Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH BEKAM KERING TERHADAP PENURUNAN

SKALA NYERI PADA LANSIA DENGAN ASAM URAT

DI DESA MASARAN SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

RISKA PUTRI SEJATI

NIM S16116

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2020
PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2020

PENGARUH BEKAM KERING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI


PADA LANSIA DENGAN ASAM URAT DI DESA MASARAN SRAGEN

Riska Putri Sejati1), Rufaida Nur Fitriana2), Fakhrudin Nasrul Sani.3)

1)
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Kusuma Husada
Surakarta (putrisejatiriska@gmail.com)
2)3)
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta

Abstrak

Bekam kering merupakan proses pengekopan dengan pompa tanpa


mengeluarkan darah. Bekam kering dapat digunakan sebagai terapi non farmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri.Penelitian ini menghubungkan pengaruh bekam kering
terhadap penurunan skala nyeri pada lansia dengan asam urat.Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa pengaruh bekam kering terhadap penurunan skala nyeri pada
lansia dengan asam urat di Desa Masaran Sragen.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian ini mengunakan
quasy experiment dengan rancangan one group pretest and posttest design without
control.Populasi adalah keseluruhan lansia dengan nyeri asam urat didesa masaran
sragen yang berjumlah 33 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu
menggunakan teknik total sampling.
Hasil analisi uji Wilcoxon menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan
pada variabel penurunan skala nyeri sebelum perlakuan 6.00 dan sesudah perlakuan
3.00 dengan nilai p value = 0.000 ( p value < 0,05 ). Bekam kering dapat menurunkan
skala nyeri asam urat, sehingga diharapkan lansia di desa masaran sragen dapat
mengaplikasikan bekam kering untuk penanganan nyeri asam urat.
Kata kunci : Bekam Kering, Nyeri, Lansia, Asam Urat
Daftar : 2019
UNDEGRADUATE NURSING STUDY PROGRAM
FACULTY OF HEALTH
SCIENCE UNIVERSITY OF KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2020

THE EFFECT OF DRY CUPPING ON REDUCTION PAIN SCALE IN THE


ELDERLY WITH URIC ACID IN MASARAN VILLAGE, SRAGEN

Riska Putri Sejati1), Rufaida Nur Fitriana2), Fakhrudin Nasrul Sani.3)

1)
Student of Undergraduate Nursing Study Program Kusuma Husada
University Surakarta (putrisejatiriska@gmail.com)
2)3)
Lecturers of Undergraduate Nursing Study Program Kusuma
Husada University Surakarta

ABSTRACT

Dry cupping is a process of cupping with a pump without bleeding. Dry


cupping can be used as a non-pharmacological therapy to reduce pain. This study
relates with the effect of dry cupping on reduction pain scale in the elderly with uric
acid. This study aims to analyze the effect of dry cupping on reduction pain scale in
the elderly with uric acid in Masaran Sragen Village.
This type of the research is quantitative. The research method used a quasy
experiment with one group pretest and posttest design without control. The
population was all elderly with uric acid pain in Masaran Sragen village, amounting
to 33 people. The sampling in this research is using total sampling technique.
The results of the Wilcoxon test analysis showed that there was a significant
difference in the pain scale reduction variable before treatment 6.00 and after
treatment 3.00 with p value = 0.000 (p value <0.05). It can be concluded that dry
cupping can reduce the scale of uric acid pain, so it is hoped that the elderly in the
Masaran Sragen village can apply dry cupping to treat uric acid pain.

Keywords: Dry Cupping, Pain, Elderly, Uric


Acid Bibliography: 2019
I. PENDAHULUAN Analgesik merupakan jenis
Lanjut usia dipandang sebagai
farmakologi untuk menurunkan nyeri.
masa degeneratif yang ditandai dengan
Non-Steroidal Anti-Inflammatory
penurunan berbagai organ, fungsi, dan
Drugs (NSAID) dan non farmakologi
sistem tubuh. Salah satu penyakit
adalah bekam (Umar, 2010). Bekam
degeneratif yang dialami oleh lansia
dilakukan dengan cara penghisapan
yaitu peningkatan asam urat (Bandiyah
pada permukaan kulit dengan atau
2009). Asam urat merupakan hasil
tanpa mengeluarkan darah. Prinsip
akhir dari metabolisme purin yang
bekam kering untuk meningkatkan
tidak bisa keluar melalui ginjal.
suplai oksigen pada jaringan yang
Prevalensi asam urat di Indonesia
mengalami iskemia. Metode ini
terjadi pada usia 34 tahun sebesar 32%
diberikan dengan cara menggosok
dan diatas 34 tahun sebesar 68%.
minyak, memberi stimulus ke titik
Menurut (Riskesdas, 2018) yang
meridian menggunakan alat untuk
mengalami asam urat dari usia
menghisap kulit dengan udara
pertengahan 43-54 sebesar 11,1%,
sehingga memperbaiki sirkulasi daerah
lanjut usia 55-64 sebesar 15,5%, lanjut
iskemia, sehingga nyeri dapat
usia tua 65-74 sebesar 18,6% dan usia
berkurang (Idris, 2009). Berdasarkan
sangat tua >75 sebesar 18,9%.
fenomena dan penjelasan teori diatas
Beberapa penatalaksanaan nyeri pada
peneliti tertarik melakukan penelitian
asam urat yaitu dengan terapi
yang berjudul “Pengaruh Bekam
farmakologi dan non farmakologi.
Kering Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Pada Lansia Dengan Asam Urat yang telah diterbitkan pada tahun 2015
di Desa Masaran Sragen” untuk melalui buku Bekam Sinergi Rahasia
mengetahui adakah pengaruh bekam Pengobatan Nabi, Medis Modern &
kering terhadap penurunan skala nyeri Traditional Chinese Medicine dan
pada lansia dengan asam urat di desa menggunakan alat ukur Visual
masaran sragen. Analouge Scale (VAS). Peneliti
II. METODOLOGI PENELITIAN memberikan intervensi satu kali

Penelitian ini dilakukan di setiap selama penelitian dengan durasi 30

rumah responden di Desa Masaran menit untuk semua responden lansia

Sragen pada bulan Juni-Juli 2020. (Putri, 2019). Peneliti melakukan uji

Penelitian ini menggunakan metode etik di Universitas Muhammadiyah

Quasy Experiment dengan desain Surakarta dengan nomer etik No.

quasy experiment one group pre-test- 2983/B.1/KEPK-FKUMS/VII/2020

post test design without control untuk mengetahui dan mendapat ijin

(Hidayat, 2010). Teknik pengumpulan melakukan intervensi tersebut. Uji

sampel ini menggunakan Teknik Normalitas data menggunakan Uji

Sampling (Nursalam, 2013). Sample Shapiro Wilk, uji ini digunakan jika

yang didapat 33 lansia yang responden <50 responden. Dalam

mengalami nyeri asam urat. Alat penelitian ini digunakan uji Uji

penelitian menggunakan SOP yang Wilcoxon Signed Rank Test karena uji

telah dibuat oleh Acmad Ali Ridho hipotesis komparatif numeric dua

kelompok berpasangan data tidak


berdistribusi normal. Hipotesis dalam dengan hasil penelitian dari Arjani dkk
penelitian ini HO: Tidak ada pengaruh (2018), mengatakan mayoritas
bekam kering terhadap penurunan responden asam urat usia responden
skala nyeri pada lansia dengan asam lebih dari 60 tahun sebanyak 39 orang
urat di Desa Masaran Sragen. HA : (68,24%). Hal ini juga sejalan juga
Ada pengaruh bekam kering terhadap dengan penelitian yang dilakukan oleh
penurunan skala nyeri pada lansia Puput (2018) mengatakan bahwa
dengan asam urat di Desa Masaran responden yang mengalami asam urat
Sragen. yang memiliki rentang umur dari 64

III. HASIL DAN PEMBAHASAN tahun sampai 89 tahun. Menurut

1. Karakteristik Responden penelitian Purba (2014) umur diatas 40

a. Tabel 1. Kararakteristik tahun tahun pada wanita cenderung

Responden Menurut Umur memiliki kadar asam urat yang tinggi

karena perubahan hormonal yaitu


Ket Mean Median Min Mak STD
kurangnya kadar estrogen dalam
Umur 64.88 65.00 60 72 3.305 darah, sedangkan kadar asam urat yang

lebih tinggi pada laki-laki karena pada


Hasil penelitian table 1
laki-laki kadar asam urat cenderung
menunjukan bahwa rata-rata umur
meningkat sejalan dengan
responden 64,88 dengan umur termuda
bertambahnya usia. Hal ini disebabkan
60 dengan umur tertua 72 dengan nilai
oleh adanya fungsi ginjal yang
standar devisiasi 3.305. Hal ini sejalan
menyebabkan ekesi asam urat
menurun. Hal ini dapat disimpulkan responden berjenis kelamin perempuan
bahwa usia sangat berperan dengan sebanyak 24 orang (80,0%), dan
peningkatan asam urat. penelitian oleh Anggun (2016)

b. Table 2. Karakteristik Responden sebagian besar responden berjenis

Menurut Jenis Kelamin kelamin perempuan sebanyak 21 orang

(70%). Menurut penelitian yang


Jenis Jumlah (%)
Kelamin dilakukan Ningrum (2013) didapatkan
Perempuan 22 66.7 %
hasil bahwa jenis kelamin perempuan
Laki-laki 11 33.3%
yang paling banyak menderita asam
Total 33 100.0%
Berdasarkan table 2 menunjukan urat disebabkan karena perempuan

bahwa sebagian besar responden sudah menopause. Karena laki-laki

berjenis kelamin perempuan sebanyak tidak mempunyai hormon estrogen dan

22 orang (66.7%) dan sebagian kecil progesteron untuk mengeluarkan asam

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 11 urat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

orang (33.3%). Hal ini sejalan dengan wanita setelah menopause

hasil penelitian dari Fatimah (2017) mengakibatkan penurunan kadar

yang menyatakan bahwa mayoritas estrogen yang berperan dalam

responden berjenis kelamin perempuan peningkatan ekresi asam urat melalui

yaitu sebanyak 22 orang (100%), urin. Sehingga risiko hiperusemia pada

penelitian yang dilakukan oleh Yesika wanita meningkat saat memasuki usia

(2017) mengatakan bahwa sebagian menopause (Mulyasari, 2015).


c. Table 3. Karakteristik Responden kurang. Sebagai perbandingan

Menurut Status Gizi prevalensi dari peningkatan kadar

Kategori Status asam urat pada orang yang memiliki


Banyak
Gizi Responden
gizi lebih sekitar 2,98 kali lebih
Kurus -
Normal 13 banyak dari orang dengan gizi kurang
Berat Badan 13
Lebih pada orang dengan obesitas di dapat

Gemuk 7 5,96 kali lebih banyak dari orang


Total 33
dengan gizi kurang (Honggang, 2014).
Berdasarkan tabel 3 menunjukan
Berdasarkan pengamatan peneliti
bahwa tidak ada responden yang status
bahwa asam urat dapat terjadi pada
gizinya kurus, responden dengan berat
orang dengan berat badan berlebih dan
badan normal sebanyak 13 orang, berat
status gizi kurang dapat mempengaruhi
badan berlebih sebanyak 13 orang dan
asam urat karena keduanya dapat
kategori gemuk sebanyak 7 orang.
mempengaruhi penurunan fungsi
Kadar asam urat akan meningkat
leptin untuk diuresis sehingga terjadi
sejalan dengan peningkatan berat
retensi urin yang menyebabkan adanya
badan selain itu kadar asam urat pada
gangguan terhadap proses pengeluaran
penderita obesitas secara signifikan
asam urat melalui urin.
lebih tinggi pada orang dengan gizi

d.Table 4 Karakteristik Responden


Ket Mean Median Min Mak STD
Menurut Nilai Asam Urat
Nilai 8.2424 8.4000 6.30 11.20 1.387
asam 90
urat
Berdasarkan table 4 menunjukan 2. Skala nyeri pada lansia dengan
bahwa rata-rata nilai asam urat asam urat sebelum dilakukan
responden 8.2424 dengan nilai bekam kering
minimum 6,30 dengan nilai maximum
Berdasarkan hasil penelitian
11,20 dengan nilai standar devisiasi
diketahui bahwa besaran nilai
1.38790. Hal ini dapat disimpulkan
skala nyeri pada lansia dengan
bahwa gangguan metabolisme yang
asam urat sebelum dilakukan
mendasarkan asam urat adalah
bekam kering dapat dilihat pada
hiperurisemia yang didefinisikan
table 5 berikut :
kadar asam urat serum lebih dari 7

mg/dL pada laki laki dan lebih dari 6 Skala Nyeri Mean Median Min Mak STD
mg/dL pada wanita (Mumpuni, 2016). Sebelum 6.15 6 4 8 1.27
dilakukan bekam 8
kering
Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Berdaarkan tabel 5 diperoleh rata-rata
kadar asam urat tergantung pada
nilai skala nyeri sebelum dilakukan
beberapa faktor antara lain
bekam kering (pre test) sebesar 6.15,
meningkatnya produksi asam urat
nilai standar deviasi sebesar 1.278,
karena nutrisi, yaitu mengonsumsi
adapun nilai skala nyeri terendah
makan dengan kadar tinggi purin,
sebelum dilakukan bekam kering yang
minum alkohol, dan obesitas. Selain
dimiliki responden terendah sebesar 4
itu penyebab lainnya adalah usia,
dan nilai skala nyeri tertinggi yang
hormon dan penurunan fungsi ginjal di
dimiliki responden sebesar 8. Menurut
dalam tubuh (Dalimartha, 2014)
penelitian (Hadi, 2015) kategori skala Berdasarkan table 6 diperoleh
nyeri responden penderita hiperusemia rata-rata nilai skala nyeri sesudah
di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran dilakukan bekam kering (post test)
Timur sebelum dilakukan terapi bekam sebesar 2.61, dengan nilai skala nyeri
mengalami nyeri ringan 1 orang terendah sebesar 1 dan nilai skala nyeri
(5,6%), nyeri sedang 13 orang tertinggi sebesar 4. Hal ini sejalan
(72,2%), dan nyeri berat 4 orang dengan hasil penelitian dari Hadi

(22,2%). (2015), mengatakan bahwa pederita

nyeri hiperuresemia dengan respon


3. Skala nyeri pada lansia dengan
skala nyeri sesudah diberikan terapi
asam urat sesudah dilakukan
bekam yaitu sejumlah 2 orang yang
bekam kering
mengeluhkan tidak nyeri (11,1%), 7
Berdasarkan hasil penelitian
orang yang mengalami nyeri ringan
diketahui bahwa besaran nilai skala
(38,9%), dan yang mengalami nyeri
nyeri pada lansia dengan asam urat
sedang 9 orang (50,0%), dari total
sesudah dilakukan bekam kering dapat
responden 18 orang. Terapi bekam
dilihat pada tabel 6 berikut:
kering bisa dilakukan sebagai terapi

Skala Mean Median Min Mak STD non farmakologi untuk penderita
Nyeri

nyeri asam urat karena titik bekam


Sesudah 2.61 3.00 1 4 .827
dilakukan
yang diambil untuk mengurangi nyeri
bekam
kering
pada asam urat adalah titik kahil,

zusanli, sanyinciao, titik lambung


depan, ginjal belakang, titik tri kecil yang menyebabkan inhibisi
pemanas, titik limpa belakang, prasinaps serabut tipe C dan A- Delta
kandung empedu depan, pusar dan dimedula spinalis sehingga
liver belakang (Umar, 2012). Bekam mengurangi penghantaran stimulus
kering menyebabkan terjadinya nyeri keluar dari medulla spinalis
dilatasi kapiler pada daerah yang sehingga sensasi nyeri berkurang. CRF
dibekam sehingga dapat memunculkan juga menyebabkan terbentuknya
respon relaksasi. Respon relaksasi ini ACTH (adenocorticotropin),
terjadi apabila dilakukan pembekaman kortikotropin, dan kortikosteroid.
pada satu point. Kesan relaksasi yang Senyawa kortikosteroid ini seperti
didapatkan dari proses pembekaman yang sudah diketahui mempunyai
lalu diteruskan menuju hypothalamus khasiat dalam meredakan inflamasi
sehingga dilepaskannya corticotropin serta menstabilkan permeabilitas sel
relasing factor (CRF) serta releasing (Aldjoefri, 2013). Berdasarkan
faktor lainnya oleh adenohipofise di pengamatan peneliti ada dampak
hipothalamus, CRF ini kemudian positif jika skala nyeri asam urat
memberikan rangsangan kepada berada pada keadaan normal maka
kelenjar pituitary untuk meningkatkan gejala nyeri, bengkak, panas pada
produksi sendi kaki dan tangan akan mulai

sembuh. Pandangan fisiologi dapat


proopioimelanocortin sehingga
ditunjukan responden melakukan
produksi enkephalin oleh medulla
kegiatan dengan baik tanpa mengalami
adrenal meningkat. Enkephalin

merupakan suatu peptide


suatu masalah yang tidak merasakan 5.008<-1.96) dan nilai p-value sebesar
gejala nyeri yang ditimbulkan karena .000 (p< 0,05). Sehingga diputuskan
peningkatan asam urat. Ho ditolak dan Ha diterima yang

4. Pengaruh Bekam Kering berate bahwa ada pengaruh bekam

Terhadap Penurunan Skala Nyeri kering terhadap penurunan skala nyeri

Pada Lansia Dengan Asam Urat pada lansia dengan asam urat di Desa

Di Desa Masaran Sragen Masaran Sragen. Hal ini diperkuat

Table 7. Uji Wilcoxon Signed dengan adanya hasil pengukuran skala

nyeri asam urat dengan alat ukur nyeri


Rank Uji Wilcoxon Signed Rank
VAS dengan hasil sebelum

dilakukan

Wilcoxon Z Median P-Value terapi bekam kering rata-rata 6.15


Signed
Rank sedangkan setelah dilakukan terapi
Test
Min Mak bekam kering rata-rata 2.61 sehingga

Hasil - 3.00 6.00 .000 terdapat penurunan sebesar 3.54.


post 5.08
–Hasil 8 Berdasarkan penelitian sebelumnya
pre
(post
2,61-

pre

6.15) ditolak jika nilai Z <-1.96 atau Z

Table 6 diperoleh hasil uji >1.96 jadi kesimpulan jika nilai Z <-

Wilcoxon Signed Rank Test 1.96 (-

menghasilkan nilai Z sebesar -5.088

dan nilai α 0,05, daerah kritis Ho


oleh Hadi (2015) bahwa sebelum

dilakukan terapi bekam diperoleh nilai

rata-rata skala nyeri sebesar 3,1667 dan

setelah dilakukan bekam diperoleh

nilai rata-rata skala nyeri sebesar

2,3889 dengan kesimpulan terdapat

penurunan skala nyeri sebesar 7,778.


Hal ini disebabkan karena bekam fungsi ginjal dalam proses ekresi
kering berfungsi untuk mengeluarkan metabolisme dalam tubuh ditandai
pathogen angin, panas dan api (Ridho, dengan kadar ureum dan kreatinin
2015). Menurut ilmu kedokteran, asam yang tinggi (Nurjanah, 2015). Ginjal
urat disebabkan karena adanya berfungsi mengeluarkan air sisa
penimbunan oleh pathogen lembab metabolisme tubuh. Ketika air didalam
dalam meridian tubuh sehingga tubuh lancar, maka panas tubuh pun
menimbulkan penyumbatan dan ikut keluar. Ketika panas keluar, tubuh
menyebabkan rasa nyeri. Pathogen akan terjaga keseimbangannya,
lembab yaitu penyakit eksternal yang sehingga panas tubuh tidak terjadi.
sering terjadi pada otot dan tendon Jika ada gangguan fungsi ekresi ginjal,
anggota gerak terasa berat, otot ngilu panas tidak keluar maka panas akan
sendiberat dan bengkak, terutama membuat lembab berada di dalam
anggota gerak bawah (kaki) rasa sakit tubuh. Oleh sebab itu bekam kering
yang ditimbulkan akan bersifat dilakukan untuk mengeluarkan panas
menetap dan tidak berpindah-pindah. dalam tubuh karena salah satu fungsi
Adanya penyumbatan di meridian dari bekam adalah mengeluarkan
menimbulkan rasa nyeri. Perubahan panas dari dalam tubuh (Ridho,2015).
kadar asam urat juga disebabkan
Berdasarkan observasi peneliti ada
karena adanya suatu penurunan fungsi
dampak positif jika kadar asam urat
ginjal yangtidak normal dan timbul
dalam keadaan normal maka gejala
rasa nyeri (Purba, 2014). Penurunan
seperti nyeri, bengkak, kemerahan, skala nyeri pada lansia dengan asam
panas pada sendi kaki dan tangan akan urat dengan mengunakan terapi
keperawatan komplementer khususnya
mulai sembuh.
bekam kering. Serta menjadi

IV. KESIMPULAN pengobatan alternative di komunitas

1. Karakteristik responden rata-rata dalam penatalaksanaan nyeri asam

mempuyai umur 64,88, berjenis urat.

kelamin perempuan sebanyak 22 2. Institusi Pendidikan

orang (66,7%). Penelitian ini diharapkan dapat


2. Hasil pengukuran skala nyeri menambah ilmu pengetahuan dan
asam urat sebelum perlakuan intervensi mengenai managemen
didapatkan data rata-rata sebesar penurunan skala nyeri pada lansia
6.15 dengan asam urat menggunakan
3. Hasil pengukuran skala nyeri terapi komplementer khususnya
asam urat sesudah perlakuan bekam kering.
didapatkan data rata-rata sebesar
3. Bagi Responden
2.61
Diharapkan penelitian ini dapat
4. Ada pengaruh signifikan bekam
berguna bagi masyarakat dan
kering terhadap penurunan skala
menjadi salah satu terapi yang dapat
nyeri pada lansia dengan asam
berguna bagi penderita asam urat
urat di Desa Masaran Sragen (p-
yang mengalami nyeri asam urat.
value .000)
4. Bagi Peneliti
V. SARAN Peneliti dapat menambah pengalaman
1. Bagi Keperawatan dari hasil yang telah dilakukan
Penelitian ini sebagai masukan tentang terapi komplementer
bagi tenaga kesehatan khususnya khususnya bekam kering terhadap
perawat dalam penanganan penurunan
penurunan skala nyeri pada lansia Mumpuni, Yekti & Wulandari
dengan asam urat. Ari.2016. Cara Jitu Mengatasi
Asam Urat.Yogyakarta. Rapha
VI. DAFTAR PUSTAKA Pulblising.
Ridho Achmad Ali. 2012. Bekam
Aldjoefrie MR. 2015. Bekam Hijamah Sinergi: Rahasia Sinergi
Menurut Sains dan Kedokteran Pengobatan Nabi, Medis
Modern Modern, dan Tradisional
Bandiyah, S. (2009).Lanjut Usia Dan Chinese Medicine. Solo:
Keperawatan Aqwamedika.
Riset Kesehatan Dasar
Gerontik. Yogyakarta :Nuha (Riskesdas).(2018). Badan
Medika PenelitianDan Pengembangan
Dalimartha, S & Felix, A. Kesehatan Kementerian RI
(2014).Tumbuhan Sakti Atasi Tahun 2018.
Asam Urat. Jakarta :Penebar Umar,& Wadda A. (2012). Sembuh
Swadaya dengan Satu Titik (Bekam Untuk
Damayanti, D. (2012). Mencegah 7 Penyakit Kronis).THIBBIA:
&Mengobati Asam Urat.Bantul: Surakarta
Araska. Yesika Lilis Widyawati, (2018).
Hadi A. 2015. Perbedaan Skala Nyeri Pengaruh Senam Ergonomik
Sebelum dan Sesudah Diberikan Dan Pemberian Jus Semangka
Terapi bekam pada Penderita Terhadap Penurunan Kadar
Hiperusemia Di Desa Leyangan Asam Urat Di Desa Pucangan
Kecamatan Ungaran Timur. Kartasura. Stikes Kusuma
Hidayat R. 2010. Gout dan Husada Surakarta
hiperuresemia.Medicinus. Edisi
Juni-Agustus;22:47-50
Idris, (2009) .Bekam Pengobatan Cara
Nabi. Klaten: Pustaka Amaly
LEMBAR KONSULTASI

Nama : Riska Putri Sejati


NIM : S16116
Dosen Pembimbing : Ns. Fakhrudin Nasrul Sani, M.Kep

No Hari/Tanggal Materi Ralat Nama Dan TTD Sudah/Belu


Reveiwer m Revisi

1 Jum`at, 19 Revisi post sidang


Juni 2020 proposal ACC
Ns.Fakhrudin Nasrul Sani, Proposal
M.Kep Lanjut
ambil data
2 Kamis, 6 Juli Konsul bab
2020 IV,V,VI Revisi
Ns.Fakhrudin Nasrul Sani, sesuai
M.Kep masukan
3 Rabu , 12 Konsul bab Revisi
Agustus 2020 IV,V,VI sesuai
Ns.Fakhrudin Nasrul Sani, masukan.
M.Kep Lanjut draft
lengkap
4 Senin, 24 Konsul draft
Agustus 2020 lengkap Revisi draft
Ns.Fakhrudin Nasrul Sani,
M.Kep
5 Rabu, 26 Konsul draft Acc Sidang
Agustus 2020 lengkap Hasil
Ns.Fakhrudin Nasrul Sani,
M.Kep
6 Sabtu, 26 Konsul revisi post Revisi
September siding dan naskah
2020 publikasi Ns.Fakhrudin Nasrul Sani,
M.Kep
7 Selasa , 5 Konsul naskah ACC
Oktober 2020 publikasi NasPub
Ns.Fakhrudin Nasrul Sani,
M.Kep
LEMBAR KONSULTASI

Nama : Riska Putri Sejati


NIM : S16116
Dosen Pembimbing : Atiek Murharyati, S.Kep,.Ns.,M.Kep

No Hari/Tanggal Materi Ralat Nama Dan TTD Sudah/Belum


Reveiwer Revisi

1 Sabtu, 26 Revisi post siding


September dan konsul naskah
2020 publikasi
2

Anda mungkin juga menyukai