NIM : 2048201130
Mata Kuliah : Sistem Pengantar Obat
Jurusan : Farmasi Jalur Khusus
Tahun : 2020
Pengantaran obat ke sasaran merupakan suatu prinsip melalui distribusi obat pada
organisme yang diarahkan pada suatu cara dimana fraksi mayor berinteraksi hanya
semata-mata dengan jaringan target atau sasaran tingkat seluler.
Dalam perjalanan di tubuh obat harus menembus beberapa jenis barier. Barier ini
dapat berupa lapisan tunggal sel atau beberapa lapisan sel untuk mencapai reseptor
intraseluler. Obat dapat melintasi barier dengan menembus sel (transeluler) atau
melewati celah diantara sel (paraseluler)
Paraseluler Transeluler
Perjalanan Obat Melintasi Membran Sel
1. Difusi pasif
Suatu obat lipofilik dapat melintasi sel atau mengelilinginya. Jika obat
mempunyai berat molekul rendah dan lipofilik. Difusi pasif merupakan proses
dimana molekul berdifusi secara spontan dari suatu daerah yang konsetrasinya
tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah.Proses ini disebut pasif karena tidak
adanya energi ekternal yang dikeluarkan. Difusi pasif menyangkut senyawa yang
larut dalam komponen penyusun membran. Penembusan terjadi karena adanya
perbedaan konsentrasi atau elektrokimia tanpa memerlukan energi, sehingga
mencapai keseimbangan pada kedua sisi membran. Selain berdifusi ke dalam sel
obat juga berdifusi kedalam ruang sekitar sel sebagai suatu mekanisme adsorbsi.
2. Transpor aktif
Transpor aktif suatu molekul merupakan cara pelintasan trans membran yang
sangat berbeda dengan difusi pasif. Pada transpor aktif diperlukan adanya
pembawa. Pembawa ini dengan molekul obat dapat membentuk kompleks pada
permukaan membran. Kompleks tersebut melintasi membran dan selanjutnya
molekul dibebaskan pada permukaan lainnya, lalu pembawa kembali menuju ke
permukaan asalnya.
3. Sistem transpor aktif bersifat jenuh.
Sistem ini menunjukkan adanya suatu kekhususan untuk setiap molekul atau
suatu kelompok molekul. Oleh sebab itu dapat terjadi persaingan beberapa
molekul berafinitas tinggi yang menghambat kompetisi transpor dari molekul
berafinitas lebih rendah.
4. Difusi terfasilitasi
Difusi ini merupakan cara perlintasan membran yang memerlukan suatu
pembawa dengan karakteristik tertentu (kejenuhan, spesifik dan kompetitif).
Pembawa tersebut bertanggung jawab terhadap transpor aktif,
tetapi pada transpor ini perlintasan terjadi akibat gradien konsentrasi dan
tanpa pembebasan energi.
5. Pinositosis
Pinositosis merupakan suatu proses perlintasan membran oleh molekul-molekul
besar dan terutama oleh molekul yang tidak larut. Perlintasan terjadi dengan
pembentukan vesikula (bintil) yang melewati membran.
6. Transpor oleh pasangan ion
Transpor oleh pasangan ion adalah suatu cara perlintasan membran dari suatu
senyawa yang sangat mudah terionkan pada pH fisiologik. Perlintasan terjadi
dengan pembentukan kompleks yang netral (pasangan ion) dengan senyawa
endogen seperti musin, dengan demikian memungkinkan terjadinya difusi pasif
kompleks tersebut melalui membran.
Adsorbsi Obat
Merupakan perpindahan obat dari tempat pemberian menuju ke sirkulasi darah dan
target aksinya. Untuk memasuki aliran sistemik / pembuluh darah obat harus dapat
melintasi membran / barrier yang merupakan faktor terpenting bagi obat untuk
mencapai tempat aksinya ( misal: otak, jantung, anggota badan lain). Obat harus
dapat melewati berbagai membran sel (misalnya sel usus halus, pembuluh darah, sel
glia di otak, sel saraf). Beberapa barrier yang berfungsi penting untuk mecapai jalur
sistemik obat yaitu :
1. Mukus, merupakan cairan lengket tebal yang disekresikan oleh kelenjar mukosa.
Setiap orang tentu memiliki mekanisme pengeluaran lendir ini. Hal itu sangat
penting bagi tubuh kita karena berfungsi sebagai penghalang bagi partikel
berbahaya. Lapisan mucus terdiri dari air glikoprotein (musin), elektrolit, protein
dan asam nukleat menutupi sel epitel seluruh usus. Lapisan terikat ke permukaan
apical oleh glikokaliks, dengan ketebalan 500 nm struktur glikopprotein yang
bersifat kovalen terkait dengan lipid dan protein batas kuas selaput. Lapisan air
tidak diaduk adalah tersusun sebagian dari lapisan mukosa, dan memang
demikian seharusnya ketebalan minimal lapisan air yang tidak diaduk, 100-50μm
sesuai dengan lapisan mukosa.
2. Membran sel apikal
Bentuk membran sel apikal adalah seperti batas kuas setebal 1μm, dan terdiri dari
10nm lapisan ganda lipid polar tebal molekul yang mengandung hidrofobik dan
bagian lipofilik. Konstituen utama lipid adalah fosfatidilkolin, fodfotidil
ethanolamine, sphingomyline (zwitterionic), fosfatidil serin, fosfatidylinositol,
asam fosfatidat (anionic), kolesterol dan lemak. Membran apikal sel terpolarisasi
adalah permukaan membran plasma yang menghadap ke dalam ke lumen . Hal
ini terutama terlihat pada sel epitel dan endotel , tetapi juga menjelaskan sel
terpolarisasi lainnya, seperti neuron . Membran basolateral dari sel yang
terpolarisasi adalah permukaan membran plasma yang membentuk permukaan
basal dan lateral. Itu menghadap ke luar, menuju interstitium , dan jauh dari
lumen
3. Membran sel basal
Membrane sel basal terdiri dari 9nm lapisan ganda fosfolipid tebal yang
mengandung protein. Fluifitas lipid dari basolateral membrane melamoui fluifitas
membrane apical mungkin karena konten yang lebih rendah dari lipid
glikoshingo. Oleh karena itu fungsi penghalang membrane basal mungkin kurang
menonjol dibandingkan membrane apical.
4. Tight junction
Tight junction adalah daerah komunikasi yang erat antara ujung apical sel epitel.
Mereka dibangun dari jaringan untaian, permeabilitas yang ketat persimoanagan
meningkat dengan untai menurun nomor, sehingga menentukan kebocoran epitel.
5. Barrier otak
Barrier otak merupakan penghalang yang efektif dalam penghantaran obat
menuju otak. Untuk keefektifan terapi perlu dirancang suatu sistem penghantaran
obat yang dapat meningkatkan permeabilitas membran otak yang mana obat
dihantarkan menuju sasaran (drug targetted system) yang akan mengontrol
sistem penghantaran obat. Salah satu metode yang dikembangkan dalam
penghantaran obat menuju sasaran dan sekaligus meningkatkan konsentrasi
darah di otak adalah teknologi nanopartikel.
6. Barrier imun
Fungsi dari sistem imun
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &
menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur,
dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk
perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal