Bab 1 - 8 New
Bab 1 - 8 New
1
1.1.3 Simbol Peralatan Pengaman Rangkaian
2
1.1.4 Simbol Pengasut Motor
Simbol ini digunakan untuk rencana instalasi atau diagram-diagram blok,
memang simbol-simbol ini belum digunakan secara bersama-sama, tetapi
semenjak motor-motor merupakan bagian mesin yang telah terpasang, termasuk
juga panel kontrolnya, perangkat pengaman motor, maka simbol ini diperlukan.
3
1.2 Penandaan Motor Induksi Tiga Fasa
Motor induksi fasa tiga mempunyai tiga buah belitan fasa, belitan tersebut
dipasang sedemikian rupa pada stator. Karena pemasangannya di bagian stator, maka
belitan ini disebut belitan stator.
4
Apabila belitan-belitan stator ini dihubungkan pada penyulang (feeder) arus
bolak-balik (AC) tiga fasa, maka belitan ini akan terbangkitkan medan putar, dan
medan putar ini sebagai penyebab rotor berputar. Prinsip kerja motor induksi tiga
fasa, karakteristik, arah putaran dan penggunaannya dibahas pada mata kuliah yang
lain (misal : mesin listrik).
Pada sub bab ini akan dibahas tentang hubungan belitan motor, penandaan
konektor dan konfigurasi hubungan belitan stator pada konektor motor.
5
1.2.2 Penandaan Konektor Motor
Penandaan konektor motor sesuai dengan standar Internasional dapat
dijelaskan Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Penandaan konektor dan diagram belitan motor fasa tiga
6
Uraian yang ditujukan diatas hanya sedikit contoh saja, dan dilapangan akan
dijumpai penandaan konektor yang berbeda dengan keterangan di atas. Hal ini, karena
peralatan yang beredar yang digunakan berbeda, misal NEMA standard, ANSI
standard, JIS, dan sebagainya. Tetapi yang terpenting, kita membuat konfigurasi
hubungan belitan stator sesuai dengan tegangan sistem penyulang dengan benar.
7
Gambar 1.2 konfigurasi hubungan belitan motor
1.3 Evaluasi
1. Lakukan pengamatan pada bengkel – bengkel kerja Polines dalam hal
pemasangan instalasi listrik mesin – mesin kerja, buatlah sketsa instalasi
listrik salah satu mesin yang terpasang.
2. Ukurlah konfigurasi tegangan listrik pada sistem penyulang tenaga listrik
yang digunakan di Polines (ambil sampel yang di bengkel / laboratorium
listrk).
3. Lakukan pemeriksaan data teknik yang tertera pada name plate sebuah
motor listrik di bengkel / laboratorium listrik, catatlah data teknik tersebut
dalam lembar kerja. Diskusikan dalam kelompok kerja saudara.
4. Buatkah konfigurasi hubungan belitan pada motor yang saudara periksa
(tugas 3) bila sistem tegangan yang digunakan seperti pada tugas 2.
Diskusikan dalam kerja kelompok saudara.
8
BAB II
METODE PENGASUTAN MOTOR INDUKSI
Pokok Bahasan
1. Metode pengasutan langsung pada jala – jala dan penerapannya.
2. Metode pengasutan bintang – segitiga dan penerapannya.
3. Metode engasutan dengan ototransformator dan penerapannya.
Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan agar mahasiswa dapat mengenal dan membuat rangkaian instalasi
motor dengan berbagai metode pengasutan motor dengan baik dan benar.
Tujuan Instruksional Khusus
Agar mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan dan menerapkan berbagai metode pengasutan motor listrik
seoptimum mungkin dengan baik dan benar.
2. Mengestimasi arus – arus listrik yang mengalir pada titik – titik rangkaian
instalasi motor dengan benar.
3. Membuat diagram rangkaian dengan berbagai metode pengasutan motor listrik
pada suatu kendalian yang benar.
2.1 Pengantar
Pengasutan motor atau lebih dikenal dengan istilah motor starting, ketika
mottor dijalankan, pada saat mula gerak (starting) arus asutnya sangat tinggi. Nilainya
hingga 600 % atau bahkan lebih terhadap arus beban penuh (nominal). Arus asut yang
sedemikian besar ini merupakan penyebab beberapa gangguan, antara lain sebagai
berikut.
a. Tegangan pada sisi penyulang akan susut (drop) tiba – tiba, walau sesaat
selama periode starting, hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja mesin –
mesin atau peralatan listrik lainnya. Jika susut tegangan ini relatif besar dapat
menggagalkan starting motor. Karena itu, kaoasitas catu daya minimum harus
cukup untuk menanggung arus asut.
b. Nilai arus asut yang tinggiini, juga akan terbangkitkan torka asut yang tinggi
pula, sehingga pada mesin – mesin tertentu, misal mesin kompresor torak,
akan berpengaruh jelek, terutama pada kopling atau bantalan.
9
Gangguan – gangguan diatas akan berpengaruh sangat jelek sekali terhadap
sistem, termasuk penyediaan catu daya, penyediaan suku cadang, dan sebagainya.
Karena hal tersebut, maka dibuat metode atau cara pengasutan motor induksi 3 fasa,
terutama untuk motor rotor sangkar (squirel cage rotor). Metode metode pengasutan
yang banyak digunakan nantara alin sebagai berikut.
a. Metode pengasutan langsung pada jala jala (DOL-starting method), pengasutan in
digunakan untuk motor dengan daya poros sampai dengan 4kW.
b. Metode pegasutan bintang-segitiga (star-delta starting method), pengasutan ini
digunakan untuk motor dengan daya poros 5,5kW atu lebih(sesuai kebutuhan)
c. Metode pengasutan ototransformator (autotransformer starting method),
pengasutan ini digunakan untuk motor dengan daya poros yang besar , atau
mesin mesin yang tidak dapat diasut dengan metode bintang-segitiga.
d. Metodhe pengasutan tegangan terkontrol(soft starting method), pengasutan ini
digunakan untuk motor dengan daya poros yang besar, atau mesin mesin yang
tidak dapat diasut dengan metode bintang-segitiga, dengan pertimbangan ukuran
panel kontrol dan ruang tempat yang diperlukan.
e. Meodhe penghasutan Inverter metode ini pengaturan pada frekwensinya antara
45 sampai dengan 50 keistimewaannya torsi awal penuh,kelemahanya harga
mahal
Masih ada lagi beberapa metode pengasutan motor induksi rotor sngkar,
seperti pengasutan dengan tahanan, dengan reaktor ,Inverter dan sebahgainya, tetapi
metode metode ini jarang digunakan, karena switching-nya tidak sderhana, dan
komponen yang dugunakan hamir tidak daat diperoleh di pasar bebas
10
disebutkan diatas dapat terjadi. Karena itu , metode ini hanya diprioritaskan untuk
pengasutan motor-motor dengan kapasitas daya kecil, yaitu sampai dengan daya poros
4,0 kW. Tetapi untuk daya yang lebih besar tidak menutup kemungkinan
diasutdengan metode ini, bila kapasitas catu daya yang tersedia cukup.
Gambar 2.1 Diagram rangkaian daya pengasutan DOL dengan satu arah putaran
11
Gambar 2.2 (a) putaran searah jarum jam, (b) putaran berlawanan dengan arah jarum jam
Mesin mesin dengan dua arah putaran (misal untuk arah gerakan ke kanan atau
ke kiri, arah gerak ke atas atau ke bawah) pengasut yang digunakan adalah dengan
metode pengasutan putar-balik (reversible starter). Rangkaina daya untuk pengasut
ini ditunjukan pada Gambar 2.2.c berikut.
12
Motor induksi yang dirancang untuk penggerak mesin dengan dua kecepatan
adalah :
o Motor dengan dua belitan terpisah,dan,
o Motor dengan belitan Dahlander.
a. Pengasut dua kecepatan jenis dua belitan terpisah
Motor induksi ini pada belitan statornya terdiri ats dua belitan yang terpisah
secara listrik dengan jumlah kutub untuk setiap belitan sesuai dengan rancangan.
Pada belitan pertama dirancang untuk kecepatan rendah (low speed), sedangkan
belitan ke dua dirancang untuk kecepatan tingi (high speed). Diagram skematik
rangkaian daya untuk pengasut motor dua kecepatan dengan dua belitan terpisah
ini ditunjukan ada Gambar 2.3 berikut
Gambar 2.3 Diagram skematik rangkaian daya motor dua kecepatan untuk dua belitan
terpisah
13
fasa terbentuk 2 (dua) kutub yang dirancang untuk kecepatan tinggi. Tap-tap
hubungan belitan stator ini terdiri atas 6 kawat yang terpasang pada papan hubungan
(connection board) motor.
Perbandingan tegangan penyulang pada kelompok belitan fasa ini hanya eksak
pada hubungan 4-kutub saja. Pada hubungan 4-kutub, kelompok-kelompok belitan
setiap fasanya terhubung dalam seri, sehingga tegangan system penyulang (missal VL
= 380 volt) diterima langsung oleh belitan fasa. Karena itu, nilai tegangan yang
14
Gambar 2.4 Diagram skematik rangkaian daya motor dua kecepatan belitan Dahlander
Catatan :
Ukuran kontaktor sesuai degan arus nominal setiap belitan motor, dan begitu pula
stelan relay pengaman beban lebih.
Ukuran rangkaian daya motor dua kecepatan selalu mengacu pada hubungan
kecepatan tinggi (untuk daya yang terbesar).
Motor belitan Dahlander disebut juga dengan PAM (Pole Amplitude Modulation).
IL. Arus jala-jala pada hubungan bintang adalah dari arus jala-jala pada
………………… (1)
15
Catatan : Persamaan (4) jangan disamakan dengan pernyataan pada persamaan (I), ini
sangat berbeda sekali.
Seperti telah diketahui, bahwa motor listrik termasuk beban induktif, sehingga
ketika starting akan menyerap arus jala - jala yang sangat besar. Arus asut (starting
current) kisaran nya antara 6 s/d 7 kali arus kerja (nominal) motor jalan, sehingga luas
penampang penghantar dan penyediaan kapasitas catudaya sangat besar (mahal).
Karena itu, metode pengasutan bintang – segitiga ini salah satu cara untuk
memperkecil/mengurangi besarnya arus asut.
16
Rangkain metode pengasutan bintang - segitiga (star - delta starting method)
ditunjukkan pada gambar 2.5 berikut.
Latihan 2
Amati dengan seksama rangkaian rangkaian pada gambar
2.5 diatas, dan jelaskan model operasinya (diskusikan
dengan rekan saudara), tentang hal :
Starting : .......................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
17
Running : .....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Stopping : .....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Diskusikan dengan rekan saudara :
- tentukan berdasarkan analisis besar arus yang mengalir pada penghantar LS,LM, dan
LD ketika motor jalan,
- berapa setelan TOLR Jika ia dipasang seperti pada gambar 2.5 di atas.
Catatan :
- Pemasangan 2 unit TORL seperti ditunjukkan pada gambar 2.5. (b) adalah
memungkinkan untuk pengurangan luas penampang penghantar pada LD dan LM,
karena pemilihan luas penampang penghantar salah – satunya harus sesuai dengan
nilai setelan pengaman rangkaian motor (dalam hal ini adalah TORL). Lebih
lanjutakan didiskusikan pada sub bab yang lain.
- Pengasutan ini digunakan untuk motor dengan daya poros ≥ 5,5 kW, Hal ini
bertujuan untuk penghematan penyediaan kapasitas catu daya.
18
contoh, ketika tegangan starting diperkecil 0,7 x , nilai arus penyulang dan torka
diperkecil ± 50%.
Jenis transformator yang cocok untuk metode ini adalah jenis stray
transformer, yaitu oto transformator. Total sistem pengasutan ini juga mempunyai
factor daya rendah. Detil untuk motor-motor berdaya poros yang sangat besar dengan
pengasutan transformator hanya dapat diperoleh dari pabrik transformator.
Berikut terapan – terapan transformator asut ratting motor, pendekatannya
adalah dengan formula berikut :
Di mana/catatan :
19
Gambar 2.6. Rangkaian daya metode pengasutan oto transformator
20
Diagram blok skematik pengasut ini ditunjukkan pada Gambar 2.8 berikut,
dengan diagram ini dapat dipahami bagian-bagian penting dengan benar.
Rangkaian yang amat sederhana pada bagian daya (power unit) ini
ditunjukkan oleh Gambar 2.9.a berikut, yaitu dengan kombinasi pemasangan 3 set
SCR yang setiap pasangnya terhubung anti-paralel.
Gambar 2.9.a kendali tegangan yang (berubah - ubah) sebagai soft starter pada motor
induksi rotor sangkar.
Untuk menghasilkan tegangan rating pada belitan motor, masing-masing
thrysistor dinyalakan dengan sudut penyalaan θ yaitu sama dengan sudut beda fasa
ketertinggalan arus dengan tegangan pada saat motor dihubungkan langsung pada
jala-jala. Bentuk gelombang arus dan tegangan L - N untuk salah satu fasa (misal fasa
A) ditunjukkan pada Gambar 2.9.b berikut. Sementara thrysistor - thrysistor fasa B
dan C dinyalakan dengan cara yang sama tetapi dengan penundaan 120⁰ dan 240⁰
listrik berturut-turut.
21
Untuk memperkecil tegangan ke belitan motor, yaitu dengan penundaan sudut
penyalaan θ. Sebagai contoh, untuk mendapatkan 50% tegangan rating, seluruh pulsa
ditunda 100° listrik. Dalam keadaan ini tegangan dan arus fasa A ditunjukkan pada
Gambar 2.9.c. perubahan tegangan ini menyebabkan arus amat tertinggal terhadap
tegangan, karena itu faktor dayanya sangat rendah, sebab sudut fasa θ tertinggal
sangat besar.
Gambar 2.9.b Bentuk gelombang Gambar 2.9.c Bentuk gelombang pada 50%
pada tegangan rating tegangan rating
22
Dalam hal starting beban lebih dan berat, kondisi - kondisi pada saat
pengasutan harus diamati secara khusus, sebagai contoh : arus,waktu,
frekuensi starting, dan sebagainya.
2.6 Pengasutan Inverter
2.7 Evaluasi
1. Lakukan pengamatan mesin-mesin yang terpasang di bengkel bengkel
kerja Polines (bengkel listrik, mesin, dan sebagainya), dan amati metode
pengasutan nya. Sebutkan metode pengasutan yang diterapkannya atau
digunakan untuk masing-masing mesin yang saudara amati.
2. Lakukan pengukuran arus kerja pada mesin - mesin yang saudara amati
pada tugas 1, dan diskusikan hasilnya dalam kelompok kerja saudara.
3. Apakah semua metode pengasutan motor listrik yang saudara pelajari di
BAB II ini diterapkan semuanya pada mesin-mesin yang terpasang di
bengkel bengkel kerja Polines. Diskusikan dalam kelompok saudara dan
jelaskan.
23
BAB III
PEDOMAN UNTUK PENENTUAN RANGKAIAN UTAMA MOTOR
A. Pokok Bahasan
1. Bagian-bagian utama pada instalasi rangkaian motor.
2. Pengaman-pengaman pada rangkaian motor dan nominal setelannya.
3. Penentuan jenis dan penampang penghantar rangkaian motor.
B. Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan agar mahasiswa dapat mengenal dan menentukan peralatan-
peralatan yang digunakan pada instalasi rangkaian motor.
C. Tujuan Instruksional Khusus
1. Agar Mahasiswa dapat membuat diagram rangkaian motor lengkap
dengan bagian-bagiannya dengan baik dan benar.
2. Agar Mahasiswa dapat memilih dan menentukan setelan peralatan
pengaman pada rangkaian motor yang optimum dan benar.
3. Agar Mahasiswa dapat merancang diagram distribusi tenaga listrik
pada sebuah industri menengah yang optimum, baik, dan benar.
24
.
25
- Bacalah PUIL bab per bab dengan seksama,
- Saudara harus mempunyai peraturan instalasi listrik edisi terbaru dimana
saudara bekerja yang memungkinkan untuk mengikutinya setiap saudara
merancang.
Pada sebuah mesin dengan penggerak motor listrik (misal mesin bubut), pada
umumnya ia telah dilengkapi dengan sarana pemutusan, sarana kontrol, pengaman
beban lebih, penghantar motor, dan motor listrik. Sehingga untuk kasus ini,
penginstalasiannya hanya merancang penghantar penyulang (LS) dan pengaman
rangkaian terhadap hubung singkat, serta pendistribusian tenaga listriknya saja.
Tetapi banyak pula mesin-mesin yang tidak dilengkapi dengan sarana yang
dimaksud di atas (misal pompa air, kompresor, dan sebagainya), oleh karena itu perlu
perancangan instalasi motor yang lengkap.
26
3.2 Pengaman Rangkaian Motor Listrik
3.2.1 Jenis – jenis Pengaman Rangkaian Motor Listrik
Pengaman rangkaian listrik yang beredar di pasar bebas ragamnya cukup
banyak, tetapi jika dikategorikan hanya terdapat dua macam saja, yaitu :
Pengaman rangkaian motor terhadap hubung singkat
Dan pengaman motor terhadap beban lebih ketika motor jalan.
27
a.2 Pemutus Daya
Pemutus daya ( cirkuit breaker - CB ), pengaman ini terdiri dari pelepas beban
lebih tertunda secara termal (bimetal) dan pelepas electromagnet. Logam bimetal
berfungsi sebagai pengaman beban lebih, sedangkan pelepas elektromagnet berfungsi
sebagai pengaman rangkaian terhadap hubung singkat. Pada rangkaian motor, pada
umumnya, CB ini diprioritaskan sebagai pengaman rangkaian terhadap hubung
singkat, kecuali bila mempunyai karakteristik khusus.
Prinsip kerja CB pada umumnya ada dua daerah layanan, yaitu pada daerah
sampai dengan ± 3 kali arus rating CB pengaman yang bekerja adalah logam bimetal
sedangkan pada daerah > 3 kali arus rating CB yang bekerja adalah pelepasan
electromagnet. Jika arus listrik yang mengalir pada CB nilainya berada pada daerah-
daerah tersebut, maka mekanismenya akan membuka kontak kontak CB sehingga
rangkaian terputus. Karakteristik pemutusan dan contoh salah satu jenis CB
ditunjukkan pada gambar 3.3 berikut.
(a)
(b)
Gambar 3.3. (a) Contoh jenis CB, (b) Karekteristik pemutusan CB.
28
Oleh karena itu, motor listrik harus diamankan terhadap beban lebih. Peralatan
pengamanan beban lebih motor ketika jalan yang sering digunakan adalah pengaman
tertunda secara termal (logam bimetal), biasa dikenal thermal delayed overload relay
atau TOR. Perangkat proteksi ini dapat beroperasi sampai dengan 10 kali arus
ratingnya tanpa rusak (rusak karena termal dinamik atau perlu berubah
karakteristiknya).
Prinsip kerjanya sama dengan melepas beban lebih tertunda secara termal pada
CB, yaitu jika arus yang mengalir pada nya lebih besar daripada setelan ratingnya,
maka mekanismenya akan membuka atau mengoperasikan kontak kontak bantu, dan
kontak-kontak ini dimanfaatkan oleh rangkaian kontrol untuk mematikan rangkaian
beban (motor listrik). Tertundanya waktu pemutusan ini bergantung pada nilai arus
yang mengalir
Karakteristiknya identik dengan pelepas beban lebih pada CB, hanya saja
padah TOR tidak punya pengaman elektromagnetik. Salah satu jenis TOR dan
karakteristiknya ditunjukkan pada gambar 3.4 berikut
29
Pengaruh arus starting pada motor harus betul-betul diperhatikan dengan baik,
karena itu setelah alat pengaman utama instalasi motor tidak tepat dengan arus motor
ketika jalan. Seperti dijelaskan di muka, bahwa sebagai pengaman rangkaian motor
adalah dengan pengaman lebur dan pemutus daya CB. Nilai-nilai berikut, walaupun
hanya pendekatan tetapi sering digunakan di dalam praktek.
Kondisi starting motor induksi kebutuhannya bergantung pada arus starting dan torka
(momen) starting dan juga mutu tegangan penyulang utama. Rumus-rumus petunjuk
untuk arus dan torka starting adalah sebagai berikut :
Contoh
- Daya motor listrik 3,0 KW dicatu pada tegangan penyulang 3 x 380/220 volt,
50Hz.
- Pengasut DOL masih diizinkan.
= 6 x 7 A = 42 A
o Penentuan rating Fuse :
30
- Setelan beban lebih TOR = diatur atau disetel hingga 7 A
- Rating kontaktor diperlukan kontaktor 3 kutub, ratingnya 15 A, AC 3 duty.
- Penentuan pengantar sesuai dengan setelan pengamannya adalah :
Fuse aksi cepat 25A LS: 5×2,5 mm² (limit)
Fuse aksi lambat 16A LS: 5×1,5 mm² (limit)
Setelan TOR 7A LM:4×1,5 mm² (cukup)
Latihan 1:
Gambarlah diagram skematik satu garis lengkap dengan penandaan dan nilai
item-item yang telah dinyatakan di atas.
Fuse aksi lambat (dengan tanda β) jarang ditemui di pasar, jadi untuk
mendapatkannya investasinya relatif tinggi walaupun instalasi penghantar lebih
murah. Oleh karena itu ada solusi lain, yaitu dengan menggunakan pemutus daya
(CB).
Untuk mencegah beberapa variasi tegangan pencatu utama yang mana juga
menghasilkan starting yang bervariasi motor-motor yang dihubungkan ke jaringan
distribusi, petunjuk petunjuk yang terdapat di dalam PUIL telah cukup sebagai
pemandu perencanaan instalasi listrik.
Batas-batas umum yang tersirat dalam petunjuk-petunjuk itu adalah nilai
nominal setelan tertinggi alat pengaman rangkaian motor terhadap hubung singkat.
Batas-batas tersebut ditunjukkan pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Nilai nominal atau setelan tertinggi alat pengaman rangkaian motor terhadap
hubung singkat.
Persentase arus beban penuh
Jenis Motor dan Pengasutannya Pengaman
Pemutus daya
lebur
Motor sangkar atau serempak, dengan pengasutan
bintang-segitiga, langsung pada jaringan, dengan 250 400
reaktor atau tahanan, dan motor satu fasa.
Motor sangkar atau serempak, dengan pengasutan
ototransformator, atau motor sangkar reaktansi 200 400
tinggi.
Motor rotor-lilit atau arus searah 150 400
31
Tidak menutup kemungkinan pada suatu mesin terdapat lebih dari satu motor
penggerak, atau pada suatu kendalian (plant) terdapat lebih dari satu motor
penggerak (misal: pada sistem penyediaan air), atau pada suatu kelompok-kelompok
instalasi motor. Pada kasus ini, untuk menentukan pengaman utama harus diketahui
setelan alat pengaman tertinggi salah satu motor pada kelompok tersebut. Setelan alat
pengaman tertinggi ini harus ditambah dengan arus arus nominal motor motor yang
lain untuk mendapatkan arus utama total. Dalam hal ini diasumsikan semua motor
tidak start bersama-sama pada waktu yang sama.
Contoh: diberikan pada sub bab 3.4.2 penentuan penghantar rangkaian motor.
32
c) Pengasutan Y-ʌ (alt.2), TOR disetel dekat dengan (1/ )×IN
Tiga alternatif pemasangan TOR pada pengasut Y- secara fungsi adalah sama,
33
Penentuan penghantar rangkaian motor yang dimaksud adalah pemilihan luas
penampang penghantar, sedangkan jenis kabel disesuaikan dengan kondisi di
lapangan. Pertimbangan untuk penentuan luas penampang penghantar pada rangkaian
motor adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan hantar arus (KHA) terus menerus yaitu 110%,
b. Sesuai dengan rating setelan alat pengaman yang melindunginya,
c. Rugi tegangan pada penghantar akibat jarak saluran yang panjang
Tentukan :
1. Setelan pengaman setiap rangkaian motor dan pengaman utamanya.
2. Penghantar penghantar yang digunakannya
3. Buat diagram skematik satu garis.
Catatan :
- Tegangan penyulang 3x 380/220 V,50Hz,
- Jenis pengaman adalah pemutus daya (circuit breaker-CB)
- Diasumsikan temperatus keliling normal (kurang dari 25º C)
- Rugi tegangan diabaikan.
Solusi :
*Diagram satu garis
34
*Setelan pemutus daya
- Q1 setelan tertinggi = 2,5 x 8,5 A= 21,25 A , dipilih rating CB = 20 A, 3 p
- Q2 setelan tertinggi = 2,5 x 16 A= 40 A , dipilih rating CB = 35 A, 3 p
- Q3 setelan tertinggi = 2,5 x 30 A= 75 A , dipilih rating CB = 63 A, 3 p
- Q4 setelan tertinggi = 2 x 37 A= 74 A , dipilih rating CB = 63 A, 3 p
- Q5 setelan tertinggi = 75+8,5+16+37 = 136,5 A , dipilih rating CB = 125 A, 3 p
* Setelan beban lebih TOR
- F1 8,5 A
- F2 . 16 9,28 A
- F3 . 30 17,32 A
- F4 37 A
* Luas penampang penghantar minimum (lihat tabel 15 pada kolom grup 2 dan 3 di
LAMPIRAN 2) adalah sebagai berikut:
Pengawatan di dalam panel Pengawatan diluar Panel
NYAF atau NYA NYY atau NYFGbY
Rangkaian Motor LS LM LD LS LM LD
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Motor 1,5 1,5 - 5c. 1,5 4c . 1,5 4c. 2,5
Motor 2,5 1,5 2,5 5c. 4 4c. 1,5 4c . 4
Motor 6 1,5 6 5c.10 4c. 1,5 4c . 10
35
Motor 6 4 - 5c.10 4c . 6 -
Hantaran Masuk (in-
25 - - - - -
comming)
Catatan :
- Periksa apakah pemilihan penampang tersebut telah memenuhi KHA terus-
menerus,
- Cobalah jawaban tersebut di atas dengan pengaman lebur (fuse) ,dan bandingkan
hasilnya .
- Jenis kabel yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
- Pengawatan di dalam panel kontrol tidak menutup kemungkinan dengan kawat
NYA.
- Pemilihan ratting nominal alat pengaman juga harus memperhatikan kemampuan
pemutusan ( breaking capacity), ini bergantung pada nilai arus hukum singkat yang di
backup nya.
36
Contoh 2
Sebuah mesin dengan penggerak motor listrik dengan daya poros 11 kW,
dihubungkan pada penyulang 3 x 380/ 220 V. Tentukan instalasi motor dan bagian-
bagiannya, rugi tegangan diabaikan.
Solusi:
Alternatif-alternatif pemasangan TOLR
37
Latihan:
- Diskusikan dengan teman saudara, bagaimana solusi hitungan di atas.
-Bagaimana jika pengamanan q1 diganti pengaman lebur, selesaikan solusinya.
Tidak tertutup kemungkinan pada suatu kendalian (plant) terdapat suatu mesin
atau beberapa mesin yang terpasang atau dalam perancangan dipasang jauh dari
sumber tenaga listrik. Dengan demikian, untuk instalasi ya diperlukan saluran
penyulang yang panjang
Akibat pemasangan saluran penyulang yang panjang ini, akan terjadi rugi
tegangan pada saluran tersebut, sehingga pada gilirannya akan berakibat jelek
terhadap performansi motor lisrik dan mesin pada umumnya. Oleh karena itu, harus
dipertimbangkan seberapa besar nilai rugi tegangan “e” yang diijinkan hilang pada
saluran. Berdasarkan pada hasil penelitian, performansi motor listrik masih dikatakan
baik jika tegangan yang diterima pada belitan dapat lebih kecil 5% terhadap tegangan
nominal belitanya. Artinya performansi motor masih baik jika tegangan yang diterima
pada terminal motor tidak kurang dari 95% terhadap nominalnya.
Dengan pernyataan di atas, maka rugi tegangan “e” tertinggi (maksimum)
pada saluran penyulang yang diijinkan adalah 5%, rugi tegangan ini dihitung mulai
dari pembangkit (jika penyulang dengan genset) atau transformator daya (jika
penyulang dengan transformator) hingga terminal motor. Ada berbagai formula atau
cara untuk menghitung rugi tegangan yang dimaksud, tetapi berikut ini diberikan
formula praktis dan mudah dipahami sebagai pemandu ketika menghitung rugi
tegangan pada saluran, formula yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Satu (1) fasa dengan dua (2) kawat, formulanya :
…..................................... (3 - 1)
………………………….. (3 - 2)
38
………………………….. (3 – 3)
dimana :
e = rugi tegangan antara setiap kawat (volt),
e’ = rugi tegangan antara kawat netral dengan setiap kawat (volt),
I = arus listrik yang mengalir (A),
A = luas penampang penghantar yang digunakan (mm2),
L = panjang satu (1) saluran kawat saluran penyulang (m).
Catatan :
Contoh dan analisis berdasarkan rangkaian listrik dan penerapanya di lapangan
diberikan di kelas dan didasarkan pada kreatifitas Dosen Pengampu.
Hati-hati dalam menggunakan formula di atas, harus betul-betul dipahami
rangkaian listriknya.
3.5 Evaluasi
1. Buatlah skematik distribusi tenaga listrik mulai dari pembangkit tenaga listrik
(genset) dan transformator daya hingga rangkaian akhir pada gedung-gedung
rekayasa di Polines
2. Lakukan pendataan dalam : jenis, penampang, dan cara pemasangan kabel-
kabel yang terpasang pada instalasi-instalasi tenaga di Polines.
3. Lakukan pendataan alat-alat pengaman rangkaian yang terpasang di panel
distribusi yang meliputi : jenis, rating dan kemampuan pemutusannya.
4. Lakukan pendataan mesin-mesin yang terpasang di Bengkel Mesin Polines,
dan asumsikan, bahwa instalasi listrik untuk mesin-mesin tersebut belum
terpasang. Rancanglah instalasi listrik untuk mesin-mesin tersebut,untuk itu
diskusikan dalam kelompok kerjasaudara.
39
BAB IV
A. Pokok bahasan
1. Jenis-jenis arus gangguan.
2. Karakteristik arus hubung singkat.
3. Penentuan arus hubung singkat.
B. Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan agar Mahasiswa dapat memprediksi/memperkirakan nilai arus
hubung singkat yang kemungkinan akan terjadi pada suatu titik instalasi dengan
benar.
C. Tujuan Instruksional Khusus
1. Agar Mahasiswa dapat menghitung nilai arus hubung singkat pada titik-titik
instalasi dengan benar.
2. Agar Mahasiswa dapat memilih peralatan-peralatan yang digunakan dengan
memperhatikan besar nilai arus hubung singkat yang akan terjadi dengan tepat
dan benar.
40
sekali mengetahui besar nilai/harga arus-arus hubung singkat kemungkinan yang
akan terjadi.
Seperti telah diketahui, bahwa peralatan pengaman rangkaian terhada hubung
singkat adalah pengaman lebur (fuse) dan pemutus daya (circuit breaker). Batasan
kemampuan
41
Peralatan – peralatan pengaman ini adalah, bahwa karateristik arus pemutusannya
lebih kecil daripada arus gangguan prospektif yang teralirkan pada kondisi hubung
singkat. Ilustrasi kurva pemutusan arus hubung singkat ditunjukkan pada Gambar 4.1
berikut.
Gambar 4.1. ilustrasi kurva arus prospektif dan arus nyata yang terbatas
Kurva – kurva terbatas ini memberikan hal – hal sebagai berikut.
a. Arus puncak terbatas berhubungan dengan nilai efektif (RMS) arus hubung singkat
prospektif yang mengalir secara terus menerus pada peralatan pengaman yang
lain.
b. Ketegangan termal terbatas berhubungan dengan nilai efektif (RMS) arus hubung
singkat prospektif. Instalasi pengaman arus hubung singkat terbatas menawarkan
beberapa keuntungan sebagai berikut:
Pengaman jaringan yang lebih baik, yaitu arus pembatasan fuse atau CB baik
sekali untuk memperkecil pengaruh – pengaruh yang tak diingini pada suatu
instalasi.
Pengurangan pengaruh – pengaruh termal, yaitu pemanasan kabel
diperkecil sehingga umur pemakaiannya lebih panjang/lama.
Pengurangan pengaruh – pengaruh mekanikal, yaitu gaya – gaya
elektrodinamika diperkecil, sehingga kontak – kontak listrik tidak rusak.
Pengurangan pengaruh – pengaruh elektromagnetik, yaitu instrumen -
instrumen ukur yang ditempatkan dekat dengan rangkaian listrik tidak
terpengaruh.
4.2 Jenis – jenis Gangguan
Ada lima jenis gangguan yang utama dalam sistem fasa tiga. Gangguan –
gangguan dan hubungannya dengan arus – arus hubung singkat ditunjukkan pada
Gambar 4.2. Bagaimanapun, kemungkinan – kemungkinan lain kombinasi –
42
kombinasi gangguan dalam sistem fasa tiga akan terjadi, ini pengecualian, mereka
tidak termasuk dalam contoh – contoh ini. Pada Gambar 4.2 juga ditunjukkan arah
arus gangguan yang telah berubah arah.
Gambar 4.2. Jenis – jenis gangguan yang berhubungan dengan arus hubung singkat.
Keterangan gambar :
a. hubung singkat tiga fasa,
b. hubung singkat fasa terhadap fasa tanpa berhubungan dengan tanah,
c. hubung singkat fasa terhadap fasa (fasa ganda) berhubungan dengan tanah,
d. gangguan fasa ke tanah,
e. gangguan fasa ganda ke tanah.
43
paling tinggi dibandingkan dengan jenis hubung singkat yang lain. Karena itu,
peralatan – peralatan listrik yang digunakannya harus sesuai dengannya.
44
singkat satu fasa diambil untuk pertimbangan perhitungan tegangan langkah, tegangan
sentuh, pada instalasi-instalasi pentanahan.
Gambar 4.3 Osilagram arus hubung singkat untuk titik gangguan jauh dari generator
45
berkurang dalam waktu, yaitu dari hargaIk” hingga harga arus hubung singkat pada
keadaan tunak Ik.
Gambar 4.4 Osilagram arus hubung singkat untuk titik gangguan dekat generator.
Jika hubung singkat diputus sebelum arus hubung singkat mencapai keadaan
tunak (stedy-state) Ik, maka arus pemutus Ia akan lebih kecil dibanding nilai Ik”
(Ik”>Ia;Ik).
Gambar 4.5 menunjukkan variasi hubung singkat dengan waktu, untuk motor
asinkron tegangan tinggi. Arus hubung singkat ini diklarifikasikan dekat dengan
generator dan arus hubung singkat simetrisIk” berkurang secara cepat dari nilai Ik”
hingga nilai nol, yaitu sejak motor asinkron tidak memiliki penguatan luar lagi
(keadaan Ik”>Ia;Ik=nol).
Gambar 4.5 Osilagram arus hubung singkat untuk motor sinkron tegangan tinggi
Sedangkan gambar 4.6 menunjukkan variasi arus hubung singkat dengan
waktu untuk asinkron tegangan rendah.Hubung singkat ini diklarifikasikan terjadi
dekat dengan generator dan arus hubung singkat simetris berkurang sampai dua
hingga tiga siklus dan hingga nol keadaanya Ik” >> Ia ; Ik = nol.
46
Gambar 4.6 Osilagram arus hubung singkat untuk motor asinkron tegangan
rendah;I0= arus tanpa beban Osilagram untuk hubung singkat pada
terminal terminal
motor dalam kondisi tanpa beban.
Arus hubung singkat yang ditunjukkan pada gambar-gambar osilogram di atas
mempunyai satu karakteristik, nilai maksimum arus hubung singkat Is dicapai setelah
hampir 10 ms ( setengah periode 50 Hz ). Arus hubung singkat puncak ini adalah
sebagai dasar pengevaluasian tekanan dinamika. Parameter yang lain tentang arus
hubung singkat dan hal-hal penting tentangnya akan diberikan di dalam contoh-
contoh. Jika hubung singkat tidak terjadi langsung pada terminal mesin sinkron atau
asinkron, proses pengurangan kurang begitu nampak seperti yang telah ditunjukkan
pada gambar-gambar osilogram di atas.
47
3. Hitung arus hubung singkat dengan formula sebagai berikut :
dimana :
- Uo = tegangan rating antar fasa pada transformator pada kondisi tanpa beban,
400 V atau 231 V.
- Rt dan Xt dalam mΩ.
Tabel 3 berikut dipergunakan untuk menentukan nilai resistansi dan reaktansi
pada setiap bagian instalasi.
Tabel 3 : Langkah – langkah untuk menentukan nilai resistansi dan reaktansi pada
setiap titik bagian instalasi listrik.
Keterangan :
48
(1) Jika terdapat beberapa kabel dalam hubungan paralel per fasa, bagilah
resistansi dan reaktansi untuk satu kabel dengan jumlah kabel-kabel yang
diparalel.
(2) Untuk luas penampang (CSA) > 240 mm2 resistansi R diabaikan.
(3) Nilai koefisien 0,12 adalah pendekatan. Ia berkisar antara 0,1 s/d 0,2 yang
mana berhubungan dengan perlengkapan-perlengkapan kabel.
(4) Untuk nilai-nilai rugi tembaga lihat Tabel 16 pada LAMPIRAN 3 halaman L-
4.
Contoh :
49
Perhitungan arus-arus hubung singkat (kA)
4.5 Evaluasi
1. Jelaskan dengan singkat mengapa pada suatu instalasi listrik dapat terjadi
hubung singkat rangkaian, dan apa pengaruhnya terhadap instalasi itu sendiri
maupun lingkungannya , berilah contoh
2. Mengapa dalam rancangan instalsi listrik seorang perancang harus dapat
mengestimasi dengan tepat nilai arus hubung singkat pada titik-titik instalasi
yang dirancangnya jelaskan
3. Bagaimana akibatnya jika dalam pemilihan kapasitas pemutusan (breaking
capacity ) sebuah alat pengaman rangkaian terhadap hubung singkat lebih
kecil dari pada nilai arus hubung singkat yang telah dihitung jelaskan
4. Hitung arus hubung singkat di titik terminal motor pada salah satu mesin yang
terpasang di bengkel bengkel polines. Dan bagaimana menurut pendapat
saudara dala hal kapasitas pemutusan (Breaking Capacity) sebuah alat
pengaman rangkaian terhadap hubung singkat yang terpasang.
50
BAB V
PERBAIKAN FAKTOR DAYA
A. Pokok Bahasan
1. Pengertian daya pada beban listrik dan manfaat perbaikan faktor daya
2. Perhitungan dan pemilihan kapasitor daya untuk perbaikan faktor daya
3. Pemasangan kapasitor daya pada instalasi motor untuk perbaikan
faktor daya
B. Tujuan Intruksi Umum
Diharapkan agar Mahasiswa dapat memilih dan menentukan cara
perbaikan faktor daya yang optimum dan benar.
C. Tujuan Instruksi Khusus
1. Agar mahasiswa dapat benar benar paham manfaat perbaikan faktor
daya yang dilihat dari berbagai sisi dengan benar
2. Agar Mahasiswa dapat menetukan kapasitas kapasitor daya yang
digunakan sebagai perbaikan faktor daya yang optimum dan benar
3. Agar mahasiswa dpat menentukan pemilihana konfigurasi pemasangan
kapasitor daya sebagai perbaikan faktor daya pada isntalasi motor
dengan tepat
5.1 Tinjauan Umum
Beban –beabn listrik secara umum diklasifikasikan menjadi dua kelompok,
yaotu beban resistif (seperti pemanas ,Lampu pijar ) dan beban induktif (seperti motor
listik ,mesin las , lampu lampu bertekanan tinggi dan sebagainya)
Arus listrik yang mengalir lewat beban resistif disebut arus efektif (efective
current), karena energi listriknya diubah menjadi panas dan cahaya . Sedangkan arus
yang mengalir lewat beban induktif disebut arus nyata (apparent current), yaitu
terdiri atas arus efektif dan arus reaktif
Arus efektif pada beban induktif ini , adalah arus yang bermanfaat bagi
pengguna. Sedangkan arus reaktif hanya berfungsi sebagai pembangkit kemagnitan,
dan ini relatif cukup kecil saja, bila arus reaktif ini besar akan merugikan. Jadi untuk
mencatu beban induktif diperlukan kapasitas arus yang lebih besar dari pada arus
efektifnya , dan ini kenyataanya. Rasio arus efektif terhadap arus nyata yang
mengalir pada beban induktif ini disebut dengan faktor daya yang lebih dikenal
dengan istilah cos ϕ.
51
Sesuai dengan ilmu listrik. Beban listrik yang lain, tapi tidak dapat
dimanfaatkan secara nyata , adalha beban kapasitif salah satu contohnya dalah
kapasitor. Vektor arus yang mengalir pada beban kapasitif ini arahnya tepat/persis
berlawanan dengan arah vektor arus beban induktif. Karena itu, jika sebuah kapasitor
dipasang paralel dengan beban induktif, maka arus reaktif kapasitor akan meniadakan
atau memperkecil arus reaktif beban induktif. Dengan demikian, konsekuensinya nilai
arus nyata (apparent current) diperkecil dan mendekati arus efektifnya. Fenomena ini
dikenal dengan istilah koreksi atau perbaikan faktor daya .
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram vektor atau vektor segitiga
daya pada Gambar 5.1
ϕ1 ϕ2
O A
D E
B C
52
5.2 Manfaat Perbaikan Faktor Daya
Manfaat perbaaikan faktor daya diantaranya ialah sebagai berikut.
a. Penggunaan fasilitas catu dayayang lebih efektif
Pemakaian kapasitor untuk koreksi atau perbaikan faktor daya pada
fasilitas daya terpasang akan memberikan batas yang baik terhadap kapasitas
generator, transformator, sakelar, kabel transmisi dengan beban – beban
tambahan. Atau bila beban terpasang tetap, akan mengurangi atau memperkecil
kapasitas catu yang disediakan sehingga akan menekan biaya investasi
konstruksi secara keseluruhan.
b. Mengurangi rugi tegangan
Dengan perbaikan faktor daya, seperti dijelaskan di muka, bahwa arus
nyata pada beban dapat dikurangi, hal ini akan memperkecil rugi tegangan pada
jala – jala (kabel – kabel penyulang). Dengan demikian maka performasibeban
akan lebih tinggi, dan penggunaan beban akan lebih efisien.
c. Mengurangi rugi daya pada jaringan daistribusi
Seperti telah dijelaskan di muka, bahwa dengan perbaikan faktor daya arus
nyata pada beban dapat dikurangi, hal ini akan memperkecil rugi daya pada
generator, transformator, dan kabel – kabel penyulang /ditribusi/ transmisi.
d. Menekan biaya operasional
Dengan kapasitas catu daya yang relatif lebih kecil dari pada tanpa
dikoreksi, maka biaya operasional juga dapat ditekan atau lebih murah. Dan
terutama pada konsumen tenaga listrik dengan tarif industri, dengan perbaikan
fakltor daya, maka pemakaian beban KvAsH dapat ditekan atau lebih murah.
Gambar 5.2 diagram pemasangan kapasitor sebagai perbaikan faktor daya pada
rangkaian motor secara individu
Keterangan gambar :
OL : rele beban lebih,
PC : kapasitor daya,
F : fuse (pengaman lebur),
K : pengasut motor (motor starter)
Penjelasan :
Pemasangan Tipe A : kapasitor daya dipasang di antara sisi penyulang dengan
pengasut motor dan rele beban lebih, maka :
a. Ukuran kapasitor tidak bergantung pada arus
kemagnitan motor.
b. Arus ke pengasut motor tetap, yaitu Ief
c. Setelan rele beban lebih tetap, yaitu Ief
Pemasangan Tipe B : Kapasitor daya dipasang di antara sisi pengasut motor
dengan rele beban lebih, maka:
a. Ukuran kapasitor bergantung pada arus kemagnitan
motor.
b. Arus ke pengasut motor berkurang (<Ief).
c. Setelan rele beban lebih tetap, yaitu Ief.
Pemasangan Tipe C : Kapasitor daya dipasang di antara sisi pengasut motor dan relay
beban lebih dengan motor, maka :
a. Ukuran kapasitor tidak bergantung pada arus kemagnitan motor
b. Arus ke pengasut motor berkurang (<Ief)
c. Setelah relay beban lebih dikurangi menjadi berikut:
OLTS2 = OLTS1 x
Dimana :
OLTS1 : Setelan pemutus relay beban lebih (Over Load Trip Setting) tanpa kapasitor
OLTS2 : Setelan pemutus relay beban lebih (Over Load Trip Setting) dengan kapasitor
Pf1 : Faktor daya tanpa kapasitor
Pf2 : Faktor daya dengan kapasitor
5.5 Evaluasi
1. Catatlah data teknik salah satu mesin yang terpasang di bengkel listrik Polines
2. Jika faktor daya mesin tersebut akan dikoreksi menjadi 0,9 lagging dengan
kapasitor secara individu. Tentukan dan pilihlah kapasitas kapasitor daya yang
dipakai.Dan dengan pemilihan kapasitas kapasitor yang ada di pasaran bebas,
tentukan faktor daya yang terjadi (riilnya).
3. Menurut pendapat saudara, agaimana cara memasang kapasitor daya tersebut dalam
tugas 2 dan 1 di dalam panel kontrolnya. Buatlah skematiknya dan jelaskan alasan
saudara.
Gambar 5.3 Diagram Daya Kapasitor Bank
dimana :
0,6.
di atas, maka dapat dihitung dan dipilih kapasitas catu daya (genset) yang harus diadakan
atau dipasang dan pemelihannya disesuaikan dengan kapasitas nominal yang ada di
pasaran.
Contoh :
- Sebuah kendalian (plant), yaitu pada sebuah system penyediaan air bersih,
- Pada plant tersebut terdapat 3 buah pompa sumur dalam dengan kapasitas Q yang
sama, tetapi tinggi tekan H berbeda, masing-masing pompa dengan penggerak
motor listrik rotor sangkar dengan daya poros : 3,0 kW; 4,0 kW dan 7,5 kW.
- Pompa-pompa tersebut pada kondisi beban puncak hanya 2 pompa yang
beroperasi.
- Diminta : hitung dan pilihlah kapasitas catu daya (genset) yang harus disediakan.
Penyelesaian :
- Pada kondisi beban puncak yang bekerja 2 pompa, diambil daya yang ekstrim,
yaitu daya motor 7,5 kW dan 4,0 kW.
- Dari TABEL 14 A diperoleh data sebagai berikut :
daya poros motor 4,0 kW, daya masukan adalah 5,55 kW, (kVA)s-nya 35,4 kVA
daya poros motor 7,5 kW, daya masukan adalah 9,88 kW, (kVA)s-nya 74,7 kVA
- Substitusi ke formula (6-2), di dapat :
- ≥
≥ 30,28 kVA
- Kapasitas catu daya (genset) nominal yang tersedia di pasaran bervariasi antara 25
kVA, 35 kVA, 50 kVA, dan seterusnya. Untuk kebutuhan plant di atas dipilih
kapasitas genset dengan daya nominal 35 kVA.
Ruang genset sedapat mungkin disesuaikan atau diserasikan dengan kondisi lingkungan
(tempat-tempat industrial, perumahan umum, dan sebagainya), jika dimungkinkan perlu
dihindari atau ditekan tingkat kebisingan yang dibangkitkannya, jika diperlukan
disediakan peredam suara.Selain ukuran ruang genset, hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam peancangan gedung yang berhubungan dengan ruang genset ialah pondasi,
peredam getaran, rugi-rugi yang diakibatkan oleh panas, alat pembuangan gas buang, alat
peredam pembuangan gas buang, dan sebagainya.
a. Pondasi
Pondasi harus dirancang sesuai dengan tanah dimana pondasi tersebut
dibangun, dan harus tidak kontak dengan bangunan inti (dinding), agar penjalaran
getaran dapat dihindari.
b. Peredam Getaran
Perdam getaran ini digunakan agar penyebaran suara dan perjalanan
getaran ke bangunan dapat diperkecil.
c. Rugi-rugi yang diakibatkan oleh panas
Rugi-rugi pembangkitan nilainya antara 5% - 25% terhadap kapasitas
dayanya dan ini didisipasi dalam bentuk panas yang disalurkan ke dalam
ruangan.Untuk maksud ini, persyaratan ventilasi harus cukup.Selain vetilasi
ruangan, untuk mengurangi rugi-rugi ini bila perlu dipasang peralatan pendingin,
yaitu radiator. Jika radiator dipasang di bagian muka genset, maka rugi-rugi
tersebut akan didisipasi oleh kipas.
d. Alat pembuangan gas buang
Normalnya alat pembuangan gas buang (exhaust gases) yang digunakan
adalah pipa baja, dan ekspansi termalnya juga telah dipertimbangkan.Jika
gensetdipasang pada peredam getaran, maka piap pembuangan ini harus
dihubungkan dengan sambungan luwes (flexible joint).
e. Alat peredam pembuangan gas buang
Kebisingan (nois) dapat diredam secara efektif oleh alat peredam
pembuangan gas buang (exhaust silencer). Ukuran lubang exhaust silencer ini
Catatan :
- Diharapkan setiap mahasiswa belajar khusus tentang :
- Kebutuhan ventilasi ruangan (lihat mata kuliah K-3 LH),
- Dimensi atau ukuran air inlet dan outlet untuk keperluan yang dimaksud,
- Dimensi atau ukuran pondasi generator set
- Dan sebagainya yang ada kaitannya dengan pemasangan diesel set
6.4 Evaluasi
1. Lihat tugas 4 dalam sub bab 3.5, asumsikan bahwa mesin – mesin tersebut akan
dipasang pada sebuah bengkel industri. Jika faktor keserempakan kerja mesin
adalah 0,6 tentukan kapasitas genset yang digunakan untuk menyulang instalasi
tersebut dan tentukan ruang yang dibutuhkannnya, jika genset yang digunakan
dengan prime mover mesin diesel.
2. Amati sistem penyediaan air bersih yang terpasang di Polines, jika semua pompa
disulang khusus dengan genset yang terpisah dari kelistrikan di Polines, tentukan
kapasitas genset yang digunakan untuk menyulang instalasi tersebut dan
tentukan ukuran ruang yang dibutuhkannya, jika genset yang digunakan dengan
prime mover mesin diesel.
7.1 Pendahuluan
Telah dibahas dalam mata kuliah Mesin Listrik.Bahwa transformator berfungsi
sebagai pengubah tegangan untuk keperluan pendistribusian tenaga listrik maupun untuk
pengukuran besaran – besaran listrik. Berangkat dari fungsi transformator diatas, maka
perlu dipahami dengan baiktentang rentang pemakaiannnya, istilah – istilah yang telah
baku,cara pemilihan, dan pemasangan. Dalam hal ini, agar tepat dalam memilih atau
menentukan transformator untuk keperluan – keperluan yang dimaksud.
Rentang pemakaian transformator meliputi pemakaian transformator kecil atau
transformator ukur dan transformator daya, dalam hal ini termasuk istilah – istilah yang
telah baku dan telah digunakan di lapangan. Sedangkan pemilihan transformator
mencakup daya rating, rugi – rugi, pemakaian.Sementara pemasangan transformator
dibatasi pada pemasangan di dalam ruangan yang mencakup pemasangan secara umum,
kebutuhan ruang dan kebutuhan ventilasi.Untuk itu, pembahasan dalam buku pegangan
kuliah mahasiswa ini ditekankan pada transformator daya.
Transformator dry-type
Transformator dengan
dan transformator dengan
perbandingan fluida (oil
pendingin fluida tanpa
atau askarel)
rating tegangan denyut
Kelas Tegangan Tegangan Kelas
penyekat kerja kerja penyekat
kontinyu kontinyu
maksimum maksimum
Ub’ kV Ub’ kV
0.6 0.78 0.78 0.6
1N 1.12 1.15 1
3N 3.6 3.6 3
7.2 6
10 N 12 12 10
17.5 15
20 N 24 24 20
30 N* 36
Keterangan : *Jika diijinkan untuk tegangan rating 35 kV
Tegngaan rating sisi keluaran adalah lebih tinggi 5% dari nilai standar yang
diperbolehkan hal ini untuk pengaturan/regualasii rating beban. Untuk trnsformator
distribusi, tegangan rating pada Tabel 5 dapat digunakan.
Angka clock hour menandakan perkalian 30°, dengan sisi tegangan rendah
tertinggal ketika bergerak berlawanan arah jarum jam terhadap sisi sisi tegangan
tinggi.Susut Antara vektor-vektor tegangan ini mempinyai nilai Antara 0°dan 360°.
Terminal-terminal 2u; 2v; 2w pada sisi tegangan rendah dihubungkan ke terminal
1U; 1V; 1W pada sisi tegangan tinggi. Penandaan U, V, W menyesuaikan dengan standar
IEC.
Angka clock hour dapat diperoleh pertama-tama dengan diagram vektor hubungan
belitan-belitan sati di atas yang lain, dan keduanya berada pada bagian atas muka jam.
Dalam berbagai langkah, bahwa tanda 1V sisi tegangan tinggi bertepatan dengan angka
12 atau 0.Posisi 2v diagram sisi tegangan redah pada muka jam memberikan angka vektor
kelompok clock hour.
Contoh
Dy5 berarti :
- Sisi tegangan tinggi hubungan delta,
- Sisi tegangan rendah hubungan bintang,
- Angka clock hour 5 dikalikan dengan 30° menghasilkan pergesaran 150° Antara
konektor 1V pada belitan sisi tegangan tinggi dengan konektor 2v pada belitan sisi
tegangan rendah,
- Gambar vektor diagram ditunjukkan pada Gambar 7.1.
Titik bintang pada belitan tegangan rendah, untuk tegangan sampai dengan 1000
volt, dihubungkan ke terminal 2N. Tegangan fasa ke netral U ph Antara terminal utama dan
terminal titik bintang adalah tegangan rating dibagi . Tabel 7 menunjukkan angka
pada transformator. Untuk pembebanan trafo pada daya rating ia diberikan formula:
= x atau = x
Dimana :
Contoh :
Diketahui :
Dapatkan : susut tegangan resistif, teganan reaktif, dan tegangan impedansi pada
beban
Perhitungan :
- Ur = Pk/Pn x 100% = 5,5kw/500kvA x 100% = 1,1%
-
-
- Ux = √ Ukn2-Ur2 = √ 42-1,12 = 3,85%
Suatu teganan atau kenaikan transformator adalah perbedaan anara teganan rating Un dan
tegangan beban penuh Ua, tampak pada sisi keluaran pada daya rating dengan faktor daya
tertentu. Susut teganan atau kenaikan yang dihubungakan dengan teganan rating Un
disebut Uødan dihitung dengan formula :
Uø= U’ø+
Dimana :
Uø : variasi teganan dalam %
Ux : teganan reaktif dalam %
Ur : susut tegangan resistif dalam %
Ukn : tegangan impedansi rating dalam %
: sudut fasa
Contoh :
Diketahui : Data teknis trafo daya sebagai berikut :
- Daya rating Trafo : Pn = 500kVa
- Rugi rgui impedansi: Pk= 7,8kW
- Tegangan impedansi rating: Ukn= 6%
- Tegangan rating sisi output: Un= 400V
- Faktor daya cosα= 0,8
Dapatkan : hitunglah tegangan beban penuh Ua untuk trafo diatas
Solusi :
Daya rating transformator PN dalam kVA adalah perkalian antara tegangan beban
nominal UN dalam KV, arus ranting INdalam A dan Faktor fasa 3. Karena itu, daya
PN = UN. IN . 3
Daya out-put nyata PAN dalam kVA adalah perkalian antara tegangan beban penuh Ua dan
kV, arus ranting IN dalam A dan faktor fasa 3 pada sisi out-put dengan tegangan rating
Daya efektif dalam kW pada sisi out-put adalah perkalian daya out-put nyata PaN dalam
kVA dengan faktor daya :
Maka:
P = PN . cos
P = 380,8 kW
Tegangan impedansi rating untuk setiap daya rating PN sesuai dengan standar
internasional ditunjukkan dalam tabel 8 berikut:
Tabel 8. Tegangan Impedansi rating
Daya rating PAN dalam kVA Tegangan impedansi rating UAN (%)
50; 75; 100; 125; 160; 200; 250; 315; 400;
4
600.
250; 315; 400; 500; 630; 800; 1000; 1250;
6
1600.
a : nilai-nilai daya yang dipersiapkan
Efesiensi tranformator daya dapat dihitung dengan formula yang layak dan
Dimana :
PV : rugi-rugi total watt
P0 : rugi-rugi tanpa beban dalam watt
Pk : rugi-rugi berbeban dalam watt
η : efisiensi tranformator
a : faktor beban
- pembebanan Pa dalam kVA
- daya rating PN dalam kVA
Contoh : hitung efisiensi transformator pada beban penuh dengan data teknis
transformator sebagai berikut: PN : 500 kVA; P0: 1,1 wK; PK: 5,5 wK; Cos : 0,8 dan a=
Solusi
η = 100% x 100%
η = 100% x 100%
η = 98,36%
Faktor beban a untuk efisiensi tranformator maksimum nilainya ditentukan
sebagai berikut :
η = 100% x 100%
η = 98,78%
a. Pola pemasangan
Pola pemasangan transformator ialah pemasangan indoor-type, dan outdoor type.
Pola pemasangan indoor, untuk transformator dengan pendingin fluida, ia harus
dipasangan di ruangan yang terlindungdan yang menyediakan perllindungan terhadap
salju, hujan, debu, pasir, dsb. Transformator drytype harus dipasang dalam ruang tertutup
yang kering dan bebas debu.Secara umum, tata ruang harus mudah tercapai, tersedia jalan
untuk transportasi, operasi, perawatan, dan perbaikan.
Pola pemasangan outdoor, untuk transformator dengan pendingin fluida dapat dipasang
outdoor yang disediakan bushing yang cocok dan ditambah pengecatan (coating) yang
cocok untuk konsisi outdoor.
b. Pengaruh Iklim
Untuk transformator dengan konserfator minyak dan ventilasi udara harus
diisediakan alat pengering udara, hal ini untuk mencegah atau melindungi penyekat
terhadap iklim tropis, kelembapan, atau pengaruh-pengaruh kimia pada atmosfer, seperti
yang terdapat pada industri-industri.
7.4.2 PenentuanDimensiTransformator
Dimensi transformator merupakan hal terpenting dalam penentuan ukuran rumah
transformator, yang meliput: ukuran ruang, ukuran jalan untuk pengawasa, lantai, tangki
pengumpul. Ukuran rumah transformator selalu dibuat kelonggaran, hal ini untuk
penambahan penyediaan daya pada masa yang akan datang.
Biasanya untuk daya-daya kecil sebagai kelonggaran dalam rancangan gedung
minimum dipilih transformator dengan rating daya 630 kVA. Dengan cara yang sama,
untuk penyediaan rumah pada rating daya 800 s/d 1600 kVA, stasiun transformator harus
dirancang untuk rating daya 1600 kVA.
Menurut standar industri di negara Jerman, yaitu standar DIN 42 520 menentukan
dimensi maksimum transformator dalam kVA diberikan dalam tabel 9 berikut.
Rating daya
Lebar Panjang Tinggi
transformator
Mm Mm mm
kVA
630 1.030 1.850 1.960
1.600 1.400 2.200 2.850
a. Ukuran ruang
Tinggi gedung untuk rumah transformator dan juga jalan masuk yang
diperlukan bergantung pada tinggi transformator, jenis ventilasi, lokasi kabel-
kabel dan hubungannya, dan jarak yang diperlukan antara bagian yang
bertegangan terhadap metal yang ditanahkan. Untuk stasiun transformator jenis
ini, tinggi minimum harus ditamabah 500mm dari tinggi transformator secara
keseluruhan.
b. Ukuran jalan untuk pengawasan
Panjang dan lebar stasiun transformator dan jalan masuk, lebar jalan untuk
pengawasan sedikitnya 70cm untuk transformator dengan daya rating s/d 630
kVA, sedang untuk daya rating 800 s/d 1600 kVA sedikitnya 75 cm
.
Gambar 7.3. Tipikal susunan girder dan guide strip untuk roler-roler
transformator
Keterangan :
1. Tangki transformator
2. Bushing primer
3. Bushing sekunder
4. Sirip pendingin transfrmator
5. Kipas pendingin
6. Konservator
7. Sistem ground terminal
8. Drain valve
9. Alat pernafasan
10. Thermometer
11. Bushing arus transformator
12. Kontrol panel
Gambar 8.3.c. Diagram pengawatan sistem netral ditanahkan dengan impedansi atau
tanpa ditanahkan, IT-sistem.
Sistem netral ditanahkan dengan impedansi atau tanpa ditanahkan (IT unearthed
neutral sistem) ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
- Netral tidak dihubungkan ke tanah tetapi lewat sebuah impedansi.
- Rangka-rangka saling terhubung dan ditanahkan pada titik tunggal.
- Sebuah alarm harus dipasang pada gangguan isolasi utama, yang harus ditempatkan
sedemikian rupa yang selalu dapat memantau terus-menerus isolasi antara netral dan
tanah.
- Pemutusan (tripping) harus diprakarsai pada gangguan isolasi yang kedua oleh
perangkat-perangkat pengaman arus lebih.
- Solusi untuk menjamin pelayanan yang kontinyu dalam operasi.
- Memerlukan personil yang terampil untuk pemantauan dan pengoperasian.
- Memerlukan tingkat isolasi jaringan yang tinggi.
- Pemutusan (tripping) pada gangguan ke dua harus dibuktikan sewaktu-waktu oleh
hasil perhitungan selama tahap perancangan dan harus dilakukan pengukuran ketika
instalasi mulai pertama kali akan digunakan.
Karakter utama :
- Solusi menawarkan kesinambungan layanan terbaik selama operasi.
- Indikasi kesalahan isolasi pertama, diikuti oleh lokasi wajib dan pembersihan,
memastikan pencegahan pemadaman listrik yang sistematis.
- Umumnya digunakan dalam instalasi yang disediakan oleh trafo MV / LV atau LV /
LV pribadi.
- Membutuhkan personel pemeliharaan untuk pemantauan dan operasi.
- Membutuhkan tingkat isolasi yang tinggi dalam jaringan (menyiratkan putusnya
jaringan jika sangat besar dan penggunaan transformator pemisahan sirkuit untuk
memasok beban dengan kebocoran arus yang tinggi).
- Pemeriksaan pada tripping efektif untuk dua kesalahan simultan harus dilakukan
dengan perhitungan selama tahap desain, diikuti oleh pengukuran wajib selama
commissioning pada setiap kelompok bagian konduktif terpapar yang saling
berhubungan.
- Perlindungan konduktor netral harus dipastikan sebagaimana ditunjukkan dalam
Perlindungan konduktor netral di dalam bab Ukuran dan perlindungan konduktor.
Catatan: Jika hubungan pentanahan terpisah dari rangka-rangka instalasi, sebuah
perangkat pengaman arus sisa harus dipasang tetap pada awal instalasi.
Sekolah-sekolah umum,
sekolah-sekolah teknik,
Sistem IT
laboratorium pendidikan.
Catatan :(1) disamping tersedia catu daya cadangan (genset, UPS, dsb), sistem IT
diijinkan hanya pada sebagian instalasi saja.
(2) kadang-kadang muncul gangguan fasa ke tanah.
Contoh 1
Sebuah kendali (plant) yang kontinuitas
layanannya sangan diperlukan, seperti
tungku pengolahan secara termal. Solusi
yang terbaik adalah dengan pentanahan
sistem IT dengan catu daya ke tungku
melewati transformator isolasi dan juga
harus tersedia perangkat pemantau isolasi
dengan sistem TN (CIM-continous
insulation monitor).Lihat gambar 8.4.a
Contoh 2
Sebuah industri karosen lengkap dengan
unit-unit pengelasan dan pengecatan, yang
mana kebutuhan kontinyuitas layanan
dikelompokkan, instalasi ini dapat dipenuhi
Contoh 3
Sebuah kendalian (plant) pemrosesan
plastik kecil yang mana kebtuhan
kontinyuitas layanan
dikelompokkan.Kendalian iini dipenuhi
oleh sistem IT.
d. Pemilihan Berdasarkan Karakteristik Jaringan Dan Beban
Jika dalam tabel 13 memberikan panduan pemilihan beberapa sistem
pentanahan, namun demikian pilihlah sistem yang paling cocok sesuai dengan
karateristik jaringan perangkat beban, dsb, lihat tabel 13.
Contoh : sebuah kendalian termasuk tungku pengolahan secara termal. Solusi
yang terbaik adalah sistem TN ntuk instalasi sisi penyulang.
Tabel 13.sistem pentanahan untuk kasus-kasus jaringan dan beban khusus.
Sistem pentanahan
Karakteristik Kasus Khusus Skematik
diijinkan dimungkinkan dihindarkan
Jaringan yang
luas dengan
rangka-rangka
TT;TN; IT(1) atau
Karakteristik dihubungkan ke
kombinasi
Jaringan tanah dengan
baik ( maks 10
Ohm)
Jaringan yang
luas dengan
rangka-rangka
TT TNS IT(1)
dihubungkan ke
tanah jelek (>30
Ohm)
Jaringan-
jaringan yang
terganggu (di
zona hujan,
angin ribut,
petir) oleh TN TT IT(2)
gelombang-
gelombang
radio, rele
transmitter
televisi.
Jaringan dengan
arus-arus bocor IT(4)
TN(4)
tinggi (>500 TT(3)(4)
mA)
Jaringan dengan TT(6) TN(5)(6) IT(6)
penghantar
dibentang
diudara
(overhead)
Genset dengan
penggerak
IT TT TN(7)
engine sebagai
penggerak
Keterangan tabel 13
1. Ketika tidak dapat ditentukan oleh standar-standar tertentu, sistem pentanahan
diseleksi sesuai dengan criteria operasional (contoh: kontiyuitas layanan sangat
penting untuk keamanan atau penting untuk produktifitas, dsb). Apapun sistem
pentanahannya, probabilitas gangguan akan bertambah sering dengan
bertambahnya panjang jaringan.
2. Jika terjadi kilatan cahaya (flashover) yang berlebihan pada arrestor surge,
sistem netral tak ditanahkan diubah menjadi sistem netral ditanahkan. Ini sangat
beresiko dalam area-area yang tak terlindungi terhadap hujan atau angin yang
disertai petir, atau instalasi yang dicatu oleh saluran udara. Jika sistem IT
digunakan untuk alasan kontinyuitas layanan, perancang harus yakin dan hati-hati
dalam menentukan kondisi yang tepat untuk tripping pada gangguan ke dua.
3. Risiko gangguan tripping pada RCD (Residual Current Device) Perangkat arus
sisa.
4. Apapun sistem pentanahannya, solusi ideal ialah memisahkan bagian-bagian aktif
instalasi yang mengandung gangguan, hal ini jika mudah dilaksanakan.
5. Resiko kegagalan fasa ke tanah menghasilkan eki-potensial yang ragu
6. Selama pemisahan netral yang tak pasti terhadap kontak dengan debu dan
kelembaban.
7. Sistem TN dengan pentanahan yang berkali-kali riskan terhadap resiko kerusakan
generator terhadap gangguan internal dan pembatasan arus gangguan fasa ke
netral terhadap karakteristik generator. Lebih lanjut, genset mungkin mencatu
instalasi keselamatan yang harus tidak trip pada gangguan pertama.
8. Arus gangguan fasa tunggal dapat mencapai beberapa kali arus rating-nya yang
dapat merusakkan belitan-belitan motor atau menghancurkan rangkaian-rangkaian
magnetik.
9. Agar kontinyuitas layanan dan keselamatan/keamanan hubungannya baik, apapun
sistem pentanahannya, beberapa beban sebaiknya dipisahkan dari instalasi-
instalasi yang lain, misalnya oleh transformator isolasi dengan pentanahan lokal
sistem TN.
10. Jika kualitas perangkat-peeranglkat beban tidak diketahui ketika instalasi
dirancang, isolasi mungkin cepat rusak. Sistem pentanahan netral langsung
(sistem-TT dengan perangkat arus sisa memberikan pengamanan yang baik).
11. Gerakan beberapa peralatan menyebabkan gangguan yang sering (kontak tanah
yang sliding) yang mana gerakannya harus dibatasi.Apapun sistem pentanahannya
rangkaian-rangkaian ini harus dicatu oleh tranformator isolasi dengan pentanahan
lokal sistem TN.
12. Diperlukan penggunaan transformator isolasi dengan pentanahan lokal sistem TN.
Untuk mecegah pengopeasian yang tidak hati-hati atau penghentian galian
pentanahan (TT) atau gangguan gama (IT). Sedang untuk (12’): dengan interupsi
ganda pada rangkaian kontrol.
13. Pembatasan yang luas selama arus fasa ke netral terhadap nilai impedansi urutan
-0 yang tinggi (kurang dari 4 s/d 5 kali impedansi langsung.
14. Sistem TN sangat berbahaya terhadap arus-arus gangguan yang tinggi.
15. Apapun sistem pentanahannya, menggunakan sebuah rcd dengan kepekaan Ian
kurang dari sama dengan 300 mA.
16. Dibeberapa negara pengguna dicatu engan catu daya tengangan rendah oleh
saluran umum (misal PLN) diperlukan untuk mempunyai sistem pentanahan netral
ditanahkan langsung. Oleh keawetan sistem pentanahan ini, modifikasi jaringan
distribusi yang terpasang dijaaga seminim mungkin terhadap perubahan catu
tengangan tinggi (tanpa penambahan kawat-kawat atau penggangtian perangkat-
perangkat pengaman yang diperlukan).
17. Memungkinkan tanpa personil yang terampil.
18. Beberapa instalasi mempunyai perawatan dan keperluan keamanan yang
sedemikian ketat. Tidak adanya langkah-langkah prefentif dalam sistem TN
memerlukan personil yang kompeten untuk menjamin kemanan yang lebih pada
periode yang panjang.
19. Risiko catu atau penghantar pengaman yang rusak menghasilka eki-potensil yang
ragu pada rangka; risiko ini mungkin dihilangkan oleh penggunaan perangkat arus
sisa yang mempunyai kepekaan tinggi (30 mA).
20cm 25cm
Draf Dalam
200cm 200cm
Draf Luar
BC 50mm
Baut
4. Plat Tembaga 2mm +
Mur
BC 50mm
Sepatu Kabel
100cm
Las Autoline
100cm
BC 50mm
Karbon Aktif
200cm
m
0c
20
200cm
Tabel 2-B : Permissible loading of heat-resistant wire at ambien temperature above 55 oC as specified
Permissible
Ambient temperature in oC for heal resistant continuous
wires with max. permissible temperature of loading in % of
the value given
100 oC 180 oC in Table 2
Above 55 up to 65 Above 55 up to 145 100
Above 65 up to 70 Above 145 up to 150 92
Above 70 up to 75 Above 150 up to 155 85
Above 75 up to 80 Above 155 up to 160 75
Above 80 up to 85 Above 160 up to 165 65
Above 85 up to 90 Above 165 up to 170 53
Above 90 up to 95 Above 170 up to 175 38
LAMPIRAN 4
Corected Power Factor In Percentage (Cosɸ 1)
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
46 1,180 1,206 1,232 1,258 1,284 1,311 1,337 1,364 1,394 1,418 1,446 1,475 1,504 1,535 1,567 1,602
47 1,128 1,154 1,180 1,206 1,232 1,258 1,285 1,311 1,338 1,366 1,394 1,422 1,452 1,483 1,515 1,549
48 1,078 1,104 1,129 1,156 1,182 1,208 1,234 1,261 1,288 1,315 1,343 1,372 1,402 1,432 1,465 1,499
49 1,029 1,055 1,081 1,107 1,133 1,159 1,186 1,212 1,239 1,267 1,295 1,323 1,353 1,384 1,416 1,450
50 0,982 1,008 1,034 1,060 1,086 1,112 1,139 1,165 1,192 1,220 1,248 1,276 1,306 1,337 1,369 1,403
51 0,937 0,962 0,989 1,015 1,041 1,067 1,094 1,120 1,147 1,175 1,203 1,231 1,261 1,292 1,324 1,358
52 0,893 0,919 0,945 0,971 0,997 1,023 1,050 1,076 1,103 1,131 1,159 1,187 1,217 1,248 1,280 1,314
53 0,850 0,876 0,902 0,928 0,954 0,980 1,007 1,033 1,060 1,088 1,116 1,144 1,174 1,205 1,237 1,271
54 0,809 0,835 0,861 0,887 0,913 0,939 0,966 0,992 1,019 1,047 1,075 1,103 1,133 1,164 1,196 1,230
55 0,769 0,795 0,821 0,847 0,873 0,899 0,926 0,952 0,979 1,007 1,035 1,063 1,093 1,124 1,156 1,190
56 0,730 0,756 0,782 0,808 0,834 0,860 0,887 0,913 0,940 0,968 0,996 1,024 1,054 1,085 1,117 1,151
57 0,692 0,718 0,744 0,770 0,796 0,822 0,849 0,875 0,902 0,930 0,958 1,986 1,016 1,047 1,079 1,113
58 0,655 0,681 0,707 0,733 0,759 0,785 0,812 0,838 0,865 0,893 0,921 0,949 0,979 1,010 1,042 1,076
59 0,619 0,645 0,671 0,697 0,723 0,749 0,776 0,802 0,829 0,857 0,885 0,913 0,943 0,974 1,006 1,040
60 0,583 0,609 0,635 0,661 0,687 0,713 0,740 0,766 0,793 0,821 0,849 0,877 0,907 0,938 0,970 1,004
61 0,549 0,575 0,601 0,627 0,653 0,679 0,706 0,732 0,759 0,787 0,815 0,843 0,873 0,904 0,936 0,970
62 0,516 0,542 0,568 0,594 0,620 0,646 0,673 0,699 0,725 0,754 0,782 0,810 0,840 0,871 0,903 0,937
63 0,483 0.509 0,535 0,561 0,587 0,613 0.64 0,666 0,693 0,721 0,749 0,777 0,807 0,838 0,870 0,904
64 0,451 0,474 0,503 0,529 0,555 0,581 0,608 0,634 0,661 0,689 0,717 0,745 0,775 0,806 0,838 0,872
65 0,419 0,445 0,471 0,497 0,523 0,549 0,576 0,602 0,629 0,657 0,685 0,713 0,743 0,774 0,806 0,840
66 0,388 0,414 0,440 0,466 0,492 0,518 0,545 0,571 0,598 0,626 0,654 0,682 0,712 0,743 0,775 0,809
67 0,358 0,384 0,410 0,436 0,462 0,488 0,515 0,541 0,568 0,596 0,624 0,652 0,682 0,713 0,745 0,779
68 0,328 0,354 0,380 0,406 0,432 0,450 0,485 0,511 0,538 0,566 0,594 0,622 0,652 0,683 0,715 0,749
69 0,299 0,325 0,351 0,377 0,403 0,429 0.456 0,482 0,509 0,537 0,565 0,593 0,623 0,654 0,686 0,720
70 0,270 0,296 0,322 0,348 0,374 0,400 0,427 0,453 0,480 0,508 0,536 0,564 0,594 0,625 0,657 0,691
71 0,242 0,268 0,294 0,320 0,346 0,372 0,399 0,425 0,452 0,480 0,508 0,536 0,566 0,597 0,629 0,663
72 0,214 0,240 0,266 0,292 0,318 0,344 0,371 0,397 0,424 0,452 0,480 0,508 0,538 0,569 0,601 0,635
73 0,186 0,212 0,238 0,264 0,290 0,316 0,343 0,369 0,396 0,424 0,452 0,480 0,510 0,541 0,573 0,607
74 0,159 0,185 0,211 0,237 0,263 0,289 0,316 0,342 0,369 0,397 0,425 0,453 0,483 0,514 0,546 0,580
75 0,132 0,158 0,184 0,210 0,236 0,262 0,289 O,315 0,342 0,370 0,398 0,426 0,456 0,487 0,519 0,553
76 0,105 0,131 0,157 0,188 0,209 0,235 0,262 0,288 0,315 0,343 0,371 0,399 0,429 0,460 0,492 0,526
77 0,079 0,105 0,131 0,157 0,183 0,209 0,236 0,262 0,289 o,317 0,345 0,373 0,403 0,434 0,466 0,500
78 0,052 0,078 0,104 0,130 0,156 0,182 0,209 0,235 0,262 0,290 0,318 0,346 0,376 0,407 0,439 0,473
79 0,026 0,052 0,078 0,104 0,130 0,156 0,183 0,209 0,236 0,264 0,292 0,320 0,350 0,381 0,413 0,447
80 0,000 0,026 0,052 0,078 0,104 0,130 0,157 0,183 0,210 0,238 0,266 0,294 0,324 0,355 0,387 0,421
81 0,000 0,026 0,052 0,078 0,104 0,131 0,157 0,184 0,212 0,240 0,268 0,298 0,329 0,361 0,395
82 0,000 0,026 0,052 0,078 0,105 0,131 0,158 0,186 0,214 0,242 0,272 0,303 0,335 0,369
83 0,000 0,026 0,052 0,079 0,105 0,132 0,160 0,188 0,216 0,246 0,277 0,309 0,343
84 0,000 0,026 0,053 0,079 0,106 0,134 0,162 0,190 0,220 0,251 0,283 0,317
85 0,000 0,027 0,053 0,080 0,108 0,136 0,164 0,194 0,225 0,257 0,291
0,264
86 0,000 0,026 0,053 0,081 0,109 0,137 0,167 0,198 0,230 0,238
87 0,000 0,027 0,055 0,083 0,111 0,141 0,172 0,204 0,211
88 0,000 0,028 0,056 0,084 0,114 0,145 0,177 0,183
89 0,000 0,028 0,056 0,086 0,117 0,149 0,155
90 0,000 0,028 0,058 0,089 0,121
0,127
91 0,000 0,030 0,061 0,093 0,097
92 0,000 0,031 0,063 0,066
93 0,000 0,032 0,034
94 0,000 0,000
95
96
97
98
99
100
LAMPIRAN 5
Kontruksi dan Karakteristik Listrik Kabel Daya Jenis NYY
2. PVC Insulation
Type : NYY 0.6 / 1 Kv. SLI. 060-1987. SII. 021-91 SNI 04 2701-1992
(SLPN.43-1 : 1981)
Short Cirkuit
Resistence at 20 Curen Carying Capasity Curent At.1
Sec Test
size
insulatio Voltage
Conduktor In Ground In Air
n
DC. Calculated 30 30
m.Ohm.
mm2 Ohm/Km A A Ka kV/15 min
Km
1.5 11.9 62 33 26 0.17 4
2.5 7.14 57 45 35 0.29 4
4 4.47 52 58 46 0.46 4
6 2.297 44 74 58 0.7 4
10 1.77 36 98 80 1.16 4
16 1.12 26 98/107 86/100 1.86 4
25 1.108 26 125/138 120/135 2.291 4
35 0.514 22 151/165 145/170 4.07 4
50 0.379 22 178/196 180/205 5.81 4
70 0.262 19 218/240 225/260 8.14 4
95 0.189 18 263/289 280/320 11.05 4
120 0.15 16 298/329 330/375 13.95 4
150 0.122 16 338/374 380/430 17.44 4
185 0.0972 16 383/418 440/490 21.51 4
240 0.074 16 436/481 530/590 27.91 4
300 0.059 15 490/552 610/680 34.88 4
400 0.0461 14 579/632 740/920 46.51 4
500 0.0366 14 659/730 860/960 58.14 4
LAMPIRAN 6
2. PVC Insulation
3. Inner Sheath
Short
Reactence
Curen Carying Cirkuit Test
Resistence at 20 per-
Capasity Curent Votage
Numbur Conduktor
size At.1 Sec
of cores In
Conduktor insulation In Air
Ground
DC. Calculated 30 30
Kv/10
(x) mm2 Ohm/Km m.Ohm.Km A A Ohm/Km Ka
Min
1.5 12.1 62 27 21 0.108 0.17 4
2.5 7.28 57 36 29 0.104 0.29 4
4 4.56 52 47 38 0.1 0.46 4
6 3.03 44 59 48 0.094 0.7 4
2
10 1.81 36 78 66 0.088 1.16 4
16 1.14 26 102 90 0.083 1.86 4
25 0.74 26 134 120 0.08 2.91 4
35 0.524 22 160 150 0.077 4.07 4
50 0.387 22 187 180 0.077 5.81 4
70 0.268 19 230 230 0.074 8.14 4
95 0.193 18 280 275 0.074 11.05 4
120 0.153 16 320 320 0.072 13.95 4
150 0.124 16 355 375 0.072 17.44 4
LAMPIRAN 6
(lanjutan)