Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 3

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN

Oleh:
Angela Alfina Purnama
18312241036
Pendidikan IPA A

JURUSAN PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
A. JUDUL
Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan

B. TUJUAN
1. Mengamati reproduksi berbagai tumbuhan aseksual (rimpang, umbi lapis umbi akar,
umbi batang, tunas adventif, stolon).
2. Mengidentifikasi perbedaan masing-masing reproduksi tumbuhan aseksual.

C. DASAR TEORI
Reproduksi pada tumbuhan dapat berlangsung secara vegetatif
(aseksual atau tidak kawin), generatif (seksual atau kawin), dan metagenesis (vegetatif
dan generatif secara bergantian). Reproduksi vegetatif sangat menolong tumbuhan dari
kepunahan sebab tidak bergantung pada individu lain untuk reproduksinya. Reproduksi
seksual pada tumbuhan terjadi pada Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka, misalnya
pinus, cemara, melinjo, damar, dan pakis haji), dan Angiospermae (tumbuhan berbiji
tertutup yaitu monokotil dan dikotil) (Srikini, 2008: 6).
Reproduksi pada tumbuhan dari sel generatif dapat terjadi dengan pembuahan
(amfimiksis), atau tanpa pembuahan (apomiksis). Partenogenesis yaitu terbentuknya
individu baru dari lembaga (ovum) tanpa dibuahi. Apogami yaitu terbentuknya individu
baru dari bagian lain non lembaga yaitu antipoda atau sinergid tanpa dibuahi. Organ
reproduksi angiospermae adalah bunga. Bunga merupakan modifikasi dari tunas yang
mendukung bagian-bagiannya, yaitu kelopak, mahkota, benang sari, dan putik yang
merupakan modifikasi dari daun dalam suatu susunan yang rapat (Campbell 2003: 358).
Perbanyakan vegetatif alami, yaitu perbanyakan vegetatif dimana mengambil
bahan tanam dari organ tubuh tanaman induk yang merupakan hasil pertumbuhan
tanaman (bagian generatif) dan sifat dari keturunannya pasti sama dengan induknya
(Ashari, 1995).
Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan
atau tidak menggunakan biji tanaman induk yang terjadi secara alami tanpa campur
tangan manusia (Gunawan, I. 2004).
Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi yang terjadi secara alami tanpa
bantuan manusia  Cotoh dari repreoduksi vegetatif secara alami antara lain
Rhizoma       (akar rimpang) adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak dibawah
permukaan tanah. Bentuk rhizoma mirip seperti akar, tetapi berbuku-buku (beruas-ruas)
seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup. Setiap buku terdapat daun yang
berubah bentuk menjadi sisik dan sitiap ketiak sisik terdapat tunas. Jika tunas diujung
rhizoma dan ketiak tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman itu akan tetap dengan
induknya sehingga membentuk rumpun. Rhizoma terdapat pada tanaman kunyit, temu
lawak, lengkuas, dan sansiviera. Geragih atau stalon adalah batang yang tumbuh menjalar
diatas atau dibawah permukaan tanah (Nugroho, 2006: 123).
Perkembangbiakan secara alami adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa
bantuan tangan manusia untuk terjadi pembuahan atau anakan tanaman baru. Umbi lapis
adalah tumbuhnya tunas pada sela-sela lapisan umbi. Contohnya seperti bawang merah.
Umbi batang adalah batang yang beralih fungsi sebagai tempat penimbunan makanan
dengan calon tunas-tunas kecil yang berada di sekitarnya yang dapat tumbuh menjadi
tanaman baru. Contoh seperti jagung dan ketela rambak (Campbell 2003: 358).

Macam perbanyakan vegetatif alami antara lain yaitu:


1. Rhizoma
Rhizoma merupakan modifikasi dari batang yang tumbuh menjalar dibawah
permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma yang nampak adalah adanya ruas-ruas,
sehingga dari setiap ruas tersebut dapat tumbuh individu baru. Contoh tumbuhan yang
membentuk rhizoma sebagai alat perkembangbiakan adalah Sansiveira, Jahe,
Lengkuas, dll (Gunawan, I. 2004).

Gambar 1. Rhizoma (Gunawan, I. 2004)

2. Umbi
Umbi kecuali berperan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan juga
berperan sebagai alat perkembangbiakan. Berdasarkan cirinya umbi dapat dibedakan
atas umbi batang, umbi akar dan umbi lapis (Handoyo, 2014).
a. Umbi Lapis (Bulb)
Umbi lapis merupakan umbi yang tersusun atas lapisan-lapisan yang
membungkus bagian yang disebut cakram. Dari cakram inilah nantinya muncul
individu baru sebagai keturunannya. Contoh tumbuhan yang membentuk umbi
lapis adalah bawang merah, bakung dll (Handoyo, 2014).
b. Umbi Batang (Corn)
Umbi batang memiliki ciri terdapat beberapa mata tunas, sehingga dari satu
umbi dapat menghasilkan beberapa individu baru sebagai keturunannya. Contoh
tumbuhan yang menghasilkan umbi batang adalah kentang, ubi jalar dll (Handoyo,
2014).
c. Umbi Akar
Umbi akar Umbi akar tidak memiliki mata tunas, sehingga tunas baru hanya
muncul pada satu tempat yaitu pada pangkal umbi yang merupakan tempat
pelekatannya dengan batang. Contoh tumbuhan yang membentuk umbi akar adalah
dahlia, bengkuang dan lobak (Handoyo, 2014).

3. Tunas
Menurut Handoyo (2014) tunas dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain:
a. Tunas Batang: bambu, pisang, Aglaonema
b. Tunas Akar: cemara, sukun, kesemek
c. Tunas Daun: cocor bebek (tunas adventif)

4. Stolon atau Geragih


Batang yang menebal dan tumbuh secara horizontal sepanjang atau tumbuh di
bawah permukaan tanah dan pada interval tertentu memunculkan tunas ke permukaan
tanah. Contoh: strawberry, lili paris, arbei (Raharja, dkk, 2003).
Pada geragih terdapat buku-buku dan tunas-tunas yang dapat tumbuh menjadi
organisme baru. Dibagian bawah tunas dapat tumbuh akar-akar serabut baru. Kuncup
bagian ujung umumnya menyentuh tanah. Setelah jauh dari induknya, ujung geragih
akan membelok keatas dan tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas adventif adalah
tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang maupun ketiak daun. Tumbuhan yang
berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, kesemek, dan sukun.
Umbi lapis merupakan tunas yang mengalami modifikasi, terdiri atas batang yang
sangat pendek dan dibungkus oleh daun-daun yang berdaging, serta menyerupai
sisik (Ashari 2002: 54).

Factor yang mempengaruhi keberhasilan perbanyakan vegetative alami antara lain:


1. Suhu
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi
tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius.
Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti (Rochiman, 2002).
2. Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan
dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan
berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat (Rochiman, 2002).
3. Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka
tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan
(Rochiman, 2002).
4. Hormone
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu
perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon
sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat
buah menjadi matang (Rochiman, 2002).

D. METODOLOGI PERCOBAAN
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu, 16 September 2020
Pukul : 11.10 - selesai
Tempat : Muntilan, Magelang

2. Alat dan Bahan


a. Alat
1) Silet 3) Pensil
2) Pisau 4) Kertas HVS
b. Bahan
1) Wortel 7) Temulawak
2) Kentang 8) Bawang Putih
3) Jahe 9) Lengkuas
4) Bawang Merah 10) Kunyit
5) Stroberi 11) Kencur
6) Tumbuhan Paku 12) Singkong
3. Prosedur Kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Mengamati bagian-bagian setiap tumbuhan aseksual yang telah disiapkan.

Menggambar morfologi setiap tumbuhan aseksual pada kertas HVS sesuai pengamatan
praktikan.

Melakukan section pada tunas sampai terlihat bagian-bagian dasar tunas.

Menggambar bagian-bagian yang ditemukan pada tumbuhan aseksual dan tunas yang
telah dibelah.

