VISI :
Menjadikan Akademi Kebidanan terpecaya untuk menghasilkan lulusan bidan
yang profesional, berkarakter, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
MISI :
1. Meyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi secara berkelanjutan dan
berorientasi pada peningkatan kompetensi dosen mahasiswa.
2. Menerapkan etos kerja yang tinggi, etika profesi dan etika pergaulan
dalam lingkungan akademik.
3. Melengkapi sarana dan prasarana institusi serta mengembangkan kerja
sama lintas sektoral.
4. Membudayakan dan menanamkan nilai moral sebagai asas kepribadian
yang berkarakter.
5. Mendayagunakan lulusan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
secara produktif dalam memberikan pelayanan kesehatan.
ABSTRACT
Background: In general, the measure used to assess whether the poor state of obstetric care
(maternity care) within a State or region is maternal mortality (maternal mortality) (Winkjosastro,
2011). Maternal mortality and morbidity in pregnant women and childbirth is a huge problem in
developing countries, the ability of the health service of a country is determined by comparison of
the level of maternal mortality and infant mortality rate (Saifuddin, 2012) Maternal mortality is the
death of a pregnant woman or for 40 days after the end pregnancy from any cause regardless of her
pregnancy and the action taken to end a pregnancy. Infant mortality is the death of the newborn
whose age 24 hours or 24 hours after birth.
Methods: This case study can provide midwifery care in accordance with the theory and the needs
of mothers on maternity care of pregnant women, childbirth, postpartum, newborn and FP (Family
Planning). The method in this study is a comprehensive Midwifery Care is where I obtain primary
data and secondary data. The primary data consist of interviews and assessment. Secondary data
consists of literature, studies have documentation and discussion.
Case Overview: Through case studies can comprehensively assessing the problem analysis,
diagnosis / potential problems, establish needs immediate action, do action planning, conduct and
evaluation of the implementation measures of action that is given at Ny.M of pregnancy,
maternity, new baby birth, postpartum, and family planning (FP). Evaluation of the action in
pregnancy patients do not have a problem. In childbirth, patients experiencing pregnancy
serotinus. In newborns (BBL) is not abnormal pathological. In puerperal no problem. In family
planning no problems whatsoever.
Conclusion: It is necessary to the development of care plans ssesuai with complaints and needs of
the patient in the process of pregnancy, childbirth, postpartum, newborn, and family planning,
according to midwifery care management.
Reading List: 30
Keywords: Pregnant women, maternity, newborn, postpartum, and family planning (KB)
OLEH :
INTAN RAFYAH SALSABILA
NIM : 12.11.078.15401.0058
Anak ke
Status
: Belum menikah
Agama
: Islam
Alamat
Riwayat Pendidikan
10
HALAMAN PERSEMBAHAN
dengarkanlah suara hatimu karena disanalah kamu akan
mendapatkan ketenangan jiwa
Alhamdulillah...
Terimakasih Ya Allah,
Terimakasih atas pembelajaran yang telah Engkau
berikan pada hamba-Mu ini, dan ampunilah hamba-Mu yang kadang harus
memilih jalan yang salah untuk menemukan suatu kebenaran
sabar dan ikhlas
Dua ata yang ku sadari maknanya
Gampang mengucapkan tapi susah untuk diamalkan...
11
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat, rahmat dan karunia-Nya saya mampu menyelesaikan dengan baik
Tugas Akhir Study Kasus Komprehensif yang berjudul Asuhan Kebidanan
Komprehensif pada Ny. M Di BPM Asminiwati Balikpapan tanggal 09 Maret
27 Juni 2015
Adapun maksud dan tujuan penulisan Tugas Akhir Study Kasus
Komprehensif adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program
study DIII Kebidanan. Dalam tugas ini berisi pemaparan hasil dari pengambilan
data dan penelitian dalam Study Kasus Komprehensif berupa Asuhan Kebidanan
Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus, bayi dan anak, serta KB di BPM
Asminiwati.
Dengaan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak H. Handoyo selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan Borneo
Medistra Balikpapan
2. Bapak Ir. Heri Wahyono, Bsc selaku BPH Yayasan Akademi
Kebidanan Borneo Medistra Balikpapan
3. Ibu Ayu Pratiwi S.ST, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan
Borneo Medistra Balikpapan
4. Ibu Tri Vera Amaliana, S.ST, selaku dosen Pembimbing I yang telah
memberi arahan dan bimbingan dalam penyusunan Tugas Akhir Study
Kasus Komprehensif ini.
12
13
14
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
ABSTRAK iii
HALAMAN SAMPUL SPESIFIKASI... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIM BING ................................................. v
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS ...................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI
......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL
............................................................................... xiv
PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang
B. Tujuan
................................................................. 1
............................................................................... 6
C. Manfaat
............................................................ 7
TINJAUAN PUSTAKA
............................................................ 11
................................................... 11
................................................... 64
15
BAB 3
......................................... 98
.......................................................... 113
E. Konsep Dasar KB
............................................................ 145
TINJAUAN KASUS
............................................................ 219
................................ 219
................................ 248
......................................... 312
PEMBAHASAN
......................... 292
.............................. 335
............................................................ 349
............. 349
............. 361
...................... 384
........ 395
............................................................ 400
B. Saran
............................................................ 412
DAFTAR PUSTAKA
............................................................ 414
LAMPIRAN . 417
16
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri 47
Tabel 2.2 Imunisasi TT 48
Tabel 2.3 Perbandingan Tipe panggul 75
Tabel 2.4. Perkembangan Sistem Pulmoner 99
Tabel 2.5 APGAR score . 111
Tabel 2.6 TFU Post partum. 118
17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Serviks Uteri
Gambar 2.2 Striae Gravidarum
Gambar 2.3 Penimbangan BB Ibu Hamil
Gambar 2.4 Perubahan Payudara pada Wanita Hamil
Gambar 2.5 Mual dan muntah wanita hamil
Gambar 2.6 Perubahan hiperpigmentasi areola wanita hamil
Gambar 2.7 Pemeriksaan Ibu hamil TM I
Gambar 2.8 Pemeriksaan Ibu Hamil
Gambar 2.9 Tablet Fe
Gambar 2.10 Suntik TT Ibu Hamil
Gambar 2.11 Perawatan Payudara
Gambar 2.12 Senam Ibu Hamil
Gambar 2.13 Temu Wicara Ibu Hamil
Gambar 2.14 Persalinan
Gambar 2.15 Proses Persalinan
Gambar 2.16 Macam macam bentuk panggul
Gambar 2.17 Pemeriksaan tekanan darah ibu bersalin
Gambar 2.18 SAR dan SBR
Gambar 2.19 Rawat Gabung
Gambar 2.20 Bayi baru lahir (BBL)
Gambar 2.21 Pemeriksaan bari baru lahir normal
Gambar 2.22 Penyesuaian untuk menjadi seorang ibu
Gambar 2.23 Atonia Uteri
18
19
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Surat Izin
Lampiran 3.
Ganchart Kunjungan
Lampiran 4.
Jadwal Kegiatan
Lampiran 5.
Informed Concent
Lampiran 6.
Lembar Konsultasi
20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga yang sehat dan sejahtera dengan kualitas hidup yang baik,
terutama dari segi ibu dan anak. Telah hampir satu abad kita berupaya agar
dapat memberikan pelayanan pada saat ibu hamil, ibu melahirkan dengan
baik dan mendapatkan anak yang sehat. Oleh sebab itu kita dihadapkan
untuk memberikan konstribusi dalam bidang kesehatan terutama pada
bidang
Obstetri
dan
Ginekologi
bertujuan
untuk
meningkatkan
21
dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup jika
dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51
negara
persemakmuran.
Sebanyak
20-30
persen
dari
kehamilan
22
23
24
di Provinsi Kaltim dan Kaltara sebanyak 68.442 per tahun. Tingginya angka
kehamilan itu menjadi perhatian serius BKKBN terutama bagi Pasangan
Usia Subur (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, 2015).
Angka kematian ibu dan bayi masih tinggi, sebenarnya kematian
tersebut masih dapat dihindari. Penyebab kematian ibu masih tetap
merupakan trias klasik (perdarahan, infeksi, dan gestosis), sedangkan
penyebab kematian perinatal adalah asfiksia, infeksi, dan trauma persalinan.
Kematian dan kesakitan ibu dan perinatal juga berkaitan dengan pertolongan
persalinan oleh dukun sebanyak 80% dan berbagai faktor sosial budaya dan
faktor pelayanan medis. Pengawasan antenatal dan postnatal sangat penting
dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun
perinatal (Manuaba, 2010).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Balikpapan tahun 2014 menurut
Depkes Kota Balikpapan terdapat 122 ibu dalam 100.000 ribu kelahiran
hidup. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) terdapat 11 per 1.000
kelahiran hidup. Jumlah sasaran ibu hamil 12.467 jiwa, jumlah persalinan
11.489 jiwa, distribusi persalinan oleh tenaga kesehatan 11.458 jiwa,
sedangkan presentase cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif
73,54% pada tahun 2014 (Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, 2014).
Pengawasan kehamilan memberikan manfaat dengan ditemukannya
berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini. Keuntungan
antental care sangat besar karena dapat mengetahui berbagai resiko dan
komplikasi hamil, sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan
25
Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada
Ny. M 27 tahun G4P2A1 sesuai dengan menggunakan pendekatan
manajemen Varney dan SOAP.
2.
Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data, pembuatan diagnosa/masalah
potensial kebidanan, menetapkan kebutuhan tindakan segera,
perencanaan asuhan, penerapan implementasi asuhan, evaluasi dan
pendokumentasian
pada
saat
kehamilan
dengan
manajemen
26
pada
saat
persalinan
dengan
manajemen
27
D. Manfaat Penelitian
1.
Bagi Pendidikan
Memberikan pendidikan dan pengalaman bagi mahasiswanya dalam
melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, hingga
pelayanan kontrasepsi sehingga dapat menumbuhkan dan mencipatakan
bidan terampil, profesional dan mandiri.
2.
Bagi Lahan
Memberikan pengalaman bagi tenaga kesehatan/bidan untuk dapat
mengimplementasikan asuhan kebidanan yang telah dipelajari kepada
ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir serta pelayanan KB, sehingga
dapat menambah wawasan penulis.
3.
4.
Bagi Penulis
Dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan
kehamilan,pertolongan persalinan aman, perawatan bayi baru lahir,
pelayanan keluarga berencana dan pendidikan kesehatan bagi
masyarakat luas.
28
E. Ruang Lingkup
1.
Sasaran
Memberikan asuhan secara komprehensif pada Ny.M mulai dari
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, hingga pelaksanaan
pelayanan kontrasepsi pada periode Maret Juni.
2.
Tempat
BPM Asminiwati Balikpapan Jl. Margomulyo dan di Rumah
Ny.M di JL.Margomulyo RT.24 Balikpapan.
3.
Waktu
Waktu yang diberikan untuk Asuhan komprehensif pada Ny.M
adalah pada bulan Maret hingga bulan Mei, yaitu tepatnya Asuhan
pertama (ANC 1) dilakukan pada tanggal 09 Maret 2015 sampai pada
asuhan yang terahir keluarga berencana (KB) yang dilakukan pada
tanggal 28 Juni 2015.
4.
satu
metode
yang
digunakan
penulis
untuk
29
mulai
dari
kepala
hingga
kaki
dengan
tehnik
30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori Klinis
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur.
Dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum)
betul betul penuh perjuangan. Dari sekitar 20 40 juta sperma yang
dikeluarkan, hanya sedikit yang survive dan berhasil mencapai tempat
sel telur. Dari jumlah yang sudah seditik itu, Cuma 1 sperma saja yang
bisa membuahi sel telur. (Mirza, 2008)
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9
bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3
trimester, dimana trimester satu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga 13 minggu, minggu ke-28 hingga ke-40. (Saifuddin, 2009)
Definisi dari masa kehamilan dimulainya dari konsepsi sampai
ahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Saifuddin, 2009)
31
32
33
ini
pada
vaskularisasi
dasarnya
dan
disebabkan
dilatasi
adanya
pembuluh
darah,
34
35
36
37
ditentukan
sebulan
setelah
konsepsi,
38
lutum
gravidatum,
korpus
luteum
graviditatis
16
minggu,
plasenta
mulai
terbentuk
dan
kehamilan
peningkatan
vaskularisasi
dan
dengan
meningkatnya
ketebalan
mukosa,
39
40
41
3) System Kardiovaskular
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh
adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan
pembuluh pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan
alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan.
Volume plasenta maternal mulai meningkat pada saat 10 minggu
kehamilan dan terus menerus meningkat sampai 30 34 minggu,
sampai ia mencapai titik maksimum. Hipertropi (pembesaran) atau
dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan
volume darah dan curah jantung. (Yuni, 2009)
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi
proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi
sedkit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Tekanan
darah akan turun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat
terjadi penurunan dalam perifee vaskuler resisetance yang
disebabkan oleh pengaruh peregangan otot halus oleh progesterone.
Tekanan sistolik akan turun sekitar 5 10 mmHg dan diastolic pada
10 -15 mmHg. (Yuni, 2009)
Pada trimester III aliran darah meningkat dengan cepat
seiring pembesaran uterus. Walaupun aliran darah uterus meningkat
dua puluh kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih cepat.
Akibatnya lebih banyak oksigen diambil dari darah uterus selama
masa kehamilan lanjut. Pada kehamilan cukup bulan normal,
42
dengan
memebesarnya
ukuran
uterus
43
44
45
kehamilan
terutama
akibat
produksi
estrogen
dan
46
a) Estrogen
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan
akhir kehamilan kadarnya kira kira 100 kali sebelum hamil.
b) Progesterone
Produksi estrogen bahkan lebih banyak disbanding estrogen.
Pada akhir kehamilan produksinya kira kira 250 mg / hari.
Progesterone akan menyebabkan tonus otot polos menurun dan
juga dieresis. Progesterone menyebabkan lemak disimpan dalam
jaringan sub kutan di abdomen, punggung dan paha atas. Lemak
berfungsi sebagai cadangan energy baik pada masa hamil
maupun menyusui.
c) Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
Hormone ini dapat terdeteksi beberapa hari setelah pembuahan
dan merupakan dasar tes kehamilan. Puncak sekresinya terjadi
kurang lebih 60 hari setelah konsepsi. Fungsi utamanya adalah
mempertahankan korpus luteum.
d) Human Placental Lactogen (HPL)
Hormone ini diproduksi terus naik pada saat atrem mencapai 2
gram / hari. Efeknya mirip dengan hormone pertumbuhan. Ia
juga bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita
hamil naik.
e) Pituitary Gonadotropin
47
akibat
hyperplasia
jaringan
glandular
dan
insulin
meningkat
sebagai
akibat
estrogen,
48
l) Parathormon
Hormone ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan. (Yuni,
2009)
7) System Kekebalan
Pada trimester I system pertahanan tubuh ibu selama
kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam kehamilan
tidak berubah. Immunoglobulin G atau IgG merupakan komponen
utama dari immunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini.
IgG merupakan satu satunya immunoglobulin yang dapat
menembus plasenta sehingga immunitas pasif akan diperoleh oleh
bayi. Kekebalan ini dapat melindungi bayi dari infeksi selanjutnya.
(Yuni, 2009)
Kehamilan dianggap berkaitan dengan penekanan berbagai
macam fungsi imunologi secara humoraldan seluler untuk
menyesuaikan diri dengan graft janin semialogenik asing.
Sebenarnya, titer antibody humoral melawan beberapa virus,
misalnya herves simpleks, campak, dan influenza A, menurun
selama kehamilan. Tetapi penurunan titer sebanding dengan efek
hemodilusi pada kehamilan. (Yeyeh Ai, 2009)
8) System Perkemihan
Pada bulan - bulan pertama kehamilan kandung kencing
tertekan sehingga sering timbul kencing. Keadaan ini hilang dengan
tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul.
49
mataernal
dan
plasenta
termasuk
ACTH,
ADH,
kearah
atas. Peningkatan
50
51
itu
dibawah
pengaruh
progesterone
dan
52
perkembangan
kelenjar
mammae
secara
53
pertama
sering
dianggap
sebagai
periode
54
55
56
57
dan
nidasi
menyebabkan
tidak
terjadi
58
59
e) Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari
penurunan kecepatan basal metabolisme (basal metabolisme rate
BMR) pada kehamilan yang akan meningkat seiring
pertambahan usia kehamilan yang akan meningkat sering
pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil
konsepsi. (Elisabeth, 2015)
f) Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan system duktus
pada
payudara,
perkembangan
sedangkan
system
progesterone
alveolar
menstimulasi
payudara.
Bersama
60
61
estrogen
pelebaran pembuluh
dan
progesterone
menyebabkan
wanita
yang
dapat
diketahui
oleh
pemeriksa
dengan
melakukan
62
peregangan
sel
sel
otot
uterus,
akibat
63
64
65
66
Usia Kehamilan
12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
Pertengahan pusat
28 minggu
32 minggu
36 minggu
40 minggu
Pertengahan px
67
5. Pemberian imunisasi TT
Untuk melindungi dari tetanus neonatorum. Efek samping
TT yaitu nyeri, kemerah merahan dan bengkak untuk 1 2 hari
pada tempat penyuntikkan. (Elisabeth, 2015)
Interval
% Perlindungan
Masa Perlindungan
TT 1
Pada kunjungan
ANC pertama
4 minggu setelah
TT 1
6 bulan setelah
TT 2
1 tahun setelah
TT 3
1 tahun setelah
TT 4
0%
Tidak ada
80 %
3 tahun
95 %
5 tahun
99 %
10 tahun
99 %
25 tahun / seumur
hidup
TT 2
TT 3
TT 4
TT 5
6. Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang
pertama kali, lalu diperiksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan
Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu
hamil. (Elisabeth, 2015)
68
69
membantu
ibu
dalam
persalinan
dan
70
71
Sarwono
Prawirohardjo
(2008)
faktor
penyebab
72
plasenta
sehingga
produksi
progesteron
73
74
75
hipertensi
menahun,
anak
berharga
76
h) Menentukan
rencana
pemeriksaan
penatalaksanaan
selanjutnya.
3. Pengkajian data
Sebelum melakukan anamnesa klien, bidan terlebih dahulu
melakukan hal hal berikut menyambut klien dengan seseorang
yang menemani klien, dan memperkenalkan diri kepada klien.
a) Menanyakan identitas
1) Nama istri / suami
2) Umur
Umur : < 20 tahun atau > 35 tahun. Beberapa faktor resiko
dalam kehamilan adalah usia yang terlalu muda dan terlalu
tua (Saifuddin, 2009)
3) Suku / bangsa
Mengidentifikasi wanita atau keluarga yang memiliki
budaya tertentu. (Elisabeth, 2015)
4) Agama
5) Pendidikan
6) Pekerjaan
7) Alamat rumah
8) No RM (Rekan medik)
b) Menanyakan keluhan utama klien (KU)
Keluhan utama adalah aasan kenapa klien datang ke tempat
bidan. Untuk mengidentifikasi kompikasi atau kelainan yang
77
78
usia
pertama
menikah,
lama
pernikahan,
79
6) Pola aktifitas
7) Pola seksual
Frekuensi dan keluhan
8) Pola kebiasaan hidup (merokok, minum minuman keras).
(Elisabeth, 2015)
g) Menanyakan riwayat KB
Jenis KB yang pernah digunakan, berapa lama, sejak kapan,
alasan berhenti, keluhan, dan rencana KB yang digunakan
pasca persalinan. (Elisabeth, 2015)
h) Menanyakan tempat untuk persalinan
i) Menanyakan petugas untuk persalinan
j) Menanyakan data psikologis
1) Respon ibu hamil terhadap kehamilan
2) Respon suami terhadap kehamilan
3) Dukungan keluarga terhadap kehamilan
4) Pengambilan keputusan
k) Menanyakan data spiritual
l) Menanyakan data social budaya
Tradisi dan kebiasaan saat kehamilan. (Elisabeth, 2015)
Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang
1. Pengertian
Setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan
antenatal pertama sampai memasuki persalinan (Kusmiyati, 2008)
80
2. Tujuan kunjungan
a. Mendeteksi komplikasi komplikasi
b. Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan
c. Pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pendekteksian
komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
(Elisabeth, 2015)
3. Mengevaluasi penemuan masalah
a. Meninjau data kunjungan pertama
b. Pemeriksaan pada kunjungan ulang
1) Gerakan janin
2) Masalah pada kehamilan dari perdarahan, nyeri kepala,
gangguan penglihatan, bengkak pada muka atau tangan,
gerakan janin yang berkurang, dan nyeri perut yang hebat
3) Keluhan pada kehamilan sperti mual dan muntah, sakit
punggung, sering miksi, kram kaki, dan lain lain.
4) Kekhawatiran seperti cemas dan rasa khawatir. (Elisabeth,
2015)
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum Ibu
2) Janin
a) DJJ normal 120 160 x/menit
b) Ukuran janin dengan menentukan TBJ janin
TBJ : (TFU - (11/12) x 155)
81
Leopold II
82
2. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
Persalinan dan kelahiran merupakan kejaian fisiologis yang
normal. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa social yang
ibu dan keluarga menantikannya selama 9 bulan. Ketika persalinan
dimulai, peranan ibu adalah melahirkan bayinya. Peran petugas
kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya
komplikasi disamping itu bersama keluarga memberikan bantuan dan
dukungan pada ibu bersalin (Saiffudin, 2006)
83
istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi dan umumnya berlangsung
dalam waktu kurang dari 24 jam (Prawirohardjo, 1999)
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18
jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Saifuddin,
2006)
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu)
tanpa disertai penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
berkontrasi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan
menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu
belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan
serviks. (JNPK-KR, 2007)
b. Tanda dan gejala persalinan
Persalinan patut dicurigai jika setelah usia kehamilan 22 minggu
keatas, ibu mearasa nyeri abdomen berulang disertai dengan cairan
lendir yang mengandung darah atau show. Agar dapat mendiagnosa
persalinan, bidan harus memastikan perubahan serviks dan kontraksi
yang cukup. (Sumarah, 2008)
1) Perubahan seviks, kepastian persalinan dapat ditentukan hanya jika
serviks progesif menipis dan membuka
84
85
86
1) Tenaga (Power)
His / kontraksi uterus adalah kontraksi otot otot uterus dalam
persalinan. Kontraksi merupakan suatu sifat pokok otot polos dan
tentu saja hal ini terjadi pada otot polos uterus yaitu miometrium.
Penurunan hormone progesterone yang bersifat menenangkan otot
otot uterus akan mudah disrespon oleh uterus yang teregang
sehingga mudah timbul kontraksi. Akibatnya kontrasi Braxton
Hicks akan meningkat. Peningkatan kontraksi Braxton Hicks pada
akhir kehamilan disebut dengan his pendahuluan / his palsu. Jika his
pendahuluan semakin sering dan semakin kuat maka akan
menyebabkan perubahan pada serviks inilah yang disebut dengan
his persalinan.
Sifat His dalam persalinan :
Ada sifat sifat anatomic yang uniks pada otot miometrium
(dan otot polos lainnya) dibandingkan dengan otot rangka.
Miometrium pada segmen atas uterus tidak berelaksasi menjadi
panjang aslinya setelah berkontraksi, namum menjadi relative
terpaku pada ukuran yang lebih pendek, tetapi tegangannya tetap
sama sperti sebelum kontraksi. Karena semakin memendeknya serat
serat otot setiap kontraksi segmen atas uterus (segmen aktif)
menjadi semakin menebal pada kala I dank ala II persalinan dan
menjadi sangat tebal segera setelah kelahiran bayi. (Yeyeh Ai,
2009)
87
88
didada.
Sikap
janin
bervariasi,
tegantung
pada
89
90
91
92
(2) Hodge II
(4) Hodge IV
Boudeloque
atau
Konjugata
(Normalnya : 18 20 cm)
(d) Lingkar panggul (Normalnya 90 100 cm)
Eksterna
93
GINEKOID
ANDROID
ANTROPOID
PLATIPELOID
(50% wanita)
(23% wanita)
(24% wanita)
(3% wanita)
Pintu Atas
Sedikit
Berbentuk hati
Oval
Sisi
Panggul
lonjong atau
bersudut
anteroposterior
anteroposterior
lebih lebar
pipih, kanan
kiri lebar
Bentuk
Bulat
Hati
Oval
Pipih
Kedalaman
Sedang
Dalam
Dalam
Dangkal
Dinding tepi
Lurus
Kovergen
Lurus
Lurus
Spina
Tumpul, agak
Menonjol,
Menonjol,
Tumpul,
Ischiadika
jauh terpisah
diameter
diameter
terpisah jauh
interspinos
interspinosa
sempit
seringkali
sempit
Sacrum
Dalam,
Sedikit
Sedikit
Sedikit
melengkung
melengkung,
melengkung
melengkung
bagian ujung
94
sering
bengkok
Lengkung
Lebar
Sempit
Sempit
Lebar
Model
Pervaginam
Sesaria
Forcep /
Spontan
persalinan
spontan posisi
pervaginam
spontan
yang biasa
oksipito
sulit, jika
dengan posisi
terjadi
anterior
menggunakan
oksipito
forcep
posterior atau
Subpubis
oksipito
anterior
95
96
jalan
lahir.
Vagina
kemudian
mengembang,
adalah petugas
kesehatan
yang
kegawatdaruratan
diperlukan.
Penolong
serta
persalinan
melakukan
selalu
rujukan
menerapkan
jika
upaya
97
98
Pembukaan
serviks
disebabkan
oleh
karena
lendir
menyumbat
canalis
servikalis
sepanjang
99
100
frekuensi
pernafasan
normal
selama
dan
kemungkinan
peningkatan
laju
filtrasi
101
pergerakan
gastric
serta
penyerapan
102
103
perubahan
terutama
pada
dasar
panggul
yang
104
Selama
proses
persalinan
berlangsung,
ibu
keluarga
dalam
asuhan
antara
lain
105
persalinan
memberi
pengertian
tentang
menghadapi
dan
menjalani
proses
persalinan.
106
ueterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat beberapa
menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta
dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 menit 15 menit
setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada
fundus uteri. Pengeluaran plasenta, disertai pengeluaran darah.
(Sumarah, S.SiT, 2008)
Otot
uterus
(miometrium)
berkontraksi
mengikuti
107
Perlu juga dipastikan bahwa plasenta telah lahir lengkap dan tidak
ada yang tersisa sedikitpun dalam uterus serta benar benar dijamin
tidak terjadi perdarahan berlanjut.
Persalinan kala IV dimulai dengan kelahiran plasenta dan
berakhir 2 jam kemudian. Periode ini merupakan saat paling penting
untuk mencegah kematian ibu terutama kematian disebabkan
perdarahan. Selama kala IV, bidan harus memantau ibu setiap 15
108
menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua setelah
persalinan. (Ai Yeyeh, 2009)
Perubahan Psikologis :
a) Bounding Attachment
Bounding attachment merupakan peningkatan tali kasih
dan keterikatan ikatan batin antara orang tua dan bayi.
Manfaatnya adalah bayi merasa dicintai an diperhatikan, bayi
merasa aman karena mendapat dekapan dari ibunya, merupakan
awal dalam menciptakan dasar dasar kepribadian yang positif,
contoh : perasaan besar hati dan sikap positif terhadap orang
lain. (Ai Yeyeh, 2009)
b) Rawat gabung
Rawat gabung (rooming in) adalah penempatan buaian
bayi baru lahir dalam satu kamar dengan ibunya, biasanya
disamping tempat tidur ibunya hal ini dimaksudkan untuk
memungkinkan ibu memelihara anaknya dan menguntukan
kasih sayang ibu dan anak akan terjalin membuat ibu lebih
pandai memelihara anaknya jika keluar dari tempat bersalin.
109
110
pecah, pembukaan
sudah lengkap,
melakukan amniotomi.
9. Membuka sarung tangan dan buka secara terbalik rendam dalam
larutan klorin.
10. Memeriksa DJJ untuk memastikan dalam batas normal (120 x
160x/menit ).
11. Memberitahu ibu dan keluarga pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin baik.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran (pada saat ada HIS, bantu ibu dalam posisi setengah duduk
pastikan ibu merasa nyaman ).
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat
untuk meneran. Jika bayi belum lahir / kelahiran bayi belum akan
terjadi, segera dalam waktu 2 jam meneran untuk ibu primipara, 1
jam untuk ibu multipara.
14. Jika ibu tidak ada keinginan untuk meneran anjurkan ibu untuk
berjalan / berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman.
15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 6 cm,
letakkan handuk bersih diatas perut ibu untuk menegringkan bayi.
111
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong
ibu.
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
18. Memakai handsoon steril pada kedua tangan.
19. Menolong kelahiran bayi, lahirnya kepala. Saat kepala bayi
membuka vulva dengan diameter 5 6cm, lindungi perineum
dengan satu tangan. Letakkan tangan yang lain dikepala bayi dan
dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat kepala
bayi.
20. Memeriksa lilitan tali pusat, jika lilitan longgar bebaskan melalui
kepala, jika lilitan ketat diklem di dua tempat lalu dipotong.
21. Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan.
22. Dengan lembut tarik kearah bawah unmtuk melahirkan bahu depan,
tarik lembut keatas untuk melahirkan bahu belakang.
23. Setelah kedua bahu dilahirkan geser tangan untuk kepala dan bahu.
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan
siku sebelah atas.
24. Penelusuran tangan berlanjut kepunggung, bokong, tungkai dan
kaki pegang kedua mata kaki ( masukkan telunjuk diantara kaki dan
pegang masing masing mata kaki ( masukkan telunjuk diantara
kaki dan pegang masing masing mata kaki dengan ibu jari dan dua
jari lainnya ) letakkan bayi diatas perut ibu.
112
113
35. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada diatas perut ibu tepat
diatas tulang pubis dan menggunakan tangan lain untuk melakukan
palpasi, dan menstabilkan uterus.
36. Menunggu uterus berkontraksi, melakukan peregangan kearah
bawah pada tali pusat dengan lembut. Melakukan tekanan yang
berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan
uterus kearah atas dan belakang (dorso cranial). Jika plasenta tidak
lahir setelah 30 40 detik, menghentikan peregangan tali pusat dan
menunggu hingga kontraksi berikut mulai dan lakukan rasangan
stimulasi putting susu.
37. Setelah plasenta terlepas meminta ibu untuk meneran sambil
menarik tali pusat kearah bawah dan kemudian keatas mengikuti
kurve jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada
uterus. Jika plasenta tidak lepas selama 15 menit lakukan pemberian
oksitosin 10 IU yang kedua.
38. Jika plasenta terlihat diintroitus vagina, melanjutkan kelahiran
plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta
dengan dua tangan dan dengan hati hati memutar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan melahirkan
selaput ketuban tersebut.
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan
massase uterus, meletakkan telapak tangan kanan difundus dan
114
prosedur
pasca
persalinan,
memastikan
uterus
115
116
Menurut Dep. Kes RI (2005) bayi baru lahir normal adalah bayi
yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan
berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim (2007) bayi baru lahir normal adalah
berat lahir antara 2500 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung
menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
Definisi neonates normal adalah neonates yang lahir dari
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500
gram sampai dengan 4000 gram. (Dwi, 2011)
b. Perubahan fisiologis bayi baru lahir
Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) adalah proses penyesuaian
fungsional neonates dari kehidupan didalam uterus. Kemampuan
117
Perkembangan
24 hari
26 28 hari
6 minggu
12 minggu
Deferensiasi lobus
16 minggu
Dibentuk bronkiolus
24 minggu
Dibentuk alveolus
28 minggu
Dibentuk surfaktan
Maturasi struktur (paru paru dapat
34 36 minggu
118
119
120
121
ketidakseimbangan
hepar
untuk
meniadakan
bekas
122
baru
lahir
mempunyai
kecenderungan
untuk
123
untuk
suhu
mendapatkan
tanpa
kembali
menggigil
ini
panas
tubuhnya.
merupakan
hasil
124
125
126
dalam
bulan
ke
dua
setelah
bayi
dilahirkan,
127
128
129
Appearance
Biru, pucat
Badan pucat,
Semuanya
tungkai biru
merah muda
Pulse
Tidak teraba
>100 x/i
Grimace
Tidak ada
Lambat
Menangis kuat
Activity
Lemas /
Gerakan sedikit /
Aktif / fleksi
lumpuh
fleksi tungkai
tungkai baik /
reaksi
melawan
Respiratory
Tidak ada
Lambat, tidak
Baik,
teratur
menangis kuat
Dilakukan pada
(1) 1 menit kelahiran yaitu memberi kesempatan pada bayi
untuk memulai penafasan.
(2) Menit ke 5
(3) Menit ke 10, penilaian dapat dilakukan lebih sering jika
ada nilai yang rendah dan perlu tindakan resusitasi.
b) Pengkajian fisik bayi baru lahir
(1) Pemeriksaan kepala
130
131
132
pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas
dapat mencegah beberapa kematian ini. (Eny, 2009)
Tujuan Asuhan masa nifas normal dibagi dua yaitu :
1) Tujuan Umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal
mengasuh anak. (Eny, 2009)
2) Tujuan Khusus
Selama
bidan
memberikan
asuhan
sebaiknya
bidan
mengetahui apa tujuan dari pemberian asuhan pada ibu masa nifas,
tujuan diberikannya asuhan pada ibu selama masa antara lain untuk:
a) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik mapun psikologis
dimana dalam asuhan pada masa ini peranan keluarga sangat
penting, dengan pemberian nutrisi, dukungan psikologi maka
kesehatan ibu dan bayi selalu terjaga
b) Melaksanakan skrining
yang komprehensif
(menyeluruh)
133
kadar
estrogen
dan
progesterone
134
estrogen
dalam
jumlah
besar,
kemudian
135
Waktu Involusi
Berat Uterus
Bayi lahir
Setinggi pusat
1000 gram
Plasenta lahir
750 gram
1 minggu
500 gram
2 minggu
350 gram
6 minggu
Bertambah kecil
50 gram
8 minggu
Sebesar normal
30 gram
136
dan
vagina
mengalami
penekanan
serta
137
138
139
a) Nafsu makan
Pasca melahirkan, biasanya ibu merasa lapar sehingga
diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan. Pemulihan nafsu
makan diperlukan waktu 3 4 hari sebelum faal usus kembali
normal.
Meskipun
kadar
progesterone
menurun
setelah
140
enema
sebelum
melahirkan,
kurang
makan,
pasca
melahirkan
kadar
steroid
menurun
sehingga
141
partum
termasuk
penyebab
relaksasi
dan
kemudian
system
muskuluskeletal
ibu
yang
terjadi
142
143
Perubahan
tekanan
darah
menjadi
lebih
rendah
pasca
144
dan
hemokonsentrasi.
Pada
persalinan
pervaginam,
145
146
darah
normal
selama
kehamilan,
akan
147
148
selama
proses
persalinan
sering
berulang
membuat
ibu
cenderung
menjadi
pasif
terhadap
149
pemberian
ekstra
makanan
untuk
proses
150
151
yang
152
3) Eschercia coli
Sering
berasal
dari
kandung
kemih
dan
rectum,
153
154
cabang
cabangnya. Trombofeblitis,
155
156
Dalam pembentukan air susu ada dua reflex yang membantu dalam
pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu reflek prolaktin dan
reflek let down :
a) Reflek Prolaktin
Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf peraba yang terdapat
pada puting susu terangsang. Rangsangan tersebut oleh serabut
afferent dibawa ke hipotalamus di dasar otak, lalu memacu
hipofise anterior untuk mengeluarkan hormone prolaktin ke
dalam darah. Melalui sirkulasi prolaktin memacu sel kelenjar
(alveoli) untuk memproduksi air susu. Jumlah prolaktin yang di
sekresi dan jumlah susu yang di produksi berkaitan dengan
stimulus isapan, yaitu frekuensi, intensitas, dan lamanya bayi
menghisap. (Eny, 2009)
157
158
perkembangan
rahang
dan
merangsang
membantu
involusi
uterus
dan
mencegah
159
160
5) Pengelompokkan ASI
a) Kolostrum
ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga
setelah bayi lahir. (Eny, 2009)
b) ASI masa transisi
ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke sepuluh.
(Eny, 2009)
c) ASI mature
ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai seterusnya.
(Eny, 2009)
6) Hal hal yang mempengaruhi produksi ASI
a) Makanan
b) Ketenangan jiwa dan pikiran
161
162
163
adalah
upaya
untuk
mencegah
terjadinya
paket
pelayanan
kesehatan
reproduksi
esensial
perlu
164
paradigma
dalam
pengelolaan
masalah
kependudukan
dan
165
Kontrasepsi Hormonal
Pemakaian kontrasepsi hormonal dipilih yang berisi progestin saja,
sehingga dapat digunakan untuk wanita dalam masa laktasi karena
tidak mengganggu produksi ASI serta tumbuh kembang bayi.
Metode ini bekerja dengan menghambat ovulasi, mengentalkan
lendir
serviks
sehingga
menghambat
penetrasi
sperma,
166
167
dan
konsisten
sangat
mempengaruhi
tingkat
carbenzemide,
barbiturate,
dan
obat
anti
168
mini
pil
bersamaan
tubercolosis
atau
epilepsy
akan
dengan
obat
mengakibatkan
169
ada
bukti
peningkatan
resiko
penyakit
170
171
172
harus diminum setiap hari pada jam yang sama. Pada bulan
bulan pertama, efek samping berupa mual dan perdarahan
bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang. Efek
samping serius sangat jarang terjadi. Pil kombinasi dapat
dipakai pada semua ibu usia reproduksi baik yang mempunyai
anak maupun belum mempunyai anak. Dapat dipakai sebagai
kontrasepsi darudat. (Nina, 2013)
(1) Cara kerja estrogen sebagai kontrasepsi
(a) Bekerja dengan jalan menghambat ovulasi melalui
fungsi hipotalamus hipofisis ovarium
(b) Mengahambat perjalanan ovum / implantasi. (Nina,
2013)
173
174
c) Kontrasepsi Suntik
175
176
pasien
terhadap
pelayanan
177
kesuburan
kemungkinan
terlambat
selama
hari
atau
menggunakan
178
179
180
terjadinya
pembentukan
ovulasi
releasing
dengan
factor
jalan
dan
hipotalamus
2. Leher
serviks
bertambah
kental,
sehingga
(c) Efektifitas
Efektifitas keluarga berencana suntk tribulan sanggat
tinggi, angka kegagalan kurang dari 1 % World Health
Organization (WHO) telah melakukan penelitian pada
DMPA dengan dosis standart dengan angka kegagalan
181
berdampak
serius
terhadap
penyakit
182
terjadi
selama
akseptor
mengikuti
keluarga
belum
haid,
suntikkan
pertama
dapat
183
hormonal
progestine,
selama
ibu
184
185
proses
pembentukkan
endometrium
(3) Keuntungan
Keuntungan implant secara kontrasepsi antara lain adalah :
(a) Daya guna tinggi
(b) Perlindungan jangka panjang samapai 5 tahun
(c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pecabutan implant.
186
(4) Kerugian
(a) Implant harus dipasang dang diangkat oleh petugas
kesehatan yang terlatih.
(b) Petugas kesehatan harus dilatih khusus
(c) Harga implant yang mahal
(d) Implant sering merubah pola haid
187
secara
ekslusif
tidak
perlu
memakai
kontrasepsi lain
(d) Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah menjadi
haid kembali, insersi dapat dilakuka setiap saat, tetapi
jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
(e) Bila ibu menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin
menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan
188
kontrasepsi
sebelumnya
adalah
kontrasepsi
penyembuhan
kemungkinan infeksi.
dan
mengurangi
189
atau
pemasangan
implant
dan
akan
190
(2) Keuntungan
(a) Efektifitas tinggi (tingkat keberhasilan 98%) pada enam
bulan pascapersalinan)
(b) Tidak mengganggu saat berhubungan seksual
(c) Segera efektif bila digunakan secara benar
(d) Tidak ada efek samping secara sistemik
(e) Tidak perlu pengawasan medis
(f) Tidak perlu obat atau alat
(g) Tanpa biaya (Nina, 2013)
Keuntungan Non Kontrasepsi
(a) Untuk bayi :
1. Mendapatkan
kekebalan
pasif
(mendapat
terhindar
dari
keterpaparan
terhadap
191
(3) Kerugian
(a) Perlu persiapan dan perawatan sejak awal kehamilan
agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan
(b) Sulit dilaksanakan karena kondisi social
(c) Efektifitas hanya sampai kembalinya haid atau sampai
dengan 6 bulan
(d) Tidak melindungi terhadap IMS termasuk HIV/ AIDS
dan virus Hepatitis B/HBV (Nina, 2013)
(4) Hal hal yang perlu diketahui ibu dalam mengguanakan
MAL
(a) Seberapa sering seorang ibu harus memberikan ASInya
kepada bayi
Bayi disusui secara on demand (menurut kebutuhan
bayi).
(b) Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari
4 jam
(c) Ibu tetap memebrikan ASInya pada malam hari karena
menyusui pada malam hari membantu mempertahankan
kecukupan persediaan ASI
(d) Biarkan bayi menghisap sampai bayi sendiri yang
melepaskannya
(e) ASI dapat disimpan dalam freezer
192
193
194
195
196
197
198
divagina
sebelum
berhubungan
seksua.
199
sel
membrane
memperlambat
pergerakan
sperma
sperma
dan
terpecah,
menurunkan
200
sebagai
kontrsepsi
bergantung
pada
untuk
menggunakan
spermisida
setiap
201
berbaring
masukkan
tablet
vagina
atau
202
203
204
diperlukan
berkesinambungan
dengan
205
206
terlaksananya
hubungan
seksual.
Jangan
207
208
Dari berbagai jenis IUD diatas, saat ini yang umum beredar
dipakai di Indonesia ada 3 macam jenis yaitu :
(a) IUD Copper T, terbentuk dari rangka plastic yang lentur
dan tembaga yang berada pada kedua lengan IUD dan
batang IUD
(b) IUD Nova T, terbentuk dari rangka plastic dan tembaga.
Pada ujung lengan IUD bentuknya agak melengkung
tanpa ada tembaga, tembaga lainnya hanya ada pada
batang IUD
(c) IUD Mirena, terbentuk dari rangka plastic yang
dikelilingi
oleh
silinder
pelepas
hormone
209
210
211
(g) Jika ganti dari metode yang lain : jika telah memakai
metode lain dengan benar atau tidak bersenggama sejak
haid terakhir, AKDR boleh dipasang. (Tidak hanya
selama haid, termasuk melakukan MAL dengan benar).
(Nina, 2013)
(6) Yang perlu diingat jika ingin menggunakan KB UD
(a) Jenis AKDR yang dipakai
(b) Waktu untuk melepas AKDR
(c) Perubahan menstruasi dank ram adalah hal biasa :
datang kembali ke tenaga kesehatan jika mengganggu.
(d) Kembali dalam 3 6 minggu, atau setelah masa haid
berikutnya untuk pemeriksaan ke bidan atau tenaga
kesehatan jika :
a. Terlambatnya haid, atau merasa hamil
b. Mungkin terinfeksi IMS atau HIV
c. Benang AKDR berubah panjang atau hilang.
d. Sangat nyeri pada bagian bawah perut. (Nina, 2013)
(7) Cara memeriksa benang IUD
(a) Ibu datang ke tenaga kesehatan
(b) Memeriksa sendiri dengan cara :
1. Cuci tangan
2. Duduk dalam posisi jongkok
212
213
menstruasi
yang
tidak
teratur
(menjadi
penghambat)
(g) Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode
kontrasepsi lain. (Nina, 2013)
(3) Efektifitas
Metode kalender akan lebih efektif jika dilakukan
dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode
kalender, pasangan suami istri harus mengetahui masa
subur. Menurut penelitian angka kegagalan penggunaan
metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun. (Nina,
2013)
214
(4) Penerapan
(a) Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke
-1 dan masa subur adalah hari ke 12 hingga hari ke 16
dalam siklus haid
(b) Bila haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 siklus haid dikurangi 18.
Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.
Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi
11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
(Nina, 2013)
g) Metode KB Alamiah (Suhu Basal)
Metode suhu basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh
tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur).
(Nina, 2013)
(1) Keuntungan
(a) Meningkatkan
pengetahuan
dan
kesadaran
pada
digunakan
sebagai
kontrasepsi
ataupun
215
216
217
218
(c) Baik yang dilakukan pada laki laki yang tidak ingin
punya anak
(d) Vasektomi lebih murah dan lebih sedikit komplikasi
dan sterilisasi tubulus
(e) Tidak mempengaruhi kemampuan seseorang dalam
menikmati hubungan seksual. (Nina, 2013)
(3) Kerugian
Kerugian Tubektomi
(a) Harus
dipertimbangkan
sifat
permanen
metode
kontasepsi
(b) Pasien dapat menyesal dikemuadian hari
(c) Resiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan
anaestesi umum)
(d) Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek
setelah tindakan
(e) Dilakukan oleh dokter yang terlatih
(f) Tidak melindungi diri dari IMS dan HIV / AIDS
Kerugian Vasektomi
(a) Masih merupakan tindakan operasi maka laki laki
masih merasa takut.
(b) Beberapa laki laki takut vasektomi mempengaruhi
kemampuan seks atau menyebabkan maslah ereksi.
219
220
yang
sedang
mengonsumsi
obat
obatan
221
222
223
ingin
menggunakan
alat
kontrasepsi
saat
berhubungan
(6) Beresiko tinggi tertular atau menularkan PMS
b) Kontraindikasi Kondom
(1) Mempunyai pasangan yang beresiko tinggi apabila terjadi
kehamilan
(2) Alergi terhadap bahan dasar kondom
(3) Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
(4) Tidak mau terganggu dalam persiapan untuk melakukan
hubungan seksual
(5) Tidak peduli dengan berbagai persyaratan kontrasepsi.
(Nina, 2013)
224
6) Spermisida
a) Indikasi spermisida
(1) Pasien yang tidak dianjurkan untuk menggunakan metode
kontrasepsi hormonal
(2) Tidak perokok
(3) Umur pasien tidak lebih dari 35 tahun
(4) Tidak menyukai pengguna AKDR
(5) Menyusui dan perlu kontrasepsi
(6) Memerlukan proteksi terhadap IMS
(7) Memerlukan metode sederhana sambil menentukan untuk
menggunakan metode lain
b) Kontraindikasi spermisida
(1) Berdasarkan umur dan paritas serta masalah kesehatan
menyebabkan kehamilan menjadi beresiko tinggi
(2) Terinfeksi saluran uretra
(3) Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat
kelaminnya (vulva dan vagina)
(4) Mempunyai riwayat sindrom syok karea keracunan
(5) Ingin metode KB efektif. (Nina, 2013)
7) Diafragma
a) Indikasi diafragma
(1) Tidak menyukai metode kontrasepsi hormonal, perokok,
umur > 35 tahun
225
226
b) Kontraindikasi IUD
(1) Kemungkinan hamil
(2) Setelah melahirkan (2 28 hari pasca melahirkan),
pemasangan IUD hanya boleh dilakukan sebelum 48 jam
dan setelah 4 minggu pasca persalinan.
(3) Memiliki resiko IMS (termasuk HIV/AIDS)
(4) Perdarahan vaginan yang tidak diketahui
(5) Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita
penyakit radang panggul atau infeksi setelah keguguran
9) Kontrasepsi Mantap (Tubektomi dan Vasektomi)
a) Indikasi KB Mantap
Indikasi Tubektomi dan Vasektomi :
(1) Umur lebih dari 26 tahun
(2) Anak lebih dari 2 orang
(3) Yakin telah mempunyai keluarga dengan jumlah yang
diinginkan
(4) Ibu pascapersalinan
(5) Ibu pasca keguguran
(6) Pasien paham dan setuju dengan prosedur KB tubektomi
maupun vasektomi
b) Kontraindikasi KB Mantap
Kontraindikasi Tubektomi dan Vasektomi :
(1) Tidak ada ovulasi (atau ada masalah dari factor ovarium)
227
haid
seprti
perdarahan
bercak,
sppoting,
228
menghentikan sendiri
pemakaiannya
229
5) Spermisida
a) Iritasi vagina
b) Iritasi pada penis dan tidak nyaman
c) Gangguan rasa panas divagina
6) Diafragma
a) Infeksi saluran uretra
b) Dugaan adanya reaksi alergi diafragma atau dugaan adanya
reaksi alergi spermisida
c) Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih atau rectum
d) Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24
jam
7) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau IUD
a) Perdarahan diantara haid (spotting)
b) Haid semakin banyak, lama dan rasa sakit selama 3 bulan bulan
pertama pemakaian IUD dan berkurang setelah 3 bulan
8) Kontrasepsi Mantap (Tubektomi dan Vasektomi)
a) Demam pasca operasi (380C)
b) Tubektomi tidak memberikan perlindungan terhadap IMS
(Infeksi Menular Seksual)
c) Vasektomi : sperma yang diproduksi tubuh laki laki tidak bisa
disalurkan karena prows vasektomi tersebut, akan kembali
diserap oleh tubuh tanpa menyebabkan gangguan metabolism
230
231
232
233
234
235
pendokumentasian
hasil
analisa
da
236
d. Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan
evaluasi berdasarkan Assesment. Untuk perencanaan, implementasi
dan evaluasi dimasukkan dalam P.
a.
Perencanaan
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang
untuk mengusahakan tercapainya kondisi klien yang sebaik
mungkin.
b.
Implementasi
Pelaksanaan rencana tindakan untuk menghilangkan dan
mengurangi masalah klien.
c.
Evaluasi
Tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil merupakan hal
penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan.
(Varney, 2007)
237
BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
LANGKAH I
PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Nama Klien : Ny. M
Umur
: 27 tahun
Umur
: 31 tahun
Suku
: Jawa
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pedadang
Alamat
Pekerjaan
: Pedagang
: Gn. IV RT 24 No. 19
Anamnesa
Tanggal
: 19 Maret 2015
Oleh
2. Keluhan
: 26 07 -2014
2) Umur kehamilan
: 33 - 34 minggu
TP : 03 05 - 2015
238
3) Lamanya
: 7 hari
4) Banyaknya
: 50 cc
5) Konsistensi
: Cair
6) Siklus
: 28 hari
7) Menarche
: 14 tahun
8) Teratur/tidak
: Teratur
9) Dismenorrhea
: Tidak ada
b) Flour albus
1) Banyaknya
: Ada
2) Warna
: Tidak ada
3) Bau/gatal
: Tidak ada
4. Tanda-tanda kehamilan
a)
Test kehamilan
b)
Tanggal
c)
Hasi
: Positif ( +)
d)
e)
: UK 4 bulan
: 12 kali
: Tidak ada
b) Kista
: Tidak ada
239
c) Mola hidatidosa
: Tidak ada
d) PID
: Tidak ada
e) Endometriosis
: Tidak ada
f) KET
: Tidak ada
g) Hydramnion
: Tidak ada
h) Gemeli
: Tidak ada
i) Lain-lain
: Tidak ada
6. Riwayat imunisasi
a) Imunisasi TT I : Ya Tempat : SD
lupa
b) Imunisasi TT II : Ya Tempat : PKM
lupa
7. Riwayat kesehatan
a) Riwayat penyakit yang pernah dialami
1) Penyakit jantung
: Tidak ada
2) Hipertensi
: Tidak ada
3) Hepar
: Tidak ada
4) DM
: Tidak ada
5) Anemia
: Tidak ada
6) PSM/HIV/AIDS
: Tidak ada
7) Campak
: Tidak ada
8) Malaria
: Tidak ada
9) TBC
: Tidak ada
240
: Tidak ada
11) Operasi
12) Hemorrhoid
: Tidak ada
b) Alergi
1) Makanan
: Tidak ada
2) Obat-obatan
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
d) Sakit kepala/pusing
: Tidak ada
e) Penglihatan kabur
: Tidak ada
f) Nyeri perut
: Tidak ada
: Tidak ada
h) Pengeluaran cairan
pervaginam
: Tidak ada
i) Pendarahan
: Tidak ada
j) Haemorroid
: Tidak ada
: Tidak ada
l) Oedema
: Tidak ada
241
Tgl
Tempat
Masa
Jenis
Lahir
Lahir
Gestasi
Persalinan
Penolong
2008
BPM
36 - 37
Asmini
mg
Normal
Bidan
Penyakit
Anak
JK
BB
PB
Keadaan
2800
51
Baik
49
Baik
Tidak
ada
gr
wati
2
2010
BPM
36 37
Asmini
mg
Normal
Bidan
Tidak
ada
3200
gr
wati
3
2013
8 mg
Abortus
Hamil ini G4P2A1 UK 33 34 minggu
Lamanya : 6 bulan
b) Anak II : Ada
Lamanya : 6 bulan
11. Riwayat KB
a) Pernah Ikut KB
: Pernah
b) Jenis kontrasepsi
c) yang pernah digunakan
: KB PIL
d) Lama pemakaian
: 2 th
: Puskesmas
242
: Tidak ada
: Tidak pernah
: Tidak pernah
d) Makan/diet
1) Jenis makanan
: Gizi seimbang
2) Frekuensi
: 1-2 sehari
3) Porsi
: Sedang
4) Pantangan
: Tidak ada
: Tidak ada
e) Defekasi/Miksi
1) BAB
(a) Frekuensi
: 1 sehari
(b) Konsistensi
: Lembek
(c) Warna
: Kuning
(d) Keluhan
: Tidak ada
2) BAK
(a) Frekuensi
: 5 - 6 sehari
(b) Konsistensi
: Cair
(c) Warna
: Kuning jernih
(d) Keluhan
: Tidak ada
243
: 1-2 jam/hari
2) Malam
: 7-8 jam/hari
g) Aktivitas sehari-hari
1) Didalam rumah
2) Diluar rumah
h) Pola seksualitas
1) Frekuensi
: 1 kali / bulan
2) Keluhan
: Tidak ada
: Menikah
2) Yang ke
: 1 ( satu )
3) Lamanya
: 7 th
4) Usia pertama
kali menikah
b) Respon ibu terhadap kehamilan
: 20 tahun
: Ibu mengatakan sangat senang dan
bahagia
244
d) Respon suami/keluarga
terhadap jenis kelamin bayi
: Tidak ada
g) Persiapan persalinan
: BAKSOKUDA
: Di BPM Asminiwati
: Tidak ada
b) Hipertensi
: Tidak ada
c) Hepar
: Tidak ada
d) DM
: Tidak ada
e) Anemia
: Tidak ada
f) PSM/HIV/AIDS
: Tidak ada
g) Campak
: Tidak ada
h) Malaria
: Tidak ada
i) TBC
: Tidak ada
j) Gangguan mental
: Tidak ada
k) Operasi
: Tidak ada
: Tidak ada
245
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
: Baik
b) Kesadaran
: Composmentis
c) Ekspresi wajah
: Stabil
d) Keadaan emosional
e) Berat badan
1) Sebelum hamil
: 54 kg
2) Saat hamil
: 63 kg
f) Tinggi badan
: 159 cm
g) LILA
: 24 cm
2. Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
: 120 / 70 mmHg
b) Nadi
: 80 x / menit
c) Suhu
: 36,50C
d) Pernapasan
: 20 x / menit
C. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
1. Kepala
a) Kulit kepala
b) Kontruksi rambut
c) Distribusi rambut
246
d) Lain-lain
: Tidak ada
2. Mata
a) Kelopak mata
b) Konjungtiva
: Tidak anemis
c) Sklera
: Tidak ikhterik
d) Lain-lain
: Tidak ada
3. Muka
a) Kloasma gravidarum
b) Oedema
c) Pucat/tidak
: Tidak pucat
d) Lain-lain
: Tidak ada
: Tidak ada
b) Mukosa mulut
c) Caries dentis
d) Geraham
e) Lidah
f) Lain-lain
: Tidak ada
5. Leher
a) Tonsil
b) Faring
c) Vena jugularis
d) Kelenjar Tiroid
247
bening
6. Dada
a) Bentuk mammae
b) Retraksi
c) Putting susu
: Menonjol
d) Areola
: Menghitam (hiperpigmentasi)
7. Punggung ibu
a) Bentuk/Posisi
8. Perut
a) Bekas operasi
b) Striae
c) Pembesaran
d) Asites
: Tidak ada
9. Vagina
a) Varises
b) Pengeluaran
c) Oedema
d) Perineum
e) Luka parut
f) Fistula
g) Lain-lain
248
10. Ekstremitas
a) Oedema
b) Varises
c) Lain-lain
: Tidak ada
11. Kulit
a) Lain-lain
Palpasi
1. Leher
a) Vena jugularis
c) Kelenjar tiroid
2. Dada
a) Mammae
b) Massa
c) Konsistensi
d) Pengeluaran kolostrum
3. Perut
a) Leopold I
b) Leopold II :
1) Bagian kanan
249
(ekstremitas)
2) Bagian kiri
d) Leopold IV
e) DJJ
: 140 x/menit
f) TBJ
g) UK
: TP : 03 / 05 / 2015
Tgl periksa: 19 / 03 / 2015
14 / 01 = 1 bulan 14 hari = 4 mg 14 hari = 6
mg
39 mg 7 hari
6 mg
33 mg 7 hari = 33 34 mg
4. Tungkai
a) Oedema
: Tidak ada
b) Varises
: Tidak ada
5. Kulit
a) Turgor
b) Lain-lain
: Tidak ada
250
Auskultasi
1. Paru-paru
a) Wheezing
b) Ronchi
2. Jantung
a) Irama
: Teratur
b) Frekuensi
: N : 80 x/menit
c) Intensitas
: Normal
3. Perut
a) Bising usus ibu
: Normal
b) Punctum maksimum
c) Frekuensi
d) Irama
e) Intensitas
f) Lain-lain
Perkusi
1. Dada
2. Perut
b) Kiri
c) Lain-lain
: Tidak ada
251
D. Pemeriksaan dalam
1. Vulva/Uretra
2. Vagina
3. Dinding vagina
4. Porsio
5. Pembukaan
6. Ukuran serviks
7. Posisi serviks
8. Konsistensi
2. Linea inominata
3. Spina ischiadica
4. Dinding samping
5. Ujung sacrum
6. Arcus pubis
7. Posisi serviks
8. Adneksa
9. Posisi
: 23 cm (normal : 23 26 cm)
2. Distansia kristarum
: 26 cm (normal : 26 29 cm)
3. Conjugata eksterna
: 20 cm (normal : 18 20 cm)
252
4. Lingkar panggul
: 99 cm (normal : 80 90 cm)
5. Kesan panggul
: Normal (Ginekoid)
G. Pemeriksaan laboratorium
1. Darah
a) Hb
b) Golongan
c) Lain-lain
2. Urine
a) Protein
b) Albumin
c) Reduksi
d) Lain-Lain
H. Pemeriksaan penunjang
1. USG
2. X-Ray
3. Lain Lain
: Tidak ada
253
Dasar
G4P2A1 UK 33 34
Data Subjektif :
hidup intrauterine,
a. Hamil anak ke 4
dengan kehamilan
b. Melahirkan 2 kali
fisiologis
254
(ekstremitas)
b) Bagian kiri
papan (puki)
c) Untuk mengetahui (menentukan) bagian janin
dengan letak lintang
3. Leopold III : Bagian bawah teraba bulat, keras,
melenting (kepala)
4. Leopold IV : Bagian bawah janin belum masuk
PAP (konvergen)
5. DJJ
: 140 x/menit
6. TBJ
Masalah
Dasar
Tidak ada
Tidak ada
255
256
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal : 19 Maret 2015
b) Olahraga ringan
c) Istirahat
d) Kebersihan diri
257
e) Persiapan ASI
f) Persiapan laktasi
g) KB pasca salin
h) Kegiatan seks
258
O (Obat)
D (Darah)
A (Doa)
259
Waktu : 19.30
WIA
1. Telah dilakukan observasi KU, Kes, TTV dan BB
2. Ibu mengerti penjelasan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini
3. Telah dilakukan informed concent
4. Ibu mengerti penjelasan KIE kepada ibu tentang kebutuhan ibu hamil TM III
yang diberikan :
a) Nutrisi
b) Olahraga ringan
c) Istirahat
d) Kebersihan diri
e) Persiapan ASI
f) Persiapan laktasi
g) KB pasca salin
h) Kegiatan seks
260
: Baik
2. Kes
: Composmentis
3. TTV
261
4. BB
: 63 kg
5. LILA
: 24 cm
6. TB
: 159 cm
7. Pemeriksaan abdomen
a) Leopold I
b) Leopold II :
1) Bagian kanan : Teraba bagian terkecil janin (ekstremitas)
2) Bagian kiri
d) Leopold IV
e) DJJ
: 140 x/menit
f) TBJ
g) UK
: 33 34 mg
Assassment :
1. Diagnosa
2. Masalah
: Tidak ada
3. Diagnosa potensial
: Tidak ada
262
263
: Baik
2. Kes
: Composmentis
3. TTV
4. BB
: 65 kg
5. LILA
: 24 cm
6. TB
: 159 cm
7. Pemeriksaan abdomen
a) Leopold I
b) Leopold II :
1) Bagian kanan : Teraba bagian terkecil janin (ekstremitas)
264
2) Bagian kiri
d) Leopold IV
e) DJJ
: 142 x/menit
f) TBJ
g) UK
: 34 35 mg
Assassment :
1. Diagnosa
2. Masalah
: Tidak ada
3. Diagnosa potensial
: Tidak ada
265
3. Melakukan informed concent dengan ibu telah untuk tindakan yang telah
dilakukan.
4. Memberikan KIE kepada ibu tentang ketidaknyamanan ibu hamil TM III
berupa nyeri perut bagian bawah dikarenakan adanya penekanan janin
yang semakin membesar dan adanya tekanan janin pada segmen bawah
rahim.
5. Melakukan evaluasi yang diberikan kepada ibu tentang KIE yang diberikn
pada kunjungan ANC (Antenatal Care) ke I dan ibu telah menyampaikan
evaluasi yang diberikan dengan baik dan benar.
6. Menganjurkan ibu tetap mengonsumsi dan menghabiskan tablet fe dan ibu
bersedia untuk mengonsumsi dan mengahabiskan tablet fe yang diberikan
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi dan
ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi.
8. Melakukan pendokumentasian kebidanan dengan mencatat semua laporan
tentang ibu.
264
:-
: 28 - 05 - 2015 / 09.00
Pengkaji
Tempat
: BPM Asminiwati
LANGKAH I PENGKAJIAN
A. Data Sujektif
Nama Ibu
: Ny. M
Umur
: 28 th
Umur
: 31 th
Suku
: Banjar
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pedagang
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
1. Alasan periksa
Keluhan Utama : Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah sejak
tanggal 28 / 05 / 2015 pukul 09.00, belum ada keluar air air, merasakan
kencang kencang sejak tanggal 28 / 05 / 2015 pukul 07.00
265
2. Riwayat menstruasi
Menarche usia 13 th siklus 28 hari, teratur, lamanya 7 hari konsistensi
darah cair ganti pembalut 3 4 kali sehari, tidak ada dysminorhoe, tidak
ada keluhan lain
3. Riwayat pernikahan
Menikah 1 kali, usia pertama nikah 21 tahun, lamanya pernikahan 7
tahun
4. Riwayat kehamilan sekarang
a) G4 P2 A1 HPHT : 26 / 7 / 2014
TP
: 03 / 5 / 2015
Tanggal
: 29 / 6 / 2014
: Lengkap
e) Obat-obatan yang
di konsumsi
f) Pergerakan janin dirasakan
pertama kali pada
: Tidak ada
266
umur kehamilan
: 4 bulan
g) Pergerakan janin
dalam 24 jam terakhir
: 15 kali
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
4) Gangguan penglihatan
: Tidak ada
5) Rasa lelah
: Tidak ada
: Tidak ada
7) Nyeri perut
: Tidak ada
: Tidak ada
9) Panas
: Tidak ada
: Tidak ada
i) Keluhan utama :
Keluhan Utama : Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah
sejak tanggal 28 / 05 / 2015 pukul 09.00, belum ada keluar air air,
merasakan kencang kencang sejak tanggal 28 / 05 / 2015 pukul 07.00
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas lalu
N
Tgl
Tempat
Masa
Jenis
Lahir
Lahir
Gestasi
Persalinan
2008
BPM
36 - 37
Normal
Penolong
Bidan
Penyakit
Tidak
Anak
JK
BB
PB
Keadaan
2800
51
Baik
267
Asmini
mg
ada
gr
wati
2
2010
BPM
36 37
Asmini
mg
Normal
Bidan
Tidak
ada
3200
49
gr
wati
3
2013
8 mg
Abortus
Hamil ini G4P2A1 UK 42 43 minggu
6. Riwayat ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan
dengan organ reproduksi misal: kista ovarium, Ca Cerviks, mioma, mola dll
7. Riwayat penyakit
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit yang dapat memperberat
dan di perberat oleh kehamilan misal: DM, Asma, hipertensi, jantung dll
8. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga menderita penyakit keturunan dan tidak
mempunyai penyakit menular
9. Riwayat seksual
Ibu mengatakan frekuensi 1 kali seminggu, Posisi normal, tidak ada
keluhan dalam hubungan sexsual selama hamil
10. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan jenis KB yang dipakai sebelum hamil adalah KB Pil
dengan lama pemakaian : 2 tahun dan rencana KB yang akan digunakan
setelah melahirkan KB Suntik 3 bulan
Baik
268
Selama Hamil
1.Riwayat Nutrisi
a. Pola Makan
Ibu mengatakan pola makan 3x /
a. Pola Makan
Ibu mengatakan pola makan 3x / hari
hari
b. Jenis makanan yang dikonsumsi
pauk
c. Makanan yang di pantang
Ibu
mengatakan
makanan
pantangan
yang
269
Ibu
mengatakan
tidak
ada
Ibu
mengatakan
tidak
ada
terhadap makanan
terhadap makanan
jam berapa
Ibu
mengatakan
yang
Sebelum Hamil
2.
makanan
Selama hamil
Riwayat Aktivitas
a. Aktivitas
sehari
hari
mengatakan
beban
kerja
adalah berjualan
c. Pola istirahat
Ibu mengatakan pola istirahat
adalah teratur
d. Perubahan pola istirahat
270
Ibu
mengatakan
tidak
ada
Ibu
mengatakan
tidak
ada
f. Tidur Malam
Ibu mengatakan tidur malam f. Tidur Malam
7-8 jam / hari
Sebelum Hamil
Selama Hamil
3. Riwayat Eliminasi
a. BAB
a. BAB
Frekuensi : 1 kali / hr
Konsistensi : lunak
Konsistensi : Lunak
b. BAK
b. BAK
Bau : Khas
Bau : Khas
Jumlah : 10 cc
Jumlah : 10 cc
271
13. Riwayat penggunaan obat-obatan dan bahan lain kebiasaan hidup sehat :
Ibu
mengatakan
tidak
merokok,
minum-
minuman
keras,
mengkonsumsi obat- obatan terlarang. Ibu mengatakan tidak minum jamujamuan selama hamil, suami tidak perokok, minum-minuman keras dan
mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
B. Data Objektif
Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum
: Baik
2. Kesadaran
: Composmentis
a) TD
: 120 / 80 mmhg
b) Pulse/nadi
: 80 x/i
c) Respirasi
: 20 x/i
d) Suhu
: 360 C
4. BB sebelum hamil
: 47 kg
BB selama hamil
: 58 kg
5. TB
: 156 cm
LILA
: 24 cm
Pemeriksaan fisik
1. Kepala
a) Kulit
: bersih, tidak ada ketombe, tidak ada luka atau lesi, tidak
ada nyeri tekan, tidak ada tumor/massa, kulit kepala
272
c) Muka
d) Mata
e) Hidung
f) Telinga
g) Mulut
: simetris, mukosa mulut lembab berwarna merah kepinkpinkan, tidak ada stomatitis, gigi lengkap, tidak berlubang,
tidak ada caries gigi
h) Leher
2. Dada
a) Paru- paru : pernafasan baik, tidak ada efusi pleura
b) Jantung
c) Payudara
3. Abdomen
a) Leopold I : TFU : 34 cm teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
273
b) Leopold II :
1) Bagian kanan teraba
: ( + ) 142 x/i
4. Ano Genital
a) Vulva
b) Vaginal Touche
(VT)
c) Anus
5. Extremitas
a) Extremitas atas
maupun polydactyl
274
1. Laboratorium
b) Lain- lain
2. USG
DASAR
G4 P2 A1 UK 42
Data Subjektif
43 minggu inpartu
kala I fase aktif
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
: 120 / 80 mmhg
275
2. Pulse/nadi
: 80 x/i
3. Respirasi
: 20 x/i
4. Suhu
: 360
d. BB sebelum hamil : 47 kg
BB selama hamil : 58 kg
e. TB
: 156 cm
f. LILA
: 24 cm
Pemeriksaaan Fisik :
1. Abdomen
a. Leopold I : TFU : 34 cm teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong)
b. Leopold II :
1) Bagian kanan teraba : bagian bagian kecil janin
(ekstremitas)
2) Bagian kiri teraba
276
MASALAH
DASAR
Tidak ada
Tdak ada
277
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal : 28/5/2015 Jam : 09.05
1. Melakukan observasi KU, Kesadaran, TTV, BB dan kemajuan persalinan
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 120 / 80 mmhg
2) Pulse/nadi
: 80 x/i
3) Respirasi
: 20 x/i
4) Suhu
: 36,20
d. BB sebelum hamil
: 46 kg
e. BB selama hamil
: 57 kg
f. TB
: 154 cm
g. LILA
: 24 cm
278
n. Tampon
c. Bak Instrumen
o. Kassa
d. Duk 2 buah
p. Oksitosin, lidocain
e. koher
q. Spuit 3cc
r. Kassa steril
279
s. Betadin
h. Gunting episiotomi
t. Bengkok
i. Nald Folder
j. Pinset anataomi
v. 2 kain bersih
k. Pinset Chirugie
280
SOAP KALA I
Tanggal : 28/5/2015
Jam
: 11.00
Data Subjektif
Ibu mengatakan bahwa :
a. Hamil ke - empat
b. Melahirkan 2 kali
c. Pernah keguguran 1 kali
d. Keluhan : Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah sejak tanggal 28 / 05
/ 2015 pukul 09.00, belum ada keluar air air, merasakan kencang kencang
sejak tanggal 28 / 05 / 2015 pukul 07.00
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
: 120 / 80 mmhg
: 80 x/i
: 20 x/i
281
Suhu
: 360 C
d. BB sebelum hamil : 47 kg
e. BB selama hamil : 58 kg
f. TB
: 156 cm
g. LILA
: 24 cm
Pemeriksaan Fisik :
1. Abdomen :
a. Leopold I
b. Leopold II
c. Leopold III
d. Leopold IV
e. DJJ
: ( + ) 142 x/i
2. Vaginal Touche
VT (11.00)
Assassement
a. Diagnosa
hidup
intrauterine, preskep, inpartu kala I fase aktif
b. Masalah
: Tidak ada
c. Diagnosa Potensial
: Tidak ada
282
d. Masalah Potensial
: Tidak ada
Planning
1. Melakukan observasi KU, Kesadaran, TTV, BB dan kemajuan persalinan
sebagaimana mestinya.
2. Melakukan informed concent dengan ibu menandatangani persetujuan atas
tindakan yang akan dilakukan.
3. Menjelaskan tentang kondisi ibu dan janin saat ini. Ibu telah mengerti tentang
kondisi ibu dan janin saat ini.
4. Memberikan KIE tentang fisiologis ibu bersalin kala I. Ibu telah mengerti KIE
tentang fisiologis ibu bersalin kala I yang diberikan.
5. Memberikan KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala I. Ibu telah mengerti
KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala I yang diberikan.
6. Menyiapkan alat dan bahan partus set sebagaimana mestinya untuk
mempersiapkan pertolongan persalinan.
7. Memberikan support mental untuk mendukung persalinannya. Telah diberikan
support mental untuk mendukung persalinan yang sedang dialami oleh ibu.
8. Menganjurkan ibu untuk mengatur nafas panjang. Ibu mengerti dan bersedia
untuk mengatur nafas panjang.
9. Mengisi lembar partograf jika memasuki inpartu kala I fase aktif. Telah
mengisi lembar partograf jika memasuki inpartu kala I fase aktif untuk
memantau kemajuan persalinan.
10. Telah dilakukan pendokumentasian kebidanan
283
DASAR
Data Subjektif
Ibu mengatakan bahwa :
b. Melahirkan 2 kali
c. Pernah keguguran 1 kali
d. Keluhan : kenceng kenceng sudah semakin sering
dirasakan dan semakin kuat, ibu sudah merasakan
ingin meneran
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
: 120 / 80 mmHg
2) Nadi
: 80 x/i
3) RR
: 20 x/i
4) T
: 360C
Pemeriksaan Fisik
a. Vagina : ada tekanan anus, anus membuka, ada
284
dorongan
meneran,
perineum
menonjol,
vulva membuka, kepala bayi sudah
telihat
didepan vulva, dan meningkatnya lender
bercampur darah
b. VT
c. DJJ
: 145 x/i
MASALAH
DASAR
Tidak ada
Tidak ada
LANGKAH V INTERVENSI
Tanggal : 28/5/2015 Jam : 15.40 WITA
285
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal : 28/5/2015 Jam : 15.40 WITA
1. Melakukan observasi KU, Kesadaran, TTV dan kemajuan persalinan
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 120 / 80 mmHg
2) Nadi
: 80 x/i
3) RR
: 20 x/i
4) T
: 360C
d. VT : pembukaan 10 cm, portio tidak teraba, ketuban (-), preskep, tidak ada
penyusupan, effisement 100 %
2. Menjelaskan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini dalam kedaan baik baik
saja, kemajuan persalinan baik, ibu akan menghadapi proses persalinan.
3. Memberikan KIE tentang posisi meneran yang benar
286
287
288
37. Jika ibu tidak ada keinginan untuk meneran anjurkan ibu untuk berjalan /
berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman.
38. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 6 cm, letakkan
handuk bersih diatas perut ibu untuk menegringkan bayi.
39. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
40. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan.
41. Memakai handsoon steril pada kedua tangan.
42. Menolong kelahiran bayi, lahirnya kepala. Saat kepala bayi membuka
vulva dengan diameter 5 6cm, lindungi perineum dengan satu tangan.
Letakkan tangan yang lain dikepala bayi dan dan lakukan tekanan yang
lembut dan tidak menghambat kepala bayi. Memeriksa lilitan tali pusat,
jika lilitan longgar bebaskan melalui kepala, jika lilitan ketat diklem di dua
tempat lalu dipotong.
43. Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan. Dengan
lembut tarik kearah bawah unmtuk melahirkan bahu depan, tarik lembut
keatas untuk melahirkan bahu belakang.
44. Setelah kedua bahu dilahirkan geser tangan untuk kepala dan bahu.
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku
sebelah atas.
45. Penelusuran tangan berlanjut kepunggung, bokong, tungkai dan kaki
pegang kedua mata kaki ( masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang
masing masing mata kaki ( masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang
289
masing masing mata kaki dengan ibu jari dan dua jari lainnya ) letakkan
bayi diatas perut ibu.
7. Mengisi lembar observasi dan lembar partograf
8. Dokumentasi
290
1 menit
5 menit
Jumlah
SOAP KALA II
Tanggal : 28/5/2015
Jam
: 16.01
Data Subjektif
Ibu mengatakan bahwa :
a. Hamil ke - empat
b. Pernah melahirkan 2 kali
c. Pernah keguguran 1 kali
d. Keluhan : kenceng kenceng sudah semakin sering dirasakan dan semakin
kuat, ibu sudah merasakan ingin meneran
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
291
1) TD
: 120 / 80 mmHg
2) Nadi
: 80 x/i
3) RR
: 20 x/i
4) T
: 360C
Pemeriksaan Fisik
a. Vagina
b. VT
c. DJJ
: 145 x/i
Assesement
a. Diagnosa
b. Masalah
: Tidak ada
292
2. Menjelaskan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini. Ibu telah mengerti tentang
kondisi ibu dan bayi saat ini.
3. Memberikan KIE tentang macam macam posisi meneran. Ibu telah mengerti
KIE tentang macam macam posisi meneran.
4. Meganjurkan ibu untuk tetap mengatur nafas panjang. Ibu telah mengerti dan
bersedia untuk melakukan mengatur nafas panjang sewaktu ada kontraksi.
5. Memberikan KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala II. Ibu telah mengerti
KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala II.
6. Memberikan Asuhan Persalinan Normal kala II. Telah diberikan Asuhan
Persalinan Normal (APN) kala II sebagaimana mestinya.
7. Mengisi lembar observasi dan lembar partograf. Telah mengisi lembar
observasi dan lembar partograf untuk memantau kemajuan persalinan.
8. Telah dilakukan pendokumentasian kebidanan.
293
294
295
DASAR
Data Subjektif
Ibu mengatakan bahwa :
a. Persalinan yang ke tiga
b. Pernah keguguran 1 kali
c. Senang atas kelahiran anak ketiganya dengan sehat
dan selamat
d. Keluhan : Lelah pasca persalinan, namun masih
sedikit terasa kenceng kenceng
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
: 110 / 80 mmHg
2) Nadi
: 80 x/i
3) RR
: 20 x/i
4) T
: 36 C
Pemeriksaan Fisik
a. Kontraksi uterus baik
296
MASALAH
DASAR
Tidak ada
Tidak ada
297
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal : 28/5/2015 Jam : 16.32 WITA
1. Melakukan observasi KU, Kes, TTV, dan kemajuan persalinan
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 110 / 80 mmHg
2) Nadi
: 81 x/i
3) RR
: 20 x/i
4) T
: 36 0C
298
dengan terlebih dahulu ibu akan diberikan suntikan oksitosin agar plasenta
cepat lahir
3. Menjelaskan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini adalah bahwa bayi telah
lahir selamat dan tanpa kekurangan satu apapun dan janin dalam keadaan baik
4. Memberikan Asuhan Persalinan Normal kala III
Berikut Asuhan persalinan Normal (APN) kala III
22. Setelah pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira kira 3cm dari
pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal ibu dan jepit kembali tali
pusat pada 2 cm dari klem pertama.
23. Pemotongan dan pengikatan tali pusat.
24. Meletakkan bayi diatas dada ibu agar ada kontak ibu dan anak. Letakkan
bayi tengkurap, luruskan bahu bayi sampai menempel kedada ibu.
Usahakan kepala bayi berada diatas payudara ibu dengan posisi lebih
rendah.
25. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat.
26. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada diatas perut ibu tepat diatas
tulang pubis dan menggunakan tangan lain untuk melakukan palpasi, dan
menstabilkan uterus.
27. Menunggu uterus berkontraksi, melakukan peregangan kearah bawah pada
tali pusat dengan lembut. Melakukan tekanan yang berlawanan arah pada
bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus kearah atas dan
belakang. Jika dalam waktu 30 40 detik plasenta belum lahir lakukan
rangsangan stimulasi putting susu, jika dalam waktu 15 menit tidak ada
299
300
35. Setelah satu jam melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, beri
antibiotik, salep mata, injeksi Vit. K 1 mg secara IM dipah kiri.
36. Setelah satu jam pemebrian Vit. K, berikan suntikan imunisasi Hepatitis B
dipaha kanan.
5. Dokumentasi
301
Jam
: 16.46
Data Subjektif
Ibu mengatakan bahwa :
a. Persalinan yang ketiga
b. Pernah keguguran 1 kali
c. Senang atas kelahiran anak ketiganya dengan sehat dan selamat
d. Keluhan : Lelah pasca persalinan, namun masih sedikit terasa kenceng
kenceng
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 110 / 80 mmHg
2) Nadi
: 80 x/i
3) RR
: 20 x/i
4) T
: 360C
Pemeriksaan Fisik
a. Kontraksi uterus baik
b. TFU setinggi pusat
c. Tampak tali pusat keluar dari vagina dan tali pusat memanjang
d. Plasenta belum keluar dan lepas
302
b. Masalah
: Tidak ada
c. Diagnosa Potensial
: Tidak ada
d. Masalah Potensial
: Tidak ada
Planning
1. Melakukan observasi KU, Kes, TTV, dan kemajuan persalinan sebagaimana
mestinya
2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan yang dilakukan. Ibu mengerti
penjelasan tentang prosedur tindakan yang dilakukan
3. Menjelaskan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini. Ibu mengerti penjelasan
tentang kondisi ibu dan bayi saat ini.
4. Memberikan Asuhan Persalinan Normal kala III. Telah diberikan Asuhan
Persalinan Normal kala III sesuai standar operasional prosedur.
5. Telah dilakukan pendokumentasian kebidanan.
303
DASAR
Data Subjektif
Ibu mengatakan bahwa :
a. Melahirkan yang ketiga
b. Pernah keguguran 1 kali
c. Keluhan : Masih lelah pasca persalinan
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
: 120 / 80 mmHg
2) Nadi
: 80 x/i
3) RR
: 20 x/i
4) T
: 36 C
Pemeriksaan Fisik
a. Kontraksi uterus baik
b. Uterus teraba bulat dan keras
c. TFU : 2 jari bawah pusat
d. Plasenta lahir spontan dan lengkap
304
MASALAH
DASAR
Tidak ada
Tidak ada
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal : 28/5/2015 Jam : 16.50 WITA
1. Melakukan observasi KU, Kesadaran, TTV dan kontraksi uterus
a. Kedaan Umum
: Baik
305
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 120 / 80 mmHg
2) Nadi
: 80 x/i
3) RR
: 20 x/i
4) T
: 360C
306
307
5. Dokumentasi
Waktu TD
TFU
Kontraksi
Kandung
Uterus
Kemih
Perdarahan
16.20
120/80
81
36
Sepusat
Baik
Penuh
150 cc
16.35
120/80
81
36
1 jbp
Baik
Kosong
5 cc
16.50
110/70
80
36
2 jbp
Baik
Kosong
5 cc
17.05
110/80
81
36
2 jbp
Baik
Kosong
5 cc
17.35
120/80
80
36
2 jbp
Baik
Kosong
5 cc
18.05
110/80
80
36
2 jbp
Baik
Penuh
50 cc
308
SOAP KALA IV
Tanggal : 28/5/2015
Jam
: 18.45
Data Subjektif
Ibu mengatakan bahwa :
a. Melahirkan yang ke tiga
b. Pernah keguguran 1 kali
c. Keluhan : Masih lelah pasca persalinan
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 120 / 80 mmHg
2) Nadi
: 80 x/i
3) RR
: 20 x/i
4) T
: 360C
Pemeriksaan Fisik
a. Kontraksi uterus baik
b. Uterus teraba bulat dan keras
c. TFU : 2 jari bawah pusat
d. Plasenta lahir spontan dan lengkap
e. Ada luka episiotomy perineum
309
Assesment
Diagnosa
: P3 A1 inpartu kala IV
Masalah
: Tidak ada
Diagnosa Potensial
: Tidak ada
Masalah Potensial
: Tidak ada
Planning
1. Melakukan observasi KU, Kesadaran, TTV dan kontraksi uterus sebagaimana
mestinya.
2. Menjelaskan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini. Ibu telah mengerti
penjelasan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini.
3. Memberikan KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala IV. Ibu telah mengerti
KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala IV.
4. Memberikan Asuhan Persalinan Normal kala IV. Telah diberikan Asuhan
Persalinan Normal (APN) kala IV sesuai standar operasional prosedur.
5. Telah dilakukan pendokumentasian kebidanan.
310
: By. Ny. M
Tanggal/jam Lahir
: 28 / 05 / 2015
Jenis Kelamin :
Orang Tua
Ayah
Ibu
Nama
Tn. D
Ny. M
Umur
31 th
27 th
Jawa / Indonesia
Banjar / Indonesia
Agama
Islam
Islam
Pendidikan
SMA
SMA
Pekerjaan
Pedagang
Pedagang
Suku/Bangsa
Alamat
1. Anamnesa
Pada tanggal
: 28 / 05 / 2015
Oleh
2. Keluhan Utama
311
3. Riwayat Prenatal
a. Kehamilan ke
: Ke empat
b. Tempat ANC
: BPM Asminiwati
c. Imunisasi TT I V
: Lengkap
Kompleks.
e. Penerimaan Ibu/Keluarga
terhadap kehamilan
No
Keluhan/Masalah
Oleh
Ket
1.
Tidak ada
Bidan
Tidak
Spontan Pervaginam
4. Riwayat Intranatal
a. Persalinan ke
: III (tiga)
: Tidak ada
d. Cara Persalinan
: Spontan Pervaginam
e. Lama persalinan
ada
312
1) Kala I : 12 jam
2) Kala II : 1 jam
5. Keadaan bayi saat lahir
a. Segera menangis / tidak : Segera menangis
b. BB lahir / PB lahir
: BB : 3600 gram / 50 cm
6. Riwayat Kesehatan
a. Bayi
: Tidak ada
b. Keluarga
: Tidak ada
7. Status Imunisasi
Jenis Imunisasi
Hepatitis B0
Umur Diberikan
Tempat pelayanan
Segera setelah
BPM Asminiwati
Hepatitis B1
lahir
Hepatitis B2
Hepatitis B3
BCG
Polio 1
Polio 2
Polio 3
DPT 1
DPT 2
DPT 3
Campak
BPM Asminiwati
Vit K
Segera setelah
313
lahir
: ASI Ekslusif
2) Frekuensi
: Sesering mungkin
3) Banyaknya
: 30 cc
b. Kebutuhan Eliminasi
1) BAB
a) Frekuensi
b) Warna
: Hitam
c) Konsistensi
d) Masalah
: Tidak ada
2) BAK
a) Frekuensi
b) Warna
: Kuning jernih
c) Masalah
: Tidak ada
: 2 kali / hari
: 4 5 kali / hari
: Tidak
314
: Baik
b) Kesadaran
: Composmentis
1) T
: 36,30 C
2) N
: 138 x/i
3) R
: 40 x/i
2. Pemeriksaan Antropometri
315
a) BB
: 3600 gram
b) PB
: 450 cm
c) Lingkar kepala
: 33 cm
d) Lingkar dada
: 32 cm
e) LILA
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
b. Muka
c. Mata
d. Telinga
e. Hidung
f. Mulut
316
g. Leher
h. Dada
i. Perut
j. Tungkai
k. Genetalia
APGAR
0 menit
5 menit
Appreance
Pulse
Grimace
Activity
Respiration
Jumlah
317
c. Reflek Menggengam
menggenggam
d. Reflek Sucking
e. Reflek Tonick Neck : baik ketika peningkatan tonus otot pada lengan
/ tungkai bila bayi dimiringkan akan miring
kesatu sisi
5. Pemeriksaan Perkembangan Bayi
a. Kemampuan Bahasa bayi : terdengar suara bayi dengan tangisan bayi
dengan kuat segera setelah lahir
b. Kemampuan
Motorik
halus
menggenggam
sesuatu
seperti
318
b. Rontgen
c. CT Scan
d. USG
Sesuai
Kehamilan,
Dasar
Cukup
Masa
Data Subjektif
Ibu bayi mengatakan bahwa :
: Baik
b. Kes
: Composmentis
319
c. TTV :
1) T
: 36,3 C
2) N
: 140 x/I
3) R
: 40 x/i
d. BB / PB
: 3600 gram / 50 cm
e. JK
f. LK / LD
: 33 cm / 32 cm
320
Masalah
Dasar
Tidak ada
Tidak ada
321
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
: 36,30C
: 140 x/i
: 40 x/i
d. Berat Badan
: 3600 gram
e. Panjang Badan
: 50 cm
f. Jenis Kelamin
g. Lingkar kepala
: 33 cm
h. Lngkar dada
: 32 cm
2. Menjelaskan tentang kondisi bayi saat ini bahwa saat ini kondisi bayi dalam
keadaan dimana adanya jejas persalinan pada kepala bayi
3. Melakukan informed concent untuk tindakan yang dilakukan
4. Memberikan tentang cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu
Cara perawatan bayi baru lahir adalah segera setelah lahir melakukan
menilai keadaan bayi, meletakkan diatas perut ibu, keringkan bayi dengan
322
handuk kering, selimuti bayi (termasuk kepala) dengan handuk bersih dan
kering, selanjutnya bila bayi mengalami kesulitan bernafas, lakukan langkah
awal resusitasi, lakukan pemotongan tali pusat, pasang benang / klem tali
pusat bungkus dengan kassa steril, bayi harus diselimuti dengan baik, anjurkan
ibu untuk memeluk bayinya dan anjurkan untuk menyusui bayinya, jika
kondisi bayi stabil, lakukan pemeriksaan bayi setelah plasenta lahir,
melakukan periksa tanda vital bayi, ukur suhu dengan thermometer, lakukan
pemeriksaan fisik head to toe pada bayi, timbang dan ukur panjang bayi ,
berikan tanda pengenal (peneng), berikan cap kaki sebagai tanda dokumentasi,
berikan salep / tetes mata pada bbl, jangan dibersihkan, kenakan baju dan
selimuti bayi dengan kain bersih, serta amati pola eliminasi bbl
5. Memberikan KIE kepada ibu tentang
a. Perawatan tali pusat
Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan tali pusat. Jaga
agar tali pusat agar selalu tetap kering dan bersih minimal 3 4 kali sehari.
Bungkus tali pusat dengan kassa steril tanpa dibubuhi apapun. Bungkus
tali pusat dengan kassa steril hingga tali pusat terlepas. Berikan pula
tentang tanda tanda infeksi pada tali pusat bayi. Tali pusat infeksi
dengan tanda bewarna kemerahan pada pangkal tali pusat, berbau, dan
bernanah pada tali pusat.
b. Tanda bahaya bayi baru lahir
1) Tidak dapat menyusu dengan baik
2) Akibat bingung putting, putting mendelep, ASI keluar sedikit
323
IMUNISASI
KETERANGAN
0 7 hari
HB0
0 2 bulan
BCG + Polio 1
2 bulan
Pentabio 1 + Polio 2
3 bulan
Pentabio 2 + Polio 3
324
Pentabio 3 + Polio 4
9 bulan
Campak
18 bl 3 th
Pentabio Boster
24 bl 3 th
Campak Boster
SD Kelas I
Campak + DT
Td
SD Kelas 2
&3
6. Dokumentasi
325
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) T
: 36,30C
326
2) N
: 140 x/i
3) R
: 40 x/i
d. Berat badan
: 3600 gram
e. Panjang badan
: 50 cm
f. Jenis kelamin
g. Lingkar kepala
: 33 cm
h. Lingkar dada
: 32 cm
2) Reflek Menggenggam
3) Reflet Suking
Assasement
a. Diagnosa
327
b. Diagnosa Potensial
: Tidak ada
c. Masalah
: Tidak ada
: Tidak ada
Planning
1. Melakukan obsevasi KU, Kesadaran, TTV, BB, PB, LK, LD sebagaimana
mestinya
2. Menjelaskan tentang kondisi bayi saat ini kepada ibu. Ibu telah mengerti
penjelasan tentang kondisi bayi saat ini.
3. Melakukan informed concent. Telah dilakukan informed concent dengan ibu
menandatangani atas tindakan yang akan dilakukan.
4. Memberikan tentang cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu. Telah
diberikan tentang cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu dan perawatan
rutin setelah bayi lahir.
5. Memberikan KIE kepada ibu tentang
a. Perawatan tali pusat
b. Tanda bahaya bayi baru lahir
c. Jadwal imunisasi untuk bayinya
Ibu telah mengerti tentang KIE yang telah diberikan kepada ibu.
6. Telah dilakukan pendokumentasian kebidanan
B. SOAP BAYI BARU LAHIR (BBL) KUNJUNGAN KE II
SOAP Bayi Baru Lahir (BBL) kunjungan ke I usia 1 hari pada tanggal 29
Mei 2015 di BPM Asminiwati pukul 07.00 WITA
Data Subjektif
:-
328
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) T
: 36,50C
2) N
: 142 x/i
3) R
: 42 x/i
b. Diagnosa Potensial
: Tidak ada
c. Masalah
: Tidak ada
: Tidak ada
Planning
1. Melakukan obsevasi KU, Kesadaran, TTV, BB, PB, LK, LD sebagaimana
mestinya
2. Menjelaskan tentang kondisi bayi saat ini kepada ibu. Ibu telah mengerti
penjelasan tentang kondisi bayi saat ini.
329
330
: Ny. M
Umur
: 27 Tahun
Umur
: 31 tahun
Suku
: Banjar
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pedagang
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
Alamat
1. Anamnesa
Pada tanggal
: 29 / 05 / 2015
Pukul
: 07.00 WITA
Oleh
3. Keluhan
331
lainnya
dan
nafsu
makannya
meningkat.
b. Mobilisasi
c. Diet / makan
d. Perubahan makanan
yang dialami
e. Defekasi / Miksi
h. Kegiatan
5. Aspek Psikologis
a. Reaksi ibu terhadap bayi : Ibu mengatakan senang atas kelahiran
anaknya dan ini merupakan anak yang
diharapkan
332
proses
persalinan yang dialami
6. Riwayat Persalinan
a. Tempat melahirkan
: BPM Asminiwati
b. Ditolong oleh
: Bidan
c. Jenis persalinan
: Spontan Pervaginam
: Tidak ada
e. Penyakit / operasi
yang pernah dialami
: Tidak ada
f. Riwayat kehamilan
: G4P2A1
g. Kehamilan I
h. Kehamilan II
i. Kehamilan III
j. Kehamilan IV
k. Kehamilan V
:-
l. Imunisasi TT I - V
: Lengkap
333
: Tidak ada
: Tidak ada
c. Nyeri perut
: Tidak ada
d. Panas menggigil
: Tidak ada
e. Sakit kepala
: Tidak ada
f. Penglihatan kabur
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
j. Oedema
: Tidak ada
Tempat
Masa
Jenis
lahir
lahir
gestasi
persalinan
BPM
36
Spontan
Asmini
37 mg
Pervagina
No
Penolong
2011
wati
2
Anak
2010
2013
2015
BPM
36
Spontan
Asmini
37 mg
Pervagina
BPM
Tidak
ada
PB
BB
51
2800
JK
cm gram
wati
3
Bidan
Penyulit
Bidan
Tidak
ada
49
3200
cm gram
m
8 mg
Abortus
42- 43
Spontan
Bidan
Tidak
50
3600
334
Asmini
mg
Pervagina
wati
ada
cm gram
2) Data Subjektif
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum
: Baik
b. Kesadaran
: Baik
c. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
: 110 / 70 mmhg
2) Suhu badan
: 36,5 C
3) Nadi
: 82 x / menit
4) Pernapasan
: 20 x / menit
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
a. Kepala
1) Kulit kepala
2) Konstruksi rambut
3) Distribusi rambut
b. Mata
1) Kelopak mata
2) Konjungtiva
3) Sklera
c. Muka
1) Kloasma gravidarum
335
2) Oedem
3) Pucat
2) Mukosa mulut
3) Caries dentis
4) Geraham
5) Lidah
e. Leher
1) Tonsil
2) Faring
3) Laring
4) Vena jugularis
5) Kelenjar getah
bening
6) Kelenjar Tiroid
f. Dada
1) Bentuk
2) Retraksi
3) Mammae
336
hiperpigmentasi areola.
g. Punggung
1) Bentuk / posisi
h. Perut
1) Bekas operasi
2) Striae
3) Membesar
i. Vagina
1) Varices
2) Pengeluaran
3) Oedema
4) Perineum
5) Luka parut
6) Fistula
7) Robekan
j. Ekstremitas
1) Oedema
2) Varices
Palpasi
a. Leher
1) Vena jugularis
337
getah bening
3) Kelenjar Tiroid
b. Dada
1) Mamae
2) Massa
3) Konsistensi
4) Pengeluaran ASI
c. Perut
1) TFU
2) Uterus kontaksi
3) Penurunan FUT
4) Kandung kemih
d. Tungkai
1) Oedema
Auskultasi
a. Paru
1) Wizing
2) Ronchi
b. Jantung
1) Irama
338
2) Frekuensi
Perkusi
a. Dada
1) Suara
2) Perut
b. Ekstremitas
1) Kedua tangan
2) Kedua kaki
3) Pemeriksaan Lain
Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah
2. Golongan Darah
3. Urine Protein
4. Albumin
5. Reduksi
2. X-Ray
339
DASAR
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 110 / 70 mmHg
2) Nadi
: 82 x/menit
3) Suhu
: 36,5C
4) Respirasi
: 20 x/menit
d. TFU
340
: Lokhea rubra
h. PPV
MASALAH
DASAR
Tidak ada
Tidak ada
341
VI
PELAKSANAAN
LANGSUNG
ASUHAN
IMPLEMENTASI
Tanggal : 28 Mei 2015
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 110 / 70 mmHg
2) Nadi
: 82 x/menit
3) Suhu
: 36,5 C
4) Respirasi
: 20 x/menit
d. TFU
g. Lokhea
: Lokhea rubra
h. PPV
342
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang kondisi ibu dan bayi
saat ini. Bahwa saat ini keadaan ibu dalam keadaan baik dan sehat, tidak
ada tanda tanda komplikasi pada ibu dan bayi.
3. Menjelaskan tentang tindakan yang telah dilakukan yaitu melakukan
pemeriksaan fisik ibu nifas
4. Melakukan informed concent
5. Memberikan KIE kepada ibu tentang :
a. Perawatan payudara ibu nifas
Cara perawatan payudara adalah mengompres putting dan areola
dengan kapas yang diberi baby oil (3-4 menit), pengenyalan putting
susu dipegang dengan ibu jari dan telunjuk diputar keluar dan kedalam
sebanyak 20 kali, penonjolan putting susu dengan ditarik sebanyak 20
kali, telapak tangan diberi baby oil kemudian ratakan, sangga salah satu
payudara, kemudian tangan yang lain melakukan pengurutan dengan
menggunakan ibu jari kelingking sebanyak 10 kali, sangga salah satu
payudara, kemudian tangan yang lain melakukan pengurutan dengan
tangan menggenggam dari pamgkal payudara sampai putting susu,
seabanyak 10 kali, pengurutan payudara berputar dari tengah, samping
bawah sebanyak 10 kali pada penurunan terakhir memijat daerah areola
untuk mengeluarkan colostrums
b. Teknik menyusui dengan benar
Cara teknik menyusui dengan benar adalah anjurkan klien untuk
menggendong bayinya kemudian duduk bersandardengan kaki teropang
343
344
345
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 110 / 70 mmHg
2) Nadi
: 82 x/menit
3) Suhu
: 36,5 C
4) Respirasi
: 20 x/menit
346
d. TFU
g. Lokhea
: Lokhea rubra
h. PPV
Assesment
a. Diagnosa
b. Diagnosa Potensial
: Tidak ada
c. Masalah
: Tidak ada
: Tidak ada
Planning
Tanggal : 28 Mei 2015
347
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
348
1) TD
: 120 / 70 mmHg
2) Nadi
: 80 x/menit
3) Suhu
: 36,5 C
4) Respirasi
: 20 x/menit
d. TFU
e. Payudara
f. Lokhea
g. PPV
Assesment
a. Diagnosa
b. Diagnosa Potensial
: Tidak ada
c. Masalah
: Tidak ada
: Tidak ada
Planning
Tanggal : 04 Juni 2015
349
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 110 / 70 mmHg
2) Nadi
: 81 x/menit
3) Suhu
: 36,5 C
4) Respirasi
: 20 x/menit
d. TFU
e. Payudara
f. Lokhea
350
g. PPV
: Berwarna kekuningan
Assesment
a. Diagnosa
b. Diagnosa Potensial
: Tidak ada
c. Masalah
: Tidak ada
: Tidak ada
Planning
Tanggal : 04 Juni 2015
351
Data Subjektif
Ibu mengatakan bahwa :
a. ASI masih keluar banyak
b. Keluar flek - flek berwarna keputihan
c. Tidak ada keluhan
Data Objektif
a. Keadaan umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 100 / 70 mmHg
2) Nadi
: 81 x/menit
3) Suhu
: 36,5 C
4) Respirasi
: 20 x/menit
d. TFU
e. Payudara
f. Lokhea
g. PPV
: Berwarna keputihan
Assesment
a. Diagnosa
b. Diagnosa Potensial
: Tidak ada
c. Masalah
: Tidak ada
: Tidak ada
352
Planning
Tanggal : 28 Juni 2015
353
: Ny. M
Umur
: 27 tahun
Umur
: 31 tahun
Suku
: Banjar
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pedagang
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
Alamat
1. Anamnesa
Pada tanggal
2. Alasan kunjungan
: 28 Juni 2015
: usia 14 tahun
b. Siklus
: 28 hari
c. Lamanya
: 7 hari
d. Banyaknya
: 3 4 x ganti pembalut
e. Sifat darah
: Cair
f. Warna
: Merah segar
354
4. Riwayat Perkawinan
a. Kawin ke
:1
b. Lamanya perkawinan
: 5 tahun
b. Partus
c. Abortus
d. Lahir hidup
e. Lahir mati
: 28 Mei 2015
Metode
Lama
Pemakaian
1.
Pil
2 th
Ingin hamil
2.
IUD / AKDR
Tidak ada
Tidak ada
3.
Suntik
Tidak ada
Tidak ada
4.
Kondom
Tidak ada
Tidak ada
355
5.
Dll
Tidak ada
Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
9. Riwayat Sosial
a. Merokok
: Tidak pernah
b. Minuman keras
: Tidak pernah
: Tidak ada
b. Operasi ginekologi
c. yang pernah dialami
: Tidak ada
d. Penyakit kelamin
: Tidak ada
e. G.O
: Tidak ada
f. Sipilis
: Tidak ada
g. Herpes
: Tidak ada
h. Keputihan
: Tidak ada
i. Perdarahan tanpa
sebab yang jelas
: Tidak ada
356
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
c. Status Emosional
: Stabil
d. Tinggi Badan
: 157 cm
e. Berat Badan
: 55 kg
f. Pemeriksaan
tanda tanda vital (TTV) :
1) TD
: 110/80 mmHg
2) N
: 82 x/i
3) RR
: 20 x/i
4) Temp
: 36,5C
2. Pemeriksaan Fisik :
a. Payudara
1) Benjolan
2) Nyeri tekan
: Tidak ada
357
3) Putting susu
: Menonjol
4) Sedang menyusui
: Ya
b. Abdomen
1) Pembesaran
: Tidak ada
2) Bekas luka
: Tidak ada
3) Konsistensi
4) Nyeri tekan
: Tidak ada
5) Bekas luka
: Tidak ada
6) Peradangan
: Tidak ada
c. VT (Vaginal Touche)
1) Tumor
2) Posisi rahim
3) Bentuk
Inspekulo
1) Tanda-tanda
peradangan
2) Tanda-tanda
kehamilan
3) Perdarahan
4) Varices
d. Pemeriksaan penunjang
1) Planotes
358
Dasar
Data Subjektif
Ibu mengatakan :
depomedroxy
a. Melahirkan 3 kali
progesterone
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 110/80mmHg
2) N
: 82x/m
3) S
: 36,5C
4) R
: 20x/m
d. BB
: 55 kg
e. TB
: 156 cm
Masalah
Tidak ada
Dasar
Tidak ada
359
360
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
2) Nadi
: 82 x / i
3) Suhu
: 36,5C
4) Respirasi
: 20 x / i
d. Berat badan
: 55 kg
361
362
363
364
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
1) TD
: 110/80mmHg
2) N
: 82x/m
3) S
: 36,5C
4) R
: 20x/m
d. Berat badan
: 55 kg
e. Tinggi badan
: 156 cm
Assesment
365
a. Diagnosa
b. Masalah
: Tidak ada
c. Diagnosa potensial
: Tidak ada
d. Masalah potensial
: Tidak ada
e. Kebutuhan terhadap
f. tindakan segera
: Tidak ada
Planning
1. Melakukan pemeriksaan TTV, KU, Kes pasien. Telah dilakukan
pemeriksaan TTV, KU, Kes pasien sebagai mana mestinya dengan baik
dan benar
2. Melakukan infromed consent dan infromed choice. Telah dilakukan
informes concent dan informed choice dengan ibu menandatangani lembar
persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
3. Menjelaskan pengertian KB Suntik 3 bulan. Ibu telah mengerti tentang
pengertian KB Suntik 3 bulan.
4. Menjelaskan efektifitas KB Suntik 3 bulan. Ibu telah mengerti tentang
efektifitas KB Suntik 3 bulan.
5. Menjelaskan keuntungan dan kerugian KB Suntik 3 bulan. Ibu telah
mengerti tentang keuntungan dan kerugian KB Suntik 3 bulan.
6. Menjelaskan efek samping KB Suntik 3 bulan. Ibu telah mengerti tentang
efek samping KB Suntik 3 bulan.
7. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi dari KB Suntik 3 bulan. Ibu telah
mengerti tentang indikasi dan kontraindikasi KB Suntik 3 bulan.
366
367
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Manajemen Kebidanan Ibu Hamil
1. Langkah I Pengkajian
Klien dengan identitas Ny. M usia 27 tahun alamat Gn. IV RT 24
No. 19 pada tanggal 19 Maret 2015 pukul 14.00 WITA datang dengan
suami Tn. D usia 31 tahun ke praktek bidan mandiri di BPM Asminiwati.
Umur : < 20 tahun atau > 35 tahun. Beberapa faktor resiko dalam
kehamilan adalah usia yang terlalu muda dan terlalu tua (Saifuddin, 2009).
Maka dari itu Ny. M tidak mengamli resiko dalam kehamilan dikarenakan
usia Ny. M 27 tahun. Ada kesesuaian teori dan praktek.
Ny. M datang ke BPM Asminiwati disambut dengan sopan dan
ramah oleh saya, Intan Rafyah Salsabila. Penulis melakukan ANC
(Antenatal Care) I dengan melakukan anamnesa untuk mendapatkan
informasi tentang kehamilan ibu sekarang. Ny. M datang dengan alasan
kunjungan saat itu adalah ingin memeriksakan kehamilannya. Ny. M
mengatakan sering BAK dan susah tidur.
Pada saat yang sama, pembesaran terus menekan kandung kemih,
menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi
sedikit urine.Pada akhir akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu
atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung
kencing akan mulai tertekan kembali. (Yeni, 2009). Ketidaknyamanan Ny.
368
369
tentang riwayat menstruasi, oleh karena itu ada kesesuaian teori dan
praktek.
Ny. M mengatakan sudah melakukan PP test. PP test yang
dilakukan dengan hasil positif (+). Ny. M mengatakan lupa tanggal
dilakukan PP test. Ny. M mengatakan pergerakan janin yang pertama kali
dirasakan pada usia kehamilan 4 bulan (16 minggu) dan gerakan janin aktif
12 kali merasakan gerakan janin dalam 24 jam terakhir. Ny. M
mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit dari riwayat
gangguan reproduksi, riwayat penyakit yang pernah dialami maupun
riwayat penyakit menular serta Ny. M mengatakan sudah melengkapi
imunisasi tetanus. Mengkaji riwayat penyakit yag pernah atau sedang
diderita klien dapat mempengaruhi atau memperberat atau diperberat oleh
kehamilannya. Perlu pengkajian tentang riwayat penyakit menular,
menurun dan menahun pada klien. (Salmiati, 2011). Penulis melakukan
pengkajian tentang riwayat penyakit. Oleh karena itu ada kesesuaian antara
teori dan praktek.
Ny. M mengatakan tidak ada keluhan pada saat hamil sampai
sekarang. Ny. M mengatakan tidak ada alergi makanan maupun obat
obatan. Ny. M mengatakan ini merupakan hamil anak ke empat, melahirkan
2 kali, keguguran 1 kali. Ny. M mengatakan semua anak yang lahir normal
dan cukup bulan, lahir di BPM Asminiwati, dengan berat badan bayi baru
lahir normal. Ny. M mengatakan anak pertama dan kedua diberikan ASI
Ekslusif 6 bulan.Yang perlu dikaji dalam hal ini adalah kapan pertama kali
370
371
papan (puki), Leopold III = Bagian bawah teraba bulat, keras, melenting
(kepala), Leopold IV = Bagian bawah janin belum masuk PAP
(konvergen), DJJ = 140 x/menit, TBJ = (25-12) x 155 = 2015 kg.
