Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PERTEMUAN IV

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


UNSUR SERAPAN, SINGKATAN & AKRONIM, DAN ANGKA & BILANGAN

Oleh:

RAUDHATUL HAYATI
201000474201046

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
2020
1. Unsur Serapan

a. Kata Serapan

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke
dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Masyarakat Indonesia sekarang,
telah banyak menggunakan kata – kata serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata –
kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang
terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan kata serapan tidak hanya
menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan dampak negatif yang tidak
disadari oleh masyarakat. Ironisnya, masyarakat kita kurang menyadari itu. Mereka justru
menunjukkan pemahaman yang rendah terhadap pemakaian bahasa.. Hal ini mengakibatkan
terjadinya kesalahan yang berterima. Artinya, pemakaian bahasa tersebut salah tetapi karena
banyak pemakai di masyarakat akhirnya diterima. Kesalahan yang berterima tersebut tampak
pada papan-papan iklan yang dibuat oleh masyarakat. Misalnya, sebuah toko di pinggir jalan
yang menjual ulat untuk makanan burung menuliskan ”Ulat Ada” di depan tokonya. Contoh
lainnya adalah minyak tanah ada, pulsa ada, lumut ada dan sebagainya. Seharusnya papan iklan
tersebut diganti dengan ”Sedia Ulat” atau sedia minyak tanah, sedia pulsa, sedia lumut dan
sebagainya. penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748
bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali
menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu
lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di
perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan
berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan
oleh semua warga Indonesia.

B. Rumus Unsur Serapan

Bahasa Inggris ke Indonesia :


1. - tion = si
2. - tics = tik
3. - aph = raf
4. - ex = eks
5. - ty = tas
6. - e = es
7. - list = lis
8. - is = se
9. - ox = oks
10. - dy = di
C. Contoh Kata – Kata Serapan
Kata – kata serapan yang digunakan kebanyakan masyarakat Indonesia diambil dari
beberepa sumber. Seperti Bahasa Arab menjadi sumber serapan ungkapan, terutama dalam
bidang agama Islam. Sebagian kata-kata Arab ini masih utuh dalam arti yang sesuai antara lafal
dan maknanya, dan ada sebagian lagi berubah. Adapun contoh – contoh kata serapan sebagai
berikut :
1) Lafal dan arti masih sesuai dengan aslinya
1) abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir
2) bakhil, baligh, batil, barakah
3) daftar, hikayat, ilmu, insan, hikmah, halal, haram, hakim
4) khas, khianat, khidmat, khitan, kiamat
5) musyawarah, markas, mistar, mahkamah, musibah, mungkar, maut
6) kitab, kuliah, kursi, kertas, nisbah, nafas
7) syariat, ulama, wajib, ziarah.
2) Lafalnya berubah, artinya tetap
1) berkah, barakat, atau berkat dari kata barakah
2) buya dari kata abuya
3) derajat dari kata darajah
4) kabar dari kata khabar
5) lafal dari kata lafazh
6) lalim dari kata zhalim
7) makalah dari kata maqalatun
8) masalah dari kata mas-alatuna
9) mungkin dari kata mumkinun
10) resmi dari kata rasmiyyun
11) soal dari kata suaalun
12) rezeki dari kata rizq
13) Sekarat dari kata Zakarotil
14) Nama-nama hari dalam sepekan :
Ahad (belakangan jadi Minggu artinya=1), Senin (Isnaini=2), Selasa (Salasa), Rabu
(Arba'a), Kamis (Khomsa), Jumat (Jumu'ah) dan Sabtu (sab`atun)
3) Lafal dan arti berubah dari lafal dan arti semula, seperti
1) keparat dalam bahasa Indonesia merupakan kata makian yang kira-kira
bersepadan dengan kata sialan, ber asal dari kata kafarat yang dalam
bahasa Arab berarti tebusan.
2) logat dalam bahasa Indonesia bermakna dialek atau aksen, berasal dari
kata lughah yang bermakna bahasa atau aksen.
3) naskah dari kata nuskhatun yang bermakna secarik kertas.
4) perlu, berasal dari kata fardhu yang bermakna harus.
5) petuah dalam bahasa Indonesia bermakna nasihat, berasal dari kata fatwa
yang bermakna pendapat hukum.
6) laskar dalam bahasa Indonesia bermakna prajurit atau serdadu, berasal dari
kata 'askar yang berarti sama.
Bahasa Inggris juga menjadi salah satu sumber serapan, khususnya dibidang
teknologi yang kebanyakan berbahasa inggris, walaupun produk teknologi tersebut dibuat
di Indonesia. Contohnya:
1) application – aplikasi
2) actor – aktor
3) aquarium – akuarium
4) allergy – alergi
5) artist – artis
6) access – akses
7) acting – akting
8) accessory – asesori
9) activist – aktivis
10) ballpoint – bolpen
11) balloon – balon
12) decade – dekade
13) department – departemen
14) ice – es
15) idol – idola
16) infrastructure – infrastuktur
17) naturalization – naturalisasi
18) national – nasional
19) negotiation – negosiasi
20) nuance – nuansa

7 contoh kata-kata serapan dalam bahasa belanda :


1) abonemen (abonnemen)
1. absen (absent)
2. absensi (absentie)
3. afdruk (afdruk)
4. Agustus (augustus)
5. agen (agent)
6. ajudan (adjudant)
7. administrasi (administratie)
8. admiral (admiraal)
9. aki [mobil] (accu)
10. aklamasi (acclamatie)
11. aksen (accent)
12. aksi (actie)
13. akte (akte)
14. aktif (actief)
15. aktuil (actueel)
16. akuntan (accountant)
17. akur (akkoord)
18. akurat (accuraat)
19. album (album)
20. alias (alias)
21. alinea (alinea)
22. alpukat (avocaat)
23. altar (altaar)
24. amatir (amateur)
25. ambisi (ambitie)
26. ambulans (ambulance)

2. Singkatan Dan Akronim


A. Penulisan Singkatan dan Akronim
a. Penulisan Singkatan
a) Jika huruf besar: terdiri atas satu atau dua huruf, maka gunakan satu tanda baca titik
(contoh: PT. Perkasa). Jika terdiri atas tiga huruf atau lebih, tidak perlu tanda baca titik (contoh:
ATK/STNK)
b) Jika huruf kecil: terdiri atas satu huruf, maka masing-masing huruf menggunakan
tanda baca titik (contoh: u.b.). jika terdiri atas tiga huruf atau lebih, gunakan hanya satu tanda
baca titik (contoh: dll. Atau dsb.)
b. Penulisan Akronim Huruf besar hanya digunakan pada awal saja (contoh: Briptu Norman
Kamaru = Brigadir Polisi Satu Norman Kamaru) dan tidak perlu tanda baca titik, kecuali di akhir
kalimat.
B. Pengertian Singkatan dan Akronim
1. Singkatan Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau
lebih atau bisa juga diartikan kata yang diambil dari huruf pertama dari kata yang disingkat.
A. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
titik. Misalnya:
1) A.S (Kramawijaya)
2) Muh.Yamin
3) Suman Hs.
4) Sukanto S.A.
5) M.B.A. master of business administration
6) M.Sc. master of science
7) S.E. sarjana ekonomi
8) S.Kar. sarjana karawitan
9) S.K.M sarjana kesehatan masyarakat
10) Dr. doktor
11) Bpk. bapak
12) Sdr. saudara
13) Kol. Colonel
14) M.A. master of arts
15) S.E. sarjana ekonomi
16) S.H. sarjana hukum
17) S.S. sarjana sastra

B. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta
nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda
titik. Misalnya:

1) DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)


2) PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
3) GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara)
4) SMTP (sekolah menengah tingkat pertama)
5) PT (perseroan terbatas)
6) KTP ( kartu tanda penduduk)

C. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Misalnya:

1) dll. (dan lain-lain)


2) dsb. (dan sebagainya)
3) dst. (dan seterusnya)
4) hlm. (Halaman)
5) sda. (sama dengan atas)
6) Yth.( Yang terhormat )
7) a.n. (atas nama)
8) d.a. (dengan alamat)
9) u.b. (untuk beliau)
10) u.p. (untuk perhatian)

D. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,timbangan, dan mata uang tidak
diikuti tanda titik. Misalnya:
1) Cu (kuprum)
2) TNT (trinitrotoluene)
3) cm (sentimeter)
4) kVA (kilovolt-ampere)
5) l (liter)
6) kg (kilogram)
7) Rp (rupiah)
b. Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dan kata dan deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan deret kata ditulis seluruhnya dengan
huruf kapital. Misalnya:
1) ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
2) LAN (Lembaga Administrasi Negara)
3) IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
4) SIM (Surat Izin Mengemudi)
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dan
deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya:
1) Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
2) Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
3) Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia)
4) Kowani (Kongres Wanita Indonesia)
5) Sespa (Sekolah Staf Pemimpinan Administrasi)

c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan dengan huruf kecil. Misalnya:

Pemilu : Pemilihan Umum

Radar : Radio Detecting and Ranging

Rapim : Rapat Pimpinan


Rudal : Peluru Kendali

Tilang : Bukti Pelanggaran

3. Lambang Bilangan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran.Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut
sebagai angka atau lambang bilangan.Sifat esensil dari lambang bilangan itu ialah bahwa
lambang bilangan itu mewakili bilangan.

Pengertian angka dan lambang bilangan tidak bisa dipisahkan.Angka dipakai untuk
menyatakan lambang bilangan. Berikut ini adalah penulisan angka pada lambang bilangan :

1. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Misalnya

a. Paku Buwono X
b. Pada awal abad XX
c. Dalam kehidupan pada abad ke-20
d. Ini lihat bab II
e. Pasal 5
f. Dalam bab ke-2 buku itu
g. Didaerah tingkat II itu
h. Ditingkat kedua gedung itu
i. Ditingkat ke-2 itu
j. Kantor di tingkat II itu.

2. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan digunakan secara beruntun, seperti dalam
perincian dan pemaparan, Misalnya

a. Amir menonton drama itu sampai tiga kali


b. Ayah akan memesan tiga ratus ekor ayam
c. Diantara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju dan 5
orang memberikan suara blangko
d. Kendaraan yang ditempah untuk pengangkutan terdiri atas 50 bus, 100 helicak
dan 100 bemo.

3. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika perlu susunan kalimat
diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak
terdapat pada awal kalimat. Misalnya,

a. Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu


b. Pak Darmo mengundang 250 tamu

4. Angka digunakan untuk menyatakan

1) Ukuran panjang, berat, luas dan isi


2) Satuan waktu
3) Nilai uang
4) Kuantitas Misalnya,
a. 0,5 sentimeter
b. 5 kilogram
c. 4 meter persegi
d. 10 liter
e. Rp.500,00
f. 1 jam 20 menit
g. Pukul 15.00
h. Tahun 1928
i. 17 agustus 1945
j. 50 dolar Amerika
k. 10 paun Inggris *tanda titik disini merupakan tanda desimal.

5. Angka lzim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar
pada alamat. Misalnya,

a. Jalan Tanah Abang I No.15


b. Hotel Indonesia, kamar 169

6. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci

Misalnya,

a. Bab X, Pasal 5, halaman 252


b. Surat Yasin : 9

7. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut

1) Bilangan utuh

Misalnya,

a. Dua belas (12)

b. Dua puluh dua ( 22)

c. Dua ratus dua puluh dua (222)


2) Bilangan pecahan

Misalnya,

a. Setengah ½

b. Tiga perempat ¾

c. Seperenam belas 1/16

d. Tiga dua pertiga 3 2/3

e. Seperseratus 1/100

f. Satu persen 1%

8. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an mengikuti cara berikut

Misalnya,

a. Tahun ’50-an atau tahun lima puluhan

b. Uang 5000-an atau uang lima ribuan

c. Lima uang 1000-an atau uang lima seribuan

9. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih
mudah dibaca. Misalnya

d. Perusahaan itu baru saja mendapatkan pinjaman 250 juta rupiah

e. Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 120 juta orang.

10. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali
didalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Misalnya

a. Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai

b. Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah

Bukan

a. Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai

b. Dilemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima) buku dan majalah
11. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.

