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama 2016-2020, Lulusan S2 Ilmu Politik UGM, dengan bidang
keahlian politik lingkungan dan Aktor Non negara, aktif meneliti dan menulis tentang Bela Negara.
3
Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, Lulusan S2 UGM.

Membangun Model Budaya Organisasi ...| Hastho Joko Nur Utomo dkk | 19
be strengthening or development of a new corporate culture at UPN “Veteran” Yogyakarta based
on the basic values of state defense towards PTN PK-BLU. Corporate culture that needs to be built
is Discipline, Struggle, Creativity, Excellence, love for Homeland, Consciousness of have a nation and
state, Convinced of Pancasila as the Foundation of the State, Willing to Sacrifice for the Nation and
state, possessing initial ability for the state defense, Honesty and Integrity, Learner, and Upholding
Meritocracy. To build this culture, there are a number of effort that need to be carried out, namely,
involving stakeholders in formulating corporate culture, massive socialization, budgetary support in
upholding the corporate culture, sustainable monitoring and evaluation, and building information,
and reward and punishment system, which supports the emergence of a new corporate culture.
Keywords: corporate culture, basic values of state defense

Pendahuluan pada kualitas layanan publik dengan

B
melakukan reformasi birokrasi. Tuntutan
erdasarkan Peraturan Presiden
perubahan lainnya adalah perlunya
Republik Indonesia (Perpres)
melakukan berbagai penyesuaian dalam
Nomor 121 tahun 2014, UPN
hal tata kelola keuangan, barang milik
“Veteran” Yogyakarta mengalami
negara dan sumber daya manusia sebagai
perubahan status kelembagaan dari
institusi pemerintah. Tuntutan perubahan
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah
ini, setelah lima tahun UPN “Veteran”
Yayasan Kesejahteraan Perumahan
Yogyakarta menjadi PTN, sering kali sistem
dan Pendidikan (YKPP) menjadi
tata kelola kelembagaan sebagai Satker
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Satuan
Kemdikbud kurang mendukung tuntutan
Kerja Kementerian Riset Teknologi dan
perubahan tersebut. Hal ini disebabkan
Pendidikan Tinggi (sekarang Kementerian
tata kelola kelembagaan sebagai
Pendidikan dan Kebudayaan). Melalui
Satker kurang memberikan otonomi
Perpres tersebut, terdapat dua hal
dan fleksibelitas dalam pengelolaan
perubahan mendasar yang dialami UPN
keuangan, disisi lain perguruan tinggi
“Veteran” Yogyakarta yaitu pertama
dituntut banyak melakukan inovasi dan
tata kelola kelembagaan dari PTS
kreatifitas dalam rangka meningkatkan
menjadi PTN dan kedua, adanya amanat
sumber daya manusia yang berdaya saing
bagi UPN “Veteran” Yogyakarta untuk
global.
mengembangkan Nilai-Nilai Bela Negara
karena telah ditetapkan sebagai kampus Oleh karenanya berdasarkan hal
yang bercirikan Bela Negara. tersebut dan sebagaimana juga tercantum
dalam Rencana Strategis (Renstra) UPN
Perubahan tata kelola kelembagaan
“Veteran” Yogyakarta tahun 2015-2019,
ini menuntut UPN “Veteran”
UPN “Veteran” Yogyakarta mengajukan
Yogyakarta sebagai Satuan Kerja di
perubahan status kelembagaan menjadi
Bawah Kementerian Pendidikan dan
PTN Pengelolaan Keuangan Badan
Kebudayaan (Satker Kemdikbud),
Layanan Umum (PTN PK-BLU). Hingga
melakukan perubahan menuju tata
artikel ini ditulis, proses perubahan
kelola kelembagaan yang berorientasi
menjadi PTN PK-BLU masih dalam proses

20 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | April 2020, Volume 10 Nomor 1


di tingkat Kementerian. Sesuai dengan norma-norma pegawai harus menjadi
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun pertimbangan yang paling pertama. 5
2005, Tujuan utama dari Badan Layanan Budaya organisasi juga merupakan
Umum adalah untuk meningkatkan bagian membangun good university
kualitas pelayanan kepada masyarakat governance. Budaya organisasi amat besar
khususnya dalam bidang pendidikan pengaruhnya pada keberhasilan dan hidup
tinggi. Hal ini juga sejalan dengan apa mati sebuah organisasi.6 Oleh karena
yang sudah dilakukan UPN ”Veteran” itu, perusahaan bersedia mengeluarkan
Yogyakarta yaitu dengan melakukan dana yang amat besar untuk mengubah
Reformasi Birokrasi melalui penyusunan budaya perusahaan (corporate culture)
Road Map Reformasi Birokrasi UPN agar selalu sesuai dengan lingkungannya
”Veteran” Yogyakarta tahun 2017-2019.123 yang selalu berubah dengan cepat.
Perubahan status kelembagaan Sebaliknya, birokrasi pemerintahan
atau secara konseptual perubahan negara kurang punya perhatian terhadap
organisasi merupakan keniscayaan bagi perubahan lingkungan. Max Weber,
sebuah institusi di tengah perubahan pakar sosiologi Jerman merumuskan
lingkungan yang cepat dan kadang konsep birokrasi kira-kira 140 tahun
tidak bisa diprediksi. Perubahan yang lalu, bahwa organisasi birokratis
status kelembagaan tidak memiliki diasumsikan sebagai bentuk organsasi
makna apapun atau tidak akan berhasil yang cocok untuk lingkungan yang stabil
mewujudkan tujuan organisasi apabila dan untuk menjalankan tugas-tugas yang
tidak dibarengi dengan perubahan budaya bersifat massif tetapi redundant. Dengan
organisasi (corporate culture). Tasgit demikian bentuk dan budaya organisasi
dalam penelitiannya mengemukakan harus berubah bila tugas organisasi dan
bahwa budaya korporat penting bagi lingkungannya berubah.
suksesnya sebuah organisasi.4 Dalam Selain hal itu, sebagai kampus
perubahan organisasi (organizational yang bercirikan Bela Negara, maka UPN
change) budaya korporat diterima sebagai “Veteran” Yogyakarta harus menjadi
komponen penting dalam perilaku pionir dan unggul dalam pengembangan
organisasi dan dianggap sebagai salah nilai-nilai Dasar Bela Negara dalam
satu penentunya. Menurut Strewart, pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
norma-norma dalam budaya organiasasi Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan
memang tidak bisa dilihat. Akan tetapi, 5
Douglas Stewart, “Growing the Corporate
jika sebuah organisasi ingin meningkatkan Culture”, 2010, dalam https://www.wachovia.
keuntungan dan produktifitasnya, maka com/foundation/v/index.jsp?vgnextoid=a
b411f07760aa110VgnVCM1000004b0d1872

321

RCRD&vgnextfmt=default, diakses pada 15


4
Y. E. Tasgit, F. K. Şentürk, and E. Ergün,“Corporate
Februari 2020.
Culture and Business Strategy: Which Strategies 6
Sofyan Effendi, “Membangun Budaya Birokrasi
Can Be Applied More Easily in Which Culture?”
Untuk Good Governance”, Lokakarya Nasional
International Journal of Business and Social Science,
Reformasi Birokrasi, Kantor Menteri Negara PAN
Vol. 8, No. 6, 2017, hlm.80–91.
2005.

Membangun Model Budaya Organisasi ...| Hastho Joko Nur Utomo dkk | 21
Pengabdian Kepada Masyarakat) dan organisasi memiliki nilai dan keyakinan
bidang kelembagaan atau organisasi. bersama yang mendasari identitas
Keunggulan tersebut dapat tercermin organisasi.9 Budaya organisasi mengacu
dari peran dan kinerja kelembagaannya pada suatu sistem makna bersama
serta sikap dan perilaku dari mahasiswa, yang diselenggarakan oleh angggota
dosen dan tenaga kependidikannya. yang membedakan saru organisasi dari
Semua keunggulan tersebut dapat dicapai organisasi lain.10 Makna budaya organisasi
melalui pembangunan budaya organisasi adalah nilai, prinsip, tradisi, dan sikap
yang baru yaitu budaya organisasi yang yang mempengaruhi cara bertindak
dilandasi Nilai-Nilai Dasar Bela Negara anggota organisasi.11 Berdasarkan definisi
sebagai PTN PK-BLU. tersebut dapat dijelaskan bahwa budaya
Berdasarkan hal tersebut, tulisan organisasi merupakan nilai-nilai, sikap,
ini mendeskripsikan tentang budaya dan perilaku setiap anggota dalam
organisasi baru yang dapat dibangun suatu organisasi yang mencerminkan
UPN “Veteran” Yogyakarta yaitu budaya karakteristik organisasi tersebut dan
organisasi yang dilandasi Nilai-Nilai Dasar yang membedakan organisasi dengan
Bela Negara sebagai PTN PK-BLU, serta organisasi lainnya.
bagaimana cara atau metode untuk Budaya organisasi juga harus diikuti
membangun budaya organisasi baru oleh seluruh anggota organisasi. Budaya
tersebut. organisasi dibentuk melalui interaksi 4
(empat) faktor utama, yaitu: personal
and professional characteristics of people
Kajian Pustaka
within the organization (characteristics of
Budaya organisasi memiliki beragam organizational members), organizational
definisi. Namun umumnya sepakat bahwa ethics, the employment relationship, and
budaya organisasi adalah seperangkat organizational structure. 12 Karakteristik
norma dan nilai yang secara luas diikuti budaya organisasi secara konseptual
dan dipegang teguh bersama-sama di mencakup beberapa hal yaitu inisiatif
dalam sebuah organisasi.7 Sederhananya individual, toleransi terhadap tindakan
bisa dikatakan bahwa budaya yang Performance: A Case Study of Telecom Sector”,
dimaksud adalah meliputi pengetahuan, Global Journal of Management & Business Research,
Vol. 14, No.3, 2014, hlm. 21–30.
penjelasan, nilai-nilai, keyakinan, 9
Robert Kreitner & Angelo Kinicki, Organizational
komunikasi dan perilaku banyak orang di Behavior, 7th ed, (New York: McGraw-Hill Inc,
2007.
waktu dan tempat yang tepat.8 Budaya 10
Stephen Robbins, Perilaku Organisasi, Jilid I dan
II, alih Bahasa: Hadyana Pujaatmaja, (Jakarta:
7
L. Guiso, Sapienza, P., Zingales, L., “The Value of
Prenhallindo, 2008).
Corporate Values”, Journal of Financial Economics, 11
Stephen Robbins & Mary Coulter, Management,
101, 2013, hlm. 621-640; dan James Stoner, et.al,
Eleventh Edition, (United States of America:
Manajemen, Jilid II, Edisi Bahasa Indonesia,
Pearson Education Limited, 2012).
(Indonesia: PT. Indeks Gramedia Group, 2003). 12
Jennifer George & R Jones, Understanding and
8
M. Ahmed, & Shafiq, S, “The Impact of
Managing Organizational Behavior, (New Jersey:
Organizational Culture on Organizational
Pearson Education, Inc, 2012).

22 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | April 2020, Volume 10 Nomor 1


TARGET METODE PERUBAHAN
Tujuan dan Sasaran Penjelasan keseluruhan misi, modifikasi sasaran, penerapan asas manajemen
berdasar sasaran
Kultur Membentuk perilaku individu dan kelompok dengan melakukan klarifikasi,
modifikasi, dan membangun nilai-nilai
Strategi Modifikasi pada rencana staregik, rencana operasional, kebijan dan prosedur
Tugas-tugas Modifikasi desain pekerjaan, pengayaan pekerjaan (job enrichment), kelompok kerja
otonom
Teknologi Perbaikan pada peralatan, fasilitas, metode dan arus pekerjaan
Orang-Orang Modifikasi kriteria seleksi dan praktek rektutmen, menerapkan program pelatihan
dan pengembangan, klarifikasi peranan dan ekspektasi-ekspektasi
Struktur Modifikasi uraian pekerjaan, desain keorganisasian, mekanisme koordinasi dan
penyebaran otoritas.

beresiko, pengarahan, integrasi, membangun budaya organisasi yang


dukungan Pimpinan. Menurut Robbins &
13
sedang berubah, diperlukan pula
Coulter ada 7 dimensi budaya organisasi perubahan dalam sumberdaya manusia
yaitu Inovasi dan keberanian mengambil yang ada di dalam organisasi. Perubahan
risiko (inovation and risk taking), perhatian ini akan berjalan otomatis jika budaya
terhadap detail (attention to detail), organisasi dibuat memiliki daya tarik bagi
berorientasi kepada hasil (outcome anggota. Misalnya dengan membentuk
orientation), berorientasi kepada manusia budaya baru dengan menerapkan
(people orientation), berorientasi kode etik dan remunerasi yang dapat
tim (team orientation), sikap agresif meningkatkan kinerja pegawai.16
(aggressivenes), stabilitas (stability).14 Berikut adalah perubahan yang
Budaya organisasi berhubungan dapat dilakukan oleh organisasi dalam
erat dengan efektivitas organisasi. menghadapi perubahan beserta metode
Dalam hal ini, untuk memahami sifat menghadapai perubahan tersebut
dari budaya organisasi, setidaknya ada menurut Winardi. (Tabel di atas)
17

empat hal yang harus menjadi perhatian


yaitu: Involvement (keterlibatan),
Concistency (konsistensi), Adaptability
(kemampuan beradaptasi), dan Mission
Vol.3, No.4, 20117, hlm. 8-86.
(Misi).15 Menurut Prawirodirdjo dalam 16
S.A. Prawirodirdjo, “Analisis Pengaruh
Perubahan Organisasi dan Budaya Organisasi
13
Stephen Robbins dan Judge, (Terjemahan),
Terhadap Kepuasan dan Kinerja Pegawai
Perilaku Organisasi, (Jakarta: Salemba Empat,
Direktorat Jenderal Pajak”, (Penelitian pada
2011).
Kantor Pelayanan Pajak Berbasis Administrasi
14
Stephen Robbins & Mary Coulter, Management,
Modern di Lingkungan Kantor Wilayah Jakarta
Eleventh Edition, (United States of America:
Khusus, Tesis, Tidak Dipublikasikan, (Semarang:
Pearson Education Limited, 2012).
Universitas Diponegoro, 2007).
15
U.M. Ehtesham, Tahir M.M & Shakil A.M, 17
J. Winardi, Manajemen Perubahan (Management
“Relationship between Organizational Culture and
of Change), (Jakarta: Kencana Prenada Media
Performance Management Practices: A Case of
Group, 2006).
University in Pakistan”, Journal of Competitiveness,

Membangun Model Budaya Organisasi ...| Hastho Joko Nur Utomo dkk | 23
Dalam melakukan perubahan budaya kerja merupakan sekelompok
budaya organisasi perlu memperhatikan pikiran dasar atau program mental yang
beberapa faktor penolakan dari dalam dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
organisasi yang dapat menentukan efesiensi kerja dan kerja sama manusia
keberhasilan perubahan tersebut. yang dimiliki oleh suatu golongan
Stephen Robbins & Timothy A. Judge masyarakat. 21
mengemukakan ada beberapa penyebab
utama terjadinya penolakan tersebut
Metode Penelitian
yaitu: pertama, penolakan individu.
Penolakan individu berasal dari kebiasaan, Penelitian ini tergolong dalam pelitian
keamanan, ekonomi dan kekhawatiran kualitatif, yaitu penelitian yang digunakan
terhadap hal yang tidak diketahui. untuk meneliti pada kondisi objek
Kedua, penolakan organisasional, yang alamiah, yang menempatkan peneliti
berasal dari kelambatan structural, fokus sebagai instrumen kunci dalam proses
perubahan yang terbatas, kelambatan pengumpulan data. Penelitian ini
kelompok, ancaman terhadap keahlian, bermaksud untuk memahami fenomena
ancaman terhadap hubungan kekuatan yang dialami oleh subyek penelitian (yaitu
yang dibangun, dan ancaman terhadap dosen dan tenaga kependidikan) dalam
alokasi sumber daya yang dibangun.18 masa transisi organisasi UPN ”Veteran”
Lebih lanjut Stephen Robbins & Timothy Yogyakarta dari Satker ke Badan Layanan
A. Judge menjelaskan beberapa hal Umum, dengan cara mendeskripsikan
yang bisa dilakukan untuk mengatasi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.
penolakan tersebut yaitu: pendidikan Data primer dikumpulkan dengan cara
dan komunikasi, partisipasi, fasilitas dan menyebarkan kuesioner kepada 195
dukungan, negosiasi, manipulasi dan responden yang terdiri dari 95 dosen dan
kooptasi, dan pemaksaan.19 100 tendik yang tersebar di 5 fakultas, yaitu
FTM, FTI, FISIP, FEB dan FP. Data sekunder
Cerminan budaya organisasi yang
dikumpulkan dari buku-buku teks, jurnal,
terbangun baik dan menjadi ciri khas
majalah, laporan, surat kabar serta
sebuah organisasi, terlihat dari budaya
berbagai produk peraturan perundangan
kerja yang dijalankan oleh pegawainya.
Indonesia yang terkait dengan pendidikan
Budaya kerja merupakan perilaku yang
tinggi. Data yang terkumpul kemudian
dilakukan berulang-ulang oleh setiap
ditindaklanjuti pengujiannya dengan
individu dalam suatu organisasi dan telah
cara triangulasi dalam format FGD (focus
menjadi kebiasaan dalam pelaksanaan
group discussion) dengan melibatkan
pekerjaan.20 Menurut Taliziduhu Ndraha
pengelola BLU dari kampus lain, yaitu
18
Stephen Robbins & Timothy A. Judge, op.cit. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
19
Ibid .
20
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya 21
Taliziduhu Ndraha, Teori Budaya Organisasi,
Manusia, (Yogyakarta: Gajah Mada University
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003).
Press, 2007).

24 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | April 2020, Volume 10 Nomor 1


untuk mengkomparasikan perubahan Tri Dharma Perguruan Tinggi, UPN
budaya organisasi yang muncul “Veteran” Yogyakarta tidak mengalami
ketika UNY mengalami masa transisi perubahan berarti. Artinya pelaksanaan
kelembagaan beberapa tahun yang lalu. Tri Dharma PT, baik ketika PTS maupun
Analisis data dilakukan secara induktif dan ketika sudah menjadi PTN tetap dibina
lebih menekankan pada makna daripada oleh Kementerian Ristekdikti atau
generalisasi. Kemdikbud.
Penelitian ini memfokuskan pada Beberapa penyesuaian dilakukan
budaya organisasi yang selama ini sudah seiring dengan perubahan tersebut yaitu
berjalan dan merumuskan budaya perubahan Organisasi dan Tata Kerja
organisasi baru yang berbasis bela negara Universitas Pembangunan Nasional
menuju PTN PK-BLU. Parameter untuk “Veteran” Yogyakarta 22
dan Statuta
mengukur keberhasilan penelitian ini Universitas Pembangunan Nasional
adalah pertama, untuk jangka pendek “Veteran” Yogyakarta .
23
Kebijakan
adalah terumuskannya kerangka kebijakan internal lainnya yang berubah sebagai
tentang rumusan budaya baru UPN akibat perubahan status kelembagaan
“Veteran” Yogyakarta sebagai PTN PK- adalah terbitnya Rencana Strategis UPN
BLU yang dilandasi nilai-nilai bela negara “Veteran” Yogyakarta 2015-2019 serta
serta cara untuk membangun budaya baru Road Map Reformasi Birokrasi UPN
tersebut. Kedua, untuk jangka panjang “Veteran” Yogyakarta 2015-2017.
lahirnya budaya baru UPN “Veteran” Berdasarkan keempat kebijakan
Yogyakarta yang tercermin dari adanya tersebut, budaya organisasi yang ingin
perubahan perilaku dan kinerja pegawai dikembangkan oleh UPN “Veteran”
untuk mendukung terwujudnya capaian Yogyakarta telah tergambarkan, namun
kinerja UPN “Veteran” Yogyakarta. belum terumuskan dengan baik, belum
dipahami dan dijadikan dasar dalam
Pembahasan bekerja oleh seluruh pegawai atau belum
menjadi budaya kerja pegawai UPN
Budaya Organisasi sebagai Satuan
Kerja Kementerian Pendidikan 22
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan
dan Kebuayaan Pendidikan Tinggi Nomor 39 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Secara umum budaya organisasi UPN Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
sebagaimana telah diubah dalam Peraturan
“Veteran” Yogyakarta ketika ditetapkan
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
sebagai PTN Satker Kemristekdikti melalui Nomor 28 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan
Perpres 121 tahun 2014 pengelolaan
Tinggi Nomor 39 Tahun 2015 tentang Organisasi
keuangan, sumber daya manusia dan Tata Kerja Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta.
dan sarpras merujuk pada ketentuan 23
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
pengelolaan oleh instansi pemerintah Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor
85 Tahun 2017 Tentang Statuta Universitas
secara penuh. Namun dalam pengelolaan
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Membangun Model Budaya Organisasi ...| Hastho Joko Nur Utomo dkk | 25
“Veteran” Yogyakarta. Dengan merujuk Bela Negara bagi Seluruh Pegawai UPN
pada definisi teoritik budaya organisasi, “Veteran” Yogyakarta. Sedangkan
UPN “Veteran” Yogyakarta memiliki nilai- nilai-nilai yang lainnya belum terlihat
nilai sebagai pembentuk budaya organisasi secara jelas sebagai bagian dari budaya
dan budaya kerja pegawainya yaitu: organisasi, difahami oleh seluruh pegawai
disiplin, kejuangan, krativitas, unggul, bela dan dilaksanakan secara konsisten.
negara, dan kejujuran.24 Nilai-nilai seperti Oleh karenanya pada tahap awal
disiplin, kejuangan dan kreativitas sudah pembangunan budaya organisasi adalah
ada sejak menjadi PTS. Selain nilai yang penyusunan rumusan budaya organisasi
dimiliki, juga telah ditetapkan prinsip- yang melibatkan semua stakeholders
prinsip dasar pengelolaan UPN “Veteran” terkait dengan didasarkan pada jati diri
Yogyakarta yaitu pengembangan ilmu UPN “Veteran” Yogyakarta.
pengetahuan dan teknologi dilandasi nilai
universal dan objektif dalam mencapai
Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dan
kebenaran ilmiah, penyelenggaraan
Tuntutan Badan Layanan Umum
tridharma perguruan tinggi dilandasi
keimanan, kebebasan dan tanggungjawab Terdapat dua faktor penting dalam
akademik serta sesanti Widya Mwat Yasa, membentuk budaya baru UPN “Veteran”
serta Peningkatan Tata kelola universitas Yogyakarta, yaitu karakteristik UPN
yang baik dicirikan dengan melaksanakan “Veteran” Yogyakarta sebagai kampus
manajemen mandiri, modern dan Bela Negara dan Kebijakan Strategis UPN
berkelanjutan.25 “Veteran” Yogyakarta untuk menjadi PTN
PK-BLU. Norma dan nilai-nilai dasar dari
Dengan nilai-nilai dan prinsip dasar
dua factor tersebut akan menjadi dasar
yang ada tersebut, budaya organisasi dan
dalam penyusunan rumusan budaya baru
budaya kerja yang terlihat jelas adalah
organisasi UPN “Veteran” Yogyakarta.
budaya akademik dalam pelaksanaan Tri
Dharma PT (secara umum sama dengan Direktur Jenderal Potensi
PT lainnya), penegakan disiplin melalui Pertahanan Kementerian Pertahanan
melalui upacara bendera setiap tanggal Republik Indonesia dalam bagian Buku
17 tiap bulannya, penggunaan pakaian Ajar tentang Bela Negara, menguraikan
seragam bagi pegawai, pembangunan tentang nilai dasar dan indikator bela
karakter bela negara melalui penguatan negara. Lima nilai dasar bela negara yaitu:
pengetahuan dan pemahaman nilai-nilai cinta tanah air, kesadaran berbangsa
dasar bela negara bagi pegawai melalui dan bernegara, yakin pada Pancasila
kegiatan Pelatihan dan Pengembangan sebagai Ideologi negara, rela berkorban
untuk bangsa dan negara, serta memiliki
24
Nilai-nilai tersebut tercantum dalam Statuta, kemampuan awal bela negara baik secara
Renstra dan Roadmap Reformasi Birokrasi UPN
“Veteran” Yogyakarta. fisik maupun psikis. 26
25
Renstra UPN “Veteran” Yogyakarta 2009-2014
dan Renstra UPN “Veteran” Yogyakarta 2015-2019.
26
Marzuki M. Thamrin, “Tataran Dasar Bela
Negara”, Buku Ajar tentang Bela Negara, (Jakarta:

26 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | April 2020, Volume 10 Nomor 1


Terkait dengan norma atau tuntutan bersedia menerapkan budaya organisasi
bagi instansi yang menerapkan PK-BLU, atau budaya kerja baru sebagai PTN PK-
dengan merujuk pada pasal 2 Peraturan BLU.
Pemerintah Republik Indonesia Nomor Secara khusus, terkait tingkat
23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan pengetahuan responden tentang BLU
Keuangan Badan Layanan Umum, dapat disimpulkan sebagai berikut:
tujuan BLU adalah untuk meningkatkan pertama, Sebagian besar responden (75%)
pelayanan kepada masyarakat dalam mengetahui bahwa tujuan perubahan
rangka memajukan kesejahteraan umum kelembagaan menuju BLU adalah untuk
dan mencerdaskan kehidupan bangsa meningkatkan kualitas layanan. Kedua,
dengan memberikan fleksibilitas dalam konsekuensi perubahan menjadi BLU
pengelolaan keuangan berdasarkan baru difahami responden 58 %, khususnya
prinsip ekonomi dan produktivitas, dan terkait dengan system remunerasi,
penerapan praktek bisnis yang sehat. dimana baru 60% yang memahami besaran
Disebutkan juga dalam Peraturan Menteri dan mekanisme pemberian remunerasi.
Keuangan Nomor 119 tahun 2007 bahwa Ketiga, baru 58 % responden yang
salah satu syarat yang harus dipenuhi memahami bahwa besaran remunerasi
oleh instansi pengusul adalah pernyataan ditentukan oleh kinerja pegawai.
kesanggupan untuk meningkatkan kinerja Berdasarkan hasil tersebut, penguatan
pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi sosialisasi tentang konsekuensi dan tata
masyarakat. kelola BLU perlu dilakukan.
Sedangkan terkait kesediaan
Budaya Baru UPN “Veteran” menerapkan budaya kerja yang baru,
Yogyakarta Berbasis Nilai-Nilai Dasar khususnya yang berbasis nilai-nilai
Bela Negara PTN PK-BLU
dasar bela negara, dapat disampaikan
Berdasarkan analisis terhadap hasil sebagi berikut: sebanyak 97 % bersedia
kuesioner responden (dosen dan tenaga untuk menjadi teladan dalam bersikap
kependidikan) untuk mengetahui dan berperilaku di lingkungan kerja,
pengetahuan dan kesiapan responden 99 % siap dan bersedia untuk disiplin
menuju PTN PK-BLU serta kesiapan untuk dan tepat waktu dalam bekerja, 99 %
menerapkan budaya kerja yang baru dalam kondisi siap dan bersedia untuk
sebagai PTN PK-BLU, dapat disimpulkan memberikan pelayanan yang sebaik-
bahwa secara umum sebagian besar baiknya kepada mahasiswa, 98 % bersedia
responden (80%) telah mengetahui bahwa menaati peraturan yang berlaku di UPN
UPN “Veteran” Yogyakarta sedang dalam “Veteran“ Yogyakarta, 99 % bersedia
proses pengusulan menjadi PTN PK-BLU, menjaga persatuan dan kesatuan serta
dan sebagian besar responden (97%) juga persaudaraan antar pegawai, 99 %
bersedia meningkatkan kemampuan
Ditjen Pothan, Kementerian Pertahanan RI, 2016).

Membangun Model Budaya Organisasi ...| Hastho Joko Nur Utomo dkk | 27
dan profesionalisme dalam bekerja, 99 % dan Kebudayaan Republik Indonesia27,
bersedia mewujudkan tata kelola kampus serta nilai-nilai UPN “Veteran” Yogyakarta,
yang baik, 99 % bersedia menghargai maka budaya baru organisasi UPN
adanya perbedaan pendapat di antara “Veteran” Yogyakarta yang dilandasi nilai-
mereka, 97 % bersedia menerapkan pola nilai dasar bela negara sebagai PTN PK-
hidup sederhana di dalam dan di luar BLU dapat dirumuskan sebagai berikut:
kantor, serta 99 % bersedia mewujudkan
lingkungan kerja yang tertib, bersih dan
aman.
Untuk hasil FGD yang dilakukan
bersama narasumber Budi Takarina,
M. Pd selaku Kepala Biro Akademik
Kemahasiswaan dan Kerja sama dari UNY
dapat disimpulkan bahwa perubahan
UNY dari Satker menjadi PK-BLU secara
umum tidak ada kendala. Hal ini karena
persyaratan pengusulan sebagai BLU
adalah janji untuk meningkatkan layanan
kepada masyarakat. Budaya kerja ketika
sudah BLU juga hampir tidak ada bedanya,
dimana penekanannya sama pada
peningkatan layanan kepada masyarakat.
Perubahan ini tidak menimbulkan masalah
di tingkat pegawai karena sosialisasi telah
dilakukan sejak awal rencana pengusulan
BLU mulai dari forum senat, dosen, tendik,
fakultas sampai ke unit kerja. Perubahan
dari satker ke BLU diterima dengan baik
oleh tendik maupun dosen. Penegakan
aturan baru ketika BLU dilakukan
dengan reward dan punishment. Untuk
memastikan ketentuan PTN PK-BLU dapat
berjalan baik, maka monitoring dilakukan
secara berjenjang dari universitas sampai
unit kerja terkecil.
Berdasarkan teori dan hasil analisis
quisioner dan FGD, budaya kerja yang
27
Budaya Kerja Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam
dikembangkan Kementerian Pendidikan https://kemdikbud.go.id/main/files/download/
a016fbed96ccb08, diakses pada 12 Maret 2020

28 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | April 2020, Volume 10 Nomor 1


NILAI DAN DEFINSI INDIKATOR NILAI PERILAKU
DISIPLIN: “menjalankan 1. Kepatuhan pegawai dalam 1. Menjalankan kewajiban
semua peraturan lembaga menjalankan kewajiban sesuai dengan berorientasi pada
dengan penuh kesadaran peraturan yang berlaku hasil dan kepuasan layanan
sendiri” 2. kepatuhan pegawai dalam 2. Masuk kerja dengan tepat
penggunaan seragam dan jam waktu
kerja 3. Memakai seragam sesuai
ketentuan
KEJUANGAN: 1. Ketepatan waktu dan 1. Selalu mengerjakan
“melaksanakan tugas anggaran dalam menjalankan kewajiban sesuai batas
yang diberikan dengan setiap kegiatan waktu yang ditetapkan
sungguh-sungguh untuk 2. Adanya dokumen 2. Selalu menyusun TOR
mencapai hasil terbaik” perencanaan, pelaksanaan dan sebelum melakukan kegiatan
pelaporan setiap pelaksanaan 3. Membuat laporan kegiatan
kegiatan setelah kegiatan selesai
KREATIVITAS: “Memiliki 1. Memiliki pola pikir, cara 1. Membuat SOP yang dapat
daya cipta; memiliki pandang, dan pendekatan mempercepat proses kerja
kemampuan untuk yang variatif terhadap setiap 2. Membuat notulensi rapat
menciptakan hal baru permasalahan, serta mampu secara langsung dengan
yang berbeda dari yang menghasilkan karya baru laptop
sudah ada atau yang 2. Selalu melakukan 3. Mendengarkan pendapat
sudah dikenal sebelumnya penyempurnaan dan peserta rapat secara bijak
(gagasan, metode, atau perbaikan berkala dan 4. Mendistribusikan surat
alat)”28 berkelanjutan secara paperless
3. Bersikap terbuka dalam 5. Menggunakan sosial media
menerima ide-ide baru yang dalam melayani dan
konstruktif berkomunikasi baik dengan
4. Berani mengambil terobosan masyarakat maupun
dan solusi dalam memecahkan kalangan internal
masalah
5. Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi
dalam bekerja secara efektif
dan efisien
UNGGUL: “Berusaha 1. Hasil terbaik atas pekerjaan 1. Aktif berpartisipasi dalam
menjadi yang terbaik atau tugas yang dilakukan oleh kegiatan yang bersifat lomba
dalam melaksanakan individu (pegawai) atau maupun rekognisi
tugas yang dijalankan” institusi 2. Selalu menjalankan
2. Penghargaan/rekognisi yang pekerjaan dengan
diterima oleh pegawai dari luar berorientasi pada hasil
UPN “Veteran” Yogyakarta terbaik/unik
CINTA TANAH AIR: 1. Kualitas kebersihan dan 1. Melakukan kegiatan bersih-
“Berbuat yang terbaik dan keindahan ruang kerja serta bersih ruang kerja dan
berprestasi untuk lingkungan terdekatnya. lingkungan sekitarnya pada

28

Dikutip dari pengertian kreatif dan inovatif yang terdapat dalam Budaya Kerja Kementerian Pendidikan dan
28

Kebudayaan RI.

Membangun Model Budaya Organisasi ...| Hastho Joko Nur Utomo dkk | 29
kemajuan institusi, bangsa 2. Tingkat kepuasan layanan hari Jumat dan dilakukan
dan negara” terhadap mahasiswa dan setiap minggu selama 1 jam.
masyarakat. 2. Melaksanakan monitoring
3. Kualitas akreditasi institusi dan penggunaan seragam oleh
prodi pimpinan.
4. Pemeringkatan perguruang 3. Melayani dengan penuh
tinggi kesabaran dan kejelasan.
5. Hasil penelitian yang 4. Mendukung upaya
dimanfaatkan untuk peningkatan akreditasi dan
kepentingan masyarakat, pemeringkatan PT
bangsa dan negara 5. Melakukan pengabdian
kepada masyarakat dalam
mengatasi permasalahan
bangsa
SADAR BERBANGSA DAN 1. Partisipasi pegawai dalam 1. Melakukan morning
BERNEGARA: kegiatan di UPNVY. motivation dari pimpinan
“Menjalankan hak dan 2. Ketersediaan dokumen melalui media langsung
kewajiban dengan penuh perencanaan, pelaksanaan dan maupun tidak langsung
tanggung jawab sebagai pelaporan kegiatan. (online).
pegawai dan warga 3. Jumlah pegawai yang 2. Selalu Menyusun dokumen
negara” berprestasi (melebihi target proposal dan pelaporan
kinerjanya). setiap kegiatan.
4. Persentase pegawai yang 3. Melakukan proses
melanggar disiplin pegawai. pembinaan pegawai secara
5. Persentase/jumlah konflik rutin melalui dialog antara
antar pegawai. pimpinan dan staf.
6. Ketepatan pegawai dalam 4. Mengikuti outbond dalam
pembayaran pajak pengembangan nilai-nilai
bela negara.
7. Ketepatan pegawai yang
menjabat dalam memberikan 5. Mengikuti family gathering
laporan LHKPN rutin setiap tahun.
6. Membayar pajak tepat
waktu
7. Menyerahkan laporan
LHKPN bagi pejabat
8. Terlibat aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan
YAKIN PANCASILA 1. Sila pertama: Kualitas 1. Menjalankan ibadah sesuai
SEBAGAI IDEOLOGI pelaksanaan ibadah sesuai agama dan keyakinannya
NEGARA: “menjadikan agama dan kepercayaan masing baik di dalam
nilai-nilai Pancasila sebagai masing-masing didalam dan maupun di luar kampus
dasar perilaku sebagai luar lingkungan FISIP. 2. berpartisipasi aktif dalam
pegawai dan warga 2. Sila kedua: Tingkat kepedulian kegiatan social baik dalam
negara” antara pegawai baik dalam maupun luar kampus.
kegiatan suka maupun duka.

30 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | April 2020, Volume 10 Nomor 1


3. Sila ketiga: Terbangunnya kerja 3. Bersedia Kerjasama dengan
sama antara pegawai dalam siapapun dalam semua
menjalankan program kerja kegiatan yang melibatkan
UPNVY; Tingkat penggunaan dosen dan tenaga
nilai-nilai Pancasila dalam kependidikan serta dalam
menjalankan TUSI dan bermasyarakat
menyelesaikan permsalahan 4. menyelesaikan konflik
dalam menjalankan TUSInya. melalui musyawarah-
4. Sila keempat: Durasi mufakat.
penyelesaian masalah internal 5. Melakukan distribusi
antar pegawai baik yang pegawai dalam kegiatan
bersifat organisatoris maupun secara proporsional
individual.
5. Sila kelima: Meratanya
distribusi pekerjaan dan
kompensasi bagi pegawai yang
didasarkan pada kinerja
sebelumnya.
RELA BERKORBAN 1. Pegawai yang bekerja melebihi 1. Selalu berusaha melebihi
UNTUK BANGSA DAN TUSI dan waktunya. target dalam menjalankan
NEGARA: “Menggunakan 2. Pemahaman pegawai tentang tugasnya
Kemampuan yang dimiliki berbagai ancaman yang 2. Aktif mengikuti seminar atau
dalam menjalankan tugas dihadapi bangsa dan negara. workshop tentang jenis-jenis
melalui kerja cerdas, 3. Keterlibatan pegawai FISIP ancaman langsung atau tidak
tuntas dan ikhlas untuk dalam kegiatan atau organisasi langsung.
kepentingan bangsa dan kemasyarakatan. 3. Aktif dalam kegiatan di
negara” lingkungan kerja dan
4. Partisipasi pegawai dalam
menghadapi pegawai yang lingkungan masyarakat.
mengalami kesulitan/musibah 4. Berpartisipasi aktif
membantu kesulitan atau
musibah pegawai dan
masyarakat umum.
MEMILIKI KEMAMPUAN 1. Rendahnya konflik antara 1. Berpartisipasi dalam
AWAL BELA NEGARA: pegawai. pelatihan ESQ.
“Selalu menjaga dan 2. Partisipasi pegawai dalam 2. Berpartisipasi dalam
meningkatkan kegiatan olah raga dan kegiatan olah raga dan
kemampuan Fisik serta kegiatan rohani (islam dan non siraman rohani secara rutin.
meingkatkan kecerdasan islam). 3. Memulai dan mengakhiri
intelektual, emosional dan 3. Kegiatan yang diawali dan kegiatan (pembelajaran)
spiritual” diakhiri dengan berdoa. dengan berdo’a.
4. Persentase pegawai yang 4. Melakukan pemeriksaan
sehat. rutin Kesehatan.
KEJUJURAN & 1. Konsisten dan teguh dalam 1. Berani menyampaikan
INTEGRITAS: “Keselarasan menjunjung tinggi nilai-nilai pendapat bila terjadi hal
kebenaran dalam tindakan yang menyimpang (fraud)

Membangun Model Budaya Organisasi ...| Hastho Joko Nur Utomo dkk | 31
antara pikiran, perkataan, 2. Jujur dalam segala tindakan 2. Melakukan perjalanan
dan perbuatan”29 3. Menghindari benturan dinas/workshop sesuai
kepentingan dengan durasi kebutuhan
4. Berpikiran positif, arif, dan organisasi
bijaksana dalam melaksanakan 3. Melaksanakan pengadaan
tugas dan fungsi barang dan jasa sesuai
5. Mematuhi peraturan ketentuan yang berlaku
perundang-undangan yang
berlaku
PEMBELAJAR30: “Selalu 1. Berkeinginan dan berusaha 1. Mengikuti
berusaha untuk untuk selalu menambah dan seminar/pelatihan/workshop
mengembangkan memperluas wawasan, dengan antusias
kompetensi dan pengetahuan dan 2. Melakukan introspeksi
profesionalisme” pengalaman terhadap diri sendiri
2. Mengambil hikmah dan 3. Membuat resume pelatihan
menjadikan pelajaran atas dan mengirimkan kepada
setiap kesalahan rekan kerja; Berdiskusi baik
3. Berbagi formal/informal terkait
pengetahuan/pengalaman program kerja
dengan rekan kerja
MENJUNJUNG 1. Berkompetisi secara 1. Mendorong rekan kerja
MERITROKASI: profesional mengikuti seleksi terbuka
“Menjunjung tinggi 2. Memberikan kesempatan yang 2. Memberikan penilaian SKP
keadilan dalam pemberian setara dalam secara obyektif
penghargaan bagi mengembangkan kompetensi 3. Memberikan peluang kepada
karyawan yang pegawai pegawai untuk
kompeten” 3. Memberikan penghargaan dan mengembangkan
hukuman secara kompetensi
proporsional sesuai kinerja 4. Menghindari diskriminasi
4. Tidak sewenang-wenang terhadap perbedaan etnis,
5. Tidak mementingkan diri ras, agama dan usia
sendiri 5. Menutup informasi untuk
pengembangan karir
pegawai lain

2930

29
Dikutip dari pengertian Integritas yang terdapat dalam Budaya Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI.
30
Nilai Pembelajar dan Menjunjung Meritokrasi merupakan bagian nilai yang dikembangkan dalam budaya
kerja Kemendikbud RI.

32 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | April 2020, Volume 10 Nomor 1


Upaya Membangun Budaya Baru di terstruktur dan berkelanjutan. Keempat,
UPN “Veteran” Yogyakarta Ketika budaya organisasi belum
Merujuk pada apa yang disampaikan U.M. terbangun secara kuat dan menjadi
Ehtesham, Tahir M.M & Shakil A.M. serta bagian budaya kerja harian, maka perlu
S.A. Prawirodirdjo tentang hal-hal yang adanya mekanisme monitoring dan
harus diperhatikan dalam membangun evaluasi pelaksanaan budaya kerja dan
budaya organisasi, maka beberapa upaya dipastikan hasilnya dapat ditindaklanjuti.
yang perlu dilakukan dalam membangun Kelima, untuk kepentingan jangka
budaya baru di UPN “Veteran” Yogyakarta Panjang dan menjamin sustainability,
adalah: pertama, melibatkan stakeholders maka perlu dibangun sistem informasi
terkait baik eksternal dan internal dalam yang mendukung budaya baru dan sistem
Menyusun rumusan budaya baru UPN reward and punishment yang ditegakkan
“Veteran” Yogyakata. Stakeholders secara konsisten dan berkeadilan.
eksternal meliputi alumni, pengguna dan
tokoh-tokoh masyarakat. Sedangkan Kesimpulan
stakeholders internal melibatkan dosen
Berdasarkan prinsip dasar dan nilai-
dan tenaga kependidikan. Kedua,
nilai yang dimiliki oleh UPN “Veteran”
mengingat penyusunan dan perumusan
Yogyakarta, secara konseptual
budaya baru tersebut menggunakan
komponen atau karakteristik budaya
sistem perwakilan maka upaya kedua yang
organisasi telah ada dalam organisasi
harus dilakukan adalah mengoptimalkan
UPN “Veteran” Yogyakarta. Nilai-nilai
media sosialisasi yang ada, baik melalui
tersebut adalah disiplin, kejuangan,
sosialisasi langsung (tatap muka) maupun
kreativitas, unggul, bela negara dan
tidak langsung seperti melalui media cetak
kejujuran. Namun demikian nilai-nilai
maupun media online. Media cetak bisa
tersebut belum sepenuhnya menjadi
menggunakan pembuatan tulisan tentang
budaya organisasi yang secara jelas
budaya kerja UPN “Veteran” Yogyakarta
terumuskan sebagai budaya organisasi
baik permanen maupun semi permanen
UPN “Veteran” Yogyakarta, difahami
di tempat-tempat strategis dimana setiap
oleh seluruh pegawai dan menjadi dasar
saat bisa dilihat atau diakses oleh seluruh
perilaku pegawai dalam menjalankan
pegawai. Sedangkan media online melalui
kewajibannya, baik di dalam kampus
website resmi dan media social lainnya
maupun di luar kampus. Oleh karenanya
yang dimiliki UPN “Veteran” Yogyakarta.
perlu dirumuskan budaya organisasi
Ketiga, memastikan bahwa upaya
(definisi, indikator dan perilaku) yang
membangun budaya organisasi yang
akan menjadi budaya kerja pegawai UPN
baru tersebut dapat dilaksanakan melalui
“Veteran” Yogyakarta menuju PTN PK-
pencantuman dalam dokumen Rencana
BLU. UPN “Veteran” Yogyakarta sebagai
Strategis UPN “Veteran” Yogyakarta
bagian dari Kementerian Pendidikan dan
dan adanya dukungan anggaran secara

Membangun Model Budaya Organisasi ...| Hastho Joko Nur Utomo dkk | 33
Kebudayaan dan secara historis tidak bisa Daftar Pustaka
dilepaskan dari Kementerian Pertahanan, Buku
maka budaya organisasi yang dibangun George, Jennifer dan R Jones. 2012.
juga perlu memperhatikan budaya kedua Understanding and Managing
kementerian tersebut. Organizational Behavior. New Jersey:
Pearson Education, Inc.
Berdasarkan hal tersebut budaya Kreitner, Robert, & Kinicki, Angelo. 2007.
organisasi yang perlu dikembangkan Organizational Behavior. 7th ed. New
York: McGraw-Hill Inc.
adalah: Disiplin, Kejuangan, Kreativitas,
Unggul, Cinta Tanah Air, Sadar berbangsa Marzuki, M. Thamrin. 2016. Tataran Dasar Bela
Negara. Buku Ajar tentang Bela Negara.
dan Bernegara, Yakin Pancasila sebagai Jakarta: Ditjen Pohan, Kemhan RI.
Dasar Negara, Rela Berkorban demi Nawawi, Hadari. 2007. Manajemen Sumber
Bangsa dan Negara, Memiliki Kemampuan Daya Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada
Awal Bela Negara, Kejujuran dan University Press.

Integritas, Pembelajar, serta Menjunjung Ndraha, Taliziduhu. 2003. Teori Budaya


Organisasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Meritokrasi. Dengan adanya kejelasan
Robbins, Stephen and Mary Coulter. 2012.
secara definisi, indikator dan perilaku Management. Eleventh Edition. United
yang harus dilakukan pegawai diharapkan States of America: Pearson Education
budaya organisasi tersebut bisa difahami Limited.

dan dijalankan oleh semua pegawai. Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi.
Edisi Sepuluh. Diterjemahkan oleh Drs.
Agar rumusan budaya organisasi Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga.
menjadi karakteristik UPN “Veteran” Winardi, J. 2006. Manajemen Perubahan
Yogyakarta dan menjadi dasar perilaku (Management of Change). Kencana
Prenada Media Group. Jakarta.
pegawainya, maka perlu dilakukan
beberapa upaya yaitu: keterlibatan
stakeholders dalam penyusunan Jurnal
rumusan budaya organisasi, sosialisasi Ahmed, M., & Shafiq, S. 2014. “The
Impact of Organizational Culture on
yang masif, adanya dukungan anggaran Organizational Performance: A Case
dalam penegakan budaya organisasi, Study Of Telecom Sector”. Global
Journal of Management & Business
perlu dilakukan monitoring secara
Research. Vol. 14, No.3.
berkelanjutan, serta perlu dibangun
Ehtesham U.M, Tahir M.M & Shakil A.M. 2011.
sistem informasi dan sistem reward “Relationship between organizational
and punishment yang mendukung culture and performance management
practices: A Case of University in
terbangunya iklim budaya organisasi yang
Pakistan”. Journal of Competitiveness.
baru. Vol.3. No.4.
Guiso, L., Sapienza, P., Zingales, L. 2013. “The
Value of Corporate Values”. Journal of
Financial Economics. 101.
Tasgit, Y. E., F. K. Şentürk, dan E. Ergün.
2017. “Corporate Culture and Business

34 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | April 2020, Volume 10 Nomor 1


Strategy: Which Strategies Can Be Tinggi Nomor 39 Tahun 2015 tentang
Applied More Easily in Which Culture?” Organisasi dan Tata Kerja Universitas
International Journal of Business and Pembangunan Nasional “Veteran”
Social Science. Vol. 8. No. 6. Yogyakarta.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia,
Makalah Nomor 85 Tahun 2017 Tentang Statuta
Effendi, Sofyan. 2005. “Membangun Budaya Universitas Pembangunan Nasional
Birokrasi Untuk Good Governance”. “Veteran” Yogyakarta
Lokakarya Nasional Reformasi Renstra UPN “Veteran” Yogyakarta 2015-
Birokrasi, Kantor Menteri Negara PAN. 2019.
Road Map Reformasi Birokrasi UPN “Veteran”
Tesis Yogyakarta, 2017.
Prawirodirdjo, S.A. 2007. Analisis Pengaruh RPJP UPN “Veteran” Yogyakarta 2015-2039.
Perubahan Organisasi dan Budaya
Organisasi Terhadap Kepuasan dan
Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Pajak (Penelitian pada Kantor Pelayanan
Pajak Berbasis Administrasi Modern
di Lingkungan Kantor Wilayah Jakarta
Khusus. Tesis Tidak Dipublikasikan.
Semarang : Universitas Diponegoro.

Website
“Budaya Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia”,
dalam https://kemdikbud.go.id/main/
files/download/a016fbed96ccb08,
diakses pada 12 Maret 2020.
Stewart, Douglas, “Growing the Corporate
Culture”, 2010, dari: dalam https://
www.wachovia.com/foundation/v/
index.jsp?vgnextoid=ab411f0776
0 a a 1 1 0 Vg n V C M 1 0 0 0 0 0 4 b 0 d 1 8 7 2
RCRD&vgnextfmt=default, diakses
pada 15 Februari 2020.

Dokumen
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Nomor 39 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta sebagaimana
telah diubah dalam Peraturan Menteri
Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Nomor 28 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri
Riset, Teknologi dan Pendidikan

Membangun Model Budaya Organisasi ...| Hastho Joko Nur Utomo dkk | 35
36 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | April 2020, Volume 10 Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai