Anda di halaman 1dari 31

ANGGARAN

DASAR
PERKUMPULAN INTEGRASI KOLABORASI DAN INOVASI PENDIDIKAN

BAB 1
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Perkumpulan ini bernama: INTEGRASI KOLABORASI DAN INOVASI PENDIDIKAN dan
selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan ”Perkumpulan”),
berkedudukan di Jakarta dan berkantor di Jalan Jeruk Purut Nomor 11, Kelurahan
Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
2. Perkumpulan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam
maupun di luar wilayah Republik Indonesia berdasarkan keputusan Pengurus dengan
persetujuan dari Dewan Pengawas.

JANGKA WAKTU
Pasal 2
Perkumpulan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.

BAB II
ASAS
Pasal 3
Perkumpulan ini berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (seribu sembilan ratus
empat puluh lima).





BAB III
VISI, MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN
Pasal 4
1. Visi Perkumpulan mempunyai maksud di bidang sosial yaitu dengan meningkatkan
keberdayaan, kolaborasi dalam ekosistem Komunitas, Organisasi Pendidikan dan
dengan pemangku kepentingan pendidikan lain untuk mencapai tujuan anak yang
kompeten.
2. Untuk mewujudkan visinya di bidang sosial, Perkumpulan menetapkan tujuannya
yaitu:
a. Meningkatkan kapasitas Komunitas/Organisasi Pendidikan Anggota.
b. Mengumpulkan, mengelola, mengolah, dan menyebarkan data dari
Komunitas/Organisasi Pendidikan dan pemangku kepentingan pendidikan lain,
antara lain mengenai ekosistem Komunitas/Organisasi, fakta lapangan, praktik
baik, dan dampak program.
c. Membuat program dan kegiatan yang mendorong terbentuknya kolaborasi lintas
pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan anak yang kompeten.
3. Untuk mewujudkan visi dan tujuan organisasi, Perkumpulan menjalankan kegiatan-
kegiatan:
a. Memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi Komunitas/Organisasi
Pendidikan.
b. Memberikan pendampingan untuk peningkatan kapasitas bagi
Komunitas/Organisasi Pendidikan.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi kapasitas Komunitas/Organisasi Pendidikan.
d. Memiliki dan melaksanakan sistem pengambilan, pengelolaan, pengolahan dan
pemaparan data dan cerita praktik baik Komunitas/Organisasi Pendidikan, yang
dapat digunakan untuk kampanye ke publik mengenai isu pendidikan, melakukan
advokasi, dan mengundang kontribusi pemangku kepentingan lain.
e. Mengelola hubungan baik di antara Anggota maupun dengan pemangku
kepentingan lain lewat berbagai kegiatan.
f. Mengadakan pertemuan internal berkala yang membahas isu pendidikan, isu
ekosistem Komunitas/Organisasi Pendidikan, maupun kegiatan peningkatan
kapasitas.
g. Mengadakan kegiatan bagi publik yang mengangkat praktik baik ekosistem
Komunitas/Organisasi Pendidikan.
h. Mengadakan konferensi 2 tahunan dalam upaya menyelaraskan visi bersama.

BAB IV
KEKAYAAN
Pasal 5
1. Perkumpulan didirikan dengan modal awal yang berasal dari sumbangan para pendiri
yaitu sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
2. Modal untuk melaksanakan maksud dan tujuan Perkumpulan berasal dari:
2.1 Hibah;
2.2 Hibah wasiat;
2.3 Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat;
2.4 Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perkumpulan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun tidak terbatas
pada:
a. Dana abadi anggota;
b. Bantuan atau sumbangan dari pemerintah ataupun dari lembaga lain yang
tidak mengikat;
c. Iuran anggota;
d. Hasil usaha lembaga lainnya yang sah.
3. Uang yang tidak diperlukan dengan segera untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan
Perkumpulan akan disimpan dan digunakan untuk kepentingan maksud dan tujuan
Perkumpulan di masa yang akan datang dengan cara yang akan ditentukan oleh
Dewan.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 6
1. Keanggotaan Perkumpulan terbuka untuk perempuan warga negara Indonesia yang
mendaftarkan diri dan menyatakan persetujuannya untuk mematuhi Anggaran Dasar ini,
Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan dan Peraturan Perkumpulan lainnya yang
ditetapkan Pengurus dari waktu ke waktu.
2. Untuk pertama kalinya anggota Perkumpulan adalah para peserta rapat Pendirian
Perkumpulan, yang sekaligus adalah para pendiri dari Perkumpulan dan menjadi Anggota
Penggerak.
3. Anggota Perkumpulan adalah yang namanya terdaftar dalam Daftar Anggota
Perkumpulan yang disusun dan diurus oleh Dewan Pengurus dengan jenis keanggotaan
sebagai berikut:
3.1 Anggota Pendukung, yaitu Komunitas/Organisasi Pendidikan yang secara sukarela
mendaftarkan - diri dan menyatakan persetujuannya untuk mematuhi Anggaran
Dasar ini, Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan dan Peraturan Perkumpulan lainnya
yang ditetapkan Pengurus dari waktu ke waktu.
3.2 Anggota Penggerak, yaitu setiap Anggota Pendukung yang setia dan terlibat aktif
dalam penyelenggaraan program-program dan kegiatan-kegiatan Perkumpulan dan
ditetapkan oleh Pengurus sebagai Anggota Penggerak.
3.3 Anggota Kehormatan, yaitu orang perseorangan yang berjasa dan/atau memiliki serta
berkomitmen untuk secara cuma-cuma menyumbangkan keahlian dan/atau
kemampuan tertentu untuk kepentingan strategis Perkumpulan, yang secara sukarela
mendaftarkan diri sebagai anggota dan ditetapkan oleh Pengurus sebagai Anggota
Kehormatan.
4. Setiap anggota Perkumpulan berkewajiban untuk:
a. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan Perkumpulan;
b. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Perkumpulan
lainnya;
c. Terlibat aktif dalam seluruh kegiatan yang diselenggarakan Perkumpulan;
d. Turut menyumbangkan harta, tenaga, waktu dan pikiran (keahlian) kepada
Perkumpulan.
5. Setiap anggota Perkumpulan yang telah memenuhi kewajibannya kepada Perkumpulan
mempunyai hak:
a. Hak bicara;
b. Hak memilih dan dipilih;
c. Hak suara;
d. Hak membela diri;
e. Hak mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
f. Perkumpulan untuk para anggotanya.
6. Keanggotaan Perkumpulan berakhir apabila:
a. Komunitas/Organisasi dibubarkan;
b. mengundurkan diri;
c. tidak lagi memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Pengurus.
7. Tata cara pengangkatan dan pemberhentian anggota, penggunaan hak anggota, serta
pelaksanaan kewajiban anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan.

BAB VI
ORGAN PERKUMPULAN
Pasal 7
7.1 Perkumpulan mempunyai organ yang terdiri dari:
a. Rapat Umum Anggota
b. Dewan Pengawas
c. Dewan Pengurus
7.2 Dewan Pengurus membentuk kepengurusan di tingkat pusat, tingkat provinsi dan
tingkat kota/kabupaten sebagaimana lebih rinci diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga Perkumpulan.
RAPAT UMUM ANGGOTA
Pasal 8
1. Rapat Umum Anggota dalam Perkumpulan, adalah:
a. Rapat Umum Anggota Tahunan.
b. Rapat Umum Anggota lainnya selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Rapat
Umum Anggota Luar Biasa.
2. Istilah Rapat Umum Anggota dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu Rapat
Umum Anggota Tahunan dan Rapat Umum Anggota Luar Biasa, kecuali dengan tegas
dinyatakan lain.
3. Rapat Umum Anggota adalah organ tertinggi dalam Perkumpulan ini.

RAPAT UMUM ANGGOTA TAHUNAN
Pasal 9
1. Rapat Umum Anggota Tahunan diselenggarakan tiap 1 (satu) tahun.
2. Dalam Rapat Umum Anggota Tahunan, Dewan Pengurus melaporkan aktivitas tahun
yang lalu, rencana aktivitas tahun yang akan datang dan keadaan keuangan
Perkumpulan.

RAPAT UMUM ANGGOTA LUAR BIASA
Pasal 10
1. Pengurus wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Anggota Luar Biasa
apabila dianggap perlu berdasarkan keputusan Rapat Pengurus atau atas permintaan
tertulis dari paling sedikit 20 % (dua puluh persen) dari jumlah anggota Perkumpulan
yang mempunyai hak suara.
2. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan
hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya.



TEMPAT, PEMANGGILAN DAN PIMPINAN RAPAT UMUM ANGGOTA
Pasal 11
1. Rapat Umum Anggota diadakan di tempat kedudukan Perkumpulan atau di tempat
Perkumpulan melakukan kegiatan.
2. Pemanggilan Rapat Umum Anggota dilakukan oleh Dewan Pengurus kepada anggota
yang terdaftar pada Daftar Anggota Perkumpulan melalui surat elektronik atau surat
tercatat yang dikirimkan melalui pos tercatat atau jasa kurir dengan resi tanda terima
sebagai bukti panggilan yang sah, paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum
tanggal rapat, dalam hal yang mendesak jangka tersebut dapat dipersingkat menjadi
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat dengan tanpa memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal rapat.
3. Panggilan Rapat Umum Anggota harus mencantumkan hari, tanggal, jam, tempat dan
acara rapat, dengan disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan
dalam rapat tersedia di kantor Perkumpulan mulai dari hari dilakukan pemanggilan
sampai dengan tanggal rapat diadakan.
4. Apabila semua anggota Perkumpulan yang memiliki hak suara hadir atau diwakili
dalam rapat, maka pemanggilan terlebih dahulu sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) dan ayat (3) tidak menjadi syarat dan dalam rapat itu dapat diambil keputusan
yang sah serta mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan sedangkan Rapat Umum
Anggota dapat diselenggarakan di mana pun juga dalam wilayah Republik Indonesia.
5. Rapat Umum Anggota dipimpin oleh Ketua Dewan Pengurus dalam hal Ketua Dewan
Pengurus tidak ada atau berhalangan karena sebab apa pun hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, maka rapat dipimpin oleh Sekretaris atau Bendahara
Dewan Pengurus. Dalam hal seluruh Ketua atau Sekretaris atau Bendahara Dewan
Pengurus tidak ada atau berhalangan karena sebab apa pun hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, maka rapat dipimpin oleh salah seorang Pengurus.



KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN
Pasal 12
1. Rapat Umum Anggota dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu
perdua) anggota Perkumpulan yang memiliki hak suara, kecuali ditentukan lain dalam
Anggaran Dasar ini.
2. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf (a) tidak tercapai maka
rapat ditunda untuk waktu sedikitnya 1 (satu) jam, dan setelah itu rapat dinyatakan
dibuka kembali dengan tidak terikat oleh kuorum minimal dan untuk pengambilan
keputusan adalah sah apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu perdua) Anggota
Perkumpulan yang hadir secara sah dalam rapat.
3. Anggota Perkumpulan hanya dapat diwakili oleh anggota Perkumpulan lainnya dalam
Rapat Anggota berdasarkan Surat Kuasa.
4. Ketua rapat berhak meminta agar Surat Kuasa untuk mewakili anggota Perkumpulan
diperlihatkan kepadanya pada waktu rapat diadakan.
5. Dalam rapat, tiap anggota berhak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan
suara untuk tiap anggota yang diwakilinya.
6. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan
diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu
perdua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat, kecuali apabila dalam
Anggaran Dasar ini ditentukan lain. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju
sama banyaknya, maka usul ditolak.
7. Rapat Anggota harus dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh ketua rapat
dan 1 (satu) orang anggota lainnya yang ditunjuk oleh rapat sebagai sekretaris rapat.
8. Suara abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara
yang dikeluarkan.
9. Anggota Perkumpulan dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan
Rapat Umum Anggota, dengan ketentuan semua anggota Perkumpulan telah
diberitahu secara tertulis dan semua anggota Perkumpulan memberikan persetujuan
mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan
tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan sama
dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Anggota.

ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN PERKUMPULAN
Pasal 13
1. Anggaran Rumah Tangga merupakan bagian yang integral (tak terpisahkan) dari dan
komplementer kepada Anggaran Dasar ini dan yang mengatur hal-hal yang belum
belum sepenuhnya diatur dalam Anggaran Dasar ini.
2. Anggaran Rumah Tangga dan perubahannya harus konsisten dengan Anggaran Dasar
ini dan baru berlaku setelah disahkan oleh Rapat Dewan.

DEWAN PENGAWAS
Pasal 14
1. Dewan Pengawas mempunyai tugas memberikan pengarahan kepada Dewan
Pengurus.
2. Dewan Pengawas mempunyai wewenang untuk memutuskan masalah-masalah yang
tidak dapat diputuskan oleh Dewan Pengurus yang dibawa kepada Dewan Pengawas.
3. Dewan Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Dewan Pengawas dan
diangkat dari Anggota Penggerak dan/atau Anggota Kehormatan.
4. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang di
antaranya dapat diangkat sebagai Ketua Dewan Pengawas.
5. Yang boleh diangkat sebagai anggota Pengawas adalah Anggota Penggerak dan/atau
Anggota Kehormatan Perkumpulan yang memenuhi persyaratan sesuai Anggaran
Rumah Tangga Perkumpulan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Pengawas diangkat oleh Rapat Umum Anggota untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan
dapat diangkat kembali.
7. Pengawas berhak untuk mengundurkan diri dari jabatannya, dengan
memberitahukan secara tertulis- mengenai maksudnya tersebut kepada
Perkumpulan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
8. Jabatan anggota Pengawas berakhir apabila:
a. masa jabatan berakhir dan tidak diperpanjang;
b. meninggal dunia;
c. mengundurkan diri;
d. tidak lagi memenuhi ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku;
e. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Anggota.
9. Tata cara pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Pengawas, penggunaan
hak anggota Dewan Pengawas, serta pelaksanaan kewajiban anggota Dewan
Pengawas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan.

RAPAT DEWAN PENGAWAS
Pasal 15
1. Rapat Dewan Pengawas dapat diadakan setiap 6 (enam) bulan sekali bila dianggap
perlu atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih Pengawas.
2. Panggilan Rapat Dewan Pengawas dilakukan oleh Ketua Dewan Pengawas atau
anggota Dewan Pengawas yang berhak mewakili Pengawas dalam hal Ketua Dewan
Pengawas berhalangan.
3. Panggilan Rapat Dewan Pengawas disampaikan kepada setiap Pengawas secara
langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7 (tujuh)
hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat.
4. Panggilan Rapat harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan acara rapat.
5. Rapat Dewan Pengawas diadakan di tempat kedudukan Perkumpulan atau di tempat
kegiatan Perkumpulan.
6. Rapat Dewan Pengawas dapat diadakan di tempat lain dalam wilayah hukum Republik
Indonesia apabila dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Pengawas.

