Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM I

PENGENALAN ALAT SPEKTROFOTOMETER UV-VIS KALIBRASI DAN

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM

A. Tanggal Pelaksanaan
Senin, 28 Mei 2016

B. Tujuan Percobaan
1. Untuk memahami prinsip kerja alat spektrofotometer uv visible.
2. Unruk mengetahui cara mengkalibrasi alat spektrofotometeruv visible.
3. Untuk mengetahui cara menentukan nilai λ maks (panjang gelombang maksimum)
sebagai parameter penting dalam analisa spektrofotometri uv-vis.

C. Prinsip

Larutan sampel dikenai radiasi elektrimagnetik, sehingga molekul pada sampel


menyerap energi. Penyerapan energy menyebabkan terjadinya interaksi antara radiasi
elektromagnetik dengan materi. Jumlah intensitas radiasi yang diserap oleh larutan
sampel dikonversi dengankonsentrasi analit sebagai data kuantitatif.

D. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Kuvet
b. Quart
c. Spektrofotometer uv-visible
d. PC
2. Bahan
a. Aseton
b. Aquades
E. Dasar Teori
Spektroskopi UV-Vis adalah teknik analisis spektroskopi yang menggunakan
sumber radiasi elektromegnetik ultraviolet dan sinar tampak dengan menggunakan
instrumen spektrofotometer. Prinsip dari spektrofotometer UV-Vis adalah penyerapan
sinar tampak untuk ultra violet dengan suatu molekul dapat menyebabkan terjadinya
eksitasi molekul dari tingkat energi dasar (ground state) ketingkat energi yang paling
tinggi (excited stated). Pengabsorbsian sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu
molekul umumnya menghasilkan eksitasi elektron bonding, akibatnya panjang
absorbsi maksimum dapat dikolerasikan dengan jenis ikatan yang ada didalam
molekul (Hendayana, 1994).
Spektrofotometer menghasilkan sinar dan spectrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsi. Kebetulan spektrofotometer dibandingkan dengan
fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini
diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada
fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek
panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang
gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang
benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti
prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel blanko dan suatu alat untuk
mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding
(Khopkar, 2002).
Pengertian spektroskopi dan spektrofotometri pada dasarnya sama yaitu di
dasarkan pada interaksi antara materi dengan radiasi elektromagnetik. Namun
pengertian spektrofotometri lebih spesifik atau pengertiannya lebih sempit karena
ditunjukan pada interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun tidak
terlihat). Sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas misalnya cahaya maupun
medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik (Murti, 2006).
Pembuatan kurva kalibrasi setiap kali melakukan pengukuran,apalagi untuk
suatu hal yang dilakukan secara terus menerus seperti pada system pengawasan mutu
sediaan obat, merupakan hal yang tidak praktis. Untuk itulah diperlukan suatu
perangkat lunak yang dapat dipakai untuk menyederhanakan langkah penetapan kadar
obat yang sekaligus dapat mengkalkulasikan serta mengkonversi data nilai serapan
total yang didapat dari alat uv-vis menjadi nilai konsentrasi komponen bahan aktif
dalam sediaan yang diperiksa (Henry, dkk, 2002).

F. Prosedur Kerja
1. Kalibrasi alat spektrofotometer uv-vis

Alat spektrofotometer dinyalakan selama ± 15 menit untuk


menstabilkan sumber cahaya dan fotodetektor.

Larutan blanko (aquadest) disiapkan, kemudian dimasukkan


ke dalam kuvet yang telah dibersihkan sebelumnya dengan
tissue.

Dipilih menu aplikasi wavelength scan. Kalibrasi dilakukan


dengan menggunakan larutan blanko (minimal 2 kali ditekan
tombol autozero.

Nilai absorbansi disetting = 0, kemudian nilai transmitansi


disetting = 100 %.

2. Menentukan panjang gelombang yang memiliki nilai absorbansi maksimum (λ


maks)

Pertama-tama ditentukan range panjang gelombang yang akan


digunakan (untuk sampel yang tidak berwarna, gunakan range
panjang gelombang sinar uv : 180 – 400 nm).

Sampel aseton dimasukkan ke dalam kuvet yang kering dan


basah.

Pada panjang gelombang maksimum dilakukan scanning untuk


sampel aseton hingga dihasilkan nilai λ maks.
Grafik hubungan antara nilai absorbansi dibuat sebagai fungsi
panjang gelombang.

G. Hasil Pengamatan
4.5

3.5

2.5
Absorbansi

1.5

0.5

0
0 200 400 600 800 1000 1200
-0.5

H. Pembahasan
Spektrofotometri uv-vismerupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada
daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan untuk mengukur serapan sinar
ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan.konsentrasi
larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang
terdapat dalam larutan tersebut.
Langkah-langkah yang digunakan dalam percobaan adalah pertama-tama
menyiapkan larutan blanko dan sampel. Blanko digunakan untuk merezero
(mengenolkan pengukuran). Blanko yang digunakan adalah aquades. Sebelum larutan
blanko dimasukkan ke dalam alat, kuvet harus dibersihkan terlebih dahulu agar tidak
mempengaruhi pengukuran. Alat spektrofotometri uv-vis ini dapat mengukur panjang
gelombang otomatis dengan menggunakan metode wavelength scan. Mensetting
wavelength scan, setelah itu donolkan atau diautozero. Kemudian memasukkan larutan
aseton dalam kuvet dan diletakkan pada alat spektrofotometer uv-vis dan dimulailah
pengukuran. Kemudian hasilnya didapatkan dalam bentuk grafik. Hal yang perlu
diperhatikan adalah ketika memegang kuvet harus memegang bagian yang kasar,
apabila memegang bagian yang halus maka sidik jari kita akan terbaca sehingga sinar
tidak secara sempurna melewati larutan, ada sebagian sinar yang diserap oleh lemak di
tangan, akibatnya pengamatan akan terganggu dan menghasilkan hasil yang tidak
maksimal. Tujuan dilakukan kalibrasi dengan aquades pada langkah kerja awal yaitu
agar alat spektrofotometer dapat digunakan dengan baik dan menghasilkan data yang
valid.
Setelah didapatkan hasil berupa grafik, data tersebut dibuat grafik hubungan
antara nilai absorbansi sebagai fungsi panjang gelombang pada Microsoft exel. Dari
data yang ada, didapatkan bahwa panjang gelombang maksimum dari aseton adalah
236 nm dan absorbansinya sebesar 3,9.
Aseton adalah senyawa organic denganrumus CH3COCH3. Nilai absorbansi
yang diperoleh cukup tinggi, disebabkan karena terlalu pekatnya pelarut yang
digunakan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan panjang gelombang yang maksimum
harus mengetahui gugus kromofor dari senyawa yang dianalisis, aseton memiliki
gugus kromofor tunggal yaitu C=O (karbonil) yang mempunyai panjang gelombang
maksimum 270 nm.

I. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Prinsip kerja alat spektrofotometer uv visible adalah interaksi yang terjadi antara
energy yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang
berupa molekul.
b. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan larutan blanko yaitu aquadest. Tujuan
dilakukan kalibrasi adalah agar alat spektrofotometer yang digunakan dengan baik
dan menghasilkan data yang valid.
c. Panjang gelombang maksimum untuk aseton didapat dengan melihat gugus
kromofornya yaitu C=O. darihasil percobaan didapatkan bahwa panjang gelombang
maksimumnya sebesar 236 nm dengan nilai absorbansi sebesar 3,9.
DAFTAR PUSTAKA

Hendayana, Sumar. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang : Semarang press.


Henry, Arthur, dkk. 2002. Analisis Spektrofotometri Uv-vis pada Obat Influenza
dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Persamaan Linier. Jakarta : UI.
Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI.
Mukti, Kusnanto. 2006. Analisis Spektroskopi Uv-vis Penentuan Konsentrasi
Permanganat (KMNO4). Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai