Artikel Ilmiah
Oleh Kelompok 13
2
B. Kriteria Penyuntingan
3
1. Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia
a) Huruf kapital
Huruf kapital digunakan pada:
1) awal kalimat. Contohnya: Saya berangkat ke sekolah.
2) petikan langsung. Contohnya: “Apa kabar?”, tanya Dinda.
3) ungkapan yang berhubungan dengan agama, nama Tuhan, dan kitab suci, termasuk kata ganti Tuhan.
Contohnya: Alhamdulillah, Maha Besar, Allah SWT.
4) nama pangkat jabatan. Contohnya: Letkol laut Adi Sucipto.
5) gelar kehormatan. Contohnya: Dr. H.C, Datuk.
6) keturunan dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contohnya: Raden Wijaya, Buya Hamka.
7) nama tahun, bulan, hari-hari raya, dan peristiwa sejarah. Contohnya: Hari Natal, Idul Fitri, Perang Dunia II.
8) nama bangsa, suku, dan bahasa. Contohnya: bangsa Jepang, suku Sunda, Bahasa Inggris.
4
1. Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia
9) nama geografi. Contohnya: Benua Afrika, Jalan Panglima Sudirman, kota Yogyakarta.
10) unsur nama Negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Contohnya:
Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
11) judul buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata tugas. Contohnya: Intisari, Jurnal
Elementer, Kompas, “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck”.
12) setiap bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan dan lembaga Negara, ketatanegaraan,
serta dokumen resmi.
13) unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Contohnya: Ir., Dr., dr. Prof.
14) kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Contohnya:
Kakek, Ayah, Ibu.
15) kata ganti Anda. Contohnya: Engkau, Anda.
5
1. Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia
b) Tanda titik
Tanda titik digunakan pada:
1) akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Adik sudah makan.
2) belakang angka dan huruf dalam satu bagan ikhtisar. Contoh: Bangun pukul 7.
3) saat memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu. Contoh: 18.25.25
4) saat memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Contoh: 15.500, 20.000.000.
Tanda titik tidak digunakan pada:
1) singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal kata, suku kata, atau gabungan keduanya, yang terdapat di
dalam nama badan pemerintahan, lembaga, atau yang terdapat pada akronim.
2) penulisan akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya.
Contohnya: Tabel 5. Data Pengujian Kuat Sinyal
3) bagian alamat pengiriman dan tanggal surat atau nama dan penerima surat. Contohnya: Kepada Ibu
Adinda, Jalan Mawar 25 Tuban
6
1. Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia
7
2. Penulisan Kata
a) Penulisan kata
1) Penulisan kata dasar (bantu, tolong, makan).
2) Penulisan kata ulang (kupu-kupu, pura-pura).
3) Penulisan kata turunan:
(1) imbuhan (awalan, akhiran, dan sisipan) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Cpntih (berlari,
catatan,
gemetar)
(2) jika bentuk dasar kata turunan berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai
dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahului (masakan, hiburan, bertanam)
(3) jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapatkan awalan dan akhiran bersama-sama,
maka unsur gabungan tersebut ditulis serangkai (permainan)
(4) jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai sebagai kombinasi, gabungan kata tersebut
ditulis serangkai (pertidaksamaan).
8
2. Penulisan Kata
9
2. Penulisan Kata
c) Pemenggalan kata turunan
1) awalan dan akhiran dapat dipisahkan dari bentuk dasarnya pada pergantian baris (keamanan →
ke-amanan, keaman-an)
2) bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak dipenggal
3) akhiran –i pada kata turunan tidak boleh dipenggal (diamati → di-amati) d. Sisipan pada kata
turunan, unsur-unsurnya dapat dipisahkan pada pergantian baris (jemari → je-mari).
10
3. Penyusunan Kalimat
a) Kalimat Efektif
Ciri-ciri kalimat efektif:
1) mengandung kesatuan gagasan
2) mempunyai koherensi yang baik (kompak)
3) hemat/efisien
4) bervariasi
5) memperhatikan EYD
6) menggunakan pilihan kata yang baik
7) terdapat subjek dan predikat secara eksplisit (tegas)
8) keterangan diletakkan secara tepat
9) menggunakan tanda baca yang tepat.
11
3. Penyusunan Kalimat
b) Kalimat konotatif
Kalimat konotatif adalah kalimat yang memiliki makna lebih dari satu (konotatif).
Contoh:
1) Lukisan Jamilah dipajang juga dalam pameran itu.
2) Garasi mobil yang mewah itu selalu terpelihara.
12
3. Penyusunan Kalimat
d) Kalimat mubazir
Kalimat mubazir adalah kalimat yang menggunakan kata atau kelompok kata yang berlebihan.
Contoh:
1) Banyak kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan semaunya tanpa aturan.
2) Tindakan manajer itu terlalu keras sehingga akibatnya menyebabkan karyawan berunjuk rasa.
14
4. Penyusunan Paragraf
a) Kesatuan
Paragraf harus memiliki satu kesatuan pikiran yang utuh.
b) Kepaduan
1) Repetisi
Pengulangan kata kunci atau sinonimnya dapat digunakan untuk membangun kepaduan paragraf.
Contoh:
Indonesia adalah negara agraris. Sebagai negara agraris, Indonesia dicirikan dengan sebagian besar
penduduknya hidup dengan bercocok tanam.
15
4. Penyusunan Paragraf
1) Pronomina (kata ganti)
Kepaduan dapat dibangun dengan menggunakan pronomina untuk menyebut nomina atau frasa nominal
yang telah disebutkan.
Contoh:
Mahasiswa FKIP telah memproduksi berbagai jenis produk makanan yang bahan bakunya ikan. Mereka telah
membuat sosis ikan, bakso ikan, dan kerupuk. Hasil produksinya kini sangat digemari oleh masyarakat.
2)Kata transisi
Kata transisi adalah ungkapan pengait antarkalimat. Berikut beberapa tanda pengalihan/tanda transisi,
yaitu:
(1)hubungan tambahan, contohnya “selanjutnya”
(2)hubungan pertentangan, contohnya “sebaliknya” dan “padahal”
(3)hubungan perbandingan, contohnya “seperti"
16
4. Penyusunan Paragraf
4) Paralelisme
Kepaduan dapat dibangun dengan menggunakan bentuk kata kerja yang sama atau menggunakan majas
repetisi.
Contoh:
Setelah mendapat petunjuk dari dosen, mahasiswa mulai membersihkan lahan untuk menanam singkong.
Oleh sebab itu, mahasiswa membutuhkan alat-alat pertanian yang sederhana.
17
4. Penyusunan Paragraf
a) Komponen sintaksis paragraf
1) Kalimat pokok
Kalimat pokok adalah inti dari sebuah paragraf yang mengemukakan gagasan utama atau ide pokok dari
paragraf tersebut.
2) Kalimat penjelas
Kalimat penjelas/pengembang adalah kalimat yang menjelaskan lebih lanjut tentang ide pokok yang
terdapat dalam kalimat pokok.
3 ) Kalimat kesimpulan
Kalimat kesimpulan adalah kalimat yang menggambarkan kesimpulan terhadap ide pokok dan kalimat-
kalimat penjelas yang telah diuraikan sebelumnya.
4) Pengait antarkalimat dan paragraf.
Pengait antarkalimat dan paragraf digunakan untuk memastikan sebuah paragraf memiliki struktur yang
jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.
18
4. Penyusunan Paragraf
d) Pengembangan paragraf
Artikel ilmiah pada umumnya menggunakan metode pengembangan paragraf definisi, perbandingan
atau pertentangan, sebab akibat, contoh, dan kombinasi. Berikut contoh paragraf dengan metode
pengembangan kombinasi.
Berikut contoh paragraf.
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang yang
terkenal, baik terdapat dalam buku-buku atau majalah-majalah.
Berdasarkan cara penggunaannya dalam tulisan, kutipan dapat dibedakan menjadi dua jenis (Haryanti,
2002), yaitu:
a) kutipan langsung
Kutipan langsung merupakan suatu penggunaan kutipan yang sama persis dengan aslinya. Kutipan langsung
terbagi menjadi kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang, berikut contoh penulisannya.
1) kutipan langsung pendek
Contoh:
Crystal (1987, 344) mengatakan bahwa “tujuan penerjemahan adalah memberikan padanan makna antara
bahasa sumber dan bahasa sasaran.”
20
5. Penggunaan Notasi Ilmiah
2) kutipan langsung panjang
Contoh:
Informasi mengenai alam laut belum sebanyak informasi yang didapatkan di alam daratan, karena
betapa luasnya permukaan laut. Hal ini sesuai dengan pernyataan sejumlah ahli (Austin, 1988; Prager dan
Earle, 2000). Mereka mengatakan:
Lautan merupakan habitat terbesar dunia yang di dalamnya masih tersimpan banyak rahasia yang belum
terungkap. Laut menutupi lebih dari dua per tiga atau tujuh puluh persen permukaan bumi. Laut memiliki
kedalaman rata-rata 3.800 m dan menyediakan sekitar 97 persen dari keseluruhan ruang kehidupan di bumi.
3) Abstrak
Abstrak terdiri dari maksimum 100 kata untuk masing-masing abstrak dan berisikan tiga hal, yaitu
topik yang dibahas, metodologi yang digunakan, dan hasil yang didapatkan.
4) Pendahuluan
Bagian ini berisi tentang latar belakang, penelitian sebelumnya yang relevan, masalah atau hipotesis
yang akan diuji dalam penelitian, ruang lingkup penelitian, dan tujuan penelitian.
5) Metodologi
(1) Tinjauan referensi
Bagian ini menguraikan dasar konseptual artikel dan berisi alasan teoritis mengapa pertanyaan
penelitian dalam artikel diajukan. Selain itu, penulis dapat mengutip studi relevan sebelumnya untuk
melengkapi justifikasi kerangka penelitian.
23
6. Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah
24
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat