Anda di halaman 1dari 36

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP


JUMLAH KARIES PADA SISWA/I SDN 085111
KAMPUNG SATU DESA MEKAR SAWIT
KECAMATAN SAWIT SEBERANG
KABUPATEN LANGKAT

HAFIZHAH
P07525016014

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2019

i
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP
JUMLAH KARIES PADA SISWA/I SDN 085111
KAMPUNG SATU DESA MEKAR SAWIT
KECAMATAN SAWIT SEBERANG
KABUPATEN LANGKAT

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi


Diploma III

HAFIZHAH
P07525016014

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI 2019

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP


JUMLAH KARIES PADA SISWA/I SDN 085111 KAMPUNG
SATU DESA MEKAR SAWIT KECAMATAN SAWIT
SEBERANG KABUPATEN LANGKAT

NAMA : HAFIZHAH
NIM : P07525016014

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji


Medan, April 2019

Menyetujui Pembimbing

drg. Yetti Lusiani, M.Kes NIP. 197006181999032003

Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI


Medan

drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes NIP. 196911181993122001


LEMBAR PENGESAHAN

i
JUDUL : GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP
JUMLAH KARIES PADA SISWA/I SDN 085111 KAMPUNG
SATU DESA MEKAR SAWIT KECAMATAN SAWIT
SEBERANG KABUPATEN LANGKAT

NAMA : HAFIZHAH
NIM : P07525016014

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diuji pada Sidang Ujian


Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan
Tahun 2019

Penguji I Penguji II

Sondang, S.Pd.M,Kes Manta Rosma, S.Pd, M.Si NIP.


196208101984032001 NIP. 196111061982032001

Ketua Penguji

drg. Yetti Lusiani, M.Kes NIP. 197006181999032003

Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan

drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes NIP.


196911181993122001 PERNYATAAN

ii
GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP JUMLAH KARIES
PADA SISWA/I SDN 085111 KAMPUNG SATU DESA MEKAR SAWIT
KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, April 2019

Hafizhah
P07525016014

iii
MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH DENTAL
HYGIENE DEPARTMENT SCIENTIFIC PAPER, JUNE 2019 Hafizhah
Description of Mothers’ Education Level and the Number of Caries in
Students of SDN 085111 Kampung Satu Desa Mekar Sawit, Sawit Seberang
Subdistrict, Langkat District viii + 17 pages + 2 tables + 10 attachments

Abstract
Parents' knowledge is very important as a basis for forming behaviors supporting
or not supporting children's dental and oral hygiene. Such knowledge can be
obtained naturally or in a planned manner, through the education process.
Parents who have low knowledge about dental health can become behavioral
predisposing factors that do not support children's dental health.
This research is a descriptive study which aims to describe the education level of
mothers towards the number of caries found in grade V students of SDN 085111
Kampung Satu Mekar Sawit Village, Sawit Seberang Subdistrict, Langkat
District, and examined 40 students as samples.
Through this research, data on the number of caries were obtained as follow: in 4
students whose mothers did attend school were found 10 dental caries, in 10
students whose mother went to elementary school were found 22 dental caries,
in 15 students whose mothers attended junior high school were found 18 dental
caries, in 9 students whose mothers went to high school were found 11 dental
caries, and in 2 students whose mothers attended college were found 2 dental
caries. The overall number of caries was 63 teeth.
The results of the study illustrate that the higher level of education a mother has
the lower number of caries children have.

Keywords: Mother's Education, Number of Caries


Reference: 9 (1990 - 2018)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEPERAWATAN


GIGI KTI, JUNI 2019

Hafizhah

Gambaran tingkat pendidikan ibu terhadap jumlah karies pada siswa/i SDN
085111 kampung satu desa mekar sawit kecamatan sawit seberang
kabupaten langkat
i
viii + 17 halaman + 2 tabel + 10 lampiran

Abstrak

Pengetahuan orang tua sangat penting untuk mendasari terbentuknya


perilaku yang mendukung dan tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.
Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana
yaitu melalui proses pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan rendah
mengenai kesehatan gigi merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak
mendukung kesehatan gigi anak.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pendidikan ibu terhadap jumlah
karies pada siswa/i kelas V SDN 085111 Kampung Satu Desa Mekar Sawit
Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat. Dengan jumlah sempel
sebanyak 40 siswa.
Hasil penelitian diperoleh jumlah karies pada 4 siswa yang ibunya tidak
mengenyam pendidikan sebanyak 10 gigi, jumlah karies pada 10 siswa yang
ibunya bependidikan SD sebanyak 22 gigi, jumlah karies pada 15 siswa yang
ibunya berpendidikan SMP sebanyak 18 gigi, jumlah karies pada 9 siswa yang
ibunya berpendidikan SMA sebanyak 11 gigi, dan jumlah karies pada 2 siswa
yang ibunya berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 2 gigi. Jumlah karies
secara keseluruhan adalah sebanyak 63 gigi.
Hasil penelitian menggambarkan semakin tinggi tingkat pendidikan ibu
maka jumlah karies pada anak semakin rendah.

Kata Kunci : Pendidikan Ibu, Jumlah Karies


Daftar Bacaan : 9 (1990 – 2018)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul “GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP JUMLAH
KARIES PADA SISWA/I SDN 085111 KAMPUNG SATU DESA MEKAR
SAWIT KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT” Karya
Tulis Ilmiah disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan
Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan Jurusan Keperawatan
Gigi.

ii
Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini banyak yang telah
membantu dan memberikan bimbingan dan saran. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Ibu drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Gigi Politeknik Kesehatan Medan.
2. Ibu drg. Yetti Lusiani, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Utama dan ketua
penguji yang telah memberi pengarahan, tenaga dan ide-ide kreatif yang
membangun. Terutama atas waktu yang telah diluangkan ditengah
kesibukannya.
3. Ibu Sondang,S.Pd, M.Kes selaku Dosen Penguji l yang telah
membimbing demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu Manta Rosma, S.Pd, M.Si selaku Dosen Penguji Il yang telah
memberikan saran dan masukan yang membangun kepada penulis.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI Medan yang telah memberikan bantuan serta
dorongan dan membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.
6. Ibu Sri Hartati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 085111 Kampung Satu
Desa Kembang Sawit Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat
serta seluruh staf pengajar yang telah memberikan izin bantuan kepada
penulis selama melakukan penelitian.
7. Kepada Orangtua saya, ayahanda H.M.Abbas.Lc dan ibunda Ilhamiyah
yang dengan cinta kasih mendidik dan memenuhi segala kebutuhan
saya. Juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua saudara/i
saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
8. Kepada semua teman-teman saya yang telah memberikan dukungan
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terlepas dari sejumlah kekurangan. Keterbatasan pengetahuan penulis juga
mempengaruhi isi karya tulis ilmiah ini, sehingga diharapkan saran yang
membangun agar dapat menyempurnakannya. Akhir kata, semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat ikut memberi sumbangan yang positif dalam upaya menjadi
sumber perolehan informasi sesuai kebutuhan.

Medan, April 2019

iii
Hafizhah
P07525016014

DAFTAR ISI

ABSTRACT......................................................................................................................i
ABSTRAK.......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................vii

BAB l PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar belakang .............................................................................. 1
B. Perumusan masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan .......................................................................................... 3
C.1. Tujuan umum ........................................................................ 3
C.2.Tujuan khusus ........................................................................ 3
D. Manfaat penelitian ........................................................................ 3

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4


A. Pendidikan ................................................................................... 4
A.1. Pengertian pendidikan ........................................................... 4
A.2. Pendidikan dan ibu ................................................................ 4
A.3. Pendidikan formal di Indonesia .............................................. 5
B. Karies ........................................................................................... 5
B.1. Pengertian karies gigi ............................................................ 5
B.2. Proses terjadinya karies ........................................................ 5
B.3. Faktor yang mempengaruhi karies ........................................ 6
B.4. Karies indeks ......................................................................... 7
B.5. Upaya pencegahan karies ..................................................... 8
C. Kerangka konsep .......................................................................... 9
iv
D. Defenisi operasional ..................................................................... 9

BAB lll METODE PENELITIAN ................................................................... 10


A. Jenis penelitian dan rancangan penelitian ................................... 10
B. Lokasi dan waktu penelitian .......................................................... 10
B.1. Lokasi penelitian .................................................................... 10
B.2. Waktu penelitian ................................................................... 10
C. Populasi dan sampel .................................................................... 10
C.1. Populasi ................................................................................ 10
C.2. Sampel .................................................................................................. 10
D. Jenis dan cara pengumpulan data ................................................ 11
D.1. Jenis data .............................................................................. 11
D.2. Cara pengumpulan data ........................................................ 11
E. Pengolahan dan analisa data ........................................................ 12
E.1. Pengolahan data ................................................................... 12
E.2. Analisa data ........................................................................... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 13


A. Hasil ............................................................................................. 13
B. Pembahasan ................................................................................ 14

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 16


A. Simpulan ...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Siswa/i Kelas V


SDN 058111 Tahun 2019 .......................................................... 13

Tabel 4. 2 Jumlah Karies Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu Siswa/i


Kelas V SDN 058111 Tahun 2019 ............................................. 13

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian


Surat Balasan
Lampiran 2
Penelitian
Lampiran 3 Ethical Clearance

Lampiran 4 Format Pemeriksaan

Lampiran 5 Kuesioner

Lampiran 6 Master Tabel

Lampiran 7 Daftar Konsultasi

Lampiran 8 Jadwal Penelitian

Lampiran 9 Biodata Penulis

BAB

vii
A. Latar Belakang
Menurut WHO sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). Tujuan nasional bangsa Indonesia
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang bedasarkan kemerdekaan, kedamaian
abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakanlah
program pembangunan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggitingginya. Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya tidak terlepas dari pendidikan tentang kesehatan, khususnya
pendidikan kesehatan gigi karena kesehatan gigi merupakan bagian dari
kesehatan umum dan banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa gigi
sangat penting dalam menunjang kesehatan dan kesejahteraan seseorang.
Dari hasil survey kesehatan rumah tangga (2013) yang dilaporkan oleh
kementerian kesehatan nasional Indonesia tahun 2013 menunjukkan dari 10
kelompok penyakit gigi dan mulut menduduki peringkat pertama yaitu meliputi
60% penduduk. Penyakit gigi dan mulut posisinya menduduki peringkat 8 dari
sepuluh besar penyakit rawat jalan. Selain itu survey menunjukkan bahwa 70%
menderita karies gigi dan gingivitis (peradangan gusi).
Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, bahwa pada kelompok
umur 10-14 tahun tingkat gigiberlubang, atau pun sakit hanya 41,4%.
Dan di Indonesia tingkat gigi berlubang, atau pun sakit hanya 45,3%.
Adapun penyakit gigi yang ditemukan di masyarakat Indonesia masih berkisar
penyakit yang menyerang jaringan keras gigi (karies). Sebanyak 63% penduduk
Indonesia yang menderita kerusakan gigi aktif atau kerusakan gigi yang masih
belum ditangani. Menurut (Rianti E,2009) pengetahuan orang tua sangat penting
untuk mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung dan tidak mendukung
kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara

1
alami maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Orangtua
dengan pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi merupakan faktor
predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi anak.
Orang tua yang dimaksud disini adalah ibu. Anak-anak pada umumnya lebih
banyak menjadi urusan ibu, maka baik buruk akan tercermin dari sikap ibu
terhadap anak tersebut. Oleh karena itu apabila dalam suatu keluarga, gigi
anakanaknya sehat, maka boleh diambil kesimpulan ibu rumah tangga itu adalah
ibu yang pandai menjaga kesehatan rumah tangganya. Dengan perkataan lain
ibu rumah tangga yang bijaksana adalah yang gigi geligi anak-anaknya sehat.
Persatuan dokter gigi di Australia pernah mengungkapkan bahwa “kesehatan gigi
geligi anak adalah tanggung jawab ibunya”. Hal ini dapat dipahami karena
umumnya yang paling dekat dengan anak adalah ibu sejak usia menyusu
(Macfoedz I,2008).
(Tarigan R,dkk) melakukan penelitian tentang efek pendidikan kesehatan gigi
yang diberikan ibu kepada anaknya yang berusia 5 tahun di London. Hasil
penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 69% dari anak-anak yang ibunya
memberikan oral health education dirumah memperlihatkan anak yang
kondisinya bebas karies, angka gingivitis yang lebih rendah dari pada anak-anak
yang tidak dididik tentang kesehatan gigi dan mulut oleh ibunya. Dari hal tersebut
dapat dilihat bahwa ibu sangat berpengaruh dalam kesehatan gigi dan mulut
anak-anaknya. Pemeliharaan kesehatan gigi anak masih tergantung pada orang
tua, khususnya ibu mempunyai peranan yang sangat dominan dalam upaya
pencegahan penyakit gigi dan mulut. Peran ibu dalam upaya meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut anak dapat dilihat dari sikap dan perhatiannya terhadap
perawatan gigi dan mulut anak. Setiap orang tua hendaknya menanamkan suatu
prinsip didalam dirinya bahwa anak-anak harus bebas dari rasa sakit gigi dan
memberikan mereka awal kehidupan yang baik sehingga mereka dapat bersaing
di masa depan.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, bahwa di Sumatera
Utara tingkat gigi berlubang atau pun sakit 43,1% dan setelah dilakukannya
survei awal yang telah dilakukan peneliti pada 40 siswa/i kelas V SDN 058111
Kampung Satu Desa Mekar Sawit Seberang Kabupaten Langkat peneliti
menemukan rata-rata siswa/i kelas V SDN 058111 Kampung Satu Desa Mekar
Sawit Seberang Kabupaten Langkat mengalami gigi berlubang.
Berdasarkan alasan diatas dan informasi yang diperolehpenulis maka
penulis merasa perlu melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana
gambaran tingkat pendidikan ibu terhadap jumlah karies anak pada siswa/i kelas
V SD Negeri 058111 Kampung Satu Desa Mekar Sawit Kecamatan Sawit
Seberang Kabupaten Langkat.

2
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik mengadakan
penelitian tentang bagaimana gambaran tingkat pendidikan ibu terhadap jumlah
karies pada siswa/i kelas V SD Negeri 058111 Kampung Satu Desa Mekar Sawit
Kecamata Sawit Seberang Kabupaten Langkat.

C. Tujuan Penelitian
C.1.Tujuan Umum
Adapun tujuan umum adalah untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu tentang
jumlah karies dan bagaimana pengetahuan ibu tersebut mempengaruhi
kesehatan gigi siswa/i kelas V SD Negeri 058111 Kampung Satu Desa Mekar
Sawit Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat.
C.2.Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran tingkat pendidikan ibu siswa/i kelas V SDN
058111 Kampung Satu Desa Mekar Sawit Kecamatan Sawit Seberang
Kabupaten Langkat.
2. Untuk mengetahui jumlah karies siswa/i kelas V SDN 058111 Kampung Satu
Desa Mekar Sawit Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat.

D. Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang kesehatan gigi dan
mulut bagi para siswa/i kelas V SDN 058111 Kampung Satu Desa Mekar
Sawit Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat.
2. Menambah pengetahuan,pengalaman dan wawasan penulis.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat pendidikan ibu terhadap angka karies indeks pada murid kelas V SD
3
Negeri 058111 Kampung Satu Desa Mekar Sawit Kecamatan Sawit Seberang
Kabupaten Langkat.Rancangan penelitian ini adalah membandingkan angka
karies indeks antara kelompok murid dengan tingkat pendidikan ibu yang
berbeda.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


B.1.Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada murid kelas V SD Negeri 058111 Kampung Satu
Desa Mekar Sawit Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat pada bulan
Februari hingga Mei 2019.

B.2.Waktu Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis mengalokasikan waktu pada bulan
Februari hingga Mei 2019.

C. Populasi dan Sampel


C.1.Populasi
Menurut (Notoatmodjo,2012) bahwa populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid di kelas V SD
Negeri 058111 Kampung Satu Desa Mekar Sawit Seberang Kabupaten Langkat
tahun 2019 yang berjumlah 40 murid.

C.2.Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas V SD Negeri 058111
Kampung Satu Desa Mekar Sawit Seberang Kabupaten Langkat yang berjumlah
40 murid.

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data


D.1.Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang langsung diambil oleh peneliti. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari sekolah.

D.2.Cara Pengumpulan Data


Untuk memperoleh gambaran tentang objek yang diteliti maka peneliti
melakukan pengambilan data dengan cara sebagai berikut:

4
a. Melakukan persiapan
1. Alat
a) Sonde
b) Kaca mulut
c) Pinset
d) Gelas kumur
e) Handuk
f) Celemek
g) Formulir pemeriksaan
b. Pelaksaan penelitian
1. Melakukan perkenalan peneliti dengan siswa/i kelas V SDN 058111
Kampung Satu Desa Mekar Sawit Seberang Kabupaten Langkat.
2. Peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
3. Membagikan kuesioner yang terdiri dari biodata ibu.
4. Setelah responden mendapat kuesioner, responden diharapkan
memberikan kepada orang tua dan dikembalikan sehari setelahnya.
5. Dan peneliti melakukan pemeriksaan gigi yang karies untuk mengetahui
angka karies indeks pada siswa /i kelas V SDN 058111Kampung Satu
Desa Mekar Sawit Seberang Kabupaten Langkat.
6. Setelah dilakukan pemeriksaan bersihkan semua alat yang telah
digunakan dalam penelitian.
7. Dan setelah mendapatkan kuesioner kembali,hasil
pemeriksaan dikelompokkan berdasarkan pendidikan ibu.

E. Pengolahan DanAnalisa Data


E.1.Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting dalam suatu
penelitian, oleh karena itu dilakukan dengan langkah-langkah antara lain sebagai
berikut (Notoatmodjo,2010) : a. Memeriksa data (editing)
Yaitu melakukan pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner.
b. Pengkodean (coding)
Yaitu mengubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
dan angka atau bilangan. c. Tabulasi (tabulating)

5
Pengelompokan nilai responden berdasarkan katagori yang telah dibuat
untuk tiap-tiap variable dan selanjutnya dimasukkan kedalam tabel.

E.2.Analisa Data
Setelah pengumpulan data maka dilakukakan analisa data dengan teknik
sebagai berikut:
1. Mengelompokkan hasil pemeriksaan murid berdasarkan tingkat pendidikan
ibu.
2. Menghitung rata-rata karies indeks setiap kelompok murid dengan
menggunakan rumus: jumlah karies / jumlah sampel.
3. Membandingkan rata-rata karies antara kelompok tingkat pendidikan ibu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, berdasarkan tingkat


pendidikan ibu pada murid kelas V di SDN 058111 tahun 2019 diperoleh hasil
distribusi murid dengan kategori sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Siswa/I Kelas V SDN
058111 Tahun 2019

Tingkat pendidikan ibu Juml


ah
Tidak Sekolah 4
SD 10
BAB ll TINJAUAN PUSTAKA 15

A. Pendidikan
A.1.Pengertian pendidikan
Pendidikan dalam arti luas dikenal dimasyarakat adalah
pendidikan dalam arti formal yaitu pendidikan yang diterima oleh
6
peserta didik melalui pendidikan dan biasanya dilakukan pada
suatu lembaga atau institusi dengan kata lain pendidikan
mengandung makna suatu proses transaksional yang
internasional terjadi dilakukan (sosial budaya) berstruktur yang
disebut sekolah atau sejenisnya (Herijulianti dkk,2002).

A.2.Pendidikan dan ibu


Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar bagi
pembentukan jiwa anak terutama sosok ibu. Ibu yang memiliki
tingkat pendidikan tentu akan mampu dan pasti akan memiliki
pengetahuan tentang bagaimana cara mendidik anak dengan
sebaik-baiknya.
Peran serta orang tua sangat diperlukan didalam membimbing,
memberikan pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas
kepada anak agar anak dapat memelihara kebersihan gigi dan
mulutnya. Selain itu orangtua juga mempunyai peran yang cukup
besar di dalam mencegah terjadinya akumulasi plak dan
terjadinya karies pada anak. Proses pelaksanaan instruksi
kebersihan gigi dan mulut membutuhkan serangkaian proses
yanga dapat dimulai dengan mengajarkan orangtua atau
pengasuh.
Perilaku merupakan suatu aktifitas manusia yang sangat
mempengaruhi pola hidup yang akan dijalaninya. Proses
pembentukan perilaku yang diharapkan memerlukan waktu serta
kemampuan dari para orangtua terutama ibu dalam mengajarkan
anak. Oleh karena itu bila pola hidup yang dijalaninya merupakan
pola hidup yang sehat maka perilaku yang akan diterapkan
didalam memelihara kesehatan gigi dan mulut pun merupakan
pola hidup yang sehat (Riyanti E,2009) Khususnya dalam hal
kesehatan perbedaan tingkat pendidikan mempengaruhi sikap
dan perilaku hidup sehat. Seseorang dengan pendidikan yang
tinggi akan memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan
sehingga mempengaruhi perilakunya untuk merawat dan
memelihara giginya.

Dinegara yang telah maju, maka ketertiban urusan rumah tangga


bisa menjadi ukuran kesehatan keluarga itu. Apabila anak-anak
satu keluarga sehat,tentu karena orang tua dapat memperhatikan
dengan sungguh-sungguh kesehatan anak-anaknya. Oleh karena
anak-anak itu umumnya lebih banyak menjadi urusan ibu, maka
baik buruknya anak itu tercermin dari sikap ibu terhadap anak
tersebut. Oleh karena itu apabila didalam suatu keluarga, gigi-gigi
anaknya sehat, maka bisa diambil kesimpulan, ibu rumah tangga
keluarga itu adalah seorang ibu yang pandai menjaga rumah
tangganya(Machfoedz I,2008).

A.3.Pendidikan Formal di Indonesia


Pemerintahan Indonesia Membuat program wajib belajar 9 tahun
yaitu 6 tahun ditingkat sekolah dasar dan dilanjutkan kejenjang
selanjutnya selama 3 tahun sekolah menengah pertama dan
dilanjutkan lagi ke tingkat selanjutnya yaitu sekolah menengah
atas dan dilanjutkan lagi ke perguruan tinggi.

B.Karies
7
B.1.Pengertian Karies Gigi
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email,
dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad
renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya
adalah adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian
diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi
bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke
jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri. Walaupun
demikian, mengingat mungkinnya remineralisasi terjadi, pada
stadium yang sangat dini penyakit ini dapat dihentikan (Edwina
A,1992).

B.2.Proses Terjadinya Karies


Proses terjadinya karies diawali terjadinya adanya proses
demineralisasi pada email, bagian terkeras dari gigi. Sisa
makanan (termasuk karbohidrat) akan menempel pada
permukaan email dan berakumulasi membentuk plak, yaitu media
pertumbuhan yang menguntungkan bagi mikroorganisme.
Mikroorganisme yang menempel pada permukaan tersebut akan
menghasilkan asam dan melarutkan permukaan email sehingga
terjadi proses demineralisasi. Demineralisasi mengakibatkan
proses awal karies pada email, yang ditandai dengan bercak putih
(white spot). Bila proses ini sudah terjadi maka progresivitas tidak
akan dapat berhenti sendiri, kecuali dilakukan pembuangan
jaringan karies dan dilakukan penambalan pada permukaan gigi
yang terkena karies atau dilakukan pencabutan bila tidak dapat
ditambal lagi (Pintauli S,2016).

B.3.Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Karies


Faktor penyebab timbulnya karies adalah keberadaan bakteri
dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri dapat
mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam.
Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan
lengket yang melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket inilah
yang disebut plak. Plak akan terbentuk 20 menit setelah makan.
Zat asam dalam plak akan menyebabkan jaringan keras gigi larut
dan terjadilah karies. Bakteri yang paling berperan dalam
menyebabkan karies adalah streptococcus mutans. Ada beberapa
faktor penyebab timbulnya karies gigi antara lain:
1. Faktor Host
Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi
sebagai tuan rumah yaitu faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk
gigi), struktur enamel, faktor kimia. Pit dan fissure pada gigi
posterior sangat rentan terhadap karies karena sisa-sisa makanan
mudah menumpuk didaerah tersebut terutama pit dan fissure yang
dalam. Selain itu, permukaan gigi yang kasar juga dapat
menyebabkan plak mudah melekat dan membantu perkembangan
karies gigi.
2. Faktor Agen
Plak gigi memegang peranan peranan penting dalam
menyebabkan terjadinya karies. Plak adalah suatu lapisan lunak
yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak
diatas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan gigi yang tidak dibersihkan

8
3. Faktor Substrat
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi
pembentukan plak karena membantu perkembangbiakan dan
kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel.
Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak
dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk
memproduksi asam serta bahan lain yang aktif yang
menyebabkan timbulnya karies. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa orang yang banyak mengonsumsi karbohidrat terutama
sukrosa cenderung mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya
pada orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan
protein hanya sedikit atau sama sekali tidak mempunyai karies
gigi. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa karbohidrat
memegang peranan penting dalam terjadinya karies.
4. Faktor Waktu
Secara umum, karies dinggap sebagai penyakit kronis pada
manusia yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau
tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang
menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48
bulan(Pintauli S,2016).

B.4. Karies indeks


Indeks karies digunakan untuk mengukur pengalaman seseorang
terhadap karies gigi. Dalam hal ini, karies indeks yang dipakai
indeks DMF-T dan def-t yang diperkenalkan oleh Klein H pada
tahun1938. Indeks ini tidak menggunakan skor, pada kolom yang
tersedia langsung diisi kode D (gigi yang karies), M (gigi yang
hilang) dan F (gigi yang ditumpat) dan kemudian dijumlahkan
sesuai kode. Untuk gigi permanen dan gigi susu hanya dibedakan
dengan pemberikan kode DMF-T (deceyed missing filled tooth)
sedangkan def-t (decayed extracked filled tooth) digunakan untuk
gigi susu.
1. DMF-T
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a) Semua gigi yang mengalami karies dimasukkan ke
dalam kategori D.
b) Karies sekunder yang terjadi pada gigi dengan tumpatan
pernah tumpatan permanen dimasukkan dalam kategori
D.
c) Gigi dengan tumpatan sementara dimasukkan dalam
kategori D.
d) Semua gigi yang hilang atau dicabut karena karies
dimasukkan dalam dalam kategori M.
e) Gigi yang hilang akibat penyakit periodontal,dicabut
untuk kebutuhan perawatan ortodonti tidakdimasukkan
dalam kategori F.
f) Semua gigi dengan tumpatan parmanen dimasukkan
dalam kategori F.
g) Gigi yang sedang dalam perawatan saluran akar
dimasukkan dalam kategori F.
h) Pencabutan normal selama masa pergantian gigi geligi
tidak dimasukkan dalam kategori M.
2. def-t

9
Pengukuran ini digunakan untuk gigi susu. e dihitung bila
gigi susu dicabut karies (Pintauli S,2016).

B.5.Upaya Pencegahan Karies


1. Hilangkan substrat karbohidrat.
Untungnya tidaklah perlu menghilangkan secara total
karbohidrat dari makanan kita. Yang diperlukan hanyalah
mengurangi frekuensi konsumsi gula dan membatasinya pada
saat makan saja. Hal yang dianggap cara pencegahan yang
peling efektif.
2. Tingkatkan ketahanan gigi.
Email dan dentin yang terbuka dapat dibuat lebih resisten
terhadap karies dengan memaparkannya terhadap flour secara
tepat pit dan fissure yang dalam dapat dikurangi kerentannya
dengan menutupnya memakai resin. Mengingat bahwa dalam
proses karies ini terliput kuman yang spesifik, tidaklah mustahil
dalam waktu yang akan datang dapat dilakukan pencegahan
dengan imunisasi. Berbagai penelitian sekarang ini benar-benar
sedang diarahkan kepada maksud tersebut. Walaupun demikian,
uji coba klinik pada manusia masih harus dilaksanakan dan
kalaupun dianggap sukses maka realisasi imunisasi dalam
skalanya yang besar masih jauh dari jangkauan.
3. Hilangkan plak bakteri.
Secara teoritis permukaan gigi yang bebas plak tidak akan
menjadi karies. Tetapi penghilangan total plak secara teratur
bukanlah pekerjaan mudah. Untungnya tidak semua kuman dalam
plak mampu meragikan gula sehingga tidaklah mustahil untuk
mencegah karies dengan jalan mengurangi kuman yang
kariogeniknya saja (Edwina,1992).

C. Kerangka Konsep
Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk dari hal-hal khusus.
Oleh karena itu konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak
dapat langsung diamati dan diukur. Konsep hanya dapat diamati
dan diukur melalui variabel. Jadi variabel adalah simbol atau
lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep.
Variabel adalah sesuatu yang bervariasi.
Kerangka konsep peneliti pada dasarnya adalah kerangka
hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati dan diukur
melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent (variabel
bebas) adalah pendidikan ibu SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi,
sedangkan yang menjadi variable dependent (variabel terikat)
adalah karies indeks.

10
Pendidikan :
Tidak Sekolah
SD
SMP Karies Indeks
SMA
Perguruan Tinggi

Variabel Independent Variabel Dependen

D. Defenisi Operasional
Dalam mencapai tujuan dalam penelitian ini penulis
menentukan defenisi operasional sebagai berikut:
1. Tingkat pendidikan ibu adalah pendidikan formal yang dilalui
oleh ibu anak murid kelas V SD Negeri 058111 Kampung Satu
Desa Mekar Sawit Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten
Langkat.
2. Karies indeks gigi yaitu angka yang menunjukkan jumlah
karies gigi seseorang atau sekelompok orang.

SMP
SMA 9
Perguruan Tinggi 2
Jumlah 40

Dari tabel 4.1 dijumpai jumlah ibu yang tidak mengenyam pendidikan sebanyak 4
siswa yang berpendidikan SD sebanyak 10 siswa, ibu yang berpendidikan SMP
sebanyak 15 siswa, ibu yang berpendidikan SMA sebanyak 9 siswa dan yang
berpendidikan perpendidikan perguruan tinggi 2 siswa.

Tabel 4. 2 Jumlah Karies Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu Siswa/i Kelas


V SDN
058111 Tahun 2019

Tingkat Pendidikan n Jumlah karies


Ibu
Tidak Sekolah 4 10
SD 10 22
SMP 15 18
SMA 9 11
Perguruan Tinggi 2 2
Jumlah 40 63

11
Dari tabel 4. 2 diperoleh bahwa jumlah karies pada 4 siswa yang ibunya
tidak mengenyam pendidikan sebanyak 10 gigi yang karies, jumlah karies pada
10 siswa yang ibunya bependidikan SD sebanyak 22 gigi yang karies, jumlah
karies pada 15 siswa yang ibunya berpendidikan SMP sebanyak 18 gigi yang
karies, jumlah karies pada 9 siswa yang ibunya berpendidikan SMA sebanyak 11
gigi yang karies, dan jumlah karies pada 2 siswa yang ibunya berpendidikan
perguruan tinggi sebanyak 2 gigi yang karies dan jumlah karies secara
keseluruhan adalah sebanyak 63 gigi yang karies.

B. Pembahasan
Tingkat pendidikan ibu yang paling banyak adalah tingkat pendidikan SMP.
Sedangkan tingkat pendidikan SD dan SMA juga cukup tinggi pendidikan ibu
perguruan tinggi dan tingkat ibu yang tidak mengenyam pendidikan rendah. Hal
ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu di SDN 058111 tahun 2019 kurang
baik.Dan dari angka jumlah karies berdasarkan tingkat pendidikan ibu dapat
dilihat bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan ibu semakin rendah pula jumlah
karies.
Pendidikan dalam arti luas dikenal dimasyarakat adalah pendidikan dalam
arti formal yaitu pendidikan yang diterima oleh peserta didik melalui pendidikan
dan biasanya dilakukan pada suatu lembaga atau institusi dengan kata lain
pendidikan mengandung makna suatu proses transaksional yang internasional
terjadi dilakukan (sosial budaya) berstruktur yang disebut sekolah atau
sejenisnya (Herijulianti dkk, 2002).
Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar bagi pembentukan jiwa anak
terutama sosok ibu. Ibu yang memiliki tingkat pendidikan tentu akan mampu dan
pasti akan memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara mendidik anak dengan
sebaik-baiknya.
Peran serta orang tua sangat diperlukan didalam membimbing, memberikan
pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak agar anak
dapat memelihara kebersihan gigi dan mulutnya. Selain itu orangtua juga
mempunyai peran yang cukup besar di dalam mencegah terjadinya akumulasi
plak dan terjadinya karies pada anak. Proses pelaksanaan instruksi kebersihan
gigi dan mulut membutuhkan serangkaian proses yanga dapat dimulai dengan
mengajarkan orangtua atau pengasuh.

12
Perilaku merupakan suatu aktifitas manusia yang sangat mempengaruhi pola
hidup yang akan dijalaninya. Proses pembentukan perilaku yang diharapkan
memerlukan waktu serta kemampuan dari para orangtua terutama ibu dalam
mengajarkan anak. Oleh karena itu bila pola hidup yang dijalaninya merupakan
pola hidup yang sehat maka perilaku yang akan diterapkan didalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut pun merupakan pola hidup yang sehat (Riyanti E,2009)
Khususnya dalam hal kesehatan perbedaan tingkat pendidikan mempengaruhi
sikap dan perilaku hidup sehat. Seseorang dengan pendidikan yang tinggi akan
memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan sehingga mempengaruhi
perilakunya untuk merawat dan memelihara giginya.
Dinegara yang telah maju, maka ketertiban urusan rumah tangga bisa menjadi
ukuran kesehatan keluarga itu. Apabila anak-anak satu keluarga sehat,tentu
karena orang tua dapat memperhatikan dengan sungguh-sungguh kesehatan
anak-anaknya. Oleh karena anak-anak itu umumnya lebih banyak menjadi
urusan ibu,maka baik buruknya anak itu tercermin dari sikap ibu terhadap anak
tersebut. Oleh karena itu apabila didalam suatu keluarga,gigi-gigi anaknya sehat,
maka bisa diambil kesimpulan, ibu rumah tangga keluarga itu adalah seorang ibu
yang pandai menjaga rumah tangganya (Machfoedz I,2008).
Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, bahwa pada
kelompok umur 10-14 tahun tingkat gigiberlubang,atau pun sakit hanya 41,4%.
Dan di Indonesia tingkat gigi berlubang, atau pun sakit hanya 45,3%.
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin
dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu
karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah adanya demineralisasi
jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya.
Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya
ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri. Walaupun demikian,
mengingat mungkinnya remineralisasi terjadi, pada stadium yang sangat dini
penyakit ini dapat dihentikan (Edwina A,1992).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

13
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Tingkat pendidikan ibu yang paling banyak adalah tingkat pendidikan
SMP. Sedangkan tingkat pendidikan SD dan SMA juga cukup tinggi
pendidikan ibu perguruan tinggi dan tingkat ibu yang tidak mengenyam
pendidikan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu di
SDN 058111 tahun 2019 kurang baik. Dan dari angka jumlah karies
berdasarkan tingkat pendidikan ibu dapat dilihat bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan ibu semakin rendah pula jumlah karies.
2. Jumlah karies pada 4 siswa yang ibunya tidak mengenyam pendidikan
sebanyak 10 gigi yang karies, jumlah karies pada 10 siswa yang ibunya
bependidikan SD sebanyak 22 gigi yang karies, jumlah karies pada siswa
15 yang ibunya berpendidikan SMP sebanyak 18 gigi yang karies, jumlah
karies pada 9 siswa yang ibunya berpendidikan SMA sebanyak 11 gigi
yang karies, dan jumlah karies pada 2 siswa yang ibunya berpendidikan
perguruan tinggi sebanyak 2 gigi yang karies dan jumlah karies secara
keseluruhan adalah sebanyak 63 gigi yang karies.

DAFTAR PUSTAKA

Edwina, A. 1992. Dasar-Dasar Karies Penyakit Dan Penanggulangannya. Jakarta;


Kedokteran EGC.

Herijulianti. 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta; Kedokteran EGC

Jimkesmas. 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

14
Machfoedz, I. 2008. Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak-Anak Dan Ibu
Hamil. Yogyakarta; Fitramaya

Notoadmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta; Rineka Cipta

Pintauli,S. 2016.Menuju Gigi Dan Mulut Yang Sehat. Medan; USU Press

Rianti, E. 2009.Pengenalan Dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak. Jakarta

Riskesdas. 2018.Laporan Nasional Riskesdas Kemenkes RI Badan Penelitian


Dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta

Tarigan, R. 1990. Karies Gigi. Jakarta; Hipokrates

15
16
17
FORMAT PEMERIKSAAN

GAMBARAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP ANGKA KARIES INDEKS


PADA MURID KELAS V SDN 085111 KAMPUNG SATU DESA MEKAR
SAWIT KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2019

No. Formulir :
Hari/Tanggal :

18
I. Identitas Subjek

Nama :
Umur : Jenis Kelamin
: Kelas :
Alamat :

II. Pemeriksaan Objektif

a. Status Lokalisasi Gigi Geligi

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Kelainan Jaringan Keras Gigi

Gigi Tetap :
D:
Gigi susu: d :

Total gigi yang karies :

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP ANGKA KARIES INDEKS


PADA MURIDKELAS V SDN 085111 KAMPUNG SATU DESA MEKAR
SAWIT KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2019

Mohon isilah kuesioner ini dengan yang sebenarnya, jangan khawatir untuk
mengisinya, isian ini hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan yang akan
dimanfaatkan untuk kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut bagi
masyarakat Indonesia. Atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.

No. Responden : Nama


ibu : Umur : Jenis
Kelamin :
Alamat :

Berikan tanda silang pada jawaban yang sesuai !


Pendidikan
1. Pendidikan terakhir yang ibu selesaikan
( ) TidakTamat SD / Tidak Sekolah
( ) SD
( ) SMP
( ) SMA
( ) PerguruanTinggi
19
MASTER TABEL
NO Pendidikan D d jumlah

1 Tidak sekolah 2 2 4
2 Tidak sekolah 0 1 1
3 Tidak sekolah 1 2 3
4 Tidak sekolah 0 2 2
1 SD 0 3 3
2 SD 0 3 3
3 SD 0 2 2
4 SD 2 0 2
5 SD 3 0 3
6 SD 0 1 1
7 SD 0 2 2
8 SD 1 5 6
9 SD 0 0 0
10 SD 0 0 0
1 SMP 0 2 2
2 SMP 0 1 1
3 SMP 0 1 1
4 SMP 0 2 2
5 SMP 1 1 2
6 SMP 0 2 2
7 SMP 0 2 2
8 SMP 2 0 2
9 SMP 1 1 2
10 SMP 1 0 1
11 SMP 0 1 1
12 SMP 0 0 0
13 SMP 0 0 0
14 SMP 0 0 0
15 SMP 0 0 0
1 SMA 0 1 1
2 SMA 1 0 1
3 SMA 1 2 3
4 SMA 0 1 1
5 SMA 0 4 4
6 SMA 0 1 1
20
7 SMA 0 0 0
8 SMA 0 0 0
9 SMA 0 0 0
1 PT 1 0 1
2 PT 1 0 1

DAFTAR KONSULTASI

Judul : GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP JUMLAH


KARIES PADA SISWA/I SDN 085111 KAMPUNG SATU DESA
MEKAR SAWIT KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN
LANGKAT

Hari/ Materi Bimbingan Paraf Paraf


No. Saran
Tanggal BAB SUB BAB Mahasiswa Pembimbing
Kamis 7 Lakukan survey
februari Judul awal
1. 2019 Penelitian Pertimbangkan
waktu dan lokasi
Selasa
12 Penyerahan
2. Acc judul
Februari, judul
2019
Senin 18 Membuat outline
Mengajukan
3. maret yang lengkap dan
2019 Out Line
jelas
A. Latar
belakang
Rabu, B. Rumusan
20 masalah Data terupdate
4. BAB I
Maret C. Tujuan Data indonesia
2019 penelitian
D. Manfaat
penelitian
A. Tinjauan
Jumat pustaka
22 B. Kerangka
5. BAB II Tambah referensi
Maret konsep
2019 C. Defenisi
operasional
Informed
Senin 25
consen,
6. Maret
format
2019
pemeriksaan

21
A. Jenis dan
desain
penelitian
B. Lokasi dan
waktu
7 penelitian
Selasa C. Populasi dan
26 sampel
BAB III Lanjut ke BAB IV
Maret penelitian
2019 D. Jenis dan
cara
pengumpulan
data
E. Pengolahan
dan analisa
data
Kamis 4 Melakukan
8. April penelitian Jaga sikap
2019

Jumat 5 Lanjut ke
9. April Master tabel pengolahan data
2019

Rabu 10
Pengolahan
10. April Lanjut ke BAB IV V
data
2019
A. Hasil
Senin 7
BAB IV B. Pembahasan
11. April
BAB V C. Simpulan
2019
D. Saran
Perhatikan
Selasa 8
12. Isi Abstrak Panduan Penulisa
Mei 2019
Abstrak
Siapkan Power
Selasa Ujian Point
13. 14 mei Seminar hasil Perbaikan tata
2019 KTI Penulisan
Senin 17 Revisi KTI
14. juni 2019 dan konsul Lanjut revisi

Kamis
Menyerahkan
15. 20 juni Selesai diperbaiki
hasil revisi
2019

Medan, 2019

Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Pembimbing
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan

drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes drg. Yetti Lusiani, M.Kes NIP.
197006181999032003 NIP. 196911181993122001
22
JADWAL PENELITIAN

Bulan
No Uraian Februari Maret April Mei Juni
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan
Judul
2. Persiapan
proposal
3. Persiapan Izin
Lokasi
4. Pengumpulan
Data
5. Pengolahan
Data

6. Analisa Data

7. Mengajukan
Hasil Penelitian

8. Seminar Hasil
Penelitian
9. Penggandaan
Laporan
Penelitian

BIODATA PENELITI

Data Pribadi

23
Nama : Hafizhah
Tempat/Tanggal Lahir : Perapat Hulu, 03 desember 1998
Anak Ke : 1 (pertama) dari tiga bersaudara
Nama Orang Tua
Ayah : H.M.Abbas.Lc
Ibu : Ilhamiyah
Agama : Islam
Alamat : Perapat Hulu Kec Babussalam Kab aceh tenggara

Riwayat Pendidikan
2002-2003 : TK Al-qur’an Kutacane
2003-2005 : MI Negeri Kutacane
2009-2012 : SMP Negeri Ar-raudlatul Hasanah Medan
2012-2015 : MA Negeri Kutacane
2016-2019 : D3 Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes
Medan

24

Anda mungkin juga menyukai