Pasal 16
1. Rapat Dewan Pengawas dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas.
2. Dalam hal Ketua Dewan Pengawas tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat
Dewan Pengawas akan dipimpin oleh 1 (satu) orang Pengawas yang dipilih oleh dan
dari Anggota Dewan Pengawas yang hadir dalam rapat.
3. 1 (satu) orang anggota Dewan Pengawas hanya diwakili oleh Pengawas lainnya dalam
Rapat Dewan Pengawas berdasarkan surat kuasa.
4. Rapat Dewan Pengawas sah dan berhak mengambil keputusan-keputusan yang
mengikat apabila :
a. dihadiri paling sedikit 1/2 (satu perdua) dari jumlah Pengawas.
b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 huruf (a) tidak tercapai, maka
dapat diadakan pemanggilan Rapat Dewan Pengawas kedua.
c. pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 4 huruf (b), harus dilakukan
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan tidak
memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
d. Rapat Dewan Pengawas kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari sejak Rapat Dewan Pengawas Rapat Dewan
Pengawas kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat, apabila
dihadiri oleh paling sedikit ½ (satu perdua) jumlah Pengawas.

Pasal 17
1. Keputusan Rapat Dewan Pengawas harus diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat.
2. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka
keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah suara
yang sah.
3. Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak.
4. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara
terbuka, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan tidak ada keberatan dari yang
hadir.
5. Suara abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara
yang dikeluarkan.
6. Setiap Rapat Dewan Pengawas dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh
ketua rapat dan 1 (satu) orang anggota Pengawas lainnya yang ditunjuk oleh rapat
sebagai sekretaris rapat.
7. Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat 6 tidak disyaratkan apabila Berita Acara
Rapat dibuat dengan ketentuan semua Pengawas telah diberitahu secara tertulis dan
semua Pengawas memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara
tertulis dengan menandatangani usulan dan keputusan tersebut.
8. Keputusan yang diambil sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 8, mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat
Pengawas.

DEWAN PENGURUS
Pasal 18
1. Dewan Pengurus adalah organ Perkumpulan yang melaksanakan maksud dan tujuan
serta pengurusan Perkumpulan yang sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. seorang Ketua;
b. seorang Sekretaris dan;
c. seorang Bendahara.
2. Dalam hal diangkat lebih dari:
a. 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat sebagai Ketua dan
1 (satu) orang diantaranya diangkat sebagai Wakil Ketua;
b. 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat sebagai Wakil
Sekretaris;
c. 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat sebagai Wakil
Bendahara.
3. Dewan Pengurus berhak membentuk kepengurusan di tingkat pusat (Dewan Pengurus
Pusat) dan di tingkat daerah (Pengurus Daerah), mengangkat dan memberhentikan
para personil dalam pengurusan tersebut sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga
Perkumpulan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Yang boleh diangkat sebagai Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris,
Bendahara, Wakil Bendahara Dewan Pengurus Pusat dan Ketua Pengurus Daerah
adalah Anggota Penggerak Perkumpulan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan dan peraturan perundangundangan yang
berlaku.
5. Dewan Pengurus diangkat oleh Rapat Umum Anggota untuk jangka waktu 2 (dua)
tahun dan dapat diangkat kembali.
6. Pengurus berhak untuk mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan
secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perkumpulan paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
7. Jabatan anggota Dewan Pengurus berakhir apabila:
a. masa jabatan berakhir dan tidak diperpanjang;
b. meninggal dunia;
c. mengundurkan diri;
d. tidak lagi memenuhi ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku;
e. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Anggota.
8. Tata cara pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Pengurus, penggunaan
hak anggota Pengurus, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan.





RAPAT DEWAN PENGURUS
Pasal 19
1. Rapat Dewan Pengurus dipimpin oleh Ketua Pengurus.
2. Dalam hal Ketua Dewan Pengurus tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat
Dewan Pengurus akan dipimpin oleh Sekretaris atau Bendahara. Dalam hal Sekretaris
atau Bendahara tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat Dewan Pengurus
akan dipimpin oleh 1 (satu) orang Pengurus yang dipilih oleh dan dari Pengurus yang
hadir dalam rapat.
3. 1 (satu) orang anggota Pengurus hanya diwakili oleh Pengurus lainnya dalam Rapat
Dewan Pengurus berdasarkan surat kuasa.
4. Rapat Dewan Pengurus sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila:
a. dihadiri paling sedikit 1/2 (satu perdua) dari jumlah Pengurus.
b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 huruf (a) tidak tercapai,
maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Dewan Pengurus kedua.
c. pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 4 huruf (b), harus dilakukan
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, -- dengan tidak
memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
d. Rapat Dewan Pengurus kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari terhitung sejak Rapat Dewan Pengurus
pertama.
e. Rapat Dewan Pengurus kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat, apabila dihadiri oleh paling sedikit 1/2 (satu perdua) jumlah Pengurus.

Pasal 20
1. Keputusan Rapat Dewan Pengurus harus diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat.
2. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka
keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah suara
yang sah.
3. Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak.
4. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara
terbuka, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan tidak ada keberatan dari yang
hadir.
5. Suara abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara
yang dikeluarkan.
6. Setiap Rapat Dewan Pengurus dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh
ketua rapat dan 1 (satu) orang anggota Pengurus lainnya yang ditunjuk oleh rapat
sebagai sekretaris rapat.
7. Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat 6 tidak disyaratkan apabila Berita Acara
Rapat dibuat dengan akta Notaris.
8. Dewan Pengurus dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat
Dewan Pengurus, dengan ketentuan semua Pengurus telah diberitahu secara --
tertulis dan semua Pengurus memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan
secara tertulis dengan menandatangani usulan dan keputusan tersebut.
9. Keputusan yang diambil sebagaimana yang dimaksud -- dalam ayat 8, mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan
Pengurus.

Pasal 21
1. Ketua Dewan Pengurus berwenang bertindak untuk dan atas nama Dewan Pengurus serta
mewakili Perkumpulan.
2. Dalam hal Ketua Dewan Pengurus tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun
juga, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Sekretaris dan
Bendahara berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Dewan Pengurus serta
mewakili Perkumpulan.
3. Dewan Pengurus berhak mewakili Perkumpulan didalam dan diluar pengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan terhadap halhal sebagai berikut:
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perkumpulan (tidak termasuk
mengambil uang Perkumpulan di Bank);
b. memberi atau menerima pengalihan atas harta
c. membeli atau dengan cara lain mendapatkan/memperoleh harta tetap atas nama
Perkumpulan;
d. menjual atau dengan cara lain melepaskan kekayaan Perkumpulan serta
menjaminkan kekayaan Perkumpulan;
e. mengikat Perkumpulan sebagai penjamin; harus disetujui paling sedikit 1/2 (satu per
dua) anggota Dewan Pengawas.
4. Seluruh instrumen keuangan Perkumpulan harus ditandatangani minimal oleh 2 (dua)
orang yang ditunjuk secara tertulis oleh Pengurus.
5. Sekretaris bertugas mengelola administrasi Perkumpulan.
6. Bendahara bertugas mengelola Keuangan Perkumpulan.
7. Tentang pembagian tugas dan wewenang diantara para Pengurus akan diatur lebih lanjut
di dalam Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan.

Pasal 22
1. Rapat Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara 1 (satu) orang atau lebih
Pengurus, termasuk Ketua Pengurus, apabila Pengurus tersebut bertindak bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan/ atau Anggaran Rumah Tangga dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara tertulis kepada yang
bersangkutan disertai alasannya.
3. Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pemberhentian
sementara itu, Ketua Dewan Pengawas diwajibkan untuk menyelenggarakan Rapat
Umum Anggota.
4. Dalam Rapat Umum Anggota sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, anggota Pengurus
yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.
5. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pembelaan diri sebagaimana
dimaksud dalam- ayat 4, Ketua Pengawas dengan berdasarkan keputusan Rapat Umum
Anggota wajib:
a. mencabut keputusan pemberhentian sementara; atau
b. memberhentikan anggota Pengurus yang bersangkutan.
6. Dalam hal Rapat Umum Anggota tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat 4 dan ayat 5, maka pemberhentian sementara batal demi hukum, dan yang
bersangkutan menjabat kembali jabatannya semula.
7. Dalam hal seluruh anggota Dewan Pengurus diberhentikan sementara, untuk sementara
Pengawas diwajibkan mengurus Perkumpulan.

BAB VII
TAHUN BUKU
Pasal 23
1. Tahun buku Perkumpulan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31
(tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perkumpulan
ditutup.
2. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah -- buku Perkumpulan ditutup, Dewan
Pengurus menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang ditandatangani oleh Dewan Pengurus untuk diajukan dalam Rapat
Umum Anggota Tahunan. Laporan tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor
Perkumpulan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Anggota
Tahunan diselenggarakan, agar dapat diperiksa oleh para anggota Perkumpulan.






BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN LIKUIDASI PERKUMPULAN
Pasal 24
1. Perubahan Anggaran Dasar atau likuidasi hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan
Rapat Umum Anggota yang dihadiri oleh paling sedikit 3/4 (tiga perempat) anggota
Perkumpulam yang memiliki hak suara dan keputusan disetujui paling sedikit 3/4 (tiga
perempat) dari jumlah anggota Perkumpulan yang hadir dalam rapat.
2. Dalam hal Rapat Umum Anggota tidak menunjuk likuidator, maka Dewan Pengurus
bertindak sebagai likuidator.

PENGGUNAAN SISA LIKUIDASI
Pasal 25
1. Likuidator wajib menyelesaikan seluruh hutang-hutang dan kewajiban-kewajiban
Perkumpulan sampai dengan saat pemberhentian penuh dan pembebasan dari tugas dan
tanggung jawabnya oleh Rapat Umum Anggota.
2. Rapat Umum Anggota akan menentukan penggunaan dari sisa kekayaan Perkumpulan.

BAB IX
PERATURAN PENUTUP
Pasal 27
1. Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini dan Anggaran
Rumah Tangga serta Peraturan Perkumpulan akan ditentukan oleh Rapat Umum Anggota.
2. Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 14 ayat 6 dan Pasal 18 ayat 5 Anggaran Dasar
ini mengenai tata cara pengangkatan Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus, untuk
pertama kalinya diangkat susunan Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus Perkumpulan
dengan susunan sebagai berikut:
a. Dewan Pengurus yaitu sebagai berikut:
Ketua Umum : Ivan Ahda
Wakil Ketua 1 : Roswita Amelinda
Wakil Ketua 2 : Ramya Prajna
Sekretaris : Gede Jiwo
Bendahara : Nadia Iffatul Ulya

b. Dewan Pengawas yaitu sebagai berikut:
1. Widharmika
2. Najelaa Shihab
3. Salman Subakat
4. Ayu Kartika Dewi
5. Agus Rachmanto
6. Omar Ramadan
7. Marthella
8. Ariyo Zidni
9. Irma
















ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERKUMPULAN INTEGRASI KOLABORASI INOVASI

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Keanggotaan
1. Anggota Perkumpulan adalah yang namanya terdaftar dalam Daftar Anggota
Perkumpulan yang disusun dan diurus oleh Dewan Pengurus.
2. Keanggotaan Perkumpulan terdiri dari:
a. Anggota Pendukung
b. Anggota Penggerak
c. Anggota Kehormatan

Pasal 2
Anggota Pendukung
1. Anggota Pendukung adalah Komunitas/Organisasi Pendidikan yang secara sukarela
mendaftarkan diri dan menyatakan persetujuannya untuk mematuhi Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan dan Peraturan Perkumpulan lainnya yang
ditetapkan Pengurus dari waktu ke waktu.
2. Status keanggotaan dari Anggota Pendukung berlaku selama periode kepengurusan
yang sedang berjalan.
3. Persyaratan untuk menjadi Anggota Pendukung antara lain:
a. Mematuhi prinsip kerja perkumpulan
b. Membayar iuran wajib keanggotaan yang dibayarkan secara rutin setiap periode
kepengurusan perkumpulan
c. Memberikan data organisasi dalam platform konektivitas
d. Mengirimkan perwakilan sebagai narahubung resmi organisasi untuk koordinasi
program perkumpulan
4. Mekanisme pembayaran iuran keanggotaan ditetapkan dalam rapat dewan pengurus

Pasal 3
Anggota Penggerak
1. Anggota Penggerak adalah setiap Anggota Pendukung yang memiliki komitmen
untuk terlibat aktif dalam penyelenggaraan program Perkumpulan
2. Anggota penggerak ditetapkan oleh Dewan Pengurus dan berlaku selama masa
penugasan.
2. Persyaratan untuk menjadi Anggota Penggerak antara lain:
a. Berkomitmen sebagai pengurus dan/atau bersedia terlibat sebagai tim pelaksana
program perkumpulan pada tahun berjalan.
b. Bersedia membuat laporan yang diperlukan dalam setiap keterlibatan program
perkumpulan untuk menjaga akuntabilitas organisasi
c. Menugaskan perwakilan resmi organisasi untuk terlibat sebagai pengurus
sekretariat dan atau tim pelaksana program

Pasal 4
Anggota Kehormatan
1. Anggota Kehormatan adalah orang perseorangan atau organisasi yang berjasa dan/atau
memiliki serta berkomitmen untuk secara sukarela menyumbangkan keahlian dan/atau
sumber daya lainnya untuk kepentingan strategis Perkumpulan
2. Status Anggota Kehormatan dapat diperoleh dengan mendaftarkan diri secara sukarela,
atau direkomendasikan oleh anggota perkumpulan.
3. Status keanggotaan dari Anggota Kehormatan berlaku selama periode kepengurusan
yang sedang berjalan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesediaan yang
bersangkutan.
2. Persyaratan untuk menjadi Anggota Kehormatan antara lain:
a. Memiliki visi/misi yang tidak bertentangan dengan AD/ART perkumpulan dan
prinsip kerja perkumpulan
b. Berkomitmen untuk menyumbangkan keahlian dan/atau sumber daya lainnya
untuk kepentingan strategis Perkumpulan;
c. Ditetapkan dalam rapat umum anggota

Pasal 5
Mekanisme Pendaftaran Anggota Perkumpulan
1. Melakukan pendaftaran organisasi di website
2. Mengikuti proses verifikasi data
3. Membayar iuran anggota perkumpulan atau mendapatkan surat keterangan
pembebasan iuran anggota dari dewan pengawas sesuai periode yang ditetapkan.
4. Mendapatkan verifikasi keanggotaan perkumpulan sesuai ketetapan perkumpulan.

BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA

Pasal 6
Kewajiban Anggota
1. Setiap anggota Perkumpulan wajib untuk:
a. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan Perkumpulan;
b. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Perkumpulan lainnya;
c. Mentaati dan memenuhi seluruh keputusan perkumpulan
d. Terlibat aktif dalam seluruh kegiatan yang diselenggarakan Perkumpulan;
e. Memberikan kontribusi sumber daya untuk pengembangan organisasi dan
pencapaian visi dan misi perkumpulan.
2. Dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya, setiap anggota Perkumpulan
bertanggung jawab kepada dewan pengurus.

Pasal 7
Hak Anggota
1. Setiap anggota Perkumpulan memiliki:
a. Hak bicara;
b. Hak memilih dan dipilih;
c. Hak suara;
d. Hak membela diri;
e. Hak mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Perkumpulan untuk para
anggotanya.
2. Anggota pendukung juga berhak untuk:
a. Mengikuti semua kegiatan perkumpulan
b. Mengeluarkan pendapat dalam rapat umum anggota
c. Mendapatkan program pengembangan yang diadakan perkumpulan
3. Anggota penggerak juga berhak untuk:
a. Mengikuti semua kegiatan perkumpulan
b. Memberikan saran dan pendapat kepada perkumpulan
c. Mendapatkan program pengembangan yang diadakan perkumpulan
d. Dipilih sebagai pengurus sekretariat perkumpulan
4. Anggota kehormatan juga berhak untuk:
a. Mengikuti semua kegiatan perkumpulan
b. Memberikan saran dan pendapat kepada perkumpulan







BAB III
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 8
Berakhirnya Keanggotaan
Keanggotaan Perkumpulan berakhir apabila:
1. Komunitas/Organisasi dibubarkan;
2. Mengundurkan diri dari perkumpulan;
3. Tidak lagi memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Dewan pengawas atas rekomendasi dewan
pengurus.

Pasal 9
Proses Pemberhentian Anggota
1. Pemberhentian keanggotaan meliputi:
1. Pemberhentian sementara;
2. Pemberhentian dengan hormat;
3. Pemberhentian dengan tidak hormat;
2. Tindakan pemberhentian sementara dikenakan kepada anggota yang melalaikan tugas
dan kewajibannya.
3. Tindakan pemberhentian sementara dilakukan dengan memberikan peringatan lisan
dan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali masing-masing dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
4. Jika setelah setelah diberi peringatan lisan dan tertulis yang bersangkutan masih lalai,
maka akan dilakukan pemberhentian sementara.
5. Tindakan pemberhentian dengan tidak hormat dikenakan kepada mereka yang:
a. Merusak nama baik perkumpulan, dan
b. Menyalahgunakan nama atau hak milik organisasi
6. Penentuan pemberhentian keanggotaan ditetapkan dalam Rapat Dewan Pengurus.

BAB IV
KEDUDUKAN ORGAN PERKUMPULAN

Pasal 10
Organ Perkumpulan
Perkumpulan mempunyai organ yang terdiri dari:
1. Rapat Umum Anggota;
2. Dewan Pengawas;
3. Dewan Pengurus.

Pasal 11
Rapat Umum Anggota
1. Rapat Umum Anggota dalam Perkumpulan, adalah:
a. Rapat Umum Anggota Tahunan;
b. Rapat Umum Anggota lainnya selanjutnya disebut Rapat Umum Anggota Luar
Biasa.
2. Rapat Umum Anggota adalah organ tertinggi dalam Perkumpulan ini.
3. Mekanisme pelaksanaan Rapat Umum Anggota ditentukan oleh rapat dewan pengurus


Pasal 12
Dewan Pengawas
Anggota Dewan Pengawas diangkat dan disahkan oleh Rapat Umum Anggota.


Pasal 13
Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Pengawas
1. Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas dilakukan dengan cara:
a. Diusulkan oleh lebih dari 2 anggota penggerak dalam rapat umum anggota;
b. Terpilih atas kesediaan yang bersangkutan untuk waktu selama masa bakti
kepengurusan;
c. Orang yang sama dapat ditetapkan kembali sebagai anggota dewan pengawas
untuk masa kepengurusan berikutnya.
d. Mendapat rekomendasi dari komunitas dan organisasi yang merupakan anggota
penggerak perkumpulan.
2. Pemberhentian anggota dewan pengawas dilakukan dengan cara:
a. Pemberhentian sementara;
b. Pemberhentian dengan hormat;
3. Tindakan pemberhentian sementara dikenakan kepada anggota dewan pengawas yang
melalaikan tugas dan kewajibannya
4. Tindakan pemberhentian sementara dilakukan dengan memberikan peringatan lisan dan
tertulis sebanyak 3 (tiga) kali masing-masing dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
5. Jika setelah setelah diberi peringatan lisan dan tertulis yang bersangkutan masih lalai,
maka akan dilakukan pemberhentian sementara.
6. Tindakan pemberhentian dengan hormat dikenakan kepada mereka yang:
a. Merusak nama baik perkumpulan, dan
b. Menyalahgunakan nama atau hak milik organisasi
7. Penentuan pemberhentian keanggotaan ditetapkan dalam Rapat Umum Anggota.
8. Dalam hal anggota dewan pengawas mengundurkan diri, 50% + 1 pendiri perkumpulan
menetapkan penunjukkan dewan pengawas yang baru.

Pasal 14
Hak dan Kewajiban Dewan Pengawas
1. Dewan Pengawas memiliki hak dan kewajiban untuk:
a. Memberikan saran dan masukan kepada dewan pengurus, baik diminta maupun
tidak diminta
b. Melakukan telaah lebih mendalam atas semua kebijakan yang dikeluarkan oleh
dewan pengurus
c. Memberikan teguran lisan dana tau tertulis kepada dewan pengurus
d. Melakukan monitoring terhadap kegiatan dewan pengurus dalam melaksanakan
AD/ART yang mengatasnamakan perkumpulan
e. Memberikan dukungan moral dan materiil kepada dewan pengurus dalam
menjalankan rencana kerja perkumpulan.
f. Menunjuk PLT dewan pengurus jika ketua dewan pengurus berhalangan untuk
menjalankan fungsinya.

Pasal 15
Rapat Kerja Dewan Pengawas
1. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan perkumpulan.
2. Diselenggarakan sedikitnya sekali dalam satu tahun.


Pasal 16
Dewan Pengurus
1. Dewan Pengurus adalah organ Perkumpulan yang melaksanakan maksud dan tujuan
serta pengurusan Perkumpulan yang sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. Seorang Ketua;
b. Seorang Sekretaris; dan
c. Seorang Bendahara
2. Dewan Pengurus bertanggung jawab kepada Rapat Umum Anggota.
3. Dalam hal diangkat lebih dari:
a. 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat sebagai Ketua
dan 1 (satu) orang diantaranya diangkat sebagai Wakil Ketua;
b. 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat sebagai
Sekretaris dan 1 (satu) orang diantaranya diangkat sebagai Wakil Sekretaris;
c. 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat sebagai
Bendahara dan 1 (satu) orang diantaranya diangkat sebagai Wakil Bendahara;
4. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dewan Pengurus dibantu oleh Pengurus
Sekretariat.
5. Dalam hal dianggap perlu, Anggota Dewan Pengurus dapat merangkap sebagai Anggota
Pengurus Sekretariat.
6. Dewan Pengurus berhak membentuk pengurus tingkat daerah jika dibutuhkan.

Pasal 17
Syarat Dewan Pengurus
1. Untuk menjadi Dewan Pengurus, seseorang harus memiliki syarat:
a. Anggota
b. Bersedia untuk menjadi dewan pengurus selama 2 tahun
C. Mendapat rekomendasi dari komunitas dan organisasi yang menjadi salah satu
anggota penggerak perkumpulan.

Pasal 18
Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Pengurus
1. Pengangkatan Dewan Pengurus dilakukan dengan cara:
a. Diusulkan oleh anggota perkumpulan dan atau dewan pengawas;
b. Terpilih atas kesediaan yang bersangkutan untuk waktu selama masa bakti
kepengurusan;
c. Orang yang sama dapat ditetapkan kembali sebagai anggota dewan pengurus
untuk masa kepengurusan berikutnya hingga satu periode lanjutan







Pasal 19
Penggunaan Hak dan Kewajiban Dewan Pengurus

1. Dewan Pengurus memiliki hak dan kewajiban untuk:
a. Menentukan arah organisasi.
b. Menetapkan ketentuan dan kebijakan perkumpulan untuk menunjang
pelaksanaan program kerja Perkumpulan Integrasi Kolaborasi dan Inovasi
Pendidikan.
c. Mengkoordinasikan semua kegiatan yang mengatasnamakan perkumpulan.
d. Menjabarkan rencana kerja sesuai dengan arah organisasi dan melaksanakannya
dalam bentuk kegiatan nyata.
e. Menetapkan kebijaksanaan dalam menunjang peningkatan kapasitas anggota
perkumpulan.
g. Mematuhi dan mempertanggungjawabkan semua kebijakan dan ketentuan
perkumpulan yang telah ditetapkan dan diamanatkan.
h. Mengangkat dan memberhentikan pengurus daerah

Pasal 20
Rapat Kerja Pengurus
1. Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan program kerja dan menetapkan
pelaksanaan selanjutnya.
2. Diselenggarakan sedikitnya sekali dalam enam bulan.







Pasal 21
Pengurus Sekretariat
1. Pengurus Sekretariat adalah perwakilan dari anggota penggerak yang diberikan mandat
oleh dewan pengurus untuk menjalankan roda organisasi harian.
2. Proses pemilihan pengurus sekretariat ditentukan oleh dewan pengurus.
3. Pengurus Sekretariat mencakup fungsi sebagai berikut:
a. Komunikasi Organisasi;
b. Kemitraan & Penggalangan Dana;
c. Pelibatan Komunitas dan Organisasi Pendidikan;
d. Manajemen & Pengelolaan Data;
e. Peningkatan Kapasitas Komunitas dan Organisasi Pendidikan;
4. Pengaturan kepengurusan sekretariat diserahkan sepenuhnya kepada pengurus.

BAB V
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 22

1. Iuran anggota diatur dalam peraturan perkumpulan.
2. Perkumpulan dapat menerima donasi sukarela dari anggota perkumpulan ataupun dari
mitra pendukung diluar perkumpulan
3. Hak-hak yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran dari dan untuk lembaga wajib
dipertanggungjawabkan dalam forum-forum yang akan ditentukan dalam peraturan
lembaga.






BAB VI
PEMBENTUKAN PENGURUS DAERAH
Pasal 23
1. Pembentukan pengurus tingkat daerah dalam rangka pelaksanaan program
dimungkinkan sejauh tidak menyimpang dan bertentangan dengan AD/ART
perkumpulan.
2. Pembentukan pengurus daerah sebagaimana dimaksud ayat (6) pasal 16 tidak boleh
menyebabkan timbulnya tumpang tindih fungsi, wewenang, dan tanggung jawab dalam
perkumpulan.

BAB VII
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 24
1. Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah dan/atau ditambah oleh Rapat Dewan
Pengurus melalui rapat khusus yang selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada dewan
pengurus berikutnya.
2. Penyempurnaan ART hanya dapat dilakukan dalam rapat dewan pengurus pleno.

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 25

1. Hal-hal lain yang tidak dan belum cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan
diatur dan ditentukan dalam peraturan Perkumpulan yang ditentukan dalam Dewan
Pengurus.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di: Jakarta, 15 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai