Pelindung
IGN Wiratmaja Puja - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Pengarah
M. I. Zukrullah - Wakil Kepala SKK Migas
Budiyantono - Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi
Muhammad Khayam - Direktur Industri Kimia Dasar, Ditjen Basis Industri Manufaktur,
Kemenperin
Sampe L. Purba - Kepala Divisi Komersialisasi Gas Bumi, SKK Migas
Penanggung Jawab
Soerjaningsih – Kepala Subdit Penyiapan Program Minyak dan Gas Bumi
Tim Penyusun
Bayu Satria Pratama Waras Budi Santosa Ana Masura
Jarwo Sanyoto Norita Kuntjoro Putri Yudi Ariyanto
Mahmudah Perwirawati Kanyadibya Kirana Armynas Handyas
Edward Gorasinatra Katia Dewi Septarini Aruman Widodo
Natasha Amelia Sinuhaji Tri Ligayanti Bambang Yasmadi
Hendry Maghribi Chairani Rachmatullah Hadziqul Abror
Ridho Eka Yandra Riza Affiandi Muhammad Mifta Hasan
Syarif Maulana Chaniago Yudha Pandu Dewanata
M. Anas Pradipta Merry Marteighianti
Hak cipta dilindungi undang- undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit.
DAFTAR ISI
Prakata, xii
Pendahuluan
Regulasi Sektor Gas Bumi Nasional, 6
Metode Penyusunan, 10
Penutup
Tantangan dan Solusi, 135
Perbaikan Neraca Gas Bumi Indonesia ke Depan, 138
Lampiran, 139
Pendahuluan
Daftar Gambar
Grafik cadangan gas bumi Indonesia per KKKS, 40
Kebutuhan gas bumi Region III per sektor pengguna tahun 2016-2035, 85
Neraca gas bumi Region III berdasarkan sektor Pengguna tahun 2016-2035, 89
Neraca gas bumi Region V berdasarkan sektor pengguna tahun 2016-2035, 108
Kebutuhan gas bumi Region VI berdasarkan sektor pengguna tahun 2016-2035, 115
Neraca gas bumi Region VI berdasarkan sektor pengguna tahun 2016-2035, 118
Proyeksi kebutuhan gas bumi nasional berdasarkan sektor tahun 2016 – 2035, 124
Proyeksi kebutuhan gas bumi sektor Pupuk & Petrokimia 2016-2035, 126
PDRB Tahun 2010-2015 Menurut Harga Konstan Tahun 2010 (Triliun Rupiah), 16
Proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk Asia Timur dan Pasifik (dalam persen), 19
Diskon harga untuk Industri Tertentu (Permen ESDM No. 40 Tahun 2016), 28
Proyeksi kebutuhan gas bumi per sektor pengguna Region I tahun 2016-2035, 57
Daftar Tabel ix
Cadangan gas bumi per KKKS di Kepulauan Riau (Status Januari 2016), 62
Cadangan gas bumi per KKKS di Jawa Bagian Barat (Status Januari 2016), 64
Perkiraan pasokan gas bumi di Jawa Bagian Barat tahun 2016-2035 (MMSCFD), 68
Cadangan gas bumi per KKKS di Region III (Status Januari 2016), 80
Proyeksi kebutuhan gas bumi berdasarkan sektor pengguna Region III tahun
2016-2035, 84
Cadangan gas bumi per KKKS di Region V (Status Januari 2016), 100
Daftar Tabel xi
PRAKATA
Prakata xiii
SAMBUTAN
Ignasius Jonan
Sambutan xv
Neraca Gas Bumi Indonesia Tahun 2016-2035
BAB I
pendahuluan
Gas bumi merupakan energi primer ketiga yang paling banyak digunakan di
dalam negeri setelah minyak bumi dan batubara. Paradigma pemanfaatan
gas bumi bukan lagi semata-mata sebagai sumber pendapatan negara,
namun gas bumi digunakan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi
nasional. Pemerintah secara agresif terus mendorong pemanfaatan gas
bumi domestik, diantaranya melalui pembangunan infrastruktur gas
bumi.
Pendahuluan
Gas bumi memegang peranan sangat
penting dalam kebijakan bauran
energi (energy mix policy) di Indonesia.
Gas bumi merupakan energi primer
ketiga yang paling banyak digunakan
di dalam negeri setelah minyak bumi
dan batubara. Pemerintah secara
agresif terus mendorong pemanfaatan
gas bumi domestik, diantaranya me-
lalui pembangunan infrastruktur gas
bumi (pipa dan LPG/CNG/LNG) untuk
menstimulasi industri dalam negeri
dan menjaga lingkungan hidup yang
lebih bersih.
Industri Minyak Bumi nasional
sudah dimulai sejak tahun 1871
dengan pemboran Minyak Bumi di
desa Maja di Majalengka, Jawa Barat,
walaupun saat itu belum berhasil
menemukan minyak. Minyak Bumi di-
produksikan pertama kali pada tahun
1883 dari sumur minyak di Telaga Tiga
dan Telaga Said di dekat Pangkalan
Brandan, Sumatera Utara. Namun
pemanfaatan gas bumi di Indonesia
baru dimulai pada awal tahun 1960-
an. Bermula dengan penyaluran gas
bumi melalui pipa dari lapangan gas
bumi PT Stanvac Indonesia di Pendopo,
Sumatera Selatan ke pabrik Pupuk
Sriwidjaja, Pusri-1A di Palembang. Fasilitas kilang LNG Bontang
Pada tahun 1974 Pertamina mulai Sumber : Dok. Badan NGL
memasok gas bumi dari lapangan
di Prabumulih, Sumatera Selatan ke
Pusri II, Pusri III dan Pusri IV. Pada
tahun 1974 Pertamina juga mulai
memasok gas bumi dari lapangan di
daerah Cirebon dan dari lepas pantai terus menurun seiring dengan me-
(offshore) laut Jawa untuk pabrik ningkatnya kebutuhan domestik dari
pupuk, semen, keramik, dan baja, tahun ke tahun. Pemanfaatan gas
serta beberapa pembangkit listrik di bumi domestik naik rata-rata 9% sejak
Jawa Barat dan Cilegon, Banten. tahun 2003 sampai dengan tahun
Pada tahun 1977 Indonesia mulai 2016. Sejak tahun 2013 volume gas
mengekspor gas bumi (LNG) dari bumi untuk memenuhi kebutuhan
kilang Bontang dan disusul pada domestik lebih besar dibandingkan
tahun 1978 dari kilang Arun, sehingga ekspor. Pada tahun 2016 diperkirakan
selama beberapa tahun kemudian gas bumi yang diekspor tinggal 41%
Indonesia sempat menjadi negara dari produksi gas bumi nasional
pengekspor LNG terbesar di dunia. dan tahun depan pasokan gas bumi
Saat ini Indonesia masih menjadi domestik meningkat menjadi 62%.
negara pengekspor gas bumi dalam Pemerintah berkomitmen untuk tidak
bentuk LNG dan gas pipa, namun memperpanjang kontrak penjualan
pasokan gas bumi untuk ekspor LNG ekspor yang telah berakhir masa
Pendahuluan
Metering Regulation Station Tarakan untuk proses produksi, maupun
Sumber : Dok. Ditjen Migas sebagai bahan bakar terutama di
pembangkit-pembangkit listrik yang
sedang berjalan maupun yang akan
dibangun.
Masih ada beberapa temuan gas
bumi yang belum dikembangkan,
Perjanjian Jual Beli gas (PJBG) yang seperti blok/lapangan Jambaran-Tiung
telah ditandatangani sampai tanggal Biru di Cepu, lapangan IDD (Indonesian
31 Desember 2016. Deepwater Development) di perairan
Dengan adanya perbaikan dan pe- Kalimantan Timur, lapangan Abadi
mutakhiran data maka diharapkan di perairan Masela, lapangan Kasuri
Neraca Gas Bumi Indonesia Tahun di Bintuni, Papua Barat, lapangan
2016-2035 ini dapat memberikan Natuna Timur (Natuna D Alpha) di
gambaran yang lebih jelas dan sesuai perairan Natuna, serta beberapa
dengan keadaan yang sebenarnya lapangan-lapangan marjinal yang ter-
serta dapat di-gunakan sebagai acuan sebar di beberapa daerah.
rencana pengembangan bisnis dan Dengan tingginya permintaan
penetapan kebijakan Pemerintah di gas bumi, diperkirakan pada tahun
sektor gas bumi. 2019/2020 Indonesia akan mulai meng-
Neraca Gas Bumi Indonesia Tahun impor gas bumi (LNG). Hal tersebut
2016–2035 mengidentifikasikan bahwa terjadi karena beberapa lapangan di
pasokan gas bumi terus menurun, atas belum dikembangkan pada saat
terutama karena faktor penurunan gas bumi mulai di-butuhkan. Namun
produksi secara alamiah, sedangkan kemungkinan kelangkaan pasokan
permintaan gas bumi terus meningkat gas bumi dan rencana impor akan
sejalan dengan meluasnya pemakaian mundur beberapa tahun disebabkan
gas bumi, baik sebagai bahan baku, dengan menurunnya konsumsi gas
Pendahuluan
Pengecekan meter gas pada jaringan gas ESDM. Direktur Jenderal Minyak dan
rumah tangga Gas Bumi akan melakukan penilaian
Sumber : Dok. Pertamina atas permohonan alokasi tersebut
dan berkoordinasi dengan SKK
Migas. Khusus untuk pemanfaatan
gas suar bakar (flare gas), Direktur
Jenderal Migas atas nama Menteri
f. Industri yang menggunakan ESDM menetapkan alokasi gas dengan
gas bumi sebagai bahan bakar, mempertimbangkan usulan Badan
g. Industri berbasis gas bumi. Usaha Hulu/Kontraktor setelah di-
Alokasi gas bumi untuk ekspor evaluasi oleh SKK Migas.
ditetapkan dengan ketentuan sebagai
Target Pemerintah dalam Bauran
berikut: Energi Nasional
a. Kebutuhan gas bumi konsumen
dalam negeri telah terpenuhi, Kebutuhan energi akan semakin
b. belum tersedianya infra- besar sejalan dengan pertumbuhan
struktur di dalam negeri yang ekonomi nasional. Energi tersebut
memadai, dan hampir semua berasal dari energi
c. Daya beli konsumen dalam fosil. Oleh sebab itu Pemerintah
negeri tidak dapat memenuhi mencanangkan peningkatan peng-
Keekonomian lapangan. gunaan energi baru dan terbarukan,
serta konversi BBM ke BBG.
Tata Cara Penetapan Alokasi Gas
Bumi Pemerintah mematok besarnya
bauran energi pada tahun 2025 yaitu
Pengajuan permohonan penetapan minyak bumi sebesar 25%, batu bara
alokasi gas bumi dapat dilakukan oleh sebesar 30%, gas bumi sebesar 22%,
Badan Usaha Hulu/Kontraktor melalui dan energi baru terbarukan sebesar
SKK Migas atau oleh calon pembeli 23%. Sementara pada tahun 2050
gas bumi melalui Direktur Jenderal minyak bumi ditetapkan sebesar
Minyak dan gas bumi kepada Menteri 20%, batu bara sebesar 25%, gas
BUMD BUMD
BU Niaga Migas Migas BUMN BU Pengolahan
setempat Migas LPG
Setempat
Pendahuluan
Sumber: Ditjen Migas, 2016
Kebijakan Energi Nasional Sesuai PP Nomor 79 Tahun 2014
Minyak
EBT, 23% Minyak Bumi , 20%
Bumi , 25%
EBT, 31%
Pendahuluan 10
serta dari regasifikasi LNG yang telah
mendapatkan kepastian pasokan.
Potential supply adalah perkiraan
volume gas bumi yang PoD-nya belum
diajukan oleh KKKS namun telah
terindikasi memiliki cadangan terbukti
yang diperkirakan ekonomis untuk
dikembangkan dan diproduksikan.
Potential supply gas bumi belum mem-
perhitungkan potensi supply dari gas
metan batu bara (CBM) dan gas serpih
(shale gas).
Seluruh pasokan gas bumi dalam
Neraca gas bumi Indonesia Tahun
2016–2035 telah memperhitungkan
konektivitas pipa transmisi dan
distribusi gas bumi serta infrastruktur
lainnya seperti LNG Receiving Terminal
baik yang berstatus telah terbangun,
sedang dalam proses konstruksi,
maupun masih dalam perencanaan.
Metode Perhitungan Kebutuhan
(Demand)
Kebutuhan gas bumi dalam Neraca
Gas Bumi Indonesia dibagi ke dalam
dua kategori, yaitu berdasarkan status
perjanjian antara produsen-konsumen
dan berdasarkan sektor pengguna.
Berdasarkan status perjanjian
antara produsen dan konsumen, ke-
butuhan gas bumi terbagi menjadi tiga,
yaitu contracted demand, committed
demand dan potential demand.
Contracted demand merupakan
volume kebutuhan gas bumi yang
dihitung berdasarkan Perjanjian Jual Pengisian CNG pada angkutan Bajaj di
Beli gas/gas Supply Agreement (PJBG/ Mobile Refueling Unit (MRU)
GSA) yang sudah ditandatangani, Sumber : Dok. Pertamina
Pendahuluan 12
Neraca Gas Bumi Indonesia Tahun 2016-2035
BAB II
PHE ONWJ
VICO Indonesia
PT. Pertamina EP
BP Berau Ltd.
8.00 1800
1600
7.00
1400
6.00
1200
5.00
1000
BBTUD
7.83
7.92
4.00
7.50
800
7.21
USD/MMBTU
6.10
6.51
6.55
6.49
6.25
6.27
3.00
5.58
5.90
600
5.09
4.85
4.41
4.49
4.37
4.77
2.00
400
3.72
1.00 200
2.07
0.00 0
Sumatera Utara Sumatera Selatan Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Timur Sulawesi
dan Tengah
Li s trik : 124 BBTUD Li s trik : 38 BBTUD
Li s trik : 236 BBTUD
Pupuk : 51 BBTUD Industri : 0.65 BBTUD Li s trik : 316 BBTUD Pupuk : 301 BBTUD Li s trik : 47.33 BBTUD
Pupuk : 190 BBTUD
Industri : 8 BBTUD Industri : 173 BBTUD Industri : 386 BBTUD
Industri : 701 BBTUD Li s trik : 250 BBTUD Pupuk : 69 BBTUD
Li fti ng : 190 BBTUD Pupuk : 60 BBTUD Industri : 164 BBTUD
Industri : 123 BBTUD
Li fti ng : 0.4 6BBTUD
26
Harga gas pipa rata-rata tertimbang Indonesia tahun 2016
sebesar 5,90 US$/MMBTU, industri se-
20
79.40
80
72.31 15.63
14.49
13.82 15
US$/BBL
64.26 13.52 13.95 13.53
61.58 13.38
US$/MMBTU
0 0
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Tahun
30
BAB III
160
140
120
TSCF
100
80
60
40
20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Potensial 48,2 47,4 48,9 49 53,3 42,8
Terbukti 104,7 103,3 101,5 100,3 98 101,2
Total 152,9 150,7 150,4 149,3 151,3 144
4.500
58,4%
4.000
3.500
MMSCFD
3.000
2.500 41,6%
2.000
1.500
1.000
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Tahun
Domestik Ekspor
Sumber: SKK Migas, 2016
45.000,0
40.000,0
35.000,0
30.000,0
25.000,0
BSCF
20.000,0
15.000,0
10.000,0
5.000,0
-
Chevron
EMOI / Total E&P PT. Medco E&P
BP Inpex Masela Pertamina EP ConocoPhilips Pasific ENI JOB PMTS
Pertamina Indonesie Malaka
Indonesia
Potensial - 6.385,4 4.814,0 6.084,6 6.509,0 1.397,1 1.991,6 3.356,5 1.890,6 499,2
Terbukti 46.000,0 12.545,8 11.920,0 9.069,2 5.008,5 2.981,1 2.236,7 325,5 800,3 1.698,5
Total 46.000,0 18.931,2 16.734,0 15.153,7 11.517,5 4.378,2 4.228,3 3.682,0 2.690,9 2.197,7
40
41
2.000 120
1.800
100
1.600
1.400
80
1.200
1.000 60
MMSCFD
US$/Barel
800
400
20
200
0 0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Realisasi gas untuk Lifting oil Kontrak gas untuk Lifting Oil Realisasi Kelistrikan
Kontrak Kelistrikan Realisasi Pupuk Kontrak Pupuk
Realisasi Industri Kontrak Industri Harga ICP
Sumber: SKK Migas, Status Mei 2016, diolah
181
LPG Domestik
181
LPG Domestik 420
2.63% LNG Domestik
420
LNG 2020
LNG Ekspor
2020
Domestik
Kelistrikan
6.10% Ekspor Gas 867
15.71%
Pipa 803
BBG 9
Transportasi 4
Pupuk 3.51
9.95% City Gas 3
LNG Ekspor
321
Industri 1445
1493
Pupuk 776
Industri
685
21.68%
Kelistrikan 1190
Ekspor Gas Pipa 1082
11.67%
0 500 1000 1500 2000 2500
BBTUD
BBG Transportasi
0.05% Lifting Minyak
City Gas Kontrak Berjalan (BBTUD) Realisasi (BBTUD)
0.04% 2.83%
Secara umum neraca gas bumi Region I (Aceh & Sumut), Region II
(Sumbagteng, Sumbagsel, dan Jawa Bagian Barat), Region III (Jateng &
DIY), dan Region IV (Jatim & Bali) dalam jangka panjang menunjukkan
posisi shortage. Sedangkan Region V (Kalimantan) dan Region VI (Papua,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Sulawesi) menunjukkan posisi surplus.
Besarnya aktivitas ekonomi dengan tingkat pertumbuhan di rata-rata
5%/tahun di Region I, II, III dan IV belum mampu dipenuhi dari cadangan
yang ada sehingga memerlukan pasokan dari wilayah lain.
Pasokan dari Medco direncanakan nomi di dua provinsi ini tidak cukup
akan dimulai (first gas-in) pada tahun menggembirakan dalam 5 tahun ter-
2018 sebesar 57 MMSCFD dan pada ta- akhir, yaitu sebesar 2,11% untuk NAD
hun 2019 naik (ramp-up) menjadi 60 dan 4,48% untuk Sumatera Utara.
MMSCFD sampai 2027, setelah itu tu- Angka ini masih di bawah rata-rata
run menjadi 7 MMSCFD pada tahun pertumbuhan ekonomi nasional yang
2035. mencapai 5,64%. Turunnya harga
Saat ini lapangan gas bumi EMP- komoditas Migas dan produk ber-
Gebang sedang tidak berproduksi. basis SDA seperti karet dan sawit
Pasokan dari EMP Gebang diperkira- menjadikan pertumbuhan ekonomi
kan mulai masuk pada tahun 2018 NAD turun menjadi -0,72% di tahun
sebesar 6 MMSCFD, pada tahun 2019 2015 sedang pertumbuhan ekonomi
ramp-up sebesar 12 MMSCFD dan Sumatera Utara di tahun yang sama
setelah itu mengalami penurunan. hanya mencapai 5,10%.
Pasokan dari ENI diperkirakan masuk Pusat-pusat pertumbuhan di ke-
tahun 2020 sebesar 65 MMSCFD, ramp dua provinsi ini terletak di jalur
up menjadi 86 MMSCFD dan setelah timur Sumatera meliputi Banda Aceh,
itu mengalami penurunan. Lhokseumawe, Belawan, Medan dan
Tanjung Balai. Kota Medan dan se-
Kebutuhan Gas Bumi
kitarnya merupakan wilayah sentra
pertumbuhan industri disamping
Kondisi Ekonomi
Lhokseumawe dan Tanjung Balai.
Provinsi NAD dan Sumatera Utara Infrastruktur gas bumi terletak di
merupakan dua provinsi di ujung jalur Lhokseumawe– Belawan–Medan.
utara pulau Sumatera dengan PDRB Untuk memenuhi kebutuhan gas bumi
cukup besar. Pada tahun 2015 PDRB di kawasan industri Sei Mangkei, saat
provinsi NAD atas harga berlaku men- ini sedang dibangun jaringan gas bumi
capai 129,2 Triliun Rupiah sedangkan dari Belawan ke Sei Mangkei.
provinsi Sumatera Utara mencapai
Konsumen Pengguna Gas Bumi
571,7 Triliun Rupiah, atau sebesar
1,1% dan 4.9% dari PDRB nasional Wilayah Lhokseumawe, Medan
(dengan Migas). Pertumbuhan eko- dan sekitaranya merupakan wilayah
komersial (PGN & Pertamina) sebesar di Region I ini dibagi menjadi tiga
10 MMSCFD, pupuk & petrokimia periode, yaitu tahun 2016, tahun 2017-
sebesar 62 MMSCFD dan rumah tangga 2022, dan tahun 2023-2035.
sebesar 0,5 MMSCFD.
Profil Neraca Tahun 2016
Proyeksi Kebutuhan Gas Bumi 2016-
Besarnya pasokan gas bumi
2035
(supply) Region I sebesar 172 MMSCFD
Kebutuhan gas bumi Region I yang seluruhnya merupakan existing
diperkirakan meningkat dalam 20 supply. Kebutuhan gas bumi region
tahun ke depan seiring dengan tum- ini sebesar 217 MMSCFD yang terdiri
buhnya ekonomi di kawasan ini yang dari contracted demand sebesar 204
diperkirakan rata-rata mencapai 5% MMSCFD, committed demand sebesar
per tahun. Sektor listrik tetap menjadi 4 MMSCFD, serta potential demand
pengguna terbesar yaitu mencapai sebesar 9 MMSCFD.
137 MMSCFD pada tahun 2016 dan Existing supply Region I berasal
menjadi 248 MMSCFD pada tahun dari lapangan milik PHE NSO-NSB,
2025 sampai tahun 2035. Kebutuhan lapangan Pertamina EP Asset 1, serta
gas bumi untuk sektor listrik ini LNG dari Tangguh melalui Terminal
sesuai dengan RUPTL PLN 2016-2025, Regasifikasi Arun. Existing supply
sedangkan kebutuhan gas bumi pada gas bumi melalui pipa di wilayah
tahun 2026-2035 diasumsikan tetap. NAD saat ini hanya berasal dari PHE
Kebutuhan gas bumi sektor pupuk NSO-NSB sebesar 59,6 MMSCFD yang
& petrokimia pada tahun 2016 sebesar dimanfaatkan untuk memenuhi ke-
62 MMSCFD dan meningkat menjadi butuhan pabrik Pupuk Iskandar
115 MMSCFD pada kurun waktu 2017- Muda (PIM) dan pembangkit listrik
2035 dengan akan dioperasikannya Kertas Kraft Aceh (KKA), kebutuhan
pabrik PIM 2. jaringan gas untuk rumah tangga di
Kebutuhan gas bumi untuk sektor Lhokseumawe dan Lhoksukon, serta
industri diperkirakan tumbuh menjadi disalurkan untuk industri di Medan
28 MMSCFD pada tahun 2025 dan 47 dan sekitarnya dengan memanfaatkan
MMSCFD pada tahun 2035, potensi ruas pipa Arun-Belawan.
pertumbuhan industri berasal dari Sementara existing supply melalui
PGN untuk kawasan industri Tanjung pipa di region Sumatera bagian Utara
Morawa, industri Binjai, Kawasan saat ini sebesar 5,2 MMSCFD yang
Industri Medan (KIM), dan Kawasan bersumber dari Pertamina EP Asset 1
Ekonomi Khusus Sei Mangkei. yang dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan industri.
Neraca Gas Bumi Region I
Sedangkan existing supply lainnya
Pembahasan terkait kesetimbang- berasal dari LNG Tangguh melalui
an pasokan dan permintaan gas bumi Terminal Regasifikasi Arun sebesar
400
350
300
250
MMSCFD
200
150
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
58
12 kargo dari LNG Tangguh untuk ke- sebesar 65 MMSCFD dan meningkat
listrikan di Sumatera Utara. menjadi 86 MMSCFD pada tahun 2022.
Dengan demikian total existing supply
Profil Neraca Tahun 2017-2022
dan project supply gas pipa di region
Existing supply pada periode 2017- NAD dan Sumut akan dapat meme-
2019 meningkat, yang berasal dari nuhi kebutuhan contracted demand
peningkatan produksi lapangan PHE dan committed demand gas bumi
NSO serta bertambahnya pasokan mulai tahun 2018.
LNG dari Tangguh. Pada tahun 2018 Alokasi LNG sebesar 15 kargo dari
terjadi peningkatan project supply Tangguh disiapkan untuk pemenuhan
karena onstream-nya Lapangan Alur contracted demand dan committed
Siwah, Alur Rambong, dan Julu Rayeu demand industri, dan pelaksanaan
(Medco E&P Malaka) dengan produksi program penyediaan tenaga listrik
sebesar 57 MMSCFD serta Lapangan 35.000 MW di wilayah NAD dan
Gebang (EMP Gebang Ltd.) sebesar 6 Sumatera Utara serta mengantisipasi
MMSCFD. keterlambatan onstream gas bumi
Untuk potential supply, PHE NSO- dari project yang sedang berjalan.
NSB meningkatkan produksi sebesar
Profil Neraca Tahun 2023-2035
43 MMSCFD pada tahun 2017-2019
serta pada tahun 2022 sebesar 101 Potensial supply PHE NSO-NSB
MMSCFD. Pada tahun 2020 lapangan pada tahun 2023 sebesar 103 MMSCFD,
Jambu Aye Utara (ENI Kruen Mane) namun jumlah ini terus mengalami
mulai beroperasi dengan produksi penurunan setiap tahunnya hingga
42 MMSCFD pada tahun 2030, serta 28
MMSCFD pada tahun 2035.
Potensial demand Region I ini terus
meningkat terutama sektor industri
dan listrik. Untuk memenuhi seluruh
“
kebutuhan gas (contracted, committed
dan potential demand), diharapkan
Dari konsumen pengguna dapat dipenuhi dari penambahan
gas bumi Region I, total alokasi LNG.
kebutuhan gas bumi tahun Neraca Gas Bumi Region I
2016 diperkirakan mencapai Berdasarkan Sektor Pengguna
217 MMSCFD dengan porsi Komposisi kebutuhan gas bumi
terbesar pengguna menurut Region I per sektor menunjukkan
sektor adalah sebagai bahwa sektor listrik membutuhkan
gas bumi terbesar, kemudian disusul
berikut: own used Terminal
sektor pupuk dan petrokimia. Sektor
Regasifikasi Arun sebesar 8 industri cenderung stagnan. Peng-
MMSCFD, listrik sebesar 137 gunaan untuk sektor transportasi dan
MMSCFD, industri & komersial rumah tangga masih sangat minim.
(PGN & Pertamina) sebesar 10 Pada periode 2019-2022 total supply
akan mampu memenuhi kebutuhan
MMSCFD, pupuk & petrokimia
gas bumi sektor pupuk dan petrokimia,
sebesar 62 MMSCFD dan serta listrik. Kemudian total supply
rumah tangga sebesar 0,5 akan menurun secara bertahap dan
MMSCFD. tidak mampu mencukupi kebutuhan
sektor listrik, untuk itu diperlukan
pasokan gas dari luar dengan cara
penambahan alokasi LNG baik dari
kiriman region lain maupun impor.
450
400
350
300
250
MMSCFD
200
150
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Contracted Demand Committed Demand Potential Demand
60
Neraca gas bumi Region I tahun 2016-2035
61
500
450
400
350
300
250
MMSCFD
200
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Lifting minyak & Own Used Pupuk & Petrokimia Listrik
Industri & komersial Transportasi & Rumah Tangga Existing Supply
Project Supply Potential Supply
Sumber : Ditjen Migas, 2016
Cadangan gas bumi per KKKS di Kepulauan Riau (Status Januari 2016)
Besar Cadangan
Kontraktor KKS Blok
(BSCF)
Premier Oil Natuna Sea, B.V. Natuna Sea Block A 1.738,7
Star Energy (Kakap), Ltd. Kakap 182,5
Konsorsium EMOI-Pertamina North East Natuna 46.000,0
South Natuna Sea Block
ConocoPhillips Indonesia, Inc. 1.882,1
“B”
Total Cadangan 49.803,3
Sumber: Ditjen Migas, 2016
Cadangan gas bumi per KKKS di Jawa Bagian Barat (Status Januari 2016)
Kontraktor KKS Blok Besar Cadangan (BSCF)
CNOOC SES, Ltd. South East Sumatra 284,2
PT Pertamina E&P Asset 3 Indonesia 4.413,1
PT Pertamina Hulu Energi ONWJ Offshore North West Java 1.602,4
Total Cadangan 6.299,7
Sumber: Ditjen Migas, 2016
4.000
3.000
MMSCFD
1.000
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Existing Supply Project Supply Potential Supply Domestic Potential supply impor
Perkiraan pasokan gas bumi di Jawa Bagian Barat tahun 2016-2035 (MMSCFD)
Tahun
Pasokan
2016 2020 2025 2030 2035
Existing 596 741 426 320 265
No Gas Pipa 447 317 213 107 52
1 PT Pertamina Asset 3 + Mitra 248 169 77 3 3
2 PHE ONWJ 138 90 104 86 49
3 CNOOC 61 58 32 17 -
No LNG 149 425 214 214 214
1 FSRU NR 140 140 - - -
2 FSRU Jawa Barat (NR atau Penggantinya) - 214 214 214 214
3 FSRU Lampung 9 71 - - -
Project 91 457 494 377 236
No Gas Pipa 82 265 173 56 43
1 PT Pertamina EP (POFD Incremental) 79 192 141 44 43
2 PHE ONWJ - 71 31 12 -
3 KSO PTM - PD Migas Kota Bekasi 3 2 1 - -
No LNG 9 192 321 321 192
1 FSRU NR (melalui kontrak Pertamina) 9 - - - -
2 FSRU NR (Uncommitted ENI) - - 129 129 -
3 FSRU Lampung - - - - -
4 FSRU Jawa 1 - 192 192 192 192
Potential - 1.319 2.434 2.105 2.417
No LNG - 1.319 2.434 2.105 2.417
1 Energi Dian Kemala - 150 150 150 150
2 Pertamina Bojanegara - 500 500 500 500
3 Nusantara Energy (NEPI) - - 800 800 800
4 Regas baru - 1.245 1.668 460 1.882
Total Pasokan 687 3.094 4.038 2.608 3.833
Sumber: Ditjen Migas, 2016
“
dan Mundu.
Selain pasokan gas bumi d. Transportasi (PGN dan Pertamina
untuk BBG Jabodetabek)
dari lapangan yang ada, Region e. Gas kota (DKI Jakarta, Bekasi,
II saat ini juga dipasok dengan Depok, Bogor, Cirebon, Subang).
LNG yang didatangkan dari Dari konsumen pengguna gas
Bontang dan Tangguh melalui di atas, total kebutuhan gas tahun
FSRU Nusantara Regas dan 2016 diperkirakan mencapai 2.107,7
MMSCFD dengan porsi terbesar
dari Tangguh melalui FSRU pengguna menurut sektor pengguna
Lampung. adalah: listrik sebesar 975 MMSCFD,
industri & komersial sebesar 1.005
MMSCFD, pupuk sebesar 99 MMSCFD
serta transportasi dan rumah tangga
sebesar 28 MMSCFD.
Proyeksi Kebutuhan Gas Bumi 2016- Sumatera Bagian Tengah dan Selatan
2035
Kebutuhan gas bumi di wilayah
Perkembangan kebutuhan gas ini diperkirakan meningkat dalam
bumi di wilayah ini tidak merata 20 tahun ke depan seiring dengan
antara wilayah satu dengan yang lain- tumbuhnya perekonomian di kawasan
nya. Pada pembahasan ini, Region tersebut yang diperkirakan rata-rata
II dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu mencapai 5% per tahun. Sektor listrik
Wilayah Kepulauan Riau, Sumatera menjadi pengguna terbesar yaitu
Bagian Tengah dan Selatan, serta Jawa mencapai 346 MMSCFD pada tahun
Bagian Barat. 2016, meningkat menjadi 550 MMSCFD
pada tahun 2025 dan menjadi 570
Kepulauan Riau MMSCFD pada tahun 2035.
Kebutuhan gas bumi domestik Sedangkan sektor industri juga
wilayah ini diperkirakan meningkat terus akan meningkat dari tahun 2016
dalam 20 tahun ke depan seiring sebesar 184 MMSCFD, pada tahun
dengan tumbuhnya perekonomian di 2025 menjadi sebesar 396 MMSCFD
kawasan ini yang diperkirakan rata- dan pada tahun 2035 menjadi sebesar
rata mencapai 5% per tahun serta 398 MMSCFD. Gas bumi untuk lifting
program pemerintah pengadaan minyak bumi diperkirakan terus me-
energi listrik 35.000 MW. Sektor listrik nurun dari 117 MMSCFD pada tahun
menjadi pengguna terbesar yaitu 2025 menjadi 67 MMSCFD pada tahun
mencapai 162 MMSCFD pada tahun 2035, seiring dengan penurunan
2025 sampai tahun 2035. Kebutuhan produksi minyak Chevron Pasific
gas bumi sektor industri juga terus Indonesia (CPI). Kontrak ekspor gas
meningkat dari 90 MMSCFD pada bumi ke Singapura akan berakhir
tahun 2025 menjadi 106 MMSCFD pada tahun 2023.
pada tahun 2035.
Proyeksi kebutuhan gas bumi berdasarkan sektor pengguna di Sumbagtengsel tahun 2016-2035
No Sektor Pengguna 2016 2020 2025 2030 2035
1 Lifting Minyak & Own Used 190 145 117 92 67
2 Pupuk & Petrokimia 242 242 208 208 208
3 Listrik 346 443 550 560 570
4 Industri dan komersial 184 361 396 397 398
5 Transportasi dan RT 8 8 9 9 15
6 Ekspor Luar Negeri 368 368 - - -
Total 1.338 1.567 1.280 1.266 1.258
Sumber : Ditjen Migas, 2016
4.000
3.000
MMSCFD
2.000
1.000
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Ekspor Luar Negeri Lifting Minyak & Own Used Pupuk & Petrokimia Listrik Industri & komersial Transportasi & RT
74
Neraca Gas Bumi Region II Pengisian CNG pada kendaraan pribadi
di SPBG
Kepulauan Riau
Sumber : Dok. Pertamina
Profil Neraca Tahun 2016
Pasokan gas bumi existing di Kepri
sebesar 404 MMSCFD. Sementara
kebutuhan gas bumi region ini se-
besar 671 MMSCFD yang terdiri
dari contracted demand sebesar 650 205 MMSCFD pada tahun 2022. Namun
MMSCFD, committed demand sebesar project supply mengalami peningkatan
10 MMSCFD, serta potential demand mulai tahun 2018 dari Premier Oil
sebesar 11 MMSCFD. Kepulauan Riau (lapangan Gajah Putri, Byson, Iguana),
mendapat pasokan gas bumi dari dengan perkiraan pasokan sebesar 58
Sumatera Bagian Tengah dan Selatan. MMSCFD dan pada tahun 2019 dari
Existing supply yang berasal ConocoPhilips (lapangan Buntal dan
dari perairan Natuna, yaitu dari West Belut) mulai beroperasi dengan
ConocoPhilips East Natuna Blok B, pasokan sebesar 58 MMSCFD.
Premier Oil Blok A, serta Star Energy Contracted demand di Kepulauan
Blok Kakap saat ini sudah terkontrak Riau hampir seluruhnya untuk tujuan
untuk ekspor, serta sebagian kecil ekspor. Contracted demand pada
untuk kebutuhan kelistrikan dan tahun 2017 sebesar 642 MMSCFD dan
industri di Batam. turun menjadi 568 MMSCFD pada
tahun 2022. Contracted demand untuk
Profil Neraca Tahun 2017-2022
industri di wilayah ini sebesar 60
Pada periode 2017-2022, existing MMSCFD sampai dengan tahun 2019.
supply menurun setiap tahunnya, pada Sementara contracted demand untuk
tahun 2017 dari pasokan gas bumi kelistrikan di Batam pada tahun 2017
sebesar 435 MMSCFD turun menjadi sebesar 22 MMSCFD dan meningkat
5.000
4.000
3.000
MMSCFD
1.000
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Domestic Contracted Demand Export Contraced Demand Committed Demand
Potential Demand Existing Supply Project Supply
Potential Supply Domestic Potential supply impor
Sumber : Ditjen Migas, 2016
5.000
4.000
3.000
MMSCFD
2.000
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Ekspor Luar Negeri Lifting Minyak & Own Used Pupuk & Petrokimia Listrik
Industri & komersial Transportasi & RT Existing Supply Project Supply
Potential Supply Domestic Potential supply impor
Sumber : Ditjen Migas, 2016
Cadangan gas bumi per KKKS di Region III (status Januari 2016)
Kontraktor KKS Blok Besar Cadangan (BSCF)
Petronas Carigali Muriah, LTD. Muriah 396,4
Sumber: Ditjen Migas, 2016
“
sektor industri pengolahan, sektor
Pasokan gas bumi Region III pertanian, kehutanan, dan perikanan
serta sektor perdagangan.
digunakan untuk memenuhi Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
kebutuhan gas bumi di region ini terletak di jalur pantai
pembangkit listrik Tambak utara Jawa Tengah, serta Yogyakarta
Lorok, industri, transportasi, dan Cilacap. Wilayah Kendal, Demak,
Semarang, dan Ungaran merupakan
serta jaringan gas rumah
basis industri berat sedangkan
tangga di Semarang dan Blora. wilayah Pekalongan, Tegal, Solo dan
Jogja merupakan pusat industri kecil
dan menengah (tekstil). Wilayah
Cilacap tumbuh berkat keberadaan
450
400
350
300
250
MMSCFD
200
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Proyeksi Kebutuhan Gas Bumi 2016- Kebutuhan gas bumi pada tahun
2035 2019 meningkat dari 326 MMSCFD
menjadi 339 MMSCFD pada tahun
Kebutuhan gas bumi Region 2022. Akan ada dua pembangkit listrik
III diperkirakan meningkat dalam berbasis gas bumi yang beroperasi,
20 tahun ke depan seiring dengan yaitu PLTMG Karimun Jawa pada
450
400
350
300
250
MMSCFD
200
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Lifting minyak & Own Used Pupuk & Petrokimia Listrik Industri & komersial Transportasi & Rumah Tangga
Sumber : Ditjen Migas, 2016
Kebutuhan gas bumi Region III berdasarkan sektor pengguna tahun 2016-2035
Neraca Gas Bumi per Region
86
Peta konsumen besar gas bumi Region III
87
500
450
400
350
300
250
MMSCFD
200
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Contracted Demand Committed Demand Potential Demand
Existing Supply Project Supply Potential Supply
Sumber : Ditjen Migas, 2016
450
400
350
300
250
MMSCFD
200
150
50
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Neraca gas bumi Region III berdasarkan sektor pengguna tahun 2016-2035
Cadangan gas bumi per KKKS di Region IV (status Januari 2016)
Besar Cadangan
Kontraktor KKS Blok
(BSCF)
Camar Resources Canada, Inc. Bawean 43,2
Mobil Cepu Ltd Cepu 202,7
Husky Cnooc Madura Ltd. Madura Strait Area 900,5
Kangean Energy Indonesia, Ltd. Kangean 1.546,0
Lapindo Brantas, Inc. Brantas 91,1
PT Pertamina EP Asset 4 550,6
PT Pertamina Hulu Energi WMO West Madura 540,3
JOB Pertamina - Petrochina East Java Tuban 66,2
Saka Energi (Pangkah) Pangkah 667,7
Madura Offshore,
Santos Pty. Ltd. 139,5
Sampang
Petronas Carigali Ketapang II Ltd Ketapang 115,8
Krisenergy (Satria), Ltd. Bulu 479,6
Total Cadangan 5.343,2
Sumber: Ditjen Migas, 2016
total cadangan gas bumi di region ini MBH dan MAC-MDK akan mulai ber-
sebesar 5,34 TSCF yang merupakan operasi sehingga produksinya menjadi
penjumlahan dari cadangan terbukti 294 MMSCFD.
dan cadangan potensial. Kangean Pada tahun 2019 diperkirakan
Energi Indonesia merupakan KKKS gas bumi dari Kris Energy (Lapangan
dengan cadangan terbesar dengan Lengo) akan mengalir 47 MMSCFD.
jumlah cadangan 1,55 TSCF, kemudian Di tahun yang sama EMCL (Lapangan
disusul oleh Husky CNOOC Madura Jambaran-Tiung Biru) juga akan mulai
Ltd. dengan cadangan sebesar 0,90 beroperasi dengan produksi sebesar
TSCF serta PT Pertamina EP Asset 4 124 MMSCFD yang akan meningkat
dengan cadangan 0,55 TSCF. menjadi 172 MMSCFD pada tahun
2021-2035.
Proyeksi Pasokan Gas Bumi 2016-2035
Gas bumi Jambaran-Tiung Biru
Pasokan gas bumi di Region IV pada (yang telah dialokasikan ke Pertamina)
tahun 2016 mencapai 515 MMSCFD. dan dari lapangan Lengo sampai saat
Pasokan terbesar berasal dari Kangean ini belum memiliki pembeli.
Energi Indonesia 216 MMSCFD disusul Terdapat potensial supply dari PHE
Santos sebesar 113 MMSCFD, PHE WMO mulai tahun 2022 sebesar 24
WMO sebesar 98 MMSCFD, serta Saka MMSCFD dan meningkat menjadi 101
Pangkah sebesar 43 MMSCFD. MMSCFD pada tahun 2027.
Existing supply pada tahun 2018
Kebutuhan Gas Bumi
sebesar 458 MMSCFD dan menurun
menjadi 19 MMSCFD di tahun 2028.
Kondisi Ekonomi
Pada tahun 2017 Husky CNOOC
Madura Ltd. sudah mulai beroperasi Jawa Timur merupakan provinsi
dengan produksi sebesar 100 MMSCFD yang memiliki PDRB terbesar kedua
yang berasal dari Lapangan Madura setelah DKI Jakarta yaitu sebesar
BD. Pada tahun 2019 lapangan MDA– 14,5% (1.690 Trilyun Rupiah) dari
1.000
800
600
MMSCFD
400
200
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
92
Perkiraan pasokan gas bumi Region IV tahun 2016-2035 (MMSCFD)
Tahun
Pasokan
2016 2020 2025 2030 2035
No Existing 515 278 82 - -
1 PHE WMO 98 92 28 - -
2 Kangean Energi Indonesia 216 131 49 - -
3 Lapindo 8 9 - - -
4 SANTOS 113 - - - -
5 SAKA Pangkah 43 19 3 - -
6 Pertamina EP - Poleng 15 8 1 - -
JOB Pertamina - PetroChina East Java (JOB
7 2 - - - -
PPEJ)
8 Petronas (Bukit Tua) 20 19 - - -
No Project - 541 445 319 166
1 Husky CNOOC Madura Ltd - 294 226 100 -
2 PEPC Tiung Biru - Jambaran - 172 172 172 162
3 PHE WMO Incl. Integrated POD - 29 - - -
4 Kris Energy - Lapangan Lengo - 47 47 47 4
No Potential - 129 475 728 886
1 PHE WMO - - 92 - -
2 RT JATIM - 129 383 728 886
Total Pasokan 515 948 1.001 1.047 1.052
Sumber: Ditjen Migas, 2016
PDRB Nasional (tahun 2015). Per- iv. PLTGU Perak / Jawa Bali 2
tumbuhan ekonomi di provinsi ini (rencana)
cukup menggembirakan dalam 5 v. PLTGU Jawa 5 (rencana)
tahun terakhir, yaitu sebesar 5,38%. vi. PLTGU Grati Blok 3 (rencana)
Sektor yang menyumbang PDRB c. Industri & Komersial
terbesar adalah industri pengolahan, Sektor industri dan komersial
perdagangan, serta sektor pertanian, mendapat gas bumi melalui
kehutanan, dan perikanan. Pusat- beberapa Badan Usaha Niaga, di-
pusat pertumbuhan ekonomi region antaranya: PGN, Pertagas Niaga,
ini terletak di Surabaya, Sidoarjo, Indogas Kriya Dwiguna, dan BUMD
Gresik, Mojokerto, Pasuruan, dan Gresik Migas.
Tuban. d. Transportasi (Pertamina dan PGN)
e. Gas kota (Surabaya dan Sidoarjo).
Konsumen Pengguna Gas Bumi
Dari konsumen pengguna di atas,
Wilayah di Jawa Timur yang total kebutuhan gas bumi tahun 2016
menjadi pusat industri adalah Sura- diperkirakan mencapai 661 MMSCFD
baya, Sidoarjo, Gresik, dan sekitarnya. dengan porsi terbesar berdasarkan
Beberapa konsumen besar gas bumi di sektor pengguna adalah listrik sebesar
Jawa Timur antara lain adalah: 406 MMSCFD, industri & komersial
a. Petrokimia Gresik sebesar 177 MMSCFD, pupuk dan
b. Listrik : petrokimia sebesar 65 MMSCFD serta
i. PLN Gresik transportasi dan rumah tangga se-
ii. PLN Grati besar 12,6 MMSCFD.
iii. PLTGU Jawa 3 – IPP (rencana)
Proyeksi Kebutuhan Gas Bumi 2016- Kangean) sebesar 216 MMSCFD, PHE
2035 WMO (Blok West Madura Offshore)
sebesar 98 MMSCFD, Santos (Blok
Kebutuhan gas bumi Region IV Madura offshore dan Sampang) sebesar
diperkirakan mengalami peningkatan 113 MMSCFD, Saka Energi Pangkah
dalam 20 tahun ke depan seiring (Blok Ujung Pangkah) sebesar 43
dengan tumbuhnya perekonomian di MMSCFD, Petronas Ketapang sebesar
kawasan ini yang diperkirakan rata- 20 MMSCFD, serta dari beberapa KKKS
rata mencapai lebih dari 5% per tahun. seperti Pertamina EP (Poleng), JOB PPEJ
Sektor listrik tetap menjadi pengguna (Sukowati dan Mudi), dan Lapindo
terbesar yaitu mencapai 536 MMSCFD Brantas (Tanggulangin dan Wunut).
pada tahun 2020 dan meningkat Pasokan gas ini dimanfaatkan untuk
menjadi 614 MMSCFD tahun 2035. memenuhi kebutuhan Petrokimia
Sedangkan sektor industri juga Gresik, PLN di Jawa Timur, Industri,
tumbuh dengan kebutuhan gas bumi transportasi, dan jaringan gas rumah
sebesar 251 MMSCFD pada tahun 2020 tangga di Surabaya dan sekitarnya,
dan meningkat menjadi 263 MMSCFD serta sebagian kecil dikirim dalam
tahun 2035. bentuk CNG ke Jawa Tengah.
Kebutuhan gas bumi sektor pupuk
Profil Neraca Tahun 2017-2022
dan petrokimia pada tahun 2016 se-
besar 65 MMSCFD dan meningkat Region IV diperkirakan masih akan
menjadi 150 MMSCFD pada tahun mengalami kekurangan gas bumi
2017 dengan beroperasinya pabrik pada tahun 2017-2018. Namun pada
Ammurea II di Petrokimia Gresik. tahun 2019-2022 Region IV mengalami
Diperkirakan mulai tahun 2019 kesetimbangan supply-demand dengan
akan terjadi kelangkaan pasokan gas beroperasinya beberapa lapangan,
bumi, sehingga diperlukan Receiving yaitu Madura Strait (HCML), Jambaran-
Terminal LNG di Jawa Timur. Tiung Biru (EMCL), serta lapangan
Lengo (Kris Energy).
Neraca Gas Bumi Region IV
Selain dari lapangan-lapangan di
Region IV, di tahun 2019 diperkirakan
Profil Neraca Tahun 2016
akan terdapat tambahan pasokan
Existing supply Region IV sebesar LNG sebesar 127 MMSCFD melalui
515 MMSCFD. Sedangkan kebutuhan receiving terminal LNG.
gas bumi sebesar 661 MMSCFD yang
Profil Neraca Tahun 2023-2035
terdiri dari contracted demand 598
MMSCFD dan committed demand 63 Kebutuhan gas bumi di semua
MMSCFD. sektor diproyeksikan akan mengalami
Existing supply Region IV berasal peningkatan sedangkan produksi dari
dari Kangean Energi Indonesia (Blok lapangan-lapangan eksisting terus
1.000
800
600
MMSCFD
400
200
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Lifting Minyak & Own Used Pupuk & Petrokimia Listrik Industri & komersial Transportasi & Rumah Tangga
96
Kebutuhan gas bumi Region IV berdasarkan sektor pengguna tahun 2016-2035
97
1.200
1.000
800
600
MMSCFD
200
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Contracted Demand Committed Demand Potential Demand Existing Supply Project Supply Potential Supply
Sumber : Ditjen Migas, 2016
1.000
800
600
MMSCFD
200
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Lifting Minyak & Own Used Pupuk & Petrokimia Listrik Industri & komersial
Transportasi & Rumah Tangga Existing Supply Project Supply Potential Supply
Sumber : Ditjen Migas, 2016
2.000
1.500
MMSCFD
1.000
500
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Existing Supply Project Supply
102
Perkiraan pasokan gas bumi Region V tahun 2016-2035
Perkiraan pasokan gas bumi Region V tahun 2016-2035 (MMSCFD)
Tahun
Pasokan
2016 2020 2025 2030 2035
No Existing 2.046 700 136 - -
1 Total E&P Indonesie 1572 572 133 - -
2 Chevron Indonesia Company 71 1 - - -
3 VICO Indonesia 287 14 - - -
4 Mubadala Petroleum 100 96 - - -
5 Pertamina EP Asset 5 14 15 - - -
6 Medco PSC Tarakan 1 1 - - -
7 Perusda Benuo Taka 1 - - - -
8 JOB Pertamina Medco Simenggaris - 1 - - -
No Project 67 650 1.114 337 67
1 JOB P M Simenggaris (South Sembakung) 30 30 30 - -
2 Manhattan Kalimantan (MKI) - Lap. Bayan 4 8 - - -
3 Chevron Deep Water (IDD) (KKKS Chevron Rapak) 31 12 825 279 67
4 TEPI - Project - 132 13 1 -
5 Ophir Energy Bangkanai (Kerendan) 2 19 19 19 -
6 ENI - 385 174 8 -
7 Medco - Lapangan South Sebuku - 2 2 - -
8 PHE Nunukan - 60 50 30 -
No Potential - - - - -
Total Pasokan 2.113 1.350 1.251 337 67
Sumber: Ditjen Migas, 2016
Proyeksi kebutuhan gas bumi berdasarkan sektor pengguna Region V tahun 2016-2035
No Sektor Pengguna 2016 2020 2025 2030 2035
1 Lifting minyak dan Own Used 116 41 13 - -
“
VICO Indonesia. Kecenderungan pe-
nurunan ini juga terjadi pada tahun-
Produksi gas bumi dari tahun berikutnya (2018-2022).
Kalimantan Timur sebagian Project supply region ini meng-
besar diolah menjadi LNG alami peningkatan yang berasal
yang diekspor dan dikirim dari pengembangan Blok Mahakam,
lapangan Jangkrik, serta lapangan
region lain, sisanya untuk
IDD Bangka. Project supply ini relatif
industri pupuk dan petrokimia konsisten pada kisaran 600 MMSCFD
di Bontang, kilang RU V hingga tahun 2022. Sementara sampai
Balikpapan, kelistrikan, dan saat ini belum ditemukan adanya
jaringan gas rumah tangga. potential supply untuk Region V.
Pada tahun 2018 terjadi penurunan
export contracted demand dari 857
MMSCFD pada tahun 2017 menjadi
420 MMSCFD pada tahun 2018. Ekspor
gunaan gas bumi untuk own used LNG dari Blok Mahakam akan berakhir
kilang LNG Bontang menurun dengan pada tahun 2020. Namun demikian,
berkurangnya gas bumi yang harus region ini masih memiliki export
diproses menjadi LNG. Pada tahun commited demand dengan sumber gas
2025, kebutuhan gas bumi untuk own bumi berasal dari ENI Muara Bakau
used tinggal 13 MMSCFD. B.V sebesar 105 MMSCFD.
Neraca Gas Bumi Region V Sesuai Profil Neraca Tahun 2023-2035
Kontrak
Pada tahun 2023, project supply
mengalami peningkatan sekitar 350
Profil Neraca Tahun 2016
MMSCFD yang berasal dari peningkat-
Pasokan (supply) gas bumi Region an produksi Indonesian Deepwater
V sebesar 2.113 MMSCFD yang terdiri Development (IDD).
dari existing supply 2.046 MMSCFD Pasokan gas bumi dari lapangan-
dan project supply 67 MMSCFD. lapangan project supply akan meng-
Kebutuhan gas bumi sebesar 1.802 alami penurunan secara bertahap
MMSCFD yang terdiri dari contracted pada periode 2025-2035.
demand 1.728 MMSCFD, committed Sementara itu, existing supply akan
demand 42 MMSCFD, serta potential habis pada tahun 2029 apabila tidak
demand 32 MMSCFD. ditemukan cadangan baru.
Existing supply berasal dari Total
Neraca Gas Bumi Region V
E&P Indonesie sebesar 1.572 MMSCFD,
Berdasarkan Sektor Pengguna
VICO Indonesia sebesar 287 MMSCFD,
Mubadala Petroleum sebesar 100 Pada tahun 2016 LNG untuk ekspor
MMSCFD, Chevron Indonesia Company masih merupakan pengguna ter-
sebesar 71 MMSCFD, serta beberapa besar, disusul oleh sektor pupuk dan
KKKS dengan produksi di bawah 10 petrokimia, sektor listrik dan sektor
MMSCFD. Pasokan ini dimanfaatkan industri.
untuk memenuhi contracted demand Kebutuhan gas bumi sektor listrik
domestik maupun ekspor. meningkat dari 320 MMSCFD pada
tahun 2020 menjadi 376 MMSCFD
Profil Neraca Tahun 2017-2022
pada tahun 2025. Sektor industri me-
Pada tahun 2017 existing supply ningkat dari 63 MMSCFD pada tahun
diperkirakan akan mengalami pe- 2020 sebesar, menjadi 103 MMSCFD di
nurunan menjadi 1.482 MMSCFD tahun 2025, dan menjadi 112 MMSCFD
yang disebabkan oleh penurunan di tahun 2035.
2.000
1.500
MMSCFD
500
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Domestic Contracted Demand Export Contracted Demand Committed Demand Potential Demand Existing Supply Project Supply
Sumber : Ditjen Migas, 2016
2.000
1.500
MMSCFD
1.000
500
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Ekspor luar negeri Ekspor region lain Lifting Minyak & Own Used
108
Neraca Gas Bumi Region VI pada tahun 2026 dengan produksi gas
bumi sebesar 1.200 MMSCFD.
Pasokan Gas Bumi
Proyeksi Pasokan Gas Bumi 2016-2035
Sumber Pasokan Gas Bumi
Produksi gas bumi di Region VI
Region VI meliputi wilayah Bali, pada tahun 2016 mencapai 1.275
Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan MMSCFD yang berasal dari wilayah
Papua. Sulawesi sebesar 296 MMSCFD dan
Sampai saat ini cadangan gas Papua sebesar 979 MMSCFD. Pasokan
bumi baru ditemukan di wilayah gas bumi di Sulawesi berasal dari
Sulawesi, Maluku, dan Papua. Energy Equity Epic Sengkang 79
Sedangkan cadangan gas bumi yang MMSCFD, JOB PHE-Medco Tomori 128
diproduksikan baru dari wilayah MMSCFD, dan Pertamina EP lapangan
Sulawesi dan Papua. Matindok 50 MMSCFD. Pasokan gas
Cadangan gas bumi di wilayah bumi di Papua berasal dari BP Berau
Sulawesi berasal dari JOB PHE- Ltd. 972 MMSCFD, Petrogas Basin
Medco Tomori Sulawesi (JOB PMTS) Ltd. sebesar 6 MMSCFD, serta JOB
sebesar 2,2 TSCF, Pertamina EP Asset 5 PHE-PetroChina Salawati sebesar 0,7
sebesar 1,27 TSCF, Energy Equity Epic MMSCFD.
Sengkang sebesar 407 BSCF, dan JOB Pasokan dari lapangan Kampung
PHE-Medco Simenggaris sebesar 234 Baru (EEES) diperkirakan naik men-
BSCF. jadi 88 MMSCFD pada tahun 2017
Cadangan gas bumi di wilayah serta terus meningkat dan plateu 118
Papua antara lain adalah BP Berau MMSCFD pada tahun 2018 sampai
Ltd. sebesar 18,93 TSCF, Petrogas 2020. Selain itu, Energi Equity Epiq
Basin Ltd. sebesar 74,7 BSCF, dan Sengkang juga memiliki lapangan
JOB PHE-PetroChina Salawati sebesar Wasambo yang masih berstatus
13,9 BSCF. KKKS Genting Oil sedang project supply dan akan berproduksi
meminta persetujuan PoD untuk di tahun 2017.
lapangan Kasuri di Papua Barat. Pasokan gas bumi dari BP Berau
Untuk wilayah Maluku, lapangan Ltd. cenderung konsisten di kisaran
yang akan dikembangkan adalah 1.000 MMSCFD, yaitu pada tahun 2016
Blok Masela oleh Inpex Corporation sebesar 972 MMSCFD, pada tahun 2020
dengan cadangan sebesar 16,73 TSCF. sebesar 925 MMSCFD, pada tahun 2025
Diperkirakan Blok Masela beroperasi sebesar 1.051 MMSCFD, pada tahun
110
4.000
111
3.500
3.000
2.500
2.000
MMSCFD
1.000
500
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Proyeksi kebutuhan gas bumi berdasarkan sektor pengguna Region VI tahun 2016-2035
No Sektor Pengguna 2016 2020 2025 2030 2035
1 Lifting Minyak & Own Used 85 136 168 110 110
2 Pupuk & Petrokimia - 125 125 125 125
3 Listrik 131 405 438 443 442
4 Industri dan komersial 418 417 417 532 532
5 Transportasi dan RT 0,4 0,4 0,5 0,7 0,8
6 Ekspor region lain 169 548 584 1.428 584
7 Ekspor luar negeri 702 651 699 508 143
Total 1.506 2.282 2.430 3.146 1.949
Sumber : Ditjen Migas, 2016
115
3.500
3.000
2.500
2.000
MMSCFD
1.000
500
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Ekspor luar negeri Lifting Minyak & Own Used Pupuk & Petrokimia Listrik
Industri & komersial Transportasi & Rumah Tangga Ekspor region lain
Sumber : Ditjen Migas, 2016
117
3.500
3.000
2.500
2.000
MMSCFD
1.000
500
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
3.500
3.000
2.500
2.000
MMSCFD
1.500
1.000
500
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Ekspor luar negeri Lifting Minyak & Own Used Pupuk & Petrokimia
Listrik Industri & komersial Transportasi & Rumah Tangga
Ekspor region lain Existing Supply Project Supply
Potential Supply
118
Neraca gas bumi Region VI berdasarkan sektor pengguna tahun 2016-2035
BAB v
• TEPI Project: 117 • ChonocoPhilips – Buntal, West Belut: 58 Blok Masela: 1.200
• ENI – Jangkrik: 168 • HCML- MDA & MBH, MAC & MDK: 194
• HCML – BD:100 • EMCL - Jambaran Tiung Biru :124
• Kris Energy - Lengo : 47
• PHE Nunukan : 60
• Genting Oil Kasuri Pte. Ltd. : 172
Catatan: Dalam MMSCFD
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
MMSCFD
4.000
3.000
2.000
1.000
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
122
Peta kebutuhan gas bumi nasional tahun 2016
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
MMSCFD
4.000
3.000
2.000
1.000
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Lifting Minyak & Own Used Pupuk & Petrokimia Listrik Industri & Komersial Transportasi Gas Rumah Tangga
Proyeksi kebutuhan gas bumi nasional berdasarkan sektor pengguna tahun 2016 – 2035
124
Pada tahun 2016 kebutuhan gas sektor Sektor Pupuk dan Petrokimia
ini sebesar 2.324 MMSCFD meningkat
Pabrik pupuk eksisting di Indonesia
menjadi 4.101 MMSCFD pada tahun
adalah Pupuk Iskandar Muda (PIM)
2025 dan 4.119 MMSCFD pada tahun
di Aceh, Pupuk Sriwijaya (Pusri) di
2035.
Palembang, Pupuk Kujang Cikampek
Kebutuhan gas bumi sektor indus-
(PKC), Petrokimia Gresik (PG), serta
tri juga mengalami peningkatan setiap
Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di
tahunnya, yaitu 1.917 MMSCFD pada
Bontang.
tahun 2016 meningkat menjadi 2.547
Pasokan untuk PIM berasal dari
MMSCFD pada tahun 2025 serta 2.747
PHE NSO-NSB dan Medco Blok A yang
MMSCFD pada tahun 2035.
diperkirakan akan mulai menurun
Kebutuhan gas bumi sektor trans-
tahun 2026.
portasi terus meningkat seiring
Pusri IIB akan mendapat pasokan
dengan program konversi BBM ke
tambahan dari Corridor Block yang
BBG yang sudah merambah ke be-
diperkirakan masuk pada tahun 2019,
berapa kota besar di Indonesia. Untuk
menunggu selesainya pembangunan
kebutuhan gas jaringan gas rumah
pipa ruas Grissik-Palembang.
tangga, pemerintah memiliki program
Pada tahun 2021 direncanakan
pembangunan jaringan gas rumah
pabrik pupuk Pusri IIIB mulai ber-
tangga dengan rata-rata pembangunan
operasi. Pengoperasian pabrik pupuk
15.000 sambungan rumah tangga
tersebut dapat mengurangi peng-
setiap tahunnya.
gunaan gas bumi melalui peningkatan
Overview Kebutuhan Gas Bumi Per efisiensi pemakaian gas bumi pabrik
Sektor tersebut.
Untuk kebutuhan gas bumi Pasokan gas bumi untuk pupuk
domestik, sektor listrik merupakan Kujang dari PHE ONWJ akan mulai
sektor dengan kebutuhan gas bumi menurun pada tahun 2021. Kontrak
terbesar, disusul oleh industri, serta dari Pertamina EP akan berakhir pada
pupuk dan petrokimia. tahun 2022.
1.200
1.000
800
MMSCFD
600
400
200
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
5.000
4.500
4.000
3.500
3.000
MMSCFD
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
4.000
3.500
3.000
2.500
MMSCFD
2.000
1.500
1.000
500
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
80
60
MMSCFD
40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
12
10
8
MMSCFD
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
131
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
MMSCFD
3.000
2.000
1.000
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Domestic Contracted Demand Export Contracted Demand Domestic Committed Demand
Potential Demand Listrik PotensialDemand Industri Existing Supply
Project Supply Potential Supply Potential Supply Impor
Sumber : Ditjen Migas, 2016
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
MMSCFD
4.000
3.000
2.000
1.000
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Domestic Contracted Demand Domestic Committed Demand Potential Demand Listrik PotensialDemand Industri
132
Neraca gas bumi Indonesia tahun 2016-2035 (exclude ekspor)
BAB vi
penutup
Penutup
Kebutuhan gas bumi domestik terus
mengalami pertumbuhan seiring
dengan pertumbuhan ekonomi, jum-
lah penduduk serta perubahan pola
konsumsi energi dan preferensi
konsumen. Dalam rangka pemenuhan
kebutuhan ter-sebut Pemerintah terus
berupaya meningkatkan pasokan gas
bumi domestik melalui peningkatan
eksplorasi dan optimalisasi produksi
dari lapangan eksisting. Kontrak-
kontrak ekspor gas bumi yang ber-
akhir juga tidak diperpanjang.
Namun langkah-langkah tersebut
dalam jangka panjang belum dapat
memenuhi kebutuhan dalam negeri
sehingga diperlukan tambahan pasok-
an gas bumi impor berupa LNG.
Pemanfaatan gas bumi me-
merlukan infrastruktur yang memadai
sehingga diperlukan penambahan
jaringan pipa dan penataan wilayah
distribusi yang menjangkau konsumen
secara lebih luas yang merupakan
bagian dari pengembangan pasar gas
bumi domestik.
Beberapa tantangan di atas me- Kilang LNG Tangguh, Papua Barat
merlukan penyelesaian yang kom- Sumber : Dok. BP Berau
Penutup 136
Penggelaran pipa gas bumi di lepas diharapkan akan menambah pasokan
pantai sekitar 800 MMSCFD.
Sumber : Dok. PGN
Percepatan Pengoperasian Blok East
Natuna
Blok East Natuna D Alpha
Pemerintah saat ini telah me- merupakan lapangan gas bumi ter-
nyetujui opsi pengembangan blok besar dengan cadangan mencapai
Masela di darat. Gas bumi dari lapangan 46 TSCF. Salah satu kendala belum
Masela akan dialirkan dan diproses di beroperasinya lapangan ini adalah
darat sehingga diharapkan mampu karena kandungan CO2 yang men-
memberikan multiplier effect bagi capai 70% sehingga diperlukan
tumbuhnya industri, pengembangan suatu teknologi khusus untuk
kawasan dan kesejahteraan masya- memproduksikan, sehingga biaya pro-
rakat sekitarnya. duksinya menjadi mahal. Jika nantinya
gas bumi dari East Natuna ini dapat
Percepatan Pengembangan lapangan
dimanfaatkan dan dibangun pipa
IDD
transmisi ke Jawa melalui Kalimantan
POD lapangan IDD telah disetujui Barat dan Kalimantan Selatan, maka
pada tahun 2008, namun pada tahun ke depan diharapkan akan semakin
2012 Chevron Indonesia Company banyak wilayah-wilayah yang saat ini
(CICO) melakukan perubahan POD belum terlayani oleh gas bumi dapat
dengan menambah nilai investasi menikmati pasokan gas bumi dan
yang mencapai 12 USD milyar. Revisi pulau-pulau Sumatera, Kalimantan
POD tersebut sampai saat ini belum dan Jawa akan tersambung oleh pipa
diajukan ke Pemerintah. Dengan gas bumi.
jatuhnya harga minyak bagi Chevron
Eksplorasi Lapangan Baru
proyek IDD ini kalah dengan porto-
folio proyek di tempat lain. Saat ini Cadangan gas bumi Indonesia per
yang dikembangkan baru lapangan Januari 2016 sebesar 144,06 TSCF.
Bangka yang sudah berproduksi tahun Dengan asumsi rata-rata tingkat
2016. Pengembangan lapangan IDD produksi per tahun sebesar 3 TSCF
Penutup 138
lampiran
LAMPIRAN 1 NERACA GAS BUMI REGION I (Dalam MMSCFD)
Lampiran 142
LAMPIRAN 3 NERACA GAS BUMI REGION III (Dalam MMSCFD)
Lampiran 144
LAMPIRAN 5 NERACA GAS BUMI REGION V (Dalam MMSCFD)
Lampiran 146
LAMPIRAN 7 NERACA GAS BUMI NASIONAL (Dalam MMSCFD)
Associated Gas Gas bumi yang terdapat bersama-sama dengan minyak bumi
di reservoir
Coal Bed Methane Gas metana yang terkandung (absorb) dalam lapisan batu
bara
Commited Demand Volume kebutuhan gas bumi berdasarkan kapasitas
infrastruktur terpasang yang belum dapat dipenuhi karena
belum memiliki PJBG/GSA
CNG Gas bumi yang dimampatkan dalam bejana baja bertekanan
tinggi (sekitar 200 bar) tanpa terjadinya pencairan gas.
Gas tersebut dapat ditransportasikan dalam tabung dan
dimanfaatkan terutama untuk kendaraan bermotor dengan
nama komersial BBG
Contracted Demand Volume kebutuhan gas bumi berdasarkan PJBG/GSA
Dedicated hilir Ruas transmisi dan atau ruas distribusi gas bumi yang
ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan gas bumi
dan kondisi infrastruktur dalam kerangka kegiatan usaha
niaga gas bumi
Dedicated hulu Ruas transmisi dan atau ruas distribusi gas bumi yang
ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber gas bumi dan
keperluan operasi lapangan sebagai fasilitas pengangkutan
gas bumi dalam kerangka kegiatan usaha hulu
Demand gas bumi Jumlah gas berdasarkan kebutuhan yang dibagi dalam sektor-
sektor tertentu
DEDC Rancangan teknik untuk kontruksi secara spesifik
DMO Kewajiban kontraktor untuk memasok kebutuhan domestik
sejumlah volume tertentu
Eligible Costumer Konsumen Gas Bumi yang pemakaiannya besar
Badan Pusat Statistik.2016. Produk Domestik Regional Bruto. (Diakses dari https://
www.bps.go.id/)
Biro Perencanaan dan kerja Sama Kementerian ESDM. 2015. Renstra KESDM 2015-
2019. Jakarta: KESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.2015. Neraca Gas Bumi Indonesia Tahun
2015-2030. Jakarta: Ditjen Migas
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi .2014. Peta Jalan Kebijakan Gas Bumi
Nasional 2014-2030. Jakarta: Ditjen Migas
Undang Undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 35 Tahun 2004 jo PP No. 55 Tahun 2009
Tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha
Hilir Minyak dan gas bumi jo. PP No. 30 Tahun 2009;
Peraturan Menteri ESDM No. 6 Tahun 2016 Tentang Ketentuan dan Tata Cara
Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan serta Harga gas bumi.
Peraturan Menteri ESDM No. 40 tahun 2016 Tentang Harga Gas Bumi untuk Industri
Tertentu
Oleh sebab itu diterbitkan Buku Neraca Gas Indonesia 2016-2035 ini
sebagai dokumen perencanaan dan penetapan alokasi gas bumi sebagai
acuan kebijakan dan perencanaan pembangunan dalam kurun waktu
tersebut.