Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 3

“Observation the Plant Asexsual Reproduction/Observasi Reproduksi Vegetatif


Alami Tumbuhan”

Oleh:

Nama : Yuni Iswanti

Kelas : Pendidikan IPA A

NIM : 18312241009

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

September, 2020
PRAKTIKUM II

A. JUDUL
“Observation the Plant Asexsual Reproduction/Observasi Reproduksi Vegetatif
Alami Tumbuhan”

B. TUJUAN
1. Mengamati jenis perkembangbiakan aseksual tanaman (Rhizoma, umbi lapis,
umbi batang, tunas adventif, stolon)
2. Mengidentifikasi perbedaan dari masing-masing sumber aseksual tanaman

C. DASAR TEORI
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: perbanyakan
secara generatif dan perbanyakan secara vegetatif. Perbanyakan tanaman secara
generatif ialah perbanyakan tanaman dengan melibatkan bertemunya sel ovum dan sel
sperma kemudian terjadi proses fertilisasi. Perbanyakan tanaman secara vegetatif
adalah perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji
dari tanaman induk yang terjadi secara alami tanpa bantuan campur tangan manusia.
(Ma’rifah, 2015).
Perbanyakan vegetatif alami, yaitu perbanyakan dengan mengambil bahan
tanam dari organ tubuh tanaman induk (Ashari, 1995). Perbanyakan vegetatif adalah
perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji tanaman
induk yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Perbanyakan tanaman
secara vegetatif alamiah dapat terjadi melalui tunas, umbi, rizoma, dan geragih
(stolon). (Gunawan, 2004).
Bentuk-bentuk perkembangbiakan tanaman secara vegetatif alami antara lain
adalah:
1. Rhizoma
Rhizoma merupakan modifikasi dari batang yang tumbuh menjalar di bawah
permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma yang nampak adalah adanya ruas-ruas,
sehingga dari setiap ruas tersebut dapat tumbuh individu baru (Wiraatmaja, 2017).
Gambar 1 : Rhizoma
Sumber : Ma’rifah (2015).
Rhizoma adalah dahan yang berbentuk tabung yang tumbuh lateral dalam tanah, dapat
berdaging, dapat pula ramping, dan pada umumnya kaya akan simpanan makanan.
Rhizoma mengandung mata dan ruas yang bermacam-macam panjangnya. Contoh
tumbuhan yang membentuk rhizoma sebagai alat perkembangbiakan adalah jahe,
temu-temuan, kunyit, kencur, lengkuas, sansiveira, dan sebagainya (Wiraatmaja,
2017).

2. Umbi
Umbi selain berperan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan juga
berperan sebagai alat perkembangbiakan. Menurut Ma’rifah (2015) berdasarkan
cirinya umbi dapat dibedakan atas umbi batang, umbi akar dan umbi lapis, yaitu:
1) Bulb (Umbi Lapis)
Umbi lapis merupakan umbi yang tersusun atas lapisan-lapisan yang
membungkus bagian yang disebut cakram, cakram inilah nantinya muncul
individu baru sebagai keturunannya. Tunas berkembang pada sela-sela lembaran
sisik dibagian pusat ujung pertumbuhannya. Contoh tumbuhan yang membentuk
umbi lapis adalah : bawang merah, bakung dan lain-lain (Ma’rifah, 2015).
Gambar 2 : Umbi Lapis
Sumber : Wiraatmaja (2017).

2) Corn (Umbi batang)


Umbi batang memiliki ciri terdapat beberapa mata tunas, sehingga dari
satu umbi dapat menghasilkan beberapa individu baru sebagai keturunannya.
Contoh tumbuhan yang menghasilkan umbi batang adalah kentang, ubi jalar
(Rochiman, 1973).

Gambar 3 : Umbi Batang


Sumber : Wiraatmaja (2017).

Umbi batang adalah batang berdaging dalam tanah dengan beberapa


mata tunas. Umbi batang adalah modifikasi tumbuhan pada bagian batang
yang dijadikan sebagai tempat menumpuk cadangan makanan sehingga bagian
batang pun membesar dan membentuk umbi (Wiraatmaja, 2017).
3) Umbi Akar
Umbi akar tidak memiliki mata tunas, sehingga tunas baru hanya
muncul pada satu tempat yaitu pada pangkal umbi yang merupakan tempat
pelekatannya dengan batang. Contoh tumbuhan yang membentuk umbi akar
adalah dahlia,  bengkuang dan lobak (Rochiman, 2002).

