1 enalapril),
antagonis angiotensin II (misalnya candesartan, losartan), calcium channel blocker
(misalnya amlodipin, nifedipin) dan alpha- blocker (misalnya doksasozin).
Yang lebih jarang digunakan adalah vasodilator dan antihipertensi kerja sentral dan yang jarang
dipakai, guanetidin, yang diindikasikan untuk keadaan krisis hipertensi.
Diuretik tiazid
Diuretik tiazid adalah diuretic dengan potensi menengah yang menurunkan tekanan darah
dengan cara menghambat reabsorpsi sodium pada daerah awal tubulus distal ginjal,
meningkatkan ekskresi sodium dan volume urin. Tiazid juga mempunyai efek vasodilatasi
langsung pada arteriol, sehingga dapat mempertahankan efek antihipertensi lebih lama. Tiazid
diabsorpsi baik pada pemberian oral, terdistribusi luas dan dimetabolisme di hati. Efek diuretik
mulut kering dan mengantuk, yang sering psien Afro- Karibia. ACEi dan AIIRA
terjadi. Metildopa mempunyai mekanisme meningkatkan resiko stroke pada pasien
kerja yang mirip dengan konidin tetapi dapat golongan etnik tersebut sehingga tidak
memnyebabkan efek samping pada sistem dianjurkan sebagai terapi lini pertama.
imun, termasuk pireksia, hepatitis dan
anemia hemolitik.
Pemilihan terapi
Update dari NICE dapat dilihat pada Lanjut usia
Tabel 2. Perubahan utama pada pedoman Pedoman NICE yang baru
NICE adalah beta-blocker tidak lagi mengemukakan bahwa diuretik tiazid atau
CCB dihidropiridin merupakan terapi lini terutama jika diuretik tiazid
pertama untuk pasien lanjut usia. Namun, dikontraindikasikan.
harus diperhatikan fungsi ginjal selama Beth Gormer, 2007, terj. Diana Lyrawati, 2008 Hipertensi
terapi dengan tiazid karena pasien lanjut cepat (accelerated hypertension)
usia lebih beresiko mengalami gangguan Accelerated hypertension tau
a
ginjal. Pasien yang lebih dari 80 tahun dapat hipertensi yang sangat berat, didefinisikan
diberi terapi seperti pasien usia > 55 tahun. sebagai DBP lebih dari 140 mmHg,
memerlukan tindakan medis segera.
Diabetes
Beta-blocker seperti atenolol atau labetolol
Pasien diabetes memerlukan kombinasi atau CCB dihidropiridin diindikasikan untuk
antihipertensi untuk dapat mencapai target kondisi ini. DBP harus diturunkan menjadi
tekanan darah optimal. ACEi merupaka 100-110 mmHg selama 24 jam pertama.
terapi awal pilihan karena dapat mencegah Tekanan darah harus diturunkan lagi
progresi ikroalbumiuria ke nefropati. Pasien selama 2-3 hari berikutnya menggunakan
dengan nefropati diabet harus mendapat kombinasi diuretik, vasodilator dan ACEi,
ACEi atau AIIRA untuk meminimalkan jika diperlukan.
resiko kerusakan ginjal yang lebih lanjut, Jika terapi intravena diperlukan maka
bahkan jika tekanan darahnya normal. yang dianjurkan adalah sodium nitroprusid
atau gliseril trinitrat.
Penyakit ginjal
ACEi dapat menurunkan atau Farmasis kardiologi
menghilangkan filtrasi glomerular dan
Sebagai anggota tim multidisiplin,
menyebabkan kegagalan ginjal progresif
farmasis mempunyai peran penting pada
berat. Oleh karena itu dikoktraindikasikan
terapi hiperttensi.
pada pasien stenosis arteri ginjal bilateral.
Namun, ACEi tidak memberikan efek Untuk membantu kesesuaian dan
samping pada fungsi ginjal pada pasien menjamin kepatuhan regimen pengobatan
dengan stenosis arteri ginjal unilateral. CCB farmasis dapat memberikan informasi
dihidropiridin dapat ditambahkan jika mengenai manfaat dan efek samping obat
diperlukan penurunan tekana darah lebih sehingga pasien dapat mengambil
jauh, sedangkan diuretik tiazid tidak efektif. keputusan (informed decision) menegnai
terapi mereka. Informasi ini meliputi
Hipertensi sistolik mengapa obat diperlukan dan rsiko jika
tidak menggunakannya. Secara praktis,
Hipertensi sistolik saja (isolated systolic
pemberian obat seakkli sehari juga akan
hypertension, ISH) didefinisikan sebagai
memingkatkan kepatuhan.
SBP lebih dari 160 mmHg dengan DBP
kurang dari 90 mmHg. Pasien dengan ISH Obat lain yang juga dikonsumsi oleh
mendapat terapi yang sama sepeti pasien psien juga harus diperhitungkan.
dengan peningkatan SBP dan DBP karena Penggunaan bersama obat golongan
ISH juga beresiko komplikasi yang sama. NSAID/AINS, pil kontrasepsi, glukokortikoid
dan simpatomimetik dapat meningkatkan
CCB dihidropiridin digunakan sebagai
tekanan darah. Obat-obat ini, beberapa
terapi untuk ISH pada pasien lanjut usia,
dapat dibeli bebas, harus dihindari pada
pasien dengan tekanan darah tinggi. dapat menganjurkan untuk menggunakan
Harus diingat bahwa pasien mungkin selalu obat generik jika tersedia.
juga menderita penyakit lain/ko-morbid.
Farmasis dapat memberikan nasehat dan
me-review penyakit penyerta untuk
menjamin bahwa terapi yang diberikan
sudah yang paling tepat.
Untuk mengurangi biaya, farmasis juga
Beth Gormer, 2007, terj. Diana Lyrawati, 2008 Tabel
1 Target tekanan darah untuk terapi farmakologis
Tekanan darah awal Komplikasi * Tindakan Sistolik≥220 mmHg Diastolik ≥ 160 mmHg
6 Tidak
Segera diterapi
Sistolik 180-219 mmHg Atau Diastolik 110-119 mmHg
Tidak Konfirmasi dalam 1-2 minggu dan jika keadaan ternyata
bertahan berikan terapi
Sistolik 160-179 mmHg Atau Diastolik 100-109 mmHg
Ya Konfirmasi dalam 1-2 minggu dan jika keadaan ternyata
bertahan berikan terapi
Sistolik 160-179 mmHg Atau Diastolik 100-109 mmHg
Tidak Berikan nasehat untuk gaya hidup, cek lagi tiap minggu
dan obati jika keadaan bertahan selama 4-12 minggu
Sistolik 140-159 mmHg Atau Diastolik 90-99 mmHg
Ya Konfirmasi dalam 12 minggu dan dan jika keadaan ternyata bertahan berikan terapi
Sistolik 140-159 mmHg Atau Diastolik 90-99 mmHg
Tidak Berikan nasehat untuk gaya hidup, cek lagi tiap bulan.
Berikan terapi untuk hipertensi ringan persisten jika resiko kardiovaskuler 10-tahun adalah 20%.
* Komplikasi kardiovaskuler, kerusakan organ target atau diabetes
Tabel 2 Pedoman NICE untuk penanganan hipertensi
Pedoman terbaru dari NICE untunk penanganan hipertensi adalah sebagai berikut:
Langkah 1 Untuk pasien hipertensi usia > 55 tahun atau pasien berkulit hitam semua usia,
pilihan pertama terapi adalah CCB atau diuretik tiazid. Untuk pasien < 55 tahun, pilihan pertama
terapi adalah ACEi (atau AIIRA jika tidak tahan terhadap ACEi)
Langkah 2 Jika diperlukan obat tambahan, pilihannya adalah penambahan ACEi untuk CCB
atau diuretik (dan sebaliknya).
Langkah 3 Jika diperlukan kombinasi tiga obat maka kombinasi yang dianjurkan adalah ACEi
(atau AIIRA), CCB dan diuretik tiazid.
Langkah 4 Jika diperlukan obat keempat maka dosis diuretik tiazid dinaikkan, atau alternatif lain
adalah diuretik lain, beta blocker atau alpha-blocker. Semua obat tersebut harus dititrasi
dosisnya seperti yang dianjurkan pada BNF.
Beth Gormer, 2007, terj. Diana Lyrawati, 2008 Gambar 1 Diagram pedoman NICE penanganan hipertensi
A C atau D
A + C atau A
+D
A+C+
D
Tamba
h
Atau
alpha-blocker
Atau
beta-blocker
Pertimbangkan untuk
mencari pendapat spesialis
C=
CCB
D = diuretik
tiazid
7
PUSTAKA British National Formulary Beevers G, Faire U et al. Cardiovascular
(52). London: British Medical Association morbidity and mortality in the Losaetan
and Royal Pharmaceutical Society of Great Intervention for Endpoint reduction in
Britain; 2006. National Institute for Health hypertension study (LIFE): a randomized
and Clinical Excellence. Hypertension. controlled trial against atenolol. Lancet
Management of hypertension in adults in 2002;359:995-1003.
primary care. London:NICE;2006. Dahlof B,
Server PS, Poulter N, Wedel H, Beevers BACAAN LEBIH LANJUT Yui Y,
DG, Caulfield M. Prevention of Sumiyoshi T, Kodama K, Hirayama A,
cardiovascular events with an Nonogi H, Kanmatsuse K et al. Comparison
antihypertensive regimen of amlodipine of nifedipine retard with angiotensin
adding perindopril as required versus converting enzyme inhibitors in Japanese
atenolol adding bendroflumethiazide as hypertensive patients with coronary artery
required, in the Anglo-Scandinavian Cardiac disease: the Japan Multicenter Investigation
Outcomes Trial-Blood Pressure Lowering for Cardiovascular Diseases-B (JMIC-B)
Arm (ASCOT-BPLA): a multicentre randomized trial. Hypertension Research
randomized controlled trial. Lancet 2004;27:449-56. Julius S, Kjeldsen SE,
2005;366:895-906. The National Weber M, Brunner HR, Ekman S, Hansson
Collaborating Centre for Chronic Conditions. L et al. Outcomes in hypertensive patients
Hypertension. Management of hypertension at high cardiovascular risk treated with
in adults in primary care: partial update. regimens based ojn valsartan or amlodipine:
London;Royal College of Physician:2006. the VALUE randomized trial. Lancet
Wright JT, Dunn JK, Cutler JA, Davis BR, 2004;363:2022-31.
Cushman WC, Ford CE. Outcomes in
hypertensive black and nonblack patients
Beth Gormer, 2007, terj. Diana Lyrawati, 2008 treated
with chlortalidone, amlodipine and lisinopril.
JAMA 2005;293:1595-1608. Dahlof B,
Devereux RB, Kjeldsen SE, Julius S,
8