Misalnya,

- Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp.999,75 (sembilan ratus sembilan puluh
sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah)
- Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh
sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) rupiah.
Tabel Unsur Serapan Bahasa Indonesia yang di serap Dari Bahasa Asing

Bahasa Indonesia
Jawa Kuno Arab Cina Inggris Bahasa Daerah Indonesia
(sansekerta)
adi (ādi): utama,  Akad (aqd) o Angpau  abstract - abstrak  tajen/tajén/ Bln sabung
pertama  Akhir (akhirun) (angpao)  absurd - absurd ayam
adicita (ādicitta)  Akhlak (akhlaq) o Bakiak (bakiak)  access - akses  ngaben/ngabén/
adikara (adhikara)  Akibat (aqiba) o Bakmi (bakmi)  accessory – Blnupacara
adipati (ādipati): raja  Akrab (aqrab) o Bakpau aksesoris pembakaran jenazah pd
agung  Alkohol (al- (bakpao)  block - blok masyarakat Bali yg
adiraja (ādirāja): quhul) o Bakpia (bakpia)  blogger - bloger beragama Hindu;
raja utama  rangkiangMknbangunan
 Amanat o Bakwan  business - bisnis
Aditya (Āditya): bertiang empat,
(amanah) (bakwan)  bomb - bom
(Dewa) Matahari biasanya berbentuk
 Awal (awwal) o Bakso (bakso)  book – buku
agama (āgama): din; gonjong, berada di
tradisi suci  Azab (adhab) o Barongsai  community -
depan rumah gadang
aji: mantra  Bahari (bahar) (barong sai) komunitas
o Cat (cat) untuk tempat
aja: hanya  Berkah  commuter -
menyimpan padi
aksara (akṣara): (barakah) o Cawan (chawan) komuter
 teteh/tétéh/ Sdn
huruf  Bidak (baidaq) o Cincau (cincau)  complain -
panggilan kpd kakak
aksi (akṣi): mata,  Makalah komplain perempuan
sesuatu yang dilihat (maqalatun)  computer –
alpa: teledor,  Masalah computer
kekurangan (masalatun)  disco - disko
amerta (amṛta):  Perlu (fardhu)  discount – diskon
ambrosia, nektar, air  Petuah (fatwa)  ecology - ekologi
kehidupan  Rabu  economy –
ancala (acala): (arbi’aaYakin ekonomi
gunung (yaqin)  fact - fakta
 federation –
federasi
 grenade – granat
Singkatan Akronim
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan deret
dengan tanda titik. Contoh: kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya:
- Muh.Yamin - ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
- Kol. Colonel - LAN (Lembaga Administrasi Negara)
- M.A. master of arts - IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- S.E. sarjana ekonomi - SIM (Surat Izin Mengemudi)
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan atau b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan gabungan huruf dan suku kata dan deret kata ditulis dengan huruf
huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh:
awal huruf kapital. Misalnya:
- DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
- PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) - Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. - Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
Contoh : - dll. (dan lain-lain) - Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia)
- dsb. (dan sebagainya) - Kowani (Kongres Wanita Indonesia)
d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,timbangan, dan mata uang - Sespa (Sekolah Staf Pemimpinan Administrasi)
tidak diikuti tanda titik. c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,
Contoh: suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
- Cu (kuprum) seluruhnya ditulis dengan dengan huruf kecil. Misalnya:
- TNT (trinitrotoluene) Pemilu: Pemilihan Umum
- cm (sentimeter) Radar : Radio Detecting and Ranging
Rapim : Rapat Pimpinan
Rudal : Peluru Kendali
Tilang : Bukti Pelanggaran
Lambang Bilangan 1. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan dengan cara berikut. Misalnya

untuk pencacahan dan pengukuran.Simbol ataupun lambang yang a. Paku Buwono X

digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka b. Pada awal abad XX

atau lambang bilangan.Sifat esensil dari lambang bilangan itu 2. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu

ialah bahwa lambang bilangan itu mewakili bilangan. atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa
lambang bilangan digunakan secara beruntun, seperti
dalam perincian dan pemaparan, Misalnya
a. Amir menonton drama itu sampai tiga kali
b. Ayah akan memesan tiga ratus ekor ayam
3. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan
huruf, jika perlu susunan kalimat diubah sehingga
bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya,
a. Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu
b. Pak Darmo mengundang 250 tamu
4. Angka digunakan untuk menyatakan
1) Ukuran panjang, berat, luas dan isi
2) Satuan waktu
DAFTAR PUSTAKA

A.E., Fachruddin. 1994. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Ujung Pandang: Badan penerbit IKIP Ujung Pandang.

Badudu, J.S., 1995. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Chaer, Abdul. 1989. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Finoza, Lamuddin. 2005. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Anda mungkin juga menyukai