Palpasi Leopold I - IV. Leopold I : pada fundus teraba bagian lunak,
kurang bulat dan kurang melenting. Leopold II : teraba bagian panjang dan
keras seperti papan pada sebelah kanan ibu, dibagian sebaliknya teraba
bagian kecil janin. Leopold III : pada SBR, teraba bagian keras, bulat dan
372
melenting. Bagian ini tidak dapat digoyangkan. Leopold IV: sudah masuk
Pintu Atas Panggul (divergen). TBJ : (TFU - (11/12) x 155) (Mochtar,
2011). Ada kesesuaian teori dan praktek.
Untuk pemeriksaan selanjutnya adalah tidak dilakukan pemeriksaan
dalam dan pemeriksaan penunjang lainnya dikarenakan tidak ada hal yang
menunjang untuk dilakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan dalam pada hamil muda dilakukan untuk menentukan
keadaan panggul. Sedangkan pada usia kehamilan aterm dilakukan untuk
mengetahui tanda-tanda persalinan. (Varney, 2006). Penulis tidak
melakukan pemeriksaan dalam dikarenakan tidak ada hal yang menunjang
seperti tidak adanya tanda tanda persalinan. Ada kesesuaian antara teori
dan praktek.
2. Langkah II Intrepretasi data dasar
Setelah dilakukan pemeriksaan penulis dapat menentukan diagnosa
kehamilan yaitu G4P2A1 UK 33 34 minggu, let-kep, janin tunggal hidup
intrauterine dengan kehamilan fisiologis. Diagnosis kebidanan adalah
diagnosis yang ditegakkan oleh profesi (bidan) dalam lingkup praktik
kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis kebidanan.
(Varney, 2006)
3. Langkah III Mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial
Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan diagnosa dan
masalah potensial. Penulis dapat menentukan tidak adanya temuan
373
diagnose dan masalah potensial dengan alasan tidak ada data yang
menunjang pada pemeriksaan tersebut.
Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang
telah diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan
tindakan antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak terjadi.
(Varney, 2006)
4. Langkah IV Menetapkan kebutuhan tindakan segera
Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergensi/darurat yang
harus dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Rumusan ini
mencakup tindakan segera yang bisa dilakukan secara mandiri, kolaborasi,
atau bersifat rujukan. (Varney, 2006)
Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan untuk menetapkan
kebutuhan tindakan segera. Penulis dapat menentukan hal tersebut , dengan
alasan tidak ada data yang menunjang pada pemeriksaan tersebut.
5. Langkah V Menyusun rencana tindakan yang dilakukan
Setelah dilakukan pemeriksaan penulis menyusun rencana tindakan
yang akan dilakukan yaitu observasi KU, Kes, TTV dan BB, jelaskan
kepada ibu hasil pemeriksaan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini, lakukan
informed concent, berikan KIE kepada ibu tentang kebutuhan ibu hamil
TM III yaitu nutrisi, olahraga ringan, istirahat, kebersihan diri, persiapan
ASI, persiapan laktasi, KB pasca salin, kegiatan seks, berikan KIE tentang
ketidaknyamanan ibu hamil TM III, berikan KIE tentang tanda bahaya ibu
hamil TM III, berikan KIE tentang persiapan persalinan, berikan KIE
374
375
376
8. SOAP Kehamilan
a. SOAP Kehamilan pada kunjungan ke II
SOAP ANC (Antenatal Care) kunjungan ke II pada tanggal 26 Maret
2015 di BPM Asminiwati pukul 14.00 WITA
Metode empat langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari
proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Metode ini dipakai untuk
mendokumentasikan asuhan pasien dalam rekam medis pasien sebagai
catatan kemajuan. SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas,
logis dan tertulis. (Salmiati, 2011)
1) Data Subjektif
Pengkajian berupa data subjektif pada Ny. M. Ny. M
mengatakan hamil anak ke 4, melahirkan 2 kali, pernah keguguran
1 kali, haid terakhir tanggal 26- 07 2014, Ny. M mengeluh sering
nyeri perut bagian bawah.
Pada akhir akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke
pintu atas panggul dan ibu mengeluhkan nyeri perut bagian bawah
akan timbul lagi karena akan mulai tertekan kembali. (Yeni, 2009).
Oleh karena itu ketidaknyamanan yang dikeluhkan pasien dengan
nyeri perut bagian bawah dikarenakan adanya penurunan kepala
janin ke pintu atas panggul. Ada kesesuaian antara teori dan
praktek.
377
2) Data Objektif
Pada pemeriksaan objektif yaitu pada pemeeriksaan umum
ditemukan hasil keadaan umum baik, kesadaran composmentis,
melakukan pemeriksaan TTV (tanda tanda vital) TD : 110/70
mmhg, nadi : 82 x / menit, R : 20 x / menit, Suhu : 36,5 C, BB : 65
kg, LILA : 24 cm, TB : 159 cm.
Pemeriksaan abdomen leopold I : TFU 26 cm (3 jr bwh px),
diatas fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong), leopold
II : bagian kanan teraba bagian terkecil janin (ekstremitas), bagian
kiri teraba keras memanjang seperti papan (puki), leopold III :
bagian bawah teraba bulat, keras, melenting (kepala), leopold IV :
bagian bawah janin belum masuk PAP (konvergen), DJJ : 142
x/menit, TBJ : (26-12) x 155= 2170 gram, UK : 34 35 mg.
Palpasi Leopold I - IV. Leopold I : pada fundus teraba
bagian lunak, kurang bulat dan kurang melenting. Leopold II :
teraba bagian panjang dan keras seperti papan pada sebelah kanan
ibu, dibagian sebaliknya teraba bagian kecil janin. Leopold III :
pada SBR, teraba bagian keras, bulat dan melenting. Bagian ini
tidak dapat digoyangkan. Leopold IV: sudah masuk Pintu Atas
Panggul (divergen). TBJ : (TFU - (11/12) x 155) (Mochtar, 2011).
Ada kesesuaian teori dan praktek.
378
3) Assesment
Setelah melakukan pengkajian terhadap data subjektif dan
data objektif, dapat menetapkan diagnosa G4P2A1 UK 34 35
minggu, letak kepala janin tunggal hidup intrauterine, KU ibu baik
dan janin baik, tidak ada masalah, tidak ada diagnose potensial,
tidak ada kebutuhan tindakan segera.
4) Planning
Setelah penulis melakukan pengkajian data, dan menetapkan
diagnose, maka penulis dapat melakukan tindakan yaitu melakukan
observasi KU, Kes, TTV dan BB dan ibu telah dilakukan observasi
tersebut sebagaimana mestinya, menjelaskan kepada ibu hasil
pemeriksaan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini dan mengevaluasi
kepada ibu tentang penjelasan yang diberikan serta ibu mengerti
penjelasan yang diberikan, melakukan informed concent dengan ibu
telah untuk tindakan yang telah dilakukan, memberikan KIE
kepada ibu tentang ketidaknyamanan ibu hamil TM III berupa nyeri
perut bagian bawah dikarenakan adanya penekanan janin yang
semakin membesar dan adanya tekanan janin pada segmen bawah
rahim, melakukan evaluasi yang diberikan kepada ibu tentang KIE
yang diberikn pada kunjungan ANC (Antenatal Care) ke I dan ibu
telah menyampaikan evaluasi yang diberikan dengan baik dan
benar, menganjurkan ibu tetap mengonsumsi dan menghabiskan
tablet fe dan ibu bersedia untuk mengonsumsi dan mengahabiskan
379
380
381
multigravida kurang jelas karena kepala janin baru masuk pintu atas
panggul menjelang persalinan. (Sumarah, 2008). Penulis melakukan
pemeriksaan ditemukan adanya penurunan janin sudah masuk pintu atas
panggul (PAP). Ada kesesuaian teori dan praktek.
Pada pemeriksaan dalam atau biasa disebut Vagina Touche (VT)
pembukaan 4 cm, portio tebal lembut, ketuban (+), effisement 25 %,
presentasi kepala, Hodge I, penurunan 3/5, tidak ada penyusupan, teraba
UUK (ubun ubun kecil).
Pembukaan serviks disebabkan oleh karena membesarnya Ostium
Uteri Eksterna (OUE) karena otot melingkar disekitar ostium meregang
untuk dapat dilewati kepala. (Sumarah, 2008). Pada pemeriksaan dalam
terdapat perubahan serviks yaitu pelunakan serviks, pendataran serviks dan
terjadinya pembukaan serviks. (Manuaba, 2010). Ada kesesuaian antara
teori dan praktek.
8. Langkah II Interpretasi data dasar
a. Kala I
Pada pemeriksaan kala I penulis dapat menentukan diagnosa G4
P2 A1 UK 42 43 minggu inpartu kala I fase aktif. Penulis dapat
menetapkan ini merupakan kehamilan lewat waktu dengan mengetahui
usia kehamilan 42 43 minggu.
Persalinan postterm adalah persalinan melampaui umur hamil 42
minggu dan pada janin terdapat tanda postmaturitas (Manuaba, 2007).
Persalinan postterm menunjukkan kehamilan berlangsung sampai 42
382
minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir
menurut rumus Neagele dengan siklus haid rata-rata 28 hari
(Prawirohardjo, 2008). Ada kesesuaian antara teori dan praktek.
Pada pemeriksaan dalam atau biasa disebut Vagina Touche (VT)
pembukaan 4 cm, portio tebal lembut, ketuban (+), effisement 25 %,
presentasi kepala, Hodge I, penurunan 3/5, tidak ada penyusupan, teraba
UUK (ubun ubun kecil).
Pada pemeriksaan dalam terdapat perubahan serviks yaitu
pelunakan serviks, pendataran serviks dan terjadinya pembukaan
serviks. (Manuaba, 2010). Ada kesesuaian antara teori dan praktek.
b. Kala II
Pada pemeriksaan kala II penulis dapat menentukan diagnosa G3
P2 A1 UK 42 43 mg janin tunggal hidup intrauterine, presentasi
kepala dengan inpartu kala II. Penulis dapat menentukan inpartu kala II
dengan data dasar yang telah dikumpulkan hingga dapat menunjang
untuk menentapkan diagnosa inpartu kala II.
Persalinan kala dua (II) dimulai ketika pembukaan serviks sudah
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi (Varney, 2008). Ada
kesesuaian pada teori dan praktek.
Ny. M mengatakan keluhan yaitu kenceng kenceng sudah
semakin sering dirasakan dan semakin kuat, ibu sudah merasakan ingin
meneran.
383
384
385
386
387
Rasa lelah yang dirasakan oleh ibu pasca persalinan adalah hal
yang normal dikarenakan ibu telah menghadapi proses persalinan
dengan mengeluarkan janin dari dalam uterus. (Sumarah, 2008). Ada
kesesuaian teori dan praktek.
Penulis dapat menentukan diagnosa tersebut juga didapatkan
pada pemeriksaan objektif yaitu pada pemeeriksaan umum ditemukan
hasil pemeriksaan umum yaitu keadaan umum : baik, kesadaran :
composmentis, melakukan pemeriksaan tanda tanda vital dengan hasil
TD : 120 / 80 mmHg, nadi : 80 x/I, RR : 20 x/I, T : 360C
Dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil kontraksi uterus
baik, uterus teraba bulat dan keras, TFU : 2 jari bawah pusat, plasenta
lahir spontan dan lengkap, tidak ada luka robekan perineum.
Adapun hal hal yang perlu diperhatikan adalah kontraksi uterus
baik sampai uterus kembali kebentuk normal. Hal itu dapat dilakukan
dengan melakukan rangsangan taktil (masase) untuk merangsang uterus
berkontraksi baik dan kuat. Perlu juga dipastikan bahwa plasenta telah
lahir lengkap dan tidak ada yang tersisa sedikitpun dalam uterus serta
benar benar dijamin tidak terjadi perdarahan berlanjut. (Yeyeh, 2009).
Pada pemeriksaan abdomen TFU (Tinggi Fundus Uteri) teraba di
tengah-tengah abdomen, teraba membulat keras (Varney, 2008). Penulis
melakukan pemeriksaan fisik didapatkan adanya kesesuaian antara teori
dan praktek dan tidak ada tanda tanda komplikasi persalinan.
388
389
a. Kala I
Penulis menetapkan tidak ada kebutuhan tindakan segera pada kala I
dikarenakan tidak ada data yang menunjang.
b. Kala II
Penulis menetapkan tidak ada kebutuhan tindakan segera pada kala II
dikarenakan tidak ada data yang menunjang.
c. Kala III
Penulis menetapkan tidak ada kebutuhan tindakan segera pada kala III
dikarenakan tidak ada data yang menunjang.
d. Kala IV
Penulis menetapkan tidak ada kebutuhan tindakan segera pada kala IV
dikarenakan tidak ada data yang menunjang.
11. Langkah V Menyusun rencana tindakan yang dilakukan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai kelanjutan
manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi.
(Varney, 2006)
a. Kala I
Setelah dilakukan pemeriksaan penulis menyusun rencana
tindakan yang akan dilakukan yaitu observasi KU, Kesadaran, TTV, BB
dan kemajuan persalinan, lakukan informed concent, jelaskan tentang
kondisi ibu dan janin saat ini, berikan KIE tentang fisiologis ibu bersalin
kala I, berikan KIE tentang kebutuhan dan komplikasi ibu bersalin kala
I, siapkan alat dan bahan partus set, berikan support mental untuk
390
391
menganjurkan
untuk
tetap
mengatur
nafas
panjang,
392
Asuhan Persalinan Normal kala II, mengisi lembar observasi dan lembar
partograf, melakukan pendokumentasian
c. Kala III
Setelah dilakukan pemeriksaan penulis menyusun rencana
tindakan yang akan dilakukan yaitu melakukan observasi KU, Kes,
TTV, dan kemajuan persalinan, menjelaskan tentang prosedur tindakan
yang dilakukan, menjelaskan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini,
memberikan
Asuhan
Persalinan
Normal
kala
III,
melakukan
pendokumentasian.
d. Kala IV
Setelah dilakukan pemeriksaan penulis menyusun rencana
tindakan yang akan dilakukan yaitu melakukan observasi KU,
Kesadaran, TTV dan kontraksi uterus, menjelaskan tentang kondisi ibu
dan bayi saat ini, berikan KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala IV,
memberikan
Asuhan
Persalinan
Normal
kala
IV,
melakukan
pendokumentasian.
13. Langkah VII Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.
a. Kala I
Setelah dilakukan tindakan tersebut langkah selanjutnya penulis
akan melakukan evaluasi tentang tindakan yang telah dilakukan yaitu
393
inpartu
kala
fase
aktif
dan
telah
dilakukan
pendokumentasian
b. Kala II
Setelah dilakukan tindakan tersebut langkah selanjutnya penulis
akan melakukan evaluasi tentang tindakan yang telah dilakukan yaitu
telah dilakukan observasi KU, Kesadaran, TTV dan kemajuan
persalinan, ibu mengerti penjelaskan tentang kondisi ibu dan bayi saat
ini, telah diberikan KIE tentang macam macam posisi meneran, telah
menganjurkan ibu untuk tetap mengatur nafas panjang, telah diberikan
KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala II, telah diberikan Asuhan
Persalinan Normal kala II, telah mengisi lembar observasi dan lembar
partograf, telah dilakukan pendokumentasian. Menilai keadaan bayi beru
lahir spontan pervaginam, berat badan: 3600 gr , panjang bayi 48 cm,
jenis kelamin : laki laki, lingkar kepala : 33 cm, lingkar dada : 32 cm,
A/S : 7 / 9, anus (+), caput suksadenum (-), cacat mayor (-), bayi
394
menangis kuat segera setelah lahir, bayi bergerak aktif, bayi bernafas
normal, sisa ketuban kering
c. Kala III
Setelah dilakukan tindakan tersebut langkah selanjutnya penulis
akan melakukan evaluasi tentang tindakan yang telah dilakukan yaitu
telah dilakukan observasi KU, Kes, TTV, dan kemajuan persalinan, ibu
mengerti penjelasan tentang prosedur tindakan yang dilakukan, ibu
mengerti penjelasan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini, telah diberikan
Asuhan Persalinan Normal kala III, telah dilakukan pendokumentasian
serta mengamati keadaan plasenta, plasenta lahir normal dan lengkap
beserta selaput ketuban, plasenta lahir 5 menit segera setelah bayi lahir,
plasenta dan selaput ketuban lahir utuh, panjang tali pusat 50 cm, tebal
plasenta 2 cm, bentuk plasenta bulat dan gepeng, kotiledon lengkap 20
buah, diameter plasenta 20 cm
d. Kala IV
Setelah dilakukan tindakan tersebut langkah selanjutnya penulis
akan melakukan evaluasi tentang tindakan yang telah dilakukan yaitu
telah dilakukan observasi KU, Kesadaran, TTV dan kontraksi uterus, ibu
mengerti penjelasan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini, ibu mengerti
KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala IV, telah diberikan Asuhan
Persalinan Normal kala IV, telah dilakukan pendokumentasian.
395
396
3600 gram, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32
cm, tidak dilakukan pemeriksaan LILA.
Berikut adalah tanda tanda bayi baru lahir normal yaitu berat
badan 2500 4000 gram, panjang badan 48 52 cm, lingkar dada 30 38
cm, lingkar kepala 33 35 cm, frekuensi jantung 120 160 kali / menit,
penafasan 40 60 kali / menit dan menangis kuat segera setelah lahir.
(Marmi, 2014). Ada kesesuaian teori dan praktek.
Keadaan By. Ny. M saat lahir adalah segera menangis. By. Ny. M
dengan status imunisasi diberikan imunisasi HB0 pada saat segera setelah
lahir di BPM Asminiwati dan diberikan injeksi Vit K 1 mg pada saat
segera setelah lahir di BPM Asminiwati.
Pada pemeriksaan fisik bayi baru lahir semua dalam keadaan baik
dan normal yaitu pada pemeriksaan kepala tidak ada caput suksadenum,
tidak ada cephal hematoma. Pada pemeriksaan dada tidak ada retraksi
dada, nadi cepat dan teratur, tidak ada kelainan, kulit tubuh bayi tidak
tampak pucat dan dingin. Pada pemeriksaan genetalia terdapat lubang anus
(+), ada lubang utetra pada penis, testis sudah turun melewati skrotum.
Berikut adalah tanda tanda bayi baru lahir normal yaitu kulit
kemerah merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup, rambut
lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku agak
panjang dan lemas, genetalia pada perempuan labia mayora sudah
menutupi labia minora, pada laki laki testis sudah turun, skrotum sudah
ada. (Marmi, 2014). Ada kesesuaian teori dan praktek.
397
398
399
400
401
2) Data Objektif
Penulis dapat menentukan diagnosa tersebut juga didapatkan
pada pemeriksaan objektif yaitu pada pemeriksaan umum dengan
keadaan
umum
baik,
kesadaran
composmentis,
melakukan
spontan
402
403
404
3 jari dibawah pusat dengan berat uterus 750 gram. (Yeyeh, 2013). Ada
kesesuaian antara teori dan praktek.
2. Langkah II Interpretasi data dasar
Penulis dapat menentukan diagnosa adalah P3A1 Post Partum hari
ke 1 dengan nifas fisiologis. Penulis dapat menegakkan diagnose dengan
dasar melakukan anamnesa Ny. M mengatakan melahirkan tanggal 28 / 05
/ 2015 pukul 16.00 WITA, masih mules, tidak pusing, tidak mual, tidak
ada nyeri luka perineum.
Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana
uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram.
Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot otot
polos tertentu. (Eny, 2009). Penulis mendapatkan keluhan dari Ny. M
mengatakan masih mules akibat adanya kontraksi untuk merangsang
terjadinya involusi uterus. Ada kesesuaian antara teori dan praktek.
3. Langkah III Mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial
Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan diagnose dan
masalah potensial. Penulis dapat menentukan tidak adanya temuan
diagnosa dan masalah potensial dengan alasan tidak ada data yang
menunjang pada pemeriksaan tersebut.
Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah actual
yang telah diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk
merumuskan tindakan antisipasi agar diagnosis masalah potensial tersebut
tidak terjadi. (Varney, 2006). Ada kesesuaian teori dan praktek.
405
406
6. Langkah VI Implementasi
Setelah dilakukan pemeriksaan penulis dapat melakukan tindakan
yang telah direncanakan yaitu melakukan observasi KU, kesadaran, TTV,
menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang kondisi ibu dan bayi
saat ini, menjelaskan tentang tindakan yang telah dilakukan, melakukan
informed concent, memberikan KIE kepada ibu tentang perawatan
payudara ibu nifas, teknik menyusui dengan benar, kebutuhan dasar ibu
nifas, ASI Ekslusif, menganjurkan kepada ibu untuk sesering mungkin
menyusui bayinya, menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan
ulang pada ibu nifas, melakukan pendokumentasian.
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya. (Varney, 2006)
7. Langkah VII Evaluasi
Setelah penulis melakukan tindakan yang telah direncanakan
selanjutnya melakukan evaluasi tentang tindakan yang telah dilakukan
yaitu telah dilakukan observasi KU, Kesadaran, TTV, ibu mengerti
penjelasan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang kondisi ibu dan bayi saat
ini, ibu mengerti penjelasan tentang tindakan yang telah dilakukan, telah
dilakukan informed concent dan ibu bersedia dilakukan pemeriksaan, ibu
mengerti KIE tentang perawatan payudara ibu nifas, teknik menyusui
dengan benar, kebutuhan dasar ibu nifas, ASI Ekslusif, ibu bersedia untuk
407
merupakan
asuhan
penilaian
kebidanan
yang
tentang
telah
keberhasilan
dilakukan.
dan
Evaluasi
408
2) Data Objektif
Setelah penulis melakukan anamnesa tentang keadaan nifas ibu
sekarang, langkah selanjutnya melakukan pengkajian berupa data
objektif yaitu melakukan pemeriksaan umum dengan mendapatkan
hasil keadaan umum baik, kesadaran composmentis, melakukan
pemeriksaan tanda tanda vital dengan mendapatkan hasil TD :
120 / 70 mmHg, nadi : 80 x/menit, suhu : 36,5 C, respirasi : 20
x/menit. Pada pemeriksaan fisik TFU Ny. M berada pertengahan
simfisis dan pusat, pemeriksaan pada payudara ada pengeluaran
ASI matur yang banyak, pemriksaan lokhea ada pengeluaran
lokhea sanguinolenta, PPV (perdarahan pervaginam) berwarna
merah kecoklatan.
Lokhea Sanguinolenta, muncul pada hari ke 3 7 pasca
persalinan, berwarna merah kecoklatan, dann berisi darah lendir.
(Yeyeh, 2013). Ada kesesuaian antara teori dan praktek.
3) Assesment
Setelah penulis melakukan pengkajian dari data subjektif dan
data objektif, langkah selanjutnya penulis menetapkan diagnosa
P3A1 Post Partum hari ke 7 dengan nifas fisiologis, tidak ada
diagnosa potensial, tidak ada masalah, tidak ada kebutuhan
tindakan segera.
409
4) Planning
Setelah penulis melakukan pengkajian, dan menetapkan
diagnose, lengkah selanjutnya penulis melakukan tindakan yang
akan dilakukan pada Ny. M yaitu melakukan observasi KU,
Kesadaran, TTV dengan sebagaimana mestinya, menjelaskan hasil
pemeriksaan kepada ibu tentang kondisi ibu dan bayi saat ini. Ibu
mengerti penjelasan hasil pemeriksaan tentang konsisi ibu dan bayi
saat ini, memberikan KIE kepada ibu tentang involusi uterus. Ibu
telah mengerti KIE tentang involusi (pengembalian kembali alat
alat kandungan seperti semula) yang diberikan, menganjurkan
kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi pada
ibu nifas. Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukan kunjungan
ulang
minggu
lagi
pada
ibu
nifas,
telah
dilakukan
pendokumentasian
h. SOAP Nifas pada kunjungan ke III
SOAP Nifas pada kunjungan ke III pada tanggal 11 Juni 2015 di BPM
Asminiwati pukul 10.00 WITA
1) Data Subjektif
Penulis melakukan anamnesa berupa data subjektif untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan ibu sekarang. Ny. M
mengatakan ingin melakukan kunjungan nifas yang ketiga dan
memeriksakan keadaan nifasnya sekarang. Ny. M mengatakan ASI
410
masih keluar banyak, keluar flek - flek darah kuning dan tidak ada
keluhan.
2) Data Objektif
Setelah penulis melakukan anamnesa tentang keadaan nifas ibu
sekarang, langkah selanjutnya melakukan pengkajian berupa data
objektif yaitu melakukan pemeriksaan umum dengan mendapatkan
hasil keadaan umum baik, kesadaran composmentis, melakukan
pemeriksaan tanda tanda vital dengan mendapatkan hasil TD :
110 / 70 mmHg, nadi : 81 x/menit, suhu : 36,5 C, Respirasi : 20
x/menit. Pada pemeriksaan fisik Ny. M TFU sudah tidak teraba
diatas simpisis. Pada pemeriksaan payudara ada pengeluaran ASI
matur yang banyak, pada pemeriksaan lokhea ada pengeluaran
lokhea serosa, pemeriksaan PPV (perdarahan pervaginam)
berwarna kekuningan.
Lokhea Serosa, muncul pada hari ke 7 14 pasca persalinan,
berwarna kekuningan mengandung lebih banyak serum, lebih
sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan
robekan laserasi plasenta. (Yeyeh, 2013). Ada kesesuaian antara
teori dan praktek.
3) Assesment
Setelah penulis melakukan pengkajian dari data subjektif dan
data objektif, langkah selanjutnya penulis menetapkan diagnosa
P3A1 Post Partum hari ke 14 dengan nifas fisiologis, tidak ada
411
minggu
lagi
pada
ibu
nifas,
telah
dilakukan
pendokumentasian
i. SOAP Nifas pada kunjungan ke IV
SOAP Nifas pada kunjungan ke IV pada tanggal 28 Juni 2015 di BPM
Asminiwati pukul 10.00 WITA
1) Data Subjektif
Penulis melakukan anamnesa berupa data subjektif untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan ibu sekarang. Ny. M
mengatakan ingin melakukan kunjungan nifas yang ketiga dan
412
lokhea
alba,
pemeriksaan
PPV
(perdarahan
413
414
415
416
417
418
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajemen kebidanan pada ibu hamil
a. Berdasarkan pengkajian data subjektif dan objektif didapatkan hasil
dalam batas normal tidak ada masalah sehingga ada kesesuaian antara
teori dengan praktek.
b. Berdasarkan penegakkan diagnosa didapatkan hasil G4P2A1 usia
kehamilan 33 - 34 minggu dengan kehamilan fisiologis sehingga ada
kesesuaian antara teori dengan praktek.
c. Pada masalah potensial tidak muncul adanya masalah dan keluhan yang
lain sehingga ada kesesuaian antara teori dengan praktek.
d. Pada tindakan segera karena tidak ada masalah dan keluhan pada
masalah potensial sehingga ada kesesuaian antara teori dengan praktek.
e. Berdasarkan hasil pengkajian dan penegakan diagnosa, disimpulkan
intervensi yaitu observasi KU, Kes, TTV dan BB, jelaskan kepada ibu
hasil pemeriksaan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini, lakukan
informed concent, berikan KIE kepada ibu tentang kebutuhan ibu hamil
TM III yaitu nutrisi, olahraga ringan, istirahat, kebersihan diri, persiapan
ASI, persiapan laktasi, KB pasca salin, kegiatan seks, berikan KIE
tentang ketidaknyamanan ibu hamil TM III, berikan KIE tentang tanda
bahaya ibu hamil TM III, berikan KIE tentang persiapan persalinan,
berikan KIE tentang tanda tanda persalinan, anjurkan ibu mengonsumsi
419
tablet fe, anjurkan ibu bersalin ditolong oleh dokter atau bidan, anjurkan
ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi, lakukan
dokumentasi kebidanan sehingga ada kesesuaian antara teori dengan
praktek.
f. Berdasarkan implementasi melakukan tindakan yang telah direncakanan
yaitu melakukan observasi KU, Kes, TTV dan BB, menjelaskan kepada
ibu hasil pemeriksaan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini, melakukan
informed concent, memberikan KIE kepada ibu tentang kebutuhan ibu
hamil TM III yaitu nutrisi, olahraga ringan, istirahat, kebersihan diri,
persiapan ASI, persiapan laktasi, KB pasca salin, kegiatan seks,
memberikan KIE tentang ketidaknyamanan ibu hamil TM III,
memberikan KIE tentang tanda bahaya ibu hamil TM III, memberikan
KIE tentang persiapan persalinan, memberikan KIE tentang tanda tanda
persalinan, menganjurkan ibu mengonsumsi tablet fe, menganjurkan ibu
bersalin ditolong oleh dokter atau bidan, menganjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi, melakukan dokumentasi
kebidanan sehingga ada kesesuaian antara teori dengan praktek.
g. Berdasarkan evaluasi telah dilakukan observasi KU, Kes, TTV dan BB,
ibu mengerti penjelasan hasil pemeriksaan tentang kondisi ibu dan bayi
saat ini, telah dilakukan informed concent, ibu mengerti penjelasan KIE
kepada ibu tentang kebutuhan ibu hamil TM III yang diberikan nutrisi,
olahraga ringan, istirahat, kebersihan diri, persiapan ASI, persiapan
laktasi, KB pasca salin, kegiatan seks, ibu mengerti KIE tentang
420
421
d. Pada tindakan segera karena tidak ada masalah dan keluhan pada
masalah potensial sehingga ada kesesuaian antara teori dengan praktek
e. Berdasarkan intervensi
1) Kala I
Observasi KU, Kesadaran, TTV, BB dan kemajuan persalinan,
lakukan informed concent, jelaskan tentang kondisi ibu dan janin
saat ini, berikan KIE tentang fisiologis ibu bersalin kala I, berikan
KIE tentang kebutuhan dan komplikasi ibu bersalin kala I, siapkan
alat dan bahan partus set, berikan support mental untuk mendukung
persalinannya, anjurkan ibu untuk mengatur nafas panjang, isi
lembar partograf jika memasuki inpartu kala I fase aktif, lakukan
dokumentasi untuk penyusunan rencana terakhir dikala I sehingga
ada kesesuaian antara teori dengan praktek.
2) Kala II
Observasi KU, Kesadaran, TTV dan kemajuan persalinan,
jelaskan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini, berikan KIE tentang
macam macam posisi meneran, anjurkan untuk tetap mengatur
nafas panjang, berikan KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala II,
berikan Asuhan Persalinan Normal kala II, isi lembar observasi dan
lembar partograf, lakukan pendokumentasian sesuai prosedur
sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek.
422
3) Kala III
Observasi KU, Kes, TTV, dan kemajuan persalinan, jelaskan
tentang prosedur tindakan yang dilakukan, jelaskan tentang kondisi
ibu dan bayi saat ini, berikan Asuhan Persalinan Normal kala III,
lakukan pendokumentasian sehingga ada kesesuaian antara teori
dengan praktek.
4) Kala IV
Observasi KU, Kesadaran, TTV dan kontraksi uterus, jelaskan
tentang kondisi ibu dan bayi saat ini, berikan KIE tentang
kebutuhan ibu bersalin kala IV, berikan Asuhan Persalinan Normal
kala IV, lakukan pendokumentasian sehingga ada kesesuaian
antara teori dengan praktek.
f. Berdasarkan implementasi
1) Kala I
Melakukan observasi KU, Kesadaran, TTV, BB dan kemajuan
persalinan, melakukan informed concent, menjelaskan tentang
kondisi ibu dan janin saat ini, memberikan KIE tentang fisiologis
ibu bersalin kala I, memberikan KIE tentang kebutuhan dan
komplikasi ibu bersalin kala I, menyiapkan alat dan bahan partus
set, memberikan support mental untuk mendukung persalinannya,
menganjurkan ibu untuk mengatur nafas panjang, mengisi lembar
partograf jika memasuki inpartu kala I fase aktif, melakukan
423
tentang
prosedur
tindakan
yang
dilakukan,
424
g. Berdasarkan evaluasi
1) Kala I
Telah
dilakukan
yaitu
telah
dilakukan
observasi
KU,
observasi
dan
lembar
partograf,
telah
dilakukan
425
3) Kala III
Telah dilakukan observasi KU, Kes, TTV, dan kemajuan
persalinan, ibu mengerti penjelasan tentang prosedur tindakan yang
dilakukan, ibu mengerti penjelasan tentang kondisi ibu dan bayi
saat ini, telah diberikan Asuhan Persalinan Normal kala III, telah
dilakukan pendokumentasian sehingga ada kesesuaian antara teori
dengan praktek.
4) Kala IV
Telah dilakukan observasi KU, Kesadaran, TTV dan kontraksi
uterus, ibu mengerti penjelasan tentang kondisi ibu dan bayi saat
ini, ibu mengerti KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala IV, telah
diberikan Asuhan Persalinan Normal kala IV, telah dilakukan
pendokumentasian sehingga ada kesesuaian antara teori dengan
praktek.
3. Manajemen kebidanan pada bayi baru lahir
a.
b.
c.
426
d.
Pada tindakan segera karena tidak ada masalah dan keluhan pada
masalah potensial sehingga ada kesesuaian antara teori dengan
praktek
e.
f.
g.
427
428
ibu dan bayi saat ini, menjelaskan tentang tindakan yang telah
dilakukan, melakukan informed concent, memberikan KIE kepada
ibu tentang perawatan payudara ibu nifas, teknik menyusui dengan
benar, kebutuhan dasar ibu nifas, ASI Ekslusif, menganjurkan
kepada
ibu
untuk
sesering
mungkin
menyusui
bayinya,
bayinya
sesering
mungkin,
ibu
bersedia
untuk
429
430
dapat
meningkatkan
kualitas
pendidikan
bagi
peningkatan
kompetensi
mahasiswa
sehingga
dapat
431
mahasiswa
mendapatkan
pengalaman
dalam
432
DAFTAR PUSTAKA
Walyani, Elisabeth . 2015 . ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN,
Yogyakarta, Pustaka Baru Press
Yeyeh, Ai . 2009 . ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN), Jakarta; CV.
Trans Info Media
Saifuddin . 2009 . BUKU PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN KESEHATAN
MATERNAL DAN NEONATAL, Jakarta; Yayasan Bina Pustaka
Mirza . 2008 . PEMERIKSAAN RUTIN KESEHATAN WANITA HAMIL,
Jakarta; Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono . 2011 . ILMU KEBIDANAN, Jakarta; PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
JHPIEGO . 2007 . ASUHAN PERSALINAN NORMAL, Jakarta; JNPK KR
(Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi)
Mochtar, Rustam . 1998 . SINOPSIS OBSTETRI JILID 1 EDISI KE - 2,
Jakarta; EGC
Kusmiyati, Yuni . 2009 . PERAWATAN IBU HAMIL (ASUHAN IBU HAMIL),
Yogyakarta; Penerbit Fitramaya
Bagus, Ida . 2010 . ILMU KEBIDANAN, PENYAKIT DAN KANDUNGAN,
SERTA KB, Jakarta; EGC
Sastrawinata, Sulaiman . 2007 . OBSTETRI PATOLOGI, Jakarta; EGC
Saifuddin . 2006 . BUKU ACUAN NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN
MATERNAL DAN NEONATAL, Jakarta; Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono . 1999 . ILMU KEBIDANAN, Jakarta; Yayasan Bina
Pustaka
Sumarah . 2008 . PERAWATAN IBU BERSALIN (ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN), Yogyakarta; yayasan Fitramaya
Yeyeh, Ai . 2009. ASUHAN KEBIDANAN II (PERSALINAN), Jakarta; CV.
Trans Info Media
Varney . 1997 . VARNEYS MIDWIFERY, Boston; Scientific
433
434
LAMPIRAN
1. Surat Izin
2. Ganchart Kunjungan
3. Jadwal Kegiatan Studi Kasus
4. Informed Concent
5. Hasil pemeriksaan dan lampirkan dokumentasi tempat praktek dan
pasien (setiap asuhan)
6. Lembar Konsultasi dengan pembimbing
7. Dokumentasi