E. DATA HASIL PERCOBAAN


1. Wortel
2. Kentang

3. Jahe

4. Bawang Merah
5. Stroberi

6. Tumbuhan Paku

7. Temulawak
8. Bawang Putih

9. Lengkuas

10. Kunyit
11. Kencur

12. Ubi Jalar


F. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang telah dilaksanakan pada hari Rabu, 16 September 2020 pada
pukul 11.10 WIB bertempat di Muntilan, Magelang, praktikan melakukan praktikum
dengan judul “Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan”. Praktikum ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengamati reproduksi pada berbagai tumbuhan aseksual (rimpang, umbi
lapis umbi akar, umbi batang, tunas adventif, stolon) dan mengidentifikasi perbedaan
masing-masing reproduksi tumbuhan aseksual.
Tumbuhan aseksual atau disebut juga tumbuhan vegetative yaitu tumbuhan yang
melakukan perkembangbiakan tanpa melibatkan sel gamet. Tumbuhan aseksual
menggunakan bagian dari tubuhnya sendiri untuk bereproduksi. Individu baru hasil dari
reproduksi aseksual ini pun sama persis dengan induknya, karena tidak melibatkan dua
induk melainkan hanya satu induk saja. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Ashari
(1995) yang menyatakan bahwa perbanyakan vegetatif alami, yaitu perbanyakan vegetatif
dimana mengambil bahan tanam dari organ tubuh tanaman induk yang merupakan hasil
pertumbuhan tanaman (bagian generatif) dan sifat dari keturunannya pasti sama dengan
induknya.
Tumbuhan aseksual yang praktikan amati yaitu antara lain wortel, kentang, jahe,
bawang merah, stroberi, cocor bebek, temulawak, bawang putih, lengkuas, kunyit,
kencur, dan ubi jalar. Berikut ini pembahasan lebih rinci dari masing-masing tumbuhan
yaitu sebagai berikut:
1. Wortel
Klasifikasi
Kingdom : Plantae.
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili :. Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota L.
Wortel tergolong dalam tumbuhan aseksual berjenis umbi akar. Dari pengamatan
yang praktikan lakukan, terdapat bagian akar, umbi (wortel), daun yang berada di
pangkal wortel. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Handoyo (2014) yang
menyatakan bahwa umbi akar Umbi akar tidak memiliki mata tunas, sehingga tunas
baru hanya muncul pada satu tempat yaitu pada pangkal umbi yang merupakan
tempat pelekatannya dengan batang. Jika wortel ditanam bersama dengan
pangkalnya, maka akan berpotensi menumbuhkan tunas yang nantinya akan menjadi
tumbuhan baru.
2. Kentang
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : S. tuberosum
Kentang tergolong dalam tumbuhan aseksual berjenis umbi batang. Dari
pengamatan yang praktikan lakukan, terdapat bagain tunas dan mata tunas. Hal
tersebut sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan Handoyo (2014) yang menyatakan
bahwa umbi batang memiliki ciri terdapat beberapa mata tunas, sehingga dari satu
umbi dapat menghasilkan beberapa individu baru sebagai keturunannya
Mata tunas tersebut nantinya akan berpotensi memunculkan tunas. Kentang
merupakan umbi batang yang tumbuh di dalam tanah.
3. Jahe
Klasifikasi
Kingdom :Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber Mil
Spesies : Zingiber officinale Roscoe
Jahe tergolong dalam kelompok tumbuhan aseksual berjenis rhizome. Rhizome
adalah kelompok tumbuhan dengan batangnya yang tumbuh dengan cara mendatar
atau lateral di bawah permukaan tanah. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut
Gunawan (2004) yang menyatakan bahwa rhizoma merupakan modifikasi dari batang
yang tumbuh menjalar dibawah permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma yang
