Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ALFAIZAH FITRIA NINGRUM BJ

NIM/KELAS : B
PRODI : PENJAS 18
UJIAN PPC

SOAL :

1. Jelaskan latar belakang mempelajari Pencegahan Perawatan Cedera Olahraga ?


2. Jelaskan faktor penyebab cedera olahraga baik internal maupun eksternal ?
3. Jelaskan program pencegahan cedera olahraga pada cabang kelompok diskusi ?
4. Jelaskan tentang kebugaran psychologis maupun fisiologis bagi olahragawan untuk memperoleh
keselamatan ?
5. Jelaskan jenis jenis luka dan perdarahan berikut tindakan perawatannya ?
6. Jelaskan kasus cedera trauma dan overuse pada cabang olahraga kelompok diskusi, berikut tindakan
perawatan yang harus dilakukan ?

JAWAB :
1. Cedera olahraga merupakan segala bentuk kegiatan melampaui batas ambang kemampuan tubuh
sebagai akibat berolahraga. Secara fisiologi cedera olahraga terjadi akibat ketidak seimbangan
antara beban kerja dengan kemampuan jaringan tubuh yang melakukan aktivitas olahraga. Pada
umumnya penyebab terjadinya cedera olahraga antara lain karena kurang pemanasan, melakukan
smash yang salah, memaksakan kondisi tubuh melampaui batas ambang kemampuan tubuh
sebelum berolahraga terutama pada jelang pertandingan yang menuntut banyak gerakan eksplosif.
cara yang efektif dalam mengatasi cedera adalah dengan memahami beberapa jenis cedera dan
mengenalai bagaimana tubuh kita memberi respon terhadap cedera tersebut. Hal itu juga, dapat
memahami tubuh sehingga kita dapat mengetahui apa yang harus dilakukan unuk mencegah
terjadinya cedera, Untuk mendeteksi suatu cedera agar tidak menjadi lebih parah, yang dilakukan
adalah dengan diberi penanganan secara profesionalannya.

2. Faktor eksternal (penyebab dari luar) adalah cedera yang timbul atau terjadi karena pengaruh atau
sebab yang berasal dari luar, misal: a) Body contact sport, misal: Sepak bola, tinju,Basket b) Alat-
alat olahraga, misal: Stick Hockey, raket, c) Keadaan sekitar yang menyebabakan terjadinya
cedera, misal: keadaan lapangan yang tidak memenuhi persyaratan, misal: lapangan yang
berlubang
Faktor internal (penyebab dari dalam) Cedera ini terjadi karena koordinasi otot-otot dan sendi
yang kurang sempurna, sehingga menimbulkan gerakan- gerakan yang salah dan timbul cedera.
Hal ini bisa juga terjadi karena kurangnya pemanasan, kurang konsentrasi ataupun olahragawan
dalam keadaan fisik dan mental yang lemah. Macam cedera yang terdapat berupa: robeknya otot,
tendo dan ligamentum.

3. Untuk dapat mencegah terjadinya cedera tersebut dapat diwujudkan dengan cara pencegahan
melalui: (1) lingkungan,
(2) perlengkapan yang dipakai,
(3) latihan,
(4) pemanasan, penguluran dan pendinginan yang baik,
(5) ketrampilan,
(6) pemiUhan dan pola makan yang baik,
(7) pelatih atau maseur, dan
(8) alat bantu atau pertolongan.

4. Fisiologi Olahraga merinci dan menerangkan perubahan fungsi yang disebabkan oleh latihan
tunggal (acute exercise) atau latihan yang dilakukan secara berulang-ulang (chronic exercise)
dengan tujuan untuk meningkatkan respon fisiologis terhadap intensitas, durasi, frekuensi latihan,
keadaan lingkungan dan status fisiologis individu.

5. 1. Luka Sayatan Luka ini dikarenakan sebagaian dari anggota tubuh tersayat oleh suatu yang
tajam.  Hal ini menjadikan kulit terbuka ( kulit robek ). Sehingga jika tidak segera dirawat akan
lebih mudah menimbulkan infeksi. Terbuknya kulit menimbulkan perdarahan disekitar luka, dan
menyebabkan timbulnya rasa nyeri. Jika luka sayatan dalam, darah dan cairan tubuh akan keluar
dengan cepat sehingga dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas dan diikuti penurunan fungsi –
fungsi organ.
Pada luka sayatan dan goresan ringan - Bersihkan tangan terlebih dahulu dengan sabun anti
septic, kalau ada bisa digunakan alcohol 70 % atau alcohol gel sebelum membersihkan luka. -
Tekan sekuat mungkin pada daerah yang terjadi luka selama 10 menit untuk mengurangi
perdarahan. - Jika perdarahan masih berlangsung, posisikan bagian tubuh yang terluka dalam
posisi yang lebih tinggi dari jantung. - Oleskan salep antibiotic pada luka. - Tutup luka dengan
selapis kasa perban setelah teroleskan anti biotic.
2. Luka tusuk Luka karena tusukan menyebabkan rusaknya lapisan epidermis dan jaringan
dibawahnya atau organ yang lebih dalam. Sangat beresiko mengalami infeksi  karena masuknya
benda yang terkontaminasi ke dalam tubuh. Menyebabkan perdarahan dalam dan luar yang
menimbulkan rasa nyeri. Jika tusukan terkena organ dapat menyebabkan hilangnya fungsi organ
secara sementara atupun permanent.
Pada luka tusukan yang menyebabkan perdarahan ringan - Pada luka ringan, biarkan darah
mengalir keluar untuk membersihkan / mengeluarkan mikro oragnisme yang dibawa oleh benda
“penusuk” - Usahakan untuk segera membuang benda penusuk yang masih berada / tertinggal
didalam tubuh. - Bersihkan dengan rivanol 2 – 4 kali dalam sehari, kemudian keringkan dengan
kasa steril kering dan oleskan krim anti biotic.
3.Luka goresan ringan Luka goresan biasa terjadi karena gesekan kulit dengan permukaan
benda lain. Gesekan ini menyebabkan adanya kerusakan kulit pada bagian permukaan
( superficial ) yang tidak terlalu dalam, hanya mengenai bagian epidermis saja. Sedang jaringan
yang di bawahnya aman ( tidak rusak ). Luka seperti ini tidak menggangu suplay darah dari
pembulu darah utama, akan tetapi kewaspadaan akan resiko infeksi harus tetap ditegakkan.
4.Luka memar Luka memar atau luka tertutup adalah luka yang disebabkan karena benturan atau
terpukul dengan benda tumpul dengan tekanan yang sangat keras.  Tekanan ini menyebabkan
pecahnya pembulu darah pada jaringan yang terpukul, atau dengan kata lain perdarahan internal.
Biasanya ditandai dengan luka lebam kebiruan disekitar luka memar.
Pada luka memar - Usahakan segera kompres dengan air dingin ( es ), dan pertahankan kompres
selama 10 menit dengan sedikit memberikan tekanan untuk mengurangi edema ( pembengkaan ).
- Istirahatkan daerah yang memar pada posisi diatas posisi jantung. - Dua hari setelah trauma,
gunakan kompres hangat selama 20 menit 3 kali dalam sehari. (Hal ini meningkatkan aliran darah
ke bagian tubuh yang terjadi luka, sehingga proses penyembuhan berlangsung lebih cepat

6. Overuse Injury disebabkan oleh gerakan berulang yang terlalu banyak dan terlalu cepat
dan dalam waktu yang lama. Gejala cedera dapat terjadi secara perlahan dalam waktu
yang relatif lebih lama, sehingga sering penderita tidak menyadari penyebabnya, namun
dapat juga timbul tiba-tiba akibat faktor pemicunya sebenarnya telah terjadi sejak
lamaCedera traumatik adalah cedera yang disebabkan adanya benturan/trauma secara
langsung atau akibat adanya gerakan yang tiba-tiba dan melebihi kemampuan. 

Gejala cedera karena trauma (jatuh, tertendang lawan main, dll) umumnya terjadi secara
tiba-tiba dengan manifestasi dan penyebabnya jauh lebih jelas terlihat. Cedera yang
terjadi umumnya lebih berat untuk tingkat kerusakannya, seperti patah tulang, dislokasi,
robekan tendon, ligamen, dll.

Rest: Istirahatkan bagian tubuh yang mengalami cidera agar cidera tidak semakin parah.
Jika merasakan nyeri pada saat bergerak itu berarti tubuh mengirimkan sinyal kepada
tubuh untuk mengurangi gerakan di bagian tubuh yang cedera. Kurangi pembebanan
tubuh di bagian yang cidera misalkan dengan menggunakan kruk. Istirahat sendiri
minimal 48-72 jam.
Ice: Kompres dengan menggunakan es/dingin  sesegera mungkin, kompres bisa
menggunakn es batu ditumbuk dimasukkan plastik kemudian dibebat maupun
menggunakan ice bag, atau kompres dengan handuk yang sudah direndam air dingin. 
Compression: Gunakan bebat menggunakan perban elastis, atau adhesive elastic
bandage,kinesiotaping dan taping untuk mengurangi bengkak dan pendarahan. Dibebat
jangan terlalu kencang. Lepas bebat pada saaat akan tidur kecuali kinesiotapingdapat
digunakan hingga dua hari
Elevation: Angkat bagian yang cidera lebih tinggi dari jantung. Misalnya ketika
terkenasprain ankle maka ganjal ankle pada saat duduk/tidur dengan menggunakan bantal
supaya mengurangi pembengkakan.

Anda mungkin juga menyukai