Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEGIATAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)


PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA (AS)
DI MASA PANDEMI

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI (UNHASY)
TEBUIRENG JOMBANG
2021
PROPOSAL KEGIATAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASYIM ASY`ARI
TEBUIRENG JOMBANG

A. Dasar Pemikiran
Indonesia adalah Negara dengan beribu-ribu kebudayaan, setiap
daerah pasti memiliki kebudayaan masing-masing dengan ciri karakteristik
yang berbeda-beda. Salah satunya tradisi upacara pengantin daerah satu
dengan daerah lainnya yang berbeda. Tradisi atau adat istiadat di berbagai
daerah di Indonesia merupakan warisan leluhur yang terus menerus
dilestarikan, adat istiadat ini sangat bermanfaat sebagai pedoman tingkah
laku dan sebagai kontrol terhadap perbuatan atau tingkah laku manusia,
termasuk di dalamnya adalah adat istiadat atau tradisi dalam pernikahan di
berbagai daerah.

Sebagaimana disebutkan dalam undang-undang perkawinan no 1


tahun 1974 bahwasanya perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang
pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau
rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa. Hakikat pernikahan selain sebagai sesuatu yang sakral, rumit, unik dan
menyenangkan, idealnya dilakukan dengan hati yang bahagia, penuh cinta
dan sayang, seperangkat pengetahuan tentang aturan dan tata cara
membangun rumah tangga yang bahagia, serta usia yang cukup.Tujuan
utama pernikahan yakni terciptanya keluarga yang sakinah.

Keluarga sakinah dalam pandangan umum merupakan keluarga yang


bahagia, damai, rukun, saling pengertian untuk memahami kebutuhan dan
kekurangan pasangan serta tidak mengukur kunci kebahagiaan keluarga
pada kacamata harta yang melimpah dan kedudukan yang mapan Dalam
realitas, tradisi dan ritual merupakan bagian yang melekat dalam

2
kehidupanmanusia. Kelekatan ini menjadikan keduanya turut
mempengaruhi karakter serta kepribadian seseorang di daerah tersebut.
Bahkan, tradisi terka- dang menempati posisi sejajar dengan ritualitas
spiritual ataupun ajaran agama. Tidak jarang diketemukan sebuah
masyarakat menganggap tradisi adalah ba gian pokok dari agama itu sendiri.
Hal itu karena tradisi, ritual dan ajaran agama sama-sama diajarkan oleh
nenek moyang secara turun-temurun dengan maksud mengajarkan petunjuk
yang baik serta bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Pernikahan sendiri merupakan ibadah yang penting, bahkan


pernikahan merupakan bagian dari kesempurnaan dalam beragama. Dalam
hukum keluarga selalu ada konsekuensi timbal balik yaitu berupa hak dan
kewajiban di antara orang-orang yang satu dengan orang yang lain dalam
suatu keluarga sebagai akibat adanya hubungan perkawinan dan hubungan
darah. Di dalam Islam kewajiban mencari nafkah adalah tanggung jawab
suami. Nafkah adalah pemberian dari suami yang diberikan kepada istri
setelah adanya suatu akad pernikahan. Nafkah wajib karena adanya akad
yang sah, penyerahan diri istri kepada suami, dan memungkinkan untuk
terjadinya bersenang-senang. Syari’at mewajibkan nafkah atas suami kepada
istrinya. Nafkah hanya diwajibkan atas suami karena tuntutan akad nikah
dan karena keberlangsungan bersenang-senang sebagaimana istri wajib taat
kepada suami, selalu menyertainya, mengatur rumah tangga, mendidik
anak-anaknya. Ia tertahan untuk melaksanakan haknya, “Setiap orang yang
tertahan untuk hak orang lain dan manfaatnya, maka nafkahnya atas orang
yang menahan karenanya”

Saat ini kita melihat dari fakta yang ada di lapangan sering kali kaum
ibu menjadi penyelamat perekonomian keluarga. Fakta ini terutama dapat
terlihat pada keluarga-keluarga yang perekonomiannya tergolong rendah,
banyak dari kaum ibu yang ikut menjadi pencari nafkah tambahan bagi
keluarga. Pada keluarga yang tingkat perekonomiannya kurang atau pra-
sejahtera peran ibu tidak hanya dalam areal pekerja domestik tetapi juga

3
areal publik. Ini dimungkinkan terjadi karena penghasilan sang ayah sebagai
pencari nafkah utama tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

Ketahanan keluarga merupakan alat untuk mengukur pencapaian


keluarga dalam melaksanakan peran, fungsi dan tanggung jawabnya dalam
mewujudkan kesejahteraan anggota. Tingkat ketahanan keluarga ditentukan
oleh perilaku individu dan masyarakat. Individu dan keluarga yang memiliki
pengetahuan dan pemahaman tentang ketahanan keluarga yang baik, akan
mampu bertahan dengan perubahan struktur, fungsi dan peranan keluarga
yang berubah sesuai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Individu dan keluarga yang mampu bertahan dengan perubahan lingkungan,
berpotensi memiliki ketahanan keluarga yang kuat.

Ketahanan keluarga menjadi tolak ukur kemampuan keluarga dalam


memenuhi kebutuhan dasar dan kemampuan keluarga untuk melakukan
kegiatan yang produktif. Ketahanan keluarga bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemandirian keluarga Ketahanan keluarga yang baik
didukung oleh sumber daya non fisik yang baik, mekanisme
penanggulangan masalah yang baik oleh keluarga, dan kemampuan keluarga
dalam memenuhi kebutuhan sosial keluarga. Ketahanan keluarga
menunjukan kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan letangguhan serta
mengandung kemampuan fisik materiil untuk mencapai kehidupan yang
mandri dan mampu mengembangkan diri dan keluarga untuk hidup
harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan, kebahagiaan lahir dan batin.
B. Tujuan Kegiatan
Sebagaimana yang telah disinggung dalam dasar pemikiran di atas,
tujuan kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini mempunyai tujuan:
Pertama, secara teoritis praktik kerja lapangan yang nantinya akan
dituangkan hasilnya dalam bentuk laporan kegiatan dapat menambah
khazanah keilmuan keIslaman, khususnya seputar teknik pelayanan,
pelaksanaan, dan hal-hal yang berkaitan dalam perkawinan. Kedua, secara
praktis praktik kerja lapangan dapat digunakan oleh para peserta sebagai

4
latihan dalam mengidentifikasi masalah dan problem solving sehingga
dikemudian hari peserta sudah benar-benar siap menjadi akademisi dan
praktisi hukum keluarga Islam dalam kehidupan yang sesungguhnya.
C. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama: Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa
program pascasarjana program studi Hukum Keluarga Islam Universitas
Hasyim Asy`ari Tebuireng Jombang.
D. Tema Kegiatan
Kegiatan ini bertemakan: “Teknik Pelayanan dan Pelaksanaan
Perkawinan Melalui Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Kantor Urusan
Agama (KUA) Diwek”.
E. Sasaran Kegiatan
Pendalaman materi seputar Pelayanan dan Pelaksanaan Perkawinan.
F. Waktu
Jumat, 8 Januari 2021
G. Tempat
Praktikum dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Diwek.
H. Pendamping
1. Direktur/ Sekretaris Pascasarjana UNHASY
2. Ka. Prodi Hukum Keluarga Islam Pascasarjana UNHASY
I. Peserta
Peserta praktikum adalah mahasiswa program pascasarjana program studi Hukum
Keluarga Islam Universitas Hasyim Asy`ari Tebuirang Jombang Tahun 2019-
2020 sejumlah 5 (lima) mahasiswa.
J. Pendanaan
Pendanaan Praktik Kerja Lapangan diperoleh dari:
1. Swadaya mahasiswa pascasarjana program Studi Hukum Keluarga
Islam angkatan 2019-2020;
2. Subsidi dari PPs. Universitas Hasyim Asy`ari Tebuireng Jombang.

K. Penutup

5
Demikian proposal kegiatan ini kami susun sebagai rancangan
kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan perkenannya dan apa yang kami rencanakan berjalan lancar
sebagaimana mestinya.
Terakhir, dengan penuh harapan semoga Bapak berkenan membuka
pintu kerjasama dan memberikan saran serta bimbingan demi kesuksesan
program kami. Selanjutnya mendahului atas terkabulnya permohonan kami
haturkan banyak terima kasih, teriring do’a Jazakumulloh Akhsanal Jaza’.

Jombang, 6 Januari 2021


Ketua, Sekretaris

Ahmad Faozan Ahmad Fauzul Adhim

Mengetahui,
Ka. Prodi

Dr. H. Habibi Al-Amin, M. Ag.

6
DAFTAR PESERTA KKL

No NIM NAMA

1. 1998235028 Ahmad Faozan

2. 1998235019 Ahmad Fauzul Adhim

3. 1998235026 Wulida Ainur Rofiq

4. 1998235006 Syukron Arifin

5. 1998235009 Ahmad Suherman Faylani

7
ESTIMASI ANGGARAN DANA

No RincianPengeluaran Vol. Harga @ Jumlah

1 Bisyaroh DPL 1 Rp. 250.000 Rp 250.000


Bisyaroh Ketua KUA
2 1 Rp. 250.000 Rp 250.000
Diwek
5 Snack peserta 4 Rp 5.000 Rp 20.000
Snack DPL dan Pejabat
6 7 Rp 10,000 Rp 70.000
KUA
7 Proposal 1 Rp 25.000 Rp 25.000

8 Transportasi 3 Rp. 10.000 Rp. 30.000

TOTAL PENGELUARAN Rp 645.000

Terbilang: Enam ratus empat puluh lima ribu rupiah

8
AGENDA KEGIATAN KKL

No Jam Agenda Peserta Tempat


1. 08.00 – 08.30 Pembukaan dan
Ta`aruf
2. 08.30 – 10.30 Penyampaian
Materi terkait
Teknik Pelayanan
Seluruh Peserta,
dan Pelaksanaan Kantor KUA
DPL, Pejabat
Perkawinan di Diwek
MUI
Kantor Urusan
Agama (KUA)
Diwek
3. 10.30 – 11.30 Diskusi
4. 12.00 – 12.30 Penutupan

Anda mungkin juga menyukai