Anda di halaman 1dari 3

APA SIH BEDANYA ...???

Sebelum melakukan kegiatan usaha, setiap industri wajib untuk


mambuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup) atau UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan
Upaya Pemantauan Lingkungan) berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
Bagaimana perbedaannya?

IZIN LINGKUNGAN

Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang


yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL
atau UKL/UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin usaha
dan/atau kegiatan. Izin Lingkungan diperoleh melalui tahapan
kegiatan yang meliputi :

1. Penyusunan AMDAL dan UKL/UPL


2. Penilaian AMDAL dan pemeriksaan UKL/UPL, dan
3. Permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan  

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Dokumen AMDAL merupakan instrumen pengelola lingkungan


yang wajib disusun oleh penyelenggara kegiatan/usaha yang
melakukan kegiatan/usaha yang termasuk dalam
daftar wajib AMDAL, seperti diatur pada Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No.05 thn
2012 ttg Jenis Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi AMDAL.
AMDAL terdiri dari :

1. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL)


2. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)  
4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) 
UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan)

UKL-UPL sama halnya seperti AMDAL, berfungsi sebagai


panduan pengelolaan lingkungan bagi seluruh penyelenggara
suatu kegiatan. Namun, skala kegiatan yang diwajibkan UKL-
UPL relatif cukup kecil dan dianggap memiliki dampak terhadap
lingkungan yang tidak terlalu besar dan penting. Hal ini
menyebabkan kegiatan tersebut tidak tercantum dalam daftar
wajib AMDAL. Namun demikian, dampak lingkungan yang dapat
terjadi tetap perlu dikelola untuk menjamin terlaksananya
pengelolaan lingkungan yang baik.

SPPL (Surat Pernyataan Kesangupan Pengelolaan dan


Pemantauan Lingkungan Hidup)

SPPL adalah kesanggupan dari penanggung jawab usaha


dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup
dari usaha dan/ atau kegiatannya di luar Usaha dan/atau
kegiatan yang wajib amdal atau
UKL-UPL. Oleh karena itu, dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, diatur bahwa
setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam
kriteria wajib AMDAL wajib memiliki UKL-UPL dan wajib SPPL.
Jadi, UKL/UPL, AMDAL, SPPL adalah jenis dokumen yang harus
diajukan untuk mendapatkan Izin Lingkungan.
Dokumen AMDAL terdiri dari KA-ANDAL dan RKL/RPL.
Dokumen AMDAL wajib disusun jika kegiatan/usaha termasuk
dalam daftar wajib AMDAL (wajib karena berdampak lingkungan
besar), jika tidak termasuk, maka diwajibkan menyusun
UKL/UPL (berdampak lingkungan lebih kecil). Setelah
mendapatkan izin lingkungan, suatu usaha/kegiatan/proyek
baru boleh dimulai. Prosedur ini (kalau
dilaksanakan dengan baik dan bukan sekedar formalitas),
merupakan upaya mencegah/mengurangi dampak buruk dari
usaha/kegiatan/proyek ini kepada lingkungan Dalam Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2012 Pasal 2 ayat (2) disebutkan bahwa Amdal, UKL-UPL
dan SPPL merupakan “Dokumen Lingkungan Hidup.” Walaupun
SPPL hanya terdiri dari satu sampai dua lembar (karena hanya
berupa surat pernyataan) dalam peraturan tersebut tetap
disebut sebagai dokumen lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai