Anda di halaman 1dari 108

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KUNJUNGANK4IBU HAMIL DI PUSKESMAS
LUBUK BUAYA TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan ke Program Studi DIV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes


Padang sebagai Persyaratan dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma IV
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Oleh :
FONNY KURNIA PUTRI
NIM : 154310641

PRODI DIV KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2019

i
ii
iii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN

Skripsi, Juni 2019


Fonny Kurnia Putri

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di


Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

xv + 65 halaman + 9 tabel + 2 gambar + 14 lampiran

ABSTRAK

Kunjungan antenatal care adalah kunjungan ibu hamil ke petugas


kesehatan sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan antenatal care. Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan antenatal
care dapat dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4. Berdasarkan data
Dinkes Kota Padang Tahun 2017 pencapaian cakupan K4 di Puskesmas Lubuk
Buaya merupakan pencapaian cakupan terendah dari seluruh Puskesmas yang ada
di Kota Padang yaitu hanya 88,36% ibu yang melakukan Kunjungan K4. Tujuan
Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan
Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.
Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain Cross Sectional.
Pengumpulan data ini dilaksanakan di Puskesmas Lubuk Buaya. Pada tanggal
28Desember 2018 – 20 Februari 2019 . Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh ibu yang melahirkan di Puskesmas Lubuk Buaya Pada Tanggal 1
Desember 2018 – 20 Februari 2019 sebanyak 39 orang. Teknik pengambilan
sampel Total Sampling. Data diperoleh dari Kuesioner yang diberikan kepada
responden dan dianalisis secara univariat dan bivariat.
Hasil penelitian di dapatkan persentase 23,1% ibu yang tidak melakukan
Kunjungan K4, ibu dengan pengetahuan kurang baik 12,8%, ibu dengan sikap
negatif 56,4% dan ibu dengan dukungan suami kurang baik 33,3%. Hasi analisis
bivariat menunjukkan ada hubungan pengetahuan p=0,007, dukungan suami
p=0,039 dan tidak ada hubungan sikap p=0,052 dengan kunjungan K4 (p<0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna
antara Pengetahuan dan Dukungan suami terhadap Kunjungan K4 sedangkan
tidak ada hubungan antara sikap dan Kunjungan K4. Oleh karena itu, diharapkan
petugas kesehatan dapat meningkatkan promosi dan sosialisasi mengenai
pentingnya melakukan Kunjungan K4 sesuai dengan standar.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Dukungan Suami dan Kunjungan K4


Daftar Pustaka : 40 (2009-2018)

iv
PADANG HEALTH POLITECHNIC MINISTRY OF HEALTH
DIPLOMA IV MIDWIFERY PROGRAM

Mini Thesis, June 2019


Fonny Kurnia Putri

Factors Associated with Complete Visit of Antenatal Care (K4) coverage in


Lubuk Buaya Primary Health Centre, 2019

xv + 65 pages + 9 tables + 2 pictures + 14 attachments

ABSTRACT

An antenatal care visit is a visit of a pregnant woman to a health worker


as early as possible since she must trust her to get antenatal care services. An
assesment of the implementation of antenatal care services can be done by
looking at the coverage of K1 and K4. Complete visit of antenatal care (K4)
coverage in Lubuk Buaya Primary Health Centre is the lowest coverage compare
to all primary Health care in Padang city. Based on data from health departement
of Padang in 2017, K4 coverage in Lubuk Buaya is only 88.36%. Therefore, aim
of this study is to investigate factors associated with complete visit (K4) coverage
in Lubuk Buaya Primary Health Centre.

This study was conducted in Lubuk Buaya Primary Health Centre at


december 28th 2018- February 20th2019 with a cross sectional design. Thirty nine
sample was taken by total population technique to all pregnant women who give
birth in Lubuk Buaya Primary Health Centre. Data was collected use
questionnaire, processed data and analyzed by univariate and bivariate.

Results of this study found 23.5% respondents did not have complete visit,
12.5% respondents had a low level of knowledge, 56.4% respondents have
negative attitude, and 33.3% respondents did not have husband’s support.
Statistical analysis shows correlation between complete visit (p<0.05) with
knowledge (p=0.007) and husband’s support (p=0.039) and no correlation with
attitude (p=0.052).

We can conclude that there is a correlation between knowledge and family


support with complete visit coverage. However, there is no correlation between
attitude and complete visit. Therefore, it is expected that health workers can
improve promotion and outreach regarding the importance of conducting
complate visits according to standards.

Keywords: Knowledge, Attitude, Husband’s Support and Complate Visit of


Antenatal Care (K4)
Source : 40 (2009-2018)

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas
1. NamaLengkap : Fonny Kurnia Putri
2. Tempat / TanggalLahir : Solok / 26 Januari 1998
3. Agama : Islam
4. NegeriAsal : Indonesia
5. Nama Ayah / Ibu : H. Drs. Asril, MM / Hj. Murniati, S.Pd
6. AlamatRumahLengkap : Jalan Tabing Lubuk Minturun No. 11 A RT
1 RW 1 Kel. Koto Panjang Ikur Koto
Kec.Koto Tangah
7. No Hp / Email : 082284347502/fkpfonnykurnia@gmail.com

B. RiwayatPendidikan

No RiwayatPendidikan Lulus Tahun

1. TK An-Nur Padang 2003


2. Tamat SDN 24 Parupuk Tabing 2009
3. Tamat SMPN 16 Padang 2012
4. Tamat SMAN 8 Padang 2015
5. Program Studi DIV 2019
KebidananPoltekkesKemenkes Padang

Padang, Mei 2019


Peneliti

Fonny Kurnia Putri

vi
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

dengan berkat serta Rahmat dan Karunia-Nya, penulisan Skripsi yang berjudul

“Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di

Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019” ini dapat diselesaikan oleh

penelitiwalaupunmenemuikesulitanmaupunrintangan.

Penyusunan dan penulisan skripsi ini merupakan suatu rangkaian dari

proses pendidikan secara menyeluruh di Program Studi DIV Kebidanan di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan sebagai syarat dalam menyelesaikan

Pendidikan Diploma IV Kebidananpadamasaakhirpendidikan.

Dalampenulisan skripsi ini peneliti menyadariakanketerbatasankemampuan

yang ada, sehingga peneliti

merasabelumsempurnabaikdalamisimaupundalampenyajianya. Untukitu peneliti

selaluterbukaataskritikdan saran yang membangungunapenyempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya atas segala bimbingan dan pengarahan dari pembimbing utama

Ibu Ns. Faridah BD, S.Kep, M.Kes dan pembimbing pendamping skripsi Ibu

Yefrida Rustam, S.H, S.ST, M.Kes serta berbagai pihak yang peneliti terima,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Ucapan terima kasih ini peneliti tujukan kepada:

1. BapakDr.Burhan Muslim, SKM, M.Siselaku Direktur Politeknik

Kementrian Kesehatan Padang.

2. Ibu Hj.Erwani, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan.

vii
3. Ibu Elda Yusefni, S.SiT, M.Keb Ketua Prodi DIV Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Padang.

4. Ibu Haspita Rizki Syurya Handini, S.ST, M.Keb Pembimbing Akademik

peneliti.

5. Ibu Dessy M Siddiq Kepala Puskesmas Lubuk Buaya yang telah

memberikan izin peneliti melakukan penelitian.

6. Staf serta Tata Usaha Puskesmas Lubuk Buaya yang telah membantu

peneliti dalam mengurus surat penelitian.

7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kementrian Kesehatan

Padang.

8. Kedua Orang Tua tercinta papa Drs. H. Asril MM dan mama Hj.

Murniati, S.Pd serta abang Fredy Eka Putra S.T, kakak Rita Dwi Putri

M.Si dan abang dr. Trio Kurnia Putra yang selalu memberikan semangat

serta selalu mendo’akan peneliti.

9. Keponakanku tersayang Alfathir dan M. Razka yang selalu menghibur

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Someone special who always listening and understanding me also give a

pray and enthusiasm to finish my mini thesis. Insyaa Allah soon.

11. Geng manjo manjoku Ovika Rukmana dan Rahmi Indrawati yang selalu

membantu peneliti dan telah hadir dalam mewarnai masa masa

perkuliahan ini.

12. Sahabat seperalayan tercinta “Zinoroya” Pavel, Nia, Via dan Hikmah

yang selalu memberikan semangat kepada peneliti.

viii
13. Akhwat shalihah geng kajian keluarga cemara ku “Kak Tata, Kak Nike,

Kak Dewi, Kak Indah, Aisyah, Diana, Sonia Daily” yang telah

memberikan do’a dan dukungan kepada peneliti.

14. Seluruh teman-teman yang telah terlibat dalam memberikan masukan dan

dukungan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

Padaskripsi ini peneliti menyadari akan adanya kekurangan dikarenakan

keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti. Maka dari itu peneliti

memohon kritik dan saran yang membangun guna melengkapi dan

menyempurnakan skripsi ini sehingga dapat diterima dan bermanfaat bagi semua

pihak. Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih

Padang, Mei 2019

Peneliti

ix
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
PERNYATAAN PENGESAHAN PENGUJI ....................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
1. Tujuan Umum ..................................................................................... 7
2. Tujuan Khusus .................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
E. Ruang Lingkup Penelitian...................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Antenatal Care ........................................................................................ 10
1. Pengertian Antenatal Care................................................................... 10
2. TujuanAntenatal Care ......................................................................... 10
3. Kunjungan Antenatal Care .................................................................. 11
4. Standar Minimal Kunjungan Antenatal .............................................. 13
5. Jadwal Kunjungan Antenatal .............................................................. 14
6. Standar Pelayanan Antenatal Care ...................................................... 14
7. Tempat Pelayanan Antenatal Care ...................................................... 18
B. Faktor-Faktor yang Berhubungandengan Kunjungan K4 ................. 18
1. Pengetahuan....................................................................................... 19
a. Pengertian...................................................................................... 19
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ......................... 19
c. Tingkat Domain Pengetahuan ....................................................... 20
d. Cara PengukuranPengetahuan ....................................................... 21
2. Sikap ................................................................................................... 22
a. Pengertian ...................................................................................... 22
b. Tingkatan Sikap ............................................................................. 22
c. Komponen Sikap ........................................................................... 23
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap ..................................... 24
e. Cara PengukuranSikap .................................................................. 25
3. Dukungan Suami ............................................................................... 27
a. Pengertian...................................................................................... 27
b. JenisDukungan Suami ................................................................... 27
c. Cara Ukur Dukungan Suami ......................................................... 28

x
C. Kerangka Teori ....................................................................................... 29
D. Kerangka Konsep ................................................................................... 30
E. Hipotesis ................................................................................................... 31
F. Definisi Operasional ................................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 33
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 33
1. Populasi ............................................................................................... 33
2. Sampel ................................................................................................. 33
D. Alat dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 34
E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data .......................................... 35
1. Jenis Data ............................................................................................ 35
2. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 35
F. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 37
1. Uji Validitas ........................................................................................ 37
2. Uji Reliabilitas .................................................................................... 41
G. Teknik Pengolahan Data ........................................................................ 42
1. Editing ................................................................................................. 43
2. Coding ................................................................................................. 43
3. Entry Data ........................................................................................... 44
4. Cleaning .............................................................................................. 44
H. Analisis Data ............................................................................................ 44
1. Analisis Univariat................................................................................ 44
2. Analisis Bivariat .................................................................................. 44

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian..................................................... 42
1. Keadaaan Geografis ........................................................................... 42
2. Data Demografi .................................................................................. 42
B. Hasil Penelitian ........................................................................................ 43
1. Analisis Univariat ............................................................................... 43
2. Analisis Bivariat ................................................................................. 45
C. Pembahasan ............................................................................................. 48
1. Analisis Univariat ............................................................................... 48
2. Analisis Bivariat ................................................................................. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan .............................................................................................. 61
B. Saran......................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 62
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman


Tabel 1 Definisi Operasional .......................................................................... 32
Tabel 2 Reliabelitas Variabel ........................................................................... 39
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melakukan Kunjungan K4 ................. 43
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Kunjungan K4.......... 44
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Tentang Kunjungan K4 ..................... 44
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Tentang Kunjungan K4 ........ 45
Tabel 7 Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kunjungan K4 .......................... 45
Tabel 8Hubungan Sikap Ibu Dengan Kunjungan K4 ..................................... 46
Tabel 9 Hubungan Dukungan Suami Dengan Kunjungan K4 ......................... 47

xii
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman


Gambar1KerangkaTeori Perilaku Kesehatan................................................... 29
Gambar2KerangkaKonsep Kunjungan K4 ...................................................... 30

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian


Lampiran B Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran C Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran D Kisi-Kisi Kuesioner
Lampiran E Kuesioner
Lampiran F Surat Rekomendasi Kesbangpol
Lampiran G Surat Izin Pengambilan Data Awal
Lampiran H Surat Izin Penelitian Kampus
Lampiran I Surat Rekomendasi Izin Penelitian Kesbangpol
Lampiran J Surat Izin Penelitian
Lampiran K Surat Keterangan Penelitian
Lampiran L Master Tabel
Lampiran M Lembar Konsultasi Pembimbing I
Lampiran N Lembar Konsultasi Pembimbing II

xiv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antenatal Care (ANC) adalah suatu program yang terencana berupa

observasi, edukasi dan penanganan medik atau asuhan yang diberikan pada ibu

hamil, untuk memperoleh suatu hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil

maupun bayinya terhadap proses kehamilan dan persalinan yang aman dan

memuaskan.1Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Antenatal Care

sebagai salah satu upaya untuk mendeteksi dini terjadinya komplikasi obstetri

dan risiko tinggi terhadap kehamilan maupun persalinan juga dapat menurunkan

angka kematian ibu dan memantau keadaan janin.2

Menurut Depkes (2010) Risiko tinggi dalam kehamilan merupakan suatu

keadaan dimana kehamilan itu dapat berpengaruh buruk terhadap keadaan ibu

atau sebaliknya, penyakit ibu dapat berpengaruh buruk pada janinnya atau

keduanya ini saling berpengaruh. Pemeriksaan Antenatal Care mendeteksi dini

seorang ibu hamil berisiko tinggi atau tidak dalam kehamilannya. Faktor risikonya

seperti ibu hamil yang berumur kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun, Kurang

Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, Anemia

dengan kadar Hb <11, CPD dengan tinggi badan < 145 cm, Hipertensi yang

mengakibatkan Pre Eklamsi, Kelainan letak janin dan lain lain. Pemeriksaan

antenatal care juga dapat mencegah kemungkinan akan terjadinya komplikasi

pada kehamilan dan persalinan yang berujung kepada kematian ibu dan janin.3

Menurut data Direktorat Kesehatan Ibu (2010-2013) penyebab langsung

kematian ibu maternal adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), infeksi (11%),
2

komplikasi puerpurium (8%), abortus (5%), partus macet/lama (5%), trauma

obstetrik (5%), emboli obstetrik (5%) dan penyebab lainnya (11%). Sedangkan

penyebab tidak langsung kematian ibu maternal adalah komplikasi maternal yaitu

bumil anemia (51%), terlalu tua usia ≥ 35 tahun (11%), terlalu banyak anak >3-4

orang (19%), terlalu dekat jarak kelahiran <24 bulan (15%) dan jarak <36 bulan

(36%). Kenyataannya menunjukan bahwa lebih dari 90 persen kematian ibu

disebabkan komplikasi obstetri yang sering tidak dapat diramalkan pada saat

kehamilan.4

Mengingat pentingnya peningkatan kesehatan ibu, pemerintah telah

mencanangkan Gerakan Nasional Kehamilan yang Aman atau Making Pregnancy

Safer (MPS) untuk melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara

mengurangi beban kesakitan, kecacatan dan bahkan kematian. 5Diwujudkan

melalui pemberian pelayanan Antenatal Care.2Pelayanan antenatal merupakan

pelayanan yang diterima wanita selama kehamilan dan sangat penting dalam

membantu memastikan bahwa ibu dan janin selamat dalam kehamilan dan

persalinan. Pendekatan pelayanan antenatal ditekankan pada kualitas bukan

kuantitas pada saat kunjungan. Untuk kehamilan normal, direkomendasikan

pelayanan antenatal minimal 4 kali kunjungan 6 yaitu 1 kali kunjungan pertama

(K1) selama TM I, 1 kali kunjungan kedua (K2) selama TM II, 2 kali

kunjungan ketiga dan keempat (K3 dan K4) selama TM III. 7

K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan petugas

kesehatan yang mempunyai kompetensi untuk mendapatkan pelayanan terpadu

dan komprehensif sesuai standar jadwal kunjungan dan pelayanan yaitu 14 T

(timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi
3

(ukur lingkar lengan atas/ LiLa), ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi

janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan

pemberian imunisasi tetanus bila diperlukan, pemberian tablet tambah darah,

pemeriksaan laboratorium sederhana (rutin/khusus),tatalaksana/penanganan kasus

temu wicara/ konseling, perawatan payudara, senam hamil, pemberian obat

malaria dan pemberian kapsul minyak yodium).8

Karena Kemenkes telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Kesehatan termasuk pelayanan antenatal care 9, maka kini standar pelayanan

antenatal care bertambah dari 10 T menjadi 14 T.10

Kontak empat kali ini dilakukan dengan rincian satu kali pada trimester

pertama (sebelum usia kehamilan 14 minggu) , satu kali pada trimester kedua

(selama usia kehamilan 14-28 minggu), kemudian minimal 2 kali kontak pada

trimester ketiga (selama usia kehamilan 28-36 minggu dan setelah usia kehamilan

36 minggu). Kunjungan antenatal bisa lebih dari empat kali tergantung pada

kondisi ibu dan janin.11

Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan antenatal care dapat dilakukan

dengan melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang

telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat

kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap semester dibandingkan jumlah sasaran

ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.12

Berdasarkan Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017 tercatat ibu

hamil di Indonesia berjumlah 5.320.550 orang. Yang melakukan kunjungan ibu

hamil K4 nya hanya 4.606.215 orang dengan presentase cakupan K4 nya


4

86,57%.6Jika dibandingkan dengan cakupan K4 pada tahun 2016 (85,35%)

mengalami kenaikan 1,22%.12

Menurut data Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2017 tercatat jumlah ibu hamil sebanyak 121.928 orang. Sedangkan ibu

hamil yang melakukan Kunjungan (K4) berjumlah 97.534 orang (80%)

mengalami kenaikan 1,06 dari tahun 2016 (78,94%). Kabupaten/Kota yang

paling rendah untuk cakupan K4 adalah Kep. Mentawai.1

Menurut data Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017

tercatat ibu hamil berjumlah 18.365 orang. Cakupan K4 pada tahun 2017 yaitu

17.559 orang (95,61%) mengalami penurunan sebesar 0,68% dari tahun 2016

(96,29%).13

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017 puskesmas yang

terendah dalam cakupan K4 nya adalah Puskesmas Lubuk Buaya. Tercatat ibu

hamil berjumlah 2.130 orang, dengan presentase K4 nya yaitu 1.882 orang

(88,36%). Jika dibandingkan dengan tahun 2016, ibu hamil yang melakukan

kunjungan K4 mengalami penurunan sebesar 7,93% dari K4 (96,29%).13

Menurut Data Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017 perkiraan ibu

hamil dengan komplikasi yang tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas

Lubuk Buaya yang jumlahnya adalah 426 orang. Telah dilakukan penanganan

komplikasi kebidanan kepada 263 orang (61,74%).13Menurut Data Laporan PWS

KIA Puskesmas Lubuk Buaya bulan Januari 2018-September 2018 jumlah kasus

ibu hamil dengan komplikasi maternal yang tercatat ada 114 orang (47,9%).

Kasus yang terjadi yaitu Abortus, Serotinus dan KPD (Ketuban Pecah Dini). Serta

data dari Laporan Ibu Hamil Positif HbsAg bulan Januari-September 2018 tercatat
5

14 orang dan ada yang sudah melahirkan.Berdasarkan data Puskesmas Lubuk

Buaya pada bulan September 2018, tercatat ada 1440 sasaran ibu hamil dalam 1

tahun. Menurut pelaporan PWS KIA Puskesmas Lubuk Buaya Bulan September

2018 cakupan K4 57,7%.14

Peran serta ibu dalam memanfaatkan pelayanan antenatal dipengaruhi oleh

perilaku individu dalam penggunaan pelayanan kesehatan, adanya pengetahuan

tentang manfaat pelayanan antenatal selama kehamilan akan menyebabkan sikap

yang positif. Lalu, sikap positif akan mempengaruhi niat untuk ikut serta dalam

pemeriksaan kehamilan. Kegiatan yang sudah dilakukan disebut perilaku.

Menurut Teori Lawrence Green dengan modifikasi dalam Buku Pendidikan dan

Perilaku Kesehatan (Sukidjo Notoatmodjo) faktor yang mempengaruhi ada tiga

faktor yaitu faktor yang mempermudah (Predisposing factor) mencakup

pengetahuan, sikap, kepercayaan, moral sosial, dan unsur lain yang terdapat dalam

diri individu (masyarakat), faktor pendukung (enabling factor) terdapat

keterjangkauan fasilitas dan Jarak ANC, serta faktor pendorong (reinforcing

factor) faktor yang memperkuat perubahan perilaku seseorang dikarenakan

adanya sikap dan perilaku yang lain.2

Menurut penelitian Yuwana Sri Kurniawati (2013) bahwa cakupan

Program Pemeriksaan Pertama dan Ke-empat Kehamilan di Puskesmas Teluk

Lingga Kabupaten Kutai Timur dipengaruhi oleh beberapa faktor perilaku yaitu

Pengetahuan, Sikap dan Tindakan. Hasilnya yaitu responden yang pengetahuan

kategori baik (66,67%), sikap kategori baik (80,70%) dan tindakan kategori baik

(73,68%). Berdasarkan hasil penelitian, seluruh aspek perilaku berpengaruh

terhadap pemeriksaan kehamilan serta cakupan K1 dan K4. 15Lalu pada hasil
6

penelitian Alas Sriwahyu,dkk (2013) mengungkapkan bahwa kunjungan antenatal

care pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Pengetahuan,

Paritas, Dukungan Petugas Kesehatan,Kepercayaan ibu dan Dukungan

Keluarga/Suami.15Serta menurut penelitian Dwi Feni Pebriani Tarigan (2017)

terdapat faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal seperti

pengetahuan, sosial ekonomi dan dukungan suami memiliki hubungan yang

signifikan dengan kunjungan antenatal.15

Peneliti melakukan survey pendahuluan di wilayah kerja Puskesmas

Lubuk Buaya. Peneliti mewawancarai 10 orang ibu hamil. Dengan menilai

riwayat kunjungan pemeriksaan kehamilan yang dilihat dari buku KIA nya, hanya

3 orang ibu yang melakukan kunjunganK4 sesuai standar, 2 orang ibu melakukan

K1 pada kehamilan trimester II, 2 orang ibu tidak memeriksakan kehamilannya

secara rutin, tidak pernah melakukan kunjungan antenatal pada kehamilan

trimester II. Serta 3 orang ibu kurang dari empat kali untuk melakukan kunjungan

antenatal selama kehamilan. Hasil dari wawancara kepada 10 orang sampel

peneliti menyimpulkan penyebab yang membuat ibu pada saat hamil tidak

melakukan kunjungan antenatal sesuai standar adalah karena ketidaktahuan ibu

terhadap pentingnya melakukan kunjungan K4 ibu hamil, sikap ibu yang kurang

begitu peduli dalam melakukan kunjungan K4 ibu hamil dan kurangnya dukungan

dari suami untuk melakukan kunjungan K4 ibu hamil. Berdasarkan uraian di atas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya

Tahun 2019”.
7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan Kunjungan

K4 ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya tahun 2019?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Kunjungan

K4 ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi ibu yang melakukan kunjungan K4 ibu

hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.

b. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang kunjungan K4 ibu

hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.

c. Diketahui distribusi frekuensi sikap ibu terhadap kunjungan K4 ibu hamil

di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.

d. Diketahui distribusi frekuensi dukungan suami terhadap kunjungan K4

ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.

e. Diketahui hubungan pengetahuan ibu dengan kunjungan K4 ibu hamil di

Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.

f. Diketahui hubungan sikap ibu dengan kunjungan K4 ibu hamil di

Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.

g. Diketahui hubungan dukungan suami pada ibu dengan kunjungan K4 ibu

hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.


8

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai sarana belajar dalam

mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapat selama perkuliahan serta

menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor faktor yang

berhubungan dengan kunjungan K4 ibu hamil.

2. Bagi Institusi Kesehatan

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan masukan bagi

Puskesmas dalam perencanaan dan membuat kebijakan khususnya program

yang berhubungan dengan Kesehatan Ibu dan Anak dalam pengembangan

dan peningkatan kegiatan program KIA dalam pengembangan dan

peningkatan kegiatan program KIA, sehingga akan dapat meningkatkan

kunjungan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai harapan agar bisa

meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan

kehamilan yang sesuai dengan standar, yang diharapkan dapat mendeteksi

dini komplikasi pada ibu hamil dan dapat menurunkan Angka Kematian Ibu

(AKI).

4. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini bisa menambah kajian dalam bidang Kesehatan Ibu

dan Anak serta dijadikan informasi dalam penelitian lanjutan dan menjadi

bahan kepustakaan dan referensi di perpustakaan prodi DIV Kebidanan


9

Poltekkes Kemenkes RI Padang tentang Faktor-Faktor yang Berhubungan

dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan ibu

yang melakukan kunjungan K4 di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September 2018 – Mei 2019.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan

dukungan suami. Sedangkan variabel dependen nya adalah Kunjungan K4.

Adapun metode penelitian ini adalah metode survey analitik dengan desain

penelitian cross sectional.

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di Puskesmas

Lubuk Buaya pada tanggal 1 Desember 2018 – 20 Februari 2019 berjumlah 39

orang. Sampel penelitiannya adalah seluruh ibu yang melahirkan di Puskesmas

Lubuk Buaya pada tanggal 1 Desember 2018 - 20 Februari Tahun 2019

bwejumlah 39 orang. Sampel diambil dengan total populasi. Teknik analisis data

dalam penelitian ini adalah dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji

statistik Chi-Square. Sedangkan alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Antenatal Care

1. Pengertian Antenatal Care

Antenatal care adalah pemeriksaan ibu hamil kepada petugas kesehatan

secara berkala untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara

dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakkan diagnosa secara dini

komplikasi kehamilan dan menetapkan risiko kehamilan (risiko tinggi, risiko

meragukan dan risiko rendah). Asuhan antenatal juga untuk menyiapkan

persalinan menuju well born baby dan well health mother, mempersiapkan

perawatan bayi dan laktasi, serta memulihkan kesehatan ibu yang optimal saat

akhir kala nifas.15

Asuhan antenatal merupakan prosedur rutin yang dilakukan oleh

petugas (dokter/bidan/perawat) dalam membina suatu hubungan dan bentuk

upaya preventif untuk mengoptimalisasi luaran maternal dan neonatal dalam

proses pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinannya. 16

2. Tujuan Antenatal Care

Tujuan Antenatal Care secara umum ialah untuk memenuhi hak setiap

ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu

menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan

bayi yang sehat dan berkualitas serta untuk mengetahui data kesehatan ibu

hamil dan perkembangan bayi intrauterin sehingga kesehatan yang optimal

dapat dicapai dalam menghadapi persalinan, puerperineum dan laktasi, serta

mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pemeliharaan bayinya. 17

10
11

Tujuan Asuhan Antenatal yaitu :2,17

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial

ibu dan bayi.

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.

d. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal.

e. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman

dengan trauma seminimal mungkin.

f. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif.

g. Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan kematian neonatal.

h. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.

3. Kunjungan Antenatal Care

Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2002 kunjungan Antenatal

Care adalah kunjungan atau kontak ibu hamil ke petugas kesehatan (dokter,

bidan dan perawat) yang memberikan pelayanan antenatal untuk

mendapatkan pemeriksaan kehamilan sesuai standar (14T). Jadi, dapat di

artikan ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan atau

sebaliknya, petugas kesehatan yang datang mengunjungi ibu hamil di


12

rumahnya atau di posyandu. Kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala

yang dibagi menjadi beberapa tahap:18

a. Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1)

Kunjungan Pertama (K1) adalah kontak ibu hamil yang pertama kali

dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan yang

dilakukan pada Trimester I, usia kehamilan 1 – 12 minggu. Pemeriksaan yang

dilakukan meliputi : menanyakan identitas/biodata, riwayat kehamilan,

riwayat kebidanan, riwayat kesehatan, riwayat sosial ekonomi, pemeriksaan

kehamilan dan pelayanan kesehatan serta penyuluhan dan konsultasi.

b. Kunjungan Keempat Ibu Hamil (K4)

Kunjungan Keempat (K4) adalah kontak ibu hamil yang keempat atau

lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan

dan pelayanan kesehatan pada Trimester III, usia kehamilan > 24 minggu.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi : anamnesa, pemeriksaan kehamilan

dan pelayanan kesehatan, pemeriksaan psikologis, pemeriksaan laboratorium

bila ada indikasi, diagnosa akhir (kehamilan normal, terjadi penyulit, terjadi

komplikasi atau tergolong kehamilan risiko tinggi dan rencana persiapan

persalinan maupun rujukan.

4. Standar Minimal Kunjungan Antenatal Care

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97

Tahun 2014 Pasal 13 ayat 1 kunjungan antenatal care dilakukan paling

sedikit empat kali selama masa kehamilan dengan kriteria minimal 1 kali

pada trimester I (K1) usia kehamilan 1-12 minggu, 1 kali pada trimester II
13

(K2) usia kehamilan 13-24 minggu dan 2 kali pada trimester II (K3 dan K4)

usia kehamilan > 24 minggu.19

Kunjungan Antenatal Care yang dilakukan minimal sebanyak 4 kali

kunjungan selama kehamilan, yaitu :20

1) Satu kali pada trimester pertama, yaitu :

a. Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu sehingga

suatu matas rantai penyelamatan jiwa telah terbina jika diperlukan.

b. Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum menjadi bersifat

mengancam jiwa.

c. Mencegah masalah, seperti tetanus neoatorum dan anemia

defisiensi zat besi.

d. Memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk menghadapi

komplikasi.

e. Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi, latihan, kebersihan,

istirahat dan sebagainya).

2) Satu kali pada trimester kedua (sebelum minggu ke 28), yaitu :

a. Sama seperti kunjungan pada trimester pertama.

b. Perlu kewaspadaan khusus mengenai pre eklampsia, pantauan

tekanan darah, periksa protein urin dan gejalan yang lainnya.

3) Dua kali pada trimester ketiga, yaitu :

a. Sama seperti kunjungan sebelumnya.

b. Perlu adanya palpasi abdomen untuk mendeteksi adanya kehamilan

ganda.

c. Deteksi kelainan letak atau kondisi lain yang memerlukan rujukan.


14

5. Jadwal Kunjungan Antenatal

Menurut Muchtar (2005), jadwal kunjungan pemeriksaan antenatal

yang dianjurkan adalah sebagai berikut :18

a. Pemeriksaan pertama kali yang ideal yaitu sedini mungkin ketika haid

terlambat satu bulan.

b. Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan (28 minggu).

c. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan (36 minggu).

d. Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan (>36

minggu)

e. Periksa khusus bila ada keluhan atau masalah.

6. Standar Pelayanan Antenatal Care

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga

profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, perawat) yang

diterima wanita selama kehamilan dan sangat penting dalam membantu

memastikan bahwa ibu dan janin selamat dalam kehamilan dan persalinan

sesuai dengan standar.17

Dalam pelayanan antenatal petugas kesehatan harus memberikan

standar pelayanan minimal 14 T selama kehamilan, yaitu :21

1) Ukur Berat Badan dan Tinggi Badan (T1)

Dalam keadaan normal, kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil

dihitung dari TM I sampai TM II yang berkisar antara 9-13,9 kg. Pengukuran

tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor risiko terhadap

kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul. Dalam

keadaan normal, tinggi badan ibu hamil adalah >145 cm.


15

2) Ukur Tekanan Darah (T2)

Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung.

Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal,

tinggi atau rendah. Tekanan darah normal 110/80 – 120/80 mmHg. Bila

melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi.

3) Ukur Tinggi Fundus (T3)

Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan teknik Mc. Donald adalah

menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa

dibandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan

kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan

UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.

4) Pemberian Tablet Fe (T4)

Tablet ini mengandung 200 mg Sulfat Ferosus dan 0,25 mg Asam Folat

yang diikat dengan laktosa. Tablet Fe diberikan sebanyak 90 tablet selama

kehamilan. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil, karena

pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring pertumbuhan janin.

Zat besi ini penting untuk mengkompensasi peningkatan volume darah yang

terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan

perkembangan janin.

5) Pemberian Imunisasi TT (T5)

Imunisasi tetanus toxoid adalah proses untuk membangun kekebalan

sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus kepada ibu hamil dan bayi

yang dikandungnya.
16

Sesuai dengan standar WHO, jika seorang ibu yang tidak pernah

diberikan imunisasi tetanus, maka ia harus mendapatkan paling sedikitnya

dua kali (suntikan) selama kehamilan (pertama pada saat kunjungan antenatal

dan kedua pada empat minggu kemudian). Jarak pemberian (inteval)

imunisasi TT1 dengan TT2 minimal 4 minggu.

6) Pemeriksaan Hb (T6)

Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan dengan

cara Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil pertama

kali, lalu periksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu

upaya untuk mendeteksi Anemia pada ibu hamil. Hb normal pada ibu hamil

adalah 11 gr/dL- 14 gr/dL.

7) Pemeriksaan Protein Urin (T7)

Pemeriksaan protein urin dibutuhkan oleh ibu hamil bila dicurigai

mengalami preeklampsi ringan atau berat, dari hasil pemeriksaan ini kita

dapat memberikan asuhan kepada ibu hamil yangditujukan untuk mencegah

timbulnya masalah potensial yaitu terjadinya eklampsi.

8) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) (T8)

Pemeriksaan VDRL (Veneral Diseases Research Laoratory) adalah

pemeriksaan atau screening untuk penyakit sifilis pada ibu hamil. Karena

dikhawatirkan akan menyebar pada janin yang dikandungnya.

9) Pemeriksaan Urine Reduksi (T9)

Untuk ibu hamil dengan riwayat DM, maka perlu diikuti dengan

pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Melitus

Gestasional. Diabetes Melitus Gestasional pada ibu dapat mengakibatkan


17

adanya penyakit berupa pre-eklampsia, polihidramnion, bayi besar dan lain

lain.

10) Perawatan Payudara (T10)

Perawatan payudara selama hamil sangat penting untuk kelancaran air

susu setelah melahirkan. Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu

hamil, dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6

Minggu.

11) Senam Hamil ( T11 )

Senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam

mempersiapkan persalinan. Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat

dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot

dasar panggul, memperoleh relaksasi tubuh dengan latihan-latihan kontraksi

dan relaksasi.

12) Pemberian Obat Malaria (T12)

Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada

ibu hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil

apusan darah yang positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu

hamil yakni kehamilan muda dapt terjadi abortus, partus prematurus juga

anemia.

13) Pemberian Kapsul Minyak Yodium (T13)

Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah

endemis yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh kembang manusia.


18

14) Temu wicara / Konseling ( T14 ).

Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal

yang meliputi kesehatan ibu, kebersihan ibu, tanda bahaya pada kehamilan,

persiapan persalinan dan lain lain.

7. Tempat Pelayanan Antenatal Care

Pelayanan antenatal care hanya diberikan oleh tenaga kesehatan seperti

bidan, dokter, dan perawat. Pelayanan antenatal care bisadidapatkan di

Rumah Sakit, Puskesmas, Bidan Praktek Swasta, Dokter Praktek Swasta dan

Posyandu.22

B. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Care

Kunjungan Antenatal Care adalah kunjungan pemeriksaan kehamilan yang

merupakan bentuk dari perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Menurut Lawrence Green dalam buku Notoatmojo tahun 2014, perilaku kesehatan

individu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yang ada pada teori Lawrance Green,

yaitu:23

a. Faktor Predisposisi (predisposing factors), yang terwujud dalam

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan seagainya.

b. Faktor Pemungkin (enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan

fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana

kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat konstrasepsi,

jamban, dan sebagainya.


19

c. Faktor Pendorong atau Penguat (reinforcing factors), yang terwujud

dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang

merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

Beberapa faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care, yaitu

:23

1. Pengetahuan (Knowledge)

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga dan sebagainya. Dengan sendirinya pada waktu pengindraan

sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar

pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga) dan

indra penglihatan (mata). Notoadmojo mengemukakan bahwa perilaku

sesorang akan dipengaruhi oleh pengetahuan. Perilaku yang didasari

pengetahuan akan lebih tahan lama dari pada perilaku yang tidak di dasari

oleh pengetahuan.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang

adalah :

a) Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya

intelegensia, minat, kondisi fisik.

b) Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, keluarga,

masyarakat dan sarana.


20

c) Faktor Pendekatan Belajar : faktor upaya belajar, misalnya strategi

dan metode dalam pembelajaran.

c. Tingkat Pengetahuan

Tingkat Domain Pengetahuan yaitu :

a) Tahu (Know)

Tahu diibaratkan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

b) Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang terebut harus

dapat mengintrepretasikan secara benar tentang objek yang diketahui

tersebut.

c) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek

yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pada situasi yang lain.

d) Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen

yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi

bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis

adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan atau

memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap

pengetahuan atau objek tersebut.


21

e) Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi-formulasi yang telah ada. Sintesis menunjuk suatu

kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu

hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang

dimiliki.

f) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.

d. Cara Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat diukur berdasarkan jenis penelitian,

kualitatif atau kuantitatif. Penelitian Kuantitatif pada umunya akan

mencari jawaban atas fenomena yang menyangkut berapa banyak, berapa

sering, berapa lama dan sebainya, maka biasanya menggunakan metode

wawancara dan angket (self administration).

Pengukuran kategori pengetahuan tentang kesehatan berbeda antara

tenaga kesehatan dengan masyarakat umum. Pendidkan dan lingkungan

merupakan salah satu faktor yang memungkinkan terjadinya perbedaan

tersebut. Maka kategori pengertahuan yang digunakan jika yang diteliti

masyarakat umum, yaitu sebagai berikut:24

1) Pengetahuan kategori Baik jika nilainya ≥ 50%

2) Pengetahuan kategori Kurang Baik jika nilainya < 50%


22

2. Sikap (Attitude)

a. Pengertian

Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau

objek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan (Senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik

dan sebagainya). Campbell (1950) mendefinisikan bahwa sikap itu suatu

sindrom atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau objek.

Sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala

kejiwaan yang lain.23

b. Tingkatan Sikap

Tingkatan sikap berdasarkan intensitasnya adalah :

1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.


23

Salah seorang ahli psikologis sosial, Newcomb menyatakan bahwa

sikap merupakan kesiapan atau kesedihan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksanaan motif tertentu.

c. Komponen Sikap

Komponen sikap yaitu :

a) Komponen Kognitif

Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik

sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan srereotipe yang dimiliki

individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini)

terutama apabila menyangkut masalah isu atau problema yang

kontroversial.

b) Komponen Afektif

Merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek

emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai

komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap

pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang

terhadap sesuatu.

c) Komponen Konatif

Merupakan aspek kecenderungan berprilaku tertentu sesuai dengan

sikap yang dimiliki oleh seseorang.


24

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah :25,26

a) Pengalaman pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman

pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan

lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi

dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

b) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konfirmis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

c) Pengaruh Kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah

sikap kita terhadap berbagai masalah.karena, kebudayaan memberi

corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.

d) Media Massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media

komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara

objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisannya, akibatnya

berpengaruh terhadap sikap konsumennya.

e) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga

agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan

jika kalau pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.


25

f) Faktor Emosional

Suatu bentuk sikap kadang kala merupakan pernyataan yang

didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi

atau mekanisme pertahanan ego.

d. Cara Pengukuran Sikap

Cara melakukan pengukuran sikap yaitu :24,27

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak

langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau

pernyataan responden terhadap suatu objek. Terdapat beberapa skala

pengukuran sikap yang paling sering digunakan yaitu skala Likert dan

skala Guttman. Skala gutman merupakan skala yang menginginkan tipe

jawaban benar-salah, ya-tidak, pernah-tidak pernah, positif negatif, tinggi

rendah dan seterusnya. Pada penelitian ini yang digunakan peneliti untuk

skala pengukuran sikap yang digunakan adalah Skala Likert.

Sikap ibu dalam memeriksakan kehamilannya atau terhadap

kunjungan antenatal care dikategorikan menjadi sikap positif dan sikap

negatif yang dinilai menggunakan kuesioner dengan skala likert.

Likert merupakan skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan presepsi seseorang tentang suatu gejala atau fenomena

tertentu. Ada dua bentuk skala likert yaitu pernyataan positif yang diberi

skor 5, 4, 3, 2, dan 1. Sedangkan pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4

dan 5.
26

1. Pernyataan positif

Sangat setuju (SS) :4

Setuju (S) :3

Tidak Setuju (TS) :2

Sangat Tidak Setuju (STS) :1

2. Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) :1

Setuju (S) :2

Tidak Setuju (TS) :3

Sangat Tidak Setuju (STS) :4

Salah satu skor standar yang bisanya digunakan dalam skala

model likert adalah skort-T, yaitu:17

x − x̄
T = 50 + 50
s

x = Skor responden pada skala sikap yang hendak dibuat menjadi skorT

x̄ = Mean skor kelompok

s = Deviasi standar skor kelompok

Maka kategori sikap yang digunakan untuk melakukan

penelitian dikelompokkan menjadi sebagai berikut :

a. Sikap dikatakan negatif jika skor T < T rata-rata

b. Sikap dikatakan positif jika skor T ≥ T rata-rata


27

3. Dukungan Suami

a. Pengertian

Dukungan keluarga atau suami merupakan salah satu elemen

penguat bagi terjadinya peilaku seseorang. Dukungan suami sangat

dibutuhkan oleh ibu pada saat hamil. Dukungan suami merupakan

dorongan, motivasi terhadap istri, baik secara moral maupun material. 23

Dukungan yang diberikan oleh suami berupa perhatian terhadap

kondisi kesehatan ibu dan janin serta pemeriksaan kehamilan, pemberian

biaya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di pelayanan kesehatan,

serta meluangkan waktu untuk mengantar dan menemani istri melakukan

pemeriksaan kehamilan.23

b. Jenis Dukungan Suami

Menurut Friedman (2013) sumber dukungan suami terdapat

berbagai macam bentuk seperti:28

a) Dukungan informasional

Dukungan informasional adalah suami berfungsi sebagai pemberi

informasi, dimana suami menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti,

informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah.

b) Dukungan penilaian atau penghargaan

Dukungan penilaian adalah suami yang bertindak membimbing

dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator

indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support,

penghargaan, perhatian.
28

c) Dukungan instrumental

Dukungan instrumental adalah suami merupakan sumber

pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya adalah dalam hal

kebutuhan keuangan, makan, minum dan istirahat.

d) Dukungan emosional

Dukungan emosional adalah suami sebagai tempat yang aman dan

damai untuk istirahat serta pemulihan dan membantu penguasaan

terhadap emosi. Dukungan emosional meliputi dukungan yang

diwujudkan dalam bentuk adanya kepercayaan dan perhatian.

c. Cara Pengukuran Dukungan Suami

Cara melakukan pengukuran dukungan suami :27,29

Pengukuran dukungan suami dilakukan dengan menggunakan

kuesioner yang berpedoman pada konsep dukungan keluarga. Alternatif

jawaban kuesioner menggunakan skala Guttman, yaitu dengan

menggunakan 2 pilihan jawaban yang terdiri dari “ya” dan “tidak”. Untuk

jawaban Ya akan diberi skor 1 dan jawaban Tidak akan diberi skor 0.

Selanjutnya pengelompokan dukungan suami dibuat berdasarkan nilai

mean jawaban responden.

a. Dukungan suami kurang jika skor nilai x < mean

b. Dukungan suami baik baik jika skor nilai x ≥ mean


29

C. Kerangka Teori

Berdasarkan kajian teori yang telah penulis paparkan, kerangka teori dari

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Faktor Predisposisi :

o Umur
o Pendidikan
o Pekerjaan
 Pengetahuan
 Sikap

Faktor Pemungkin :

o Sarana dan Prasarana Perilaku


atau fasilitas Kesehatan
kesehatan(Puskesmas,
Posyandu, BPM, dll)

Faktor Penguat :

 Dukungan keluarga,
suami, dan tokoh
masyarakat

Sumber : Teori Lawrance Green dalam Notoatmodjo Tahun 2014

Gambar 1
Kerangka Teori Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan
K4 di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019
30

D. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan kerangka hubungan antara konsep-

konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.

Kerangka konsep terdiri dari variabel-variabel serta hubungan variabel yang satu

dengan yang lain. Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel

independen dan variabel dependen. Kerangka konsep penelitian pada gambar 2

berikut ini :

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan

Sikap Kunjungan K4

Dukungan Suami

Gambar 2

Kerangka Konsep Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan


Kunjungan K4 di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019
31

E. Hipotesis

Ha : Adanya hubungan pengetahuan ibu yang mempunyai bayidengan

Kunjungan K4 ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Ha : Adanya hubungan sikap ibu yang mempunyai bayi dengan Kunjungan

K4 ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Ha : Adanya hubungan dukungan suami dengan Kunjungan K4 ibu hamil di

Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019


32

F. Definisi Operasional

Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konsep, definisi operasional


penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Definisi Operasional

Definisi Alat Cara Skala


No Variabel Hasil Ukur Ukur
Operasional Ukur Ukur
1. Kunjungan Kunjungan Buku KIA Melihat 0. Tidak, jika Ordinal
K4 keempat atau Buku KIA tidak
lebih pada TM III melakukan
dilaksanakan kunjungan
sesuai dengan K4 sesuai
standar kunjungan standar
yang ditetapkan
yaitu 1 kali pada 1. Ya, jika
TM I, 1 kali pada melakukan
TM II dan 2 kali kunjungan
pada TM III K4 sesuai
standar
2. Pengetahuan Segala sesuatu Kuesioner Angket 0. Kurang Ordinal
yang diketahui Baik, jika
oleh ibu tentang nilainya <
kunjungan K4 50%

1. Baik, jika
nilainya ≥
50%
3. Sikap Segala bentuk Kuesioner Angket 0. Negatif, Ordinal
respon tertutup jika skor T
ibu tentang < T rata-
kunjungan K4 rata

1. Positif, jika
skor T ≥ T
rata-rata

4. Dukungan Dukungan yang Kuesioner Angket 0. Kurang Ordinal


Suami diberikan suami Baik, jika
kepada ibu untuk skor nilai x
melakukan < mean
kunjungan K4
1. Baik, jika
skor nilai x
≥ mean
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan

kuantitatif dan rancangan cross sectionaldimana variabel independen nya

pengetahuan, sikap dan dukungan suami dengan variabel dependen nya

Kunjungan K4.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lubuk Buaya. Penelitian ini

dilakukan pada September 2018 –Mei 2019.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan

Puskesmas Lubuk Buaya pada tanggal 1 Desember 2018 – 20 Februari 2019

berjumlah 39 orang.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di

Puskesmas Lubuk Buaya pada Tanggal 1 Desember 2018 – 20 Februari 2019

yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 39 orang.

a. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total

Populasi, yaitu seluruh populasi yang ada menjadi sampel penelitian yaitu

33
34

ibu yang melahirkan di Puskesmas Lubuk Buaya Pada Tanggal 1

Desember 2018 sampai 20 Februari 2019.

b. Kriteria Sampel

Kriteria Inklusi :

1. Ibu yang mempunyai buku KIA.

2. Ibu yang bisa baca tulis.

3. Ibu bersedia menjadi responden penelitian dengan mendatangani

informed consent yang diberikan.

Kriteria Eksklusi :

Ibu yang masih berada dalam rawatan lebih dari 2 minggu di

Rumah Sakit ketika penelitian dilakukan.

D. Alat dan Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini di adaptasi dari beberapa

penelitian dan dimodifikasi oleh peneliti sendiri. Kuesioner mengacu pada teori

yang terdapat dalam tinjauan pustaka. Kuesioner ini terdiri dari empat bagian,

bagian pertama berisi tentang pengetahuan ibu, bagian kedua berisi pertanyaan

tentang sikap ibu, dan ketiga berisi pertanyaan tentang dukungan suami.
35

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan

menggunakan kuesioner yang meliputi variabel pengetahuan ibu, sikap ibu

dan dukungan suami..

b. Data Sekunder

Data sekunder meliputi data cakupan K4 dari Dinas Kesehatan

Kota Padang tahun 2017, data Puskesmas yang meliputi jumlah ibu hamil

tahun 2017 dan cakupan K4, jumlah ibu hamil dan jumlah ibu bersalin di

dapat dari rekap laporan PWS KIA Puskesmas Lubuk Buaya Bulan April –

Oktober 2018.

2. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data penelitian ini adalah :

a. Pada tanggal 29 Agustus 2018 peneliti menyerahkan surat

pengantar dari kampus untuk pengambilan data awal ke kantor

Kesatuan Bangsa dan Politik.

b. Pada tanggal 30 Agustus 2018 peneliti menyerahkan surat

pengantar dari KESBANGPOL ke Dinas Kesehatan Kota

Padang untuk mendapatkan data yang berhubungan denga judul

penelitian dan surat persetujuan pengambilan data awal untuk

Puskesmas Lubuk Buaya.

c. Pada tanggal 6 September 2018 peneliti menyerahkan surat

pengantar dari Dinas Kesehatan Kota Padang ke Puskesmas


36

Lubuk Buaya dan meminta data Puskesmas Lubuk Buaya yang

berhubungan dengan judul penelitian.

d. Pada tanggal 9 September 2018, peneliti menyerahkan surat

pengantar dari Dinas Kesehatan Kota Padang yang telah di

legalisir oleh Tata Usaha Puskesmas Lubuk Buaya ke Ruang

PONED Puskesmas Lubuk Buaya untuk melakukan penelitian

kepada responden.

e. Pada tanggal 5 Desember 2018, peneliti melakukan Seminar

Proposal di Poltekkes Kemenkes RI Padang.

f. Pada tanggal 20 Desember 2018, peneliti menyerahkan surat

pengantar dari kampus untuk izin penelitian ke kantor

Kesbangpol Kota Padang.

g. Pada tanggal 21 Desember 2018, peneliti menyerahkan surat

pengantar dari Kesbangpol ke Kantor Dinas Kesehatan Kota

Padang untuk izin penelitian.

h. Pada tanggal 28 Desember 2018, peneliti menyerahkan surat

pengantar dari Dinas Kesehatan ke Ruang TU Puskesmas

Lubuk Buaya dan melakukan penelitian.

i. Pada tanggal 28 Desember 2018 peneliti melihat data pasien

yang telah melahirkan dari tanggal 1 Desember 2018 di buku

register dan peneliti menghubungi responden. Lalu pada

tanggal 29 Desember 2019 sampai tanggal 11 Januari 2019

peneliti melakukan penelitian ke rumah responden. Data di

kumpulkan sebanyak 19 orang responden. Lalu pada tanggal 15


37

Januari 2019 – 4 Februari 2019 peneliti melakukan

pengumpulan data kepada 14 orang responden di ruang nifas

puskesmas dan rumah responden. Setelah itu, pada tanggal 7

Februari 2019 – 20 Februari 2019 peneliti melakukan

pengumpulan data kepada 9 orang responden. Penelitian

dilakukan di ruang nifas Puskesmas Lubuk Buaya.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji person

product moment dengan menggunakan Statistical Package for Social

Science (SPSS). Untuk mengetahui validitas suatu instrumen (kuesioner)

dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor masing-masing

pertanyaan dengan skor total. Teknik korelasi yang digunakan adalah

korelasi Product Moment, dimana instrument dikatakan valid apabila nilai

koefisien korelasinya (r) > r tabel seperti berikut:23

a. Bila r hitung (r pearson) ≥ r tabel, maka pertanyaan dinyatakan

valid.

b. Bila r hitung (r pearson) ≤ r tabel, maka pertanyaan dikatakan

tidak valid.

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan sistem

komputerisasi, maka diperoleh hasil uji validitas dari 3 variabel yaitu

pengetahuan, sikap dan dukungan suami dapat disimpulkan bahwa seluruh

butir pertanyaan memiliki r – hitung lebih besar dari r – tabel yaitu 0,444,
38

maka seluruh butirpertanyaan seluruh variabel dinyatakan “Valid”. Pada

variabel pengetahuan terdapat 20 butir pertanyaan yang valid, variabel

sikap terdapat 16 butir pertanyaan yang valid dan variabel dukungan suami

terdapat 16 butir pertanyaan yang valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran

yang dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama .23

Uji reliabilitas yang dilakukan pada kuesioner menggunakan nilai uji

statistik Cronbach Alpha. Kriterianya sebagai berikut :

a. Bila cronbach alpha α ≥ konstan (0,6) maka pertanyaan reliabel.

b. Bila cronbach alpha α ≤ konstan (0,6) maka pertanyaan tidak

reliabel.
39

Dari pengujian reliabilitas variabel-variabel tersebut, diperoleh hasil

yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2
Reliabelitas Variabel

N = 20

Variabel Jumlah Item Rule of Keputusan


Pertanyaan/ Cronbanch’s Thumb
Pernyataan Alpha

Pengetahuan 20 0.938 0,6 Reliabel

Sikap 16 0.971 0,6 Reliabel

Dukungan Suami 16 0.987 0,6 Reliabel

Berdasarkan tabel diatas terlihat seluruh instrumen pada setiap

variabel penelitian berdasarkan analisis reliabelitas menunjukan bahwa

nilai Cronbanch’s Alpha untuk semua variabel adalah ; 0,6 untuk semua

variabel. Dari hasil tersebut bisa dinyatakan bahwa instrumen penelitian

realiabel atau handal.

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul, data tersebut diolah

dengan menggunakan computerizeddan aturan yang sesuai dengan pendekatan

desain yang digunakan agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang

berguna benar.
40

Tahap-tahap pengolahan data adalah :

1. Editing Data

Peneliti memeriksa kembali memastikan jawaban dalam kuesioner

sudah jelas, lengkap, relevan, konsisten dan dapat dibaca dengan baik.

2. Coding Data

Kegiatan pemberian kode numerik data yang sudah diperiksa

kelengkapannya kemudian diubah menjadi angka dengan tujuan

mempermudah saat analisa dan melakukan pengentrian data. Pengkodean

dilakukan dengan mengacu pada kode yang telah ditetapkan pada tiap-tiap

variabel yaitu:

a. Kunjungan K4

0 = Tidak

1 = Ya

b. Pengetahuan Ibu Hamil

0 = Kurang baik

1 = Baik

c. Sikap Ibu Hamil

0 = Sikap negatif

1 = Sikap positif

d. Dukungan Suami

0 = Kurang mendukung

1 = Mendukung
41

3. Entry Data

Setelah data diberi kode dan dipastikan tidak ada kesalahan, selanjutnya

data di entry atau dimasukkan ke dalam master tabel.

4. Cleaning Data

Setelah seluruh data berhasil di entry dilakukan cleaning untuk

membersihkan kesalahan pengisian data.

H. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis data ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran hasil

penelitian dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi dari setiap

variabel dependen (kunjungan antenatal care) dan variabel independen

(Pengetahuan, sikap dan dukungan suami).

2. Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel,

bisa juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara

variabel dependen dan variabel independen. Dalam penelitian ini uji yang

dilakukan adalah Chi-Square dengan menggunakan derajat kepercayaan

95% α=0,05 untuk melihat ada atau tidaknya hubungan diantara kedua

variabel. Dalam penelitian ini probabilitas kurang dari 0,05 (p<0,05) di

anggap bermakna.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan Geografis

Puskesmas Lubuk Buaya terletak dalam wilayah Kecamatan Koto

Tangah yang berupa daratan dan pantai luas wilayah kerja 56,31 Km 2 yang

terdiri dari 4 kelurahan yaitu :

a) Kelurahan Lubuk Buaya

b) Kelurahan Batang Kabung – Ganting

c) Kelurahan Pasie Nan 3

d) Kelurahan Tabing

Adapun batas-batas wilayah kerjanya adalah sebagai berikut :

a) Bagian utara berbatasan dengan Kelurahan Padang Sarai

b) Bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Utara

c) Bagian timur berbatasan dengan Air Dingin

d) Bagian barat berbatasan dengan Samudra Indonesia

2. Data Demografi

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Padang, jumlah

penduduk yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya tercatat

berjumlah 104.602 jiwa. Terdiri dari laki-laki berjumlah 52.099 jiwa dan

perempuan berjumlah 52.503 jiwa yang tersebar di empat kelurahan.

Sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas Lubuk Buaya yaitu 1

tempat Praktek Dokter, 10 tempat Bidan Praktek Swasta (BPS) dan klinik

42
43

yang berjumlah 4 tempat. Sedangkan jarak tempuh maksimal masyarakat ke

Puskesmas Lubuk Buaya yaitu ± 2 Km.

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat

Analisis univariat ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik masing - masing variabel yang diteliti sehingga diketahui

distribusi masing-masing variabel yaitu pengetahuan, sikap, dukungan suami

dan kunjungan K4 ibu hamil. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut :

a. Distribusi Frekuensi Kunjungan K4

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Ibu yang Melakukan Kunjungan K4 Ibu Hamil di
Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Kunjungan K4 f %

Tidak 9 23,1

Ya 30 76,9

Total 39 100

Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 39 orang responden terdapat 9 orang

responden (23,1%) tidak melakukan kunjungan K4 selama kehamilan.


44

b. Berdasarkan Pengetahuan Responden

Tabel 4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Kunjungan K4 Ibu
Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Pengetahuan f %

Kurang Baik 5 12,8

Baik 34 87,2

Total 39 100

Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 39 orang responden terdapat 5 orang

responden (12,8%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang kunjungan K4

ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya.

c. Berdasarkan Sikap Responden

Tabel 5
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Terhadap Kunjungan K4 Ibu Hamil di
Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Sikap f %

Negatif 22 56,4

Positif 17 43,6

Total 39 100

Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 39 orang responden terdapat 22 orang

responden (56,4%) yang memiliki sikap negatif tentang kunjungan K4 di

Puskesmas Lubuk Buaya.


45

d. Berdasarkan Dukungan Suami Responden

Tabel 6
Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Terhadap Kunjungan K4 Ibu
Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Dukungan Suami f %

Kurang Baik 13 33,3

Baik 26 66,7

Total 39 100

Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 39 orang responden terdapat 13 orang

responden (33,3%) yang kurang mendapatkan dukungan suami tentang

kunjungan K4 di Puskesmas Lubuk Buaya.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan variabel

independen dengan variabel dependen yaitu antara hubungan pengetahuan,

sikap, dukungan suami terhadap Kunjungan K4 ibu hamil.

a. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di


Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Tabel 7
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di
Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Kunjungan K4
Jumlah P
Pengetahuan Tidak Ya Value
f % f % f %
Kurang Baik 4 80% 1 20% 5 100%
Baik 5 14,7% 29 85,3% 34 100% 0,007
Jumlah 9 23,1% 30 76,9% 39 100%
46

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa proporsi responden yang

memiliki pengetahuan yang kurang baik banyak ditemukan pada responden

yang tidak melakukan kunjungan K4 (80%) dibandingkan dengan responden

yang melakukan kunjungan K4 (20%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,007 (p < 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan

ibu dengan kunjungan K4 ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

.
b. Hubungan Sikap Ibu dengan Kunjungan K4 di Puskesmas Lubuk
Buaya Tahun 2019

Tabel 8
Hubungan Sikap Ibu dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas
Lubuk Buaya Tahun 2019

Kunjungan K4
Jumlah P
Sikap Tidak Ya Value
f % f % f %
Negatif 8 36,4% 14 63,6% 22 100%
Positif 1 5,9% 16 94,1% 17 100% 0,052
Jumlah 9 23,1% 30 76,9% 39 100%

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa proporsi responden yang

memiliki sikap negatif lebih banyak ditemukan pada responden yang

melakukan kunjugan K4 (63,6%) dibandingkan dengan responden yang tidak

melakukan kunjungan K4 (36,4%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,052 (p > 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu

dengan kunjungan K4 ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.


47

c. Hubungan Dukungan Suami dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di


Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Tabel 9
Hubungan Dukungan Suami dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di
Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Kunjungan K4
Dukungan Jumlah P
Tidak Ya Value
Suami
f % f % f %
Kurang 6 46,2% 7 53,8% 13 100%
Baik 0,039
Baik 3 11,5% 23 88,5% 26 100%
Jumlah 9 23,1% 30 76,9% 39 100%

Berdasarkan Tabel 9 dilihat bahwaproporsi responden yang kurang

mendapatkan dukungan suami lebih banyak ditemukan pada responden yang

melakukan kunjungan K4 (53,8%) dibandingkan dengan responden yang

tidak melakukan kunjungan K4 (46,2%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,039 (p < 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan

suami dengan kunjungan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya

Tahun 2019.
48

C. Pembahasan
1. Analisis Univariat

a. Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 39 orang

responden, sebanyak 9 orang ibu (23,1%) tidak melakukan Kunjungan K4

selama kehamilannya dan 30 orang ibu (76,9%) melakukan Kunjungan K4

selama kehamilannya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Murhan (2014) tentang

faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu hamil pada antenatal

care (K4) di wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo Kabupaten Pringsewu,

dimana ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC yaitu (70,2%) sebagian

besar bependidikan tinggi (66,7%), memiliki sikap baik (65,5%), tindakan baik

(60,7%), jarak sebagian besar (55,4%) dekat, memiliki waktu singkat (71,4%) dan

tidak ada transportasi (69,5%).40 Lalu penelitian lain yang dilakukan oleh

Evayanti (2014) tentang hubungan pengetahuan ibu dan dukungan suami

pada ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care (ANC) di Puskesmas

Wates Lampung Tengah, dimana ibu hamil yang melakukan kunjungan

antenatal care secara teratur berjumlah 22 orang responden (55%) lebih

banyak daripada yang tidak melakukan kunjungan antenatal care secara

teratur berjumlah 18 orang responden (45%).30

Kunjungan pemeriksaan kehamilan (K4) adalah kunjungan ibu hamil ke

petugas kesehatan semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan

pelayanan antenatal pada setiap kunjungan paling sedikit 4 kali kunjungan

selama kehamilan sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu satu kali pada

trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14 minggu), trimester kedua


49

(selama usia kehamilan 14-28 minggu) serta minimal dua kali kontak pada

trimester ketiga (selama kehamilan 28-36 minggu dan setelah usia kehamilan

36 minggu).11

Menurut Lawrence Green di dalam Notoatmodjo perilaku kesehatan

individu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu faktor predisposisi

(pengetahuan dan sikap), faktor pemungkin dan faktor penguat (dukungan

suami). Inilah yang menjadi salah satu penghambat atau pendorong ibu hamil

untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan sesuai standar (K4). 23

Menurut asumsi peneliti, dalam penelitian ini telah tergambar bahwa

Kunjungan K4 ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya lebih dari separuh telah

melakukan K4 sesuai dengan standar. Hal tersebut tidak terlepas dari faktor-

faktor yang berperan dalam mempengaruhi perilaku kesehatan individu yaitu

Kunjungan K4.

b. Pengetahuan Ibu Tentang Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas


Lubuk Buaya Tahun 2019

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 39 orang

responden, yang memiliki pengetahuan kurang baik terhadap Kunjungan K4

sebanyak 5 orang ibu (12,8%) dan responden yang memiliki pengetahuan

yang baik terhadap Kunjungan K4 sebanyak 34 orang (87,2%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Syahda (2014) tentang

faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care di Desa

Muara Mahat Wilayah Kerja Puskesmas Tapung I, dimana ibu hamil dengan

pengetahuan baik berjumlah 30 orang responden (66,7%) lebih banyak

daripada yang berpengetahuan kurang baik berjumlah 15 orang responden


50

(33,3%). Penelitian lain yang sejalan yaitu dengan penelitian Ibrahim,dkk

(2014) di Libya yang menemukan wanita hamil dengan pengetahuan baik

lebih banyak dari pada yang kurang baik (85,3%).31

Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil tahu dari

manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” atau “apa”nya objek

dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek

tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam bentuk

tindakan seseorang dan pengetahuan memegang peranan penting dalam

penentuan sikap. Pengetahuan ibu tentang Kunjungan K4 yaitu segala sesuatu

yang diketahui ibu tentang kunjungan K4 atau pemeriksaan kehamilan. 23

Menurut asumsi peneliti, penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian

besar responden masih memiliki pengetahuan yang kurang baik terkait

dengan kunjungan K4 meliputi jumlah minimal pemeriksaan kehamilan yang

dilakukan selama hamil, tujuan pemeriksaan kehamilan, pelayanan yang

didapatkan saat pemeriksaan kehamilan dan jumlah minimal tablet Fe yang

diminum selama hamil. Kurangnya pengetahuan ini disebabkan oleh

kurangnya penyuluhan informasi kesehatan kepada ibu hamil atau metode

penyuluhan yang kurang menarik bagi ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya.

Selain itu, kurangnya keingintahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan yang

dianggap sebagai hal normal mungkin juga menjadi salah satu penyebabnya.

c. Sikap Ibu Terhadap Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk


Buaya Tahun 2019

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 39 orang

respoden, lebih dari separuh ibu yang melahirkan di Puskesmas Lubuk Buaya
51

yaitu sebanyak 22 orang ibu (56,4%) memiliki sikap negatif terhadap

Kunjungan K4 dan sebanyak 17 orang ibu (43,6%) memiliki sikap positif

terhadap Kunjungan K4.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Permatasari (2014) di Desa

Kalimo’ok Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep dimana dari 34

responden didapatkan 20 orang (58,8%) responden memiliki sikap negatif

terhadap kunjungan K4.32

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi

terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan objek. Sikap

terdiri dari komponen kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep untuk

membentuk sikap yang utuh dan berperannya pengetahuan berfikir,

keyakinan dan emosi yang merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup

dari seseorang terhadap stimulus atau objek, kehidupan, emosional atau

evaluasi emosional terhadap suatu objek dan kecenderungan untuk bertindak,

tetapi belum merupakan suatu tindakan. Untuk itu diperlukan upaya

meyakinkan ibu tentang manfaat pelayanan antenatal sedini mungking

sebagai penanganan yang tepat bagi kelangsungan kesehatan kehamilan ibu.


23

Menurut asumsi peneliti, pada penelitian ini menunjukkan bahwa masih

banyak ibu yang memiliki sikap negatif terhadap Kunjungan K4. Dapat

dilihat dari jawaban yang diberikan responden dalam pengisian kuesioner

masih terdapat responden yang tidak setuju pemeriksaan dilakukan minimal 4

kali selama kehamilan, ada responden setuju untuk memeriksakan kehamilan


52

jika ada keluhan saja, lalu beberapa responden menjawab akan memeriksakan

kehamilannya pada saat akan melahirkan saja.

d. Dukungan Suami Terhadap Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas


Lubuk Buaya Tahun 2019

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 39 orang

responden, sebanyak 13 orang ibu (33,3%) kurang mendapatkan dukungan

dari suaminya untuk melakukan Kunjungan K4selama kehamilannya dan

sebanyak 27 orang ibu (66,7%) mendapatkan dukungan suami untuk

melakukan Kunjungan K4 selama kehamilannya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Tarigan (2017)

tentang faktor kelengkapan antenatal care di Puskesmas Sei Kepayang

Kabupaten Asahan, dimana ibu hamil dengan dukungan suami yang baik

berjumlah 30 orang responden (66,7%) lebih banyak daripada yang

berpengetahuan kurang baik berjumlah 15 orang responden (33,3%).

Penelitian lain yang sejalan yaitu dengan penelitian Ibrahim,dkk (2014) di

Libya yang menemukan wanita hamil dengan pengetahuan baik lebih banyak

dari pada yang kurang baik (85,3%).33

Suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita

(istri). Dukungan suami merupakan salah satu elemen penguat bagi terjadinya

perilaku seseorang. Dukungan suami merupakan dorongan, motivasi terhadap

istri, baik secara moral maupun material.34

Dukungan yang diberikan oleh suami berupa perhatian terhadap kondisi

kesehatan ibu dan bayi serta pemeriksaan kehamilan, pemberian biaya untuk
53

melakukan pemeriksaan kehamilan, serta meluangkan waktu untuk

mengantar dan menemani istri melakukan pemeriksaan kehamilan. 33

Seorang pria atau ayah yang ikut serta dan terlibat selama kehamilan

dapat dilihat dari tiga dimensi yaitu aksebilitas, keterlibatan dan tanggung

jawab. Dalam konteks kehamilan dan persalinan, peran suami sebagai

aksebilitas adalah kehadiran suami selama kehamilan dan persalinan ibu,

sehingga ibu hamil merasa suaminya melakukan upaya untuk memenuhi

kewajibannya untuk memperoleh hal positif dalam pelayanan kesehatan ibu.

Keterlibatan dapat diwujudkan dalam bentuk kebersamaan suami selama

kehamilan dan persalinan ibu dengan menunjukkan perhatian besar agar

memenuhi kewajibannya untuk mendapatkan hasil pelayanan kesehatan ibu

secara positif. Sedangkan tanggung jawab dapat dicapai dengan suami

mengetahui semua proses selama kehamilan dan persalinan ibu. Suami

berperan sebagai penyedia, pengasuh dan pelindung agar memenuhi

kewajibannya untuk mendapatkan hasil pelayanan kesehatan ibu secara

positif.34

Menurut asumsi peneliti, dalam penelitian ini dapat dilihat dari kuesioner

bahwa dukungan yang diberikan oleh suami responden berupa mengizinkan

untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, mengantarkan ibu ke pelayanan

kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, memberikan biaya untuk

pemeriksaan kehamilan, menanyakan tentang hasil pemeriksaan serta

memperhatikan kesehatan ibu selama masa kehamilan. Namun, kebanyakan

dari suami responden kurang membantu responden dalam mencari informasi

terkait kesehatan tentang masa kehamilan.


54

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di


Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

dari 5 orang ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang baik sebanyak 4

orang ibu (80%) tidak melakukan Kunjungan K4 selama kehamilan dan 1

orang ibu (20%) yang melakukan Kunjungan K4 selama kehamilan.

Sedangkan dari 34 orang ibu yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak

5 orang ibu (14,7%) tidak melakukan Kunjungan K4 dan 29 orang ibu

(85,3%) melakukan Kunjungan K4 selama kehamilannya.

Setelah dilakukan uji statistik chi-square di dapat nilai p value = 0,008 (p

< 0,05), dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan

dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Evayanti (2014) tentang hubungan pengetahuan ibu dan dukungan suami

pada ibu hamil terhadap keteraturan kunjungan antenatal Care di Puskesmas

Wates Lampung Tengah, dilihat hasil analisis dari hubungan pengetahuan

dengan kunjungan antenatal care ditemukan bahwa ibu yang berpengetahuan

baik sebanyak 15 orang responden (83,3%) dengan kunjungan pemeriksaan

kehamilan teratur, lalu dibandingkan dengan ibu dengan pengetahuan kurang

sebanyak 7 orang responden (31,8%) kunjungan pemeriksaan kehamilan

teratur. Hasil analisis uji statistik menunjukkan nilai p = 0,003 < 0,05 artinya

terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap kunjungan

antenatal care.30
55

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nirmala, dkk (2014) tentang hubungan hubungan pengetahuan, dukungan

suami dan dukungan tenaga kesehatan dengan kunjungan antenatal care di

Puskesmas Kotabumi Udik Lampung Utara, dilihat hasil analisis uji statistik

dari hubungan pengetahuan pengetahuan dengan kunjungan antenatal care

menunjukkan nilai p = 0,008 < 0,05 artinya terdapat hubungan yang

bermakna antara pengetahuan tehadap kunjungan antenatal care.35

Kurangnya pengetahuan ibu terhadap kunjungan pemeriksaan kehamilan

menjadi salah satu rendahnya cakupan kunjungan pemeriksaan kehamilan.

Karena, dengan pengetahuan yang mereka miliki mampu menggerakkan

mereka untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan. Hal tersebut

sebagaimana dikemukakan oleh Hoy dan Miskel dalam buku Sugiyono tahun

2005 yang mengemukakan bahwa pengetahuan (knowledge atau ilmu) adalah

bagian yang esensial-aksiden manusia. Pengetahuan manusia diperoleh

melalui persepsinya terhadap stimulus dengan menggunakan alat indra. Hasil

persepsi berupa informasi akan disimpan dalam sistem memori untuk diolah

dan diberikan makna, selanjutnya informasi tersebut digunakan (retrieval)

pada saat diperlukan.36 Dengan demikian maka semakin tinggi pengetahuan

responden tentang manfaat pemeriksaan kehamilan akan berpengaruh pada

peningkatan kesadaran dan kemauan responden untuk melakukan kunjungan

pemeriksaan kehamilan.

Notoatmojo mengemukakan bahwa timbulnya perilaku untuk mau

melakukan pemeriksaan kehamilan didasari oleh pengetahuan dan kesadaran

serta sikap yang positif dari individu. Faktor-faktor yang membentuk perilaku
56

meliputi faktor intern yang mencakup pengetahuan, kecerdasan, persepsi,

emosi, motivasi dan sebagainya yang berfungsi untuk mengolah rangsangan

dari luar dan faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun

non fisik seperti iklim, manusia, sosial ekonomi, kebudayaan dan

sebagainya.23

Menurut asumsi peneliti, apabila seorang ibu hamil memiliki

pengetahuan yang lebih tentang manfaat pemeriksaan kehamilan, maka

kemungkinan besar ibu akan berpikir untuk menentukan sikap, berperilaku

untuk melakukan pemeriksaan kehamilan guna mencegah, menghindari atau

mengatasi masalah resiko dari kehamilan tersebut. Karena salah satu tujuan

Antenatal care adalah mengenali dan menangani sedini mungkin penyulit-

penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.

Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat hubungan

antara pengetahuan dengan Kunjungan K4 ibu hamil. Karena, ibu hamil yang

memiliki pengetahuan yang baik akan mengetahui dan mengerti tentang

pemeriksaan kehamilan seperti pengertian, tujuan, manfaat, standar minimal

kunjungan serta kegiatan yang diakukan saat kunjungan pemeriksaan

kehamilan. Dan begitu juga dengan ibu hamil yang memiliki pengetahuan

yang kurang baik akan tidak mengetahui dan tidak memahami tentang

kunjungan pemeriksaan kehamilan. Selain itu, pengetahuan pada ibu

merupakan faktor utama yang mempengaruhi ibu dalam melakukan

Kunjungan K4. Hal ini juga berhubungan dengan kurangnya pemanfaatan

media informasi yang didapatkan ibu dalam buku KIA, internet dan leaflet

yang telah disediakan di ruangan KIA puskesmas Lubuk Buaya.


57

b. Hubungan Sikap Ibu dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas


Lubuk Buaya Tahun 2019

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

dari 22 orang ibu yang memiliki sikap negatif sebanyak 8 orang ibu (36,4%)

tidak melakukan Kunjungan K4 selama kehamilan dan 14 orang ibu (63,6%)

yang melakukan Kunjungan K4 selama kehamilan. Sedangkan dari 17 orang

ibu yang memiliki sikap positif sebanyak 1 orang ibu (5,9%) tidak melakukan

Kunjungan K4 dan 16 orang ibu (94,1%) melakukan Kunjungan K4 selama

kehamilannya.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,052 (p > 0,05) maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu

dengan Kunjungan K4 ibu hamil.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wulandatika (2013) tentang faktor faktor yang berhubungan dengan

kepatuhan ibu dalam melakukan kunjungan antenatal caredi wilayah kerja

Puskesmas Gambut Kabupaten Ganjar Kalimantan Selatan. Didapatkan dari

hasil penelitiannya yaitu p value = 0.016 (p < 0,05) yang menunjukkan

bahwa ada hubungan yang bermakna antara Sikap dengan Kunjungan

antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Gambat Kabupaten Ganjar

Kalimantan Selatan.37

Sikap responden dalam penelitian ini secara khusus merupakan

tanggapan responden yang berhubungan dengan kunjungan pemeriksaan

kehamilan. Sikap memiliki komponen pokok yaitu kepercayaan (keyakinan),

ide dan konsep terhadap suatu objek dan kecenderungan untuk bertindak.
58

Ketiga komponen ini secara bersamaan membentuk sikap yang utuh yang

menjadi salah satu faktor penting untuk pembentukan perilaku seseorang.

Berdasarkan teori Green, sikap termasuk dalam faktor predisposisi

munculnya niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku kesehatan. Tetapi,

dalam teori Green masih banyak faktor lain yang juga ikut mendorong ibu

untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar

seperti umu, paritas, pendidikan dan sebagainya.23

Namun, dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa tidak ada perbedaan

sikap antara ibu yang melakukan kunjungan K4 dengan ibu yang tidak

melakukan kunjungan K4. Mungkin ada faktor lain yang membedakan ibu

yang melakukan Kunjungan K4 dengan yang tidak melakukan kunjungan K4

yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Seperti umur, pendidikan, pekerjaan

yang bisa membedakannya. Walaupun begitu, menurut asumsi peneliti sikap

ibu memang merupakan faktor penting yang dapat melatar belakangi

keinginan ibu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan sesuai

dengan standar. Namun faktanya membuktikan bahwa ibu dengan sikap

negatif terhadap kunjungan pemeriksaan kehamilan lebih memilih untuk tidak

datang kunjungan pemeriksaan kehamilan sesuai standar pada petugas

kesehatan karena menurutnya bahwa pemeriksaan dilakukan jika ada keluhan

saja dan tidak perlu datang sesuai dengan standar.

Ketidakpatuhan dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan dapat

menyebabkan tidak terdeteksi secara dini adanya komplikasi ibu dan janin

yang akan bisa berpengaruh kepada kehamilan sehingga tidak dapat diatasi.
59

c. Hubungan Dukungan Suami dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di


Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

dari 13 orang ibu yang kurang mendapatkan dukungan dari suaminya

sebanyak 6 orang ibu (46,2%) tidak melakukan Kunjungan K4 selama

kehamilan dan 7 orang ibu (53,8%) yang melakukan Kunjungan K4 selama

kehamilan. Sedangkan dari 26 orang ibu yang mendapatkan dukungan dari

suaminya sebanyak 3 orang ibu (11,5%) tidak melakukan Kunjungan K4 dan

23 orang ibu (88,9%) melakukan Kunjungan K4 selama kehamilannya.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,0392 (p < 0,05) maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Dukungan

Suami dengan Kunjungan K4 ibu hamil.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Nurlaelah, dkk (2015) tentang faktor faktor yangbehubungan dengan

kunjungan antenatal Caredi Puskesmas Dungkait Kabupaten Mamuju, dilihat

hasil analisis dari hubungan dukungan suami dengan kunjungan antenatal

care ditemukan bahwa ibu yang mendapat dukungan baik dari suaminya

sebanyak 33 orang responden (75%) dengan kunjungan pemeriksaan

kehamilan secara lengkap, lalu dibandingkan dengan ibu yang kurang

mendapatkan dukungan dari suaminya sebanyak 6 orang responden (31,6%)

kunjungan pemeriksaan kehamilan secara lengkap. Hasil analisis uji statistik

menunjukkan nilai p = 0,003 < 0,05 artinya terdapat hubungan yang

bermakna antara pengetahuan terhadap kunjungan antenatal care. 38

Dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril

maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam melaksanakan kegiatan.


60

Dukungan suami mempunyai peran yang sangat menentukan keberhasilan

antenatal care karena kondisi fisik maupun psikis ibu hamil akan turut

menentukan kelengkapan antenatal care dengan jalan memberikan dukungan

secara emosional dan bantuan-bantuan praktis lainnya.39

Menurut asumsi peneliti, bentuk dukungan sederhana yang dapat

ditemukan dalam penelitian ini diantaranya yaitu dengan meluangkan waktu

untuk menemani ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sehingga ibu

senang karena telah diberikan perhatian selama kehamilan, lalu membantu

ibu dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sehingga ibu tidak

kelelahan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dan mau untuk

melakukan pemeriksaan kehamilannya, serta mencarikan informasi informasi

penting tentang proses kehamilan, persalinan dan menyusui nantinya.

Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara dukungan suami dengan Kunjungan K4. Karena

dukungan suami mempengaruhi ibu dalam berperilaku untuk melakukan

kunjungan pemeriksaan kehamilan. Suami yang memberikan dukungan

dengan baik akan berdampak pada kunjungan pemeriksaan kehamilan ibu.

Apabila suami memberikan dukungan berbentuk moril ataupun materil

kepada ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal dapat

membantu dalam menjaga kehamilan ibu.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 39 orang responden

yaitu ibu yang melahirkan di Puskesmas Lubuk Buaya pada Tanggal 1

Desember 2018 – 20 Februari 2019 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. 23,1% responden tidak melakukan Kunjungan K4 ibu hamil.

2. 12,8% responden yang memiliki pengetahuan yang kurang baik terhadap

Kunjungan K4 ibu hamil.

3. 56,4% responden yang memiliki sikap negatif terhadap Kunjungan K4 ibu

hamil.

4. 33,3% responden yang kurang mendapatkan dukungan dari suaminya

dengan baik terhadap Kunjungan K4 ibu hamil.

5. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan Kunjungan K4 ibu hamil di

Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.

6. Tidak terdapat hubungan antara sikap dengan Kunjungan K4 ibu hamil di

Puskesmas Lubuk buaya Tahun 2019.

7. Ada hubungan antara dukungan suami dengan Kunjungan K4 ibu hamil di

Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2019.

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Lubuk Buaya

Harapan peneliti kepada tenaga kesehatan khususnya bagi bidan yang

bertugas di ruang KIA dan promosi kesehatan di Puskesmas Lubuk Buaya

61
62

dengan memberikan penyuluhan rutin kepada ibu hamil untuk lebih

meningkatkan motivasi ibu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan

kehamilan secara teratur dan minimal sesuai dengan standar. Melakukan

kunjungan rumah dengan melibatkan kader-kader kesehatan yang ada di

wilayah kerjanya dan meningkatkan informasi serta peran dukungan suami

bagi ibu hamil untuk tetap melakukan pemeriksaan kehamilan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Harapan peneliti agar skripsi ini dapat menjadi tambahan kepustakaan di

Prodi DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang atau sebagai bahan

perbandingan bagi mahasiswa dalam menyusun skripsi.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu pengetahuan

dan pembanding dalam mengembangkan penelitian yang lebih lanjut tentang

faktor-faktor yang berhubungan dengan Kunjungan K4 ibu hamil.


63

DAFTAR PUSTAKA

1. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Profil Dinas Kesehatan


Sumatera Barat Tahun 2017. 2017:67.

2. Padila. Keperawatan Maternitas Sesuai Dengan: Standar Kompetensi


(PLO) Dan Kompetensi Dasar (CLO). Yogyakarta: Nuha Medika; 2014.

3. Fitrayeni, Suryati, Faranti RM. Penyebab Rendahnya Kelengkapan


Kunjungan Antenatal Care Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pegambiran. 2015:101-107.

4. Kementerian Kesehatan RI. Pusat Data dan Informasi Kementerian


Kesehatan RI. 2014.

5. Departemen Kesehatan Indonesia. Rencana Strategis Nasional Making


Pregnancy Safer (MPS) Di Indonesia 2001-2010. Jakarta: Departemen
Kesheatan; 2003.

6. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2017. 2017

7. Maternity D, Putri RD, Yantina Y. Asuhan Kebidanan


Kehamilan.Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher; 2014.

8. Departemen Kesehatan Indonesia. Pedoman Pelayanan Antenatal.


Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2007.

9. Kementerian Kesehatan RI. Perubahan Standar Pelayanan Minimal


(SPM) Bidang Kesehatan.
[http://www.depkes.go.id/article/view/17022700005/inilah-perubahan-
standar-pelayanan-minimal-spm-bidang-kesehatan-.html]. Accessed
October 30, 2018.

10. Wagiyo, Putrono. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal Dan Bayi


Baru Lahir Fisiologis Dan Patologis. (Wibowo S, ed.). Yogyakarta:
Penertbit Andi; 2016.

11. Indonesian Ministry of Health. Indonesian Health Statistics2014. Vol 51.;


2015.

12. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun


2016.; 2016.

13. Padang PKK. Profil Kesehatan Kota Padang. 2018.

14. Puskesmas Lubuk Buaya. Laporan Bulanan PWS KIA. Padang; 2018.
64

15. Kurniawati YS. Yuwana Sri Kurniawati, Faktor-faktor yang


Mempengaruhi cakupan Program PemeriksaanKehamilan. 2013:286-
293.

16. Prawirohardjo S.Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohadjo. Jakarta: PT


Bina Pustaka; 2010.

17. Padila. Asuhan Keperawatan Maternitas II. Yogyakarta: Nuha Medika;


2015.

18. Rahayu AP. Panduan Praktikum Keperwatan Maternitas. Yogyakarta:


Deepublish; 2016.

19. Kementerian Kesehatan RI. Permenkes RI.No. 97 Tahun 2014. 2014.

20. Nurrahmaton. Determinan Kualitas Pelayanan ANC (Antenatal Care)


oleh Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kecamatan
Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. 2015.

21. Rukiyah AY, Yulianti L, Maemunah, Susilowati L. Asuhan Kebidanan


Kehamilan. Jakarta: CV. Trans Info Media; 2013.

22. Azura N. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan


Antenatal Care di wilayah kerja puskesmas Seberang Padang. 2016.

23. Notoadmodjo S. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta; 2012.

24. Budiman, Riyanto A. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap


Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta Selatan: Salemba Medika; 2013.

25. Donsu J. Psikologi Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2017.

26. Wawan, Dewi. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan Sikap Dalam


Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011.

27. Djaali, Muldjono P. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:


Grasindo; 2008.

28. Harnilawati. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi


Selatan: Pustaka As Salam; 2013.

29. Saifuddin A. Sikap Manusia “Teori Dan Pengukurannya.” Yogyakarta:


Pustaka Pelajar; 2015.
65

30. Yulistiana Evayanti. Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami


Pada Ibu Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care
(Anc) Di Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2014. J
KEBIDANAN Vol 1, No 2, Juli 2015 81-90. 2015;1(2):81-90.

31. Syahda S. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan


Antenatal Care (ANC) Di Desa Muara Mahat Wilayah Kerja
Puskesmas Tapung I Tahun 2014. Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai
Riau. 2014:14-27.

32. Permatasari D. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Ibu


Hamil dalam Melakukan Kunjungan K4 di Desa Kalimo’ok
Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. J Kesehat. 2016.

33. Tarigan DFP. Faktor Kelengkapan Kunjungan Antenatal Care Di


Puskesmas Sei Kepayang Kabupaten Asahan Tahun 2017. Mahakam
Midwifery J. 2018;2(2):105-121.

34. Gunarsa S. Psikologi Praktis. Jakarta: Gunung Mulia; 2004.

35. Sari, Gita. Fitrianan, Shentya. Anggraini D. Faktor Pendidikan,


Pengetahuan, Paritas, Dukungan Keluarga dan penghasilan Keluarga
yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal. J Ilmu
dan Teknol Kesehat. 2015;2 Nomor 2:77-82.

36. Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta; 2005.

37. Wulandatika D. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan


Ibu Dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care Di Wilayah Kerja
Puskesmas Gambut Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan Tahun
2013. J Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. 2017;8(2):8.

38. U S, M I, Nurlaelah. Faktor yang berhubungan dengan kunjungan


antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Dungkait Kabupaten
Mamuju. http://repository.unhas.ac.id/handle/12345 6789/11503.
Published 2014. Accessed April 10, 2019.

39. Vanti LF. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan K4


Pada Ibu Nifas Di Kelurahan Lubuk Buaya Wilayah Kerja Puskesmas
Lubuk Buaya Padang. 2017.

40. Murhan. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Ibu


Hamil Pada Pemeriksaan Antenatal Care (K4) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. 2014.
Analisis Univariat

Frequencies

Statistics
K4
N Valid 39
Missing 0

K4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak 9 23.1 23.1 23.1
Ya 30 76.9 76.9 100.0
Total 39 100.0 100.0

Frequencies

Statistics
Kat_Penget
N Valid 39
Missing 0

Kat_Penget
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang Baik 5 12.8 12.8 12.8
Baik 34 87.2 87.2 100.0
Total 39 100.0 100.0
Frequencies

Statistics
Kat_Sikap
N Valid 39
Missing 0

Kat_Sikap
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Negatif 22 56.4 56.4 56.4
Positif 17 43.6 43.6 100.0
Total 39 100.0 100.0

Statistics
Skor_T
N Valid 39
Missing 0
Mean 50.0000

Frequencies

Statistics
Kat_Duk
N Valid 39
Missing 0

Kat_Duk
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang Baik 13 33.3 33.3 33.3
Baik 26 66.7 66.7 100.0
Total 39 100.0 100.0
Analisis Bivariat

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kat_Penget * K4 39 100.0% 0 .0% 39 100.0%

Kat_Penget * K4 Crosstabulation

K4

Tidak Ya Total

Kat_Penget Kurang Baik Count 4 1 5

% within Kat_Penget 80.0% 20.0% 100.0%

Baik Count 5 29 34

% within Kat_Penget 14.7% 85.3% 100.0%

Total Count 9 30 39

% within Kat_Penget 23.1% 76.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 10.469 1 .001
b
Continuity Correction 7.114 1 .008

Likelihood Ratio 8.737 1 .003

Fisher's Exact Test .007 .007

Linear-by-Linear Association 10.200 1 .001


b
N of Valid Cases 39

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,15.

b. Computed only for a 2x2 table


Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kat_Sikap * K4 39 100.0% 0 .0% 39 100.0%

Kat_Sikap * K4 Crosstabulation

K4

Tidak Ya Total

Kat_Sikap Negatif Count 8 14 22

% within Kat_Sikap 36.4% 63.6% 100.0%

Positif Count 1 16 17

% within Kat_Sikap 5.9% 94.1% 100.0%

Total Count 9 30 39

% within Kat_Sikap 23.1% 76.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 5.019 1 .025
b
Continuity Correction 3.449 1 .063

Likelihood Ratio 5.688 1 .017

Fisher's Exact Test .052 .028

Linear-by-Linear Association 4.891 1 .027


b
N of Valid Cases 39

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,92.

b. Computed only for a 2x2 table


Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kat_Duk * K4 39 100.0% 0 .0% 39 100.0%

Kat_Duk * K4 Crosstabulation

K4

Tidak Ya Total

Kat_Duk Kurang Baik Count 6 7 13

% within Kat_Duk 46.2% 53.8% 100.0%

Baik Count 3 23 26

% within Kat_Duk 11.5% 88.5% 100.0%

Total Count 9 30 39

% within Kat_Duk 23.1% 76.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 5.850 1 .016
b
Continuity Correction 4.062 1 .044

Likelihood Ratio 5.594 1 .018

Fisher's Exact Test .039 .024

Linear-by-Linear Association 5.700 1 .017


b
N of Valid Cases 39

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,00.

b. Computed only for a 2x2 table


Lampiran B

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian
Di
Tempat

Dengan Hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Studi D-IV Kebidanan Politeknik


Kesehatan Kemenkes Padang, untuk memenuhi persyaratan tugas akhir dalam
menyelesaikan pendidikan Diploma IV Kebidanan, saya akan melakukan
penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan
K4 Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2018” saudara dimohon
kesediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan saudara
bersifat sukarela dan saudara boleh memutuskan atau menolak untuk tidak
mengikuti penelitian ini tanpa ada akibat apapun.

Setelah saya memberikan penjelasan tentang penelitian, saya sangat


mengharapkan partisipasi saudara dan selanjutnya saya mohon saudara bersedia
untuk menanda tangani lembar persetujuan (informed consent) menjadi
responden. Atas perhatian dan kesediaan saudara untuk berpartisipasi, saya
ucapkan terima kasih.

Padang, November 2018


Peneliti

Fonny Kurnia Putri


Lampiran C

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

(Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan saya bersedia


menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh Fonny Kurnia
Putri. Penelitian ini yang berjudul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2018”

Setelah saya mendapatkan penjelasan dari peneliti, saya memahami


tentang prosedur, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan. Saya
menyadari bahwa penelitian yang akan dilakukan tidak akan menimbulkan
dampak negatif bagi saya. Saya juga menyadari bahwa keikutsertaan saya dalam
penelitian dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu kebidanan.

Berdasarkan pertimbangan di atas dan tanpa paksaan dari pihak manapun,


saya bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian tersebut.
Demikianlah pernyataan persetujuan yang telah saya tanda tangani untuk dapat
digunakan seperlunya.

Padang, November 2018

Responden

( )
Lampiran D

KISI-KISI KUESIONER

No Variabel Uraian Jumlah Nomor Soal


Soal
1. Variabel
Independen
a. Pengetahuan 1. Pengertian Antenatal 1 1
Care
2. Tujuan Antenatal 2 2,3
Care
3. Kunjungan Pertama 2 3,4
(K1) Antenatal Care
4. Kunjungan Keempat 2 6,7
(K4) Antenatal Care
5. Standar Minimal 2 8,9
Kunjungan Antenatal
Care
6. Jadwal Kunjungan 1 10
Antenatal Care
7. Standar Pelayanan 9 11,12,13,14,15
Antenatal Care 16,17,18,19
8. Tempat Pelayanan 1 20
Antenatal Care
Jumlah 20
b. Sikap Ibu Sikap Positif 8 1,2,3,4,5,11,13,14
Sikap Negatif 8 6,7,8,9,10,12,15,16
Jumlah 16
c. Dukungan Dukungan Informatif 7 1,2,3,6,7,10,11
Suami Dukungan Emosional 2 8,15
Dukungan Penghargaan 3 9,13,14
Dukungan Instrumental 4 4,5,12,16
Jumlah 16
2. Variabel
Dependen
Kunjungan K1 Kunjungan K1 dan K4 1 1
dan K4 pada ibu yang
mempunyai bayi
Jumlah 1
Lampiran E

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN


K4 IBU HAMIL DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA
TAHUN 2018

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah pertanyaan dengan seksama.


2. Isilah semua item pertanyaan.
3. Mohon diperiksa kembali setiap jawaban yang telah anda buat.
4. Setelah pengisian kuesioner harap dikembalikan kepada peneliti.
5. Terima kasih dan selamat mengisi kuesioner.

Identitas Responden

1. No Responden : (diisi oleh peneliti)


2. Nama :
3. Alamat :
4. Umur Ibu :
5. Umur Anak :
6. Tanggal Penelitian :

A. Kunjungan K4

1. Apakah ibu melakukan kunjungan K4 sesuai dengan standar?


a. Ya
b. Tidak
B. Pengetahuan

1. Apa yang dimaksud dengan Antenatal Care atau pemeriksaan kehamilan?


a. Pemeriksaanibu hamil kepada petugas kesehatan secara berkala untuk
mengetahui kesehatan umum ibu dan janin.
b. Pemeriksaan ibu hamil kepada ibu hamil setiap minggu untuk menjaga
kesehatan ibu saja.
c. Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil pada saat ada keluhan
saja.
2. Apa tujuan melakukan pemeriksaan kehamilan?
a. Untuk mendapatkan susu ibu hamil secara gratis.
b. Untuk mengisi waktu luang.
c. Untuk mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan
selamat dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas.
3. Apa manfaat pemeriksaan kehamilan?
a. Agar tidak sulit waktu melahirkan.
b. Agar ibu dan anak yang dilahirkan sehat.
c. Tidak ada manfaat.
4. Apa itu kunjungan K1?
a. Kunjungan atau kontak pertama kali ibu hamil dengan petugas
kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dilakukan pada
kehamilan anak pertama.
b. Kunjungan atau kontak pertama kali ibu hamil dengan petugas
kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dilakukan pada
Trimester I.
c. Kunjungan ibu hamil kepada petugas kesehatan dengan membawa
anak pertama.
5. Pemeriksaan yang dilakukan pada saat kunjungan pertama, kecuali...
a. Ukur tinggi badan dan berat badan
b. Ukur tekanan darah
c. Menghitung denyut jantung janin
6. Apa arti kunjungan K4?
a. Kunjungan ke empat atau lebih yang dilakukan dengan petugas
kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan
kesehatan pada Trimester III.
b. Kunjungan pada kehamilan anak ke empat.
c. Kunjugan ibu hamil ke petugas kesehatan pada bulan ke empat
kehamilan.
7. Anamnesa yang dilakukan pada ibu hamil meliputi, kecuali:
a. Identitas ibu hamil
b. Riwayat kontrasepsi/KB
c. Pemeriksaan Laboratorium
8. Berapa kali sebaiknya kunjungan pemeriksaan ibu hamil dilakukan selama
kehamilan?
a. Minimal 2 kali
b. Minimal 4 kali
c. Minimal 1 kali
9. Bagaimana standar kunjungan pemeriksaan kehamilan yang telah
ditetapkan?
a. 1 kali pada TM I, 1 kali pada TM II dan 2 kali pada TM III
b. 1 kali pada TM I, 1 kali pada TM II dan 1 kali pada TM III
c. Datang ke petugas kesehatan jika punya keluhan saja.
10. Kapankah sebaiknya pemeriksaan pertama kali dilakukan pada ibu hamil?
a. Sedini mungkin sejak terlambat haid 1 bulan
b. Usia kehamilan 6 bulan
c. Pada saat akan melahirkan
11. Bila terjadi penurunan berat badan selama hamil, apakah ibu sehat?
a. Sehat
b. Tidak sehat
c. Biasa saja
12. Berapakah tinggi badan ibu hamil yang tidak berisiko untuk panggul
sempit?
a. < 145 cm
b. > 145 cm
c. Sesuai dengan berat badan ibu
13. Berapakah tekanan darah normal pada ibu hamil?
a. 110/80 – 120/80 mmHg
b. 90/60 mmHg
c. > 140/100 mmHg
14. Berapakah banyak tablet Fe (tablet tambah darah) yang diberikan pada ibu
hamil selama kehamilan?
a. 70 tablet
b. 90 tablet
c. 100 tablet
15. Berapa kali kah minimal ibu mendapatkan imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
selama kehamilan?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
16. Apakah manfaat imunisasi TT pada ibu hamil?
a. Untuk mencegah penyakit difteri
b. Untuk mencegah penyakit malaria
c. Untuk mencegah penyakit tetanus
17. Apa tujuan dari perawatan payudara selama kehamilan?
a. Merangsang kelenjar Air Susu Ibu (ASI) sehingga produksi ASI
banyak dan lancar
b. Memperindah payudara selama kehamilan
c. Memperbesar payudara selama kehamilan
18. Kapan perawatan payudara sebaiknya dilakukan?
a. Setelah umur kehamilan 8 bulan
b. Sejak terjadi kehamilan
c. Setelah kelahiran
19. Jika ibu tidak melakukan perawatan payudara maka
a. Produksi Asi banyak
b. Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap
c. Tidak ada benjolan pada payudara
20. Dimana saja tempat pemeriksaan kehamilan yang sebaiknya dilakukan,
kecuali?
a. Rumah dukun
b. Puskesmas
c. Rumah bidan

C. SIKAP

Jawablah pernyataan pada jawaban yang anda anggap benar dengan cara
memberi tanda check list ()
Keterangan pengisian :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Ibu hamil sebaiknya memeriksakan
kehamilannya walaupun tidak ada keluhan
2. Ibu hamil sebaiknya memeriksakan
kehamilan minimal 4 kali pada masa
kehamilan
3. Ibu hamil sebaiknya memeriksakan
kehamilan kepada petugas kesehatan (Bidan,
dokter dan perawat)
4. Pemeriksaan kehamilan banyak
manfaatnyauntuk kesehatan ibu dan janin,
karena itu sebaiknya ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan
5. Ibu hamil sebaiknya perlu mengetahui tanda
tanda bahaya kehamilan
6. Ibu hanya akan memeriksakan kehamilan
jika ibu merasakan adanya tanda bahaya
pada kehamilan
7. Penyakit yang timbul pada waktu hamil akan
sembuh sendiri tanpa pengobatan
8. Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan saat
akan melahirkan saja
9. Ibu tidak perlu memeriksakan Hb (darah)
saat hamil
10. Ibu tidak perlu menimbang berat badan pada
saat pemeriksaan kehamilan
11. Ibu perlu mendapatkan imunisasi TT pada
saat pemeriksaan kehamilan
12. Ibu tidak mau pergi melakukan pemeriksaan
karena biayanya mahal
13. Ibu sebaiknya perlu melakukan perawatan
payudara sedini mungkin karena hal
tersebut berguna untukkebutuhan ASI yang
akan diberikan kepada bayi
14. Ibu sebaiknya melakukan kunjungan pertama
ke petugas kesehatan sebaiknya pada segera
setelah diketahui terlambat haid
15. Ibu sebaiknya melakukan pemeriksaan
kehamilan ke dukun
16. Ibu tidak perlu mendapatkan arahan dari
petugas kesehatan karena kehamilan adalah
hal yang normal
D. DUKUNGAN SUAMI

Jawablah pernyataan pada jawaban yang anda anggap benar dengan cara
memberi tanda check list ()

No PERNYATAAN YA TIDAK
1. Suami mengetahui pentingnya untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan
2. Suami mengizinkan ibu untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan
3. Suami menganjurkan ibu untuk melakukan
kunjungan pemeriksaan kehamilan
4 Suami mau meluangkan waktu untuk mengantarkan
ibu ke pelayanan kesehatan melakukan pemeriksaan
kehamilan
5. Suami mau meluangkan waktu untuk menemani ibu
pergi ke pelayanan kesehatan melakukan
pemeriksaan kehamilan
6. Suami ikut bertanya kepada petugas kesehatan
tentang pemeriksaan kehamilan
7. Suami menanyakan hasil pemeriksaan kehamilan ibu
kepada petugas kesehatan
8. Suami memberikan dukungan positif dengan
menyemangati ibu untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan
9. Suami mau memberikan uang biaya pemeriksaan
kehamilan
10. Suami membantu mencari informasi dari luar (seperti
buku, majalah, dll) tentang kehamilan ibu dan
pemeriksaan kehamilan
11. Suami memberikan informasi dari luar tersebut
kepada ibu
12. Suami memberikan perhatian kepada ibu setelah
pemeriksaan kehamilan
13. Suami membantu ibu melakukan pekerjaan rumah
tangga (memasak, mencuci pakaian) jika ibu sedang
lelah
14. Suami mengingatkan ibu untuk meminum tablet
penambah darah dan vitamin yang diberikan petugas
kesehatan
15. Suami membantu mencari solusi jika ibu merasakan
tidak nyaman pada kehamilannya
16. Suami mengajak ibu jalan-jalan untuk refreshing
ketika ibu merasa suntuk
Lampiran F
Lampiran G
LAMPIRAN H
LAMPIRAN I
LAMPIRAN J

Anda mungkin juga menyukai