nampak adalah adanya ruas-ruas, sehingga dari setiap ruas tersebut dapat tumbuh
individu baru.
Pada jahe yang praktikan amati terdapat tunas dan rhizome. Rhizome merupakan
jahe itu sendiri. Sementara itu tunas itulah yang nantinya akan menghasilkan individu
baru.
4. Bawang Merah
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Lilliales
Famili : Lilliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa L.
Bawang merah tergolong dalam tumbuhan aseksual berjenis umbi lapis. Bawang
merah yang diamati praktikan terdapat umbi, batang pokok, akar serabut, tunas
lateral, dan daun. Umbi tersebut merupakan bawang merah sendiri. Batang pokok
merupakan pangkal dari bawang merah. Akar serabut merupakan bagian akar yang
berada di pangkal bawang merah. Tunas lateral merupakan calon individu baru yang
berada di dalam umbi lapis tersebut. Daun berada di ujung atas bawang merah.
Bawang merah menggunakan umbi lapis sebagai alat reproduksi aseksualnya.
Lapisan umbi lapis disebut cakram, hal ini sesuai dengan teori menurut Handoyo
(2014) yang menyatakan bahwa umbi lapis merupakan umbi yang tersusun atas
lapisan-lapisan yang membungkus bagian yang disebut cakram. Dari cakram inilah
nantinya muncul individu baru sebagai keturunannya.
Pada bagian umbi lapis ini terdapat sebuah kuncup samping yang merupakan
umbi lapis dengan bentuk kecil. Umbi lapis dengan bentuk yang kecil ini berada di
sekitar induknya, maka bagian inilah yang akan menjadi tumbuhan baru.
5. Stroberi
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Fragraria
Spesies : F. × ananassa
Stroberi termasuk tumbuhan vegetatif berjenis stolon. Stolon adalah kelompok
tumbuhan yang pada bagian batangnya tumbuh menjalar hingga menyentuk
permukaan tanah. Bagian batang yang menyentuh permukaan tanah tersebut
selanjutnya akan menumbuhkan akar dan tunas baru. Hal tersebut sesuai dengan teori
menurut Raharja (2003) yang menyatakan bahwa batang yang menebal dan tumbuh
secara horizontal sepanjang atau tumbuh di bawah permukaan tanah dan pada interval
tertentu memunculkan tunas ke permukaan tanah.
Dalam pengamatannya praktikan menemukan stolon atau geragih pada bagian
batang tumbuhan stroberi. Stolon akan menumbuhkan individu baru apabila
batangnya menempel pada tanah.
6. Tumbuhan Paku
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Athyriales
Famili : Athyriales
Genus : Diplazium
Spesies : D. esculentum
Tumbuhan paku termasuk tumbuhan vegetative berjenis spora. Pada
pengamatannya praktikan menemukan bagian daun, tulang tangkai daun, tangkai
daun, dan muda menggulung, dan akar. Kumpulan spora dinamakan sorus. Sorus
yang masih muda ditutupi oleh daun penutup yang dinamakan indisium. Spora
dibentuk dalam sporangium.
Sporangium terdiri atas sporangiofor, annulus, operculum, dan peristome.
Sporangiofor adalah tangkai sporangium. Annulus merupakan sederet sel mati yang
mengelilingi sporangium. Dinding sel annulus tebal, kecuali yang menghadap keluar.
Annulus berfunsi untuk mengeluarkan spora dengan menekan sporangium.
Operculum adalah tutup kotak spora. Periostom adalah gigi yang melingkati
operculum (Riandari, 2011).
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan. Siklus hidup tumbuhan paku
dimulai saat proses terjadinya pembuahan antara spermatozoid dan sel telur yang
membutuhkan air sebagai media. Pada saat itu tumbuhan paku mengalami fase
generative karena melibatkan sperma dan ovum. Saat mengalami fase vegetative,
tumbuhan paku akan melibatkan spora.
7. Temulawak
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma zanthorrhiza

Temulawak tergolong dalam kelompok tumbuhan aseksual berjenis rhizome.


Rhizome adalah kelompok tumbuhan dengan batangnya yang tumbuh dengan cara
mendatar atau lateral di bawah permukaan tanah. Hal tersebut sesuai dengan teori
menurut Guanawan (2004) yang menyatakan bahwa rhizoma merupakan modifikasi
dari batang yang tumbuh menjalar dibawah permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma
yang nampak adalah adanya ruas-ruas, sehingga dari setiap ruas tersebut dapat
tumbuh individu baru.
Pada pengamatannya praktikan menemukan akar, rhizome, dan tunas. Rhizome
merupakan temulawak itu sendiri. Sementara itu tunas itulah yang berperan sebagai
alat perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan temulawak.
8. Bawang Putih
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Alliaceae
Genus :Allium
Species : Allium sativum
Bawang putih tergolong dalam tumbuhan aseksual berjenis umbi lapis. Bawang
merah yang diamati praktikan terdapat tunas, umbi lapis, dan akar. Tunas merupakan
calon individu baru. Umbi lapis merupakan bawang putih itu sendiri.
Bawang putih menggunakan umbi lapis sebagai alat reproduksi aseksualnya.
Lapisan umbi lapis disebut cakram, hal ini sesuai dengan teori menurut Handoyo
(2014) yang menyatakan bahwa umbi lapis merupakan umbi yang tersusun atas
lapisan-lapisan yang membungkus bagian yang disebut cakram. Dari cakram inilah
nantinya muncul individu baru sebagai keturunannya.
Pada bagian umbi lapis ini terdapat sebuah kuncup samping yang merupakan
umbi lapis dengan bentuk kecil. Umbi lapis dengan bentuk yang kecil ini berada di
sekitar induknya, maka bagian inilah yang akan menjadi tumbuhan baru.
Bawang putih menggunakan umbi lapis sebagai alat reproduksi aseksualnya.
Lapisan umbi lapis disebut cakram, hal ini sesuai dengan teori menurut Handoyo
(2014) yang menyatakan bahwa umbi lapis merupakan umbi yang tersusun atas
lapisan-lapisan yang membungkus bagian yang disebut cakram. Dari cakram inilah
nantinya muncul individu baru sebagai keturunannya.
Pada bagian umbi lapis ini terdapat sebuah kuncup samping yang merupakan
umbi lapis dengan bentuk kecil. Umbi lapis dengan bentuk yang kecil ini berada di
sekitar induknya, maka bagian inilah yang akan menjadi tumbuhan baru.
9. Lengkuas
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Spesies : A galanga
Lengkuas tergolong dalam kelompok tumbuhan aseksual berjenis rhizome.
Rhizome adalah kelompok tumbuhan dengan batangnya yang tumbuh dengan cara
mendatar atau lateral di bawah permukaan tanah. Hal tersebut sesuai dengan teori
menurut Guanawan (2004) yang menyatakan bahwa rhizoma merupakan modifikasi
dari batang yang tumbuh menjalar dibawah permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma
yang nampak adalah adanya ruas-ruas, sehingga dari setiap ruas tersebut dapat
tumbuh individu baru.
Pada pengamatannya praktikan menemukan akar, rhizome, dan tunas. Rhizome
merupakan lengkuas itu sendiri. Sementara itu tunas itulah yang berperan sebagai alat
perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan lengkuas.
10. Kunyit
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa
Kunyit tergolong dalam kelompok tumbuhan aseksual berjenis rhizome. Rhizome
adalah kelompok tumbuhan dengan batangnya yang tumbuh dengan cara mendatar
atau lateral di bawah permukaan tanah. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut
Guanawan (2004) yang menyatakan bahwa rhizoma merupakan modifikasi dari
batang yang tumbuh menjalar dibawah permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma
yang nampak adalah adanya ruas-ruas, sehingga dari setiap ruas tersebut dapat
tumbuh individu baru.
Pada pengamatannya praktikan menemukan akar, rhizome, dan tunas. Rhizome
merupakan kunyit itu sendiri. Sementara itu tunas itulah yang berperan sebagai alat
perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan kunyit.
11. Kencur
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Kaempferia
Spesies : Kaempferia galanga
Kencur tergolong dalam kelompok tumbuhan aseksual berjenis rhizome. Rhizome
adalah kelompok tumbuhan dengan batangnya yang tumbuh dengan cara mendatar
atau lateral di bawah permukaan tanah. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut
Guanawan (2004) yang menyatakan bahwa rhizoma merupakan modifikasi dari
batang yang tumbuh menjalar dibawah permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma
yang nampak adalah adanya ruas-ruas, sehingga dari setiap ruas tersebut dapat
tumbuh individu baru.
Pada pengamatannya praktikan menemukan akar, rhizome, dan tunas. Rhizome
merupakan kencur itu sendiri. Sementara itu tunas itulah yang berperan sebagai alat
perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan kunyit
12. Ubi Jalar
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea L.
Spesies : Ipomoea batatas (L.)
Ubi jalar tergolong dalam tumbuhan aseksual berjenis umbi batang. Dari
pengamatan yang praktikan lakukan, terdapat bagain tunas dan mata tunas. Hal
tersebut sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan Handoyo (2014) yang menyatakan
bahwa umbi batang memiliki ciri terdapat beberapa mata tunas, sehingga dari satu
umbi dapat menghasilkan beberapa individu baru sebagai keturunannya
Mata tunas tersebut nantinya akan berpotensi memunculkan tunas. Ubi jalar
merupakan umbi batang yang tumbuh di dalam tanah.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan oleh praktikan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Bagian reproduksi pada tumbuhan vegetative yang diamati praktikan yaitu rhizome,
umbi akar, umbi batang, umbi lapis, stolon, dan spora.
2. Perbedaan dari berbagai tumbuhan aseksual yaitu terletak pada bagian tumbuhan
yang digunakan sebagai alat perkembangbiakannya. Rhizome menggunakan ruas
pada batangnya untuk memunculkan tunas. Umbi akar menggunakan akarnya yang
terdapat di dalam tanah untuk memunculkan tunas. Umbi batang menggunakan
batangnya yang berada di dalam tanah untuk memunculkan tunas. Umbi lapis
menggunakan bagian lapisnya untuk memunculkan individu baru. Stolon
menggunakan batangnya yang menempel pada tanah untuk berkembangbiak. Spora
menggunakan sel-sel yang terbungkus pada bagian bawah daun untuk memunculkan
individu baru.
H. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bagian dari tumbuhan aseksual terdapat tunas yang berperan sebagai calon individu
baru.
2. Karakteristik masing-masing tumbuhan aseksual antara lain
a. Rhizome
Batang mampu tumbuh serta menjalar pada permukaan atau dalam tanah. Tunas
akan muncul pada setiap buku dari akar rimpang tersebut.
b. Umbi akar
Berkembangbiak melalui akar yang tumbuh di dalam tanah kemudian
mengembang dan muncul umbi baru.
c. Umbi batang
Berkembangbiak melalui batang yang tumbuh di dalam tanah kemudian
mengembang dan muncul umbi baru.
d. Umbi lapis
Berkembangbiak melalui kuncup samping yang berada di sekitar induknya.
Bagian atas umbi akan muncul daun dan bagian bawahnya akan muncul serabut
akar.
e. Stolon
Batang yang tumbuh secara mendatar pada permukaan tanah. Bagian tumbuhan
yang menyentuh tanah akan muncul akar yang akan menjadi tumuhan baru.
f. Tunas
Salah satu bagian dari tumbuhan yang tumbuh dari dalam tanah yang berada pada
sekitar tumbuhan induk.
g. Tunas adventif
Salah satu bagian dari tumbuhan yang tumbuh pada bagian tepi dari daun atau
akar.
h. Spora
Sel-sel yang terbungkus dari lapisan tipis yang berfungsi sebagai pelindung.
3. Perbedaan dari berbagai tumbuhan aseksual yaitu terletak pada bagian tumbuhan
yang digunakan sebagai alat perkembangbiakannya. Rhizome menggunakan ruas
pada batangnya untuk memunculkan tunas. Umbi akar menggunakan akarnya yang
terdapat di dalam tanah untuk memunculkan tunas. Umbi batang menggunakan
batangnya yang berada di dalam tanah untuk memunculkan tunas. Umbi lapis
menggunakan bagian lapisnya untuk memunculkan individu baru. Stolon
menggunakan batangnya yang menempel pada tanah untuk berkembangbiak. Tunas
menggunakan tunas yang tumbuh pada sekitar induknya untuk memunculkan
individu baru. Tunas adventif menggunakan tunas yang tumbuh pada tepi daun atau
akarnya untuk memunculkan individu baru. Spora menggunakan sel-sel yang
terbungkus pada bagian bawah daun untuk memunculkan individu baru.
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, S. 1995. Hortikultural Aspek Budidaya. Jakarta: Universitas IndonesiaPress.


Ashari, S. 2002. Pengantar Reproduksi Biologi Tanaman. Jakarta: Erlangga.
Campbell, N. A., Reece, J. B., & Mitchell, L. G. 2003. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Gunawan, I. 2004.  Perkembangbiakan Vegetatif. Klaten: Aviva
Handoyo, Luisa Diana. 2014. Perkembangbiakan Tumbuhan.
Nugroho. 2006. Struktur Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Riandari, H. 2011. Theory and Application of Biology 1. Solo: Tiga Serangkai.
Rochiman, K. dan S. S. Harjadi. 2002. Perkembangbiakan Vegetatif. Departemen Agronomi
Fakultas Pertanian IPB.
Srikini. 2008. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai