Anda di halaman 1dari 3

QUIZ NEUROVASKULER

NAMA : Rosalia Indah Permatasari


NIM : 2017720229
KELAS : 8D

1. Jelaskan fungsi lubus yang di bawah ini

- Frontal lobe: yang mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, dan
kepribadian.
- Lobus pariental: mengendalikan sensasi
- Lobus temporal: mengendalikan indera pendengaran, ingatan, emosi
- Lobus oksipital: mengendalikan fungsi penglihatan

2. Jelaskan pengertian stroke:


Kerusakan pada otak akibat kurangnya aliran darah ke otak dan pecahnya pembuluh darah otak
sehingga pembuluh darah diotak mengalami penyumbatan.
3. Sebutkan etiologi stroke:
- Trombosis cerebral
- Emboli
- Haemorhagi
- Hypoksi umum
- Hypoksia setempat
4. Jelaskan 2 faktor risiko stroke:
- Factor internal yaitu umur, ras, jenis kelamin, dan riwayat keluarga
- Factor eksternal yaitu hipertensi, dm, transient iskemik attack, fibrilsi atrial jantung,
pasca stroke yang pernah mengalami stroke, perokok
5. Jelaskan patofisiologi stroke:
Dibagi menjadi 2 : vaskuler dan metabolism.
Iskemia terjadi disebabkan oleh oklusi vascular. Oklusi vascular yang menyebabkan iskemia ini
dapat disebabkan oleh emboli, trombus, plak, dan penyebab lainnya.
Iskemia menyebabkan hipoksia dan akhirnya kematian jaringan otak.
Oklusi vaskuler yang terjadi menyebabkan terjadinya tanda dan gejala pada stroke yang muncul
berdasarkan lokasi terjadinya iskemia.
6. Buat 2 diagnosa keperawatan prioritas utk kasus stroke dan susun intervensi keperawatan!
- Dx 1 keperawatan: Hambatan mobilisasi fisik b.d penurunan rentang gerak
- Intervensi:
1. kaji tingkat mobilisasi pasien dengan (tingkatan 0-4) secara berkala
2. kaji kekuatan otot/kemampuan fungsional mobilitas sendi dengan menggunakan (skala
kekuatan otot 0-5) secara teratur
3. monitor TTV
4. ubah posisi minimal setiap 2 jam (telentang, miring) dan sebagainya jika bisa lebih
sering jika diletakkan dalam posisi bagian yang terganggu
5. instruksi/bantu pasien melakukan latihan ROM pasif/aktif secara konsisten
6. intruksikan pasien pada aktivitas sesuai dengan kemampuannya
7. melibatkan pasien dalam perawatan untuk mengurangi depresi dan kebosanan yang
berkaitan dengan terapi mobilisasi ROM
8. kolaborasi dengan ahli terapi fisik (fisioterapi)/okupasi dana tau rehabilitasi spesialis
9. ajarkan keluarga dalam melakukan latihan rentang gerak mobilisasi (ROM) sesuai
dengan jadwal pengobatan dan perawatan pada pasien.
- Dx 2 keperawatan: Gangguan perfusi jaringan serebral b.d O2 otak menurun
- Intervensi:
1. pasien TTV tiap jam dan catat hasilnya
2. kaji respon motoric terhadap perintah sederhana
3. pantau status neurologis secara teratur
4. dorong latihan kaki aktif/pasif
5. kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi

7. Sistem saraf berfungsi sebagai koordinasi (pengaturantubuh) berupa:


otak
8. Elemen sistem saraf terdiri dari:
- Sel saraf (neuron)
- Sinaps
- Neurotransmitter
9. Nervous sistem tubuh terdiri dari:
- Serebrum
- Serebelum
- Brain stem
- Spinal cord
10. Lapisan meningen yang merupkan penutup paling luar dan kuat adalah:
duramater
11. Fungsi serebrospinal fluida:
salah satu proteksi untuk melindungi jaringan otak dan medulla spinalis terhadap trauma atau
gangguan dari luar.
12. Serebrospinal fluid dapat menjaga hemeostatis dengan cara:
1. mechanikal protection
2. sirkulasi
3. chemical protection
13. Korteks Somato sensorik Primer (Girus Postsentral) sebagai tempat proses rasa dan informasi
terdapat di: korteks pariental
14. Korteks visual primer bertanggungjawab sebagai fungsi penglihatan. terdapat di:
Lobus oksipital
15. Korteksmotorik primer (Giruspresentral) sebagai pusatgerak terdapat di:
Korteks frontal
16. Korteks auditorik primer bertanggungjawab sebagai pusat pendengaran terdapat di:
Korteks temporal
17. Jelaskan pemeriksaaan GCS:
Skala yang dipakai untuk mengetahui tingkat kesadaran seseorang.

Kasus 1
Ny. A (60 thn) pendidikan SD, seorang ibu rumah tangga masuk ke UGD dengan mengalami
kelemahan sejak jatuh 3 jam sebelum masuk RS, Ny. A memiliki riwayat hipertensi sejak 4
tahun yang lalu, pasien tiba-tiba merasakan lemes saat bangun dari tidur, pada pemeriksaan fisik
didapatkan respon buka mata spontan dan respon motorik baik, bicara pelo, pupil isokor 3 mm,
reflek cahaya positif, reflek patologis (+), hemiparese sinistra, wajah tidak simetris, motorik
mampu menahan dan melawan gravitasi, tanda – tanda vital TD 220/100 mmHg, ND 98 x/mnt,
RR : 18 x/mnt, suhu 40 derajatcelcius.

18. Berdasarkan kasus Ny. A di atas menderita:


Stroke iskemik
19. Faktor resiko yang terdapat pada Ny. A sehingga mengalami kondisi seperti sekarang ini adalah:
- Memiliki riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang lalu
- Usia 60 tahun
20. Penilaian kesadaran pada Ny. A secara kuantitatif adalah:
14
21. Melihat gejala yang dirasakan oleh Ny. A, kemungkinan gangguan yang dialami berada pada
otak: parietal
22. Pada pemeriksaan fisik neurology didapatkan kerusakan syaraf kranialis:
Glosofaringeus
23. Nilai kekuatan otot pada Ny. A adalah:
6
24. Prioritas masalah keperawatan pada Ny. A adalah:
Gangguan perfusi
25. Diagnosa keperawatan tersebut di atas bisa terjadi oleh karena:
hipertensi
26. Salah satu intervensi perfusi cerebral adalah memberikan posisi kepala 15 – 30 derajat, rasional
tindakan tersebut adalah:
Untuk meningkatkan saturasi O2
27. Kelainan (Bicara pelo) yang terjadi padaNy. A, merupakan gangguan:
berbicara

Anda mungkin juga menyukai