6 PB
6 PB
216
Jurnal Kesehatan Lingkungan/ 10.20473/jkl.v11i3.2019.215-224 Vol. 11 No. 3 Juli 2019 (215-224)
Candida sp. pada air kamar mandi terhadap Setelah sampel datang, sampel di sentrifuge
kejadian keputihan patologis pada santri. dengan kecepatan 1500 rpm selama 10 menit,
kemudian endapan sampel ditanam di
sabouraud plate dan CAC, dan diinkubasi
METODE PENELITIAN
selama 3 hari. Setelah tumbuh koloni, sampel
Penelitian ini merupakan penelitian dipindahkan ke tabung sabouraud dan
observasional dengan desain cross sectional. diinkubasi lagi selama 2 hari. Selanjutnya
Lokasi penelitian dilakukan 2 pondok pesantren dilakukan identifikasi kultur jamur dengan slide
di Surabaya. Pondok Pesantren Assalafi Al- culture. Hasil slide culture diinkubasi selama 2
Fithrah dan Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq hari, dan diamati perkembangannya. Hasil slide
Bahrul Ulum adalah pondok pesantren terbesar culture kemudian diambil dan diletakkan di
di Surabaya. Kedua pondok ini juga memiliki object glass kemudian dibaca di bawah
Pusat Kesehatan Pesantren sehingga akan mikroskop dengan perbesaran obyektif 40 kali.
memudahkan pengumpulan data. Peneliti juga Selanjutnya hasil pengujian mengenai
telah melakukan studi pendahuluan pada keberadaan Candida dianalisis secara deskriptif,
beberapa pondok lain di Surabaya, namun dan data mengenai perilaku dianalisis
hanya kedua pondok ini yang menyatakan menggunakan uji Chi Square (α 0,1) untuk
bahwa ada keluhan keputihan yang dialami oleh mengetahui hubungan antara perilaku vaginal
santri di pondoknya. Waktu penelitian dilakukan hygiene dengan kejadian keputihan patologis
pada bulan September hingga Desember 2018. yang terjadi.
Populasi penelitian adalah santri kelas 12
SMA dan menetap di Pondok Pesantren minimal
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 tahun. Jumlah populasi di Pondok Pesantren
Assalafi Al-Fithrah adalah 129 orang dan jumlah Hubungan Perilaku Vaginal Hygiene dengan
populasi di Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Kejadian Keputihan Patologis pada Santri di
Bahrul Ulum adalah 30 orang. Jumlah sampel Pondok Pesantren Pondok Assalafi Al-
adalah 100 orang, 80 orang dari Pondok Fithrah dan Pondok Pesantren Tahsinul
Pesantren Assalafi Al-Fithrah, dan 20 orang dari Akhlaq Bahrul Ulum
Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Bahrul
Ulum. Pengambilan sampel dengan metode Hasil analisis berdasarkan Tabel 1, dapat
simple random sampling. diketahui bahwa variabel yang berhubungan
Pemastian kejadian keputihan dilakukan dengan kejadian keputihan adalah frekuensi
dengan anamnesis dokter, dengan mengajukan mengganti celana dalam, perilaku menggunakan
beberapa pertanyaan mengenai warna, bau, celana dalam secara bergantian, cara
tekstur, dan waktu keluarnya cairan, serta membasuh vagina setelah buang air,
keluhan yang dirasakan oleh responden. penggunaan tissue setelah membasuh vagina,
Perilaku vaginal hygiene diukur menggunakan dan frekuensi mengganti pembalut saat
kuesioner. Perilaku responden yang ditanyakan menstruasi. Perilaku pemilihan jenis celana
meliputi jenis celana dalam yang digunakan oleh dalam, penggunaan pembersih vagina, dan
santri, frekuensi mengganti celana dalam, penggunaan handuk secara bergantian tidak
‘kebiasaan santri menggunakan celana dalam berhubungan dengan kejadian keputihan
dan handuk bergantian, penggunaan sabun patologis pada santri putri di Pondok Pesantren
pembersih vagina, cara membasuh vagina Assalafi Al-Fithrah dan Tahsinul Akhlaq Bahrul
setelah buang air, penggunaan tissue setelah Ulum.
buang air, dan frekuensi mengganti pembalut Hubungan Jenis Celana Dalam dengan
saat menstruasi. Sampel untuk pengujian Kejadian Keputihan Patologis
Candida diambil dari air bak kamar mandi dan
bak induk di Pesantren. Pondok Pesantren Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui
Assalafi Al-Fithrah memiliki 46 kamar mandi bahwa tidak ada hubungan antara jenis celana
untuk santri putri, dimana terdapat 30 kamar dalam yang digunakan oleh santri dengan
mandi yang sering digunakan. Sampel air kejadian keputihan. Nilai p (0,148) > (α= 0,1).
diambil dari 8 bak kamar mandi. Pondok dan nilai OR 1,8. Artinya, meskipun tidak
Pesantren Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum memiliki berhubungan, penggunaan celana dalam selain
sekitar 30 kamar mandi, dimana kamar mandi jensi katun berisiko 1,8 kali lebih besar
yang sering digunakan adalah 15 kamar mandi. menyebabkan keputihan daripada jenis katun.
Sampel air diambil dari 3 bak induk dan 4 bak Penelitian ini sesuai dengan penelitian
kamar mandi. Azizah (2015) yang menyatakan bahwa tidak
Keberadaan Candida dalam air diuji oleh ada hubungan antara jenis bahan celana dalam
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dengan keputihan patologis pada siswa SMK
dengan metode Chrom Agar Candida (CAC). Muhammadiyah Kudus, nilai p (0,067) > (α=
217
Jurnal Kesehatan Lingkungan/ 10.20473/jkl.v11i3.2019.215-224 Vol. 11 No. 3 Juli 2019 (215-224)
0,05).Penelitian menyatakan bahwa tidak ada pernah menggunakan celana dalam secara
hubungan, karena meskipun santri bergantian.
menggunakan celana dalam dari jenis selain Penelitian ini sesuai dengan penelitian dari
katun, tetapi santri sering mengganti celana Setyowati (2008) yang menyatakan bahwa ada
dalam, sehingga celana dalam tidak mudah hubungan antara penggunaan celana dalam
lembab dan tetap bersih. Hal ini mengurangi secara bergantian dengan kejadian keputihan
risiko tumbuhnya jamur. patologis pada santri. Celana dalam tidak boleh
Pemilihan celana dalam sebaiknya terbuat digunakan secara bergantian karena dapat
dari bahan katun 100% dan dalam keadaan memindahkan agen penyebab keputihan
bersih, karena celana dalam yang berbahan berpindah dari 1 orang ke orang yang lain.
nylon atau polyester (yang karena pertimbangan Celana dalam hanya boleh digunakan oleh satu
estetika dan eksplorasi keseksian lebih banyak orang dan dicuci secara rutin, dijemur di tempat
digunakan) akan menambah kelembaban yang terkena dinar matahari, disimpan di tempat
vagina sehingga bakteri mudah berkembang yang kering agar agen tidak berkembang
biak (Abrori, 2017). CDC (2017) juga dengan baik.
menyatakan bahwa menggunakan celana dalam
Hubungan Penggunaan Handuk secara
berbahan katun dapat mengurangi risiko
Bergantian dengan Kejadian Keputihan
timbulnya infeksi vagina akibat jamur.
Patologis
Hubungan Frekuensi Mengganti Celana
Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui
Dalam dengan Kejadian Keputihan Patologis
bahwa tidak terdapat hubungan antara
Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui penggunaan handuk secara bergantian, nilai p
bahwa frekuensi mengganti celana dalam (0,86) > (α= 0,1). Hasil penelitian ini sesuai
berhubungan dengan kejadian keputihan. Nilai p dengan penelitian Setyowati (2008) yang
(0,014) > (α= 0,1). menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara
Nilai OR 2,77 artinya santri yang mengganti penggunaan handuk secara bergantian dengan
celana dalam <2 kali sehari, memiliki peluang 3 kejadian keputihan patologis pada santri, nilai p
kali lebih besar untuk mengalami keputihan value= (0,072) > (α= 0,05). Berdasarkan
patologis daripada yang mengganti celana keterangan dari santri, santri selalu mencuci
dalam ≥2 kali sehari. handuk secara rutin dan menjemurnya di bawah
Penelitian ini sesuai dengan penelitian sinar matahari, sehingga diduga agen tidak
Ernawati (2013) yang menyatakan bahwa ada dapat berkembang dengan baik.
hubungan antara frekuensi mengganti celana
Hubungan Penggunaan Pembersih Vagina
dalam dengan kejadian keputihan pada wanita
dengan Kejadian Keputihan Patologis
usia subur di Kota Makassar, nilai p= (0,0000)
<(α= 0,05). Nilai OR 8,3 yang menunjukkan Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui
bahwa wanita yang tidak rutin mengganti celana bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan
dalam memiliki peluang 8,3 kali lebih besar pembersih vagina dengan kejadian keputihan
mengalami keputihan daripada yang mengganti patologis. Nilai p value (0,82) > (α:0,1).
celana dalam secara rutin. Berdasarkan keterangan responden, santri tidak
Celana dalam harus diganti setidaknya 2 terlalu sering menggunakan sabun pembersih
kali sehari agar kotoran tidak masuk ke dalam vagina. Santri hanya menggunakan air bersih
vagina. Selain itu celana dalam yang tidak untuk membasuh vagina. Penelitian ini sesuai
diganti dapat menyebabkan vagina lembab dengan penelitian Ernawati (2013) yakni tidak
sehingga meningkatkan risiko tumbuhnya jamur ada hubungan antara penggunaan pembersih
dan bakteri (Setyowati, 2008). vagina dengan kejadian vaginosis yang disertai
dengan keputihan.
Hubungan Menggunakan Celana Dalam
Meskipun hasil penelitian menunjukkan
Bergantian dengan Kejadian Keputihan
bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan
Patologis
pembersih vagina dengan kejadian keputihan,
Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui namun penggunaan pembersih vagina yang
bahwa ada hubungan antara menggunakan terlalu sering juga sebaiknya tidak dilakukan.
celana dalam bergantian dengan kejadian Ekosistem vagina secara normal dipengaruhi
keputihan. Nilai p (0,012) < (α= 0,1). Nilai OR oleh 2 faktor utama yaitu estrogen dan bakteri
2,83 artinya santri yang pernah menggunakan Lactobacillus. Penggunaan sabun pembersih
celana dalam secara bergantian memiliki vagina yang terlalu sering dapat membunuh
peluang 3 kali lebih besar untuk mengalami Lactobacillus dan mendukung pertumbuhan
kejadian keputihan patologis daripada yang tidak bakteri patogen (Ernawati, 2013).
218
Jurnal Kesehatan Lingkungan/ 10.20473/jkl.v11i3.2019.215-224 Vol. 11 No. 3 Juli 2019 (215-224)
Tabel 1
Hubungan Perilaku Vaginal Hygiene dengan Kejadian Keputihan Patologis pada Santri di Pondok Pesantren Assalafi
Al-Fithrah dan Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum, Surabaya
Keputihan
Perilaku Vaginal Hygiene Total
Patologis Fisiologis P-
OR
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Value
(Orang) (%) (Orang) (%) (Orang) (%)
Pemilihan Bukan katun 30 54,5 25 45,5 55 100,0 0,148 1,8
jenis celana Katun 18 40,0 27 60,0 45 100,0
dalam
Hubungan Cara Membasuh Vagina setelah Cara membersihkan vagina dari belakang
Buang Air dengan Kejadian Keputihan ke depan, terutama setelah buang air besar
Patologis dapat menyebabkan masuknya bakteri dan telur
cacing dari feses ke dalam vagina, sehingga
Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui
meningkatkan risiko terjadinya keputihan dan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna
penyakit infeksi lain.
antara cara membasuh vagina setelah buang air
dengan kejadian keputihan patologis. Nilai p Hubungan Penggunaan Tissue/Handuk
(0,001) < (α= 0,1), dan nilai OR 4,15. Artinya, Kering setelah Membasuh Vagina dengan
responden yang membasuh vagina dari Kejadian Keputihan.
belakang ke depan setelah buang air memiliki
Penggunaan tissue atau handuk kering
peluang 4 kali lebih besar untuk mengalami
setelah membasuh vagina bertujuan untuk
kejadian keputihan patologis dibandingkan yang
mengeringkan vagina. Berdasarkan Tabel 1,
membasuh vagina dari depan ke belakang.
dapat diketahui bahwa ada hubungan antara
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan
penggunaan tissue atau handuk kering setelah
bahwa cara membasuh vagina berhubungan
membasuh vagina dengan kejadian keputihan
dengan kejadian keputihan patologis, artinya
patologis. Nilai p (0,097) < (α= 0,1), nilai OR
prevalensi keputihan patologis pada responden
1,96. Artinya responden yang tidak
yang membasuh vagina dari belakang ke depan
mengeringkan vagina dengan tissue atau
2 kali lebih besar daripada responden yang
handuk kering setelah membasuh vagina
membasuh vagina dari depan ke belakang
memiliki kecenderungan 2 kali lebih besar untuk
(Abrori, 2017 dan Setyowati, 2008).
219
Jurnal Kesehatan Lingkungan/ 10.20473/jkl.v11i3.2019.215-224 Vol. 11 No. 3 Juli 2019 (215-224)
220
Jurnal Kesehatan Lingkungan/ 10.20473/jkl.v11i3.2019.215-224 Vol. 11 No. 3 Juli 2019 (215-224)
221
Jurnal Kesehatan Lingkungan/ 10.20473/jkl.v11i3.2019.215-224 Vol. 11 No. 3 Juli 2019 (215-224)
patologis dibandingkan yang tidak. Ketika Abrori, Hernawan, A. D., & Ermulyadi. (2017).
menggunakan toilet umum, setelah buang air gFaktor yang Berhubungan dengan Kejadian
besar maka vagina sebaiknya dibasuh dengan Keputihan Patologis Siswa SMAN 1 Simpang
air dari keran, karena air yang tergenang di toilet Hilir Kabupaten Kayong Utara. Unnes Journal
umum mengandung 70% Candida, sedangkan of Public Health , Vol. 6, No. 1, Januari, 24–
air yang berasal dari keran hanya mengandung
34.
10-20% Candida.
https://doi.org/10.1177/1403494814549494
Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka
Candida krusei, Candida sp, dan Candida Azizah, N. (2015). Karakteristik Remaja Putri
parapsilosis yang ditemukan di air kamar mandi dengan Kejadian Keputihan di SMK
Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah dan MUhammadiyah Kudus. Jurnal Ilmu
Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Kesehatan dan Kebidanan, Vol. 6, No. 1,
juga memiliki kemungkinan untuk ditransmisikan January, 57-78
dari air kamar mandi, gagang pintu, keran air, htts://ejr.stikesmuhkudus.ac.id.
dan gagang gayung sehingga dapat Berry, M. (2005). Vaginal infections: an overview.
menimbulkan kejadian keputihan patologis yang Available at
menyertai kejadian Candidiasis Vulvovaginalis. http://www.canadianhealthcarenetwork.ca
Centers for Disease Control and Prevention. (2015).
KESIMPULAN DAN SARAN Vulvovaginal Candidiasis. Available at
Perilaku vaginal hygiene yang https://www.cdc.gov.
berhubungan dengan kejadian keputihan Centers for Disease Control and Prevention. (2017).
patologis pada santri adalah frekuensi Vaginal Candidiasis. Diakses dari
mengganti celana dalam, penggunaan celana https://www.cdc.gov/fungal/diseases/candidi
dalam bergantian, cara membasuh vagina yang asis/genital/index.html
benar, penggunaan tissue/handuk kering Darmadi, D., Dewi A.P., & Yunus, M.K. (2017).
setelah membasuh vagina, dan frekuensi ganti Pengaruh Ekstrak Kulit Duku Terhadap
pembalut saat menstruasi. Keberadaan Candida Candida Albicans Sebagai Penyebab Keputihan
sp. di air kamar mandi dapat menjadi salah satu Pada Wanita. Prosiding 2nd CELSciTech, Vol.
faktor risiko terjadinya keputihan patologis.
2, September, 51-54.
Upaya promosi kesehatan sebaiknya
https://ejurnal.umri.ac.id
dilakukan oleh pengurus pondok pesantren dan
pengurus Poskestren, seperti pendidikan Ernawati, Seweng A., & Ishak H. (2013). Faktor
kesehatan, pembentukan dan pemberdayaan Determinan Terjadinya Vaginosis Bakterial
santri husada, dan advokasi kepada Pembina Pada Wanita Usia Subur Di Kota Makassar.
kamar untuk dapat mendampingi dan https://ejournal.stikesnh.ac.id
mengawasi santri agar dapat melaksanakan Oriza N., Yulianty R. (2018). Faktor Yang
perilaku vaginal hygiene dengan baik. Berhubungan Dengan Kejadian Keputihan Pada
Pengurasan kamar mandi sebaiknya disertai Remaja Putri Di SMA Darussalam Medan.
dengan upaya pembersihan, disikat, dan Jurnal Bidan Komunitas, Vol. 1., No. 3,
pemberian cairan antiseptik pada air, gagang September,142-151.
pintu, gagang gayung, keran air, dan tempat-
https://doi.org/10.33085/jbk.v1i3.3954
tempat lain yang sering kontak langsung dengan
Gerhardts, A., Hammer, T. R., Balluff, C., Mucha, H.,
tangan manusia.
& Hoefer, D. (2012). A model of the
transmission of micro-organisms in a public
DAFTAR PUSTAKA setting and its correlation to pathogen
Abid, M., Jyoti, Kumar, K., Khan, R., Ali, S., infection risks. Journal of Applied
Chandra, P., Rani, R., & Khan, N.A. (2016). Microbiology, Vol. 112, No. 3, Maret 614–621.
Assessment of Leucorrhea diseases in female https://doi.org/10.1111/j.1365-
students. Journal of Scientific and 2672.2012.05234.x
Innovative Research. Vol. 5, No. 4, April, 116– Guzel AB, Aydin M, Meral M, Kalkanci A, & Ilkit M.
118. https://jsirjournal.com (2013). Clinical Characteristics of Turkish
222
Jurnal Kesehatan Lingkungan/ 10.20473/jkl.v11i3.2019.215-224 Vol. 11 No. 3 Juli 2019 (215-224)
Women with Candida krusei Vaginitis and Momodu I., Omisi G. (2016). Impact Of Shared
Antifungal Susceptibility of The C. krusei Sanitation Toilets On Candidiasis Infection
Isolates. Infectious Diseases in Obstetrics & Among Females In Auchi Community, Edo
Gynecology, Vol. 2013, 1-7 State, Nigeria. Thesis. Ghana : Kwame
http://dx.doi.org/10.1155/2013/698736 Nkrumah University of Science and
Kemenag. (2012). Peraturan Menteri Agama Technology. https://datad.aau.org
Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2012 Paryono, & Nugraheni, I. (2016). Perilaku
tentang Pendidikan Keagamaan Islam diakses Penggunaan Tisu Toilet Terhadap Kejadian
dari http://simpuh.kemenag.go.id Keputihan Pada Remaja. Jurnal Kebidanan dan
Kemenag. (2014). Peraturan Menteri Agama Kesehatan Tradisional, Vol. 1, No. 1, Maret,
Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2014 20-27. https://jurnalbidankestrad.com
tentang Satuan Pendidikan Muadalah pada Pranyitno, S. (2014). Buku Lengkap Kesehatan
Pondok Pesantren. Diakses dari Organ Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Saufa
https://hkln.kemenag.go.id Purwoastuti, T.E., & Walyani, E.S. (2015). Panduan
Krisnarto, E. (2004). Hubungan antara Kandida Materi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
dalam Air Kamar Mandi Penderita Vaginitis Berencana. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
dengan Kejadian Kandidiasis Vulvovaginitis. Qurrohman, M. T., & Nugroho, R. W. (2015).