Gambar 4 : Umbi Akar


Sumber : Wiraatmaja (2017).
3. Tunas
Tunas adalah suatu dahan/cabang pendek yang tumbuh keluar dari tajuk dan
berakhir ujungnya dengan suatu tunas atau sekumpulan daun. Dapat pula diartikan
sebagai tunas lateral yang berkembang dari batang, dan bila berakar dapat
membentuk duplikat tanaman.
a. Tunas batang
Contohnya: bambu, pisang, Aglaonema.

Gambar 5 : Tunas batang


Sumber : Handoyo (2014).
b. Tunas akar
Contohnya : cemara, sukun, kesemek
Gambar 6 : Tunas akar
Sumber : Handoyo (2014).
c. Tunas daun/tunas adventif
Contohnya : Cocor bebek, pada cocor bebek (Kalanchoe daigremontiana), di
ujung daunnya akan tumbuh tunas adventif yang akan tumbuh akar baru
sehingga tumbuh menjadi satu individu baru (Wiraatmaja, 2017).

Gambar 7 : Tunas Daun


Sumber : Handoyo (2014).

4. Stolon
Runner (Stolon) adalah batang ramping yang tumbuh keluar dari ketiak daun pada
dasar tajuk dan menjalar sepanjang permukaan tanah. Pembiakan vegetatif dengan runner
ini terdapat pada stroberi, bunga Episcia fulgida, Hemigraphis colorata, Ophiophogan sp.
dan tapak liman. Rumpun daun dan akar akan sangat mudah dibentuk pada mata kedua
dari stolon, dan dapat pula menghasilkan kembali stolon baru (Wiraatmaja, 2017).
Gambar 8 : Stolon pada Stroberi
Sumber : Gunawan (2004)

Stolon ialah batang yang menebal dan tumbuh secara horizontal sepanjang
atau tumbuh di bawah permukaan tanah dan pada interval tertentu memunculkan
tunas ke permukaan tanah. Contoh: strawberry, lili paris, arbei (Rochiman, 2002).

5. Spora
Tumbuhan paku berkembang biak menggunakan spora. Spora merupakan
cara perkembangbiakan vegetatif. Spora adalah inti sel yang berubah fungsi
menjadi alat perkembangbiakan. Pada tumbuhan paku terbentuk sporofil yaitu
daun berspora. Spora tumbuhan paku dilindungi oleh kotak spora
yaitu sporangium, sementara indusium merupakan pelindung sporangium. Spora-
spora ini terletak di permukaan bawah daun yang berkelompok disebut sorus.
(Handoyo, 2014).

Gambar 9 : Spora pada Paku-pakuan


Sumber : Rochiman (1973).
D. METODOLOGI PERCOBAAN
1. Waktu dan Tempat
Waktu : Kamis, 17 September 2020, pukul 09.00-11.00 WIB.
Tempat : Kedungsriti, Umbulharjo, Cangkringan.

2. Alat dan Bahan


a. Ubi jalar (Umbi batang)
b. Wortel (Umbi Akar)
c. Kentang (Umbi Batang)
d. Bawang putih (Umbi lapis)
e. Kunyit (Rhizoma)
f. Kencur (Rhizoma)
g. Lengkuas (Rhizoma)
h. Temulawak (Rhizoma)
i. Jahe (Rhizoma)
j. Stroberi (Stolon)
k. Tanaman paku (Spora)
l. Bawang merah (Umbi lapis)
m. Alat tulis
n. Kertas HVS
3. Langkah Kerja

Meniyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pengamatan

Mengamati alat reproduksi vegetatif pada objek/tanaman

Menggambar hasil pengamatan pada kertas HVS.


E. DATA HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Praktikum dengan judul “Observation the Plant Asexsual
Reproduction/Observasi Reproduksi Vegetatif Alami Tumbuhan” mempunyai dua
tujuan yaitu mengamati jenis perkembangbiakan aseksual tanaman (Rhizoma, umbi
lapis, umbi batang, tunas adventif, stolon) dan mengidentifikasi perbedaan dari
masing-masing sumber aseksual tanaman. Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Kamis, 17 September 2020 pukul 09.00-11.00 WIB bertempat di Kedungsriti,
Umbulharjo, Cangkringan.
Pengamatan ini memerlukan alat dan bahan yaitu obejk-objek tanaman yang
akan diamati reproduksi vegetati alaminya yakni Ubi jalar (Umbi batang), Wortel
(Umbi Akar), Kentang (Umbi Batang), Bawang putih (Umbi lapis), Kunyit
(Rhizoma), Kencur (Rhizoma), Lengkuas (Rhizoma), Temulawak (Rhizoma), Jahe
(Rhizoma), Stroberi (Stolon), Tanaman paku (Spora), Bawang merah (Umbi lapis),
kemudian alat tulis dan kertas HVS digunakan untuk menggambar hasil pengamatan.
Kemudian langkah kerja yang dilakukan dalam pengamatan ini adalah yang pertama
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pengamatan, kemudian mengamati
struktur reproduksi vegetati pada objek/tanaman, lalu menggambarkan hasil
pengamatannya.
Pada praktikum kali ini kegiatannya adalah mengamati reproduksi vegetatif
alami pada tumbuhan, reproduksi vegetatif ialah perkembangbiakan yang
menggunakan bagian tubuh dari induk serta tanpa melalui proses bertemunya sel
ovum dan sel sperma dan tanpa fertilisasi yang terjadi secara alami tanpa bantuan
manusia, menurut Ma’rifah (2015) perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah
perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari
tanaman induk yang terjadi secara alami tanpa bantuan campur tangan manusia.
Hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh praktikkan antara lain adalah:
1. Bawang Merah (Umbi Lapis)
Bawang merah adalah salah satu jenis tanaman berumbi. Jenis umbi tanaman
bawang adalah bulb atau umbi lapis. Dinamakan umbi lapis sebab umbi ini memang
berupa lapisan demi lapisan yang menyatu dari hasil modifikasi pangkal daun dari
tanaman yang kemudian tersusun sangat rapat sehingga rekat satu sama lain.
Gambar 1: Hasil Pengamatan Bawang Merah
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Menurut Ma’rifah (2015) umbi lapis merupakan umbi yang tersusun atas
lapisan-lapisan yang membungkus bagian yang disebut cakram, cakram inilah
nantinya muncul individu baru sebagai keturunannya. Tunas berkembang pada sela-sela
lembaran sisik dibagian pusat ujung pertumbuhannya. Contoh tumbuhan yang membentuk
umbi lapis adalah : bawang merah, bakung dan lain-lain.
Berdasarkan literatur dan juga hasil pengamatan di atas dapat diamati bahwa
letak cakram yang dimaksud adalah pada bagian tunas lateral, bagian tunas lateral ini
terletak di bagian tengah atau pusat dari bawang merah, tunas lateral dikelilingi oleh
lapisan-lapisan atau lembaran-lembaran daging kemudian pada bagian ini yng
nantinya dapat memunculkan individu baru. Sesuai literatur menurut Wiraatmaja
(2017) bulb merupakan batang pendek, tebal, mempunyai lembaran-lembaran daging
dan bersisik. Tunas berkembang pada sela-sela lembaran sisik dibagian pusat ujung
pertumbuhunnya.
2. Lengkuas (Rhizoma)

Gambar 2: Hasil Pengamatan Lengkuas


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Berdasarkan hasil pengamatan Lengkuas di atas yang teramati dalah bagian


node, tunas, dan akar. Bagian node adalah daerah pada batang dimana tunas biasanya
muncul, bagian node ini berwarna hiaju kekuningan, node atau buku-buku merupakan
jaringan meristematik dimana terdapat aktivitas pembelahan sel yang menghasilkan
tunas lateral, daun, cabang atau bunga. Kemudian terdapat bagian tuanas, tunas ini
berasal dari pembelahan sel dari node, reproduksi pada temulawak dimulai dengan
munculnya tunas atau kuncup, kemudian tunas akan berkembang menjadi tumbuhan
baru. Bagian selanjutnya yang teramati adalah akar, yang berfungsi untuk menyerap
air dan zat hara. Jadi, organ reproduksi vegetatif alami pada lengkuas adalah tunas,
karena ia dapat berkembang menjadi tanaman lengkuas baru.

Rimpang atau kata lain dari Rizoma adalah modifikasi batang tumbuhan yang
menjalar dibawah permukaan tanah dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-
ruasnya. Hal ini sesuai dengan literatur menurut Wiraatmaja (2017) rhizoma
merupakan modifikasi dari batang yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah.
Salah satu ciri rhizoma yang nampak adalah adanya ruas-ruas, sehingga dari setiap
ruas tersebut dapat tumbuh individu baru.
3. Temulawak
Temulawak merupakan jenis Rhizoma, ini dikarenakan batang temulawak
tumbuhnya menjalar dibawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan
akar baru dari ruas ruasnya.

Gambar 3: Hasil Pengamatan Temulawak

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Bagian-bagian yang teramati pada temulawak antara lain adalah tunas dan
akar. Bagian tunas merupakan hasil dari pembelahan sel node, reproduksi pada
temulawak dimulai dengan munculnya tunas atau kuncup, kemudian tunas akan
berkembang menjadi tanaman temulawak baru. Pada bagian tunas ini yang menjadi
bagian utama dalam perkembangbiakan vegetatif alami pada temulawak. Kemudian
bagian yang teramati selanjutnya adalah akar, seperti akar-akar pada umumnya, akar
berungsi untuk menyerap air dan zat hara sebagai nutrisi untuk tanaman.

Bagian-bagian tunas pada temulawak muncul pada setiapruas-ruasnya serta


akan tumbuh menjadi individu baru, sesuai dengan literatur menurut Wiraatmaja
(2017) rhizoma merupakan modifikasi dari batang yang tumbuh menjalar di bawah
permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma yang nampak adalah adanya ruas-ruas,
sehingga dari setiap ruas tersebut dapat tumbuh individu baru.
4. Tanaman Paku
Berdasarkan hasil pengamatan tanaman paku nampak bahwa pada bagian
bawah dari daun paku terdapat bintik-bintik kemudian terdapat semacam serbuk di
dalamnya. Selain itu juga terdapat daun yang bentuknya melengkung ke bawah.

Gambar 4 : Hasil Pengamatan Tanaman Paku

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pada tumbuhan paku, spora merupakan inti sel yang berubah fungsi menjadi
alat perkembangbiakan. Menurut Rochiman (1973) spora terletak di sporangium
(kotak spora) yang berkumpul di dalam sorus. Sorus adalah kumpulan kotak spora
yang berada di tepi bagian bawah daun yang berupa bintik-bintik kecoklatan.
Berdasar hasil pengamatan dan literatur tersebut bintik-bintik yang terdapat di bawah
daun merupakan sorus kemudian serbuk-serbuk yang terdapat di dalamnya ialah
spora. Spora ini digunakan untuk pekembangbiakan secara vegetatif yaitu pada fase
sporofit. Kemudian pada daun yang menggulung ke bawah itu merupakan mekanisme
perlindungan diri untuk bagian tubuh yang sedang tumbuh.

Menurut Rochiman (2002) daun yang bisa menghasilkan spora disebut daun
fertil atau daun subur. Jika sporangium pecah, spora keluar dan jatuh di tempat yang
cocok. Selanjutnya akan terbentuk tumbuhan paku yang baru melalui fase gametofit
dan sporofit.

5. Stroberi
Pada perkembangbiakan tumbuhan stroberi termasuk vegetatif alami.
Berdasarkan hasil pengamatan perkembangbiakan stroberi nampak bahwa ada batang
yang mendatar di atas tanah kemudian tersmbung dengan tanaman stroberi di
sebelahnya.

Gambar 5 : Hasil Pengamatan Tanaman Stroberi

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Bagian tanaman stroberi yang sepeti batang mendatar di atas tanah dan terhubung
dengan tanaman di sebelehanya disebut dengan stolon atau geragih atau runner. Apabila
stolon pada tanaman induk ini dipotong dan ditanam maka akan menghasilkan individu baru.
Ini sesuai dngan literatur menurut Wiraatmaja (2017) Runner (Stolon) adalah
batang ramping yang tumbuh keluar dari ketiak daun pada dasar tajuk dan menjalar sepanjang
permukaan tanah. Rumpun daun dan akar akan sangat mudah dibentuk pada mata kedua dari
stolon, dan dapat pula menghasilkan kembali stolon baru.

6. Jahe (Rhizoma)
Pada tanaman jahe merupakan jenis Rhizoma, ini dikarenakan batang jahe

tumbuhnya menjalar dibawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan
akar baru dari ruas ruasnya
Gambar 6: Hasil Pengamatan Jahe

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Bagian-bagian yang teramati pada jahe antara lain adalah tunas dan Rhizoma
atau bagian tubuh dari jahe itu sendiri. Bagian tunas merupakan hasil dari
pembelahan sel node, reproduksi pada jahe dimulai dengan munculnya tunas atau
kuncup, kemudian tunas akan berkembang menjadi tanaman jahe baru, tunas
namapak berbentuk kuncup dan berwarna hijau kekuningan. Pada bagian tunas ini
yang menjadi bagian utama dalam perkembangbiakan vegetatif alami pada jahe.
Kemudian bagian akar tidak teramati karena pada objek jahe yang digunakan
akarnya belum tumbuh.

Bagian-bagian tunas pada jahe muncul pada setiap ruas-ruasnya serta akan
tumbuh menjadi individu baru, sesuai dengan literatur menurut Wiraatmaja (2017)
rhizoma merupakan modifikasi dari batang yang tumbuh menjalar di bawah
permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma yang nampak adalah adanya ruas-ruas,
sehingga dari setiap ruas tersebut dapat tumbuh individu baru.
7. Kunyit (Rhizoma)
Seperti pada pengamatan sebelumnya, pada pengamatan kunyit ini nampak
adanya tunas pada ruas-ruas tubunya, pada ujung kunyit nampak tunas yang sudah
berkembang besar. Pada setiiap ruas dapat membentuk tunas dan akar. Batang pada
kunyit tumbuh menjalar hingga ke bawah permukaan tanah. Kemudian dari batang
tersebutlah akan muncul tunas baru yang akan menjadi tanaman kunyit baru.

Gambar 7: Hasil Pengamatan Kunyit

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Bagian-bagian yang teramati pada kunyit antara lain adalah tunas, akar, dan
Rhizoma atau bagian tubuh dari jahe itu sendiri. Bagian tunas merupakan hasil dari
pembelahan sel node, reproduksi pada kunyit dimulai dengan munculnya tunas atau
kuncup, kemudian tunas akan berkembang menjadi tanaman kunyit baru, tunas
nampak berbentuk kuncup dan berwarna hijau kekuningan. Pada bagian tunas ini
yang menjadi bagian utama dalam perkembangbiakan vegetatif alami pada kunyit.
Bagian yang teramati selanjutnya adalah akar, akar pada jahe berfungsi ntuk
menyerap air dn zat hara, seperti fungsi akar-akar pada umumnya.

Bagian-bagian tunas pada kunyit muncul pada setiap ruas-ruasnya serta akan
tumbuh menjadi individu baru, sesuai dengan literatur menurut Wiraatmaja (2017)
rhizoma merupakan modifikasi dari batang yang tumbuh menjalar di bawah
permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma yang nampak adalah adanya ruas-ruas,
sehingga dari setiap ruas tersebut dapat tumbuh individu baru.

8. Kencur (Rhizoma)
Berdasrkan hasil pengamatan kencur ini nampak adanya tunas pada ruas-ruas
tubunya, pada ujung kencur nampak tunas yang sudah berkembang besar. Pada setiap
ruas dapat membentuk tunas dan akar. Batang pada kencur tumbuh menjalar hingga
ke bawah permukaan tanah. Kemudian dari batang tersebutlah akan muncul tunas

baru yang akan menjadi tanaman kunyit baru. Selain itu nampak pula akar yang telah
memanjang, seperti pada gambar

:Gambar 8: Hasil Pengamatan Kencur

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Bagian-bagian yang teramati pada kencur antara lain adalah tunas, akar, dan
Rhizoma atau bagian tubuh dari jahe itu sendiri. Bagian tunas merupakan hasil dari
pembelahan sel node, reproduksi pada kencur dimulai dengan munculnya tunas atau
kuncup, kemudian tunas akan berkembang menjadi tanaman kencur baru, tunas
nampak berbentuk kuncup dan berwarna hijau kekuningan. Pada bagian tunas ini
yang menjadi bagian utama dalam perkembangbiakan vegetatif alami pada kencur.
Bagian yang teramati selanjutnya adalah akar, akar pada kencur berfungsi untuk
menyerap air dan zat hara, seperti fungsi akar-akar pada umumnya.

Bagian-bagian tunas pada kencur muncul pada setiap ruas-ruasnya serta akan
tumbuh menjadi individu baru, sesuai dengan literatur menurut Wiraatmaja (2017)
rhizoma merupakan modifikasi dari batang yang tumbuh menjalar di bawah
permukaan tanah. Salah satu ciri rhizoma yang nampak adalah adanya ruas-ruas,

sehingga dari setiap ruas tersebut dapat tumbuh individu baru.

9. Ubi Jalar (Umbi Batang)


Gambar 9: Hasil Pengamatan Kencur
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pada pengamatan ubi jalar yang teramati ialah akar, mata tunas, dan tunas. Ubi
jalar bekembang biak secara vegetatif alami, yaitu dengan umbi batang. Umbi batang
sebenarnya adalah bagian batang yang menggembung dan berkembang dalam tanah,
merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan. Nampak tunas pada bagian
ujung, dan mata tunas yang nantinya akan tumbuh menjadi tunas.

Pada umbi batang dapat tumbuh mata tunas yang akan menjadi tanaman baru.
Permukaan atas umbi itu menghasilkan tunas tanaman baru berupa batang dan daun,
sedangkan permukaan bawah menghasilkan sistem akar.

Jadi, bagian perkembangbiakan utama pada umbi batang adalah mata tunas
yang kemudian nantinya kaan tumbuh menjadi tunas, sesuai literatur menurut
Wiraatmaja (2017) umbi batang adalah batang berdaging dalam tanah dengan
beberapa mata tunas. Umbi batang adalah modifikasi tumbuhan pada bagian batang
yang dijadikan sebagai tempat menumpuk cadangan makanan sehingga bagian batang

pun membesar dan membentuk umbi.

10. Wortel (Umbi akar)

Gambar 10 : Hasil Pengamatan Wortel


Sumber : Dokumentasi Pribadi
Berdasarkan hasil pengamatan pada wortel yang teramati adalah akar, akar
lateral (akar yang belum tumbuh rambut akarnya), dan tunas pada bagian ujung atas
wortel. Dalam perkembangbiakan vegetatif umbi akar, wortel yang akarnya
membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam bersama dengan pangkal
batang maka akan tumbuh tunas, yang menghasilkan wortel baru. Jadi bagian
yperkembangbiakan utama dari wortel ini terletak pada bagian ujung atas yang
berbentuk seperti daun-daun yaitu tunas.
Berdasarkan hasil pengamatan di atas sesuai dengan literatur menurut
Rochiman (2002) tunas baru pada hanya muncul pada satu tempat yaitu pada pangkal
umbi yang merupakan tempat pelekatannya dengan batang. Contoh tumbuhan yang
membentuk umbi akar adalah dahlia,  bengkuang dan lobak.
11. Kentang (Umbi batang)

Gambar 11: Hasil Pengamatan Kentang


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pada pengamatan kentang yang teramati ialah akar, tunas, dan batang pada
tunas. Kentang adalah tanaman yang berkembang biak dengan cara vegetatif alami
yakni umbi batang. Umbi batang adalah modifikasi tumbuhan pada bagian batang
yang dijadikan sebagai tempat menumpuk cadangan makanan sehingga bagian batang
pun menggembung dan berkembang dalam tanah, merupakan tempat penyimpanan
cadangan makanan.

Pada umbi batang dapat tumbuh mata tunas yang akan menjadi tanaman baru.
Permukaan atas umbi itu menghasilkan tunas tanaman baru berupa batang dan daun,
sedangkan permukaan bawah menghasilkan sistem akar.

Jadi, bagian perkembangbiakan utama pada umbi batang adalah mata tunas
yang kemudian nantinya kaan tumbuh menjadi tunas, sesuai literatur menurut
Wiraatmaja (2017) umbi batang adalah batang berdaging dalam tanah dengan
beberapa mata tunas. Umbi batang adalah modifikasi tumbuhan pada bagian batang
yang dijadikan sebagai tempat menumpuk cadangan makanan sehingga bagian batang
pun membesar dan membentuk umbi.
12. Bawang Putih (Umbi lapis)

Gambar 12: Hasil Pengamatan Bawang Putih


Sumber : Dokumentasi Pribadi
Bawang putih adalah salah satu jenis tanaman berumbi. Jenis umbi tanaman
bawang adalah bulb atau umbi lapis. Dinamakan umbi lapis sebab umbi ini memang
berupa lapisan demi lapisan yang menyatu dari hasil modifikasi pangkal daun dari
tanaman yang kemudian tersusun sangat rapat sehingga rekat satu sama lain.
Menurut Ma’rifah (2015) umbi lapis merupakan umbi yang tersusun atas
lapisan-lapisan yang membungkus bagian yang disebut cakram, cakram inilah
nantinya muncul individu baru sebagai keturunannya.
Berdasarkan literatur dan juga hasil pengamatan di atas dapat diamati bahwa
letak cakram yang dimaksud adalah pada bagian tunas, bagian tunas ini terletak di
bagian tengah bawang putih, tunas dikelilingi oleh lapisan-lapisan atau lembaran-
lembaran daging kemudian pada bagian ini yng nantinya dapat memunculkan individu
baru. Dari tunas itu kemudian akan tumbuh daun yang berwarna hijau dan muncul
pada ujung atas bawang putih. Sesuai literatur menurut Wiraatmaja (2017) bulb
merupakan batang pendek, tebal, mempunyai lembaran-lembaran daging dan bersisik.
Tunas berkembang pada sela-sela lembaran sisik dibagian pusat ujung
pertumbuhunnya.
Setelah mengamati perkembangbiakan pada umbi lapis, umbi akar, dan umbi
batang dapat diambil perbedaan yaitu:

Perbedaan

N
o
Persamaan Umbi batang Umbi akar Umbi lapis

Terbentuk dari
Terbentuk dari Terbentuk dari
Terdapat di dalam lapisan daun
1 batang yang akar yang
tanah yang tersusun
mengembang mengembang
bertumpuk

Tumbuh tunas Tumbuh tunas Tumbuh tunas


Tempat menyimpan
2 pada bagian pada bagian pada bagian
cadangan makanan
umbi batang umbi akar pangkal daun

Dapat digunakan
Memiliki akar Memiliki akar Memiliki akar
3 sebagai alat
tunggang serabut serabut
perkembangbiakan
G. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan adalah perbanyakan tanaman tanpa
melalui perkawinan atau tidak menggunaakan biji dari tanaman induk dan
dilakukan alami tanpa bantuan manusai. Jenis-jenis alat reproduksi aseksual
tanaman antara lain rhizoma, umbi (umbi lapis, umbi akar, umbi batang), spora,
stolon, dan tunas.
2. Perbedaan setiap alat perkembangbiakan vegetatiif yaitu
a. Rhizoma merupakan penjelmaan batang di bawah tanah yang tumbuh
horizontal
b. Stolon merupakan penjelmaan batang yang tumbuh menjalar dan mendatar di
atas tanah.
c. Umbi batang merupakan batang di dalam tanah yang berubah fungsi menjjadi
tempat cadangan makanan
d. Umbi akar adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar
e. Umbi lapis merupakan penjelmaan dari batang serta daun
f. Spora, menggunakan sel-sel yang terbungkus pada bagian bawah daun untuk
memunculkan individu baru.
g. Tunas adalah suatu dahan/cabang pendek yang tumbuh keluar dari tajuk dan
berakhir ujungnya dengan suatu tunas atau sekumpulan daun.
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, S. 1995. Hortikultural Aspek Budidaya . Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Gunawan, I. 2004.  Perkembangbiakan Vegetatif . Klaten: Aviva.

Handoyo, Luisa Diana. 2014. Perkembangbiakan Tumbuhan. Jakarta: Agro Media Pustaka

Ma’rifah, Isna Ummul. 2015. Perbanyakan Vegetatif. Malang: Universitas Brawijaya.

Rochiman, K. dan S. S. Harjadi. 2002. Perkembangbiakan Vegetatif. Departemen Agronomi

Fakultas Pertanian IPB.

Rochiman, K. dan S. S. Harjadi. 1973. Pembiakan Vegetatif . Departemen Agronomi,

Fakultas Pertanian, Institu Pertanian Bogor.

Wiraatmaja, I Wayan. 2017. Pembiakan Vegetatif secara Alamiah dan Buatan. Bali:

Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai