PROPOSAL
Diajukan Kepada Pengampu Mata Kuliah
Metode Penelitian Kualitatif Program
Studi Vokasional Tenik Mesin Otomotif
Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah
Semester
Di Susun Oleh :
Ferry Setyawan
C3218110038
(Ferry Setyawan)
C3218110038
Disetujui :
Dosen pembimbing I, Dosen pembimbing
II,
Disahkan : Diketahui :
Dekan Fakultas Saintek Ketua Program Studi
Pada masa sekarang ini sepeda motor matic sangat cocok untuk
dipakai. Selain harganya relatif lebih terjangkau, namun juga sepeda motor
matic ini dapat memberi rasa nyaman dalam berkendara. Tidak perlu lagi
memindah-memindah gigi karena sudah disetel automatis. Untuk saat ini,
varian sepeda motor matic sudah banyak menjamur dipasaran. Sepeda motor
matic adalah sepeda motor yang memiliki tipe tranmisi otomatis sehingga
tidak perlu lagi menginjak tuas perseneling untuk dapat memindah gigi
percepatan, melainkan akan bekerja secara otomatis berubah mengikuti
putaran mesin. Sehingga pengemudi hanya memainkan katup gas untuk
merubah rasio percepatan. Dengan mobilitas yang tinggi dan perpindahan
transmisi yang lembut serta secara otomatis maka akan memberikan
kenyaman bagi penggunanya. Hal menjadi pembeda antara sepeda motor
matic dengan jenis sepeda motor tipe lainnya terletak pada sistem
transmisinya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan atas uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi
beberapa masalah, diantaranya :
1. Motor matic kurangan bertenaga.
C. Cakupan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh masalah-masalah yang berkaitan
dengan judul penelitian, yaitu terbatas pada diameter roller CVT, variasi
putaran mesin, dan daya pada Honda Vario 108 CC Carbu Tahun 2012. Daya
dalam penelitian ini adalah daya pada poros roda atau daya efektif.
D. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh diameter roller CVT terhadap daya pada Honda Vario
108 CC Carbu Tahun 2012…?
2. Adakah pengaruh variasi putaran mesin terhadap daya pada Honda Vario
108 CC Carbu Tahun 2012…?
3. Adakah interaksi variasi diameter roller CVT dan variasi putaran mesin
terhadap daya pada Honda Vario 108 CC Carbu Tahun 2012…?
E. Tujuan Masalah
Mengacu pada rumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin
dicapai peneliti adalah :
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah kajian ilmu pengetahuan tentang pengaruh diameter roller
CVT dan variasi putaran mesin terhadap daya pada Honda Vario 108
CC Carbu Tahun 2012.
b. Memberikan informasi mengenai diameter roller CVT pada motor
matic.
2. Manfaat Praktis
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
2. Transmisi
b) transmisi otomatis.
a. Transmisi Manual
b. Transmisi Otomatis
Ketika celah puli mendekat, maka akan mendorong sabuk ke arah luar.
Hal ini akan membuat puli tersebut berputar dengan diameter yang lebih besar.
Setelah sabuk tidak dapat diregangkan kembali, maka sabuk akan meneruskan
putaran dari puli ke puli yang digerakkan. Jika gaya dari puli mendorong sabuk ke
arah luar lebih besar dibandingkan dengan tekanan pegas yang menahan puli yang
digerakkan, maka puli akan tertekan melawan pegas, sehingga sabuk akan berputar
dengan diameter yang lebih kecil. Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti
pada gigi tinggi untuk transmisi manual (lihat ilustrasi bagian C). Jika kecepatan
mesin menurun, roller puli penggerak akan bergeser ke bawah lagi dan
menyebabkan bagian puli penggerak yang bisa bergeser merenggang. Secara
bersamaan tekanan pegas di pada puli akan mendorong bagian puli yang bisa
digeser dari puli tersebut, sehingga sabuk berputar dengan diameter yang lebih besar
pada bagain belakang dan diameter yang lebih kecil pada bagain depan. Kecepatan
sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi rendah untuk transmisi manual (lihat
ilustrasi bagian A).
3. Roller CVT
Roller merupakan salah satu komponen yang terdapat pada transmisi
otomatis atau CVT. Roller adalah suatu material yang tersusun dengan Teflon
sebagai permukaan luarnya dan tembaga atau alumunium sebagai lapisan
dalamnya. Roller berbentuk seperti bangun ruang yaitu silinder yang
mempunyai diameter dan berat tertentu. Roller barfungsi untuk menekan
dinding dalam puli primer sewaktu terjadi putaran tinggi. Prinsip kerja roller,
hampir sama dengan plat penekan pada kopling sentrifugal. Ketika putaran
mesin naik, roller akan terlempar ke arah luar dan mendorong bagian puli yang
bisa bergeser mendekati puli yang diam, sehingga celah pulinya akan
menyempit).[CITATION Jal08 \p 337 \l 1033 ].
Semakin berat rollernya maka dia akan semakin cepat bergerak
mendorong movable drive face pada drive pulley sehingga bisa menekan belt ke
posisi terkecil. Namun supaya belt dapat tertekan hingga maksimal butuh roller
yang beratnya sesuai. Artinya jika roller terlalu ringan maka tidak dapat
menekan belt hingga maksimal, efeknya tenaga tengah dan atas akan berkurang.
Harus diperhatikan juga jika akan mengganti roller yang lebih berat harus
memperhatikan torsi mesin. Sebab jika mengganti roller yang lebih berat bukan
berarti lebih responsif, karena roller akan terlempar terlalu cepat sehingga pada
saat akselerasi perbandingan rasio antara puli primer dan puli sekunder terlalu
besar yang kemudian akan membebani mesin [ CITATION Nga101 \l 1033 ].
Diameter roller juga sangat berpengaruh terhadap kinerja dari roller
itu sendiri. Artinya semakin kecil diameter roller maka berat roller juga akan
berkurang. Sehingga gaya sentrifugal yang dihasilkan roller akan berkurang
karena gaya tekan terhadap puli primer / sliding sheave / movable drive face
menurun. Selain itu dengan berkurangnya diameter roller maka juga
mengakibatkan performa mesin semakin lambat untuk ketercapaiannya. Hal ini
dikarenakan diameter roller yang semakin kecil akan memperlambat perubahan
ratio diameter dari puli primer dan puli sekunder. Berkurangnya diameter roller
ini dikarenkan bahan penyusun roller bagian luar adalah Teflon yang selalu
bergesakan dengan rumah roller sehingga ketebalan diameternya akan semakin
berkurang dan menyebabkan keausan. Maka dari itu setiap pabrikan sepeda
motor matic memberikan batas pemakaian roller berdasarkan diameter dari
roller itu sendiri. Artinya, apabila roller sudah mencapai batas minimum
pemakaian maka harus dilakukan pengantian roller.
Dengan :
5. Putaran Mesin
Putaran mesin adalah tenaga yang dihasilkan dari proses pembakaran
bahan bakar yang terjadi di ruang pembakaran. Putaran yang dihasilkan berasal
dari gerak translasi piston, yang kemudian diubah oleh poros engkol menjadi
gerak rotasi atau putaran mesin dan dinyatakan dalam satuan rotation per minute
(rpm).
Kecepatan putaran mesin mempengaruhidaya spesifik yang akan
dihasilkan karena mempertinggi frekuensi putarannya berarti lebih banyak
langkah yang terjadi pada waktu yang sama. Motor matik cenderung boros
karena membutuhkan putaran mesin yang cukup tinggi agar motor bisa
bergerak, lebih tinggi dari motor bebek dan motor sport [ CITATION
Are08 \l 1033 ]
Ni = Pi.A.L
Keterangan :
Pi = Tekanan rata-rata yang diindikasikan
1
A = Luas lingkaran torak =D 2=0,785 D 2
4
L = Panjang langkah torak
π
a . Pi . D2. Y . n . Z
4
¿=
60.75 .100
Dimana :
Ni = Daya Indikator [CITATION Wir93 \p 24 \l 1033 ]
Pi = Tekanan rata-rata yang diindikasikan (dalam Kgf/cm2)
D = Diameter silinder
L = Langkah torak
Z = Jumlah Silinder
n = Putaran mesin setiap menit
a = Jumlah langkah kerja
1/60 = Untuk mengubah 1menit = 60 detik
1/100= Untuk mengubah 1meter = 100cm
1 HP = 0.7457 KW
1 PS = 0.7355 KW (Kilo Watt)
e. Daya Efektif
Daya efektf atau disebut juga daya poros adalah daya indikator
dikurangi dengan kerugian-kerugian gesekan. Daya poros inilah yang
berguna untuk menggerakkan poros engkol. Apabila poros engkol berputar
lebih cepat maka kecepatan torak pun bertambah sehingga menghasilkan
daya yang lebih tinggi. Sehingga semakin tinggi putaran mesin maka daya
efektif yang dihasilkan akan semakin naik.
Daya mesin sebenarnya dapat dihitung dengan menghitung daya
poros dan torsi yang dihasilkan oleh poros tersebut. Untuk menghitung daya
poros digunakan dynamometer yang dihubungkan dengan poros output
mesin, sehingga dari alat tersebut terbaca berapa torsinya. Sedangkan untuk
mengetahui besarnya putaran poros mesin (rpm) digunakan tachometer.
Setelah diketahui besarnya torsi dan putaran mesin dari pengukuran ini
kemudian dimasukkan kedalam rumus:
N = T x n / 5252
Dimana
N = Daya (Hp)
T = Torsi (lbs.ft)
Beberapa eksperimen mengenai roller yang digunakan pada CVT telah dilakukan
oleh para peneliti sebelumnya, diantaranya yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Yamin, yang berjudul Analisa dan
Pengujian Roller Pada Mesin Gokart Matic. Menyimpulkan roller dengan berat 9
gram mempunyai aselerasi paling cepat diantara roller 10, 11 dan 12 gram, ini
disebabkan roller yang ringan lebih cepat terlempar atau berada paling luar
sliding sheave, sehingga sliding sheave lebih cepat menekan v- belt.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Made Dwi Budiana P, yang berjudul Variasi
Berat Roller Sentrifugal Pada Continuosly Variable Transmission (CTV)
Terhadap Kinerja Traksi Sepeda Motor. Menyimpulkan Pada hasil simulasi
dan pengujian dilapangan menunjukkan bahwa roller sentrifugal 8 gr
menghasilkan kinerja traksi paling baik pada kecepatan rendah, sedang untuk
roller sentrifugal 12 gr kinerja traksi sangat baik pada kecepatan tinggi, dan
roller sentrifugal standar (10,2 gr) memiliki kinerja traksi diantara keduanya.
3. Penelitian yang dilakukan K.U.Chan, Wong P.K., & Wu, H.W. yang berjudul
Preliminary Study on Design and Control of a Novel CVT. Menyimpulkan
bahwa CVT dengan dua sabuk dapat meningkatkan kapasitas torsi daripada
CVT yang hanya menggunakan satu sabuk.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Variasi Diameter Roller CVT terhadap Daya Sepeda Motor
Matic
Sepeda motor matic menggunakan transmisi jenis otomatis yang
disebut dengan Contniously Variable Transmision atau sering disebut CVT.
CVT ini merupakan suatu sistem yang menjembatani antara output mesin
dengan medan tempuh yaitu kondisi jalan. Dengan melalui CVT ini daya
output dari poros engkol akan ditransfusikan sampai roda belakang. Prinsip
dasar dari CVT adalah menggunakan gaya sentrifugal.
Gaya sentrifugal pada CVT dihasilkan oleh roller CVT yang
terletak didalam puli primer / movable drive face. Roller CVT mempunyai
bentuk silinder dan bundar. Sehingga kinerja dari roller CVT yang akan
menghasilkan gaya sentrifugal juga bergantung pada dimensi roller CVT.
Dasar dari dimensi roller CVT mengacu pada besar kecilnya diameter roller
CVT. Diameter roller CVT akan sangat menentukan gaya sentifugal yang
dihasilkan roller CVT tersebut. Roller CVT akan menekan dinding dalam puli
primer / movable drive face sehingga diameter pada puli primer akan
bertambah lebar dan menekan v-belt. Ketika diameter puli primer bertambah,
maka diameter puli sekunder akan mengecil. Sehingga akan dihasilkan
perbandingan ringan dalam system CVT sehingga daya mampu dihasilkan
dengan optimal.
Ukuran diameter roller CVT mempengaruhi tercapainya daya
yang lebih optimal. Hal ini disebabkan karena kinerja roller CVT
mempengaruhi terjadinya perubahan diameter V-Belt yang menapak pada puli
primer dan puli sekunder lebih cepat beranjak ke perbandingan ringan.
Sehingga daya yang dihasilkan lebih cepat tercapai dan lebih optimal.
Diameter roller yang terletak didalam puli primer akan selalu bergesekan
dengan puli primer itu sendiri, sehingga dapat mengakibatkan keausan atau
berkurangnya ukuran diameter roller CVT. Berkurangnya ukuran diameter
roller CVT menyebabkan ketercapaian daya menjadi lambat dan tidak
optimal.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya [ CITATION Sug08 \l 1033 ]. Di dalam variabel
terdapat satu atau lebih, gejala yang mungkin pula terdiri dari berbagai aspek atau
unsur sebagai bagian yang tidak terpisahkan. Berdasarkan pengertian di atas,
secara garis besar variabel dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu:
1. Variabel Bebas
2. Variabel Control
1. Sepeda motor yang digunakan yaitu sepeda motor Honda Vario 108 CC
Carbu Tahun 2012 dengan no mesin - dan no rangka -.
3. Berat roller 12 gr
C. Pengumpulan Data
a. Bahan Penelitian
1) Satu unit Honda Vario 108 CC Carbu Tahun 2012 dengan spesifikasi mesin
sebagai berikut:
Bore × Stroke 50 × 55 mm
Panjang 189,7 cm
Lebar 68 cm
Dimensi Tinggi 108,3 cm
99,9 kg (SW)
Berat Kendaraan 99,3 kg (CW)
ND U22FER9
Busi NGK CR7EH9
b. Alat Penelitian
Adapun alat yang digunakan untuk mendapatkan data pada penelitian ini
adalah:
1) Tool set
2) Timbangan Digital
3) Mesin bubut
Digunakan untuk membubut Roller CVT yang akan diteliti yautu roller
CVT diametr 11 gram dan 13 gram
4) Vernier Caliper
5) Tachometer
6) Dinamometer
Alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur daya poros roda
pada motor. Dalam hal ini menggunakan dinamometer type Dynojet 250i.
Alat ini mampu mulai mendeteksi daya pada Yamaha Mio Sporty mulai
putaran mesin 5000 rpm.
7) Blower
2. Prosedur Penelitian
Langkah awal dalam penelitian ini adalah melakukan studi literatur, yaitu
merumuskan permasalahan yang terjadi dan Studi literatur Mencari spesifikasi
kendaraan Pengumpulan dan pengambilan data-data melalui dynotest Mencari berat
roller yang diuji Menghitung data hasil pengujian Mulai Memasukkan nilai sudut θ
beserta kondisi spin pada perhitungan Menganalisa dan membandingkan
perhitungan hasil pengujian ketiga roller CVT, sudut θ dan kondisi spin dalam
bentuk grafik.
a. Lokasi Penelitian
b. Langkah Penelitian
1) Langkah Persiapan
Dalam pelaksanaan penelitian nanti dapat berjalan dengan lancar,
maka dibuat langkah langkah persiapan yang dirasa perlu, adapun
langkah persiapan penelitian adalah sebagai berikut:
(1) Menyiapkan Sepeda motor Honda Vario 108 CC Carbu
Tahun 2012.
(2) Melakukan tune-up Sepeda motor Honda Vario 108 CC
Carbu Tahun 2012.
(3) Menyiapkan alat-alat.
(4) Menyediakan roller CVT 11 gram, 12 gram, dan 13 gram.
2) Langkah Pengujian
a) Menggunakan roller CVT 11 gram
(1) Mengganti roller pada sepeda motor dengan roller 11 mm.
(2) Menaikkan sepeda motor pada alat dynamometer.
(3) Memasang indicator RPM Tachometer pada kabel koil.
(4) Memutar gas hingga putaran mesin menjadi 5000 RPM
(5) Menghitung daya yang dihasilkan menggunakan
alat dynamometer.
(6) Diamkan motor sejenak ± 5 menit.
(7) Mengulangi langkah (4) sampai (6) untuk tiga kali
percobaan.
Tune up
Roller CVT Diameter 11 mm Roller CVT Diameter 12 mm Roller CVT
Diameter 13 mm
Variasi Putaran
Mesin
Analisis data
Kesimpulan
Bagan Aliran Proses Eksperimen
AvanzaXenia.net. (2006). Power and Torque (Tenaga dan Torsi). Diperoleh 8 Juli
2012 dari
http:// http://www.avanzaxenia.net
Jama, Jalius, dkk. (2008). Teknik Sepeda Motor Jilid 1 untuk SMK. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.
Jama, Jalius, dkk. (2008). Teknik Sepeda Motor Jilid 2 untuk SMK. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.
Jama, Jalius, dkk. (2008). Teknik Sepeda Motor Jilid 3 untuk SMK. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.
Genesis, Mind. (2008). Pilih Varian Matic Atau Motor Irit BBM. Diperoleh 17
Februari 2012 dari http://mygoldmachine.wordpress.com/2008/05/28/pilih-
varian-matic- atau-motor-irit-bbm/
Pratama, Bagja. (2009). Dipajang Dimana Saja, Motor Matik Tetap Paling Laris.
Diperoleh 17 Februari 2012 dari
http://oto.detik.com/read/2009/08/04/080305/1176859/648/dipajang-
dimana-saja-motor-matik-tetap-paling-laris