Skenario
a. Pemeriksaan umum
Kesan : Sakit Sedang
Kesadaran : E4 M6 V5
Gizi : Normal
TD : 160/110
Nadi : 81 x/menit
Suhu : 36oc
Pernapasan : 22 x/menit
b. Status neurologi
a) KEPALA
Posisi central
Penonjolan (-)
Bentuk/ukuran : Normocephal
b) LEHER
Tanda rangsang Mening : KK (-), KS (-)
Kelenjar lymfe : tidak ada pembesaran
Kelenjar gondok : tidak ada pembesaran
Vena jugularis : tidak ada peningkatan
c) N. Cranialis
1) N. I (olfactorius) : Normal
2) N. II (opticus) : Normal
3) N. III, IV, dan VI : Normal
- Posisi bola mata: OD: central OS: central
- Pupil: ukuran/bentuk: OD (2,5mm/bulat) OS
(2,5mm/bulat)
- Isokor/anisokor: isokor
- RCL/RCTL: OD(+/+) OS(+/+)
- Gerakan bola mata: OD nasal (-) OS temporal -
- Nistagmus: OD (-/-) OS (-/-)
4) N. V (trigeminus) : tidak dilakukan pemeriksaan
5) N. VII (facial): istirahat (m.orbiculari oris: simetris)
- Gerakan mimik: (m. Orbicularis oris: simetris)
- Pengecapan 2/3 anterior lidah: tidak dilakukan
peeriksaan
6) N. VIII (vestibulochoclearis): tidak dilakukan
7) N. IX dan X (Glossopharingeus/vagus): tidak dilakukan
8) N. XI (Accesorius): tidak dilakukan pemeriksaan
9) N. XII (Hypoglosus)
- Tidak terdapat deviasi lidah
- Atrofi papil lidah: negatif
- Tremor: tidak ada
d) Extremitas:
- Pergerakan: Ekt. Superior et inferior dextra (T/T)
Ext. Sup. Et infe. Sinistra (B/B)
- Kekuatan: Ekt. Superior dextra et sinistra (1/5)
Ekt. inferior dextra et sinistra (2/5)
- Bentuk: eutrofi
- RF: Superior D/S (menurun/N)
Inferior D/S (menurun/N)
- RP: Sup. D/S (-/-)
Infe. D/S (+/-)
e) Gang. Koordanasi: tidak diperiksa
f) Gang. Keseimbangan: tidak diperiksa
g) FKL: tidak diperiksa
B. Resume
Seorang laki-laki berusia 60 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan
lemah separuh badan sebelah kanan, bicara pelo, dirasakan secara tiba-tiba
sejak 10 hari yang lalu, pada malam hari pasien merasakan keram pada
seluruh badan dan pada saat pasien menjalankan sholat subuh, pasien
merasakan lumpuh pada bagian badan sebelah kanan, riwayat Hipertensi tidak
terkontrol, terdapat riwayat DM. Tekanan darah awal 160/110, nadi 81
x/menit, pernapasan 22 x/menit, suhu 36º c. Pemeriksaan elektrolit darah
didapati K+ 3,45 mmol/L, Na+ 144 mmol/L, Cl- 101mmol/L, GDS : 208 mg/dl,
Kolestrol: 260 mg/dl.
C. Pemeriksaan Neurologis
a) GCS : E4 M6 V5
b) MOTORIK:
- Pergerakan pada extremitas dextra terbatas pada
superior dan inferior
- Kekuatan: Dextra superior inferior (1/2)
Sinistra superior et inferior (5/5)
- Tonus : Dextra sup. Et inf. (menurun/menurun)
Sinistra sup. Et inf. (N/N)
c) Refleks Fisiologis:
- Dextra Sup. et Infe. (menurun/menurun)
Sinistra Sup. Et infe. (N/N)
d) Refleks Patologi: Babinski (+)
Hoffmant Tromner (-)
D. Kata kunci
1) Laki-laki, 60 tahun
2) Keram
3) Lemah separuh badan sebelah kanan
4) Terjadi tiba-tiba sejak 10 hari yg lalu
5) Riwayat hipertensi tidak terkontrol, riwayat DM
E. Pertanyaan
1. Bagaimana anatomi dari tractus piramidalis?
2. Bagaimana patomekanisme keram?
3. Apa definisi dari hemiparese ?
4. Apakah etiologi dari Hemiparese?
5. Bagaimana patomekanisme hemiparese pada pasien?
6. Bagaimana penegakan diagnosis pada pasien tersebut?
7. Bagaimana penatalaksanaan dalam kasus tersebut?
8. Apa diagnosis banding dari kasus ini?
9. Apakah ada hubungan riwayat hipertensi tidak terkontrol dengan
hemiparese?
10. Bagaimana prognosis dari pasien ini?
Jawaban
Terapi spesifik
Untuk pengobatan antibiotik pada pasien ini, diberikan :
- Mycobalamin 500 mg/hari, obat ini diberikan untuk melindungi jaringan yang
masih bagus
- Piracetam Dosis pemberian 1,2-4,8 gr/hari, dosis awal 800mg 3x sehari, untuk
dosis pemeliharaan 400mg 3x sehari. diperkirakan memperbaiki integritas sel,
memperbaiki fluiditas membran dan menormalkan fungsi membran.
Kontraindikasi penggunaan piracetam adalah pasien dengan gangguan ginjal.
- Gabapentin 300 mg/hari sebagai antikonvulsan untuk nyeri neuropaty
- Clopidogrel : dosis 75 mg/hari untuk menghabat pembekuan darah
- Atorvastatin
- Terapi fisioterapi
8. Apa diagnosis banding dari kasus ini?
1) Vaskular (Gangguan peredaran darah otak)
Perdarahan intraserebral, iskemia karena thrombotik atau emboli
2) Trauma kapitis
Perdarahan intraserebral traumatik (Perdarahan epidural, Perdarahan
subdural)
3) Infeksi/Abses cerebri
4) Tumor/Neoplasma/multiple sklerosis
9. Apakah ada hubungan riwayat hipertensi tidak terkontrol dengan hemiparese?
10. Bagaimana prognosis dari pasien ini?
Skor NIHSS
The National Institute of Health Stroke Scale harus dilakukan oleh pasien tanpa
bantuan pemeriksa. Pemeriksa menilai usaha pertama pasien, pengulangan tidak
dapat masuk ke dalam penilaian, kecuali pada pemeriksaan bahasa. The National
Institute of Health Stroke Scale menilai berbagai aspek yang dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3. Komponen dan skor dari The National Institute of Health Stroke
Scale