PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program PKL di SMK Farmasi Pasundan Kawali adalah bentuk realisasi
pengembangan kurikulum 2013 yang mendidik para siswa untuk lebih aktif,
bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan terdapat keseimbangan
antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
Praktik Kerja Lapangan dalam dunia kerja bidang Kefarmasian dapat
dilaksanakan di Rumah Sakit, Apotek, klinik, Industri obat, sebagai sarana
untuk mengasah ilmu pengetahuan sehingga mendapatkan lulusan yang
professional dan kompeten dalam bidang farmasi, dan Instansi Farmasi
sebagai tinjauan langsung terhadap dunia kerja.
Berdasarkan uraian tersebut oleh karena itu laporan ini berjudul Praktik
Kerja Lapanagan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis
Pelaksanaan 15 Februari s.d 15 april
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah laporan ini sebagai berikut:
1
2
3
4
1. Pemilihan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan
kebutuhan. Pemilihan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan
Medis Habis Pakai berdasarkan :
a. Formularium dan standar pengobatan pedoman diagnosa dan terapi.
b. Standar Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai yang telah ditetapkan.
c. Pola penyakit.
d. Efektifitas dan keamanan.
e. Mutu.
f. Tenaga.
g. Harga.
h. Ketersediaan di pasaran
2. Perencanaan kebutuhan
Perencanaan kebutuhan merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah
dan periode pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan daN Bahan
Medis Habis Pakai.
3. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksud untuk merealisasikan
perencanaan kebutuhan.
11
4. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis,
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera
kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
5. Penyimpanan
Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan
penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus
dapat menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
6. Pendistribusian
Pendistribusian merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
menyalurkan/menyerahkan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai dari tepmpat penyimpanan sampai kepada
unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu stabilitas, jenis,
jumlah, dan ketetapan waktu.
7. Pemusnahan dan Penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai
Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai bila :
a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu.
b. Telah kadaluarsa.
c. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan
kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan, dan
d. Dicabut izin edarnya.
Tahapan pemusnahan Obat terdiri atas ;
a. Membantu daftar Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai yang akan dimusnahkan.
b. Menyiapkan Berita Acara Pemusnahan.
c. Mengoordinasikan jadwal, metode, dan tempat pemusnahan kepada
pihak terkait.
d. Menyiapkan tempat pemusnahan.
12
BAB III
TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis
Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis ( RSUD) didirikan tahun 1942
dan berdiri diatas tanah pemerintah Kabupaten Ciamis seluas 19.504 m 2
yang beralamat di jalan raya Rumah Sakit 76 Ciamis-Jawa Barat.
Rumah Sakit ini pertamakali dipimpin oleh Dr. Suwarto, selain
menjadi pimpinan Rumah Sakit beliau juga merangkap sebagai Kepala
Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II Ciamis.
Ketika awal berdiri rumah sakit ini mempunyai kapasitas 40 ruangan
yang terdiri dari kelas I dan II.Jumlah karyawan sebanyak 55 orang. Pada
periode 1958-1965 ini RSUD Ciamis ada pada masa transisi,setelah
beberapa tahun mengalami kesulitan. Karena terjadi krisis ekonomi yang
melanda masyarakat Ciamis, sandang pangan sulit didapat, begitu pula
harga-harga yang melambung tinggi. Sehingga pasien yang berobat ke
Rumah Sakit.
Dipegang Dr. Supandi yang merangkap sebagai Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Ciamis, kemudian terjadi pergantian pimpinan
menjadi Dr.Hj. Hasanah sebagai direktur.
Pada periode dibawah kepemimpinan Dr.Hj.Hasanah terjadi
kemajuan dan perbaikan dalam kegiatan pelayanan,terutama dalam
pemenuhan sarana dan prasarana, misalnya adanya penambahan
bangunan-bangunan seperti ruang perawatan laboratorium, ruangan
farmasi, Unit Gawat Darurat, dapur umum dan tempat penyimpanan
peralatan yang semuanya bersumber dari bantuan pemerintah Provinsi.
Pada tanggal 19 Januari 1994 RSUD Ciamis ditingkatkan kelasnya dari
kelas D menjadi kelas C, dibawah kepemimpinan Dr.Hendra Suminarto.
Kemudian pada awal tahun 2001 terjadi pergantian pimpinan oleh Dr.
Hj.Tika Satraparwira, M.Kes.
Nama-nama Direktur RSUD Ciamis dan lama masa jabatannya dari
tahun 1985 sampai dengan sekarang yaitu:
18
f. Ruangan ICU
g. Bougenville 1
h. Ruangan Bougenville 2
i. Ruangan Melati
j. Ruangan Vip 1
k. Ruangan Mawar 1
l. Ruangan Dahlia 1
m. Ruangan Dahlia 2
n. Ruangan Wijaya kusuma 1
o. Ruangan Wijaya Kusuma2
p. Ruangan Nifas
2. Ruangan instalasi
a. Ruangan Instalasi gizi
b. Ruangan IPSRS
c. Ruangan ISRS(Instalasi Sarana Rumah sakit)
d. Ruangan Ipj/warois
e. Ruangan Farmasi
f. Ruangan IGD
g. Ruangan Laboratorium
h. Ruangan Radiologi
i. Ruanagan Rekam medik
j. Ruangan Rawat jalan
k. Ruangan Rawat inap
l. Ruangan CSSD
m. Ruangan Laundry
n. Ruangan OK
o. Ruangan Ambulance
p. Ruangan Ponek igd
q. Ruangan Hemodialisa
r. Ruangan Trc
s. Ruangan Edp
21
t. Ruangan Konsulen
3. Ruang poliklinik
a. Ruangan Poli Fisioterapi
b. Ruangan Poli Gigi
c. Ruangan Poli Gigi Anak
d. Ruangan Poli Mata
e. Ruangan Poli Ortopedi
f. Ruangan Poli Anak
g. Ruangan Poli Kebidanan
h. Ruangan Poli THT
i. Ruangan Poli Dalam
j. Ruangan Poli Jantung
k. Ruangan Poli Syaraf
l. Ruangan Poli Paru
m. Ruangan Poli dot
n. Ruangan Poli vct
o. Ruangan Poli Gizi/Laktasi
p. Ruangan Poli USG
q. Ruangan Poli EEG
r. Ruangan Poli Kulit Dan Kelamin
s. Ruangan Poli Bedah
t. Ruangan Poli Jiwa
u. Ruangan Poli Thalasemia
4. Ruangan management
a. Bidang kepegawaian
b. Bidang keuangan atas
c. Bidang keuangan bawah
d. Bidang keperawatan
e. Bidang umum,humas, dan aset
f. Bidang program
g. Bidang pelayanan
22
5. Strategi
“Melayani secara profesional dengan tepat waktu, cepat, ramah dan
terjangkau”.
D. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahmat Hidayat, Amd Far Agus Muharam, S. Sos apt. Vina Nur Syaidah Hidayat,S. Farm
apt. Tanti Rahayu, S. Farm apt. Dyne Mutia Gusman, S. fFarm apt. Oom komariah, S. Farm
PJ FARMASI KLINIS
a. Perencanaan
Yang dimaksud perencanaan disini yakni untuk memenuhi
kelengkapan obat dan perbekalan farmasi di Gudang Farmasi
dengan cara membuat rencana dengan menyusun daftar obat dan
perbekalan farmasi lainnya yang dibutuhkan berdasarkan
penyesuaian antara banyaknya obat yang keluar dan yang tersisa
yang bersumber dari buku defekta dan kartu stok serta obat yang
dipesan didasarkan pada obat-obatan yang tertera dalam
Formularium Rumah Sakit ataupun Formularium Nasional.
b. Pengadaan Barang
Pengadaan merupakan proses untuk penyediaan obat di unit
pelayanan kesehatan, tujuan pengadaan obat adalah agar
tersedianya obat dengan jenis dan jumlah yang cukup sesuai
kebutuhan dengan mutu yang terjamin serta dapat diperoleh pada
saat diperlukan. Suatu Rumah Sakit perlu mengadakan persediaan
tetap untuk menjamin kelancaran pelayanan.
Dalam mencantumkan jumlah persediaan di Rumah Sakit perlu
memperhatikan hal-hal seperti anggaran yang tersedia, kapasitas
gudang farmasi, keadaan harga apakah tetap stabil ataukah
sebaliknya, serta mudah tidaknya suatu barang diperoleh.
d. Pencatatan
Pencatatan dilakukan untuk mempermudah dalam
mengetahui stok obat yang ada digudang farmasi. Pencatatan dapat
dilakukan dibuku barang masuk/keluar (kartu stok), pencatatan
juga dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi.
Adapun hal-hal yang perlu dicantumkan diantaranya tanggal
penerimaan, nama obat, nomor batch,tanggal
kadaluarsa.Pencatatan tersebut harus dilakukan setiap hari setiap
terjadi transaksi penerimaan barang (perbekalan farmasi).
e. Pembayaran
Pada umumnya transaksi pembayaran yang digunakan
bukan merupakan transaksi pembayaran tunai yang dilakukan
secara langsung atau dalam istilah lain Cash On Delivery (COD),
tetapi pembayaran tersebut dilakukan berdasarkan waktu/tempo
yang telah ditentukan sebelumnya oleh petugas gudang farmasi
dengan para supplier.
f. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan menyimpan dan
memelihara dengan cara menempatkan perbekalan farmasi yang
diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta
gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Tujuannya adalah
untuk memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari penggunaan
yang tidak bertanggung jawab, menjaga ketersediaan,
memudahkan pencarian dan pengawasan.
Penyimpanan perbekalan farmasi di gudang farmasi
dilakukan secara sistematis, dengan memggunakan metode
gabungan antara FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expire
First Out).Metode FIFO (First In First Out), yaitu obat yang
pertama kali masuk akan dikeluarkan lebih dahulu, metode FIFO
ini dilakukan dengan cara menyimpan obat-obatan yang baru
masuk dibelakang obat yang lebih dahulu masuk Sedangkan
28
Metode FEFO (First Expire First Out) sendiri yaitu obat yang ED
(Expire Date) lebih dahulu (cepat) akan dikeluarkan lebih dahulu
metode ini dapat dilakukan dengan cara obat-obat yang
mempunyai ED (Expire Date) lebih cepat disimpan didepan obat-
obat yang mempunyai ED (Expire Date) lebih lama.
Adapun penyimpanannya dapat dikelompokan berdasarkan:
1) Bentuk Sediaan obat berupa tablet, kapsul, syirup, cream,
salep, infus, sediaan parenteral, dan cairan infus.
2) Farmakologi seperti obat-obat TBC, obat-obat HIV/AIDS dan
obat penyakit Jiwa (hanya di apotek Rawat Jalan)
3) Golongan Obat seperti golongan obat narkotik, psikotropik dan
obat golongan OKT (Obat Keras Tertentu) lainnya disimpan
terpisah dari obat golongan lain (Apotek Rawat Jalan)
4) kepekaan obat tersebut terhadap suhu misalnya vaksin,
suppositoria, serum-serum disimpan dilemari pendingin
5) Untuk penyusunannya secara alfabetis dari A-Z berdasarkan
nama obatnya.
g. Pendistribusian
Pendistribusian merupakan salah satu fungsi dalam siklus
logistik dimana dilakukan kegiatan pengurusan, penyelenggaraan
dan pengaturan pemindahan perbekalan farmasi dari tempat
penyimpanan (gudang farmasi) ke tempat-tempat dimana
digunakannya perbekalan farmasi tersebut, sehingga terjamin
kelancaran pelayanan farmasi bermutu yang pada gilirannya akan
menentukan keberhasilan terapi yang diberikan. Sistem distribusi
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menggunakan sistem
Desentralisasi. Desentralisasi merupakan sistem pendistribusian
perbekalan farmasi yang mempunyai cabang didekat unit
perawatan/pelayanan, cabang ini dikenal dengan istilah depo
farmasi/satelit farmasi. Pada Desentralisasi ini, penyimpanan dan
pendistribusian perbekalan farmasi ruangantidak lagi dilayani oleh
29
BAB IV
KEGIATAN PKL DAN PEMBAHASAN
A. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciamis, selama Satu bulan penulis
ditempatkan di lima tempat yaitu di Depo IGD, gudang farmasi, Depo
rawat jalan, Depo rawat inap, Depo OK.
1. Apotek IGD.
Apotek yang khusus melayani resep / CPO dari pasien yang berada
diruang IGD.
Apotek rawat jalan atas melayani poli klinik seperti poli dalam, poli
syaraf, poli jantung poli mata,poli jiwa, poli bedah dan lain
sebagainya.
a) Memeriksa dan mengisi stock obat yang ada di Apotek rawat
jalan.
b) Membantu melayani resep dari poli klinik.
c) Mengajukan permintaan ke Gudang Farmasi yang ditulis dalam
buku defecta
d) Alih gudang ke depo Rawat Inap.
e) Melakukan stok opname.
4. Apotek Rawat Inap
Apotek yang khusus melayani CPO (catatan pemberian obat )
untuk pasien yang dirawat di RSUD Ciamis, Apotek Rawat Inap
melayani CPO dari beberapa ruangan diantaranya Ruang Mawar I,,
Bougenvil I ,Bougenvil II, Dahlia I, Dahlia II, VIP I, Anggrek I,
Anggrek II, VK/Nifas, ICU, NICU, PERI, Wijaya Kusuma I, Wijaya
Kusuma II,Wijaya Kusuma III.
a. Memeriksa stock obat dan mengisi stock obat yang telah habis.
ruangan.
f. Meracik Obat
34
5. Depo Operatiekamer
Depo operatiekamer adalah depo yang menyediakan obat-obatan dan
alat kesehatan yang diperlukan dalam sebuah operasi.
B. Pembahasan
Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis adalah rumah sakit pemerintah
kelas C yang didirikan pada tahun 1942 dan berdiri diatas tanah
pemerintah Kabupaten Ciamis seluas 19.504 m 2 yang beralamat di jalan
raya Rumah Sakit 76 Ciamis-Jawa Barat.
Rumah sakit umum daerah ciamis melayani pasien rawat jalan dan
rawat inap dengan jaminan BPJS. Rumah sakit umum daerah ciamis
memiliki tiga apotik yaitu apotik rawat jalan, apotik rawat inap, dan apotik
IGD yang berada di bawah instalasi farmasi rumah sakit (IFRS).
Metode FIFO ( First In First Out ) yaitu obat yang pertama kali
masuk akan dikeluarkan lebih dahulu. Sedangkan Metode FEFO ( First
Expire First Out ) sendiri yaitu obat yang ED ( Expire Date ) lebih cepat
akan dikeluarkan lebih dahulu.
TUGAS KHUSUS
1. Pengertian Diabetes
Diabetes disebut juga kencing manis adalah sejumlah penyakit yang
mengakitbatkan terlalu banyak kadar gula dalam darah karna tubuh tidak
dapat mengeluarkan atau melepaskan insulin sehingga gula dalam darah
tidak dapat di metabolisme.
Seseorang dikatakan menderita diabetes melitus apabila:
Menunjukkan gejala DM+ kadar gula darah sewaktu > 200gr/dl
Menunjukkan gejala DM+kadar gula darah puasa >126gr/dl
Kadar gula darah 2 jam pada tes toleransi glukosa oral(TTGO) lebih dari
200 gr/dl
2. Penyebab Diabetes Melitus
Kondisi ini terjadi disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.
Penyebabnya bisa berkaitan dengan genetik atau virus yang memicu
sistem kekebalan tubuh ada juga penyebab yang mengakibatkan
tubuh gagal membakar gula yang ada dalam tubuh secara maksimal,di
antaranya adalah:
a. Kurangnya aktifitas fisik
b. Asupan gula yang terlalu tinggi
c. Terganggunya respon tubuh terhadap insulin
d. Berkurangnya produksi insulin pada pankreas
e. Kinerja insulin terhambat adanya hormon lain
3. Faktor Risiko
Ada faktor risika yang bisa di ubah dan ada faktor risiko yang tidak bisa
di ubah yaitu:
a. Faktor Risiko yang tidak dapat di ubah
Faktor risiko yang melekat pada penderita diebetes dan tidak
dapat diubah,antara lain:
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam kegiatan PKL(Praktik
Kerja Lapangan) di Rumah Sakit yaitu:
Mengetahui bagaimana deskripsi umum pelayanan kefarmasian di
instalasi farmasi rumah sakit umum daerah ciamis mulai dari
perencanaan, pengadaan, pembayaran, penyimpanan, pendistribusian,
pengelolan obat rusak dan kadaluarsa
B.Saran
a) Saran Untuk Sekolah
1. Penanaman kesiapan mental dan fisik harus di kembalikan
kembali, untuk kemajuan praktik kerja lapangan
selanjutnya.
2. Pelatih dan bimbingan dari sekolah lebih di intensifkan
agar sesuatu yang di anggap sulit dapat di diskusikan.
b) Saran Untuk Rumah Sakit
1. Pelayanan kepada pasien lebih ditingkatkan lagi agar tidak
ada pasien yang kecewa
2. Pemberian informasi obat lebih ditingkatkan lagi agar
pasien dapat memahami dan menggunakan obat secara
rasional.
42
DAFTAR PUSTAKA
43
LAMPIRAN
48
Lampiran 1
Rumah sakit Umum Daerah Ciamis
49
Lampiran 2
Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis
50
Lampiran 3
Alur Pelayanan Resep Di Rawat Jalan
51
Lampiran 4
Etiket Putih Dan Etiket Biru
52
Lampiran 5
Salinan Resep
53
Lampiran 6
Surat Pesanan Narkotika
54
Lampiran 7
Faktur
56
Lampiran 8
Kartu stok
49
Lampiran 10
Amprahan Dari Depo Rawat Inap Ke Gudang Alkes