Karya Akhir Pendidikan Dokter Spesialis. Pengaruh Frekuensi Menguras Terhadap
Universitas Diponegoro Semarang. Available Jumlah Candida sp . Pada Air Bak Toilet
at http://eprints.undip.ac.id Wanita di SPBU Surakarta, Biogenesis, Vol. 3,
Kurniawati, T.D. (2015). Pengaruh Pendidikan No. 1, June, 23-27.
Kesehatan Teman Sebaya terhadap Tingkat https://doi.org/10.24252/bio.v3i1.562
Kecemasan Menghadapi Keputihan pada Siswi Sari, W.S. (2010). Hubungan Perilaku Higiene
SMP Muhammadiyah 2 Gamping Sleman Pribadi dengan Kejadian Keputihan pada Siswa
Yogyakarta. Naskah Publikasi. Unisa SMA Negeri 1 Loceret, Kabupaten Nganjuk.
Yogyakarta. Aavailable at Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro,
http://digilib.unisayogya.ac.id Puspitorini D., Astari L., Widya Y., Anggraeni S.,
Murtiastutik, D. (2008) Infeksi Menular Seksual. Ervianti E., Prakoeswa C.R., Suyoso S. (2018).
Edisi pertama. Surabaya: Airlangga Faktor Risiko Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV).
University Press Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Vol.
Nazira, A., & Devy, S. R. (2015). Santri Putri Pondok 30, No. 3, December, 193-200.
Pesantren X the Influence of Personal http://dx.doi.org/10.20473/bikkk.V30.3.201
Reference , Thought and Feeling on 8.193-200
Reproductive Health in Female Students X. Setyowati, S.D. (2013). Hubungan Sanitasi Pondok
Jurnal Promosi Keseahatan, Vol. 3, No. 2, Pesantren dan Personal Hygiene dengan
Desember, 229–240. Kejadian Keputihan (Fluor Albus) pada Remaja
http://dx.doi.org/10.20473/jpk.V3.I2.2015. Putri di Pondok Pesantren Al-Lathifiyah
229-240 Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.Skripsi.
Nikmah U.S., & Widyasih H. (2018). Personal Surabaya: Universitas Airlangga.
Hygiene Habits dan Kejadian Fluor Albus Singh, R., & Parija, S. C. (2012). Candida
Patologis pada Santriwati PP Al-Munawwir, parapsilosis: An emerging fungal pathogen.
Yogyakarta. Jurnal Media Kesehatan Indian Journal of Medical Research Vol. 136,
Masyarakat Indonesia, Vol. 14, No. 1, Maret, No. 4, November, 671–673.
36-43. https://doi.org/10.1128/CMR.00013-08
https://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v14i1.371 Singh, S., Sobel, J. D., Bhargava, P., Boikov, D., &
4 Vazquez, J. A. (2002). Vaginitis due to
Nurjanti, L., Suyoso, S., Ervianti, E. (2006). Candida krusei: epidemiology, clinical aspects,
Kepekaan Obat Antijamur pada Spesies and therapy. Clinical Infectious Diseases ,
Candida Uji In Vitro dengan Metoda Vol. 35, No. 9, November, 1066–1070.
Makrodilusi pada Kasus Kandidiasis https://doi.org/10.1086/343826
Vulvovaginalis. Surabaya: Airlangga University
Press.
223
Jurnal Kesehatan Lingkungan/ 10.20473/jkl.v11i3.2019.215-224 Vol. 11 No. 3 Juli 2019 (215-224)
224