Merangkai Bunga merupakan salah satu kegiatan menyenangkan yang bisa mengolah kreatifitas dan melatih
ketelatenan dan ketekunan. Dalam kehidupan modern rangkaian bunga telah menjadi budaya untuk menyampaikan
berbagai pesan, seperti rasa suka cita, duka cita, dan bahkan ungkapan cinta. Selain itu bunga memang menjadi
instrumen pelengkap yang sempurna untuk memberikan kesan indah, berkarakter dan nyaman untuk segala kondisi,
misalnya di ruang tamu, ruang kerja, ruang rapat, lobby hotel, dan lain-lain.
Tidak semua orang pandai merangkai bunga tetapi cukup banyak yang ingin merangkai bunga meskipun
tidak tahu bagaimana caranya, tidak sedikit juga orang yang membutuhkan jasa merangkai bunga, sehingga
merangkai bunga bisa dijadikan pilihan bisnis yang menguntungkan.
Sehubungan dengan hal itu, panduan merangkai bunga untuk pemula yang berisi tentang teknik teknik dasar
merangkai bunga menjadi penting adanya. Namun demikian, buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya
sangat diharapkan adanya saran dan masukan demi kesempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.
Disertai dengan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunannya,
semoga buku ini bermanfaat.
Direktur,
i
Daftar Isi
Halaman
ii
16. Bunga Cala Lily ……………………………………………………………………. 10
iii
15. Raphis Elcelsa ……………………………………………………………………… 18
16. Monstera …………………………………………………………………………… 18
17. Calathea …………………………………………………………………………... 19
18. Cyperus ……………………………………………………………………………... 19
19. Pandanus …………………………………………………………………………... 19
20. Silver Dollar …………………………………………………………………………. 20
21. Silver Dust …………………………………………………………………………… 20
22. Pitosporum …………………………………………………………………………. 20
III. Memilih, Memotong, Merawat Dan Memelihara Bunga Dan Daun Potong …. 21
A. Memilih Bunga dan Daun Potong ……………………………………………....... 21
B. Memotong Bunga dan Daun Potong …………………………………………… 22
1. Teknik Memotong, Menopang dan Membentuk Tangkai Bunga …….. 22
2. Teknik Membentuk Daun …………………………………………………….... 22
C. Merawat Dan Memelihara Bunga Dan Daun Potong ………………………... 24
iv
4. Selotape dan Double Tape ……………………………………………………. 32
5. Tabung Bunga ……………………………………………………………………. 32
6. Lidi/Tusuk Bambu ………………………………………………………………… 32
C. Alat dan Bahan Penungjang Lainnya ……………………………………………. 33
V. Prinsip Dasar Merangkai Bunga ………………………………………………………… 34
A. Prinsip-Prinsip Dasar Merangkai Bunga ………………………………................. 34
1. Komposisi./Composition ……………………………………………………...... 34
2. Keseimbangan/Balance ……………………………………………………… 35
3. Proporsi/Proporsional …………………………………………………………… 35
4. Irama/Ritme ……………………………………………………………………… 35
5. Keserasian/Harmoni …………………………………………………………..... 36
6. Kesatuan/Unity …………………………………………………………………... 36
v
F. Rangkaian Bunga Bentuk Melengkung Terbalik ……………………………….. 61
vi
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bunga adalah tanaman yang indah dipandang. Kecantikan dan keindahan bunga telah lama menyita
perhatian untuk dinikmati dan bunga sering juga digunakan untuk personifikasi dari keanggunan, kecantikan
dan keindahan.
Untuk menambah keindahan dan kecantikan bunga maka bunga dapat dirangkai dan disusun sedemikian
rupa dan seringkali dibuat sebagai pemanis suasana di atas meja makan, sebagai penyegar pandangan di ruang
tamu, dan sebagainya. Untuk merangkai dan menyusun bunga diperlukan pengetahuan dasar mengenai teknik
merangkai bunga atau lebih dikenal dengan floral design.
Dalam seni merangkai bunga atau biasa disebut karangan bunga harus memahami karakteristik setiap
bunga yang hendak dipadupadankan. Selain itu ide dan kreasi dalam keberanian berimprovisasi dan
bereksplorasi pada merangkai bunga harus berani dimunculkan agar hasil rangkaian bunga terlihat maksimal
dan dapat dipahami serta dirasakan orang lain sehingga tema dan pesan yang hendak disampaikan dalam
rangkaian karangan bunga tersebut dapat diketahui dan dipahami oleh orang lain atau penerima. Hal ini akan
terlihat jika mendapat apresiasi dari yang menerima rangkaian bunga.
Pemilihan jenis bunga, daun bunga, wadah, dan lain-lain dipilih sesuai dengan rencana, tujuan dan
kegunaannya. Sebuah rangkaian bunga mungkin cocok ditempatkan di ruang tamu, tetapi bentuk rangkaian
dengan jenis bunga yang sama mungkin lebih menarik diletakkan di ruang keluarga. Merangkai atau
mendesain adalah memilih dan mengatur benda yang berkaitan dengan bentuk serta komposisinya.
1
Rangkaian bunga yang baik adalah hasil perencanaan yang baik, dengan mempertimbangkan hal-hal yang
berkaitan dengan seni, keindahan, keseimbangan, warna, tekstur dan lain-lain.
Dalam merangkai bunga harus memiliki gagasan dasar yaitu, bentuk rangkaian apa yang ingin dibuat,
serta dimana rangkaian bunga akan ditempatkan. Kebanyakan rangkaian bunga dibuat untuk tujuan atau
tempat tertentu, sehingga desainnya harus sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan. Karangan bunga yang baik
haruslah ekpresif, serta menggambarkan suatu tema dan ide.
Selain itu dalam merangkai bunga yang harus diperhatikan terlebih dahulu adalah pemilihan bunga yang
akan dirangkai, bentuk dan warnanya harus disesuaikan dengan keadaan dan diperhatikan juga pemilihan
bunga jangan sampai bunga yang akan dirangkai layu atau berubah warna. Pemilihan vas bunga tidaklah
terlalu sulit karena vas memiliki model yang sangat banyak dan bisa disesuaikan dengan bentuk rangkaian
bunga. Untuk melengkapi kecantikan karangan bunga dapat ditambahkan dengan daun-daunan atau filler
sehigga rangkaian bunga akan terkesan lebih alami dan elegan.
1. Tujuan
a. Sebagai referensi bagi pelaku usaha florikultura dalam meningkatkan nilai tambah produk, khususnya
bagi yang bergerak di bidang pelayanan seni merangkai bunga dan seni desain floral sehingga mampu
memenuhi keperluan penggunannya.
b. Sebagai bahan referensi bagi masyarakat umumnya tentang pengetahuan dan teknik merangkai bunga
dan desain floral.
2
2. Sasaran
a. Meningkatnya wawasan, pengetahuan, dan keterampilan bagi pelaku usaha atau sumber daya manusia
khususnya yang bergerak di bidang seni merangkai bunga dan seni desain floral.
b. Meningkatnya nilai tambah produk florikultura, khususnya bunga dan daun potong sehingga
diharapkan mampu menghela kebutuhan akan pasokan florikultura.
3
II. Pengenalan Bunga dan Daun Potong
Rangkain bunga yang menarik biasanya terdiri dari beberapa jenis bunga dan daun potong yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga menjadi suatu rangkaian yang indah dan tampak serasi. Sebelum membuat rangkaian
terlebih dahulu harus mengenal fungsi dan karakteristik bunga dan daun potong yang akan digunakan.
Di dalam membuat rangkaian yang terdiri dari beberapa bunga maka dipilih bunga yang sesuai dengan
perannya agar rangkaian tampak serasi dan indah dipandang mata. Berdasarkan fungsinya, bunga terbagi
menjadi 3 jenis yaitu :
Bunga Fokus, adalah bunga yang mempunyai bentuk, ukuran dan warna yang sangat menonjol
dibandingkan dengan bunga lainnya yang ada dalam rangkaian. Menonjol dapat dilihat dari ukurannya
yang paling besar dibandingkan dengan yang lainnya atau bentuk ukurannya yang sangat berbeda terlihat
paling cantik dari bunga lainnya atau yang warnanya paling menonjol. Didalam rangkaian hanya
diperlukan satu bunga fokus. Contoh bunga fokus diantaranya bunga : Anyelir, Lily, Hortensia, Matahari,
Anthurium, Cymbidium, Amarylis, Anggrek dan masih banyak lagi.
Selain itu ada bunga ukuran sedang yang disebut juga mass flower dan berfungsi untuk
memperkuat karakter sebuah rangkaian. Bunga yang termasuk ukuran sedang antara lain Bunga : Mawar,
Krisan, Anyelir, Gerbera, Krisan, Dahlia, Celosia, dan lain-lain.
4
Bunga pengisi berfungsi mengisi ruang ruang kosong antara bunga bentuk dan bunga sedang. Bunga
pengisi adalah bunga yang ukurannya kecil namun berkelompok dan tangkainya lentur, biasanya bertekstur
halus dan bentuknya bulat kecil, contohnya bunga : Solidago, Babys Breath, Krisan Puma, Caspea, Statice,
dan lain-lain. Dengan adanya bunga pengisi tersebut rangkaian akan tampak lebih penuh dan bertekstur.
Bunga pembentuk garis merupakan bunga bertangkai panjang yang lurus atau melengkung. Biasanya bunga
ini bertangkai panjang dan menonjol baik dari segi ukuran, bentuk maupun warnanya dan bunga inilah
yang akan menentukan tinggi lebarnya suatu rangkaian serta menentukan garis utama rangkaian. Sebaiknya
dipilih satu jenis bunga pembentuk garis, karena bunga jenis ini cenderung mendominasi rangkaian. Contoh
bunga pembentuk garis adalah bunga : Gladiol, Liatris, Snapdragon, Heliconia, Delphinium, Anggrek
dendrobium, Cala lily dan lain-lain.
Jenis-jenis bunga potong dibawah ini merupakan bunga yang sering digunakan dalam merangkai.
1.Bunga Krisan
2.Bunga Dahlia
5
3. Bunga Gladiol
4. Bunga Mawar
5. Bunga Lily
6
6. Bunga Anyelir
8. Bunga Amarilis
7
9. Bunga Anggrek
8
12. Bunga Agapanthus
9
15. Bunga Alpinia
10
19. Bunga Solidago
11
22. Bunga Costus
12
25. Bunga Baby Breath
Daun potong bukan hanya sebagai pelengkap sebuah rangkaian bunga tetapi juga berfungsi untuk
memperhalus dan memperindah rangkaian. Daun potong banyak disukai oleh masyarakat, baik karena
penampilan bentuk yang beraneka ragam, juga corak warna daun yang sangat bervariasi, mulai dari yang
berwarna tunggal (hijau saja), maupun kombinasi beberapa warna.
Beberapa karakteristik tanaman hias daun yang dapat dimanfaatkan sebagai daun potong yaitu :
Daun tahan lama, artinya kondisi daun tetap segar dalam kurun waktu lama; (silver dollar, florida beauty,
anthurium)
Warna daun yang menarik, kombinasi warna beranekaragam, dan terlihat cemerlang. contoh : Aglonema
(Donna Carmen, Pride Sumatera), aneka Puring.
13
Bentuk dan ukuran menarik (mungil tegak ; Ruscus, mungil menjulur ; daun Ivy, menjari ;
Philodendron xanaduk, bergerigi; paku-pakuan, kesan rimbun ; palem kuning, kemuning; )
Bersifat elastis, mudah dibentuk dan tidak mudah robek, misalnya, hanjuang/andong
(Cordyline).
Jenis-jenis daun potong dibawah ini merupakan daun potong yang yang sering digunakan untuk merangkai.
1. Dracaena
2. Philodendron
3. Cordyline
14
4. Kadaka
5. Ruscus
6. Leatherleaf
15
7. Puring
8. Aglaonema
16
9. Aspidistra
10. Palem
11. Sansieviera
17
12. Sirih gading
14. Asparagus
1
15. Raphis exelsa
16. Monstera
17. Calathea
19
18. Cyperus
19. Pandanus
20
21. Silver dust
22. Pitosporum
Sebelum memutuskan memilih bunga dan daun potong, pastikan memeriksa kualitas bunga tersebut. Lihatlah
apakah bagian bawah batang lembek atau berbau. Jika demikian, bunga dan daun potong ini telah tersimpan
24 jam di luar ruang pendingin. Untuk itu pilihlah bunga dan daun potong dengan batang yang masih keras
dan cukup bersih.
Pilih bunga yang mekar sempurna atau kuntum sudah menampilkan warnanya. Jika ingin tahan lama, pilihlah
bunga yang masih kuncup. Bunga umumnya dikemas dalam cone kertas atau plastik. Pilihlah makhota yang
tertutup cone, karena terlindungi dan tidak mudah gugur. Bunga yang baik memiliki batang bersih dan berdiri
tegak. Bunga yang sehat juga memiliki daun yang sehat, serta bebas serangga dan penyakit.
Bila tempat penjual bunga cukup jauh dari rumah maka bawalah bunga dengan wadah berisi air agar terhindar
dari kekeringan. Sedangkan Daun potong yang baik adalah daun yang masih segar dan tidak berbintik serta
tidak layu, batang daun masih tampak segar, bersih dan keras serta tidak berlendir dan tidak berbau.
Banyak jenis bunga dan daun potong yang bisa dipilih sesuai selera. Namun sebaiknya pilih bunga dan daun
potong lokal sebab lebih cocok dengan iklim umumnya serta lebih tahan lama.
22
E. Memotong Bunga dan Daun Potong
Dalam memotong tangkai bunga, sebaiknya menggunakan gunting khusus. Potonglah tangkai menurut
garis miring (jangan rata) agar ujungnya runcing dan mudah ditancapkan pada bantalan bunga. Cara
memotong miring juga membuat permukaan irisan menjadi lebih luas sehingga tangkai bunga lebih banyak
menyerap air.
Kelopak bunga yang lebar dapat disangga dengan kawat yang dibentuk lengkung. Pasang kawat di bawah
kelopak kemudian sisa kawat dililitkan pada tangkai bunga. agar kelopak bunga bisa dilekukkan sesuai
keinginan tanpa mematahkannya.
Selanjutnya lilitkan floral tape pada tangkai yang disangga kawat, agar kawat tidak terlihat. Setelah
disangga dan dililit kawat, batang bunga dapat dilengkungkan sesuai keinginan tanpa mematahkan.
Daun dapat dibuat melengkung dengan menusukkan sebatang kawat melintang di bagian tengah, lalu
kedua ujung kawat ditekuk ke bawah dan dililitkan pada batang. Tutup kawat dengan floral tipe, lalu
bentuk batang daun sesuai keinginan.
Untuk membentuk garis lengkung dapat digunakan daun silver dollar, palem, andong, lili paris dan lain
lain. Untuk membentuk garis meruncing dapat digunakan daun palem,
23
silver dollar, cordyline, lili paris dan lain lain. Dan bila menginginkan bentuk garis tegak dapat digunakan
daun papyrus, asparagus, buntut bajing, aspidistra, sansieviera, ruscus dan lain lain.
Bila menginginkan bentuk daun yang meruncing maka bisa menggunakan daun palem yang digunting
bagian daunnya dari pangkal sampai ujung daun sedemikian rupa hingga berbentuk meruncing.
Sedangkan daun potong yang sering digunakan sebagai pengisi dan memperindah rangkaian adalah daun
ruscus, leatherleaf, sirih-sirihan, puring, asparagus bintang, asparagus buntut bajing bajing, dracaena,
cordyline, philodendron, dan lain-lain.
24
F. Merawat Dan Memelihara Bunga Dan Daun Potong
Bunga dan daun potong merupakan tanaman yang memerlukan perawatan terus menerus. Kecantikan bunga
dan daun potong memang bisa menyejukkan mata sebagai tanaman dalam ruangan. Seperti apa cara merawat
bunga potong yang tepat agar tidak layu atau tetap segar. Langkah-langkah merawat dan memelihara bunga
dan daun potong adalah sebagai berikut.
1. Bunga dan daun potong 90% terdiri dari air. Untuk membuat lebih tahan lama adalah dengan
memfasilitasi air dan nutrisi dengan jumlah yang tepat.
2. Bunga dan daun potong segar memerlukan lingkungan yang sehat agar tahan lama. Untuk itu harus
berada dalam wadah yang bersih, bebas dari bakteri yang dapat menyumbat batang dan mencegah
sirkulasi nutrisi dan air.
3. Bunga dan daun potong juga memerlukan udara bersih, maka sebaikya ditempatkan di ruangan yang
berventilasi baik.
4. Suhu air berpengaruh pada bunga dan daun potong. Air panas atau dingin yang berlebihan dapat
menyebabkan kerusakan tanaman.
5. Batang bunga dan batang daun harus dibersihkan dahulu dari daun dan duri pada saat dimasukkan ke
wadahyang berisi air, jangan sampai ada daun yang terendam. Hal ini bertujuan agar mencegah bunga
potong menjadi cepat layu.
6. Potonglah batang bunga/daun dengan posisi miring agar permukaan serap batang menjadi luas. Gunakan
gunting khusus tanaman atau yang tajam. Hindari penggunaan gunting kain karena bisa menjepit dan
melukai batang.
7. Setiap hari ganti air dalam wadah, hindari dari sinar matahari atau tiupan angin kencang. Bila bunga/daun
potong tersebut berada di ruang AC, perlu rajin mengganti airnya.
8. Bersihkan juga bagian bawah batang dari lendir dan kotoran yang dapat mencemari air.
25
9. Bunga dan daun potong memerlukan nutrisi yang benar dan jumlah tepat, seperti bahan pengawet yang
mengandung gula untuk menjaga atau memperpanjang umur bunga dan daun potong.
10. Bakteri dari wadah yang tidak bersih adalah penyebab utama karangan bunga mempunyai umur pendek.
Untuk mengendalikan bakteri dari tanaman sebelumnya, gosok ember plastik dan vas dengan deterjen dan
bilas hingga bersih. Kemudian bilas lagi dengan larutan pemutih ringan, satu takaran penuh per satu galon
air.
11. Simpan bunga dalam ember penyimpanan di tempat sejuk dan berventilasi dan tidak di bawah sinar
matahari langsung, atau dapat juga disimpan di dalam ruangan pendingin khusus (cold storage).
12. Ketika beberapa bunga mati, segera bersihkan untuk menjaga rangkaian terlihat tetap segar dan untuk
mengalihkan energi untuk perkembangan bunga yang masih kuncup.
13. Bunga bertangkai semi-kayu akan mengeluarkan getah yang dapat mencemari air dan mempengaruhi
bunga lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut benamkan ujung batang dalam air mendidih selama sepuluh
detik, atau bakar di atas api lilin sampai ujung tertutup.
14. Ketika mengganti air pada rangkaian bunga segar letakkan vas pada wastafel atau ember dan tambahkan
air murni sampai air dalam vas meluap dan air terlihat jernih. Umur rangkaian bunga akan tahan lebih
lama dengan tidak mengeluarkan batang ke udara terbuka.
Sebelum membuat rangkaian bunga, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah menyiapkan dan memilih alat-alat
merangkai yang tepat, benar dan berkualitas. Alat-alat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Gunting
Beberapa jenis gunting yang diperlukan dalam merangkai bunga, Yaitu; gunting batang bunga,gunting
kawat dan gunting pita.
2. Pisau Bunga
Pisau atau cutter merupakan alat utama yang digunakan dalam merangkai bunga. Pisau atau cutter yang
digunakan harus tajam agar potongannya rapih dan tidak rusak. Beberapa jenis pisau atau cutter yang
sering digunakan antara lain adalah :
27
a. Pisau bunga
Pisau ini berfungsi untuk memotong tangkai bunga.
b. Pisau batang
Pisau ini berfungsi untuk memotong batang bunga yang keras dan besar.
Kawat bunga berfungsi untuk menopang, dan membentuk bunga. Kawat halus maupun kawat kasar.
Kawat halus digunakan untuk mengikat bunga sedangkan
28
kawat kasar biasanya digunakan untuk melilit tangkai bunga supaya dapat dibentuk menjadi lurus atau
bengkok sesuai dengan desain yang diinginkan. Ukuran kawat dari yang kasar sampai dengan yang halus
adalah 16 s.d. 28.
4. Ember
Ember berfungsi untuk menampung air dan merendam bunga serta daun potong
29
B. Mekanik dan Fungsinya
1. Vas / Wadah
Vas/wadah sangat bervariasi baik dari segi ukuran, warna dan jenisnya. Vas/wadah yang sering dijumpai
antara lain terbuat dari keramik, kaca, plastik, kaleng, rotan, kayu dan lain-lain, tetapi untuk perangkai
tingkat permula cukup menggunakan vas/wadah gerabah, keramik, kayu dan rotan.
Beberapa contoh jenis-jenis vas adalah sebagai berikut :
a. Vas/Wadah Gerabah
b. Vas/Wadah Keramik
30
d. Vas/wadah terbuat dari rotan
Busa bunga atau floral foam adalah bahan padat, ringan dan berpori yang dapat dipotong menjadi
bermacam-macam bentuk yang berfungsi menyediakan air dan sebagai media dalam merangkai bunga.
Semakin padat busa bunga berarti semakin banyak menahan air yang berarti meningkatkan daya tahan
rangkaian bunga. Selain itu busa bunga memiliki pH seimbang, sehingga keasamannya sangat
mendukung bunga yang ditempatkan dalam vas/wadah akan tetapi pada tingkat optimal dan membantu
rangkaian bunga lebih tahan lama. Bentuk busa bunga sangat beranekan macam namun yang sering dan
umum digunakan adalah busa bunga persegi panjang.
a. Siapkan busa bunga, dan wdah yang berisi air, kemudian masukkan busa bunga kedalam wadah yang
berisi air rendam dan biarkan busa bunga terisi air sepenuhnya dan basah.
31
b. Setelah air meresap penuh kedalam busa bunga angkat kemudian siapkan vas/wadah lalu diukur
sesuai dengan kebutuhan besar kecilnya lubang vas/wadah.
Digunakan untuk membungkus batang bunga jika diperlukan, atau untuk melilit kapas basah pada tangkai
rangkaian bunga tangan. Selain itu bisa juga digunakan untuk menutup kawat penguat batang bunga. Ada
dua jenis floral tape yang tebuat dari plastik dan dari kertas krep tebal dengan warna yang beragam serta
ada yang tahan air.
32
4.Selotape dan Double Tape
Merupakan alat perekat yang biasanya digunakan untuk membantu menempelkan daun atau bunga yang
patah atau untuk membantu membentuk bunga atau daun menjadi model tertentu sesuai dengan model
rangkaian.
Merupakan tabung plastik kecil yang digunakan untuk mengairi satu batang bunga atau lebih. Tabung
bunga dapat ditempatkan ke dalam rangkaian bunga dan sebelumnya tabung sudah diisi air terlebih
dahulu. Tabung bunga yang digunakan dalam merangkai bunga adalah tabung bunga yang ujungnya
runcing agar dapat ditancapkan dalam rangkaian.
6. Lidi/Tusuk Bambu
33
Dalam merangkai bunga tusuk bambu digunakan untuk menyambung atau menopang bunga yang
memiliki batang atau tangkai lemah sehingga memudahkan dalam merangkai.
Beberapa alat dan bahan penunjang lainnya yang fungsinya digunakan dalam merangkai bunga antara lain
adalah akar-akaran, batu, kayu, rotan sebagai penghias, serta alat penyemprot bunga dan lain-lain.
34
V. Prinsip Dasar Merangkai Bunga
Untuk membuat rangkaian bunga yang indah dan menarik, harus memahami prinsip- prinsip dasar merangkai
bunga.
A. Komposisi/Composition
Komposisi adalah meletakkan bunga pada tempat yang baik untuk menghasilkan bentuk rangkaian yang
menyatu dan sesuai dengan yang diinginkan.
Semua komponen seperti bentuk bunga, warna bunga, keanekaragaman, dan pengulangan diatur
penempatannya untuk mendapatkan bentuk rangkaian yang menyatu. Jika ada bagian dari komposisi itu yang
dihilangkan atau diubah urutannya, maka desainnya akan berubah.
35
B. Keseimbangan / Balance
Keseimbangan dapat dicapai dengan penempatan warna dan bahan secara urut. Sebagai contoh warna-warna
gelap tampak lebih berat diletakkan pada bagian dasar rangkaian, dan warna-warna terang tampak lebih ringan
diletakkan pada bagian atas rangkaian. Contoh lain, kuncup/pucuk suatu bunga selalu tampak lebih terang
warnanya daripada bunga yang terbuka penuh pada jenis yang sama. Jadi kuncup bunga diletakkan pada
bagian atas rangkaian, sedangkan bunga-bunga yang terbuka penuh dipakai pada bagian dasar.
C. Proporsi / Proporsional
Proporsi adalah jumlah bunga dan bahan lain yang digunakan dalam sebuah rangkaian. Sebuah rangkaian
bunga yang baik memiliki proporsi yang baik, dimana perbandingan ukuran dan jumlah bunga yang digunakan
disesuaikan dengan bentuk rangkaian dan ukuran wadah.
Ukuran panjang tangkai/batang diukur dengan tinggi wadah dengan perbandingan panjang tangkai bunga
adalah 1 : 1,5 sampai 2 kali tinggi wadah. Hal ini berlaku untuk desain rangkaian mendatar/horizontal maupun
vertikal.
36
D. Irama / Ritme
Irama adalah suatu gerakan dari suatu rangkaian bunga yang berulang-ulang baik dari bentuk, warna, jarak
antara bunga maupun pengulangan lengkungan yang sederhana, sehingga menghasilkan suatu rangkaian yang
indah dan alami. Irama bisa terjadi dari pengulangan repetisi, transisi dan radiasi untuk mendapatkan hasil
rangkaian yang baik. Irama dapat juga diartikan pengulangan dari suatu motif atau unsur formal pada jarak
yang teratur atau tidak teratur yang dinyatakan dalam garis, bentuk, warna, jarak antara bunga-bunga, atau
pengulangan lengkungan yang sederhana, atau latar/bidang dalam suatu komposisi.
E. Keserasian / Harmoni
Harmoni adalah kualitas estetika/rasa keindahan yang menyenangkan dan diciptakan dengan pemilihan
elemen-elemen secara hati-hati untuk suatu komposisi. Harmoni dapat dinyatakan ke dalam dua cara yaitu
dengan mencampur bahan-bahan yang sama atau membedakan komponen-konponen yang secara khusus
berbeda. Harmoni paling tampak nyata dalam warna-warna desain tetapi bisa juga ada dalam tekstur, bentuk
atau ukuran bahan yang dinyatakan dengan penempatan bunga-bunga dalam komposisi yang tepat sehingga
terwujud suatu kombinasi warna yang sempurna dan tampak indah di dalam keserasian.
F. Kesatuan / Unity
Semua bahan individu dalam susunan bunga harus melengkapi satu sama lain dan melengkapi vas/wadah
rangkaian seperti vas atau pot. Hubungan masing-masing bagian
37
ke bagian yang lain seharusnya menghasilkan efek yang umum dan menyatu. Tetapi, untuk mencapai
kesatuan, tak semua desain punya bahan yang warnanya sama. Kesatuan bisa diekspresikan/dinyatakan
dalam banyak pemilihan bahan dan keserasian warna yang lain, sepanjang semua itu cocok untuk
menghasilkan efek tunggal yang disengaja.
Dalam merangkai bunga harus memperhatikan komposisi bunga, kesatuan, proporsi agar indah, serta irama
rangkaian bunga agar terlihat menarik dan juga harmonis.
Sebuah rangkaian bunga harus proporsional, dimana terdapat keserasian perbandingan antara ukuran panjang
dan besarnya rangkaian bunga yang dibuat. Selain itu warna dan jenis bunga juga harus proporsional sehingga
harmonisasi rangkaian bunga tetap terlihat indah.
Agar rangkaian bunga terlihat harmonis ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu perbandingan besar
atau kecilnya rangkaian bunga dengan ukuran wadah tempat merangkai bunga. Selain itu perbandingan besar
kecilnya bahan-bahan yang digunakan
38
dengan vas/wadah yang dipakai. Bahan bunga atau ranting berukuran besar tidak cocok jika menggunakan wadah
rangkaian bunga yang kecil atau sebaliknya. Untuk rangkaian bunga berukuran standar akan diperlukan bunga
dengan warna yang sedang sebanyak 65%. Bunga bunga berukuran kecil (dengan warna yang muda) sebanyak 25%
dan bunga berukuran besar (berat dan berwarna gelap) sekitar 10%.
Saat merangkai bunga, sebaiknya memakai bunga yang kuncup atau bunga-bunga yang berukuran kecil di
bagian atas dalam sebuah rangkaian. Bunga-bunga yang berukuran besar diletakkan pada rangkaian paling bawah,
semakin kebawah maka semakin besar bunganya. Untuk bunga yang terbesar diletakkan di bagian tengah
rangkaian, selain itu perlu diperhatikan cara merangkai bunga yang tepat agar tekstur bahan dan warna rangkaian
bunga terlihat indah.
Setelah mengetahui dan memahami prinsip dasar merangkai bunga di atas barulah dilanjutkan dengan
penyiapan materi merangkai bunga yang antara lain meliputi :
39
Bunga dengan ukuran yang lebih kecil cenderung terlihat menarik ketika menggunakan vas pendek dan agak
besar. Sementara bunga dengan ukuran lebih besar akan terlihat lebih elegan dengan menggunakan vas yang
lebih tinggi. Tetapi dalam hal ini bagian bunga tetap dapat dipotong dengan panjang yang sesuai seperti selera
Anda. Bentuk vas/wadah hendaknya disesuaikan dengan bentuk dasar rangkaian agar terlihat serasi dan indah
dipandang, vas/wadah yang sering digunakan dalam merangkai bunga diantaranya oval, segi empat
memanjang, bulat memanjang, kotak, tinggi dan masih banyak lagi yang tentunya disesuaikan dengan bentuk
rangkaian.
40
F. Menata bunga sesuai ukurannya
Dalam menata bunga, diupayakan bunga yang lebih besar dan lebih dominan harus yang paling pertama
menjadi prioritas untuk dirangkai. Bunga-bunga dapat ditempatkan di sudut yang berbeda untuk memberikan
kesan pengaturan terlihat seimbang. Kemudian ditambahkan bunga-bunga kecil dan dedaunan untuk mengisi
kesenjangan dan menonjolkan perpaduan warna dari pengaturan tersebut.
Merangkai bunga bukan sekedar menancapkan bunga dalam vas/wadah, tetapi terdapat aturan-aturan yang
berlaku di dalamnya agar dapat menciptakan sebuah karya seni yang indah. Para perangkai bunga selalu
menekankan aspek konsep bentuk dasar rangkaian bunga. Bentuk dasar rangkaian bunga haruslah terkonsep
dengan baik dan jelas. Hal seperti
41
inilah yang menjadikan para perangkai bunga profesional terus mengembangkan kreativitasnya dalam menciptakan
bentuk rangkaian bunga yang indah.
Dalam merangkai bunga tingkat pemula terdapat 6 (Enam) bentuk dasar rangkaian, antara lain rangkaian bentuk
vertikal, bentuk bulat, bentuk horizontal, bentuk segitiga, bentuk bulan sabit, dan bentuk melengkung terbalik.
42
Pada diagram di samping, Nomor 1, 2, 3 adalah bunga yang mengelompok
dengan penempatannya mengarah ke atas sehingga membentuk garis vertikal,
Nomor 4 adalah Bunga
utama yang difungsikan sebagai fokus rangkaian dan penempatannya mengarah kedepan, sedangkan 5, 6, 7, 8
dan 9, 10 dan 11 adalah bunga primer yang berfungsi untuk menyempurnakan dan mempercantik rangkaian.
Tahapan menyusun rangkaian bunga bentuk vertikal adalah sebagai berikut :
1 Siapkan vas/wadah yang telah diisi 2 Beri tanda garis pada busa 3 Ukur tangkai bunga yang
busa bunga, sesuaikan vas/wadah bunga untuk membantu akan dirangkai, dengan ukuran
dengan bentuk rangkain yang akan mempermudah penempatan 1 - 2 x tinggi wadah (bunga
dibuat bunga tidak
ikut diukur)
43
4 Tancapkan bunga pertama dengan 5 Tancapkan tangkai utama ke 2 6 Tancapkan tangkai utama ke 3
mengikuti bentuk garis yang telah pada bagian kanan dengan posisi pada bagian kiri dengan posisi
dibuat dengan posisi tengah + sudut 45o pada contoh tengah + sudut 45o
+ 3 cm arah kedalam yang rangkaian ini menggunakan krisan
berfungsi sebangai tangkai spray putih
utama ke 1
44
untuk mempercantik dan vertikal rangkaian dengan bunga
memperkuat garis vertikal mengarah ke depan
45
bintang untuk memperkuat dan beauty dan leatherleaf agar busa lebih halus dan indah untuk
memberikan kesan segar bunga menjadi tertutup dipandang.
rangkaian dan memperindah rangkaian
46
Rangkaian vertikal membentuk garis lurus ke atas dan berbidang sempit, terkesan langsing dan simple sehingga
cocok diletakkan di ruang yang tidak terlalu luas dan umumnya menggunakan vas berukuran kecil dan tinggi. Ciri
rangkaian vertikal adalah memiliki satu muka atau satu sudut pandang dengan penancapan bunga dilakukan secara
radial.
B. Rangkaian Bunga Bentuk Bulat
Namun sebelum mulai merangkai harus memahami desain/pola rangkaian bunga yang akan dibuat.
Berikut ini adalah sketsa rangkaian bunga dengan bentuk dasar bulat.
kai 1, 2, 3, 4 dan 5 berukuran 1 s.d. 1,5 x tinggi atau lebar wadah. Untuk tangkai utama akan digunakan bunga krisan spray putih, sebag
pink, merah dan sebagai bunga sekunder akan menggunakan
bunga anggrek dendrobium ungu, sedangkan daunnya
menggunkan florida beauty dan cordyline.
1 Tancapkan tangkai 1 tepat di tengah, 2 Tancapkan utama 4 dan 5 di bagian 3 Tancapkan bunga di samping
depan dan belakang luar dari busa tangkai utama 1 yang
kemudian tangkai utama 2 dan 3
bunga, penancapan dilakukan secara penancapanya sama dengan yang
secara simetris pada posisi samping
selang seling bergantian agar diperoleh lain yaitu kanan an kiri
kanan dan kiri luar bagian busa bunga
bentuk yang rapi
secara bergantian
48
radial hingga terbentuk kerangka bulat tangkai bunga utama, jika diperhatikan pink dan merah secara simetris
sebagai acuan penancapan bunga sudah membentuk bulatan dan tampak arah kanan dan kiri maupun arah
berikutnya simetris depan dan
belakang.
49
10 Tancapkan cordyline untuk 11 Tancapkan florida beauty agar busa 12 Sebagai sentuhan akhir
memperkuat dan memperindah bunga tertutu/p dan rangkaian nampak tambahkan kembali florida beauty
rangkaian penancapan dilakukan lebih halus dan indah untuk menyempurnakan rangkaian
sama bentuk bulat
secara simetris ke segala arah
Rangkaian bentuk bulat ini merupakan rangkaian center piece yang indah dipandang dari segala arah, dan
rangkaian ini cocok diletakkan di atas meja bundar pada jamuan makan, di ruang tamu, dengan ukuran rangkaian
bisa besar, kecil atau sedang sesuai kebutuhan. Ciri khas dari rangkaian bulat ini adalah rangkain berbentuk
simetris, bunga ditancapkan secara
50
radial yang berporos pada titik tengah dan rangkaian bulat bisa disebut juga rangkaian masa atau penuh dengan
menggunakan banyak bunga.
yang datar dan tenang sehingga sangat digemari karena bentuknya yang unik, cara membentuknya hampir
sama dengan bentuk bulat hanya ukuran kiri dan kanan diperpanjang sehingga membentuk garis horizontal.
Pada bentuknya yang paling murni, desain itu punya bobot visual yang sama pada kedua sisi sumbu/poros dan
jika dilakukan penambahan panjang dalam rangkaian ini maka desain ini akan tampak lebih memukau dan
mengesankan/impresif.
51
1, 2, 3, a dan b mempunyai ukuran 1 s.d. 1,5 x lebar
vas/wadah dan ini merupakan tangkai utama
Untuk 1 dan 2 menggunakan bunga kuncup, sedangkan 3, a dan b merupakan bunga utama yang menggunakan
bunga mekar penuh, 4,5,6,7 menggunakan bunga berukuran sedang sedangkan 8 s.d. 11 menggunakan bunga
berukuran lebih kecil.
Untuk membuat rangkaian horizontal ini dapat menggunakan bunga krisan spray putih, mawar merah, anyelir
putih, baby breath, asparagus bintang, cordyline dan leatherleaf.
1 Siapkan vas/wadah karena disini 2 Ukur tangkai utama seperti 1 s.d. 3 Tancapkan tangkai utama di
menggunakan wadah rotan maka 1,5 kali lebar wadah samping kanan, samping kiri dan
harus di lapisi plastik terlebih dahulu tengah
agar air
tidak merembes
52
4 Tancapkan juga tangkai utama 5 Tampak atas kelima tangkai utama 6 Ukur kembali untuk tangkai bunga
di bagian depan dan belakang telah ditancapkan sesuai dengan ke 4, 5, 6, 7, yang ukurannya 2/3 dari
diagram (1, 2, 3, a dan b) tangkai 1 dan 2
7 Tancapkan bunga ke 4 s.d. 7 secara 8 Tancapkan mawar yang 9 Tancapkan kembali mawar
bergantian dan simetris dengan kemekarannya sedang di atas tangkai berukuran sedang disamping
ukuran lebih pendek daripada tangkai 1 dan 2 agar memberikan kesan kuat kanan dan kiri tangkai utama
1 dan 2 garis hingga ke
horizontal enam sudut terisi mawar
53
10 Setelah ke enam sudut terisi 11 Lanjutkan dengan menancapkan 12 Tancapkan mawar mekar penuh di
mawar selanjutnya tancapkan mawar krisan spray ke sisi kanan, kiri samping bunga utama bagian depan
mekar penuh di tengah sebagai bunga depan dan belang agar nampak lebih dan belakang untuk memperkuat
utama seimbang karakter bunga utama
13 Selanjutnya tambahkan kembali krisan 14 Tambahkan mawar kuncup untuk 15 Setelah bunga semua tertata
spray ke ruang yang masih kosong agar memperhalus dan mempercantik rapi selanjutnya tambahkan
tampak lebih indah rangkaian ke beberapa sudut secara daun cordyline di sekeliling
simetris rangkaian secara simetris
54
16 Tambahkan leatherleaf ke semua 17 Tambahkan bunga anyelir kuncup 18 Tambahkan baby breath untuk
sudut yang masih memungkinkan agar yang penancapannya juga di memperhalus dan memperindah
rangkaian makin indah sekeliling rangkaian secara simetris rangkaian dan penancapannya tidak
harus
simetris
55
Rangkaian horizontal sangat cocok untuk diletakkan di atas meja makan atau meja tamu, rangkaian ini juga
merupakan center piece yang bisa dinikmati dari segala arah seperti pada rangkaian bulat, pada rangkain
horizontal ini bunga dtancapkan secara simetris dan radial membentuk rangkaian penuh dan indah. Bunga
krisan spray putih dipadu dengan mawar merah serta bunga baby breath memberi kesan kuat, indah dan
memukau.
Bentuk segitiga di sini adalah sama sisi yang memiliki tiga tangkai
utama, untuk tangkai utama 1 dan 2 memiliki panjang 1 kali lebar
wadah sedangkan untuk tangkai utama 3 memiliki ukuran 2 kali lebar
wadah.
Bentuk segitiga sama sisi ini disebut juga segitiga simetris, yaitu merupakan rangkaian yang mempunyai sisi
kanan dan kiri yang sama dari sumbu tengahnya, yang perlu diingat adalah bahwa kedua sisi perlu
menggunakan materi yang sama, karena jika secara visual sudah terlihat kesamaan antara sisi kiri dan kanan
maka rangkaian akan terlihat kuat dan indah sebagai bentuk segitiga yang sempurna.
Rangkaian segitiga ini juga disebut bentuk tradisional, yang sangat mudah dan menarik dengan bentuk desain
yang praktis sehingga bentuk segitiga adalah bentuk yang cocok bagi para pemula. Bunga yang dapat
digunakan dalam bentuk rangkaian segitiga adalah terutama bunga yang bertangkai panjang seperti krisan,
mawar, gladiol, aster dan masih banyak lagi, sedangkan vas/wadah dapat menggunakan bentuk rendah, sedang
maupun tinggi.
57
1 Setelah vas/wadah disiapkan, 2 Tancapkan tangkai utama 2 dan 3 di 3 Susun daun yang lebar dan
tancapkan tangkai bunga utama ke samping kiri dan kanan pada posisi panjang dalam hal ini
1 sebagai tangkai bunga tertinggi paling dasar. menggunakan cordyline untuk
(tangkai struktural) sedikit di Dimana penempatannya memperkuat bentuk segitiga dan
belakang (tidak persis di tengah). memperhatikan kondisi bunga, penempatannya secara simetris
Hal ini dimaksudkan untuk usahakan bunga menghadap ke kiri kanan dan tengah.
menstabilkan komposisi. Jika depan.
tangkai struktural ditancapkan di
tengah wadah bulat, maka akan
terjadi ketidakseimbangan dan
menyebabkan pengaturan lingkaran
bawah
akan kelebihan beban.
58
4 Tambahkan bunga primer di 5 Tancapkan bunga utama di bagian 6 Tambahkan kembali cordyline
dasar bagian depan secara simetris depan dengan mengambil posisi di bagian samping kanan dan kiri
di sekeliling dari kanan ke kiri tengah secara simetris dengan posisi di
belakang tangkai utama 1 dan 2
untuk memperkuat bentuk segitiga
59
menjadi indah busa bunga tertutup dan
memperhalus rangkaian
Rangkaian segitiga hanya bisa dinikmati dari satu sudut pandang saja yaitu bagian depan, cocok diletakkan di
sudut ruangan atau d atas meja yang menempel di dinding atau meja
60
penerima tamu. Ciri-ciri yang paling menonjol dari rangkaian segitiga sama sisi adalah simetris dari setiap sudut
di semua bagian.
Rangkaian bunga bentuk bulan sabit memerlukan titik fokus yang kuat
untuk menjaga keseimbangan visual serta memerlukan penggunaan batang,
daun atau bunga dengan tekstur yang melengkung agar memudahkan
pengaturan dan menjaga keseimbangan bentuk lingkaran sehingga mendukung bentuk bulan sabit yang
sempurna serta indah dipandang.
kan secara radial, dengan susunan rangkaian massa atau penuh. Untuk tangkai utama 1 ukurannya 1 s.d. 1,5 x tinggi wadah, untuk tang
tu bagian A adalah lebih besar dan bagian B adalah akhir yang lebih kecil serta bagian C adalah sebagai pusat.
61
Dalam pengaturan bulan sabit terdapat garis imajiner yaitu garis yang memisahkan
antara batas kiri dan kanan sebagai acuan dalam merangkai sehingga tidak terjadi
rangkaian yang menyambung sampai garis tersebut. Untuk lengkungannya dapat
menggunakan bunga yang melengkung atau bisa juga menggunakan palem kuning,
asparagus buntut bajing, dan lain-lain.
1 Langkah pertama setelah vas 2 Tancapkan tangkai utama 1 ke 3 Tancapkan tangkai utama 2
dalam busa bunga dengan posisi di dengan memperhatikan
/wadah disiapkan adalah mengukur
samping kiri kesempurnaan bentuk lengkungan
daun utama sebagai pembentuk desain
bulan sabit
bulan sabit
yaitu 1 s.d. 1,5 x tinggi wadah
62
4 Untuk memberikan kesan kuat dan 5 Tambahkan florida beauty ke 6 Tancapkan bunga krisan spray
memperindah bentuk lengkungannya sekelililing busa bunga untuk putih dengan tangkai panjang
tambahkan daun palem kuning menutup busa bunga dan sebagai aksen untuk memperkuat
berdampingan dengan tangkai utama 1 mempercantik rangkaian lengkungan pada sisi kanan dan kiri
dan 2 dengan posisi di bawah tangkai disesuaikan dengan panjang tangkai
utama utama 1 dan 2
7 Tambahkan krisan kuning tepat di 8 Tambahkan anyelir putih mekar dan 9 Sebagai sentuhan akhir
tengah secara radial yang berfungsi tancapkan berdampingan dengan krisan tambahkan kembali krisan
sebagai bunga utama dengan tetap kuning secara radial spray putih untuk mengisi
mempertahankan garis bulan ruang kosong dan memperhalus
sabit rangkaian
Bentuk rangkaian ini terinspirasi dari indahnya bentuk bulan sabit, meski rangkaian bulbit ini tampak asimetris, namun bun
piece yang dapat dinikmati dari berbagai arah.
63
Gerakan dari sebuah garis lengkung yang lembut menyebar dan
membentuk setengah lingkaran yang sempurna sehingga membawa
ketertarikan dan perhatian orang yang melihat.
64
dipandang, karena dalam rangkaian bentuk ini pandangan
mata kita digiring dari titik fokus menuju ke seluruh
rangkaian. Proporsional harus sangat diperhatikan
diantaranya tangkai- tangkai bunga yang membentuk
lengkungan,
tinggi dan lebar rangkaian, keseimbangan antara sudut kiri dan kanan.
Bunga dan daun yang digunakanpun harus sangat diperhatikan karena tingkat kesulitan dalam rangkaian
bentuk melengkung terbalik adalah dengan menggunakan bunga sedikit tapi dapat tercipta sebuah rangkaian
yang sangat indah, terlebih keindahan dan keseimbangan bentuk lengkungan juga harus sangat diperhitungkan.
65
1 Setelah vas/wadah disiapkan ukur 2 Tancapkan tangkai bunga tersebut 3 Tambahkan kembali tangkai
tangkai bunga sebagai tangkai utama di posisi kanan dan kiri secara bunga berdekatan dengan tangkai
1 dan 2 dengan panjang tangkai 1 – simetris dan dipasang sedemikian utama 1 dan 2 untuk memperkuat
1,5 tinggi wadah, untuk rangkaian rupa hingga membentuk lengkungan bentuk lengkungan, untuk contoh
ini lebih pas menggunakan wadah yang seimbang rangkaian ini menggunakan bunga
yang tinggi anyelir yang masih kuncup
4 Tancapkan mawar mekar penuh 5 Tambahkan mawar putih mekar 6 Tambahkan kembali mawar
di titik tengah sebagai bunga utama mendampingi bunga utama di bagian putih mekar yang ditancapkan
kanan dan kiri menyerong
demikian juga untuk posisi berdekatan dengan tangkai
66
depan dan belakang ditambahkan utama 1 dan 2 secara simetris
mawar pink mekar
7 Tambahkan kembali bunga anyelir 8 Tambahkan florida beauty ke 9 Tambahkan mawar merah untuk
putih yang mekar sedang di samping sekeliling rangkaian secara simetris memperkuat bunga utama dan
tangkai utama 1 dan 2 untuk dan tetap memperhatikan bentuk memperindah titik fokus rangkaian
memperhalus dan memperjelas lengkungan
bentuk lengkungan
10 Tambahkan juga mawar merah di 11 Tambahkan bunga dengan warna 12 Sebagai langkah terakhir untuk
bagian kanan dan kiri yang berbeda untuk memperhalus dan
67
secara simetris mempercantik rangkaian dalam mempercantik serta
contoh rangkaian ini menyempurnakan rangkaian
menggunakan krisan ungu tambahkan anggrek putih
yang masih kuncup
Rangkaian bentuk melengkung terbalik lebih ideal menggunakan vas/wadah yang tinggi, dalam rangkaian ini
tangkai utama menggunakan bunga dengan tangka panjang yang menjuntai dan mudah dibentuk melengkung
rangkaian bentuk melengkung terbalik bisa dilihat dari segala arah.
DAFTAR PUSTAKA
Floral Arrangement, 2014, http://www.mywisewife.com/ Basic Arrangement Forms In Floral Designing.htm, diakses
tanggal 20 Maret 2014.
68
KICAU GEMBIRA MAMA, 2013, http://www.kicaugembiramama.blogspot.com, Belajar
Merangkai Bunga, diakses tanggal 7 April 2014.
Pasar Bunga Rawa Belong, 2009, Peluang Usaha Daun Potong. http://www.bunga-
rawabelong.com, Fungsi Daun Potong, diakses 13 April 2014
Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, 2009, Teknik Merangkai Bunga Tingkat Mahir.
Ayukemala, Yunita. Panduan Praktis Merangkai Bunga Untuk Pemula. Jakarta : Erlangga.
UCAPAN TERIMAKASIH
69
Ibu Els Tiwar, AIFD-CFD
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Masyarakat Floristry Indonesia
TIM PENYUSUN
1. Dr. Ir. Ani Andayani, M.Agr. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
2. Ir. Diyosi Exva, M.Si Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
3. Ir. Liliek Sri Utami, MSc Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
4. Ir. Sidik Rosyadi, M.Si Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
70
5. Ir. Aminudin Azis, MM Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
6. Ir. Sabernard Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
7. Ir. Aneng Hermami, M.Si Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
8. Ir. Pinondang Silalhi, MM Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
9. Triana Tunggadewi, S.Sos Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
10. Rina Simbolon, SP Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
11. Mufit Daryataun A, SP Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
12. Trifena Honestin, S.TP Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
13. Eryk Barlianto, SP Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
14. Amir Supriyanto Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
71