Anda di halaman 1dari 12

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NGUDIA HUSADA MADURA
Jl. RE. Martadinata No. 45 Bangkalan 69116 Telp. (031) 3091871 Fax (031) 3061522
Email : kepk.nhm@gmail.com Web : www.stikesnhm.ac.id

PROTOKOL TELAAH ETIK PENELITIAN KESEHATAN


(Di isi Oleh Ketua Peneliti)

A. Informasi Umum
1 Ketua pelaksana / peneliti : Andriyanto
utama (nama dan gelar)
NIM : 19142010090
No. HP : : 085234944039
E-mail : andreyns574@gmail.com
2 Institusi penyelenggara : STIKes Ngudia Husada Madura
penelitian
3 Penelitian • Bukan kerjasama
o Kerjasama nasional
o Kerjasama Internasional, jumlah Negara terlibat....
o Melibatkan peneliti asing
Diisi apabila melibatkan peneliti asing

Nama, Gelar, Institusi Tugas dan Fungsi Telp/ Fax

5 Tempat penelitian Di Desa Jelgung Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang


6 Waktu penelitian Februari 2021
7 Waktu pengumpulan data Januari-Februari
8 Apakah protokol ini pernah o Ya : diterima/ditolak
diajukan ke komisi etik lain? • Tidak

B. Skrening Protokol Penelitian

No Protokol Penelitian Keterangan


1 Judul penelitian : Hubungan antara perilaku dan peran tokoh masyarakat
dengan pencegahan penyebaran virus covid-19
2 Ringkasan proposal riset dengan : Corona virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit
bahasa awam/non-teknis; (max : baru yang belum pernah di identifikasi sebelumnya pada
250 kata) manusia. Virus COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2.
Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan
manusia).
Berdasarkan WHO pada bulan Januari 2021 melapor
kejadian covid-19 sejumlah 91,3 juta kasus. di Indonesia
pertama kali ditemukan kasus covid-19 pada tanggal 2
maret 2020 sejumlah 2 orang dan di tanggal 31 maret 2020
terjadi peningkatan hingga 1.528 positif covid-19. Di Jawa
Timur di dapatkan jumlah pasien terkonfimasi positif
sejumlah 94.249, di kota Sampang tanggal 12 Januari 2021
orang terkonfirmasi positif covid-19 sejumlah 598, pada
surve pendahuluan 10 responden, 6 didapatkan 6
responden tidak pernah pakai masker tidak menjaga jarak
dan tidak mencuci tangan dan 4 responden memakai
masker, mencuci tangan namun tidak menjaga jarak.
Penyebab beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku
pencegahan penyebaran Covid-19 yaitu tentang
pencegahan peneyebaran Covid-19 seperti sikap, perilaku,
pengetahuan, perubahan sosial dan peran tokoh masyarakat
tentang Covid-19 dan tindakan pencegahan Covid-19,
Covid-19 berdampak besar terhadap kesehatan masyarakat
di karnakan rendahnya tingkat pengetahuan tentang
pencegahan covid-19.
Solusi dibutuhkan peran serta masyarakat dalam
meningkatkan kesadaran protokol kesehatan. Untuk itu
peran tokoh masyarakat diperlukan dalam meningkatkan
kesadaran pelaksanaan protokol kesehatan oleh masyarakat
seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak.
untuk mencegah penyebaran penyakit Covid-19
Tujuan dari penelitian ini Menganalisis hubungan
perilaku dan peran tokoh masyarakat dalam pencegahan
penyebaran virus COVID-19 di desa Jelgung kecamatan
Robatal, kabupaten Sampang
Rancangan penelitian ini adalah Analitik Desain dengan
pendekatan Cross Sectional.
3 Pernyataan yang jelas tentang : perilaku dan peran tokoh masyarakat dalam pencegahan
urgensi dan pentingnya penyebaran virus COVID-19 dapat memberikan dampak
penelitian, untuk pembangunan pada kesehatan masyarakat di era pandemi saat ini untuk
dan untuk memenuhi kebutuhan menekan peningkatan pasien yang terkonfirmasi positif.
bangsa/penduduk lokasi
penelitian (B, S3);
4 Pandangan para peneliti tentang : Berdasarkan penelitian terdahulu masalah yang terjadi
isu-isu etik dari penelitian ini adalah perilaku dan peran tokoh masyarakat dalam
dan bagaimana saran pencegahan penyebaran virus COVID-19, dengan
mengatasinya (A, S2); meningkatkan peran tokoh di masyarakat dalam
pencegahan dan penyebaran covid akan menjadikan
patokan masyarakat sebagai proses prilaku adaptif dalam
melakukan pencegahan dan menekan penyebarang covid.
5 Ringkasan hasil hasil studi : a. Udin Rosidin (2020) Perilaku dan Peran Tokoh
sebelumnya sesuai topik Masyarakat dalam Pencegahan dan Penanggulangan
penelitian, termasuk yang belum Pandemi Covid -19 di Desa Jayaraga, Kabupaten Garut.
dipublikasi yang diketahui para
peneliti dan sponsor, dan
informasi penelitian yang sudah
dipublikasi, termasuk kajian-
kajian pada binatang (Guideline
4) (B, S2);
6 Pernyataan bahwa prinsip : a. Nilai sosial
prinsip yang tertuang dalam Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila
pedoman ini akan dipatuhi (B, penelitian tidak hanya berdampak pada individual yang
S2); ikut serta, tetapi juga pada masyarakat di mana
penelitian dilakukan dan/atau kepada siapa hasil
penelitian akan diterapkan. Dalam penelitian ini nilai
sosial yang bisa diambil yaitu peneliti menganalisis
perilaku dan peran tokoh masyarakat dalam pencegahan
penyebaran virus COVID-19.
b. Nilai ilmiah
Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila
berdasar pada metode ilmiah yang valid. Dalam
penelitian ini nilai ilmiah yang dapat diambil yaitu
peneliti menjelaskan apa saja manfaat peran tokoh
dalam pencegahan dan penyebaran COVID-19 sehingga
berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat.
c. Pemerataan beban dan manfaat
Penelitian dapat diterima secara etik bila risiko telah
diminimalisir (baik dengan mencegah potensi-potensi
merugikan dan meminimalisir dampak negatif yang
mungkin terjadi) dan manfaat suatu penelitian lebih
besar dibanding risiko. Dalam penelitian ini responden
mendapatkan pengetahuan peran tokoh dalam
pencegahan dan penyebaran COVID-19.
d. Potensi manfaat dan resiko
Dalam mempertimbangkan batas tingkat risiko yang
dapat diterima, dan keseimbangan risiko terhadap
manfaat, diperlukan pertimbangan yang merujuk teori-
teori moral dan etik dasar sebelumnya dan pernyataan
kode etik penelitian. Dalam penelitian ini peneliti
memberitahu manfaat yang dapat diperoleh oleh
responden pada peran tokoh peran tokoh dalam
pencegahan dan penyebaran COVID-19.
e. Bujukan / ekploitasi (Inducement)
Bujukan dilakukan kepada responden agar bersedia
menjadi partisipan dengan cara memberikan reward
berbentuk souvenir, pada penelitian ini tidak ada
tindakan yang bertujuan untuk mengambil keuntungan
atau memanfaatkan data yang diperoleh secara
berlebihan dan sewenang-wenang sehingga bisa
dipastikan tidak ada eksploitasi.
f. Privasi dan kerahasiaan
Pelanggaran privasi dan kerahasiaan subjek penelitian
adalah tidak menghormati subjek dan dapat
menyebabkan hilang kendali atau memalukan serta
kerugian tidak kasat mata seperti stigma sosial,
penolakan oleh keluarga atau masyarakat, atau
kehilangan kesempatan misalnya dalam pekerjaan atau
mendapatkan tempat tinggal. Dalam penelitian ini
peneliti menjaga privasi responden dan merahasiakan
informasi yang diperoleh dari responden.
g. Informed Consent
Persetujuan yang diberikan oleh individu kompeten
yang telah menerima informasi yang diperlukan, telah
cukup memahami dan membuat keputusan tanpa
mengalami paksaan, pengaruh yang tidak semestinya
atau bujukan, atau intimidasi. Dalam penelitian ini
peneliti menjelaskan apa yang akan dilakukan dan
meminta persetujuan untuk menjadi responden.
7 Penjelasan tentang usulan : -
review protokol etik sebelumnya
dan hasilnya
8 Gambaran singkat tentang lokasi : Lokasi di desa Jelgung kecamatan Robatal, kabupaten
penelitian, termasuk informasi Sampang
ketersediaan fasilitas yang layak
untuk keamanan dan ketepatan
penelitian, dan informasi
demografis dan epediologis yang
relevan tentang daerah penelitian
(A dan B, S1, S2); 

9 Nama dan alamat sponsor
 : -
10 Nama, alamat, afiliasi lembaga, : -
kualifikasi dan pengalaman
ketua peneliti dan peneliti
lainnya (Guideline 1) (A, S2,
S4);
11 Tujuan penelitian, hipotesa, : Tujuan Umum :
pertanyaan penelitian, asumsi Menganalisis perilaku dan peran tokoh masyarakat dalam
dan variabel penelitian pencegahan penyebaran virus COVID-19 di desa Jelgung
(Guideline 1) (B, S2, S3); kecamatan Robatal, kabupaten Sampang

Tujuan Khusus :
a. Menjelaskan gambaran perilaku tokoh mayarakat
dalam pencegahan penyebaran covid-19 di desa
Jelgung kecamatan Robatal, kabupaten Sampang.
b. Menjelaskan gambaran peran tokoh masyarakat dalam
pencegahan penyebaran di desa Jelgung kecamatan
Robatal, kabupaten Sampang.
c. Menjelakan gambaran pencegahan penyebaran virus
covid-19 di desa Jelgung kecamatan Robatal,
kabupaten Sampang.
d. Menganalisis pengaruh perilaku dengan pencegahan
penyebaran virus covid-19 di desa Jelgung kecamatan
Robatal, kabupaten Sampang.
e. Menganalisis pengaruh Peran tokoh masyarakat dalam
pencegahan penyebaran virus covid-19 di desa
Jelgung kecamatan Robatal, kabupaten Sampang

Hipotesa :
f. Ada hubungan perilaku dan peran tokoh masyarakat
dalam pencegahan penyebaran virus COVID-19 di
desa Jelgung kecamatan Robatal, kabupaten Sampang

Variabel penelitian :
a. Variabel Independen
perilaku dan peran tokoh masyarakat.
b. Variabel Dependen
pencegahan penyebaran
12 : Pada penelitian ini populasinya adalah pasien rawat inap di
Jumlah subyek yang dibutuhkan
Puskemasa Banjar sebanyak 3000 orang. Jumlah besar
sesuai tujuan penelitian dan
sampel didapatkan 250 orang. Sampel dipilih dengan cara
bagaimana penentuannya secara
teknik non probability sampling dengan teknik Random
statistik (A dan B, S2,S3);
sampling.
14 Kriteria partisipan atau subyek : Kriteri ekslusi dalam penelitian ini adalah Responden tidak
dan jastifikasi penentuan yang dalam gangguan jiwa, bukan penduduk asli di desa tersebut
tidak masuk kriteria dari
kelompok kelompok
berdasarkan umur, sex, faktor
sosial atau ekonomi, atau alasan
alasan lainnya (Guideline 3) (A
dan B, S1,S2, S3); 

15 Jastifikasi melibatkan anak anak : Pada penelitian ini yang dilibatkan adalah warga di desa
atau orang dewasa yang tidak jelgung
mampu memberikan informed
consent, atau kelompok rentan,
serta langkah langkah
bagaimana meminimalisir bila
terjadi resiko (Guidelines 15, 16
and 17) (B dan H, S2,S3,S7); 

16 Proses rekrutmen (misalnya : Peneliti melakukan pendekatan dan memberi penjelasan
lewat iklan), serta langkah pada pasien rawat inap untuk bersedia menjadi responden
langkah untuk menjaga privasi sebagai objek peneliti. Setelah responden bersedia untuk
dan kerahasiaan selama menjadi objek penelitian, peneliti memberikan lembar
rekrutmen (Guideline 3) (A,B kuesioner dan menjelaskan bagaimana cara mengisinya.
dan H, S1, S2, S4,S6,S7) Lembar kuesioner digunakan untuk pengumpulan data.
17 Potensi keuntungan penelitian : Manfaat yang didapat oleh responden dapat memberikan
secara pribadi bagi subyek dan dampak positif terhadap peran dan prilaku masyarakat
bagi yang lainnya dalam pencegahan dan penyebaran COVID-19.
18 Harapan keuntungan penelitian : Manfaat yang didapat oleh responden memberikan dampak
bagi penduduk, termasuk positif terhadap peran dan prilaku masyarakat dalam
pengetahuan baru yang pencegahan dan penyebaran COVID-19
kemungkinan dihasilkan oleh
penelitian (Guidelines 1 and 4),
(B dan H, S1,S3,S7); 

19 Untuk penelitian yang membawa : Penelitian ini hanya mencari hubungan kepada responden
resiko luka fisik, membuat tetapi tidak menimbulkan risiko kepada responden.
rencana detil, termasuk asuransi,
untuk memberikan pengobatan
termasuk biaya dan memberikan
kompensasi jika terjadi
disabilitas atau kematian
(Guideline 14)
(A,B,H,S1,S5,S7); 

20 Kemungkinan memberikan : Pada penelitian ini, setelah mencari hubungan tidak ada
kelanjutan akses bila hasil intervensi yang berkelanjutan seperti pengobatan dan
intervensi menghasilkan manfaat sebagainya.
yang signifikan, modalitas yang
tersedia, pihak pihak yang akan
mendapatkan keberlansungan
pengobatan, organisasi yang
akan membayar, dan untuk
berapa lama (Guideline 6)
(B,H,S3,S7);

21 Untuk penelitian yang : Dalam penelitian ini melibatkan warga desa sehingga tidak
melibatkan ibu hamil, ada monitor kesehatan khusus.
perencanaan untuk memonitor
kesehatan ibu dan kesehatan
anak jangka pendek maupun
jangka panjang (Guideline 19)
(B dan H, S3,S7); 

22 Cara yang diusulkan untuk : Pada penelitian ini, peneliti memberikan informasi atau
mendapatkan informed consent penjelasan tentang semua prosedur yang akan dilakukan,
dan prosedur yang direncanakan apabila responden kurang memahami maka peneliti akan
untuk mengkomunikasikan menjelaskan kembali, jika responden bersedia maka
informasi penelitian kepada responden diminta untuk melakukan informed consent
calon subyek, termasuk nama sebagai bukti bahwa responden bersedia diteliti.
dan posisi wali bagi yang tidak
bisa memberikannya. (Guideline
9) (H, S6, S7); 

23 Bila calon subyek tidak bisa : Pada penelitian ini subyek yang diambil adalah warga desa
memberikan informed consent, di Desa Jelgung Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang.
memberikan keyakinan bahwa
izin akan didapatkan dari yang
berhak mewakili, atau, bila anak
paham tentang informed consent
tapi belum cukup umur, akan
mendapatkan persetujuan dari
orang tua atau wali (Guidelines
16 and 17) (H, S6, S7); 

24 Deskripsi tentang ekonomi atau : Pada penelitian ini responden yang bersedia diteliti akan
bujukan atau insentif pada calon diberikan hadiah.
subyek untuk ikut berpartisipasi,
seperti uang, hadiah, layanan
gratis, atau yang lainnya (A, B
dan H, S1,S4,S5,S7); 

25 Rencana dan prosedur, dan : Peneliti akan bertanggung jawab dan menginformasikan
orang yang betanggung jawab ketika ditemukannya bahaya dan peneliti mengambil
untuk menginformasikan pada keuntungan secara pribadi, dan ketika ada penelitian terkait
peserta hal hal yang bisa muncul yang sama sehingga bisa mempengaruhi keberlangsungan
dalam studi (seperti bahaya atau keterlibatan subyek dalam memberikan informasi atau
keuntungan), atau tentang riset dalam penelitian.
lain tentang topik yang sama,
yang bisa mempengaruhi
keberlangsungan keterlibatan
subyek dalam penelitian
(Guideline 9) (B dan H, S3, S7);

26 Perencanaan untuk : Setelah peneliti berhasil mengumpulkan data dari lembar
menginformasikan hasil kuesioner, kemudian data direkap, dan peneliti akan
penelitian pada subyek atau menyampaikan hasilnya.
partisipan (B dan H,S3,S4,S7); 

27 Langkah langkah proteksi : Setelah mendapatkan data dari responden yang bersedia
kerahasiaan data pribadi, dan diteliti selanjutnya untuk mengantisipasi kebocoran data
penghormatan privasi orang, maka peneliti menyimpan data secara pribadi sehingga
termasuk kehati-hatian untuk kerahasiaan data pribadi dan penghormatan privasi
mencegah bocornya rahasia hasil dijamin terjaga kecuali atas izin responden.
test genetik pada keluarga
kecuali atas izin dari yang
bersangkutan (Guidelines 4, 11,
12 and 24) (B dan H, S3,S6, S7);
28 Informasi tentang bagaimana : Pada peneitian ini dilakukan di Desa Jelgung Kecamatan
kode; bila ada, untuk identitas Robatal Kabupaten Sampang, tapi tidak ada kode khusus
subyek dibuat, di mana di dan penyimpanan khusus, data disimpan secara pribadi
simpan dan kapan,, bagaimana oleh peneliti dan akan dibuka kembali apabila diperlukan.
dan oleh siapa bisa dibuka bila
terjadi emergensi (Guidelines 11
and 12) (B dan H, S3,S6, S7); 

29 Kemungkinan penggunaan lebih : -
jauh dari data personal atau
material biologis (Guidelines 11
and 12) (H, S2,S6,S7). 

30 Deskripsi tentang rencana : Dalam penelitian ini menggunakan Uji Validitas dan
tencana analisa statistik, reabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
termasuk rencana analisa interim itu dapat mengukur apa yang kita ukur. Dan indeks yang
bila diperlukan, dan kreteria bila menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
atau dalam kondisi bagaimana dipercaya atau dapat diandalkan.
akan terjadi penghentian
prematur keseluruhan penelitian
(Guideline 4) (B,S2); 

31 Rencana-rencana untuk : Pada penelitian ini hanya menganalisis perilaku dan peran
memonitor keberlansungan tokoh masyarakat dalam pencegahan penyebaran virus
keamanan obat atau intervensi COVID-19 di desa Jelgung kecamatan Robatal, kabupaten
lain yang dilakukan dalam Sampang
penelitian atau trial, dan, bila
diperlukan, pembentukan komite
independen untuk data dan
safety monitoring (Guideline 4)
(B,S3,S7); 

32 Daftar referensi yang dirujuk : A Almi. (2020). analisis penyebab masyarakat tidak patuh
dalam protokol (B,S2); 
 pada protokol covid-19. di akses 10 januari 2021.

Anna, L. K. (2020). Tingkat Kecemasan akibat Wabah


Virus Corona Meningkat. di akses pada maret 26.

AWD, A. O. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap


Terhadap Perilaku Cuci Tangan pada Masyarakat
Kelurahan Pegirian. The Indonesian Journal of
Health Promotion And Health Education, 11
oktober.

Aziz, A. (2020). Survei 64,3% dari 1.522 Orang Cemas &


Depresi karena COVID-19. diakses pada 1 mei.

Creswell, J. W. (2016). Research Design Pendekatan


Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Hidayat, A. (Jakarta). Metode Penelitian Kesehatan


Paradigma Kuantitatif. 2010: Heath Books.

Huang, C. W. (2020). Clinical features of patients infected


coronavirus in Wuhan, China. di akses 24 januari.
Kemenkes. (2017). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:
Kemenkes RI.

Kemenkes. (2020). Departemen Kesahatan Republik


Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.


Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.


jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta.

Nuraini, R. (2020). Kasus Covid-19 Pertama, Masyarakat


Jangan Panik. Diambil kembali dari indonesia. di
akses pada 2 maret.

Nursalam. ( 2013). Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan: Pendekatan Praktis. Jakarta :
Salemba Medika.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Oktaviana, L. (2014). hubungan Antara Konformitas


Dengan Kecenderungan Perilaku Bulliying. di
akses pada 12 november.

Rahayu, T. A. (2014). Modul Praktikum Mikrobiologi.


Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rothan HA, B. S. (2020). The epidemiology and


pathogenesis of coronavirus disease (COVID-19)
outbreak. Journal of Autoimmunity, diakses 12
november.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. W. (2014). Metode Penelitian: Lengkap,


Praktis, dan Mudah Dipahami. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.

Sumantri. (2015). Strategi pembelajaran. Jakarta:


Kharisma Putra Utama.

Susilo A, R. C. (2019). Tinjauan Literatur Terkini


Coronavirus Disease. di akses pada 14 maret.

W, W. H. (2020). Naming the coronavirus disease COVID-


19 and the virus that causes it.

Wawan & Dewi M., A. (2011). Teori dan Pengukuran


Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Widiyani, R. (2020). Latar Belakang Virus Corona,


Perkembangan hingga Isu Terkini. di akses .

33 Sumber dan jumlah dana riset; Penelitian ini menggunakan dana secara pribadi tidak
lembaga funding, dan deskripsi melibatkan sponsor.
komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada
para peneliti, para subyek riset,
dan, bila ada, pada komunitas
(Guideline 25) (B, S2); 

34 Pengaturan untuk mengatasi : -
konflik finansial atau yang
lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau
personil lainya;
menginformasikan pada komite
lembaga tentang adanya conflict
of interest; komite
mengkomunikasikannya ke
komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para
peneliti tentang langkah langkah
berikutnya yang harus dilakukan
(Guideline 25) (A,B,S2,S4); 

35 Untuk riset yang dilakukan pada : -
setting sumberdaya lemah,
kontribusi yang dilakukan
sponsor untuk capacity building
untuk review ilmiah dan etika
dan untuk riset riset kesehatan di
negara tersebut; dan jaminan
bahwa tujuan capacity building
adalah agar sesuai nilai dan
harapan para partisipan dan
komunitas tempat penelitian
(Guideline 8) (B dan H, S1,S4);
36 Protokol riset atau dokumen : -
yang dikirim ke komite etik
harus meliputi deskripsi rencana
pelibatan komunitas, dan
menunjukkan sumber sumber
yang dialokasikan untuk
aktivitas aktivitas pelibatan
tersebut. Dokumen ini
menjelaskan apa yang sudah dan
yang akan dilakukan, kapan dan
oleh siapa, untuk memastikan
bahwa masyarakat dengan jelas
terpetakan untuk memudahkan
pelibatan mereka selama riset,
untuk memastikan bahwa tujuan
riset sesuai kebutuhan
masyarakat dan diterima oleh
mereka. Bila perlu masyarakat
harus dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau
dokumen ini (Guideline 7) (A
dan B, S1,S4,S5); 

37 Terutama bila sponsor adalah : -
industri, kontrak yang
menyatakan siapa pemilik hak
publiksi hasil riset, dan
kewajiban untuk menyiapkan
bersama dan diberikan pada para
PI draft laporan hasil riset
(Guideline 24) (B dan H, S1,S7);
38 Bila hasil riset negatif, :
memastikan bahwa hasilnya
tersedia melalui publikasi atau
dengan melaporkan ke otoritas
pencatatan obat obatan
(Guideline 24) (A,B, H,
S1,S2,S3,S6); 

39 Rencana publikasi hasil pada : Pernyataan ini saya buat dengan tangung jawab tidak ada
bidang tertentu (seperti pemalsuan data dan saya bersedia menerima konsekuensi
epidemiology, generik, apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari
sosiologi) yang bisa beresiko diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar.
berlawanan dengan
kemaslahatan komunitas,
masyarakat, keluarga, etnik
tertentu, dan meminimalisir
resiko kemudharatan kelompok
ini dengan selalu
mempertahankan kerahasiaan
data selama dan setelah
penelitian, dan mempublikasi
hasil hasil penelitian sedemikian
rupa dengan selalu
mempertimbangkan martabat
dan kemuliaan mereka
(Guideline 4); and (B dan H,
S1,S7)

40 Pernyataan bahwa bila terdapat : Pernyataan ini saya buat dengan tanggung jawab, tidak ada
bukti adanya pemalsuan data pemalsuan data dan saya bersedia menerima konsekuensi
akan ditangani sesuai policy apapun sesuai peraturan yang berlaku apabila dikemudian
sponsor untuk mengambil hari diketahui pernyataan ini tidak benar.
langkah yang diperlukan.

Bangkalan, 10 Februari 2021


Ketua Peneliti,

( Andriyanto )

Anda mungkin juga menyukai