Anda di halaman 1dari 11

Senin, 06 Agustus 2012

Mengenal Cahaya Kehidupan (Nur Rajah Kalacakra )

Merupakan cahaya hidup yang berwujud seperti putaran waktu atau daya kekuatan hidup yang
berputar sepanjang masa atau disebut sebagai Pancamaya( lima cahaya ).

Cahaya hidup manusia yang berbentuk Pancamaya yakni : 1. hitam, 2 merah, 3. kuning, 4.
putih, 5. abramarkata (gemerlapan)

Dan setiap orang akan mempunyai dominan warna yang berbeda karena tergantung cahaya
paling kuat yang sebagai bakat/ kekuatan. Empat warna hitam, merah, kuning dan putih adalah
perlambang hawa nafsu, yaitu ; hitam yang menggambarkan watak nafsu rakus, loba, tamak,
lapar, haus dan mengantuk, merah yang menggambarkan watak nafsu keras hati, angkaraq
murka, cepat marah, kuning yang menggambarkan watak nafsu berkeinginan keras, serba ingin
sesuatu, mengumbar kesenangan, putih menggambarkan sifat bijaksana, dan keutamaan,
cahaya kelima yang seperti zamrud yaitu pancaran cahaya dari bumi ; air(banyu), api(geni),
angin(bayu), akasa(angkasa), matahari(surya), bulan(candra) dan bintang (kartika). Sedangkan
wujud cahaya tunggal tanpa bayangan di dekatnya seperti kumbang yang bertaburan banyak
sekali dan itulah cahaya dari kalbu dan batin manusia, dan itu pulalah wujud dari niat,
keinginang, dan pemikiran, dan kesemuanya ada pada jaman antara(saat sebelum bertindak
atau berbuat).
Keadaan cahaya tunggal sebenarnya adalah kebahagiaan sejati, yang merupakan wujud dari
sukma luhur yang menghidupi badan wadag manusia yang di sebut juga Hyang Suksma
Kawekas yang serba tentram dan bahagia sepanjang masa, selalu segar tanpa minum, kenyang
tanpa makan, mengantuk tanpa tidur…inilah yang disebut Sangkan Paraning Dumadi (awal
Mula kejadian). Sedangkan kedua lubang hidung itu adalah sarang angin (sumber nafas) dan
tirta prawita suci adalah air suci awal kehidupan yang terletak dalam samudera minangkalbu
yang bermakna ‘ untuk menemukan sumber awal kehidupan perlu bantuan qalbu/ batin atau
matahati kita sendiri.

Siapa yang memerintah dan diperintah , bermakna bahwa dalam tubuh ini ada 2 unsur pokok
batin, roh atau nurani yang seharusnya selalu dianut segala pendapatnya karena disanalah
kebenaran sejati telah dipertimbangkan. Wujudnya adalah dari keinginan, niat dan pemikiran
murnisebelum diolah atau dipertimbangkan oleh akal yang menerima informasi tambahan dari
luar. Keputusan situasi batin yang disebut sebagai zaman antara, sebelum diperintahkan otak
kepada seluruh badan. Kesatuan tanpa perpecahan yakni; antara perintah otak dan perintah
suara hati yang harus dijaga selalu sama. Sebenarnya yang meemrintah dalam diri kita adalah
suara hati atau batin, roh kita dan yang diperintah adalah otak dan anggota badan, karena roh
dimasukkan oleh Tuhan pada embrio saat berumur 120 hari, oleh leluhur kita juga disebut
manunggaling kawula gusti. Roh sebagai gusti yang berujud kesadaran diri, dan badan adalah
kawula yang berujud hidup dan kesadaran yang sudah ada sejak manikem ditangkap oleh
indung telur dan terus tumbuh menjadi janin dan bayi, dengan segala anasir-anasir yang
mempengaruhinya selama dalam kandungan ibu.

Memahami Hakikat Warna Cahaya Hidup

1.Cahaya Putih : warna inti pertama yang menyimbolkan manifestasi air, dan memiliki sifat,
watak dan kemampuan serat symbol nafsi muthmainah atau spiritual religius, jujur, menerima
apa adanya dan kemampuan air ini adalah melarutkan, menghancurkan, daya tairk, angkat,
sejuk, menyegarkan, dll. Dan orang yang memiliki daya ini dapat menolong orang lain sesuai
dengan sifat air tersebut ( seperti air di belah). Dan untuk memperoleh daya air ini manusia
harus memiliki itikad baik yang kemauan mutlak dengan berbagai cara, seperti berendam dalam
air jernih yang mengalir selama beberapa periode agar terserap daya air ini ke dalam seluruh
jaringan tubuhnya, dan dilakukan secara teratur. Dan pada manusia secara alami sebetulnya
sudah tertanam daya ini mulai dari air ketuban yang melingkupi bayi sejak dalam kandungan,
air embun khususnya yang berada di ujung ilalang pada siang hari dan tertiup angina dan hanya
ada pada masa kemarau, air dalam buah kelapa yang masih muda yang biasanya hanya ada
setetes saja , uap air yang terdapat di tutup panic sewaktu menjerang air, atau yang paling
mudah adalah endapan air laut yaitu garam dilarutkan kembali dengan air yang telah direbus.
2.Cahaya Merah : merupakan warna inti kedua yang menyimbolkan manifestasi api, dan
mendasari watak, kemampuan serta symbol nafsi amarah, memiliki watak, hidup dinamis,
awas, teliti, semangat, ambisi, emosi, pemberontak, iri, dengki, culas, pembohong. Cipta dari
daya hidupnya adalah merupakan luapan dari energi yang bergerak bersifat prabawa,
mengembangkan, memekarkan dan juga memiliki daya menghancurkan, membasmi,
memledakkan, membakar dan biasanya orang yang menguasai energi api ini disebut menguasai
biotermis dan daya inilah yang memproses pertukaran zat dalam tubuh sehingga
melangsungkan kehidupan dan memperpanjang kehidupan, tetapi juga bisa mengahanguskan,
dan menghancurka kehidupan yang lain. Daya energi ini dapat di diserap tubuh pada saat pagi
hari ( sejak matahari terbit – 10.00) , daya ini bersifat bioelektronis dan akan membentuk daya
biotermis dan biomagnetis. Dengan memusatkan nalar budi, cipta dan batin di sertai nafas
teratur dan kontinyu akan sangat bermanfaat bagi kesehatan .

3.Cahaya Kuning : merupakan warna inti ketiga, yang merupakan manifestasi dari angina dan
mendasari sifat, watak dan kemampuan serta symbol dari sufiah dan memiliki watak seni
budaya , sopan santun, kasih saying, cantik, rapi, toleransi, manusiawi, semu, palsu, gensi,
cabul, boros, konsumtif, daya geraknya sperti angina menghidupi, menumbuhkan, menyatu,
membaur, menyusup dan daya penyangga mendorong, membongkar, daya angkat, menembus
jaringan, dan orang yang menguasai daya ini biasanya di sebut menguasai daya
multikomplek/serbaguna, karena dalam angina terkandung energi uap bumi, energi panas,
maupun air dan juga sebagai tenaga penghantar tenaga-tenaga gaib seperti ether, listrik, suara,
bau, magic. Cahaya kuning juga bisanya bisa sebagai symbol datangnya wahyu, pulung,
keluhuran atau nilai unggul

4.Cahaya Hitam : merupakan warna inti keempat, yang menyimbolkan manifestasi dari bumi
atau tanah dan mendasari watak, sifat dan kemampuan serta symbol nafsi lawwammah yang
bersifat produktif, materi, kreatif, inovatif, bisosiatif(mampu memperbaiki system kea rah lebih
baik dan mampu mengarahkan potensi lingkungan dengan baik untuk direalisasikan dengan
ketangguhan momentum kerja secara tepat ), tega, egois, sadis, jahat, daya cipta suara hatinya
menumbuhkan, langgeng serta daya penyangga menghisap, segala sesuatu melebur atau
menetralkan tapi juga mematikan. Secara lahiriah sebenarnya tidak tampak tapi sesungguhnya
sangat dominant di banding tiga warna lainnya karena merupakan manifestasi pancaran anasir
bumi yang ada dalam diri manusia. Dan daya ini diserap tubuh dengan sangat sederhana ; 1.
berdiri tegak lurus, 2. rileks, 3. tata nafas diperhalus, perlahan dan teratur, 4. membayangkan
wajah sendiri (konsentrasi), 5. menyebut nama Allah memohon anugerah daya inti bumi.

5.Cahaya Gemerlapan : sinar zamrud merupakan cahaya gabungan (hasil induksi dari cahaya inti
yang saling berdempetan sehingga membentuk warna baru sebagai cahaya pamor(campuran).
Merah kuning menjadi hijau, hitam putih jadi abu-abu, dst. Walaupun menjadi gabungan
namun tetap tergolong sebagai cahaya dominant yang ada dalam alam semesta ini, karena ini
merupakan cahaya hidup yang berpengaruh dan berada dalam tubuh manusia , sedangkan sifat
dan watak dan kemampuan yang menonjol dari cahaya-cahaya tersebut adalah sebagai
berikut :

6.Cahaya Hijau : merupakan gabungan yang menyimbolkan manifestasi dari anasir tumbuhan,
yang mendasari watak atau sifat dan kemampuan; religius, damai, tentram, tenang,dan
memiliki daya getar kemampuan menghidupi, berkembang, mengayomi dan daya penyangga
menghisap, menyerap segala sesuatu dan menetralkan

7.Cahaya Biru : merupakan cahaya gabungan yang menyimbolkan manifestasi anasir langit dan
mendasari sifat, watak dan kemampuan ; sembada(kuat, kukuh, patuh, layak), terampil, watak
kepemimpinan, dan cipta suara hati luas pandangan hidupnya mengayomi, menentramkan,
selalu berada di depam, dan daya penyangga meraqngkum segala sesuatu, menyatukan lembut
tetapi kuat, tekad kuat.

8.Cahaya ungu : merupakan cahaya gabungan yang menyimbolkan mafestasi dari anasir langit
menjelang pagi antara pukul 03.00 – 05.00, dan mendasari watak, sifat dan kemampuan ;
hamangku ( melindungi, menjaga) hamengkoni ( melingkupi merangkum dan menguatkan),
prabawa, sugestif ( cepat tanggap, kuat pengaruh dan ginugu ( dipercaya dan dianut kata-
katanya),. Cipta suara hatinya daya getar hidupnya memiliki kemampuan anasir langit pagi hari,
yakni ; menyejukkan, perasaaan sesame, menentramkan segala hal, mantap langkah hidupnya
dan daya penyangganya adalah membingungkan lawan, mendobrak menghancurkan dan
mematikan

9.Cahaya Abu- Abu : merupaka cahaya gabungan yang menyimbolkan manifestasi dari anasir
mega/ awan, dan mendasari watak, sifat dan kemampuan ; mobah mosik (selalu bergerak gerik,
berubah-ubah, tidak tetap pendirian, pintar beradaptasi, gampang bergaul, supel. Cipta suara
hatinya menggelapkan suasana, menimbulkan saling curiga, mengadu domba dan memiliki
daya penyangga memporak porandakan lawan, memanfaatkan tenaga lawan, mengecoh
sasaran

Inilah yang sering di sebut Lima Cahaya Hidup dan dalam pewayangan digambarkan sebagai
cakra yang mampu melindungi kehidupan manusia bai, jasmani dan rohani

Pengisian Warna Cahaya Hidup pada Manusia

Waktu pengisian cahaya hidup di mulai dari sejak dari janin dan setiap hitungan bulan ganjil
dan itu terjadi pengisian kekuatan gaib yang bersifat insani atau proses pendewasaan jiwa, dan
penjelasannya sebagai berikut :
1.Embrio pada bulan pertama yang masih berwujud cairan mani yang di saput indung telur dan
diliputi oleh cahaya berwarna putih dan diidentifikasi sebagai sinuksman Sukmo Suci
keberadaannya dilingkupi sukma suci (ruh Robbi) atau insani dan gerak hidupya di sebut
muthma’inah dan daya yang masuk di beri identitas Sang Hyang Maha Suci , sifat hidupnya
ibarat air dan bapak ibunya di sarankan untuk berbuat atau bertingkah laku pada kesucian lahir
batin karena embrio pada kandungan ibu tersebut akan memberikan pengaruh atau terinduksi
pada embrio dan akan muncul kelak setelah anak lahir dan menjadi dewasa dan ini tidak
mengenal jarak, waktu, ruang baik sengaja maupun tidak.

2.Janin usia tiga bulan sudah mulai tumbuh secara fisik dengan tanda-tanda pembentukan
organ walalupun masih berwarna merah, inilah yang di maksudkan diliputi cahaya merah yang
sinuksman Sukmo Weing atau di sebut Ruh Nurani atau rokhmani, gerak hidupnya di sebut
amarah dan di beri identitas Sang Hyang Maha Waseso (yang berkuasa atas hidup). Sifat
hidupnya ibarat api karena janin sudah bisa menyerap energi panas dari ibunya ( zat asam,
makanan) sehingga dengan masuknya zat dari luar maka terjadi pertukaran zat antar janin dan
ibunya dan sisa proses ini akan dikeluarkan dan diserap oleh ibunya untuk ikut di buang diluar
tubuh. Zat-zat inilah yang memacu pertumbuhan sel-sel tubuh, termasuk sel otak, sekaligus
menyerap getaran sensasi pikiran, jiwa, dan tingkah laku perbuatan orang tuanya yang
kemudian menyatu dengan pembentukansimpul-simpul syaraf dalam tubuh dan otak janin.
Inilah proses dimana sang bayi mulai merekam segala apa yang dilakukan orang tuanya. Dan
perlu kehati-hatian dan kewaspadaan dari orang tua, jangan berangan atau melakukan sesuatu
yang negative.

3.Bayi dalam kandungan pada bulan kelima hampir semua tubuh sudah terbentuk, namun
kondisinya masih sangat lemah, dan pada usia ini diliputi cahaya kuning yang sinuksman Sukmo
Rasa (nurani cahaya terang) yang disebut Ruh Idlafi /Rokhim ( jiwa yang terhalus yang bisa
melihat Tuhan) atau disebut Sang Hyang Maha Luhur. Gerak hidupnya adalah Sufiyah, dan saat
ini kondisi jiwanya sudah mencapai ke tingkat budi (bijak) yang berarti sudah dapat mengenali
adanya induksi dari lingkungannya. Disarankan pada orang tua agar waspada dan
mengkondisikan situasi hidupnya pada hal-hal yang menentramkan, harmonis, rukun, damai,
saling mencintai dan menjaga hati masing-masing dan budi pekerti luhur.

4.Bayi dalam kandungan pada bulan ke tujuh ini sudah sempurna, organ tubuh sudah lengkap
dan kuat dan pada usia ini bayi dilingkupi cahaya hitam, yang menandakan cahaya batinnya dan
snuksman Sukmo jati (nyata) yang di identitaskan sebagai Ruh Jasadi/ Kodir (berguna pada
badan). Gerak hidupnya di sebut nafsi Lawwammah dan diidentitaskan Sang Hyang Moho
Langgeng ( maha abadi) Pada usia ini sari-sari makana yang diproduksi dari bumi di serapnya
lewat sari makanan yang ada dalam tubuh ibunya dan menjadikannya unsure badaniah semakin
sempurna. Bagi yang mengerti ilmu batin , segala organ tubuh yang terbagi dalam kelompok
mana sakti yang terbagi sebagai berikut : ◦Wulu (bulu/rambut), kulit, daging

◦Getih (darah), balung (tulang), sumsum

◦Otot/urat(pembuluh nadi/darah), bayu (otot besar yang bertenaga)

◦Jantung, paru-paru, impes(kandung kencing)

◦Kemaras (limpa), usus; kesemuanya berjumlah 14 organ tubuh

Adapun hati dan otak dalam tenaga batin tidak dimasukkan sebagai organ tubuh fisik karena
keduanya merupakan singgasana bersarangnya kekautan gaib. Dan sad (keenam) indranya
yakni : penciuman pada hidung, pelihat pada mata, pendengar pada telinga, pengecap pada
mulut, perasa pada seluruh ujung syaraf bagian luar tubuhnya sebagai alat bantu informative
dari kerja otak dan hati juga tidak termasuk sebagai organ tubuh secara fisik. Dan pertumbuhan
bayi berada bersifat jasmaniah, sehingga daya serap sang bayi berada pada posisi penyerapan
pengaruh luar yang bersifat keragaan dan budaya kerja, dan tinggal menunggu saat
kelahirannya.

1.Bayi pada usia kandungan sembilan bulan sepuluh hari (8 selapan x 35 hari = 280 hari) dan
pada saat bayi normal dilahirkan ke duania sang bayi diliputi cahaya Abramarkata, dan pada
saat lepas dari pintu gerbang gua garba sang ibu ia langsung sinuksman oleh Sukmo Wicara
(ruh pembicara), yang disebut Ruh Robbul’alamin, dan mulai saat itu sempurnalah jiwa dan
jasadnya, lahir sebagai anak manusia yang insaniah dan jasadiah memiliki bekal awal batiniah
yang baik badan kasar maupun badan halusnya dan disebut sebagai sinuksman Sang Hyang
Maha Mulyo (maha mulia) dan gerk hidupnya di sebut nafsi kapawitra. Pada saat kelahiran sang
bayi adalah saat yang paling sensitive, artinya jangan sampai lingkungan sekitar semrawut, tidak
tenang, tentram. Rasulullah pernah bersabda : “ Kalian kelak di hari kiamat akan dipanggil
dengan nama kalian dan dengan nama ayah kalian, maka berikanlah nama itu dengan yang
baik-baik” ( Nasy’at Al – Masri, 1995 : 41-42) Pada saat pemberian nama itulah terjadi proses
‘geter’ (geletar sinar terang bak kilat yang hanya bisa dilihat oleh orang khusus ) dan ‘pater’
(suara petir yang juga hanya dapat di dengar oleh orang khusus ) sebagai wujud kesaksian alam
semesta dan kesaksianNya, dan ini akan sangat berpengaruh pada perjalanan hidup sang anak
sampai kematiannya . Dan ini disebut sinuksman Sang Hyang Sukmo Kawekas (sukma
terakhir/pamungkas)

Bekal awal memahami Kekuatan Batin


Pada saat melahirkan disamping mengerahkan energi fisik juga mengerahkan segala daya/
getar ciptanya; cinta kasih, kebahagiaan, kekhawatiran, cemas, sehingga segala derita,
kesakitan yang amat sangat tidak di perdulikannya demi keselamatan dan kelahiran sang anak
dan getar cipta inilah yang sebennarnya yang menahan sakit yang teramat hebat ini dan semua
ini sudah dalam pengaturanNya , lindunganNya, ketentuaNya. Wujud terima kasih kepada Allah
Sang maha Pencipta atas “karya ciptaNya” yang agung yang telah memberikan kepompong
gaib (wadah gaib) kepada sang bayi selama di kandungan ibu yang terdiri dsebelum bayi keluar
air ketuban mendahuluinya, maka disebut Kakang (saudara tua), sedangkan ari-ari baru keluar
di belakang bayi sehingga disebut sebagai Adhi (saudara muda). Darah ibu yang mengikuti bayi
dan potongan puser (pangkal dari usus plasenta/ ari-ari) adalah saudara pengiring atau
penyangganya . Keempatnya di sebut sedulur papat ( empat bersaudara) dan kalmia pancer
( pokok pangkal ) yang sang bayi sendiri, sebenarnya secara lengkap saudara tua (kakang)
adalah terdiri dari :

1.Selaput ketuban (saput wungkul) yang dinamakan kakang putih, wujudnya dapat dilihat
setelah bayi lahir dan sis a selaput ketuban yang mongering dan masih lekat pada kulit bayi
akan berwarna putih seperti bedak

2.Mar (getar cipta) dan Was (rasa kekhawatiran dan cemas) ibu yang muncul bersamaan saat
uwat (mengejan/mengerahkan semua tenaga fisik rohani untuk mendorong sang bayi) yang
melicinkan jalan keluar sang bayi melewati pintu gerbang Gua garba ibu.

Sedangkan saudara muda (adik) terdiri :

1.Ari-ari (plasenta)

2.Getih (darah)

3.Puser (potongan tali pusat)

4.Pancer (baying-bayang sang bayi)

Sebelum lahir kedunia berdelapan itu telah saling hidup menghidupi dan bersama-sama sebagai
openyangga hidup sang bayi selam sembilan bulan sepuluh hari dan mereka juga di karuniani
getar/daya hidup olehNya dan secara rohaniah mereka tetap bersama dan berdampingan
sepanjang masa.

Inti latifah ( Cakra Besar)

Titik awal kehidupan manusia adalah semenjak dari ayah (sperma) di tangkap oleh indung telur
dari ibu, setelah sembilan hari blostoksit terbenam ke dalam dinding rahim dan berkembang
menjadi mudghoh (segumpal daging) dan menjadi janin. Dan sejak itulah anak manusia ini
mempunyai daya hidup dan kesadaran yang terjadi karena kehendakNya. Daya hidup dan
kesadaran inilah yang menjadi inti latifah (kebaikan/kelebihan) yang memiliki jaringaNn sirkuit
di seluruh bagian tubuh bahkan pada titik tertentu inti latifah memiliki daya pancar yang lebih
kuat di banding bagian lain di tubuhnya. Khususnya titik pusat panca inderanya, pusat dada,
pusarnya, bawah pusar, pangkal tengkuk, antara kedua alis mata, ujung lidah, langit-langit
dalam mulut, dan klep (sentil) tenggorokannya. Atau yang di sebut pusat prana, cakra, mana,
dll. Pada titik itulah gerbang daya tertentu yang memiliki kekuatan khas tertentu pula dan
setelah terlatih maka inti latifah akan senantiasa dapat bekerja sendiri secara otomatis, untuk
itu seseorang harus memahami dulu hal-hal sbb:

1.Meyakini adanya daya batin dalam diri yang merupakan Rahmat Allah yang maha Esa dan ini
merupakan karena kuasaNya

2.Perlu di pahami bahwa di tengah-tengah otak manusia ada semacam “ stop kontak” yang di
gunakan untuk mengalirkan daya gaib yang di tujukan ke mana saja dan diperlukan untuk apa

3.Biasakanlah untuk hidup dengan berlaku ikhlas , sabar, lahir batin, jujur serta tergantung
mutlak pada Tuhan

4.Senantiasa melaksanakan tafakur, mengheneingkan cipta dan memusatkan segala pikiran


sesuai keyakinan masing-masing dan merenungi, mengakui segala daya tersebut agar kunci
latifah dapat bekerja sama sebagaimana mestinya.

Daloam pelatihan tata nafas dapat dipilih beberapa sikap tubuh yang paling mudah dan mantap
dan bisa tahan lama tanpa merubah posisi, yakni :

1.Duduk sidhakep asuku tunggal (duduk dengan badan tegak, kaki bersila dan tangan
bersedekap )

2.Berbaring telentang tanpa alas kepala, kaki lurus sejajar dan tangan sejajar dengan badan,
telapak tangan menempel pada paha

3.Duduk di kursi dengan sikap sempurna, punggung tegak, telapak kaki sejajar dan tangan
berada di atas kedua paha

Langkah berikutnya adalah :

1.Sikap roleks dan pasrah

2.Pejamkan mata dan panjatkan doa mohon manfaat sesuai iradat (maksud dan tujuan)

3.tarik nafas pelan sehalus mungkin dan alirkan ke pusat otak(ubun-ubun), hentikan nafas
setelah paru-paru optimal tahan selam mungkin, samakan pada saat menarik nafas. Selama
tahan nafas terapkan ening pikiran, hati. Nafas dilepas perlahan dari ubun-ubun sampai ke
ujung jari kaki

4.Berkonsentrasilah pada titik-titik cakra dan telapak tangan serta hapalkanlah wajah anda dan
bayangkan wajah anda pada saat memejamkan mata

5.Pada saat menarik nafas untuk yang muslim ucapkanlah cipta batin “ Hu “ dan ucapkan “ Ya”
pada saat melepaskan nafas.

6.Mulailah mawas diri dengan menyadari kesalahan-kesalahan diri, kekurangan dan kekhilafan
diri

7.Permohonan pada saat menahan nafas adalah penyerahan dan menggapai kesadaran diri

8.Memohon keselamatan dunia dan akhirat

Ilmu tenaga batin dapat di bagikan dalam 2 kelompok :

1.Tenaga gaib yang berasal dari Tuhan YME yang memang berasal dari sejak masih dikandungan
ibu untuk menyangga hidupnya secara langgeng dan di sebut dengan daya kodrat (natural)
atau kanuragan

2.Sisi lainnya di dapat dari tenaga gaib dari luar diri atau pinjaman dari mahkluk halus dan di
debut Jaya Kawijayan

Jenis-jenis Daya yang di miliki Manusia

Di bagi dalam 4 jenis dayayang berada dalam diri manusia , yakni :

1.Daya dari pusat atau latifah atau ingsun yakni syaraf rasa yang berada dalam kulit daging dan
bersentral pada titik tertentu yakni antyara 2 alis mata, pusat dada, bawah pusar dan pada
telapak tangan

2.Daya dari sedulur papat yaitu kakang kawah adhi ari-ari, darah ibu dan puser (potongan tali
pusat )

3.Daya dari sedulur pancer (baying-bayang manusia ) atau kumayan

4.Daya batin manusia ( cipta, rasa dan karsa)

Daya dari pusat inti latifah ada pada 7 tempat yakni :

1.Adhara terletak di atas dubur

2.Adhisthara terletak diantara kemaluan dan pusar


3.Manipura terletak pada pusar

4.Anchara terletak pada dada (hati)

5.Wisudhi terletak pada tenggorokan

6.Ayana terletak diantara 2 alis mata

7.Sahasraya terletak pada ubun-ubun (puncak otak)

Ketujuh puncak daya itu di sebut padma atau cakra (putaran) dan semuanya menyatu dalam
putaran yang terus menerus melalui 3 pusat syaraf (nadi). Urat syaraf poko berada pada jalur
tulang belakang, dimulai dari bawah naik ke atas menembus pusat-pusat mitis tadi dan berakhir
diantara alis. Dua urat syaraf yang lebih kecil melingkar seperti lingkaran ular , dari kiri ke
kanan untuk lain . Keduanya melingkar naik ke atas menuju tempat diantara kedua alis dengan
melingkari tiap pusat mitis tanpa menembusnya sampai keduanya bertemu di tempat diantara
kedua alis , lalu berpisah lagi, yang satu dari sisi kiri memasuki lubang hidung kiri sedangkan
yang lain dari sisi kanan memasuki lubang hidung kanan. Menurut kepercayaan sedulur papat
itu setiap 35 hari sekali di berikan makanan berupa jenang merah putih, jajanan pasar, dan
sesuai weton kelahiran dan sebelumnya di dahului dengan mengurangi tidur dan berpuasa.

Kemampuan melihat Nur Rajah Kalacakra adalah sbb :

1.Dapat merupaka pertanda atau peringatan tentang akanterjadinya sesuatu, missal kesusahan,
kebahagiaan dan sejenisnya, terlihat bersit nurani sekelebat yang berwujud berkas-berkas
cahaya pancamaya, misal : 1.Bersit warna putih, pertanda bahwa persoalan yang di hadapi saat
itu sifatnya merupakan tindakan social akan berhasil dengan memberikan nasehat yang muncul
dalam angan-angan saat berikutnya setelah cahaya terlihat

2.Bersit cahaya merah, pertanda bahwa sesudah melihat dalam waktu yang tidak terlalu lama
paling lama 1 minggu segala apa yang di niatkan atau yang di butuhkan akan terkabul

3.Bersit cahaya kuning, pertanda bahwa segala hasil karya yang di lakukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup akan membuahkan hasil dan bisa datang tiba-tiba dan di luar dugaan

4.Bersit cahaya hitam, pertanda akan terjadi hal-hal yang tidak diharapkan atau tidak
menyenangkan

5.Bersit cahaya hijau, pertanda akan mendapat hal-hal yang menguntungkan

6.Bersit warna abu-abu, pertanda akan mengalami kegagalan , tertipu atau di khianati

7.Bersit warna biru, pertanda akan menerima kebaikan dari pihak lain
8.Bersit warna ungu, pertanda akan mengalami halangan, kesialan, atau pertengkaran.

9.Dalam ilmu kanuragan warna-warna cahaya hidup ini bila di munculkan dalam angan-angan
dapat dimanfaatkan untuk memperlemah pertahanan lawan

Simbol ini menggambarkan 8 watak mata angina sebagai lambang kekauatan alam semesta
yang terdiri dari 8 anasir; bumi, matahari, bulan, bintang, lautan, angina, api dank abut dan di
manifestasikan sebagai 8 jalan utama untuk mencapai alam kehidupan yang memiliki budi
luhur; benar dalam ucapan, perbuatan, mata pencaharian, konsentrasi, pengertian, daya upaya,
dan pikiran

Anda mungkin juga menyukai