BAB 6
ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA
KOMPETENSI:
Mengetahui, memahami, menjelaskan dan menghitung parameter-parameter aliran melalui pipa
yaitu bilangan Reynold, distribusi kecepatan, aliran laminar, aliran turbulen, head losses, dan
daya aliran.
Gambar 6.2 Percobaan aliran fluida (a).Bentuk aliran laminer (b).Bentuk aliran turbulen
D4-Ototronik- T.Mesin-Polinema 82
Modul Ajar Mekanika Fluida
Reynolds menemukan bahwa perubahan pola aliran itu tergantung pada kecepatan
aliran v, diameter tube d dan viskositas kinematis , dan hubungan parameter tersebut
menghasilkan suatu besaran tak berdimensi yang dikenal dengan Angka Reynold (Reynolds
Number) yang disimbolkan Re:
d v d v
Re (6.1)
Bersasarkan Angka Reynold dapat dibedakan pola aliran dalam pipa silindris, yaitu:
laminar jika nilai Re < 2000
transisi jika 2000 < Re < 4000
turbulen jika Re > 4000.
l
Gambar 6.3 Pengukuran head loss didalam pipa akibat gesekan
hf
Untuk aliran laminar, berlaku hubungan v , Sedangkan untuk aliran turbulen berlaku
l
hf
v n . Hasil-hasil itu akan tampak jelas terlihat dalam pada gambar 6.4.
l
Rugi rugi gesekan aliran air pada kondisi turbulen telah ditemukan oleh Darcy, dan
menyatakan bahwa rugi rugi yang terjadi sebanding dengan v2. Dengan Persamaan Darcy
Asrori dkk 83
Aliran dalam Pipa
akan diungkap gejala terjadinya head loss pada suatu saluran fluida. Perhatikanlah aliran
fluida (Gbr.6.5) yang melalui pipa berdiameter d dengan panjang l, dan tegangan viskos
dinding adalah maka,
Kesetimbangan gaya-gaya dalam fluida antara bagian (1) dan (2) adalah sebagai berikut:
2
p1 d p 2 d 2 dl (6.2)
4 4
Maka head loss akibat gesekan adalah:
p1 p 2 4 l
hf (6.3)
g g d
Koefisien gesek tak berdimensi f didefinisikan,
f 2
(6.4)
2 v
1
D4-Ototronik- T.Mesin-Polinema 84
Modul Ajar Mekanika Fluida
a) b)
Netto gaya dari kiri kekanan = perubahan momentum antara bagian-bagian (1) dan (2)
Persamaan menjadi :
p1 A1 p1 ( A2 A1 ) p2 A2 m ( v2 v1 )
( p1 p2 )A2 A2v2 ( v2 v1 )
Atau dapat dinyatakan ;
p1 p v
2 2 (v2 v1 ) (6.8)
g g g
Jika rugi tekan antara bagian (1) dan bagian (2) adalah hL dalam persamaan bernouli dapat
denyatakan :
p1 v12 p v2
2 2 hL
g 2 g g 2g
p1 p v 2 v2
2 2 1 hL
g g 2g 2g
v2 2 v12 v 2 vv
hL 2 1 2
2 g 2g g g
v12 v1v2 v22
hL
2g g 2g
Asrori dkk 85
Aliran dalam Pipa
2
v v
hL 1 2 (6.9)
2g
Bersadarkan hubungan Av
1 1 A1v1 maka persamaan (6.9) dapat dinyatakan dengan
2
A v2
hL 2 1 2 (6.10)
A1 2 g
Secara garis besar, rugi-rugi dapat diminimalkan dengan cara mengatur perubahan besar
penampang itu sehalus mungkin. Sebagai contoh venturi meter yang didisain dengan baik
akan mempunyai head loss sama dengan nol.
D4-Ototronik- T.Mesin-Polinema 86
Modul Ajar Mekanika Fluida
Tahanan ini sama dengan selisih gaya-gaya di kedua ujung silinder, berarti
dv
2 yl g h f y 2 g i l y 2 (6.13)
dy
dv g i g i 2
dimana: y v y c
dy 2 4
g i 2
Untuk v 0 pada y = r maka 0 r c
4
g i 2
Sehingga, v (r y 2 ) (6.14)
4
Persamaan (6.14) diatas menunjukkan bahwa distribusi kecepatan dalam aliran laminar adalah
parabolis. Jika v merupakan kecepatan rata-rata, maka laju aliran diberikan persamaan :
r
g i 2
Q v r2 (r y 2 )2y dy
0
4
r
g i
v r2 ( yr
2
y 3 ) dy
2 0
g ir 4
v r 2 (6.15)
8
Asrori dkk 87
Aliran dalam Pipa
g ir 4
Q (6.16)
8
Persamaan (6.16) diatas disebut Persamaan Poiseuille
g ir 2 g id 2
Dari per (6.15) diperoleh, v (6.17)
8 32
32 v
Pers (6.17) dapat ditulis, i
gd 2
32 lv
sehingga, hf = i l (6.18)
gd 2
32 lv 2
hf (6.19)
vd
g d
vd
Karena Re maka persamaan 6.19 menjadi,
32 lv 2
hf (6.20)
g d (Re)
dengan membandingkan pers 6.20 dengan pers 6.5 (pers. Darcy),
32 lv 2 4f l v 2
g d (Re) 2 g d
maka diperoleh nilai f untuk aliran laminar adalah
16
f (6.21)
(Re)
D4-Ototronik- T.Mesin-Polinema 88
Modul Ajar Mekanika Fluida
Asrori dkk 89
Aliran dalam Pipa
Contoh 6.1
Minyak dipompakan melalui pipa yang berdiameter 150 mm dan panjang 500 m, serta
dikeluarkan pada ketinggian 20 m diatas pompa. Minyak tersebut mempunyai density 850
kg/m 3 dan viskositas 0,12 N detik/m2. Jika semua rugi-rugi kecuali gesekan dengan pipa
diabaikan, tentukanlah daya yang diperlukan untuk memompa jika;
(a) m = 25 kg/detik minyak,
(b) m =100 kg/detik minyak itu.
Pembahasan:
a) Daya aliran untuk m = 25 kg/s
m 25
v =1,662 m/ss
A 2
850 0,15
4
vD 850 1,662 0,15
Re = = =1768 (merupakan aliran laminar Re < 2000)
0,12
16 16
f = = = 0,00905 (dari pers 7.25)
Re 1768
4 flv 2 4 0,00905 500 1,662 2
hf = = = 16,95 m (dari pers 7.9)
2 gd 2 9,81 0,15
Head yang harus diatasi adalah 16,95 + 20 = 36,95
Daya yang diperlukan adalah
P m g h = 25 9,81 36,95 = 9070 Watt = 9,070 kW
b) Daya aliran untuk m = 100 kg/detik
v = 4 1,662m/s = 6,65 m/s
Re = 4 1768 = 7072 (merupakan aliran turbulen Re < 4000)
Maka,
0,079 0,079
f = = = 0,00861 (dari pers 7.26)
Re1/ 4
1
7072 4
4 flv 2 4 0,00861 500 6,65 2
hf = = = 259 m
2 gd 2 9,81 0,15
Head yang harus diatasi adalah 259 + 20 = 279 m
Daya yang diperlukan adalah
P m g h = 100 9,81 279 = 273500 Watt = 273,5 kW
Contoh 7.2
Suatu pipa airdisambung dengan pipa yang lebih besar dengan perubahan yang sangat besar
dari diameter 320 mm menjadi 640 mm. Tepat di bagian sambungan gradien hidraulik
bertambah 0,12 m. Tentukan laju aliran massa air yang mengalir didalamnya. Gambar berikut
ini menunjukkan heat total dan gradient hidrolik sesaat sesudah dan sebelum perubahan
penampang pipa.
D4-Ototronik- T.Mesin-Polinema 90
Modul Ajar Mekanika Fluida
Pembahasan:
Pers. Bernoulli pada gambar disamping:
v12 v2 2
= 0,12 H L
2g 2g
Dari persamaan 7.12 head loss dinyatakan
(v1 v2 ) 2
HL Sehingga ,
2g
v12 v2 2 (v v ) 2
= 0,12 + 1 2
2g 2g 2g
Hukum Kontinuitas;
A1v1 A2v2
d2 v
v2 v1 12 1 , sehingga
d2 4
v2 92 2
v12 = 1 0 ,12 2 9, 81 + v1
16 16
v1 = 2.51 m/s
m A1v1 = 10 3 0,32 2,51 = 202 kg/s
4
Asrori dkk 91
Aliran dalam Pipa
SOAL LATIHAN
6.1 Air mengalir dalam pipa yang bergaris tengah 150 mm panjangnya 300m, debit aliran
=2,73 m 3/menit sedangkan koefisien gesek sebesar 0,01, hitunglah kehilangan
energinya. [jawab: 27,3 m air]
6.5 Hitunglah daya input sebuah motor listrik (m=90%) sebagai sumber energi sebuah
pompa (p=80%) yang mengalirkan air (=1000 kg/m3; =0,001 kg/ms) dengan debit
50 l/s dari tangki 1 ke tangki 2 (gambar di bawah), jika panjang pipa adalah 200 m,
diameter 150 mm dan dari bahan baja galvanis (asumsi; k = 0,15 mm).
D4-Ototronik- T.Mesin-Polinema 92