Anda di halaman 1dari 28

BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB I
PENDAHULUAN

Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, maka


system nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah.Masyarakat mulai mununtut
pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu. Dengan semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi rumah sakit sebagai
pemberi pelayanan kesehatan secara bertahap terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan
efisien serta member kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan hal
itu, maka peningkatan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit perlu selalu ditingkatkan.
Demikian juga dengan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
Instalasi Gawat Darurat yang merupakan Instalasi pelayanan kesehatan ke
masyarakat yang berada di garis paling depan di RSU Mitra Delima. Instalasi Gawat Darurat
merupakan etalase rumah sakit yang merupakan wajah depan RSU Mitra Delima. Sebagai
instalasi pelayanan yang langsung berhubungan dengan area public sangat rentan
menimbulkan masalah terhadap tingkat kepuasan masyarakat pengguna layanan,
mengingat pelayanan gawat darurat mempunyai sifat yang khusus dibandingkan dengan
instalasi-instalasi lainnya.
Instalasi Gawat Darurat yang selalu siap siaga 24 jam menerima kunjungan pasien
gawat darurat, harus siap menghadapi berbagai kesulitan dalam menjalankan fungsinya.
Jumlah kunjungan yang tidak bisa diprediksi dengan tepat, kemungkinan kunjungan pasien
yang melebihi kemampuan daya tampung Instalasi Gawat Darurat pada situasi musibah
masal dan bencana, adanya kasus yang menarik publik dan media, dan masih banyak lagi hal
lainnya yang bisa terjadi di Instalasi Gawat Darurat menjadi kekacauan apabila
pengorganisasian instalasi tidak diatur dengan jelas dan tegas.
Buku pedoman pengorganisasian instalasi gawat darurat ini dibuat untuk
memberikan acuan kepada staf di instalasi gawat darurat untuk mengetahui deskripsi
kerjanya, berupa uraian tugas, wewenang, dan kewajibannya, sehingga para staf bisa
bekerja sesuai dengan rambu-rambu yang sudah ditetapkan dan diharapkan tiak terjadi
kegagalan pengorganisasian instalasi gawat darurat dalam situasi dan kondisi apapun

1
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB II
GAMBARAN UMUM RSU MITRA DELIMA

Tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia semakin hari semakin meningkat. Hal


ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan tahun 2000 – 2025
yang menunjukkan bahwa untuk Indonesia secara umum, jumlah penduduk akan
mengalami peningkatan dari 205,1 juta di tahun 2000 menjadi 273,1 juta ditahun 2025.
Demikian juga untuk Kabupaten Malang. Dengan angka pertumbuhan penduduk pertahun
yang mencapai 1,02%, maka pertumbuhan penduduk akan meningkat dari 2,36 juta pada
tahun 2004 menjadi 2,96 juta pada tahun 2025.
Didalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,
mencantumkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan kesehatan merupakan
salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai cita - cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Setiap manusia
berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan baik itu yang berasal dari pihak pemerintah
maupun pihak swasta tanpa harus memandang status sosial seseorang. Dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk, maka penambahan pusat pelayanan kesehatan mutlak
diperlukan, baik itu yang dikelolah pemerintah ataupun swasta.
Dengan memperhatikan kebijakan pemerintah dibidang pembangunan kesehatan
tersebut, maka PT.Graha Mitra Delima ingin berpartisipasi secara nyata dengan
membangun sebuah rumah sakit umum bernama RSU Mitra Delima. RSU Mitra Delima
berdiri sejak tanggal 15 November 2010, berlokasi di Jalan Raya Bulupayung Nomor 1B Desa
Krebet, Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Rumah sakit tipe C ini berada diatas
lahan seluas 5.390 m2 dengan luas bangunan dasar 1.243 m 2 untuk 2 (dua) lantai.
Diperkirakan rumah sakit ini dapat menjangkau pelayanan dengan radius efektif sejauh
kurang lebih 30 – 40 km, mengingat bahwa lokasi rumah sakit yang sangat strategis dengan
tingkat komunikasi dan transportasi yang baik serta ditunjang oleh mobilitas penduduk di
wilayah Kabupaten Malang bagian timur – selatan yang kecenderungan menuju ke pusat
Kota Malang melewati Kecamatan Bululawang.
Jumlah kunjungan Rawat Jalan mencapai 53.371 (lama) dan 16.695 (baru).
Sedangkan rawat Inap dengan jumlah pasien keluar sebesar 9.641 dan Instalasi Gawat
Darurat total pengunjung mencapai 14.928.
Secara umum program kegiatan RSU Mitra Delima Malang pada tahun 2018 sudah
bisa dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan indikator yang bisa menggambarkan efisiensi
pengelolaan rumah sakit meliputi BOR (Bed Occupancy Rate) mencapai 64% TOI (Turn Over
Interval) mencapai 1 hari, BTO (Bed Turn Over) mencapai 8 kali, ALOS (Average Length Of

2
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

Stay) mencapai 4 hari maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan RSU Mitra Delima
Malang tergolong efisien.

3
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB III
VISI, MISI, NILAI, TUJUAN DAN MOTTO RSU MITRA DELIMA

3.1 VISI RSU MITRA DELIMA


Rumah Sakit Umum Mitra Delima memiliki visi :
“Menjadikan RSU Mitra Delima sebagai rumah sakit pilihan pertama bagi masyarakat di
wilayah Kecamatan Bululawang dan sekitarnya”.

3.2 MISI RSU MITRA DELIMA


Rumah Sakit Umum Mitra Delima memiliki misi :
a. Mewujudkan pelayanan dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien.
b. Mewujudkan gedung, peralatan dan penampilan staff yang baik.
c. Mewujudkan kinerja karyawan yang disiplin, jujur, loyal dan bertanggung jawab.
d. Mewujudkan pelayanan yang cepat, tepat serta penyampaian informasi yang jelas
dan tegas.
e. Ketersediaan dokter spesialis yang lengkap.
f. Peningkatan ilmu pengetahuan yang berkelanjutan bagi staff.
g. Pelayanan dengan sopan, santun, dan penuh perhatian.

3.3 NILAI DASAR RSU MITRA DELIMA


Rumah Sakit Umum Mitra Delima memiliki nilai dasar :
a. Jujur
b. Loyalitas
c. Disiplin
d. Tanggung jawab

3.4 TUJUAN RSU MITRA DELIMA


Rumah Sakit Umum Mitra Delima memiliki tujuan :
“Memberikan pelayanan kesehatan dengan sopan santun penuh perhatian cepat tepat
dan terjangkau”.

3.5 MOTTO RSU MITRA DELIMA


Rumah Sakit Umum Mitra Delima memiliki motto :
“Mutu, Keselamatan dan kenyamanan pasien kami utamakan”.

4
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB IV
STUKTUR ORGANISASI RSU MITRA DELIMA

4.1 BAGAN ORGANISASI

4.2 KETERANGAN
Direktur mempunyai tugas memimpin, menetapkan kebijakan, membina,
mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan
tugas rumah sakit. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh 4 (empat) orang
Wakil Direktur yang berada dibawah dan bersama Direktur RSU Mitra Delima bertanggung
jawab kepada Direktur PT Graha Mitra Delima, yaitu :
1. Wakil Direktur Pelayanan
2. Wakil Direktur Keuangan
3. Wakil Direktur Tata Usaha
4. Wakil Direktur Umum

WAKIL DIREKTUR PELAYANAN


Uraian Tugas
1. Menyusun rencana dan program kerja
2. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan medis, keperawatan dan penunjang medis
3. Melaksanakan analisa dan penilaian terhadap ketersediaan pelayanan dasar,
penggunaan alat perlengkapan rumah sakit, serta alat-alat medis, keperawatan dan
penunjang medis.

5
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

4. Menyusun bahan perumusan kebijaksanaan teknis mutu pelayanan kesehatan, rumah


sakit, usaha kesehatan gizi, mata, laboratorium, serta upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat
5. Membina, mengawasi dan menilai kinerja semua staf di bidang pelayanan
6. Menampung, menanggapi dan memproses masukan-masukan (pendapat, usulan,
keluhan, masalah) di bidang pelayanan
7. Mengadakan Pertemuan koordinasi di bidang pelayanan secara berkala
8. Mengkoordinasi kegiatan antar bidang yang terkait dengan pelayanan
9. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas secara periodik dan
tertulis kepada Direktur.

Tanggung Jawab
Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tanggung jawab merumuskan kebijakan,
mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina, dan mengendalikan kegiatan
Pelayanan Medis, Keperawatan, dan Penunjang Medis serta instalasi di bawah
koordinasinya.

Wewenang
1. Meminta pendapat dan petunjuk kepada Direktur Rumah Sakit.
2. Mengawasi dan memberi petunjuk dan arahan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.
3. Memberi tugas dan perintah kepada bawahan.
4. Mengoreksi pekerjaan yang diberikan kepada bawahannya.
5. Menilai DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) bawahan.
6. Memberikan teguran dan penilaian serta penghargaan kepada staf di bawahnya.

Kepala Bagian Pelayanan membawahi:


1. Bagian Medis dan Keperawatan
2. Bagian Penunjang Medis

WAKIL DIREKTUR KEUANGAN


Uraian Tugas
1. Membantu direktur dalam manajemen bagian keuangan
2. Bekerjasama dengan kepala bagian bidang / kepala bagian lainnya.
3. Mengkoordinasi pelaksanaan , pengelolaan , pengawasan , pengendalian dan evaluasi
di Sub Bagian Keuangan dan kontrak manajemen.
4. Melaksanakan perencanaan monitoring dan evaluasi terhadap sarana dan mutu
pelayanan bagian keuangan
5. Melaksanakan program keselamatan pasien dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit.

6
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

6. Membantu menyusun laporan penyelenggaraan Rumah Sakit khususnya dalam


pelayanan bagian Keuangan
7. Melakukan analisa ketenagaan dibagian keuangan.
8. Menyusun uraian tugas semua staff dibagian Keuangan
9. Melakukan penilaian kinerja dari staff yang berada dibagian Keuangan
10.Mengupayakan peningkatan SDM dibagian Keuangan melalui program
pengembangan SDM.
11.Mengadakan pertemuan berkala dengan staff dibagian keuangan
12.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur.

Tanggung Jawab
Wakil Direktur Keuangan mempunyai tanggung jawab merumuskan kebijakan,
mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina, dan mengendalikan kegiatan
wakil direktur keuangan, serta bagian di bawah koordinasinya.

Wewenang
1. Memeriksa hasil kegiatan dibagian yang dipimpinnya sesuai dengan standart yang
ditetapkan.
2. Meminta data dan info staff terkait.
3. Memberikan bimbingan dan arahan kepada staff.
4. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan semua pihak demi kelancaran
pelayanan administrasi Rumah Sakit.
5. Menandatangani Surat dan Dokumen yang ditetapka menjadi wewenang kepala
bagian keuangan

Wakil Direktur Keuangan membawahi


1. Bagian Keuangan
2. Bagian Kontrak Manajemen

WAKIL DIREKTUR TATA USAHA


Uraian Tugas
1. Membantu direktur dalam manajemen bagian Tata Usaha
2. Bekerjasama dengan kepala bagian bidang / kepala bagian lainnya.
3. Mengkoordinasi pelaksanaan , pengelolaan , pengawasan , pengendalian dan evaluasi
di Sub Bagian Kepegawaian, Rekam Medis, Humas & Marketing serta Teknologi
Informasi.
4. Melaksanakan perencanaan monitoring dan evaluasi terhadap sarana dan mutu
pelayanan bagian Tata Usaha

7
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

5. Melaksanakan program keselamatan pasien dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit.


6. Membantu menyusun laporan penyelenggaraan Rumah Sakit khususnya dalam
pelayanan bagian Tata Usaha
7. Melakukan analisa ketenagaan dibagian Tata Usaha.
8. Menyusun uraian tugas semua staff dibagian Tata Usaha
9. Melakukan penilaian kinerja dari staff yang berada dibagian Tata Usaha
10. Mengupayakan peningkatan SDM dibagian Tata Usah melalui program pengembangan
SDM.
11. Mengadakan pertemuan berkala dengan staff dibagian Tata Usaha
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur.

Tanggung Jawab
Wakil Direktur Tata Usaha mempunyai tanggung jawab merumuskan kebijakan,
mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina, dan mengendalikan kegiatan
wakil direktur Tata Usaha, serta bagian di bawah koordinasinya.

Wewenang:
1. Memeriksa hasil kegiatan dibagian yang dipimpinnya sesuai dengan standart yang
ditetapkan.
2. Meminta data dan info staff terkait.
3. Memberikan bimbingan dan arahan kepada staff.
4. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan semua pihak demi kelancaran pelayanan
administrasi Rumah Sakit.
5. Menandatangani Surat dan Dokumen yang ditetapka menjadi wewenang kepala bagian
Tata Usaha

Wakil Direktur Tata Usaha membawahi


1. Bagian Kepegawaian
2. Bagian Rekam Medis
3. Bagian Humas & Marketing
4. Teknologi Informasi

WAKIL DIREKTUR BAGIAN UMUM


Uraian Tugas
1. Membuat perencanaan program kegiatan pelayanan Sub bagian Logistik dan Sub
Bagian Rumah Tangga dan Pemeliharaan dengan berkoordinasi dengan unit terkait.
2. Merencanakan jumlah dan macam alat yang dibutuhkan untuk pelayanan Sub bagian
Logistik dan Sub Bagian Rumah Tangga dan Pemeliharaan dengan Kepala Unit terkait.

8
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

3. Merencanakan jumlah dan macam Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan di


pelayanan Sub bagian Logistik dan Sub Bagian Rumah Tangga dan Pemeliharaan serta
menempatkannya sesuai kebutuhan.
4. Mensosialisasikan kebijaksanaan dan prosedur di Bagian Umum kepada seluruh unit
pelayanan di Rumah Sakit
5. Membuat prosedur kerja atau sistem yang berkaitan dengan Bagian Umum dan
berkoordinasi dengan unit terkait.
6. Memberi bantuan bimbingan kepada seluruh Sumber Daya Manusia yang ada di setiap
unit pelayanan untuk keperluan pelayanan Sub bagian Logistik dan Sub Bagian Rumah
Tangga dan Pemeliharaan bila diminta sesuai perintah Direktur.
7. Mengadakan kerja sama dan memelihara hubungan baik dan harmonis dengan seluruh
komponen Rumah Sakit.
8. Menghadiri rapat yang diadakan oleh Direktur dan ikut dalam kepanitiaan yang
diadakan oleh Rumah Sakit.
9. Menyelesaikan/mengatasi persoalan dan usul-usul yang timbul dari setiap unit sesuai
perintah Direktur.
10.Meneliti dan mempertimbangkan surat-surat permohonan kenaikan gaji, cuti, pindah
atau berhenti dan lain-lain dari pegawai yang ada di bawahnya.

Tanggung Jawab
Wakil Direktur Bagian Umum mempunyai tanggung jawab merumuskan kebijakan,
mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina, dan mengendalikan kegiatan
Umum, serta Instalasi di bawah koordinasinya

Wewenang
1. Meminta pendapat dan petunjuk kepada Direktur Rumah Sakit.
2. Mengawasi, memberi petunjuk dan arahan terhadap pelaksanaan tugas bawahannya.
3. Memberi tugas dan perintah kepada bawahan.
4. Mengoreksi pekerjaan yang diberikan kepada bawahannya.
5. Menilai DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan).
6. Memberikan teguran dan penilaian serta penghargaan kepada staf di bawahnya.

Wakil Direktur Bagian Umum, membawahi:


1. Sub Bagian Logistik
2. Sub Bagian Rumah Tangga dan pemeliharaan

9
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI GAWAT DARURAT

10
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB VI
URAIAN TUGAS
INSTALASI GAWAT DARURAT

KEPALA INSTALASI GAWAT DARURAT


Kepala Instalasi Gawat Darurat diangkat dan diberhentikan oleh Direktur untuk
masa jabatan tertentu.

Uraian Tugas
1. Melaksanakan memimpin dan mengembangkan Instalsi Gawat Darurat
2. Menyusun program kerja di lingkungan Instalasi Gawat Darurat
3. Merencanakan system kerja yang efektif dan efisien di Lingkungan Instalasi Gawat
Darurat
4. Menyusun perencanaan SDM Medis dan keperawatan di Lingkugan Instalasi Gawat
Darurat
5. Melakukan perencanaan fasilitas, sarana dan prasarana di Lingkungan Instalasi
Gawat darurat
6. Melakukan sistem evalusi pelayanan di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
7. Melaksanakan sistem evalusi SDM di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
8. Mengeluarkan seluruh program SDM di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat untuk
mencapai visi, misi, motto dan tujuan RSU Mitra Delima.

Tanggung Jawab
Kepala Instalasi Gawat Darurat bertanggung jawab terhadap operasional hidup
Instalasi Gawat Darurat serta melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap :
1. Kesekertariatan keuangan dan pengadaan perlengkapan Instalasi Gawat Darurat
2. Kelancaran Pelayanan medik dan keperawatan Instalasi Gawat Darurat
3. Pengawasan dan pengendalian kebutuhan alat dan obat-obatan di Instalasi Gawat
Darurat
4. Pengembangan dan Pelatihan SDM Instalasi Gawat Darurat

Wewenang
1. Meminta pendapat dan petunjuk dari Kepala Bagian Pelayanan Medis dan
Keperawatan serta Direktur RSU Mitra Delima
2. Memberikan masukan terhadap Kepala Bagian Medis dan Keperawatan terkait
pelayanan di Instalasi Gawat Darurat

11
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

3. Mendapatkan data baik pelayanan, penelitian, pengembangan dan pelatihan


maupun administrasi dan keuangan serta pelayanan yang ada di Instalasi Gawat
Darurat
4. Mengawasi dan memberi petunjuk serta arahan kepada staf / bawahannya
5. Memberi penilaian dan teguran kepada staf / bawahannya

Syarat Jabatan
1. Pendidikan : Minimal Dokter Umum atau Dokter Gigi Umum
2. Pengalaman Kerja : Diutamakan
3. Kemampuan Lain
a. Intelegensia : Kemampuan untuk menangkap atau memahami
instruksi, kemampuan untuk membuat pertimbangan.
b. Komunikasi : Kemampuan untuk menggunakan komunikasi
verbaldan non verbal secara efektif.
c. Ketelitian : Kemampuan untuk mengetahui dan
memahamisesuatu secara rinci.
d. Kepemimpinan : Mampu mendayagunakan Sumber Daya
Manusiauntuk bertindak dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
e. Membuat Keputusan : Mampu menganalisa masalah, mencari solusi
danmengambil keputusan.

Hasil Kerja
1. Terbentuknya Program Kerja di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
2. Terbentuknya sistem kerja yang efektif dan efisien di Lingkungan Instalasi Gawat
Darurat
3. Terbentuknya perencanaan SDM medis dan keperawatan di Lingkungan Instalasi
Gawat Darurat
4. Terbentuknya perencanaan fasilitas, sarana dan prasarana di Lingkungan Instalasi
Gawat darurat
5. Terbentuknya sistem evaluasi pelayanan di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
6. Terbentuknya system evalusi SDM di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
7. Tercapaianya visi, misi, motto dan tujuan RSU Mitra Delima

12
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

DOKTER PELAKSANA
Uraian Tugas
1. Melakukan pemeriksaan dan tata laksana terhadap seluruh pasien yang masuk di
Instalasi Gawat darurat sesuai kewenangan klinis.
2. Mengkonsulkan seluruh pasien Instalasi Gawat Darurat kepada DPJP.
3. Membuat catatan medis hasil pemeriksaan dan penata laksana seluruh pasien yang
masuk di Instalasi Gawat Darurat
4. Membuat resume medis untuk pasien yang memerlukan resume medis
5. Melakukan koordinasi dengan seluruh perawat pelaksana di Instalasi gawat Darurat.

Tanggung jawab
Dokter Pelaksana Instalasi Gawat darurat bertanggung jawab serta membentu
Kepala Instalasi Gawat darurat dalam :
1. Operasional hidup Instalasi Gawat Darurat.
2. Kelancaran pelayanan medic di Instalasi Gawat darurat.
3. Bertanggung jawab terhadap keselamatan pasien yang di tangani di Instalai Gawat
Darurat.
4. Mengisi dan melengkapi laporan dinas
5. Bertanggung jawab terhadap jadwal dinas jaga yang sudah disusun.

Wewenang
1. Melakukan tindakan gawat darurat pada kasus gawat darurat sesuai kompetensi
dokter umum.
2. Memberikan masukan terhadap Kepala Instalasi gawat darurat , kepala perawat
pelaksana dan perawat pelaksana.
3. Merujuk pasien yang tidak dapat ditangani oleh rumah sakit.
4. Meminta dan member penjelasan hasil pemeriksaan penunjang dan memeriksa cito
bila diperlukan.
5. Menolak pasien yang tidak mematuhi peraturan.
6. Memprioritaskan penanganan pasien di Instalasi gawat darurat sesuai triase.
7. Menyatakan kelahiran , kematian dari pasien dan menandatangai surat keterangan
kelahiran / kematian.d

Syarat jabatan
1. Pendidikan : S1 Profesi dokter umum
2. Pengalaman kerja : di utamakan

13
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

3. Kemampuan lain :
a. Memiliki kemampuan memimpin dan berkomunikasi dengan baik.
b. Terampil dalam praktek kedokteran umum.
c. Mampu menganalisa dan mengambil keputusan dengan tepat.
d. Pernah mengikuti pelatihan ATLS / ACLS dan kursus ECG.
Hasil kerja
1. Terbentuknya kerjasama yang baik dalam memberikan pelayanan di instalsi gawat
darurat.
2. Dapat menangani kegawatan pada pasien di instalasi Gawat Darurat sesuai skala
triase.
3. Terbentuknya komunikasi yang baik dengan dokter spesialis , dokter umum yang
lain dan seluruh karyawan.

KEPALA PERAWAT PELAKSANA INSTALASI GAWAT DARURAT


Uraian Tugas
1. Bersama Kepala Instalasi Gawat Darurat mengembangkan Instalasi Gawat Darurat
2. Bersama Kepala Instalasi Gawat Darurat menyusun program kerja di Lingkungan
Instalasi Gawat Darurat
3. Bersama Kepala Instalasi Gawat Darurat merencanakan sistem kerja yang efektif
dan efisien di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
4. Bersama Kepala Instalasi Gawat Darurat menyusun SDM Medis dan keperawatan di
Instalasi Gawat Darurat
5. Bersama Kepala Instalasi Gawat Darurat menyusun perencanaan fasilitas, sarana
dan prasarana di Lingkungan Instalasi Gawat darurat
6. Bersama Kepala Instalasi Gawat Darurat melakukan sistem evalusai pelayanan di
Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
7. Membantu Kepala Instalasi Gawat Darurat melaksanakan sistem evalusi SDM di
Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
8. Membantu Kepala Instalasi Gawat Darurat mengarahkan seluruh program SDM di
Lingkungan Instalasi Gawat Darurat untuk mencapai vsi, misi, motto dan tujuan RSU
Mitra Delima

Tanggung Jawab
Kepala Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Daurat bertanggung jawab serta
membantu Kepala Instalasi Gawat Darurat dalam :
1. Operasional hidup Instalasi Gawat Darurat

14
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

2. Kelancaran pelayanan Medik dan Keperawatan di Instalasi Gawat Darurat


3. Pengawasan dan pengendalian terhadap kesekertariatan keuangan dan pengadaan
perlengkapan
4. Pengawasan dan pengendalian kebutuhan alat dan obat-obatan di Instalasi Gawat
Darurat
5. Pengembangan dan pelatihan SDM di Instalasi Gawat Darurat

Wewenang
1. Meminta pendapat dan petunjuk dari Kepala Instalasi Gawat Darurat, Kepala Bagian
Medis dan Keperawatan serta Direktur RSU Mitra Delima
2. Memberikan masukan terhadap Kepala Instalasi Gawat Darurat terkait pelayanan di
Instalasi Gawat Darurat
3. Mendapatkan data baik pelayanan, penelitian, pengembangan dan pelatihan
maupun SDM serta pelayanan yang ada di Instalasi Gawat Darurat
4. Mengawasi dan memberi petunjuk serta arahan kepada staf / bawahannya
5. Memberi penilaian dan teguran kepada staf / bawahannya

Syarat Jabatan
1. Pendidikan : Minimal DIII Keperawatan
2. Pengalaman Kerja : Pernah bekerja minimal 1 tahun sebagai perawat pelaksana
3. Lain-lain :
a. Sehat Jasmani dan Rohani
b. Memiliki kedisiplinan, loyalitas, kejujuran dan tanggung jawab terhadap RSU
Mitra Delima
c. Memiliki Kemampuan kepemimpinan
d. Pernah mengikut pelatihan :
1. Penatalaksanaan Kegawat Daruratan Medis yang dibuktikan dengan
sertifikat
2. Manajemen Bangsal yang dibuktikan dengan sertifikat asli

Hasil Kerja
1. Terbentuknya Program Kerja di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
2. Terbentuknya sistem kerja yang efektif dan efisien di Lingkungan Instalasi Gawat
Darurat
3. Terbentuknya perencanaan SDM medis dan keperawatan di Lingkungan Instalasi
Gawat Darurat

15
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

4. Terbentuknya perencanaan fasilitas, sarana dan prasarana di Lingkungan Instalasi


Gawat darurat
5. Terbentuknya sistem evaluasi pelayanan di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
6. Terbentuknya system evaluasi SDM medis dan keperawatan di Lingkungan Instalasi
Gawat Darurat
7. Tercapaianya visi, misi, motto dan tujuan RSU Mitra Delima

PERAWAT PELAKSANA
Uraian Tugas
1. Bersama seluruh staff di Instalasi Gawat Darurat mengembangkan Instalasi
Gawat Darurat
2. Memberikan pelayanan keperawatan kepada seluruh pasien di Instalasi Gawat
Darurat dengan sopan santun dan penuh perhatian mulai dari triage sampai
dengan disposisi pasien
3. Melaksanakan program kerja di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
4. Melaksanakan sistem kerja yang efektif dan efisien di Lingkungan Instalasi
Gawat Darurat dengan mematuhi jadwal dinas yang telah dibuatkan
5. Menjaga keutuhan dan kebersihan fasilitas, sarana dan prasarana di Lingkungan
Instalasi gawat Darurat
6. Menyiapkan segala kebutuhan administrative pasien di Instalasi Gawat Darurat
7. Melaksanakan serah terima kepada petugas pengganti secara lisan maupun
tertulis pada saat pergantian jaga
8. Melaksanakan perannya sebagai karyawan RSU mItra Delima dalam rangka
mencapai visi, misi, motto dan tujuan RSU Mitra Delima

Tanggung Jawab
Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Daurat bertanggung jawab serta membantu
Kepala Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Darurat dalam :
1. Operasional hidup Instalasi Gawat Darurat
2. Kelancaran Pelayanan Medik dan Keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
3. Pengendalian terhadap kesekertariatan keuangan dan pengadaan perlengkapan,
alat dan obat-obatan di Instalasi Gawat Darurat

16
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

Wewenang
1. Meminta pendapat dan petunjuk dari Kepala Perawat Pelaksana Instalasi Gawat
Darurat, Kepala Instalasi Gawat Darurat, Kepala Bagian Pelayanan Medis dan
Keperawatan serta Direktur RSU Mitra delima
2. Memberikan masukan kepada Kepala Perawat Pelaksana dalam mewujudkan
pelayanan yang baik di Instalasi Gawat Darurat
3. Melaksanakan bentuk tindakan yang menjadi wewenangnya sebagai perawat
pelaksana di Instalasi Gawat darurat
4. Memberi penilaian dan teguran kepada staf / bawahannya

Syarat Jabatan
1. Pendidikan : Minimal DIII Keperawatan
2. Lain-lain :
a. Sehat Jasmani dan Rohani
b. Memiliki kedisiplinan, loyalitas, kejujuran dan tanggung jawab terhadap RSU
Mitra Delima
c. Dapat memenuhi persyaratan medis dan administratif untuk memperoleh
Rincian Kewenangan Klinis (RKK) dari Direktur RSU Mitra Delima
d. Dapat memenuhi persyaratan medis dan administratif untuk memperoleh
Surat Izin Kerja (SIK)
e. Pernah mengikuti pelatihan :
Penatalaksanaan Kegawat Daruratan Medis yang dibuktikan dengan
sertifikat asli

Hasil Kerja
1. Tercapainya pelayanan keperawatan kepada seluruh pasien di Instalasi Gawat
Daruratdengan sopan, santun dan penuh perhatian
2. Terbentuknya Program Kerja di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
3. Terbentuknya sistem kerja yang efektif dan efisien di Lingkungan Instalasi Gawat
Darurat
4. Terbentuknya perencanaan fasilitas, sarana dan prasarana di Lingkungan Instalasi
Gawat darurat
5. Terlaksananya persiapan segala kebutuhan administrative pasien di Instalasi Gawat
Darurat
6. Tercapaianya visi, misi, motto dan tujuan RSU Mitra Delima

17
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BIDAN PELAKSANA
Uraian Tugas
1. Bersama seluruh staf di Instalasi Gawat darurat mengembangkan Instalasi Gawat
Darurat
2. Memberikan pelayanan kebidanan kepada seluruh pasien di Instalasi Gawat Darurat
dengan sopan, santun dan penuh perhatian
3. Melaksanakan program kerja di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
4. Melaksanakan system kerja yang efektif dan efisien di Lingkungan Instalasi Gawat
Darurat dengan mematuhi jadwal dinas yang telah dibuat
5. Menjaga keutuhan dan kebersihan fasilitas, sarana dan prasarana di lingkungan
Instalasi Gawat Darurat
6. Melaksanakan perannya sebagai karyawan RSU Mitra Delima dalam rangka
mencapai visi, misi, motto dan tujuan RSU Mitra Delima
7. Menyiapkan segala kebutuhan administratif pasien di Instalasi Gawat Darurat
8. Melaksanakan Asuhan persalinan normal sesuai dengan Standart (IMD)
9. Melaksanakan Asuhan Kebidanan

Tanggung Jawab
Bidan Pelaksana Instalasi Gawat Darurat bertanggung jawab serta membantu
Kepala Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Darurat dalam :
1. Operasional hidup Instalasi Gawat Darurat
2. Kelancaran Pelayanan medik dan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
3. Pengawasan dan pengendalian kebutuhan alat dan obat-obatan di Instalasi Gawat
Darurat

Wewenang
1. Meminta pendapat dan petunjuk dari Kepala Perawat Pelaksana, Kepala Instalasi
Gawat Darurat, Kepala Bagian Pelayanan Medis dan Keperawatan serta Direktur
RSU Mitra Delima
2. Memberi masukan kepada kepala perawat pelaksana dalam mewujudkan pelayanan
yang baik di Instalasi Gawat Darurat
3. Melaksanakan semua bentuk tindakan yang menjadi wewenangnya sebagai bidan
pelaksana di Instalasi Gawat Darurat

18
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

Syarat Jabatan
 Pendidikan : D III Kebidanan
 Pengalaman kerja :  pernah melakukan asuhan persalinan normal di Faskes.
 Lain – lain :
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Memiliki kedisiplinan, kejujuran dan tanggung jawab terhadap RSU Mitra
Delima
c. Dapat memenuhi persyaratan medis dan administratif untuk memperoleh
Surat Ijin Kerja (SIK)
d. Dapat memenuhi persyaratan medis dan administratif untuk memperoleh
Rincian Kewenangan Klinis (RKK) dari Direktur RSU Mitra Delima
e. Pernah mengikuti pelatihan :
 Penatalaksanaan kegawatdaruratan medis yang dibuktikan dengan
sertifikat
 Manajemen Persalinan Normal yang dibuktikan dengan sertifikat

Hasil Kerja
1. Tercapainya pelayanan kebidanan kepada seluruh pasien di Instalasi Gawat Darurat
2. Terlaksananya program Kerja di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat
3. Terlaksananya system kerja yang efektif dan efisien di Lingkungan Instalasi Gawat
Darurat
4. Terjaganya keutuhan fasilitas, sarana dan prasarana di lingkungan Instalasi Gawat
Darurat
5. Tercapainya visi, misi,motto dan tujuan RSU Mitra Delima
6. Terlaksananya persiapan segala kebutuhan administrative pasien di Instalasi Gawat
Darurat
7. Terlaksananya Asuhan persalinan normal sesuai dengan Standart (IMD)
8. Terlaksananya Asuhan Kebidanan

19
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB VII
POLA KETENAGAAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
Berdasarkan pedoman cara perhitungan kebutuhan tenaga perawat menurut WISN
(Workload Indicator Staffing Need) adalah :
Beradasarkan klasifikasi:
1. Waktu Kerja Tersedia
Hari Kerja : 7560 jam
Cuti Tahunan : 168 jam
Diklat : 20 jam
Hari Libur Nasional : 288 jam
Absen : 0 jam
Waktu Kerja Sehari : 24 jam

Waktu Kerja Tersedia : 170016

2. Standar Kelonggaran
 Standar Kelonggaran : 0.23

3. Cara Menghitung Standar Beban Kerja :


Kuantitas Beban
Standar Beban
Kerja[(rata2
Rata-rata Kerja(waktu kerja
NO Kegiatan waktu/standard beban
waktu / menit tersedia/rata2
kerja)+standar
waktu)
kelonggaran]
1 Menerima pasien 36 Menit 4723 0,2
2 Triage pasien 54 Menit 3148 0,2
3 TTV 54 Menit 3148 0,2
4 Anamnesa Pasian 90 Menit 1889 0,3
5 Mengisi setatus 54 Menit 3148 0,2
IGD
6 Pasang infus 70 Menit 2429 0,3
7 EKG 35 Menit 4858 0,2
8 Nebulizer 28 Menit 6072 0,2
9 Pasang DC/NGT 30 Menit 5667 0,2
10 Rawat 45 Menit 3778 0,2
Luka/Hechting
11 Pasang Bidai 20 Menit 8501 0,2
12 Melengkapi dan 70 Menit 2429 0,3

20
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

mengisi rekam
medis rawat inap
13 transfer pasien di 70 Menit 2429 0,3
dalam RS
14 Mengantar pasien 100 mnt 1700 0,3
intra RS (Rujuk)
15 Operan Shift 10 Menit 17002 0,2
16 Injeksi rawat jalan 20 menit 8501 0,2
17 Injeksi rawat inap 70 menit 2429 0,3
18 Mengantar 25 menit 6801 0,2
radiologi
19 KIE 90 menit 1889 0,3
20 resusitasi 5 menit 34003 0,2
Jumlah 4,7

Dari perhitungan diatas di simpulkan kebutuhan karyawan per shif = 5 orang


Sehingga total kebutuhan tenaga perawat di Instalasi Gawat Darurat sejumlah 5 x 3 shift =
15 orang.

21
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

TABEL POLA KETENAGAAN


INSTALASI GAWAT DARURAT
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Tenaga Yang Kekurangan Rencana
Formal In Formal
Yang Ada Pemenuhan
Dibutuhkan
Kepala Instalasi Gawat Dokter Umum Pelatihan: 1 (satu) 1 (satu) 0
Darurat  ACLS / ATLS / GELS / Kursus ECG

Dokter Pelaksana IGD Dokter Umum Pelatihan: 13 (satu) 12 (satu) 1 0-3 bulan
 ACLS / ATLS / GELS / Kursus ECG

Kepala Perawat D3  Pernah mengikuti pelatihan PPGD dan 1 (satu) 1 (satu) 0


Pelaksana BLS
 Pengalaman Kerja Minimal 1 Tahun
 Memiliki kemampuan kepemimpinan
 Memiliki Surat Ijin Kerja Perawat

Perawat Pelaksana D3  Pernah mengikuti pelatihan BLS dan 10 10 (Sepuluh) 0


PPGD (Sepuluh)
 Memilik surat ijin kerja Peawat
Bidan Pelaksana D3 Kebidanan  Pernah mengikuti pelatihan APN dan 5 (Lima) 5 (Lima) 0

22
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

CTU
 Memiliki Surat Ijin Kerja Bidan
Keterangan :
Formal :Pendidikan Terakhir
In Formal :Pelatihan yang pernah diikuti

23
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
INSTALASI GAWAT DARURAT

Hubungan Kerja dengan Direktur


Menjalankan perintah dan kebijakan direktur yang berhubungan dengan tugas dan
tanggung jawab Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit

Hubungan Kerja dengan Kepala Bagian


1. Kepala Bagian Pelayanan Medis dan Keperawatan
Menjalankan kebijakan, konsultasi dan koordinasi pelaksanaan tugas pelayanan medis dan
keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
2. Kepala Bagian Penunjang Medis
Menjalankan kebijakan, konsultasi dan koordinasi pelaksanaan tugas Penunjang Medis di
Instalasi Gawat Darurat
3. Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi
Menjalankan kebijakan, konsultasi dan koordinasi pelaksanaan tugas keuangan dan
administrasi di Instalasi Gawat Darurat
4. Kepala Bagian Umum
Menjalankan kebijakan, konsultasi dan koordinasi pelaksanaan tugas bagian umum di
Instalasi Gawat Darurat

Hubungan Kerja Dengan Instalasi Lain


1. Instalasi Kamar Operasi
Berkoordinasi dalam kebutuhan pasien di Instalasi Gawat Darurat jika pasien
membutuhkan pelayanan lebih lanjut di Instalasi Kamar Operasi
2. Rawat Inap
Berkoordinasi dalam kebutuhan pasien di Instalasi Gawat Darurat jika pasien
membutuhkan pelayanan lebih lanjut di Instalasi Rawat Inap I, II, III dan IV
3. Instalasi Rawat Jalan
Berkoordinasi dalam kebutuhan pasien di Instalasi Gawat Darurat jika pasien
mendapatkan pelayanan lebih lanjut di Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Intensif Care Unit
Berkoordinasi dalam kebutuhan pasien di Instalasi Gawat Darurat jika pasien
membutuhkan pelayanan lebih lanjut di Intensif Care Unit

24
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

5. Instalasi Gawat Darurat


Berkoordinasi dalam kebutuhan pasien di Instalasi Gawat Darurat jika pasien
membutuhkan pelayanan lebih lanjut di Instalasi Gawat Darurat
6. Instalasi Farmasi
Berkoordinasi dalam kebutuhan pasien di Instalasi Gawat Darurat akan kebutuhan obat
dan alat kesehatan
7. Instalasi Gizi
Berkoordinasi dalam pelayanan dan pemberian gizi pasien di Instalasi Gawat Darurat
8. Instalasi Radiologi
Berkoordinasi dalam kebutuhan pasien di Instalasi Gawat Darurat jika pasien
membutuhkan pelayanan lebih lanjut di Instalasi Radiologi
9. Instalasi Laboratorium
Berkoordinasi dalam kebutuhan pasien di Instalasi Gawat Darurat jika pasien
membutuhkan pelayanan lebih lanjut di Instalasi Laboratorium

Hubungan Kerja dengan Sub Bagian


1. Sub Bagian Logistik
Berkoordinasi dalam pemenuhan kebutuhan logistic Instalasi Gawat Darurat
2. Sub Bagian Rumah Tangga dan Pemeliharaan
Berkoordinasi dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di Instalasi Gawat Darurat serta
kebersihan dan keutuhan alat
3. Sub Bagian Keuangan
Berkoordinasi dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan, penerimaan, pendapatan,
perbendaharaan dan akuntasi di Instalasi Gawat Darurat
4. Sub Bagian Administrasi
Berkoordinasi dalam kesekertariatan Rumah sakit di Instalasi Gawat Darurat
5. Sub Bagian Kepegawaian
Berkoordinasi dalam managemen SDM di Instalasi Gawat Darurat
6. Sub Bagian Rekam Medis
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan rekam medis, evaluasi pelaporan di Instalasi
Gawat Darurat

25
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Setiap karyawan baru yang ada di IGD harus dilakukan orientasi oleh penanggungjawab
stafpada masing-masing bagian untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
keahlian dan profesi masing-masing karyawan.

a. Penanggung jawab orientasi karyawan baru adalah sebagai berikut :


- Kepala bagian Pelayanan Medis dan Keperawatan
- Kepala Instalasi Masing-masing

b. Materi orientasi karyawan baru meliputi tentang :


- Orientasi Umum
- Orientasi Khusus

26
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT

Dalam rangka meningkatkan mutu dibagian Instalasi Gawat Darurat dilaksanakan


pertemuan rutin. Sehingga bila ada suatu keputusan ataupun kebijakan baru untuk dilaksanakan
semua personil di bagian Instalasi Gawat Darurat bisa segera dilaksanakan oleh semua perawat di
Ruang Instalasi Gawat Darurat.
Adapun beberapa pertemuan rutin di bagian Instalasi Gawat Darurat yaitu :

1. Pertemuan Harian (Operan Shift)


Dikerjakan setiap pergantian shift jaga di Ruang IGD, yang dihadiri oleh seluruh
petugas jaga sesuai jadwal. Tujuan dari pertemuan adalah mengkoordinasikan semua hal
yang menyangkut pelayanan medis dan keperawatan mulai dari SDM hingga sarana dan
prasarana. Hasil pertemuan ditulis oleh petugas jaga di buku operan jaga (handover).
Pagi(07.00), sore (14.00), dan malam (20.00)

2. Pertemuan Bulanan
Pertemuan Bulanan dilakukan setiap 1 bulan sekali yang dihadiri oleh seluruh
karyawan di Instalasi Gawat Darurat. Tujuan pertemuan adalah mengevaluasi kinerja dari
karyawan bagian umum selama satu bulan itu , dan guna meningkatkan pelayanan yang
berada didalam bagian IGD.

3. Pertemuan Insidental
Pertemuan ini dilakukan bisa saja secara mendadak apabila ditemukan suatu
masalah yang harus segera dibahas , atau jika ada suatu pengumuman dari atasan yang
sangat mendesak dan bisa juga ada suatu perubahan peraturan yang baru.

27
BUKU PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB XI
PELAPORAN

Dalam rangka mengevaluasi yang ada di Instalasi Gawat Darurat dilakukan pelaporan secara
periodik sebagai bentuk pertanggungjawaban dari masing-masing karyawan bagian Instalasi
Gawat Darurat.
a. Laporan Harian
- Laporan harian register pasien di Instalasi Gawat Darurat
- Lembar status pasien harian diInstalasi Gawat Darurat, diambil oleh petugas rekam
medis
- Laporan harian jaga perawat pelaksana IGD dioperkan setiap pergantian jaga perawat.
- Laporan harian pre conference pagi, disimpan dan di follow up oleh kepala bagian
medis dan keperawatan.
- Laporan tentang keselamatan pasien, bila ada kejadian diserahkan ke tim keselamatan
pasien.

b. Laporan Bulanan
- Laporan kegiatan pelayanan medis dan keperwatan di Instalasi Gawat Darurat dan
diserahkan kepada kepala bagian medis dan keperawatan.
- Laporan inventaris alat sarana dan prasarana di Instalasi Gawat Darurat

c. Laporan Tahunan
Laporan tahunan kegiatan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat diserahkan kepada
direktur RSU Mitra Delima.

28

Anda mungkin juga menyukai