Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraokatuh


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
hidayahNya. Sehingga dapat menyelesaikan tugas Telaah Kurikulum ini dengan baik.
Materi yang terdapat dalam makalah ini merupakan kumpulan dari beberapa data yang
kami ambil dari sumber-sumber dengan tujuan memberikan wawasan dan pengetahuan tentang
Sistem Pemerintahan Indonesia Menuju Masyarakat Modern.

Penulis menyadari tugas ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis memohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Surakarta, 15 Januari 2010

Penulis
Tia Fifi Lestari
DAFTAR ISI

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS…………………………………..….1


A. RELASI DAN FUNGSI.............................................................................................2
B. BEBERAPA FUNGSI KHUSUS
1. Fungsi Konstan.................................................................................................3
2. Fungsi Identitas................................................................................................3
3. Fungsi Mutlak atau Fungsi Modulus...............................................................3
4. Fungsi Linear...................................................................................................4
5. Fungsi Kuadrat.................................................................................................4
6. Fungsi Tangga..................................................................................................4
C. SIFAT- SIFAT FUNGSI
1. Fungsi Injektif………………………………………………………………..4
2. Fungsi Surjektif……………………………………………………………....5
3. Fungsi Bijektif………………………………………………………………..5
4. Fungsi Into…………………………………………………………………....6
5. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil…………………………………………......6
D. ALJABAR FUNGSI....................................................................................................7
E. FUNGSI KOMPOSISI
1. Pengertian Fungsi Komposisi...........................................................................8
2. Syarat Dua Fungsi dapat Dikomposisikan......................................................10
3. Sifat-sifat Fungsi Komposisi...........................................................................11
4. Menentukan Fungsi f atau g Jika Fungsi Komposisi dari f atau g
Diketahui..........................................................................................................12
F. FUNGSI INVERS
1. Pengertian Invers Suatu Fungsi......................................................................13
2. Syarat Suatu Fungsi Mempunyai Invers.........................................................13
3. Menentukan Rumus Fungsi Invers.................................................................13
4. Fungsi Invers dari Fungsi Komposisi.............................................................16
5. Grafik Fungsi Invers.......................................................................................17
LATIHAN ULANGAN BAB II.....................................................................................19

Kompetensi Dasar:
2.1 Menentukan komposisi dua fungsi
Indikator:
Menentukan syarat dan aturan fungsi yang dapat dikomposisikan
Menentukan fungsi komposisi dari beberapa fungsi
Menyebutkan sifat-sifat komposisi fungsi
Menentukan komponen pembentuk fungsi komposisi apabila fungsi
komposisi dan komponen lainnya diketahui
2.2 Menentukan invers suatu fungsi
Indikator:
Menjelaskan syarat agar suatu fungsi mempunyai invers
Menggambarkan grafik fungsi invers dari grafik fungsi asalnya
Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi invers
Menentukan fungsi invers dari suatu fungsi

Kita telah mempelajari mengenai domain, kodomain, serta range suatu fungsi di SMP.
Akan tetapi, pada pembahasan mengenai hal tersebut belum dipelajari sifat-sifat fungsi, aljabar
fungsi, fungsi komposisi maupun fungsi invers. Pada bab ini, semua itu akan dibahas dengan
melibatkan konsep-konsep yang telah dipelajari.

Salah satu manfaat belajar materi ini ialah untuk menyelesaikan masalah seperti Jumlah n
mobil yang diproduksi suatu pabrik selama 1hari setelah t jam operasi adalah n(t) = 200t – 10t, 0
≤ t < 10. Jika biaya produksi n mobil (dalam dolar) adalah C(n)= 30.000 + 8.000n, tentukan
biaya C sebagai fungsi dari waktu dan biaya memproduksi mobil selama 1bulan? Untuk
menjawabnya, pelajarilah bab ini dengan baik!
A. RELASI DAN FUNGSI

A B
Keterangan:
Domain fungsi : A= {1, 2, 3, 4, 5}
1 a Kodomain fungsi : B= {a, b, c, d, e}
2 b Range fungsi : R= {a, b, c, e}
3 c
4 d
5 e

Fungsi dari A ke B ditulis f : A→ B adalah sebuah relasi (hubungan) khusus yang


memasangkan tiap elemen dari himpunan A dengan tepat satu elemen dari himpunan B. Pada
relasi dari A ke B,himpunan A dinamakan daerah asal (domain) dan himpunan B dinamakan
daerah kawan (kodomain); sedangkan himpunan semua peta di B dinamakan daerah hasil
(range).

Contoh 1:
Diketahui A  {x | 1  x  3, x  R} dan f : A →R ditentukan oleh f ( x)  x 2  1 . Maka tentukan
daerah asal(domain), daerah kawan (kodomain) serta range atau daerah hasilnya!
Penyelesaian:
A  {x | 1  x  3, x  R} A={-1,0,1,2,3}
f ( x )  x 2  1 , didapat f ( 1)  ( 1) 2  1  0
f (0)  (0) 2  1  1
f (1)  12  1  0
f (2)  2 2  1  3
f (3)  3 2  1  8
Sehingga diperoleh daerah asal adalah A={-1,0,1,2,3} dan daerah hasil atau range adalah R f ={-
1,0,3,8} dengan daerah kawan R  { y | 1  y  8, y  R}

Latihan 1:
Fungsi f : R→R ditentukan oleh , hitunglah f (-3), f(-2), f(-1), serta tentukan nilai a
dan c jika f (a) = 10 dan f (c + 3) = 38!
Tentukan daerah asal dan daerah hasil dari
Dari fungsi permintaan (P = harga dan Q = kuantitas), tentukan besarnya harga jika
banyak permintaan 0, 1, 5, 8, dan 10 serta gambar grafiknya
B. BEBERAPA FUNGSI KHUSUS

1. Fungsi Konstan (Tetap)


Fungsi f : x→c atau f(x)=c,dengan c adalah konstanta disebut dengan fungsi konstan.
Pada fungsi konstan, f memetakan setiap bilangan real x ke suatu nilai yang sama,
yaitu c (konstanta).

Contoh:
Diketahui fungsi f(x) = 3.
Maka untuk semua nilai x, f(x) akan selalu bernilai sama yaitu 3.

Grafik fungsi f :
y
Suatu relasi dari himpunan A
y=3
ke B dapat dikenali sebagai
fungsi konstan, jika untuk
setiap unsur pada himpunan A
dipasangkan ke satu unsur
yang sama pada himpunan B.
-2 -1 1 2 3 x

2. Fungsi Identitas
Fungsi I : P →P yang ditentukan oleh I(x) = x disebut fungsi identitas. Fungsi
identitas adalah fungsi yang memasangkan setiap unsur daerah asal dengan dirinya
sendiri.

Grafik fungsi identitas 2


y = f(x) = x
1
x
1 2 3

3. Fungsi Mutlak atau Fungsi Modulus


Fungsi mutlak merupakan fungsi yang memetakan setiap bilangan real pada daerah
asal ke unsur harga mutlaknya. Fungsi mutlak dinyatakan dengan rumus f(x) = | x |, |
x | dibaca sebagai ”nilai mutlak” dan didefinisikan sebagai
y=-x y y=x
 x, jika x  0
x 
 x, jika x  0

Sehingga nilai mutlak dari bilangan real


negatif, positif, dan nol adalah selalu positif
atau nol. Grafik fungsi modulus atau fungsi
mutlak adalah:

4. Fungsi Linear
Fungsi f: R→R didefinisikan oleh f(x) = mx + n, dengan m dan n adalah konstanta
dan variabel atau peubahnya berpangkat satu dinamakan fungsi linear. Grafiknya
berbentuk garis lurus.

5. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat telah disampaikan di SMP, yaitu fungsi yang memiliki bentuk umum
f ( x)  ax 2  bx  c dengan a  0 ,b, c konstanta dan grafiknya berbentuk parabola.

6. Fungsi Tangga
Fungsi f: R→R ditentukan oleh f(x) = [x], dengan [x] didefinisikan sebagai bilangan
bulat terbesar yang lebih kecil dari atau sama dengan x. Sedangkan fungsi tangga
yaitu suatu fungsi f yang memasangkan anggota bentuk interval pada daerah asal ke
beberapa anggota yang tetap pada daerah kawan.

Latihan 2:
Gambarlah fungsi-fungsi !
Suatu fungsi linear f(x)= ax + b, sedemikian sehingga f(-1)=3 dan f(2)= 6. tentukan nilai
a dan b dan pembuat nol serta gambar fungsinya!

C. SIFAT- SIFAT FUNGSI

1. Fungsi Injektif
Jika f adalah fungsi himpunan A ke himpunan B dengan x1 dan x 2 adalah
unsur- unsur anggota A. Maka f dikatakan fungsi satu- satu (fungsi injektif), jika x1  x 2
maka f ( x1 )  f ( x 2 ) atau jika f( x1 ) = f( x 2 ) maka x1 = x 2 untuk setiap x1 , x 2  A .
Contoh:
Selidiki apakah fungsi f(x) = 2x + 5 merupakan fungsi injektif!

Penyelesaian:
Jika f( x1 ) = f( x 2 ), maka x1 = x 2 untuk x1 , x 2 adalah domain, misal diambil x1 dan
x 2 dengan f( x1 ) = f( x 2 ), maka didapat
2 x1 + 5 = 2 x 2 + 5
2 x1 - 2 x 2 = 0
2( x1 - x 2 )= 0
x1 - x 2 =0
x1 = x 2 terbukti
Jadi, f(x) = 2x + 5 merupakan fungsi injektif.

2. Fungsi Surjektif
Fungsi f: A→B dikatakan sebagai fungsi surjektif jika setiap elemen B
mempunyai pasangan di A. Jadi, semua anggota di B merupakan peta dari sekurang-
kurangnya satu anggota di A, atau f (A) = B dengan kata lain f memetakan A onto B.
Contoh:
Apakah fungsi f(x) = 2x + 3 merupakan fungsi surjektif?
Penyelesaian:
Untuk setiap y  R memiliki pasangan x  R sehingga f(x) = y
y 3
f(x) = y = 2x + 3  x 
2
 y 3
f ( x)  f  
 2 
 y 3
f ( x)  2 3
 2 
f ( x)  y  3  3
f ( x)  y
Jadi, terbukti f(x) = 2x + 3 merupakan fungsi Surjektif.

3. Fungsi Bijektif
Fungsi f: A→B dikatakan bijektif jika setiap elemen di A dipasangkan dengan
tepat satu elemen di Bdan setiap elemen di B mempunyai tepat satu elemen di A. Maka,
dengan kata lain suatu fungsi dikatakan fungsi bijektif atau berkorespondensi satu- satu
jika fungsi tersebut bersifat injektif dan subyektif.

Tips:
Langkah- langkah untuk membuktikan f: A→B merupakan fungsi bijektif adalah:
 Buktikan f berlaku fungsi injektif dengan cara memilih sembarang unsur x1 , x 2
 A dengan x1  x 2 dan tunjukkan bahwa f ( x1 )  f ( x 2 ) atau pilih unsur f( x1
), f( x 2 )  B dengan f( x1 ) = f( x 2 ) dan tunjukkan bahwa x1 = x 2
 Buktikan f adalah fungsi surjektif dengan cara menunjukkan setiap unsur y  B
memiliki pasangan x  A sehingga f(B) = A.
4. Fungsi Into
Fungsi f: A→B dikatakan fungsi dari A ke dalam B, jika sekurang-kurangnya ada
satu unsur b  B yang bukan peta dari a  A atau f ( A)  B. contoh fungsi into:
A B A B

1 a a 1
2 b b 2
3 c c 3

5. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil


o Fungsi f disebut fungsi ganjil bila f(-x) = - f(x). grafiknya simetri terhadap
sumbu y.
o Fungsi f disebut genap bila f(-x) = f(x). grafiknya simetri terhadap titik asal
O(0,0).
o Fungsi f disebut tidak ganjil tidak genap bila f ( x)  f ( x) dan
f ( x)   f ( x)
Contoh:
Nyatakan fungsi berikut genap, ganjil atau bukan kedua-duanya.
a. f ( x)  x 2  1
b. f ( x)  x 3  x 2
Penyelesaian:
f ( x)  x 2  1
a.
f ( x)  ( x) 2  1  x 2  1
sehingga diperoleh f(x) = f(-x). Jadi, f ( x)  x 2  1 fungsi genap.
b. f ( x)  x 3  x 2
f (  x)  (  x) 3  (  x ) 2   x 3  x 2  ( x 3  x 2 )
Sehingga diperoleh f ( x)  f ( x) maka bukan fungsi genap dan bukan fungsi
ganjil.

Latihan 3:
Apakah fungsi dibawah ini merupakan fungsi injektif, ganjil, atau genap?
a. c.

b. d.
D. ALJABAR FUNGSI

Jika D f dan D g adalah domain dari fungsi f dan fungsi g , peta dari f(x) dan g(x) ada
pada kedua domain tersebut, maka:
o Jumlah fungsi f dan g adalah:
( f  g )( x)  f ( x)  g ( x) dengan D f  g  D f  D g
o Selisih fungsi f dan g adalah:
( f  g )( x )  f ( x )  g ( x ) dengan D f  g  D f  D g
o Hasil kali fungsi f dan g adalah:
( f  g )( x)  f ( x).g ( x) dengan D f . g  D f  D g

o Hasil bagi fungsi f dan g adalah:


 f  f ( x) D  D f  Dg
 ( x )  dengan g ( x)  0 , dengan gf
g
  g ( x )

Contoh:
1. Diketahui f ( x)  x 2  x  2 dan g(x) = 2x + 3 dengan f dan g pada R. tentukan ( f  g )( x) dan
( f  g )( x ) serta prapeta dari 19 untuk fungsi f + g !
Penyelesaian:
( f  g )( x)  ( x 2  x  2)  (2 x  3)
 x 2  x  2  2x  3 Jadi, ( f  g )( x)  x 2  3x  1
 x 2  3x  1

( f  g )( x)  ( x 2  x  2)  (2 x  3)
 x 2  x  2  2x  3 Jadi, ( f  g )( x)  x 2  x  5
 x2  x  5

( f  g )( x)  19 → x 2  3 x  1  19
x 2  3 x  18  0
( x  6)( x  3)  0
x = -6 atau x = 3
Jadi, prapeta dari 19 untuk f + g adalah x = -6 atau x = 3
2. Diketahui f ( x)  2 x  6 dan g(x) = log (2 – x). Tentukan
a. (f + g)(x)
b. D f dan D g
c. D f  g

Penyelesaian:
a. ( f  g )( x)  2 x  6  log(2  x)
b. D f : 2 x  6  0
2x   6
x  3, sehingga D f  {x | x  3, x  R}
Dg : 2  x > 0
- x > -2
x < 2, jadi D g  {x | x  2, x  R}
c. D f  g  D f  D g  D f  g  {x | 3  x  2, x  R}

Latihan 4:
Tentukan ( f + g), (f – g), (f x g), dan serta daerah asal dari fungsi- fungsi:
a. c.
b. d.

E. FUNGSI KOMPOSISI
1. Pengertian Fungsi Komposisi

Misalkan dua fungsi f(x) dan g(x). Mula-mula unsur A dipetakan oleh f ke bayangan
pada unsur B, kemudian dipetakan lagi oleh g sehingga menghasilkan bayangan pada C. dengan
begitu dapat digambarkan dengan

g f

f g

A B C
Keterangan:
Fungsi f : A →B; fungsi g: B→C dan h: A→C
Jika f : x →y dilanjutkan dengan g : y → z
Sehingga diperoleh : y = f(x) dan z = g(y) maka z juga dapat dinyatakan dengan f(g(x)).

Fungsi h : A→ C atau h : x → z yang ditentukan oleh g(f(x)) disebut fungsi komposisi.


Bentuk komposisi g  f (x) = g (f(x)) dimana komposisi fungsi tersebutdikerjakan dari belakang
yaitudengan memasukkan x ke fungsi f(x) kemudian fungsi f(x) dimasukkan ke g(x), sehingga
seluruhfungsi f(x) dianggap sebagai x dalam g(x).

Dengan begitu, fungsi komposisi dapat diartikan sebagai penggabungan atau


penggandaan beberapa fungsi menjadi sebuah fungsi.

Jika fungsi f: A→B dan g: B→C dengan R f  D g dimana R f adalah range fungsi dan
D g merupakan domain fungsi g sehingga
Jika f: x→y maka y = f(x) …………..(1)
Jika g: y→z maka z = f(y) …………..(2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:
z = g( f(x)) …………...(3)
Fungsi h : A→C yang memetakan setiap x  A ke z  C adalah fungsi komposisi dari f
dan g yang dinyatakan
h : g  f atau z = h (x) = ( g  f )(x) ……………(4)
Dengan mensubstitusikan persamaan 3 ke persamaan 4 akan diperoleh rumus komposisi
dari f dan g yaitu:
()(x) = g( f(x))

Dibaca g bundaran f(x) atau g komposisi f sama dengan g (f(x)) artinya x dipetakan oleh f dan
dilanjutkan oleh g.

Contoh:
Diketahui : f(x) = 2x -1 dan g(x) = x² - x + 3. tentukan ( g  f ) (x) dan ( f  g ) (x)!
Jawab:
( g  f ) (x) = g (f(x))
= g (2x – 1)
= ( 2x – 1)² - (2x-1) + 3
= (4x² - 4x + 1) – 2x + 2
= 4x² - 6x + 3

( f  g ) (x) = f (g(x))
= f (x² - x + 3)
= 2(x² - x + 3) + 3
= 2x² - 2x + 9

2. Syarat Dua Fungsi dapat Dikomposisikan

Dua fungsi f: A →B dan g: B→C dapat digabungkan menjadi fungsi baru,


gf : A→C jika range (A)  domain (B)

Misalkan:
o fungsi f(x) = x² + 1 dan g(x) = x, maka fungsi komposisi g  f adalah:
( g  f )(x) = g(f(x))
= g(x² + 1)
= x² + 1
Kedua fungsi tersebut dapat dikomposisikan menjadi fungsi komposisi g  f . Sebab
irisan antara daerah hasil fungsi f dan daerah asal fungsi g bukan merupakan
himpunan kosong.

o fungsi f(x) = x²+ 2 dan g(x) = 1, maka maka fungsi komposisi g  f tidak dapat
dikomposisikan menjadi fungsi komposisi g ° f sebab irisan antara daerah hasil fungsi f dan
daerah asal fungsi x merupakan himpunan kosong.
( g  f )(x) = g(f(x)
= g(x²+ 2)
Sehingga fungsi tersebut tidak punya penyelesaian.

Dari kedua masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa syarat yangharus dipenuhi agar
fungsi f dan fungsi g dapat dikomposisikan menjadi fungsi komposisi g  f adalah irisan antara
daerah hasil fungsi f dan daerah asal fungsi g bukan himpunan kosong, atau R f  D g   .

Contoh:
1. Diketahui : f(x) = 2x -1 dan g(x) = x² - x + 3. tentukan ( g  f ) (x) dan ( f  g ) (x)!
Jawab:
( g  f ) (x) = g (f(x))
= g (2x – 1)
= ( 2x – 1)² - (2x-1) + 3
= (4x² - 4x + 1) – 2x + 2
= 4x² - 6x + 3

( f  g ) (x) = f (g(x))
= f (x² - x + 3)
= 2(x² - x + 3) + 3
= 2x² - 2x + 9

2. Fungsi f, g, dan h didefinisikan sebagai berikut f(x) = x + 2, g(x) = 3x dan h(x) = x².
tentukan:
a. h  ( g  f )( x)
b. ( h  g )  f ( x)
Jawab:
a. ( g  f )( x) = g (f(x))
= g (x + 2)
= 3 (x + 2)
= 3x + 6
h  ( g  f )( x) = h (3x + 6)
= (3x + 6)²
= 9x² + 36x + 36
b. ( h  g )( x ) = h (g(x))
= h (3x)
= (3x)²
= 9x²
( h  g )  f ( x) = ( h  g ) {f(x)}
= ( h  g ) (x + 2)
= 9 (x + 2)²
= 9 (x² + 4x + 4)
= 9x² + 36x + 36

3. diketahui : l(x) = x dan f(x) = x² + 1 , carilah (l  f )( x ) , ( f  l )( x ) , dan berilah


kesimpulan!
Jawab:
(l  f )( x ) = l(f(x))
= l(x² + 1)
= x² + 1
( f  l )( x ) = f(l(x))
= f (x)
= x² + 1
Kesimpulannya (l  f )( x ) = ( f  l )( x ) = f untuk setiaop f.

3. Sifat- sifat Fungsi Komposisi

a. Assosiatif
Jika f: A B , g: B  C, dan h: C  D, maka
h  ( g  f )( x) = ( h  g )  f ( x)
b. Sifat Identitas
Dalam operasi komposisi pada fungsi-fungsi terdapat sebuah fungsi identitas, sehingga
(l  f )( x ) = ( f  l )( x ) seperti tampak pada contoh 5.
c. Tidak Komutatif
Jika f: A B , g: B  C, f  g  g  f

4. Menentukan fungsi f atau g jika fungsi komposisi dari f atau g


diketahui

Setelah dapat menentukan fungsi komposisi f  g atau g  f jika fungsi f dan g


diketahui, bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya? Jika fungsi yang diketahui adalah
fungsi komposisi dan salah satu fungsi yang membentuk komposisi fungsi tadi, bagaimana cara
menentukan fungsi lainnya? Untuk menyelesaikan permasalahan yang seperti itu, dapat dilihat
contoh dibawah ini.
Contoh:
1. Diketahui : g (x) = x – 1 dan ( f  g ) (x) = x² - 4x + 3, tentukan f(x)!
Jawab:
( f  g ) (x) = x² - 4x + 3
f ( g(x) ) = x² - 4x + 3
f ( x – 1) = x² - 4x + 3
misalkan : x – 1 = a
x = a + 1, maka f (a + 1) = (a + 1)² - 4( a + 1) + 3
= a² + 2a + 1 – 4a – 4 + 3
= a² - 2a
Sehingga f (x) = x² -2x

2. Diketahui : g (x) = 3x + 2 dan ( g  f ) (x) = 4x – 3. tentukan f (x)!


Jawab:
( g  f ) (x) = 4x – 3
g ( f(x)) = 4x – 3
3( f (x)) + 2 = 4x – 3
3 f(x) = 4x – 3
4x  3
f(x) =
3

Latihan 5:
1. f : R →R, g: R →R ditentukan oleh rumus serta
Tentukan nilai dari
a.
b.
c.
2. Tentukan nilai f jika diketahui :
a.
b.

F. FUNGSI INVERS

1. Pengertian Invers Suatu Fungsi


Jika fungsi f memetakan setiap x  D f ke y  R f dibuat kebalikan fungsi f yaitu fungsi
g yang mengembalikan unsur y tersebut ke unsur x semula. Tetapi g belum tentu sebuah fungsi.
Jika f : A → B, fungsi korespondensi satu-satu (y  B, ! x  A, y  f ( x )) , maka balikan
fungsi f (invers fungsi f) akan merupakan fungsi dan disebut juga invers, ditulis f 1 .

A B
f

1
f

2. Syarat Suatu Fungsi Mempunyai Invers

Suatu fungsi f : A → B mempunyai invers g : B → A, bila setiap anggota B adalah peta


dari tepat satu anggota A, yaitu bila A dan B berkorespondensi satu-satu. Bila g ada, maka
dinyatakan f 1 (dibaca f invers). Sedang daerah hasil dari f adalah daerah asal dari f 1 dan
daerah asal dari f adalah daerah hasil dari f 1 .
Jadi, agar invers suatu fungsi merupakan sebuah fungsi, maka harus dipenuhi hal-hal
berikut:
a. f : A→B mempunyai fungsi invers
f 1 : B→A suatu fungsi jika dan hanya jika fungsi f bijektif
b. jika f 1 ada, maka R f  D f dan D f  R f
1 1

1 1
Bila f dan f merupakan fungsi- fungsi invers, maka f(x) = y  f (y)= x

3. Menentukan Rumus Fungsi Invers

Untuk menentukan rumus fungsi invers dari fungsi f(x), perhatikan langkah-langkah
berikut:
a) Kita misalkan f(x) = y
b) Kita nyatakan x dalam bentuk fungsi y
c) Kita tentukan rumus dari f 1 (x) dengan menukarkan y dengan x pada hasil yang
diperoleh dari langkah b.
d) Kita cek apakah ( f  f 1 )( x)  ( f 1  f )( x)  x , jika memenuhi syarat tersebut,
maka rumus f 1 (x) yang didapat merupakan invers dari f(x).
Contoh:
1 1
1. f(x) = 3x + 2, tentukan f (x) dan f (1)!
Jawab:
f(x) = 3x + 2
y = 3x + 2
3x = y – 2
y2
x=
3
1 y2 1 x2
f (y) =  f (x) =
3 3
1 2 1
f 1 (1) = =
3 3

x2
2. f(x) = , x  3 . Tentukan:
3 x
a. f 1 (x)
b. daerah asal dan daerah hasil f
1
c. daerah asal dan daerah hasil f .
Jawab:
x2
a. f(x) =
3 x Rumus praktis:
x2 ax  b 1  dx  b
y= f ( x)  f ( x) 
3 x cx  d cx  a
y(3 – x) = x + 2
3y – yx = x + 2
- yx – x = 2 – 3y
x(- y -1) = 2 – 3y
2  3y 2  3y 3y  2 3x  2
x =  y 1 = = y  1 , sehingga f 1
(x) = , x  1
 ( y  1) x 1

b. daerah asal fungsi f : { x | x  3 }


daerah hasil fungsi f = f 1 : { x| x  1 }
c. daerah asal fungsi f 1 : {x| x  1 }
daerah hasil fungsi f 1 = f : {x | x  3 }

3. Tentukan invers dari f(x) = 5 2 x !


Jawab:
f(x) = 5 2 x
y = 52x
log y = log 5 2 x
log y = 2x log 5
log y
2x = log 5
2x = 5 log y
5
log y 1
1
x = = 5 log y 2 , jadi f (x) = 5
log 5
2

Beberapa Rumus Fungsi Invers


xb
jika f ( x)  ax  b , maka f 1
1. ( x) 
a
ax  b d 1  dx  b a
2. jika f ( x)  , x   , maka f ( x)  , x
cx  d c cx  a c

3. jika f ( x)  ( x  p ) 2  q , maka f 1
( x)   p  xq

xq
4. jika f ( x)  r ( x  p ) 2  q, r  0 inversnya adalah f 1 ( x)  p  , r0
r

xn  b
5. jika f ( x)  n ax  b , maka f 1 ( x) 
a
ax  b 1  d. p x  b
6. jika f ( x) p log , maka f ( x) 
cx  d c. p x  a
ax  b 1  d . p log x  b
7. jika f ( x)  p cx  d maka f ( x ) 
c. p log x  a

4. Fungsi Invers dari Fungsi Komposisi

gf

A B C

f g
f(x g(x
) )

f g

( g  f ) 1

Bila suatu fungsi h : A → C ditentukan oleh h = g  f , dengan f : A → B dan g : B → C maka


fungsi invers dari fungsi komposisi adalah h 1  ( g  f ) 1 atau dirumuskan:
( g  f ) 1 ( x)  f 1 ( x)  g 1 ( x)
Contoh:
1. diketahui f : R→R dan g: R→R didefinisikan oleh f ( x)  5 x  3 dan g(x) = 4- x,
tentukan :
a. f 1 ( x ) dan g 1 ( x )
b. ( f  g )( x) dan ( f  g ) 1 ( x)
c. ( f  f 1 )( x)
d. ( g 1  f 1 )( x)
e. ( f  g ) 1  ( f  g )( x)
Penyelesaian:
1 x3
a. diketahui f ( x)  5 x  3  f ( x) 
5
g ( x )  4  x  g 1 ( x)  4  x
b. ( f  g )( x) = f ( g ( x))
 f (4  x)
 5(4  x)  3
( f  g )( x)  23  5 x  ( f  g ) 1 ( x)
Misalkan ( f  g )( x) = y  y  5 x  23
23  y
x
5
1 23  x
Jadi ( f  g ) ( x) =
5
c. ( f  f 1 )( x) = f ( f 1 ( x))
x3 x 3
= f( )  5( )3 x
5 5
Jadi ( f  f 1 )( x) = x
d. ( g 1  f 1 )( x) = g 1 ( f 1 ( x))
x3 x3 20  x  3 23  x
= g 1 ( )  4( ) 
5 5 5 5
e. ( f  g ) 1  ( f  g )( x) = ( f  g ) 1 ( f  g )( x )
= ( f  g ) 1 ( 5 x  23)
23  (5 x  23)
=
5
23  5 x  23
= x
5
Jadi, ( f  g ) 1  ( f  g )( x) = x

Dari contoh diatas, terlihat jawaban c sama dengan jawaban e dan jawaban b sama dengan
jawaban d. sehingga dapat disimpulkan bahwa:
o ( f  g ) 1 ( x) = ( g 1  f 1 )( x)
o (f  f 1
)( x ) = x dengan I(x) = x adalah fungsi identitas, maka
1
(f  f )( x ) = I(x)
o ( f  g ) 1  ( f  g )( x ) = x = I(x)

5. Grafik Fungsi Invers

Gambar grafik pada fungsi invers merupakan kebalikan dari grafik pada fungsi
komposisi. Sebelum menggambar grafik fungsi invers, langkah yang harus dilakukan adalah
menentukan fungsi inversnya terlebih dulu kemudian menentukan daerah asal, dan akhirnya
daerah hasil.

Contoh:
23  x
Pada contoh diatas, diketahui bahwa ( f  g )( x)  23  5 x dan ( f  g ) 1 ( x) = .
5
Substitusikan sembarang nilai x yang sama pada kedua fungsi sehingga diperoleh:

23  x
Pada ( f  g )( x)  23  5 x Pada ( f  g ) 1 ( x) = .
5

24
Jika x = -1  y = 28 jika x = -1  y =
5
23
x = 0  y = 23 x=0 y=
5
22
x = 1  y = 18 dst. x=1 y= dst.
5
Sehingga grafiknya:
y
( f  g )( x)  23  5 x

28

23

23  x
( f  g ) 1 ( x ) =
5
18
5
x
-1 0 1 2 3

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Daerah asal fungsi f ( x)  x 2  1 adalah….


a. {x | 1  x  1, x  R}
b. { x | x  1, x  R}
c. {x | x  1, x  R}
d. {x | x  1 atau x  1, x  R}
e. {x | x  0, x  R}

2. Bila f ( x)  2 x 3  6 x maka f(x + 1) adalah….


a. x3  6x 2  3 d. x3  x  3
b. 2x3  6x 2  4 e. x2  x  3
c. 2x3  6x 2  4

3. Diketahui f ( x)  x 2  1 dan g ( x)  x  2 , maka ( f  g )( x) = ....


a. x 2  4x  3 d. x2  3
b. x 2  4x  3 e. x2  3
c. x 2  4x  3

4. Jika f : R→R dan g : R→R didefinisikan oleh f ( x)  x 2 dan g(x) = 2x + 3, maka f (g(-
2)) =....
a. -1 d. 19
b. 1 e. 49
c. 11

1
5. Diketahui f ( x)  x 2 , g(x) = 2 - 3x dan h( x )  x  1 , maka ( f  g  h)( x )  ....
3
a. x 2  2x  1 d. x 2  2x  1
b. x 2  10 x  25 e. x 2  10 x  25
c. x 2  2x  1

6. Diketahui f ( x)  x  2 dan ( g  f )( x)  x 2  3x  2 , maka g( x) = ....


a. x2  2 d. x2  7x  5
b. x2  x  2 e. x2  x  4
c. x2  x

7. Diketahui f ( x)  x 2  2 x  1, g ( x)  x  1 dan ( f  g )( x)  4 . Maka nilai x yang


memenuhi adalah....
a. -2 d. 2
b. -1 e. 3
c. 1

5x  2
8. Fungsi invers dari g ( x)  = ....
2x  1
x2 x2
a. d.
2x  5 2x  5

x2 x2
b. e.
2x  5 2x  5

x2
c.
2x  5

9. Diketahui f (x) = 3x – 10 dan g (x) = 4x + a, bila ( f  g )( x)  ( g  f )( x) , maka a adalah


....
a. -13 d. -16
b. -14 e. -17
c. -15
1
10. Jika f (x) = 3x – 2 dan f 1
adalah fungsi invers dari f, nilai f ( 4)  ….
a. 2 d. 6
b. 3 e. 10
c. 4

11. Jika ( g  f )( x )  4 x 2  4 x ; g ( x )  x 2  1 , maka f(x – 2) adalah….


a. 2x + 1 d. 2x + 3
b. 2x – 1 e. 2x – 5
c. 2x – 3

12. Fungsi f ditentukan oleh:


2x  3 1
f ( x)  , x
4x  1 4
1
Jika f 1
adalah invers dari f, maka f (2  x )  ….
x5 3  x5 3
a. , x d. , x
 4x  6 2  4x  6 2

 x5 3 x5 3
b. , x e. , x
4x  6 2 4x  6 2

x 1 3
c. , x
 4x  6 2

2
13. Diketahui fungsi ( f  g )( x)  dan g ( x)  x 2  3 . Maka f 1
( x )  ….
x 3
2

2 2
a. d. 6
x6 x

2 2
b. e. 3
x6 x

x
c. 6
2

1 2x
14. Jika invers fungsi f(x) adalah f ( x)  , maka f(- 3)…
3 x
3
a. 9 d.
7
9
b. e. -1
5
c. 1

x2
15. Diketahui f ( x)  dan g(x) = 6x – 3. Rumus fungsi ( f  g ) 1 ( x) adalah....
3
1 3 1 3
a. x d. (x  )
2 2 2 2

1 1 2
b. x e. 2x 
2 3 3

1 1
c. (x  )
2 3
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Diketahui f ( x)  5 x dan g ( x)  x 2  3 untuk x  0 . tentukan f 1 ( g ( x 2 )  3) !


2. Diketahui ( f  g )( x)  3 x 2  5 x  3 .
Jika g(x) = 2x – 5 , maka nilai dari f(3) adalah....
3. Selidiki apakah fungsi berikut injektif, surjektif, bijektif, ganjil atau genap?
a. f ( x)  4 x  3
b. f ( x)  x  1
c. f ( x)  x 2  1
d. f ( x)  x  x 2
4. Diketahui f : R→R , g : R→R ditentukan oleh f (x) = 2x – 3 dan g(x) = 4 – 5x.
a. Tentukan ( g  f )( x ) dan ( f  g )( x)
b. Tentukan ( g 1 )( x) dan ( f 1 )( x )
c. Buktikan bahwa ( g  f ) 1 ( x) = ( f 1  g 1 )( x )
5. Untuk produk suatu barang, hukum penawarannya berbunyi bahwa harga (p) produk
barang berbanding langsung dengan kuadrat kuantitas produk tersebut (Q). Jika Q = 1,
maka p=1 dan Q = 2 maka p = 4.
a. Tentukan fungsi penawaran tersebut
b. Gambarlah grafik fungsi penawaran tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Pendidikan Primagama. 2007. Matematika Dasar dan Bahasa Inggris: Panduan
Belajar Kelas 12 SMA IPA/ IPS. Yogyakarta: Penerbit Primagama.

Mulyati, Yanti, dkk. 2005. Matematika SMA/ MA IPS-BAHASA Kelas XI. Jakarta: Penerbit
Piranti Dharma Kalokatama.

Tim MGMP Matematika SMA/ MA. 2005. Matematika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Cilacap
: Karya Pustaka.

Tim Penyusun MGMP ”Matematika SMA”.2005. Matematika IPS Kelas XI Semester II.
Karanganyar: Putra Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai