PKL Annisa
PKL Annisa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dengan
memiliki hidup yang sehat seseorang dapat menjalani dan melakukan aktivitasnya
oleh diri sendiri, dibutuhkan juga adanya upaya yang menunjang pelayanan kesehatan
di antaranya rumah sakit, balai pengobatan, puskesmas, posyandu, apotek dan lainnya
Rumah sakit adalah salah satu penunjang kesehatan bagi masyarakat, salah satu
kegiatan di rumah sakit yang menunjang pemberian upaya kesehatan yang bermutu
adalah pelayanan farmasi rumah sakit. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan
Rumah Sakit yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit berorientasi pada
pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik,
yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat seorang yang bekerja di dalam
adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian, yang
2
terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi, dan tenaga menengah
farmasi atau Asisten Apoteker. Dalam meningkatkan kompetensi dari Tenaga Teknis
Kefarmasian, salah satunya adalah dengan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
di rumah sakit maupun Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Menurut penulis
(2019) Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang bekerja dalam suatu instalasi
SMK Kesehatan Annisa telah mengadakan kerja sama dengan Rumah Sakit
Sentra Medika untuk mengadakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Untuk
calon Asisten Apoteker dan meningkatkan mutu agar siap terjun ke masyarakat
1. Untuk mengetahui dan memahami tugas serta fungsi Asisten Apoteker di rumah
memperluas wawasan farmasi tentang rumah sakit yang nantinya dapat dijadikan
1. Siswa dapat mengetahui dan memahami tugas serta fungsi Asisten Apoteker di
2. Siswa dapat mengetahui kendala dan tantangan yang dihadapi di lapangan serta
Siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selama dua bulan yang dimulai
tanggal 04 Maret 2019 s/d 04 Mei 2019. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini di
laksanakan di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong dengan jam praktik dimulai dari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian rumah sakit yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya, menurut
Asossiation of hospital care (1947) rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan
menurut American Hospital Asossiation (1974) rumah sakit adalah suatu alat
organisasi yang terdiri tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana
tambahan;
i. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal
(observasi);
a) Rumah Sakit Umum Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan
sakit umum memberi pelayanan kepada berbagai penderita dengan berbagai jenis
penyakit, memberi pelayanan diagnosis dan terapi untuk berbagai kondisi medik,
seperti penyakit dalam, bedah, pediatrik, psikiatrik, ibu hamil, dan sebagainya.
b) Rumah Sakit Khusus Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang mempunyai
mempunyai kondisi medik khusus, baik bedah atau non bedah, misal: Rumah
Sakit Ginjal, Rumah Sakit Kusta, Rumah Sakit Jantung, Rumah Sakit Bersalin
Rumah sakit umum pemerintah adalah rumah sakit umum milik pemerintah, baik
a) Rumah Sakit Umum Swasta Pratama, yaitu rumah sakit umum swasta yang
pemerintah kelas D.
b) Rumah Sakit Umum Swasta Madya, yaitu rumah sakit umum swasta yang
c) Rumah Sakit Umum Swasta Utama, yaitu rumah sakit umum swasta yang
Rumah Sakit Kelas A yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
memiliki sub spesialistik luas dengan kapasitas 300-500 tempat tidur. Rumah
7
Rumah Sakit Kelas C yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
tidur.
Rumah Sakit Kelas D yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik dasar, dengan kapasitas tempat tidur kurang dari
100.
rumah sakit.
bentuk, dan pengemasan kembali sediaan farmasi steril dan nonsteril untuk
berlaku;
kefarmasian;
a) Perencanaan
rumah sakit.
(1) Pemilihan
benar diperlukan sesuai dengan jumlah pasien atau kunjungan dan pola
perbekalan farmasi. Hal in sesuai denga perpres RI No. 94 tahun 2007 tentang
pengendalian dan pengawasan atas pengadaan dan penyaluran bahan obat, obat
spesifik dan alat kesehatan yang berfungsi sebagai obat da perpres RI No. 95
tahun 2007 tentang perubahan ketujuh atas kepres No. 80 tahun 2003 tentang
c) Produksi
C. Penerimaan
diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, atau
bertanggungjawab, harus terlatih baik, serta harus mengerti sifat penting perbekalan
farmasi.
D. Penyimpanan
menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari
Tujuan penyimpanan :
3. Menjaga ketersediaan;
sediaan dan alfabet dengan menerapkan prinsip FIFO dan FEFO dan serta sistem
E. Pendistribusian
rumah sakit untuk pelyanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan
rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Tujuan pendistribusian adalah
tersedianya perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan secara tepat waktu jenis dan
jumlah.
1. Resep Perorangan;
1. Pencatatan
keluar dan masuk. Pencatatan memudahkan untuk melakukan penelusuran bila terjadi
adanya mutu obat yang sub standar dan harus ditarik dari peredaran. Pencatatan dapat
dilakukan dengan menggunakan bentuk digital maupun manual. Kartu yang umum
bersangkutan, pencatatan dilakukan secara rutin dari hari ke hari, setiap terjadi mutasi
langsung dicatat dalam kartu stok, penerimaan dan pengeluaran barang dijumlahkan
2. Pelaporan
perbekalan farmasi. Tenaga dan perlengkapan kesehatan yang disajikan kepada pihak
yang berkepentingan. Tujuan pelaporan adalah tersedianya data yang akurat sebagai
memudahkan penelusuran surat dan laporan, mendapat data yang lengkap untuk
G. Penggolongan obat
Penggolongan obat tersebut terdiri atas, obat bebas, obat bebas terbatas, obat
wajib apotek (obat keras yang dapat diperoleh tanpa resep dokter diapotek,
yang ada:
1. Obat Bebas
obat bebas, karena obat bebas atau dapat disebut juga obat OTC (Over The Counter)
merupakan obat yang dapat dijual secara bebas baik di toko-toko obat atau apotek dan
Zat aktif yang terkandung didalamnya cenderung relative aman dan memiliki
efek samping yang rendah. Selama dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dan dosis
yang tertera pada kemasan, Anda tidak memerlukan pengawasan dokter untuk
mengkonsumsinya.
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi
masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda
peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah
lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam disertai tanda peringatan dalam
kemasannya. Berikut tanda peringatan yang terdapat pada obat bebas terbatas:
Peringatan
Obat bebas terbatas ini dapat diperoleh ditoko obat, dan apotik tanpa resep
3. Obat Keras
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan
garis tepi berwarna hitam. Obat keras ini dapat diperoleh di apotek, harus dengan
resep dokter. Contoh obat ini asam mefenamat, semua obat antibiotik (ampisilin,
4. Psikotropika
Obat psikotropika adalah obat keras baik ilmiah maupun sintesis bukan
narkotik, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
jenis ini memengaruhi susunan sistem saraf pusat, sehingga bisa menimbulkan
perubahan pada mental dan perilaku orang yang mengkonsumsinya. Maka dari itu,
obat psikotropika hanya bisa dikonsumsi di bawah pengawasan dokter contoh obat
5. Narkotika
Narkotika adalah obat-obatan yang bisa berasal dari tanaman maupun tidak.
Narkotika juga bisa berupa sintesis atau semi sintesis. Sama seperti psikotropika,
rasa sakit, nyeri, dan tingkat kesadaran. Obat narkotika hanya boleh dijual di apotek,
namun harus di bawah resep dokter. Obat narkotika memiliki simbol lambang palang
No
Klasifikasi Golongan Contoh
.
BAB III
18
Selama menjalani Praktik Kerja Lapangan di bagian Farmasi Rawat Jalan ada
banyak hal yang kami lakukan yakni meracik obat CaCO3, meracik obat pesanan
resep puyer dan kapsul dan untuk puyer kemasannya direkatkan dengan alat SCI,
Selama menjalani Praktik Kerja Lapangan di bagian Farmasi Rawat Inap ada
banyak hal yang kami lakukan Merapihkan obat yang datang dari gudang farmasi,
menyiapkan obat pesanan yang tertulis didalam resep doker, menulis kartu stok setiap
ada barang yang masuk dan keluar (tanggal keluar atau masuk obat dan alkes, no
PBF, jumlah barang, paraf) meracik obat resep dokter, meminta perminta barang ke
Farmasi IGD
Selama menjalani Praktik Kerja Lapangan di bagian Farmasi IGD ada banyak
hal yang kami lakukan Menyiapkan stok tetap obat, menyiapkan obat untuk pasien
Farmasi OK
19
hal yang kami lakukan menyiapkan paket untuk operasi ( paket disiapkan 1 atau 2
Farmasi Cathlab
banyak hal yang kami lakukan menyiapkan paket PCI (Percutaneus Coronary
Rawat Inap, menebus obat atau alkes di Depo Farmasi Rawat Inap dengan
menggunakan resep dokter, mengisi stok alat kesehatan (alkes) dan obat, merapihkan
Selama menjalani Praktik Kerja Lapangan dibagian gudang rawat inap ada
banyak hal yang kami lakukan menyiapkan permintaan barang, merapihkan barang
dari PBF, menempelkan stiker High Alert, memfotocopy faktur, merekap faktur.
Selama menjalani Praktik Kerja Lapangan dibagian gudang rawat jalan ada
banyak hal yang kami lakukan menyiapkan permintaan barang, merapihkan barang
dari PBF, menempelkan stiker Hight Alert, mengecek expired date barang.
1. Kegiatan Manajerial
20
Jika barang sudah habis pihak gudang membuat buku defecta, lalu diserahkan
ke kepala IFRS (Instalasi Farmasi Rumah Sakit) lalu disetujui, setelah disetujui
b. Penerimaan Obat
ke Purchasing.
keuangan.
Untuk Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong tidak menerima pelayanan Non
b. Pelayanan Resep
Resep dari dokter diserahkan ke bagian Instalasi Farmasi setelah itu di key in
setelah itu di input oleh Asisten Apoteker,lalu setelah itu obat disiapkan dan
setelah siap obat itu di periksa kembali oleh chek er,setelah itu dikemas jika ada
21
resep racikan obat di racik terlebih dahulu lalu di chek kembali oleh chek er lalu
menanyakan tanggal lahir pasien untuk memastikan data pasien sudah benar,
setelah itu Asisten Apoteker menyerahkan obat dan menjelaskan cara pemakaian
obat tersebut sesuai signa yang ada di etiket. Bila pasien bukan BPJS (tunai)
BAB IV
EVALUASI
yang bertempat di Jl. Mayor Oking Jaya Atmaja No.9, Cibinong, Bogor. Lokasi
ini sangat strategis karena berada dipinggir jalan raya yang berdekatan dengan
Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong berada pada bangunan lima lantai yang
disertai dengan lahan parkir, mushola, kantin, rumah duka dan krematorium.
Bangunan dibuat dari dinding tembok yang permanaen yang kuat dan tahan air,
atap dipilih dari bahan yang berkualitassehingga tidak mudah rusak serta di
lengkapi dengan lift yang modern dan tangga yang kuat juga kokoh. Di dalam
bangunan terdiri dari ruang tunggu, instalasi farmasi, laboratorium klinik, ruang
operasi, ruang rawat inap, gudang rawat inap, gudang rawat jalan, ruang praktek
dokter.
cukup lengkap, mulai dari obat-obatan, alat untuk meracik obat, rak obat, meja
a. Wadir medis
d. Admin farmasi
1) Penanggungjawab depo
2) TTK pelaksana
3) Runner
1) Staf
Sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong
pasien. Hal ini dapat di lihat dari para karyawannya yang disiplin waktu dan aktif
a. Perencanaan
bagian gudang mencatat rata-rata pengeluaran obat dan alat kesehatan per-
b. Pengadaan
Membuat permintaan pembelian setiap hari Sabtu, Senin, dan Selasa yang
sudah jadi, permintaan pembelian di setujui dan dikoreksi oleh kepala instalasi
farmasi lalu disetujui oleh penunjang medis. Setelah itu, disetujui oleh kepala
Obat dan alkes paling cepat datang keesokan harinya khusus pembelian
obat narkotika, psikotropika, OOT diorder dua kali lipat dari jumlah
(SP) manual.
c. Penyimpanan
menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dan
yakni untuk menjaga mutu obat, menghindari penggunaan obat yang tidak
menurut alfabetis dan menggunakan sistem FEFO (First Expired First Out)
agar menghindari expired date obat. Untuk obat golongan narkotika dan
dan high alert disimpan dalam lemari tertutup. Sediaan vaksin serta
d. Administrasi
yaitu pembayaran tunai dan pembayaran non tunai. Untuk pembayaran tunai
kasir khusus non tunai dengan melampirkan dokumen yang telah diperlukan.
e. Keuangan
a. Penerimaan Resep
3) Penetapan harga;
2) Ada atau tidak penggantian obat atas persetujuan dokter atau pasien;
c. Peracikan
1) Penyiapan etiket;
2) Peracikan obat;
d. Pemeriksaan akhir
a) Nomor resep;
b) Nama obat, bentuk dan jenis sediaan, jumlah atau aturan pakai;
3) Kebenaran kuitansi.
b) Cara penyimpanan;
beberapa sudut rumah sakit dengan pemasangan stand banner yang memuat
pelayanan terhadap pasien dan kegiatan yang ada di Rumah Sakit Sentra
Medika.
Edukasi di Rumah Sakit Sentra Medika yaitu dengan cara Apoteker dan
jawab penuh terhadap pemberian obat pada pasien dengan cara yang benar.
Dalam hal ini Apoteker juga memberikan pelayanan Residensial atau Home
dan Asisten Apoteker dari rumah kerumah sesuai permintaan dan hal tersebut
terjadi secara khusus pada pasien yang sudah lanjut usia. Diadakannya
kronis.
Pelayanan obat tanpa resep merupakan pelayanan kepada pasien yang ingin
meliputi obat wajib apotik (OWA), obat bebas terbatas (OBT), dan obat bebas
(OB). Obat wajib apotek terdiri dari kelas terapi oral kontrasepsi, obat saluran
cerna, obat mulut serta tengorokan, obat saluran nafas, obat yang
bahwa di :
1. Instalasi Farmasi Rawat Jalan sesuai dengan ketentuan SOP karena tempat
sudah di tetapkan;
2. Instalasi Farmasi Rawat Inap (Depo Rawat Inap) sesuai dengan ketentuan
kondisi tempat yang kurang memadai dan penyimpanan yang tidak teratur;
obat dan alkes hingga alur kegiatan sudah memenuhi kriteria yang sudah di
tetapkan;
karena dari alur kegiatan sudah memenuhi kriteria yang sudah di tetapkan.
Evaluasi dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis yakni terdapat
suatu bagian yang kurang sesuai dengan SOP yaitu farmasi rawat jalan
31
BAB V
A. Simpulan
kebersihan ruangan dan kenyamanan ruang tunggu sudah sangat baik. Penulis
strategis karena terletak pada kawasan padat penduduk di jalan Mayor Oking
4. RS Sentra Medika Cibinong memiliki ikatan kerja sama yang baik dengan rumah
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yakni agar RS Sentra Medika
keramahan terhadap pasien, dan sikap peduli terhadap siswa Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Penulis juga berharap agar RS Sentra Medika Cibinong dapat lebih
DAFTAR PUSTAKA