Oleh :
Reni Putri Bidari
NIM 0118033
Hari :
Tanggal :
MENGETAHUI
Kepala Ruangan
..................
NIP.
ASUHAN KEPERAWATAN
IDENTITAS
c. Pemeriksaan Neurologi
1) Tingkat kesadaran ( Secara Kumulatif )
2) Tanda – tanda rangsangan otak ( Meningeal Sign )
3) Syaraf otak ( Nervus Crainalis )
4) Fungsi motorik
5) Fungsi sensorik
6) Reflek
a. Reflek Fisiologis
b. Reflek Patologis
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Normal
Analyzer henna
Hemoglobin 11,80 12,00 - 15,00
Hematokrit 35,3 35,00 - 47,00
Eritrosit 4,20 3,90 - 5,60
Lekosit 28,70 4,00 – 11,00
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri berhubungan dengan bekas luka post op sc
b. Gangguan eliminasi BAK berhubungan dengan sensasi pada kandung
kemih
c. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh
terhadap bakteri pembedahan
INTERVENSI
NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan Setelah dilakukan Observasi
dengan bekas luka post tindakan dalam waktu -Identifikasi lokasi,
op sc 1x24 jam diharapkan karakteristik, durasi,
kemampuan frekuensi, kualitas,
menuntaskan insensitas nyeri.
aktivitas meningkat, -Identifikasi skala
keluhan nyeri nyeri.
menurun, frekuensi -Identifikasi respons
nadi membaik. nyeri non verbal.
-Identifiksi factor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri.
-Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri.
-Identifikasi
pengaruh budaya
terhadap respon
nyeri.
-Identifikasi
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
-Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan.
-Monitor efek
samping penggunaan
analgetik.
Terapeutik
-Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri.
-Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis,suhu
ruangan)
-Fasilitas istirahat
dan tidur.
-Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri.
Edukasi
-Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri.
-Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
-Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri.
-Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat.
-Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri.
Kolaborasi
-Pemberian
analgetik,jika perlu
2. Gangguan eliminasi Setelah melakukan Observasi
BAK berhubungan tindakan dalam waktu -Identifiksi kebiasaan
dengan sensasi pada 1x24 jam BAK/BAB sesuai
kandung kemih diharapakan sensasi usia.
berkemih meningkat, -Monitor integritas
desakan berkemih kulit pasien.
menurun, frekuensi Terapeutik
BAK membaik. -Buka pakaian yang
diperlukan untuk
L.04034 memudahkan
eliminasi.
-Dukung penggunaan
toilet.
-Jaga privasi selama
eliminasi.
-Ganti pakaian pasien
setelah eliminasi.
-Bersihkan alat bantu
BAK/BAB setelah
digunakan.
-Latih BAK/BAB
sesuai jadwal.
-Sediakan alat bantu
(mis, kateter
eksternal, urinal)
Edukasi
-Anjurkan BK/BAB
secara rutin.
-Anjurkan ke kamar
mandi/toilet.
3. Resiko infeksi Setelah dilakukan Observasi
berhubungan dengan tindakan dalam waktu -Identivikasi riwayat
peningkatan 1x24 jam diharapkan kesehaatan dan
kerentanan tubuh kebersihan tangan riwayat alergi.
terhadap bakteri meningkat, nyeri -Identifikasi
pembedahan menurun, kadar sel kontraindikasi
darah putih membaik. pemberian imunisasi.
-Identifikasi status
L.14137 imunisasi setiap
kunjungan ke
pelayanan kesehatan.
Terapeutik
-Berikan suntikan
pada bayi dibagian
paha anterolateral.
-Dokumntasikan
informasi vaksinasi.
-Jelaskan imunisasi
pada interval waktu
yang tepat.
Edukasi
-Jelaskan tujuan,
manfaat, reaksi yang
terjadi, jadwal dan
efek samping.
-Informasikan
imunisasi yang
diwajibkan
pemerintah.
-Informasikan
imunisasi yang
melindungi terhadap
penyakit namun saat
ini tidak diwajibkan
pemerintah.
-Informasikan
vaksinasi untuk
kejadian khusus.
-Informasikan
penundaaan
pemberian imunisasi
tidak berarti
mengulang jadwal
imunisasi kembali.
-Informasikan
penyedia layanan
pecan imunisasi
nasional yang
menyediakan vaksin
gratis.
J. EVALUASI
1. Nyeri pada pasien menurun.
2. Gangguan eliminasi urine membaik.
3. Resiko infeksi menurun.